provinsi: Sumatera Utara

  • Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        8 Desember 2025

    Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera Regional 8 Desember 2025

    Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
    Dosen, Penulis dan Peneliti Universitas Dharma Andalas, Padang
    KETIKA
    air bah menyapu Sumatera dalam beberapa hari terakhir, tidak hanya rumah, jembatan, dan kebun warga yang hanyut dibawa arus. Di sejumlah lokasi banjir, mulai dari wilayah hulu di Sumatera Barat, Aceh, hingga Sumatera Utara, warga menemukan puluhan hingga ratusan kayu gelondongan tersangkut di tepian sungai dan permukiman.
    Bukan hal baru bahwa banjir kerap membawa hasil tebangan liar dari hutan. Namun kali ini ada sesuatu yang berbeda: pada banyak gelondongan itu tampak angka atau nomor tertentu yang ditulis dengan cat atau kapur.
    Warga bertanya-tanya, siapa yang menandai kayu itu? Apa maksud angka-angka tersebut? Dan yang paling penting: apakah ini menjadi bukti terselubung praktik
    pembalakan liar
    yang selama ini hanya dituduh tanpa pernah benar-benar terbongkar?
    Temuan
    kayu gelondongan
    dengan nomor tertentu menguatkan dugaan lama bahwa hulu sungai-sungai di Sumatera telah lama dikerat tanpa kendali. Tanggul alami berupa hutan yang selama ini menjadi pelindung dari ancaman banjir semakin tipis, bahkan hilang. Air hujan yang turun di wilayah hulu tak lagi tertahan oleh akar dan kanopi hutan; ia meluncur begitu saja ke hilir, membawa lumpur, batu, dan kini kayu bertanda.
    Masyarakat di berbagai daerah melaporkan temuan serupa: beberapa kayu bertuliskan angka “03”, “7-12”, hingga kombinasi huruf dan nomor seperti “A17”. Pola penandaan membuat warga meyakini bahwa kayu tersebut bukan berasal dari pohon tumbang alami akibat angin atau banjir, melainkan stok tebangan siap kirim.
    Dalam rantai industri kayu ilegal, penomoran biasanya menunjukkan kelompok tebang, jalur pengiriman, atau kode tempat penimbunan. Artinya, kayu tersebut telah lebih dulu diolah dalam sistem operasi tertentu, bukan terjatuh begitu saja dari hutan yang rusak.
    Dalam kondisi normal, aktivitas pembalakan liar bekerja secara sunyi: tebang, seret, kirim, hilangkan jejak. Namun banjir mengubah segalanya. Debit air yang melonjak memporak-porandakan jalur logistik mereka, menghanyutkan apa pun yang belum sempat diangkut.
    Banjir, dalam ironi yang pahit, justru membuka tabir gelap yang selama ini tertutup lebatnya hutan dan tumpukan dokumen formalitas. Alam seperti ingin memberi pesan, apa yang disembunyikan manusia, akan terbuka ketika tanah tak lagi kuat menahan beban ketamakan.
    Penemuan kayu gelondongan bertanda seharusnya menjadi pintu masuk investigasi serius. Sayangnya, dalam pengalaman bertahun-tahun, kasus pembalakan liar kerap menguap di tengah jalan. Modusnya berulang: pelaku lapangan tertangkap, dalang utama lenyap. Hutan tetap tergerus, masyarakat hilir tetap menanggung banjir.
    Pemerintah daerah dan aparat penegak hukum tak boleh lagi berpura-pura tidak melihat bukti yang kini terserak di depan mata. Nomor-nomor pada gelondongan itu sangat potensial ditelusuri: apakah sesuai dengan dokumen legal? Apakah ada catatan produksi? Apakah kayu itu berasal dari kawasan lindung?
    Jika negara mau bekerja serius, angka-angka itu bukan sekadar tanda, tapi “sidik jari” kejahatan lingkungan.
    Lebih jauh, banjir yang terjadi berulang kali di Sumatera bukanlah kejadian alam semata. Di hulu, hutan ditebang dengan alasan ekonomi dan kebutuhan industri. Di tengah, jalur sungai disempitkan oleh pemukiman dan perkebunan. Di hilir, tata ruang dibiarkan longgar sehingga daerah rawan bencana tetap ditempati.
    Kayu bertanda hanyalah satu potret kecil dari kerusakan sistem yang lebih luas. Namun ia menjadi bukti visual yang kuat: kerusakan itu nyata, kasat mata, dan kini terbawa arus hingga ke halaman rumah warga.
    Apa yang perlu dilakukan?
    Banjir Sumatera
    bukan semata bencana hidrometeorologis. Ia adalah pesan lingkungan, peringatan keras bahwa hutan hasil eksploitasi telah mencapai batas. Kayu gelondongan bertanda yang kini berserakan di tepi sungai adalah semacam “arsip kejahatan” yang dibawa air.
    Misteri angka-angka itu sebetulnya bukan lagi teka teki. Ia menunggu negara berani menyebutnya apa adanya: bukti aktivitas pembalakan liar yang berkontribusi pada banjir besar. Dan selama pemerintah tidak serius menindak, angka-angka itu akan terus muncul bukan hanya di kayu, tapi juga dalam statistik bencana yang terus meningkat setiap tahun.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bukan Hanya Hujan Deras, Gading Marten Soroti Penyebab Banjir Sumatera

