provinsi: Sumatera Utara

  • Awal Mula Pembunuhan Mantan Anggota TNI di Sumut Terungkap, Jasad Korban Dimasukkan Sumur – Halaman all

    Awal Mula Pembunuhan Mantan Anggota TNI di Sumut Terungkap, Jasad Korban Dimasukkan Sumur – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Andreas Sianipar (44), mantan anggota TNI Angkatan Darat ditemukan tewas dalam kondisi tangan dan kaki terikat di Kecamatan Marbo, Kabupaten Labuhan Baru Utara, Sumatra Utara, Sabtu (21/12/2024).

    Jasad korban dimasukkan dalam sumur tua dan ditutup pohon sawit sehingga keberadaannya tak diketahui warga.

    Kasus pembunuhan terungkap setelah keluarga korban membuat laporan polisi pada Rabu (11/12/2024).

    Pihak keluarga menyatakan Andreas Sianipar hilang sejak Minggu (8/12/2024).

    Polisi kemudian menangkap tiga orang berinisial CJS (23), MFIH (25), serta FA (37) pada Rabu (18/12/2024).

    Dalam proses penyelidikan, para pelaku mengaku telah menganiaya korban hingga tewas dan membuang jasadnya.

    Tindakan tersebut atas perintah Serka Holmes Sitompul yang telah diamankan Pomdam I Bukit Barisan.

    Para pelaku juga menunjukkan lokasi pembuangan jasad korban yang berasal dari Deli Serdang, Sumatra Utara tersebut.

    Kini, CJS, MFIH dan FA telah ditetapkan sebagai tersangka dan masih ada satu tersangka lain yang buron.

    Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan, menyatakan korban tewas akibat kehabisan napas.

    “Kesimpulan awalnya korban meninggal akibat kehabisan napas akibat jeratan di leher, lalu pembekapan di hidung hingga tidak bisa bernapas,” bebernya, Sabtu (21/12/2024), dikutip dari TribunMedan.com.

    Luka pada tangan korban akibat ikatan kabel, sementara kepala, mulut hingga hidung juga ditutup.

    “Kepala dilakban dan sudah terkelupas menutup mata, serta hidung. Tangan dan punggung mengalami luka memar akibat benda tumpul, kemudian di mulut ada luka memar,” imbuhnya.

    Kasus ini berawal ketika Serka Holmes menyuruh tersangka CJS menjemput korban menggunakan mobil.

    Korban kemudian dibawa ke rumah dinas Serka Holmes di Asrama TNI Abdul Hamid Nasution, Kecamatan Sunggal, Deli Serdang, Sumatra Utara, Minggu (8/12/2024).

    Di sana korban dianiaya hingga tewas oleh Serka Holmes dan dua tersangka suruhannya, MFIH  dan FA.

    Akibat perbuatannya, ketiga warga sipil yang berstatus tersangka dijerat Pasal 338 Subs Pasal 170 Ayat 3 Subs Pasal 333 ayat 3 KUHPidana.

    Sedangkan Serka Holmes diserahkan ke Pomdam I Bukit Barisan karena berstatus TNI aktif.

    Adik korban, Anggito mengatakan Serka Holmes dan Andreas saling mengenal.

    Menurutnya, Andreas diculik dan dianiaya hingga tewas karena dituding menggelapkan mobil.

    “Ini bengis sekali. Penculikan dilakukan seorang aparat yang seharusnya dia melindungi,” bebernya.

    Nasib Serka Holmes

    Kapendam I/Bukit Barisan, Kolonel Doddy Yudha, membenarkan keterlibatan salah satu anggota TNI Angkatan Darat dalam kasus pembunuhan Andreas Sianipar.

    “Kini telah diamankan dan dilakukan penahanan untuk pemeriksaan lebih lanjut,” paparnya, Senin (23/12/2024). 

    Penyidik Denpom masih mendalami kasus ini dan dugaan keterlibatan pihak lain.

    Kolonel Doddy Yudha menegaskan penyidik akan mengusut kasus ini secara profesional dan transparan.

    “Kami akan memastikan proses penyelidikan dan penyidikan berjalan dengan baik, serta akan menindak tegas siapa pun yang terbukti terlibat sesuai dengan hukum yang berlaku,” tukasnya.

    Kepala Staf Kodam I/BB, Brigadir Jenderal (Brigjen) Refrizal, menjelaskan Serka Holmes Sitompul ditahan sejak Sabtu (21/12/2024).

    Keberadaan jenazah korban diketahui setelah Serka Holmes Sitompul mengakui perbuatannya di hadapan Polisi Militer.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunMedan.com dengan judul RESPONS Kodam Bukit Barisan Terkait Serka Holmes Sitompul Diduga Culik dan Bunuh Mantan Tentara

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunMedan.com/Fredy Santoso) (Kompas.com/Afdalul Iksan)

  • Wapres Minta Kepala Daerah Terpilih Prioritaskan Kesejahteraan Petani

    Wapres Minta Kepala Daerah Terpilih Prioritaskan Kesejahteraan Petani

    JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka berpesan kepada kepala daerah terpilih untuk fokus melanjutkan program-program yang mengutamakan kesejahteraan para petani.

    Hal itu disampaikannya saat menghadiri kegiatan tanam padi jagung di Desa Aman Damai, Sirapit, Langkat, Sumatera Utara, Selasa, 24 Desember

    “Kita ingin ya terutama kesejahteraan petani dan fasilitas-fasilitasnya bisa dilanjutkan dan diperbaiki,” ujar Wapres Gibran dilansir ANTARA.

    Wapres mengatakan saat ini pemilihan kepala daerah telah selesai dan ia berharap kepala daerah yang lama dan yang baru bisa saling bersinergi.

    Dia menegaskan program-program baik yang telah dijalankan oleh kepala daerah sebelumnya harus dilanjutkan oleh kepala daerah terpilih yang akan dilantik pada Februari mendatang.

    “Jadi jangan sampai nanti program-program yang baik yang di pemerintah sebelumnya jangan sampai nanti terhenti dan tidak dilanjutkan pemerintah yang selanjutnya,” ucapnya.

    Wapres mengatakan berbagai kekurangan pada pemerintahan sebelumnya akan diperbaiki pada pemerintahan saat ini.

    Wapres menegaskan pemerintah berkomitmen untuk mewujudkan swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.

    “Karena sekali lagi, fokusnya Pak Presiden ini jelas sekali swasembada pangan dan kita ingin semuanya bisa berhasil,” ujar Wapres Gibran.

  • BSSN Inisiasi Gelar Pahlawan Nasional untuk Roebiono Kertopati

    BSSN Inisiasi Gelar Pahlawan Nasional untuk Roebiono Kertopati

    Jakarta:Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengusulkan gelar Pahlawan Nasional untuk Mayjen TNI (Purn.) dr. Reobiono Kertopati. Inisiasi ini sebagai penghargaan tertinggi atas pengabdian, perjuangan, darmabakti dan karyanya di bidang persandian. 

