Ruangan di Lantai Dua hingga Empat Gedung Dinas Pendidikan Sumut Terbakar
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com
–
Kebakaran
terjadi di salah satu Gedung Dinas Pendidikan Sumatera Utara di Jalan Cik Ditiro, Kota
Medan
, Rabu (25/2/2025).
Penyebab
kebakaran
masih diselidiki.
Manager Pusdalops-PB BPBD Kota Medan,
Ahmad Untung Lubis
, mengatakan, insiden kebakaran terjadi sekitar pukul 12.40 WIB.
Kemudian, pemadam kebakaran langsung meluncur ke lokasi kejadian dan berhasil memadamkan api pukul 13.02.
“Jadi, obyek terbakar itu Kantor
Dinas Pendidikan Sumut
pada bagian kamar mandi Lantai 2, 3, dan 4 dengan persentase kebakaran kurang lebih 20 persen,” ujar Ahmad dalam keterangan tertulisnya.
Ahmad mengatakan, pihaknya masih menyelidiki penyebab kebakaran. Namun, dia memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.
“Korban jiwa nihil, api sudah dipadamkan,” tuturnya.
Sementara itu, pantauan Kompas.com di lapangan, terlihat hanya bagian depan gedung yang terbakar.
Di dalam ruangan sama sekali tidak terlihat obyek material yang terbakar. Tampak juga polisi memasang
police line
di sekitar bagian tangga gedung yang terbakar.
Lalu, aktivitas pegawai Disdik Sumut juga terlihat tidak terganggu, hanya beberapa ruangan terlihat gelap usai kebakaran.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
provinsi: Sumatera Utara
-
/data/photo/2025/02/26/67bec6cdbb634.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ruangan di Lantai Dua hingga Empat Gedung Dinas Pendidikan Sumut Terbakar Medan 26 Februari 2025
-

Kim Jong Un Bertekad Bangun Tentara Modern Korut yang Siap Perang
Pyongyang –
Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un menyerukan untuk membangun tentara yang kuat dan modern untuk menghadapi perang apa pun. Kim Jong Un mendesak agar akademi militer mengintensifkan pendidikan yang fokus pada latihan sehingga tentara mempelajari “pengalaman nyata” untuk perang.
Seruan ini, seperti dilansir Reuters, Rabu (26/2/2025), dilontarkan Kim Jong Un saat berkunjung ke akademi militer Korut, Akademi Militer Kang Kon, pekan ini. Hal ini disampaikan setelah Korut mengirimkan ribuan tentaranya ke Rusia untuk mendukung perang melawan Ukraina.
Pekan ini, Kim Jong Un juga mengunjungi Universitas Politik Kim Il Sung, institusi pelatihan kader elite lainnya. Dalam kunjungan tersebut, pemimpin negeri komunis itu menyerukan kesetiaan dan pengorbanan militer.
Badan intelijen Korea Selatan (Korsel) menyebut inspeksi unit militer yang dilakukan Kim Jong Un sebelumnya dan pelatihan yang digelar Korut mungkin merupakan bagian dari persiapan pengiriman tentara tambahan ke Rusia.
Dalam kunjungan terbarunya ke akademi militer Korut, menurut kantor berita resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA), Kim Jong Un sempat mengkritik manajemen dan operasional fasilitas pendidikan yang buruk.
Kim Jong Un menyebut akademi militer itu gagal memenuhi keinginan partai berkuasa untuk “modernitas dan karakter maju” dalam pembangunan tentara yang kuat untuk Korut.
Tonton juga Video: Bertemu Menhan Belousov, Kim Jong Un ‘Bersumpah’ Korut Selalu Dukung Rusia
Menurut KCNA dalam laporannya, Kim Jong Un menetapkan tugas untuk memperbarui fasilitas dan mengintensifkan pendidikan yang fokus pada latihan sehingga para siswa akademi militer akan belajar tentang “pengalaman nyata peperangan modern”, juga bisa menguasai senjata dan peralatan teknis canggih.
“Situasi internasional saat ini, di mana sifat agresif dan suka berperang dari kaum imperialis diungkapkan secara terbuka dalam sejarah dan perang serta pertumpahan darah menjadi hal yang biasa, sehingga memerlukan angkatan bersenjata… untuk menghadapi perang dengan sempurna,” cetus Kim Jong Un.