    Bukan Hanya Hujan Deras, Gading Marten Soroti Penyebab Banjir Sumatera

    Jakarta, Beritasatu.com – Gading Marten ikut memberikan tanggapannya terkait bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh. Ia menilai, dengan melihat kondisi yang terjadi di lapangan, bencana besar ini bukan hanya disebabkan oleh cuaca ekstrem yang mengakibatkan curah hujan tinggi. 

    “Inilah kalau kita mengenyampingkan mother nature, enggak peduli sama alam maka akan berbalik ke kita. Bisa kita lihat sendiri, di luar curah hujan yang cukup deras tetapi (ada) penebangan liar. Aliran air jadi enggak tahu ke mana, semuanya membludak menjadi air bah,” ujar Gading, mengutip kanal YouTube Reyben Entertainment, Senin (8/12/2025). 

    Mantan suami Gisel itu mengaku, selama dua pekan terakhir ini perasaannya campur aduk setiap melihat berita terkait bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera, terlebih saat melihat kondisi masyarakat yang terdampak. 

    “Rasanya gemas iya, marah iya, sedih juga iya. Ini kan menjadi berita nasional ya dan ini merenggut begitu banyak jiwa. Apalagi ini akhir tahun, mungkin sudah semangat ingin kumpul keluarga mau tahun baru. Ternyata ada bencana besar, ya kita enggak pernah tahu,” tambahnya. 

    Gading berharap bencana ini menjadi peringatan bagi semua pihak, termasuk pejabat dan pengusaha yang bergerak di sektor terkait, agar lebih peduli terhadap alam. 

    “Ya mudah-mudahan pada sadar, pejabat dan pengusaha yang bergerak di bidang itu bisa terketuk hatinya kalau kejadian seperti ini bisa terjadi ke siapa saja bisa kena ke keluarga kita,” tegas Gading. 

  • 26 Ruas Jalan Tol yang Terapkan Diskon Tarif Akhir Tahun

    26 Ruas Jalan Tol yang Terapkan Diskon Tarif Akhir Tahun

    Jakarta

    Pemerintah mengumumkan sejumlah ruas jalan tol akan menerapkan diskon tarif. Diskon tarif jalan tol ini diberlakukan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.

    Dikutip CNBC Indonesia, Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti mengatakan diskon tarif tol akan diberlakukan di 26 ruas tol di Indonesia. Diskon tarif tol itu berlaku tiga hari yakni 22 dan 23 Desember 2025 serta 31 Desember 2025.

    “Sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat, terutama pengguna jalan tol, pemerintah berencana memberikan diskon tarif jalan tol selama periode Nataru 2025/2026 dan besarannya mencapai 10 persen-20 persen,” kata Diana.

    “Besaran tarif sesuai dengan usulan masing-masing BUJT,” lanjut Diana.

    Menurutnya, akan ada 26 ruas jalan tol yang menerapkan diskon tarif tol ini. Sembilan ruas di antaranya ada di Tol Trans Jawa, 12 ruas Tol Trans Sumatera, 3 ruas tol non-Jawa, dan 2 ruas Tol Lingkar Jabodetabek.