    Kepala BSSN Hinsa Siburian mengatakan, semasa hidupnya dr. Roebiono Kertopati telah melakukan tindakan kepahlawanan dan menghasilkan prestasi, serta karya yang luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa, khususnya di bidang persandian.

    “Keberhasilannya dalam mengembangkan sistem persandian Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta meredam berbagai gejolak pemberontakan dalam negeri melalui jejaring komunikasi rahasia negara, menggerakkan kami mengajukan Mayjen TNI (Purn.) dr. Roebiono Kertopati menjadi Pahlawan Nasional,” ujarnya.

    Karena dedikasi dr. Roebiono Kertopati dalam dunia intelijen, pada 4 April 1946, Menteri Pertahanan saat itu, Amir Sjarifuddin memerintahkannya membentuk sebuah badan pemberitaan rahasia bernama Dinas Code dengan tujuan untuk mengamankan komunikasi di Kementerian Pertahanan dan Angkatan Perang.

    “Dinas Code inilah kemudian berubah nama menjadi Djawatan Sandi (1949), lalu Lembaga Sandi Negara (1972), dan kini bernama Badan Siber dan Sandi Negara (2017) dengan tanggung jawab langsung kepada Presiden,” kata Hinsa. 
    Dia menambahkan, sistem persandian buatan Mayjen TNI (Purn.) dr. Roebiono Kertopati begitu efektif dipakai dalam berbagai kegiatan militer dan politik negara yang selalu membutuhkan kerahasiaan komunikasi pemberitaan.

    Selain itu, juga dapat diandalkan dalam pengamanan komunikasi, baik di medan perang, perundingan-perundingan antara pemerintah Indonesia dengan Belanda dan PBB, di perbatasan, serta gerilya. 

    “Sosoknya yang berani tidak dikenal membuatnya dipandang ketat dalam menjaga kerahasiaan negara oleh insan persandian. Karena baginya, kekhilafan satu orang saja cukup sudah menyebabkan keruntuhan negara,” ujar Hinsa.

    Hinsa menjelaskan, pengajuan gelar pahlawan nasional untuk Mayjen TNI (Purn.) dr. Roebiono Kertopati berpedoman pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.

    Ketentuan spesifik mengenai pahlawan nasional, terdapat pada Pasal 25 dan 26, yaitu: 1) Warga Negara Indonesia atau yang berjuang di wilayah yang sekarang menjadi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; 2) Memiliki integritas moral dan keteladanan; 3) Berjasa terhadap bangsa dan negara; 4) Berlakukan baik; dan 5) Setia dan tidak mengkhianati bangsa dan negara, serta tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 tahun. 

    Usulan sebagai Pahlawan Nasional untuk Mayjen TNI (Purn.) dr. Roebiono Kertopati sudah melalui beberapa tahapan. Mulai dari Pemerintah Kabupaten Purworejo, lalu Provinsi Jawa Tengah, kemudian Kementerian Sosial. Penganugerahan akan dilakukan Presiden Prabowo Subianto.

    Jakarta:Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengusulkan gelar Pahlawan Nasional untuk Mayjen TNI (Purn.) dr. Reobiono Kertopati. Inisiasi ini sebagai penghargaan tertinggi atas pengabdian, perjuangan, darmabakti dan karyanya di bidang persandian. 
     
    Kepala BSSN Hinsa Siburian mengatakan, semasa hidupnya dr. Roebiono Kertopati telah melakukan tindakan kepahlawanan dan menghasilkan prestasi, serta karya yang luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa, khususnya di bidang persandian.
     
    “Keberhasilannya dalam mengembangkan sistem persandian Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta meredam berbagai gejolak pemberontakan dalam negeri melalui jejaring komunikasi rahasia negara, menggerakkan kami mengajukan Mayjen TNI (Purn.) dr. Roebiono Kertopati menjadi Pahlawan Nasional,” ujarnya.
    Karena dedikasi dr. Roebiono Kertopati dalam dunia intelijen, pada 4 April 1946, Menteri Pertahanan saat itu, Amir Sjarifuddin memerintahkannya membentuk sebuah badan pemberitaan rahasia bernama Dinas Code dengan tujuan untuk mengamankan komunikasi di Kementerian Pertahanan dan Angkatan Perang.
     
    “Dinas Code inilah kemudian berubah nama menjadi Djawatan Sandi (1949), lalu Lembaga Sandi Negara (1972), dan kini bernama Badan Siber dan Sandi Negara (2017) dengan tanggung jawab langsung kepada Presiden,” kata Hinsa. 
    Dia menambahkan, sistem persandian buatan Mayjen TNI (Purn.) dr. Roebiono Kertopati begitu efektif dipakai dalam berbagai kegiatan militer dan politik negara yang selalu membutuhkan kerahasiaan komunikasi pemberitaan.
     
    Selain itu, juga dapat diandalkan dalam pengamanan komunikasi, baik di medan perang, perundingan-perundingan antara pemerintah Indonesia dengan Belanda dan PBB, di perbatasan, serta gerilya. 
     
    “Sosoknya yang berani tidak dikenal membuatnya dipandang ketat dalam menjaga kerahasiaan negara oleh insan persandian. Karena baginya, kekhilafan satu orang saja cukup sudah menyebabkan keruntuhan negara,” ujar Hinsa.
     
    Hinsa menjelaskan, pengajuan gelar pahlawan nasional untuk Mayjen TNI (Purn.) dr. Roebiono Kertopati berpedoman pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.
     
    Ketentuan spesifik mengenai pahlawan nasional, terdapat pada Pasal 25 dan 26, yaitu: 1) Warga Negara Indonesia atau yang berjuang di wilayah yang sekarang menjadi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; 2) Memiliki integritas moral dan keteladanan; 3) Berjasa terhadap bangsa dan negara; 4) Berlakukan baik; dan 5) Setia dan tidak mengkhianati bangsa dan negara, serta tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 tahun. 
     