Para pejabat Seoul beberapa waktu terakhir memperingatkan bahwa Pyongyang mendapatkan manfaat dari langkahnya memasok senjata dan pasukan untuk berperang di Rusia, dengan memperoleh pengalaman dan wawasan dari beroperasi di medan perang modern.
Ukraina mengatakan bahwa pasukan Korut mengalami banyak korban jiwa di Rusia, dengan lebih dari 3.000 tentaranya tewas atau luka-luka pada awal Januari tahun ini.
Tonton juga Video: Bertemu Menhan Belousov, Kim Jong Un ‘Bersumpah’ Korut Selalu Dukung Rusia
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu
-
/data/photo/2025/02/26/67bec53ab4cd1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gedung Disdik Sumut Terbakar, Pegawai Berhamburan Selamatkan Diri Medan 26 Februari 2025
Gedung Disdik Sumut Terbakar, Pegawai Berhamburan Selamatkan Diri
Editor
KOMPAS.com –
Gedung Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara di Medan terbakar pada Rabu (26/2/2025) siang.
Api tiba-tiba membesar dan melalap bagian sisi kiri gedung. Para pegawai bergegas keluar dan berkumpul di Jalan Cik Ditiro, Medan.
“Saya lagi makan di depan kantor Disdik Sumut, tiba-tiba api langsung besar. Gak ada suara ledakan,” ujar salah satu pegawai Disdik Sumut, Lambok.
Kobaran api terlihat menjilati gedung Disdik Sumut. Mobil pemadam kebakaran baru tiba sekitar 15 menit setelah api pertama kali muncul.
Petugas damkar, Resdianto, mengatakan bahwa api sudah berhasil dipadamkan.
“Kejadian sekitar 12.30 WIB tadi. Ada yang ngabarin dan jemput langsung. Ini sudah padam, bagian dalam tidak parah, hanya di luar. Ada lebih 4-6 mobil damkar,” katanya.
Dugaan sementara, kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik di bagian samping gedung.
“Dugaannya arus pendek di samping gedung, di dalam tidak ada api. Sementara karena korsleting,” kata Resdianto.
Artikel ini telah tayang di TribunPalu.com dengan judul Gedung Dinas Pendidikan Sumut Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Jalan
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/02/12/67ac5776a6ec9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Rapat Bersama Komisi II DPR, Perludem Beri 10 Catatan soal Pilkada 2024
Rapat Bersama Komisi II DPR, Perludem Beri 10 Catatan soal Pilkada 2024
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (
Perludem
) menyampaikan 10 catatan kritis terkait pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (
Pilkada
) Serentak 2024, dalam rapat dengar pendapat bersama
Komisi II DPR
RI, Rabu (26/2/2025).
Anggota Dewan Pembina Perludem sekaligus dosen Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Titi Anggraini mengatakan, penyelenggaraan pemilihan presiden (pilpres), pemilihan legislatif (pileg) dan
pilkada
pada tahun yang sama sangat membebani penyelenggaraan pemilu.
Kondisi tersebut pada akhirnya berdampak kepada keprofesionalan penyelenggaraan Pemilu dalam melaksanakan tahapan demi tahapan.
“Kalau bicara Pilkada serentak nasional 2024, maka ini adalah Pilkada yang diselenggarakan di tahun yang sama dengan pileg dan pilpres. Hampir semua mengakui adanya beban berat akibat himpitan tahapan pemilu dan pilkada, yang kemudian mengganggu profesionalitas penyelenggara,” kata Titi di Gedung DPR RI, Rabu (26/2/2025).
Di samping itu, Titi juga menyoroti dampaknya terhadap peserta pemilu dan masyarakat.
Sebab, masyarakat pada akhirnya lebih banyak menaruh perhatian pada pilpres, sehingga kurang fokus dalam mengawal pileg dan pilkada.
“Fokus peserta serta konsentrasi dan orientasi masyarakat atas proses pemilu dan pilkada,” ujar Titi.
Dalam paparannya, Titi pun mengungkapkan 10 catatan yang menjadi perhatian Perludem terkait pelaksanaan
Pilkada Serentak 2024
:
1. Beban Berat Penyelenggara dan Peserta Pemilu
Perludem menilai pelaksanaan pilkada di tahun yang sama dengan pileg dan pilpres menimbulkan beban berat bagi penyelenggara dan peserta pemilu. Hal ini mengganggu profesionalitas penyelenggara serta fokus masyarakat dalam mengawal proses pemilu dan pilkada.