    Berikut ruas jalan tol yang menerapkan diskon tarif pada periode libur Natal dan Tahun Baru:

    Tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh): diskon 20 persenTol Indrapura-Kisaran (Indrakis): diskon 20 persenTol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat: diskon 20 persenTol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT): diskon 20 persenTol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera): diskon 20 persenTol Medan-Binjai (Medbin): diskon 10 persenTol Pekanbaru-XII Koto Kampar: diskon 20 persenTol Pekanbaru-Dumai (Permai): diskon 20 persenTol Indralaya-Prabumulih: diskon 20 persenTol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapalbetung): diskon 10 persenTol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka): diskon 20 persenTol Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter): diskon 10 persenTol Jakarta-Cikampek (Japek): diskon 20 persenTol Japek Elevated (MBZ): diskon 20 persenTol Cikampek-Palimanan (Cipali): diskon 20 persenTol Palimanan-Kanci (Palikanci): diskon 20 persenTol Kanci-Pejagan: diskon 20 persenTol Pejagan-Pemalang: diskon 10 persenTol Pemalang-Batang: diskon 10 persenTol Batang-Semarang: diskon 20 persenTol Semarang ABC: diskon 20 persenTol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu): diskon 20 persenTol Kelapa Gading-Pulogebang: diskon 20 persen.

    Selain itu, ada tiga ruas tol yang mendapatkan ketentuan khusus dalam penerapan diskon tarif tol kali ini. Ketiganya adalah Tol Manado-Bitung, Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), dan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM).

    Tol Becakayu memberlakukan diskon tarif dinamis sebesar 20 persen berdasarkan jam-jam tertentu. Diskonnya berlaku pada 13 Oktober 2025 sampai 31 Desember 2025.

    Selanjutnya, Tol KLBM memberlakukan diskon tarif sebesar 11,11 persen yang berlaku 21 Oktober sampai 31 Desember 2025. Dan Tol Manado-Bitung akan menerapkan diskon tarif 20 persen pada 22 Desember 2025 sampai 10 Januari 2026.

    “Diskon tidak berlaku apabila saldo uang elektronik tidak cukup atau tidak terdeteksi asal tujuan kendaraan,” ujar Diana.

    (rgr/din)

  • Respons Tidak Terduga Gubernur Lampung Soal Pembalakan Liar Merajalela

    Respons Tidak Terduga Gubernur Lampung Soal Pembalakan Liar Merajalela

    Liputan6.com, Jakarta – Dugaan pembalakan liar yang marak terjadi di kawasan hutan Kabupaten Pesisir Barat kembali menjadi sorotan publik. Di tengah kerusakan hutan yang semakin meluas, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal akhirnya buka suara. Namun, jawaban yang diberikan justru terlalu normatif dan melempar persoalan kepada kepolisian.

    “Langsung ke Kapolda ya, secara official yang langsung mengawasi karena koordinasinya sama beliau,” ujar Mirza kepada wartawan, Senin (8/12/2025).

    Padahal, dugaan perambahan di kawasan lindung tersebut telah berlangsung cukup lama dan dianggap masyarakat tidak tersentuh penindakan tegas. Keberadaan ribuan kayu hasil tebangan warga bahkan sempat viral di media sosial.

    Imbauan Hanya Berupa Surat

    Bukannya melakukan operasi langsung ke lapangan, Pemerintah Provinsi Lampung baru sebatas mengimbau masyarakat agar menghentikan seluruh aktivitas penebangan pohon, termasuk di lahan pribadi.

    “Hari ini saya keluarkan surat dari Dinas Kehutanan untuk mengimbau masyarakat agar tidak menebang dahulu pohon-pohon besar, meskipun berada di atas tanah pribadi,” bebernya.

    Kebijakan itu dipandang banyak pihak sebagai langkah reaktif dan tidak cukup kuat menyelesaikan akar persoalan maraknya pembalakan liar.

    Soal Status Lahan, Gubernur Pasrahkan ke Dinas

    Ditanya soal status kepemilikan bidang tanah tempat aktivitas penebangan terjadi, Mirza memilih tak menjelaskan lebih jauh.

    “Coba cek detailnya sama Dinas Kehutanan ya,” tutur dia singkat.

    Sikap tersebut memperkuat kesan pemerintah masih belum memiliki data dan pengawasan yang kuat terhadap kondisi hutan di daerahnya sendiri.

    Janji Reboisasi, Namun Penegakan Hukum Masih Lemah

    Mirza berdalih, peristiwa itu menjadi momentum mempercepat agenda reboisasi di kawasan hutan rusak. Ia mengklaim kerusakan hutan Lampung banyak disebabkan kegiatan ilegal masyarakat sejak bertahun-tahun lalu.