    Usulan sebagai Pahlawan Nasional untuk Mayjen TNI (Purn.) dr. Roebiono Kertopati sudah melalui beberapa tahapan. Mulai dari Pemerintah Kabupaten Purworejo, lalu Provinsi Jawa Tengah, kemudian Kementerian Sosial. Penganugerahan akan dilakukan Presiden Prabowo Subianto.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (FZN)

  • 3 Pencuri Modus Ganjal ATM Pakai Tusuk Gigi Beraksi di Medan, Korban Rugi Rp 60 Juta
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        24 Desember 2024

    3 Pencuri Modus Ganjal ATM Pakai Tusuk Gigi Beraksi di Medan, Korban Rugi Rp 60 Juta Medan 24 Desember 2024

    3 Pencuri Modus Ganjal ATM Pakai Tusuk Gigi Beraksi di Medan, Korban Rugi Rp 60 Juta
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com 
    – Nasib apes dialami seorang warga Kota Medan bernama Hotman Sinaga (62). Dia menjadi korban dari aksi kejahatan komplotan pencuri dengan modus ganjal mesin
    ATM
    pakai tusuk gigi.
    Kepala Polsek Medan Area Kompol Hendrik Aritonang mengatakan, tiga pelaku bernama Alex (41), Taufik (35), dan Ilham (masih diburu).
    Terkait kronologi, mulanya korban hendak menarik uang di Supermarket Maju Bersama di Jalan Denai, Kota Medan pada Sabtu (14/12/2024).
    Namun korban heran karena kartu ATM-nya tak bisa masuk. Tiba-tiba dia disarankan oleh pelaku yang telah memantau sebelumnya untuk menarik uang di mesin ATM yang tersedia di SPBU Denai.
    Sesampainya di lokasi, korban tetap gagal menarik uang. Korban tak menyadari pada saat itu sempat berinteraksi dengan para pelaku. Pada kesempatan itu, para pelaku mengintip password serta mengganti kartu ATM korban.

    Korban baru sadar kartu ATM-nya diganti pada Senin (16/12/2024). Saat itu, dia konsultasi dengan pegawai bank tempat ia menabung dan akhirnya didapati uangnya telah diambil sebanyak Rp 60 jutaan.
    Berangkat dari kejadian itu, korban membuat laporan ke Polsek Medan Area. Polisi melakukan proses penyelidikan hingga Alex ditangkap di Kecamatan Medan Denai pada Jumat (20/12/2024).
    Lalu, Taufik ditangkap di Kota Pematangsiantar pada Minggu (22/12/2024). Sementara Ilham masih diburu.
    “Peran Ilham mengganjal mesin ATM dan mengintip pin korban. Taufik menukar kartu ATM korban. Dan Alex memantau situasi di luar,” ujar Hendrik.
    “Hasil pendalaman, pelaku ini sudah beraksi sekitar 4 kali,” sambungnya.
    Hendrik menyampaikan, para pelaku menggunakan uang hasil curian itu untuk kebutuhan sehari-hari. Akan tetapi, pihaknya masih mendalami keterangan tersebut.
    Kini, dua pelaku telah ditetapkan menjadi tersangka dan ditahan di Polsek Medan Area. Mereka disangkakan Pasal 363 ayat 1 ke 4 e, 5 e, KUHPidana.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bukan Rp32 M, Propam Sebut Uang Hasil Pemerasan Polisi Terhadap WN Malaysia di Konser DWP Rp 2,5 M – Halaman all

    Bukan Rp32 M, Propam Sebut Uang Hasil Pemerasan Polisi Terhadap WN Malaysia di Konser DWP Rp 2,5 M – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Abdul Karim meralat uang hasil pemerasan WN Malaysia oleh belasan oknum polisi di konser Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 yang digelar di JiExpo Kemayoran, Jakarta, 13-15 Desember 2024 d.

    Menurutnya dari hasil penyelidikan uang pemerasan yang dilakukan anggota Polri hanya sebesar Rp 2,5 miliar.

    Angka tersebut lebih rendah dari uang pemerasan yang viral di media sosial senilai 9 juta ringgit atau sekitar Rp32 miliar sebagaimana pengakuan korban.

    “Perlu saya luruskan juga bahwa barang bukti yang telah kita amankan jumlahnya Rp 2,5 miliar. Jadi jangan sampai nanti seperti pemberitaan sebelumnya yang angkanya cukup besar,” ucap Abdul Karim di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (24/12/2024).

    Menurutnya, angka yang selama ini beredar tidak sesuai dengan fakta dari hasil yang didapatkan. 

    “Kita melakukan investigasi ini ya selalu berkoordinasi dengan Kompolnas pihak eksternal. Jadi kita terbuka,” kata Abdul Karim.

    Pun demikian jumlah korban dari hasil penyelidikan yang telah dilakukan.

    Abdul Karim menyebut korban Warga Negara Malaysia dari penyelidikan dan identifikasi yang ditemukan sebanyak 45 orang. 

    “Jadi jangan sampai ada yang jumlahnya cukup spektakuler. Jadi kita luruskan bahwa korban yang sudah kita datakan secara scientific dan hasil penyelidikan,” jelasnya.

    Kadiv Propam menegaskan pimpinan Polri ini serius dalam penanganan apapun bentuknya terhadap terduga pelanggar yang dilakukan oleh anggota. 

    Sejauh ini sudah ada dua korban yang melakukan pelaporan atau pendumasan ke Mabes Polri.

    “Ya itu sudah kita terima di Divpropam Mabes Polri ini. Jadi ada dua orang pendumasnya. Tentunya pendumas ini kita jaga ya inisialnya.

    Sebelumnya, Divisi Propam Polri mengamankan 18 oknum polisi melakukan pemerasan uang kepada WN Malaysia yang menonton gelaran Djakarta Warehouse Project (DWP) di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, 13-15 Desember 2024. 

    Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menuturkan, oknum polisi yang diamankan itu terdiri dari personel Polda Metro Jaya hingga Polsek Kemayoran.

    “Informasi adanya keluhan dari penonton asal warga negara Malaysia terkait perlakuan yang tidak mengenakan dengan dugaan pemerasan oleh oknum polisi,” katanya dalam keterangannya, Jumat (20/12/2024).

    Polri telah menindaklanjuti informasi tersebut dengan mengamankan terduga oknum yang bertugas pada saat itu. 

    Trunoyudo tidak menjelaskan detail identitas oknum polisi yang sudah diamankan.

    Para personel yang diamankan Divisi Propam Polri tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

    “Kami melakukan pengamanan terhadap para terduga oknum yang dimaksud, di mana kepercayaan publik adalah prioritas Polri dan Polri komitmen untuk memulihkannya melalui tindakan nyata,” kata dia.

    Sejumlah DJ papan atas dunia memeriahkan Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, 13-15 Desember 2024.  (Instagram @djakartawarehouseproject)

    Tindakan pelanggaran yang dilakukan anggota Polri tidak ditolerir.

    Trunoyudo menegaskan Polri bakal melakukan penegakan hukum dalam rangka meningkatkan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan terhadap masyarakat.

    “Kami memastikan tidak ada tempat bagi oknum yang mencoreng institusi. Investigasi telah kami lakukan secara profesional, transparan, dan tuntas,” tukasnya.

     

  • ESDM Siap Buka-bukaan ke KPPU soal Dugaan Fraud Tender Proyek Cisem II

    ESDM Siap Buka-bukaan ke KPPU soal Dugaan Fraud Tender Proyek Cisem II

    Bisnis.com, MEDAN – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) segera berkoordinasi dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terkait dugaan kecurangan atau fraud dalam tender proyek pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap 2 ruas Batang-Cirebon-Kandanghaur.

    Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menekankan bahwa Kementerian ESDM menghormati langkah KPPU terkait penyelidikan pada kasus tersebut.

    Dia pun menegaskan bahwa pelaksanaan proyek strategis nasional (PSN) itu dilakukan dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah melalui Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) Kementerian ESDM. 

    “Ini kami akan lihat dan koordinasikan dengan KPPU. Dalam hal ini bukan persaingan usaha, tapi adalah bagaimana kita melihat ini penyaluran gas ini relatif sumbernya satu, Pertamina, dan penyalurannya nggak mungkin banyak operator, tetep itu ditunjuk operatornya,” kata Yuliot di Medan, dikutip Selasa (24/12/2024).

    Dia pun mengatakan, Kementerian ESDM mendukung penuh proses pemeriksaan KPPU dan akan menyampaikan semua informasi pelaksanaan tender proyek Cisem II sehingga memberikan kejelasan kepada publik. 

    Selain itu, Kementerian ESDM juga berkomitmen untuk mendukung kelancaran proses pemeriksaan. Menurut Yuliot, hal ini mencerminkan sikap proaktif Kementerian dalam menjaga integritas dan kepercayaan publik. 

    “Kami juga akan menyiapkan apa yang disampaikan keberatan oleh KPPU. Nanti kami akan jelaskan lebih detail,” ucap Yuliot.

    KPPU melaksanakan penyelidikan atas laporan yang berkaitan dengan dugaan persekongkolan tender Pembangunan Pipa Transmisi Gas Bumi Cirebon-Semarang Tahap 2 (Ruas Batang-Cirebon-Kandang Haur Timur) multi years contract (Cisem 2) dengan nilai pagu tender kisaran Rp3 triliun.  

    Dalam hal ini, mantan Menteri ESDM pada Kabinet Indonesia Maju Arifin Tasrif telah memenuhi panggilan KPPU dalam penyelidikan kasus dugaan persekongkolan tender dalam pengadaan pekerjaan konstruksi terintegrasi rancang dan bangun pembangunan proyek tersebut yang dilaksanakan oleh Kementerian ESDM pada tahun 2024. 

    Tender yang diumumkan pada 23 April 2024 tersebut meliputi berbagai pekerjaan seperti pembuatan rancangan rinci, pengadaan material/komponen, manufaktur dan pabrikasi material/komponen, konstruksi dan instalasi jaringan pipa gas +245 km dan instalasi termasuk pembangunan stasiun/instalasi metering dan uji commissioning.  

    Instalasi baja karbon berdiameter 20 inci tersebut bertujuan untuk mentransmisikan gas alam dengan kapasitas 183 MMscfd dari Batang ke Kandanghaur Timur. Tender pembangunan pipa gas bumi tersebut dimenangkan oleh KSO PT Timas Suplindo – PT Pratiwi Putri Sulung yang diumumkan pada 14 Juli 2024. 

    Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama Sekretariat Jenderal KPPU Deswin Nur mengatakan, tender tersebut dilaporkan terindikasi memuat dugaan pelanggaran Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. 

    Untuk itu, sejak 4 September 2024, KPPU mulai melakukan penyelidikan atas dugaan tersebut dan mengagendakan berbagai panggilan guna mengumpulkan minimal dua jenis alat bukti.  

    Panggilan penyelidikan tersebut antara lain dialamatkan ke berbagai pihak terkait, termasuk mantan Menteri ESDM Arifin Tasrif. Dalam waktu dekat, KPPU juga akan meminta keterangan kepada pihak-pihak lain yang berkaitan dengan tender tersebut. 

    “Kami meminta semua pihak untuk kooperatif dalam memenuhi panggilan KPPU dan menyerahkan alat bukti yang diperlukan. Bagi yang menolak, dapat dilakukan penyidikan dan diancam pidana denda atau pidana kurungan paling lama satu tahun sebagai pengganti pidana denda”, jelas Deswin. 

  • Propam Polri Masih Dalami Ada Tidaknya Unsur Pidana Kasus Pemerasan WN Malaysia di Konser DWP – Halaman all

    Propam Polri Masih Dalami Ada Tidaknya Unsur Pidana Kasus Pemerasan WN Malaysia di Konser DWP – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim mengatakan sejauh ini pihaknya masih fokus penanganan pelanggaran etik 18 oknum anggota yang diduga memeras WN Malaysia di konser Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024.

    Menurut dia  tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan pendalaman terkait ada atau tidaknya unsur pidana di dalam kasus pemerasan ini.

    “Terkait proses pidana (masih didalami) sementara ini kita fokus ke etik dulu,” kata Abdul Karim di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (24/12/2024).

    Abdul Karim juga belum dapat menyampaikan motif dari para oknum anggota polisi melakukan pemerasan.

    “Kalau terkait dengan motif masih kita dalami ya, artinya ini cukup harus kita gali karena ini kan menyangkut beberapa satuan kerja mulai dari Polsek, Polres dan Polda juga,” ucapnya.

    Belasan anggota polisi yang terbukti terlibat secara stuktur sudah dijebloskan ke penempatan khusus (pastus) untuk proses penyelidikan lebih lanjut. 

    “Dan saat ini sudah kita tempatkan pada penempatan khusus di Divisi Propam Mabes Polri,” ucapnya. 

    18 Polisi Diamankan

    Sebelumnya, Divisi Propam Polri mengamankan 18 oknum polisi melakukan pemerasan uang kepada WN Malaysia yang menonton gelaran Djakarta Warehouse Project (DWP) di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, 13-15 Desember 2024. 

    Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menuturkan oknum polisi yang diamankan itu terdiri dari personel Polda Metro Jaya hingga Polsek Kemayoran.

    “Informasi adanya keluhan dari penonton asal warga negara Malaysia terkait perlakuan yang tidak mengenakan dengan dugaan pemerasan oleh oknum polisi,” katanya dalam keterangannya, Jumat (20/12/2024).

    Polri telah menindaklanjuti informasi tersebut dengan mengamankan terduga oknum yang bertugas pada saat itu. 

    Trunoyudo tidak menjelaskan detail identitas oknum polisi yang sudah diamankan.

    Para personel yang diamankan Divisi Propam Polri tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

    “Kami melakukan pengamanan terhadap para terduga oknum yang dimaksud, di mana kepercayaan publik adalah prioritas Polri dan Polri komitmen untuk memulihkannya melalui tindakan nyata,” kata dia.

    Tindakan pelanggaran yang dilakukan anggota Polri tidak ditolerir.

    Trunoyudo menegaskan Polri bakal melakukan penegakan hukum dalam rangka meningkatkan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan terhadap masyarakat.

    “Kami memastikan tidak ada tempat bagi oknum yang mencoreng institusi. Investigasi telah kami lakukan secara profesional, transparan, dan tuntas,” tukasnya.