2. Kampanye Tidak Optimal Mengangkat Isu atau Permasalahan Lokal
Kampanye pilkada juga dinilai cenderung tidak optimal dalam mengangkat isu lokal karena terpengaruh residu pilpres.
Banyak calon lebih menonjolkan branding koalisi politik nasional dibanding politik gagasan dan program daerah.
3. Perbedaan Pengaturan UU Pemilu dan Pilkada Membuat Kerancuan
Perludem berpandangan, adanya perbedaan aturan dalam Undang-Undang Pemilu dan Pilkada menyebabkan kebingungan serta inkonsistensi dalam pelaksanaannya.
Beberapa penyelenggara bahkan menyamakan aturan Pilkada dengan Pemilu hanya berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) No.85/PUU-XX/2022.
4. UU Pilkada Kerap Diuji di Pengadilan
Sejak 2016, Undang-Undang Pilkada belum mengalami perubahan signifikan, sehingga banyak aturan yang dianggap tidak relevan.
Akibatnya, aturan tersebut sering diuji di Mahkamah Konstitusi (MK) maupun Mahkamah Agung (MA), memicu ketidakpastian hukum dan polemik di masyarakat.
5. Penyelenggara Tidak Utuh memahami Putusan MK dan Masih Ada Ketidakpatuhan
Perludem melihat masih adanya beberapa penyelenggara yang belum sepenuhnya memahami dan mematuhi putusan MK, terutama dalam penyusunan aturan teknis Pilkada. Contohnya, masih terdapat ketidaksesuaian dalam pengaturan periodisasi masa jabatan dan syarat pencalonan mantan terpidana.
6. Adanya Ketidaksepahaman atau Perbedaan Tafsir antara KPU dan Bawaslu
Ketidaksepahaman antara Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dalam menafsirkan aturan Pilkada mengakibatkan kekacauan dalam tahapan penyelenggaraan. Contoh kasus terjadi dalam pencalonan terpidana di Pilkada Gorontalo Utara.
7. Masih Terjadi Rekrutmen Calon Anggota KPU di Tengah Tahapan Krusial Pilkada
Perekrutan anggota KPU di tengah tahapan Pilkada dinilai Perludem mengganggu jalannya proses pemilu.
Contohnya, seleksi calon anggota KPU Provinsi Lampung dan beberapa kabupaten/kota di Lampung dilakukan pada Oktober-November 2024, yang bertepatan dengan tahapan krusial Pilkada.
8. Penegakan Hukum Pilkada Tidak Optimal
Menurut Perludem, kerangka waktu penanganan pelanggaran dalam Pilkada masih terlalu sempit, sehingga tidak efektif dalam memberikan keadilan pemilu maupun efek jera bagi pelanggar.
9. Gangguan Cuaca karena Pemungutan Suara Jelang Akhir Tahun
Pemungutan suara yang dijadwalkan pada bulan November berpotensi terganggu oleh faktor cuaca. Gangguan distribusi logistik dan kendala saat hari pemilihan dapat terjadi di berbagai daerah, seperti Sumatera Utara dan Pekalongan.
10. Tingginya Suara Tidak Sah
Di sejumlah daerah, angka suara tidak sah cukup tinggi, yang mengindikasikan adanya “protest voting” dari pemilih.
Fenomena ini menunjukkan keterputusan hubungan antara aspirasi pemilih dengan pasangan calon yang bertarung dalam pilkada.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Menhan tidak bahas Sukhoi Su-35 secara khusus dengan delegasi Rusia
Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin dan Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia Sergei K. Shoigu saat bertemu di Kantor Kemhan, Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2025). (ANTARA/Walda Marison)
Menhan tidak bahas Sukhoi Su-35 secara khusus dengan delegasi Rusia
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Selasa, 25 Februari 2025 – 19:39 WIBElshinta.com – Pertemuan Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin dengan Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia Sergei K. Shoigu di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa hari ini, tidak membahas secara khusus soal pembelian pesawat tempur Sukhoi Su-35 Rusia.