    “Ini jadi semangat kami bagaimana kita akan mendorong percepatan reboisasi, terutama di kawasan hutan lindung. Dari bulan Februari kami sudah turun, melihat data, dan memang banyak hutan yang telah dirambah bukan oleh perusahaan, tapi oleh masyarakat. Ini yang ingin segera kita reboisasi,” tutup dia.

    Sebelumnya, aksi brutal pembalakan liar di kawasan hutan Sahbardong, Pekon Pugung Penengahan, Kecamatan Pesisir Utara, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, terjadi di depan mata dan membuat warga resah. Ribuan kayu hutan ditebangi dalam kurun waktu lama, namun hingga kini nyaris tak tersentuh hukum.

    Dalam sebuah video yang beredar pada Sabtu (6/12/2025), tampak dua pekerja dengan santainya menebang pohon hutan berdiameter besar menggunakan gergaji mesin. Balok-balok kayu berukuran raksasa berserakan.

    Kayu gelondongan yang masih baru ditebang terlihat memenuhi area perbukitan yang kini tampak gundul dan rusak. Video berdurasi 33 detik itu menjadi bukti bahwa aktivitas tersebut terorganisir dan bukan kali pertama terjadi.

    Liputan6.com mencoba menghubungi Kapolres Pesisir Barat AKBP Bestiana terkait pembalakan liar yang masih terjadi di wilayah itu, namun tidak merespons.

    Sementara Komandan Kodim 0422/Lampung Barat, Letkol Inf Rizky Kurniawan membenarkan, saat dihubungi mengakui adanya praktik illegal logging di wilayah tersebut.

    “Iya benar. Saat ini sudah ditangani pihak berwajib. Kegiatan sudah dihentikan dan pelaku dibawa ke Polda Lampung,” kata Rizky saat dikonfirmasi, Minggu (7/12/2025).

    Seorang warga, Salda Andala, mengungkap bahwa kayu yang ditebang merupakan jenis Kayu Minyak, yang tergolong dilindungi. Ia menyebut aksi itu sudah disertai praktik jual-beli kayu secara gelap.

    “Videonya jelas, itu kayu minyak. Saat dicek ke pangkalan di Sahbardong, sudah banyak yang dipotong jadi balok dan siap dikirim keluar daerah,” ujarnya.

    Menurut keterangan Veri Nopiansah, warga setempat, para pelaku mengangkut kayu menggunakan truk pada malam hari untuk menghindari kecurigaan. Kayu-kayu itu bahkan disebut telah dipasarkan hingga ke Pulau Jawa.

    “Sudah dipotong jadi ukuran 10×20 ataupun log untuk dikirim ke Jawa,” ungkapnya.

    Di lokasi penebangan juga ditemukan alat berat yang diduga digunakan membuka akses jalan menuju titik pembalakan. Lokasinya berada belasan kilometer dari jalan lintas sehingga menyulitkan aparat menindak langsung di lapangan.

    Warga lainnya, Supriyadi, menyebut masyarakat kini dihantui rasa takut. Mereka khawatir dampak kerusakan alam akan menyeret Lampung pada bencana besar seperti yang pernah terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    “Kalau dibiarkan, bisa banjir besar, longsor, bahkan korban jiwa. Kami takut. Ini seharusnya jadi atensi Presiden Prabowo Subianto,” ungkapnya.

    Menurutnya, penebangan pohon apalagi yang terancam punah harus melalui izin khusus. Ia mendesak aparat kepolisian mengusut tuntas jaringan pembalakan liar ini hingga ke aktor utama.

    “Jangan cuma pekerjanya yang ditangkap. Harus diusut sampai ke bos besar. Kalau aparat abai, bencana tinggal menunggu waktu,” ucapnya.

  • Polri Kirim Pasukan dan Logistik ke Lokasi Bencana di Sumatera-Aceh

    Polri Kirim Pasukan dan Logistik ke Lokasi Bencana di Sumatera-Aceh

    Depok, Beritasatu.com – Pemberangkatan personel dan bantuan Polri untuk penanganan bencana di wilayah Sumatera dilakukan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Senin (8/12/2025). Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, mengajak seluruh pihak menunjukkan empati terhadap para korban.

    “Mari kita turut berempati kepada saudara-saudara kita yang masih mengalami pascabencana dan potensi bencana susulan,” ujarnya.