     

     

  • Israel Ngeri Lihat Foto Pasukan Otoritas Palestina Pakai RPG Lawan Saudara Sendiri, Selundupan Iran? – Halaman all

    Israel Ngeri Lihat Foto Pasukan Otoritas Palestina Pakai RPG Lawan Saudara Sendiri, Selundupan Iran? – Halaman all

    Foto Pasukan Otoritas Palestina Pakai RPG Lawan Saudara Sendiri Bikin Merinding Israel

    TRIBUNNEWS.COM – Gambar-gambar yang beredar secara daring, menunjukkan pasukan Otoritas Palestina (PA) menggunakan roket dan pelontarnya (RPG) dilaporkan menimbulkan kengerian di pihak Israel.

    Media Israel, Ynet, Selasa (24/12/2024) mengabarkan, foto-foto Pasukan PA menggunakan RPG itu membuat sejumlah pihak di Israel menyerukan adanya tindakan militer dari pasukan Israel (IDF) guna meningkatkan keamanan di Yudea dan Samaria.

    Sebagai informasi, Pasukan Keamanan PA tengah menggelar kampanye militer bertajuk operasi ‘Membela Tanah Air’ yang secara ironis menargetkan kelompok milisi pembebasan Palestina, utamanya Brigade Jenin, sayap militer gerakan Palestine Islamic Jihad (PIJ).

    Operasi keamanan PA ini menimbulkan perlawanan, berujung bentrok antar-sesama entitas Palestina.

    Di tengah kampanye militer PA itu, muncul foto yang beredar di media sosial pada Senin (23/12) yang menunjukkan pasukan PA memegang RPG selama tindakan keras terhadap faksi milisi Palestina di kamp pengungsi Jenin.

    “Meskipun PA mengumumkan foto tersebut tidak diambil di Jenin, investigasi keamanan Israel menyimpulkan sebaliknya dan menetapkan kalau RPG tersebut merupakan hasil sitaan PA dari operasi keamanannya dan bukan senjata yang secara aktif digunakan pasukan PA,” tulis laporan Ynet, Selasa.

    Investigasi pihak keamanan Israel, kata laporan Ynet, menunjukkan kalau RPG yang digambarkan kemungkinan besar “memiliki kemampuan operasional yang rendah dan tidak digunakan selama tindakan keras terhadap sesama saudara-Palestinanya tersebut”.

    Personel keamanan Otoritas Palestina tampak memegang RPG dalam bentrokan yang terjadi di Jenin melawan faksi milisi pembebasan Palestina di Tepi Barat.

    Diduga Selundupan Iran

    Laporan media Israel tersebut juga membangun hipotesis kalau keberadaan RPG ini menunjukkan kebenaran adanya penyelundupan senjata ke Tepi Barat, wilayah pendudukan Israel yang dipenuhi tembok pembatas dan pagar keamanan.

    Media Israel menduga, senjata-senjata yang mampu menembus Tepi Barat datang dari Iran melalui perbatasan Yordania.

    “Keberadaan senjata tersebut merupakan tanda lain penyelundupan senjata ke Yudea dan Samaria, kemungkinan besar melalui Yordania dari Iran,” tulis laporan itu.

    Laporan itu mendalilkan, Pasukan keamanan PA biasanya menggunakan senapan AK-47, senapan mesin, dan senapan runduk.

    “Meskipun PA meminta lebih banyak senjata dari Israel tahun lalu, permintaan tersebut ditolak. Diyakini pasukan Israel akan menyita RPG tersebut,” tambah laporan tersebut.

    Seorang pejabat senior PA membantah keaslian gambar-gambar tersebut, dengan menuduh bahwa gambar-gambar tersebut merupakan bagian dari kampanye hasutan oleh para pesaing mereka seperti kelompok Hamas atau Jihad Islam Palestina untuk mengobarkan perlawanan publik terhadap PA.

    “Foto-foto ini tidak diambil di Jenin, dan pasukan PA tidak menggunakan RPG dalam operasi tersebut,” kata pejabat tersebut kepada Ynet.

    Menanggapi foto-foto tersebut, Yossi Dagan, kepala Dewan Daerah Samaria, meneyrukan agar militer Israel (IDF) segera melancarkan serangan ke Jenin.

     “Saya menuntut menteri pertahanan dan perdana menteri untuk segera melancarkan operasi darat di Jenin, serupa dengan yang dilakukan di Gaza dan wilayah utara, untuk mencegah terulangnya kejadian 7 Oktober di Yudea dan Samaria serta Israel bagian tengah,” kata Dagan.

    Ia menambahkan, “Bukanlah suatu kebetulan bahwa Jenin telah menjadi ibu kota teror. Jika para teroris merasa cukup percaya diri untuk mengacungkan RPG dan senjata berat, itu berarti mereka sedang menguji kita. Kita harus menanggapi dengan tangan besi untuk menghentikan ancaman ini terhadap Samaria—dan dari Samaria hingga kota-kota di Israel bagian tengah.”

    Personel keamanan Otoritas Palestina tampak memegang RPG dalam bentrokan yang terjadi di Jenin melawan faksi milisi pembebasan Palestina di Tepi Barat. (Ynet/Tangkap Layar)

    Hamas-PIJ-FPLP: Otoritas Palestina Antek Israel

    Terkait kampanye militer PA di Tepi Barat, Tiga faksi milisi gerakan pembebasan Palestina, Hamas, Jihad Islam Palestina (PIJ), dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina (FPLP) mengelurkan pernyataan bersama terkait situasi konflik yang berkembang menjadi perang saudara tersebut.

    Ketiga faksi milisi Palestina itu satu suara dan menyatakan penegasan legitimasi perlawanan bersenjata terhadap Otoritas Palestina (PA) di Tepi Barat.

    Pernyataan bersama itu mengindikasikan kalau kampanye operasi keamanan yang diluncurkan Otoritas Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel “hanya menguntungkan musuh Zionis.”

    Pernyataan tripartit ini ditandatangani oleh Hamas, Jihad Islam, dan FPLP.

    “Pernyataan tersebut menekankan kalau perlawanan bersenjata itu sah dan “tidak diperbolehkan untuk melukainya atau menargetkan pemiliknya (milisi perlawanan Palestina), termasuk para pahlawan dan pejuang perlawanan”,” kata laporan Khaberni, dikutip Selasa (24/12/2024).

    Selain itu, ketiga faksi Palestina meminta dinas keamanan dan pimpinan Otoritas di Ramallah untuk menjauhkan diri dari tindakan apa pun yang mungkin mengancam kesatuan Palestina atau mempengaruhi perdamaian sipil.

    Pernyataan Palestina menambahkan kalau senjata milisi perlawanan adalah hanya untuk dan ditujukan menghadapi genosida Israel di Gaza dan untuk menghadapi serangan pendudukan Israel di Tepi Barat yang diduduki.

    Ketiga faksi tersebut menekankan, menjaga darah warga Palestina adalah prioritas utama dan merupakan garis merah, serta memperingatkan agar tidak terlibat dalam perselisihan dan bentrokan. 