“Ya memang tadi tidak dibahas secara khusus ya pembeli masalah Sukhoi, tapi kedua pejabat menyampaikan bahwa saat ini memang Indonesia sudah memiliki pesawat Sukhoi,” kata Kepala Biro (Karo) Infohan Setjen Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang kepada wartawan di Jakarta, Selasa.
Frega tidak menjelaskan secara rinci apa alasan Sjafrie dan Sergei tidak membahas rencana pembelian pesawat tempur buatan Rusia tersebut.
Frega menjelaskan dalam pertemuan hari ini kedua belah pihak hanya membahas tentang rencana peningkatan kerja sama di bidang militer seperti latihan gabungan, pertukaran teknologi alat utama sistem senjata (alutsista) hingga pertukaran prajurit dalam rangka pendidikan.
Sejauh ini, lanjut Frega, Rusia dan Indonesia memang sudah terlibat dalam banyak kerja sama militer, salah satunya yakni kegiatan latihan bersama Orruda di kawasan Laut Jawa pada tahun 2024.
Frega memastikan rangkaian latihan bersama seperti Orruda akan terus bergulir untuk memperkuat hubungan bilateral dan kerja sama militer antara Indonesia dan Rusia.
Indonesia sempat berencana membeli pesawat tempur Sukhoi Su-35 sejak era Presiden ke-7 Joko Widodo periode pertama.
Kala itu pemerintah berencana membeli pesawat jet Sukhoi Su-35 dengan metode imbal balik dengan komoditas perkebunan. Namun hingga saat ini, belum ada kontrak efektif yang terjadi antara Indonesia dan Rusia terkait pembelian Sukhoi Su-35 tersebut.
Adapun Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia Sergei K. Shoigu pada Selasa hari ini juga diterima Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta. Dalam kunjungan itu, Shoigu membhas masalah pertahanan dan keamanan dengan Presiden.
Sumber : Antara
-

Tom Lembong Tak Pegang Sepeserpun Uang Korupsi Gula Rp565 M, tapi Tetap Diselidiki
PIKIRAN RAKYAT – Thomas Trikasih Lembong (Tom Lembong) tidak termasuk ke daftar sembilan tersangka yang harus membayar kerugian dalam kasus korupsi impor gula. Ia sejauh ini terbukti tidak memegang sepeserpun uang ratusan miliar rupiah yang sudah disita Kejaksaan Agung (Kejagung).
Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Abdul Qohar menyebut, Tom Lembong tak diminta ikut bayar kerugian negara sebab kerugian itu tak terjadi saat dirinya menjabat sebagai Menteri Perdagangan (Mendag).
Adapun kerugian negara imbas korupsi importasi gula itu mencapai Rp578 miliar. Nilai itu merupakan hasil penghitungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
“Ini adalah kerugian di tahun 2016, yang pada saat itu pejabatnya bukan Pak Menteri Perdagangan saat itu, bukan Pak Thomas Lembong,” kata Abdul Qohar, dalam jumpa pers, Selasa, 25 Februari 2025.
“Jadi karena bukan pada masa beliau, maka kerugian itu tidak dibebankan kepada para tersangka yang disangkakan melanggar ketentuan Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi bersama-sama dengan Pak Thomas Lembong,” ujarnya menambahkan.
Meski begitu, Qohar belum menyatakan ada tidaknya keuntungan bagi Tom Lembong dalam dugaan korupsi tersebut. Ia menyatakan, semuanya akan terbuka dalam persidangan.
“Bahwa apakah ada aliran uang Pak TTL. Ini nanti akan kita lihat bersama di depan persidangan. Perkara ini untuk dua tersangka yang terdahulu saat ini sudah dalam tahap penuntutan dan insyaallah dalam minggu ini akan dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk disidangkan,” ujar dia.
Dalam perkara ini, Kejaksaan Agung telah menetapkan 11 orang sebagai tersangka, termasuk Tom Lembong, yang diduga terlibat dalam impor gula yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Tom sebelumnya juga mengajukan gugatan praperadilan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Namun, gugatan tersebut ditolak oleh Majelis Hakim PN Jakarta Selatan karena status tersangka yang dijatuhkan kepadanya oleh Kejaksaan Agung telah sah dan sesuai dengan hukum yang berlaku.