    Brigjen Trunoyudo menjelaskan pengiriman pasukan merupakan tindak lanjut instruksi presiden melalui kapolri. “Pak presiden meminta agar seluruh kekuatan Polri dioptimalkan. Maka Pak wakapolri hari ini mengecek langsung kesiapan personel dan perlengkapan,” kata Trunoyudo kepada wartawan.

    Selain mengecek kesiapan, wakapolri memastikan personel yang diberangkatkan memiliki kompetensi khusus penanganan kebencanaan. “Kesiapan fisik, kuantitas, dan kualitas personel harus optimal agar dukungan untuk wilayah terdampak berjalan baik,” tambahnya.

    Total 361 personel Brimob, 200 Sabhara, 48 tenaga kesehatan serta 29 personel K9 berikut 19 anjing pelacak diterjunkan. Polri juga mengerahkan 12 ambulans, 15 dapur lapangan, 12 unit water treatment, perlengkapan SAR, serta kendaraan taktis penyelamatan. Seluruh bantuan ini akan memperkuat operasi kemanusiaan yang sudah berlangsung beberapa hari.

    Distribusi pasukan dilakukan berdasarkan pemetaan lokasi terdampak, mulai dari Bener Meriah, Aceh Tamiang, Bireuen, Gayo Lues, hingga daerah Agam dan Tapanuli. “Pembagian personel akan disebar ke seluruh titik prioritas. Yang kami optimalkan adalah kemampuan dan jumlah personel agar masyarakat merasakan kehadiran Polri,” kata Trunoyudo.

    Namun, tantangan besar menanti setibanya di lokasi. Akses jalan masih rusak, cuaca tidak stabil, listrik padam di banyak titik, serta adanya potensi longsor susulan. Polri harus menyesuaikan taktik lapangan agar seluruh bantuan dapat menjangkau daerah terpencil yang sebelumnya sulit diakses.

    Dalam proses identifikasi korban jiwa, tim DVI menghadapi kendala kurangnya fasilitas pendingin. “Tantangannya adalah freezer untuk jenazah. Beberapa polda sudah mengirimkan pendingin tambahan agar identifikasi lebih cepat,” jelas Trunoyudo.

    Ia juga mengimbau keluarga korban segera mengecek rumah sakit di wilayah masing-masing.

    Di luar evakuasi dan identifikasi, Polri memberi perhatian khusus pada pemulihan kebutuhan dasar masyarakat. Pendistribusian BBM bersama Pertamina, suplai air bersih melalui water treatment, layanan kesehatan, hingga penyediaan tempat ujian bagi anak-anak dilakukan agar aktivitas masyarakat tetap berjalan. “Tujuan kami menjaga stabilitas kehidupan sosial masyarakat terdampak,” ungkapnya.

    Menutup keterangannya, Brigjen Trunoyudo menegaskan Polri akan terus mengawal pemulihan pascabencana di Sumatera. “Polri akan hadir secara optimal. Kami berkomitmen memitigasi seluruh dampak bencana sampai situasi kembali normal,” tegasnya.

  • Harga Bawang dan Cabai Melonjak, Mendag Sebut Pasokan Aman

    Harga Bawang dan Cabai Melonjak, Mendag Sebut Pasokan Aman

    Jakarta, Beritasatu.com — Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan harga bawang merah serta cabai di sejumlah daerah saat ini tercatat melampaui harga acuan pemerintah (HAP). Meski demikian, ia menekankan bahwa pasokan nasional kedua komoditas tersebut masih aman.

    “Harga rata-rata nasional bawang merah Rp 47.600 per kilogram, sedangkan harga acuan Rp 41.500. Tapi tadi disampaikan (saat rapat) sebenarnya bawang merah itu surplus,” ujar Budi di Kementerian Perdagangan, Senin (8/12/2025), dilansir dari Antara.

    Menurut Budi, kenaikan harga di tingkat nasional dipengaruhi oleh variasi harga antarwilayah, termasuk Papua yang secara konsisten mencatat harga lebih tinggi sehingga mengerek rata-rata nasional.

    Untuk cabai merah dan cabai rawit, Budi menegaskan laporan asosiasi produsen menunjukkan bahwa produksi tidak bermasalah. Namun, kondisi cuaca yang kurang bersahabat membuat proses panen menjadi tidak optimal.

    “Cabai itu tidak kekurangan produksi. Cuma kemarin karena cuacanya tidak bagus, memanennya saja. Memanennya kan tidak bisa setiap saat. Jadi makanya tadi dicari solusinya bagaimana supaya bisa lebih efisien dalam memanennya,” tuturnya.