    Pernyataan tersebut berbunyi, “Kami mengikuti dengan rasa sakit dan keprihatinan atas kejadian di Jenin dan kampnya serta meningkatnya kampanye menyedihkan yang dilakukan oleh pihak keamanan Otoritas Palestina.”

    Pernyataan Hamas, Jihad Islam, dan Front Populer menambahkan, “Kami ingin menahan peristiwa di Jenin dengan cara yang melestarikan darah Palestina dan melindungi perlawanan.”

    Faksi-faksi tersebut mengatakan bahwa mereka mengikuti dengan rasa sakit dan keprihatinan yang besar atas peristiwa yang terjadi di kota Jenin dan kampnya “melalui eskalasi kampanye keamanan yang dilakukan oleh dinas keamanan Otoritas Palestina.”

    Pasukan keamanan Otoritas Palestina menangkap seorang pemuda di Tepi Barat. Aksi penangkapan ini memicu bentrokan antara milisi Brigade Tulkarem, sayap militer Brigade Al-Quds dari PIJ dan pasukan keamanan Otoritas Palestina di wilayah Kegubernuran Tulkarem, Tepi Barat, Minggu (31/3/2024). (khaberni/HO)

    Aksi Kontrol PA Bak Israel

    Al Jazeera, melaporkan, dari sudut pandang warga Jenin, yang menyebut kendali dan kontrol yang diterapkan pasukan Otoritas Palestina mirip cara-cara represif yang dilakukan Israel.

    Laporan itu menulis kesaksian Nahida al-Sabbagh yang telah bertahan dalam pertempuran di kamp pengungsi Jenin, tempat tinggalnya, sejak Sabtu, dua pekan lalu.

    Pertempuran antara pejuang bersenjata Palestina setempat dari Brigade Jenin dan pasukan keamanan terus berlangsung di dekat rumahnya sepanjang waktu.

    Namun, identitas pasukan keamanan yang bentrok dengan para pejuang Palestina itulah yang paling mengejutkan Nahida.

    Mereka bukan orang Israel.

    Faktanya, mereka orang Palestina, dan mewakili Otoritas Palestina (PA) .

    “Kami tidak pernah membayangkan pasukan keamanan akan memperlakukan kamp seperti ini,” kata wanita Palestina berusia 52 tahun itu.

    Bentrokan di sekitar rumah keluarga al-Sabbagh di lingkungan kamp al-Mahyoub merupakan hasil dari kampanye berkelanjutan yang dilancarkan oleh aparat keamanan PA dengan nama “Melindungi Tanah Air”.

    Kampanye tersebut dibenarkan sebagai upaya untuk “mengejar penjahat” dan pelanggar hukum serta mencegah kamp tersebut menjadi medan pertempuran seperti Gaza , menurut Anwar Rajab, juru bicara pasukan keamanan PA.

    Rajab juga menggambarkan para pejuang di Jenin sebagai pro-Iran dan “tentara bayaran”, dan membantu upaya sayap kanan Israel untuk melemahkan PA.

    Mobil militer personel keamanan Otoritas Palestina dalam kampanye operasi Melindungi Tanah Air di Jenin yang menyebabkan pecahnya perang saudara antar-Palestina di Tepi Barat. (khaberni/tangkap layar)

    Brigade Jenin, target utama PA, memiliki hubungan dengan Jihad Islam Palestina yang didukung Iran, tetapi juga memiliki anggota yang berafiliasi dengan kelompok Palestina lainnya.

    “Apa yang mereka lakukan adalah menciptakan wilayah di luar kendali dan kedaulatan Otoritas Palestina,” kata Rajab kepada Al Jazeera, merujuk pada para pejuang milisi Palestina yang menjadi sasaran operasi PA. 

    “Hal ini terbukti dari penolakan mereka terhadap kehadiran PA dan aparatnya di dalam kamp, ​​[dengan demikian] melayani agenda kekuatan eksternal yang bertanggung jawab atas penghancuran Gaza, Lebanon, dan Suriah,” tambahnya.

    Serangan PA di kamp tersebut, yang dimulai pada tanggal 14 Desember, menyusul pengepungan selama 10 hari.

    Selama periode tersebut, pasukan keamanan PA membunuh seorang warga sipil tak bersenjata berusia 19 tahun, Rabhi al-Shalabi, di kamp saat ia mengendarai sepeda motor, sebuah adegan yang terekam kamera yang menyebabkan kemarahan luas. 

    Kemudian, pada hari serangan dimulai pada hari Sabtu, seorang anak berusia 13 tahun, serta seorang komandan di Brigade Jenin yang dicari oleh Israel, juga terbunuh.

    PA mengambil “tanggung jawab penuh” atas pembunuhan al-Shalabi, namun tidak ada tindakan segera yang diumumkan untuk menangkap petugas yang terlibat atau merujuk mereka ke jaksa penuntut umum untuk diselidiki, yang semakin meningkatkan kemarahan di jalanan.

    Pembenaran atas operasi tersebut gagal meyakinkan 24.000 pengungsi Palestina yang tinggal dalam setengah kilometer persegi (0,19 mil persegi) yang merupakan bagian dari kamp yang padat penduduk tersebut.

    Para penghuni kamp ini telah mengalami lebih dari setahun serangan dan penggerebekan Israel, dan banyak yang melihat operasi tersebut sebagai upaya untuk melenyapkan perlawanan Palestina, sejalan dengan koordinasi keamanan PA dengan Israel.

    Meskipun ini bukan kampanye PA pertama terhadap kamp Jenin, ini adalah yang pertama selama perang Israel di Gaza dan di tengah serangan Israel yang terus berlanjut terhadap kamp tersebut, yang telah diserbu lebih dari 80 kali selama setahun terakhir, mengakibatkan lebih dari 220 kematian dan ribuan orang terluka, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

    Fadi mengungkapkan kemarahannya atas apa yang ia ceritakan telah terjadi padanya.

    Pria berusia 42 tahun itu mengatakan pasukan keamanan menyerbu gedungnya dan memaksa penduduk sekitar untuk meninggalkan rumah mereka, menahan mereka di apartemennya.

    “Mereka menembaki saya, membuat anak-anak saya ketakutan, hanya karena saya berada di balkon. Dan mereka tidak berhenti di situ – mereka masuk paksa ke rumah saya,” kata Fadi, menceritakan bagaimana anak-anaknya dan anak-anak tetangganya ketakutan, dan bagaimana ia dicari oleh pasukan keamanan PA setelah muncul dalam sebuah video di media sosial yang menceritakan cobaan yang dialaminya.

    Fadi bersikeras bahwa terlepas dari klaim PA, kubunya sepenuhnya mendukung Brigade Jenin.

    “Siapa pun yang meragukan dukungan rakyat terhadap perlawanan di kamp itu harus berkunjung sekarang dan melihat masyarakat mendukungnya,” kata Fadi. “Tidak seorang pun di sini akan menyerah dalam perlawanan.”