Rincian 9 Tersangka Sumber Uang Sitaan Kejagung
Qohar mengungkapkan bahwa uang ratusan miliar tersebut berasal dari sembilan tersangka yang berasal dari perusahaan gula swasta, yaitu:
Tonny Wijaya N.G. (TW) selaku Direktur Utama PT Angels Products (AP) sebesar Rp150.813.450.163,81. Wisnu Hendraningrat (WN) selaku Presiden Direktur PT Andalan Furnindo (AF) sebesar Rp60.991.040.276,14. Hansen Setiawan (HS) selaku Direktur Utama PT Sentra Usahatama Jaya (SUJ) sebesar Rp41.381.685.068,19. Indra Suryaningrat (IS) selaku Direktur Utama PT Medan Sugar Industry (MSI) sebanyak Rp77.212.262.010,81. Then Surianto Eka Prasetyo (TSEP) selaku Direktur Utama PT Makassar Tene (MT) sebesar Rp39.249.282.287, 52. Hendrogianto Antonio Tiwon (HAT) selaku Direktur PT Duta Sugar International (DSI) sebanyak Rp41.226.293.608,16. Ali Sanjaya B. (ASB) selaku Direktur Utama PT Kebun Tebu Mas (KTM) sebesar Rp47.868.288.631,28. Hans Falita Hutama (HFH) selaku Direktur Utama PT Berkah Manis Makmur (BMM) sebesar Rp74.583.958.290,79. Eka Sapanca (ES) selaku Direktur Utama PT Permata Dunia Sukses Utama (PDSU) Rp32.012.811.588,55. ***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News
-

Jadwal Grand Final FFNS 2025 Spring Terungkap, Mainnya di Medan
Jakarta –
Garena Indonesia mengumumkan lokasi grand final FFNS 2025 Spring. Kompetisi Free Fire tier satu di Tanah Air ini, akan menggelar acara puncaknya di Medan, Sumatra Utara.
Sebanyak 12 tim Free Fire terkuat akan memperebutkan gelar juara FFNS 2025 Spring di bumi pertiwi. Tim yang berhasil menjadi jawaranya di Medan, akan mengantongi tiket terakhir untuk menjadi salah satu dari lima wakil Indonesia di turnamen internasional, yakni Free Fire World Series Southeast Asia (FFWS SEA) 2025 Spring.
FFNS 2025 Spring dimulai dengan babak kualifikasi, mulai dari online qualifier, guild war qualifier, hingga city & regional qualifier. Semua babak kualifikasi tersebut dihelat offline di 72 kota di Indonesia, dari informasi yang diterima detikINET, Rabu (26/2/2025).
Adapun babak kualifikasi yang pertama kali diselenggarakan ialah guild war pada Desember 2024. Nah apabila ditotal dari seluruh rangkaian FFNS 2025 hingga saat ini, kompetisinya sudah diikuti lebih dari 250 ribu tim,
Dari semua partisipan yang terdaftar, sekarang hanya tersisa 36 tim. Untuk mereka yang lolos berasal dari region qualifier (24 tim), online qualifier (empat tim), guild war qualifier (dua tim), golden ticket (satu tim), dan lima tim dari peringkat empat hingga delapan FFWS ID 2024 Fall.
Nantinya 36 tim tersebut akan bersaing di babak play-ins pada 7-9 Maret 2025. Di sini mereka akan memperebutkan sembilan tiket menuju babak finals FFNS 2025 Spring.
Sembilan tim yang lolos akan bergabung dengan dua tim dari FFWS ID 2024 Fall dan satu jebolan FFWS SEA 2024 Fall, yaitu Genesis Dogma SF, Vesakha Esports dan Kraken Esports. Seperti yang dijelaskan tadi, 12 tim di final akan memperebutkan satu tiket menuju FFWS SEA 2025 Spring.
Sedikit informasi, pada 2024, turnamen komunitas bertajuk Free Fire Nusantara Series (FFNS) menjadi rangkaian kualifikasi menuju FFWS ID. Namun kini Garena Indonesia melakukan perubahan yang cukup besar.
Lalu dengan mengusung skema kompetisi yang berkesinambungan dan terbuka, mulai 2025, FFWS ID sudah tidak ada lagi. Jadi ajang paling bergengsi di Indonesia ini melebur menjadi satu dengan rangkaian turnamen FFNS.
FFNS akan menjadi kompetisi esports Free Fire di Indonesia, yang menjadi jalur satu-satunya menuju panggung regional FFWS SEA.
(hps/fay)