    Pemerintah, kata Budi, saat ini memfokuskan langkah pada penguatan distribusi dari daerah sentra produksi menuju wilayah konsumsi melalui koordinasi dengan Kementerian Perhubungan, pemerintah daerah, serta pelaku logistik.

    Dari sejumlah laporan pemerintah daerah yang hadir dalam rapat, termasuk Sumatera Utara, pasokan pangan pokok di wilayah yang tidak terdampak bencana dilaporkan tetap terkendali.

    “Kalau yang di luar bencana, tadi disampaikan pasokan cukup dan terkendali. Yang perlu dijaga jangan sampai distribusinya terlambat,” kata Budi.

    Adapun untuk wilayah yang terdampak bencana di Sumatera, pemerintah melakukan penanganan khusus melalui jalur bantuan mengingat sebagian infrastruktur jalan masih dalam proses pemulihan.

    “Kalau di daerah bencana itu kan memang yang kena bencana ditangani khusus dengan bantuan. Tapi di sekitarnya, yang tidak terjadi bencana, pasokan ada, terkendali,” jelasnya.

    Ia juga menyampaikan komoditas daging dan telur berada dalam kondisi surplus berdasarkan laporan asosiasi, sehingga kecil kemungkinan menjadi pemicu inflasi menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

    Budi menegaskan pemerintah akan terus memantau perkembangan harga bawang, cabai, dan komoditas pangan strategis lainnya. Ia meminta pemerintah daerah segera berkoordinasi jika terjadi lonjakan harga.

    “Kalau nanti ada lonjakan atau kekurangan pasokan, kita harus cepat komunikasi karena setelah Nataru ada Imlek dan puasa yang waktunya berdekatan,” ujarnya.

    Berdasarkan data Badan Pangan Nasional per Senin, harga cabai rawit merah naik 6,34% menjadi Rp 72.277 per kilogram, cabai merah keriting naik 1,58% menjadi Rp 61.454 per kilogram. Sementara itu, telur ayam ras naik 1,36% menjadi Rp 31.365 per kilogram dan beras medium naik 1,16% menjadi Rp 13.660 per kilogram. Di sisi lain, bawang merah turun 2,64% menjadi Rp 47.729 per kilogram, dan Minyakita turun 0,44% menjadi Rp 17.602 per liter.

  • Polri Kirim 638 Personel dan Puluhan Kendaraan Khusus untuk Bantu Bencana Sumatera
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Desember 2025

    Polri Kirim 638 Personel dan Puluhan Kendaraan Khusus untuk Bantu Bencana Sumatera Megapolitan 8 Desember 2025

    Polri Kirim 638 Personel dan Puluhan Kendaraan Khusus untuk Bantu Bencana Sumatera
    Tim Redaksi