    Pasukan Keamanan Otoritas Palestina (PA) melakukan tindakan represif terhadap demonstran Palestina yang menentang pendudukan Israel di Tepi Barat. (tangkap layar BBC)

    Otoritas Palestina Menolak Berkompromi

    PA memiliki kendali administratif parsial atas Tepi Barat yang diduduki – yang mana Jenin berada di bagian utara.

    Namun, Israel telah memiliki kendali militer penuh atas wilayah Palestina sejak 1967.

    Selama beberapa hari terakhir, kamp Jenin telah dikepung PA, tanpa ada pergerakan masuk maupun keluar, bersamaan dengan pemadaman listrik dan air.

    Situasi medis sangat buruk, ambulans tidak dapat masuk atau keluar, meskipun banyak korban luka akibat bentrokan yang sedang berlangsung antara kedua belah pihak.

    Meskipun situasi di dalam kamp sulit dan pertempuran sengit, pejabat keamanan PA tetap berkomitmen untuk melanjutkan operasi.

    Menteri Dalam Negeri PA Ziad Hab al-Reeh menegaskan kembali dalam sebuah pertemuan di kantor pusat provinsi Jenin pada hari Rabu bahwa operasi akan terus berlanjut hingga tujuannya tercapai.

    “Kami akan mengejar siapa pun yang mencoba merusak sumber daya rakyat kami dan menyabotase proyek nasional Palestina,” kata Hab al-Reeh.

    Beberapa penghuni kamp setuju dengan tujuan kampanye tetapi menolak metode yang digunakan oleh pasukan keamanan.

    Hani Hijazi, 54, yang tinggal di Jalan al-Sikka di bagian barat kamp, ​​mengatakan ia memahami perlunya pasukan keamanan beroperasi di dalam kamp dan mengatasi masalah yang muncul, tetapi tidak melalui metode yang menyebabkan kematian warga sipil yang tidak bersalah.

    Hijazi, seperti banyak orang lain di kamp tersebut, khawatir hal ini dapat meningkat menjadi konfrontasi yang lebih besar antara kedua belah pihak, yang berpotensi menyebabkan “perang saudara”.

    “Kedua belah pihak bertanggung jawab; pertikaian bukanlah solusi. Rekonsiliasi adalah solusinya,” kata Hijazi.

    Personel keamanan Otoritas Palestina. Dalam beberapa pekan belakangan, Otoritas Palestina terlibat bentrokan bersenjata dengan sejumlah milisi perlawanan Palestina seperti Brigade Al-Quds di Jenin dan Brigade Martir Al-Aqsa. (khaberni/tangkap layar)

    Pembenaran untuk Operasi ‘Tidak Benar’

    Di tengah meningkatnya peristiwa di kamp, ​​penduduk mempertanyakan waktu operasi PA.

    Brigade Jenin dibentuk pada tahun 2021, dan meskipun gerakan Jihad Islam mencakup bagian terbesarnya, semua faksi Palestina terwakili dalam sayap militernya, termasuk Brigade Martir Al-Aqsa, sayap militer Fatah – faksi Palestina yang mendominasi PA.

    Terlebih lagi, Israel telah berulang kali menyerbu kamp tersebut, dan pengejaran terhadap pejuang bersenjata belum berhenti.

    Kifah al-Omari, 51, seorang penduduk Bab al-Saha di pusat kamp, ​​bertanya-tanya kepada Al Jazeera mengapa PA akan campur tangan.

    Al-Omari duduk di luar rumahnya bersama keluarganya saat dia berbicara, menghangatkan dirinya dengan tungku kayu bakar karena pemadaman listrik di kamp dan kurangnya pemanas di rumah-rumahnya.

    “Kami, mereka yang hidup di tengah-tengah peristiwa ini, tahu betul bahwa semua pembenaran yang diberikan oleh PA tidak benar,” kata al-Omari. “Hal ini membuat kami berspekulasi tentang alasan sebenarnya di balik kampanye ini dan waktunya.”

    Seperti banyak warga Palestina lainnya, al-Omari tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa penyebabnya mungkin terkait dengan pengaturan politik besar di Tepi Barat dan Gaza yang diduduki, mempersiapkan PA untuk memperluas kendalinya atas Gaza jika terjadi kesepakatan untuk mengakhiri perang di daerah kantong itu.

    Pemerintah Israel telah berulang kali menekankan bahwa mereka tidak mempercayai PA untuk secara efektif melawan para pejuang perlawanan Palestina, dan banyak warga Palestina percaya bahwa operasi seperti yang terjadi di Jenin adalah upaya untuk membuktikan bahwa PA sebenarnya dapat membasmi para pejuang.

    Rajab, juru bicara pasukan keamanan PA, menolak tuduhan bahwa PA bekerja sama dengan Israel melawan pejuang perlawanan, dengan mengatakan bahwa PA telah “memberikan perlindungan bagi 200 warga Palestina yang menjadi sasaran likuidasi dan pembunuhan langsung oleh Israel”.

    “Ini adalah keputusan kedaulatan dari level tertinggi di dalam PA untuk mengerahkan seluruh daya upaya, sarana, dan metode kami guna mencegah malapetaka dan kerusakan lain di Tepi Barat, seperti yang terjadi di Jalur Gaza,” imbuhnya, dalam upaya lebih lanjut untuk membenarkan serangan tersebut.

    Namun al-Omari mengklaim bahwa tawaran dari penduduk setempat di kamp telah diajukan kepada PA untuk menyelesaikan situasi tanpa pertumpahan darah, tetapi tawaran tersebut ditolak.

    Sebaliknya, kata al-Omari, PA menuntut agar “para buronan menyerahkan diri dan senjata mereka”.

    “Tuntutan ini tidak disertai dengan jaminan atau tawaran apa pun untuk melindungi mereka atau kamp dari pasukan pendudukan Israel, itulah sebabnya para pejuang dan penghuni kamp menolaknya,” imbuh al-Omari.

     

    (oln/Ynet/khbrn/aja/*)

     

     

  • Peran Serka Holmes dalam Kasus Pembunuhan Mantan Anggota TNI di Sumut, Korban Hilang 14 Hari – Halaman all

    Peran Serka Holmes dalam Kasus Pembunuhan Mantan Anggota TNI di Sumut, Korban Hilang 14 Hari – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Warga Desa Aek Tapa, Kecamatan Marbo, Kabupaten Labuhan Baru Utara, Sumatra Utara, digegerkan dengan penemuan jasad dalam kondisi tangan dan kaki terikat pada Sabtu (21/12/2024).

    Jasad bernama Andreas Sianipar (44) hilang dari rumah sejak Minggu (8/12/2024) dan keluarga membuat laporan ke polisi pada Rabu (11/12/2024).