    DEPOK, KOMPAS.com –
    Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo meninjau kesiapan personel dan sejumlah kendaraan khusus yang akan dikirim untuk membantu penanganan
    bencana di Sumatera
    . Peninjauan dilakukan di Mako Brimob Polri, Depok, Senin (8/12/2025) sore.
    Dedi memastikan seluruh perlengkapan siap diberangkatkan, mulai dari tim penyelamatan hingga unit pendukung logistik. Total 638
    personel Polri
    akan diterjunkan ke wilayah terdampak, lengkap dengan peralatan pertolongan dan pencarian.
    Dalam pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, Dedi mengecek barisan personel dari Korps Brimob, Sabhara, Tim DVI, hingga K9. Ia juga memeriksa kendaraan operasional, termasuk unit water
    treatment
    , dapur lapangan, hingga ambulans.
    Salah satu kendaraan
    water treatment
    disebut mampu menyediakan air bersih hingga 7.000 liter per jam, sementara dapur lapangan memiliki kapasitas memasak 200 porsi nasi dalam sekali masak.
    Di lokasi, Dedi turut didampingi Dankor Brimob Polri Komjen Ramdani Hidayat dan Kabaharkam Polri Komjen Karyoto.
    Secara terpisah, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan, peninjauan ini bertujuan memastikan kesiapan seluruh kekuatan yang akan diberangkatkan ke titik-titik bencana di Sumatera.
    “Dalam penyampaian Pak Wakapolri, sebagaimana kita ketahui Bapak Presiden Republik Indonesia pada saat datang kunjungan ke Aceh menyampaikan agar mengoptimalkan seluruh kekuatan khususnya polri. Maka Pak Wakapolri mengintruksikan hari ini untuk mengecek,” kata Trunoyudo di Mako Brimob Polri, Senin.
    Sebanyak 638 personel dikerahkan ke lokasi, yang terdiri atas 361 anggota Brimob, 200 Sabhara, 12 ambulans dengan 48 personel tenaga kesehatan (nakes), 29 personel nakes dari tim K9.
    Selain personel, Polri juga menerjunkan berbagai kendaraan pendukung, yakni 15 dapur lapangan, 12 unit water treatment, perlengkapan SAR, ambulans, 19 ekor anjing pelacak (K9), serta kendaraan teknis lain untuk operasi penyelamatan.
    Nantinya, seluruh personel dan kendaraan akan disebar ke sejumlah Polda di wilayah terdampak sebelum ditempatkan ke titik-titik bencana.
    “Pembagian ini nanti akan didistribusi ke seluruh Polda, yang mana
    mapping
    di wilayah Aceh ada di daerah Bener Meriah, Aceh Tamiang, Bireun, Gayo Luwes, dan beberapa daerah terdampak di Sumbar,” terang Trunoyudo.
    Trunoyudo menegaskan bahwa pengiriman personel ini dilakukan untuk memperkuat bantuan yang sudah lebih dulu berada di lapangan.
    “Tujuan ini adalah untuk menjaga stabilitas dari kehidupan sosial masyarakat yang terdampak bencana. Kami juga memerintahkan beberapa untuk membantu saudara-saudara kita di Aceh, di Sumut dan Sumbar terkait dengan selain yang sudah kami lakukan pertolongan pencarian evakuasi korban dan juga bantuan,” jelasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • PDIP Tantang Kementerian LH Cabut Permanen Izin 4 Perusahaan Diduga Biang Kerok Bencana di Sumut

    PDIP Tantang Kementerian LH Cabut Permanen Izin 4 Perusahaan Diduga Biang Kerok Bencana di Sumut

    Desakan ini muncul setelah Menteri KLH/BPLH, Hanif Faisol Nurofiq mengungkapkan temuan awal yang mengindikasikan adanya perubahan bentang alam di hulu DAS Batang Toru, Sabtu (6/12/2025).

    Menteri Hanif menyebut tiga sumber utama yang memperparah bencana, yakni kegiatan hutan tanaman industri, pembangunan PLTA yang masif, dan aktivitas penambangan emas.

    “Semua temuan ini harus dinilai dalam satuan lanskap yang utuh. KLH/BPLH akan mereview kembali seluruh persetujuan lingkungan yang berlaku di DAS Batang Toru,” jelas Menteri Hanif.

    Tiga perusahaan telah diwajibkan menghentikan operasional sejak 6 Desember 2025 untuk menjalani audit lingkungan. Sementara perusahaan keempat dipanggil untuk pemeriksaan resmi pada hari ini, Senin (8/12/2025).

    Mangapul Purba menekankan bahwa transparansi hasil audit adalah kunci agar tidak ada lagi saling tuding antar pemerintah, sementara rakyat terus menjadi korban.

    “Setelah ini, harus ada kesimpulan perusahaan itu merusak atau tidak dan sampaikan kepada publik. Kalau tidak merusak, silakan lanjut. Tapi, jangan merusak dibilang tidak, itu nanti membuat bahaya,” tutupnya.

  • 200 Hipnoterapis Siap Pulihkan Trauma Korban Bencana Sumatera dan Aceh

    200 Hipnoterapis Siap Pulihkan Trauma Korban Bencana Sumatera dan Aceh

    Jakarta, Beritasatu.com – Bencana besar yang melanda Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh meninggalkan duka mendalam.

    Ribuan rumah hancur, harta benda hilang, dan kehidupan masyarakat berubah dalam sekejap. Namun di balik kerusakan fisik, ada luka yang lebih sunyi yaitu tekanan mental dan trauma yang dialami para korban.

    Perkumpulan komunitas hipnotis Indonesia (PKHI) menyampaikan duka cita dan menegaskan pemulihan pascabencana bukan hanya soal membangun kembali bangunan, tetapi juga membangkitkan mental masyarakat yang terguncang.

    Ketua Umum DPP PKHI Avifi Arka bersama Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat, Joko Purnomo, menekankan pentingnya perhatian terhadap kesehatan psikologis para korban yang mengalami shock, kehilangan arah, dan trauma mendalam.