    Penemuan jasad korban berawal dari penangkapan tiga tersangka pembunuhan berinisial CJS (23), MFIH (25), serta FA (37).

    Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setyawan, mengatakan Andreas Sianipar merupakan mantan anggota TNI asal Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

    Diduga Serka Holmes Sitompul menjadi otak penculikan dan pembunuhan terhadap Andreas Sianipar yang sebelumnya berpangkat Serka.

    Kasus ini berawal ketika Serka Holmes menyuruh tersangka CJS menjemput korban menggunakan mobil.

    Korban kemudian dibawa ke rumah dinas Serka Holmes di Asrama TNI Abdul Hamid Nasution, Kecamatan Sunggal, Deli Serdang, Sumatra Utara, Minggu (8/12/2024).

    Di sana korban dianiaya hingga tewas oleh Serka Holmes dan dua tersangka suruhannya, MFIH  dan FA.

    Jenazah dibawa ke Kecamatan Merbau, Kabupaten Labuhanbatu Utara dan disembunyikan dalam sumur tua.

    Gidion menambahkan penyidik menemukan sejumlah luka di jasad korban seperti termasuk luka jeratan di leher yang menyebabkan korban kehabisan napas. 

    “Kesimpulan awalnya korban kehabisan napas akibat jeratan di leher. Lalu, pembekapan di hidung hingga tidak bisa bernapas,” tuturnya.

    Akibat perbuatannya, ketiga warga sipil yang berstatus tersangka dijerat Pasal 338 Subs Pasal 170 Ayat 3 Subs Pasal 333 ayat 3 KUHPidana.

    Sedangkan Serka Holmes diserahkan ke Pomdam I Bukit Barisan karena berstatus TNI aktif.

    Adik korban, Anggito mengatakan Serka Holmes dan Andreas saling mengenal.

    Menurutnya, Andreas diculik dan dianiaya hingga tewas karena dituding menggelapkan mobil.

    “Ini bengis sekali. Penculikan dilakukan seorang aparat yang seharusnya dia melindungi,” bebernya.

    Nasib Serka Holmes

    Kapendam I/Bukit Barisan, Kolonel Doddy Yudha, membenarkan keterlibatan salah satu anggota TNI Angkatan Darat dalam kasus pembunuhan Andreas Sianipar.

    “Kini telah diamankan dan dilakukan penahanan untuk pemeriksaan lebih lanjut,” paparnya, Senin (23/12/2024). 

    Penyidik Denpom masih mendalami kasus ini dan dugaan keterlibatan pihak lain.

    Kolonel Doddy Yudha menegaskan penyidik akan mengusut kasus ini secara profesional dan transparan.

    “Kami akan memastikan proses penyelidikan dan penyidikan berjalan dengan baik, serta akan menindak tegas siapa pun yang terbukti terlibat sesuai dengan hukum yang berlaku,” tukasnya.

    Kepala Staf Kodam I/BB, Brigadir Jenderal (Brigjen) Refrizal, menjelaskan Serka Holmes Sitompul ditahan sejak Sabtu (21/12/2024).

    Keberadaan jenazah korban diketahui setelah Serka Holmes Sitompul mengakui perbuatannya di hadapan Polisi Militer.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunMedan.com dengan judul RESPONS Kodam Bukit Barisan Terkait Serka Holmes Sitompul Diduga Culik dan Bunuh Mantan Tentara

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunMedan.com/Fredy Santoso) (Kompas.com/Afdalul Iksan)

  • Nasib Serka Holmes Sitompul usai Bunuh Mantan Anggota TNI, Jasad Dibuang ke Labuhan Baru Utara Sumut – Halaman all

    Nasib Serka Holmes Sitompul usai Bunuh Mantan Anggota TNI, Jasad Dibuang ke Labuhan Baru Utara Sumut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mantan anggota TNI, Andreas Sianipar ditemukan tewas di Desa Aek Tapa, Kecamatan Marbo, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatra Utara, Sabtu (21/12/2024) dinihari.

    Korban yang sebelumnya berpangkat Sersan Kepala (Serka) diculik pada Minggu (8/12/2024).

    Polrestabes Medan menangkap tiga warga sipil yang terlibat penculikan dan pembunuhan, yakni CJS (23), MFIH (25), serta FA (37).

    Selain itu, ada satu warga sipil yang masih buron dan satu anggota TNI yang terlibat pembunuhan.

    Personel TNI bernama Serka Holmes Sitompul diserahkan ke Pomdam I Bukit Barisan karena berstatus TNI aktif.

    Kapendam I/Buktit Barisan, Kolonel Doddy Yudha, membenarkan keterlibatan salah satu anggota TNI Angkatan Darat dalam kasus pembunuhan Andreas Sianipar.

    “Kini telah diamankan dan dilakukan penahanan untuk pemeriksaan lebih lanjut,” paparnya, Senin (23/12/2024). 

    Penyidik Denpom masih mendalami kasus ini dan dugaan keterlibatan pihak lain.

    Kolonel Doddy Yudha menegaskan penyidik akan mengusut kasus ini secara profesional dan transparan.

    “Kami akan memastikan proses penyelidikan dan penyidikan berjalan dengan baik, serta akan menindak tegas siapa pun yang terbukti terlibat sesuai dengan hukum yang berlaku,” tukasnya.

    Kepala Staf Kodam I/BB, Brigadir Jenderal (Brigjen) Refrizal, menjelaskan Serka Holmes Sitompul ditahan sejak Sabtu (21/12/2024).

    Keberadaan jenazah korban diketahui setelah Serka Holmes Sitompul mengakui perbuatannya di hadapan Polisi Militer.

    Sementara itu, Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setyawan, menyatakan tiga warga sipil yang diamankan telah ditetapkan sebagai tersangka.

    “Kita berhasil membuka rangkaian peristiwa pidana yang terjadi dan kemudian kita sudah menetapkan 3 orang tersangka, dan satu orang tersangka lagi masih dalam proses pencarian,” bebernya, Sabtu, dikutip dari TribunMedan.com.

    Serka Holmes Sitompul berperan sebagai orang yang menculik dan menyekap korban di rumah dinasnya yang terletak di Asrama TNI Abdul Hamid Nasution, Kecamatan Sunggal, Deli Serdang, Sumatra Utara.

    Korban diculik sejak Minggu (8/12/2024) dan keluarga baru melapor ke polisi pada Rabu (11/12/2024).

    Serka Holmes menganiaya korban hingga tewas di rumah dinasnya dan jasad dibawa ke kandang sapi di wilayah Kabupaten Labuhanbatu Utara.

    “Penemuan jenazah atas keterangan dari salah satu tersangka,” tuturnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunMedan.com dengan judul RESPONS Kodam Bukit Barisan Terkait Serka Holmes Sitompul Diduga Culik dan Bunuh Mantan Tentara

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunMedan.com/Fredy Santoso) (Kompas.com/Afdalul Iksan)