    “Bagi masyarakat Aceh, bencana terbaru ini dapat membangkitkan memori kelam Tsunami Aceh 2004. Luka lama yang bertemu luka baru memperberat kondisi psikologis korban. Situasi ini membuat pemulihan mental menjadi kebutuhan mendesak yang tidak boleh diabaikan,” kata Avifi Arka kepada wartawan, Senin (8/12/2025).

    PKHI memiliki rekam jejak panjang dalam penanganan trauma dan dukungan psikososial pada berbagai bencana nasional, termasuk gempa Lombok, tsunami Palu, gempa Cianjur, hingga erupsi Gunung Merapi.

    Pihaknya telah bermitra dengan berbagai kementerian seperti Kemenkes, Kemendikdasmen, Kemensos, dan Kemnaker, untuk memastikan layanan pemulihan mental berjalan profesional, sistematis, dan sesuai standar nasional.

    Dana akan dialokasikan untuk kebutuhan darurat korban, proses pemulihan warga, hingga dukungan operasional relawan PKHI di lapangan.

    PKHI menegaskan, tidak ada donasi yang terlalu kecil, karena setiap rupiah menjadi napas baru bagi mereka yang sedang berjuang bangkit.

    Mereka juga akan menurunkan 200 hipnoterapis profesional berlisensi BNSP RI untuk mendampingi korban di lokasi pengungsian (setelah izin otoritas). Layanan meliputi pendampingan psikososial, stabilisasi emosi pascabencana, Sesi hipnoterapi gratis untuk mengurangi kecemasan, trauma, dan tekanan psikologis.

    “Di tengah duka yang mendalam, kehadiran bantuan bukan hanya soal logistik, tetapi juga menjadi pengingat bahwa para korban tidak sendirian. Donasi publik adalah pesan bahwa harapan masih ada dan bangsa Indonesia tetap saling menguatkan,” tuturnya.

    “Kami berkomitmen untuk terus bergerak bersama pemerintah daerah, BNPB, relawan, dan lembaga kemanusiaan lainnya agar pemulihan masyarakat berlangsung cepat, aman, dan tepat sasaran,” tuturnya

  • Zaskia Mecca Rela Tinggalkan Pekerjaan demi Bantu Korban Bencana

    Zaskia Mecca Rela Tinggalkan Pekerjaan demi Bantu Korban Bencana

    Medan, Beritasatu.com – Zaskia Adya Mecca terus membantu korban bencana di Aceh dalam delapan hari terakhir demi memudahkan proses pemulihan dan penyaluran bantuan bagi korban bencana di Sumatera.

    “Dalam 8 hari, tiga penerbangan ke Aceh menuju Medan dan Medan ke Aceh. Kenapa bolak-balik? Bencana di Sumatera bikin aku gelisah. Rasanya harus gerak dan hadir di sana,” kata Zaskia Adya Mecca dikutip dari Instagram miliknya, Senin (8/12/2025).

    Ia menjelaskan, jadwalnya sangat padat yaitu dua hari berangkat, satu hari pulang ke Jakarta untuk menyelesaikan pekerjaan, lalu kembali lagi ke Sumatera. Rutinitas tersebut ia jalani sebanyak tiga kali dalam sepekan.

    Meski mengakui rasa lelah luar biasa, baik fisik maupun mental, Zaskia Adya Mecca merasa waktunya “terikat” dengan kondisi para korban.

    “Jujur, rasanya super lelah fisik juga mental tetapi setiap coba tidur malah kebangun setiap jam. Mimpi lagi di pengungsian, juga saudara-saudara kita di Sumatera terpaut sudah hati ini,” ujarnya.

    Zaskia Adya Mecca menuturkan, ia merasakan ikatan emosional yang kuat dengan para korban sehingga sulit untuk tidak kembali membantu.

    Ia juga mengaku, bersyukur melihat semakin banyak relawan yang terlibat dalam penyaluran bantuan bagi masyarakat terdampak bencana. Ia berharap, bantuan bisa lebih merata dan tepat sasaran, khususnya di daerah-daerah yang sebelumnya sulit dijangkau.

    “Peran relawan itu membagikannya langsung ke titik-titik secara merata. Karena suka dengar bantuan menumpuk di gudang atau satu tempat, juga pembagian enggak menyeluruh, banyak titik yang enggak tersentuh,” tulisnya.