provinsi: Sumatera Utara

  • Dorong Ekonomi Daerah, BRI Dukung Gelaran UMKM Jelajah Kuliner Indonesia 2025

    Dorong Ekonomi Daerah, BRI Dukung Gelaran UMKM Jelajah Kuliner Indonesia 2025

    Sebagaimana diketahui, rangkaian Jelajah Kuliner Indonesia 2025 terdiri dari Pra Event dan Main Event. Pra Event sendiri telah digelar pada 29 Agustus 2025 di Rumah BUMN Medan dengan mengusung edisi hortikultura bertema “Integrasi Supply Chain Management dan Digital Marketing melalui Budaya Inovasi untuk Meningkatkan Daya Saing Bisnis.” Melalui kegiatan tersebut, peserta mendapatkan pembekalan terkait manajemen rantai pasok, strategi pemasaran digital untuk produk hortikultura, hingga praktik pembuatan dried fruits. Acara ini diikuti oleh 30 UMKM binaan Rumah BUMN.

    Sementara itu, pada kegiatan kedua yakni Main Event Jelajah Kuliner Indonesia 2025, diketahui sebanyak 80 UMKM kategori ready-to-eat dan snack turut berpartisipasi langsung selama tiga hari penyelenggaraan. Ajang ini juga diramaikan dengan berbagai agenda menarik seperti festival makanan, talkshow, stand-up comedy, workshop, cooking class, lomba kuliner, kids zone, hingga sesi poundfit. Suasana semakin meriah berkat beragam doorprize yang dibagikan kepada para pengunjung.

    Dalam sambutannya, Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM BP BUMN Loto Srinaita Ginting menyampaikan bahwa Jelajah Kuliner Indonesia 2025 merupakan wadah untuk memperkenalkan kekayaan kuliner Nusantara sekaligus mendorong UMKM agar naik kelas dan bertransformasi secara digital.

    “Melalui dukungan BP BUMN, Danantara Indonesia dan BUMN pendukung serta kolaborasi lintas sektor yang dilakukan, kita ingin memperluas pasar dan menciptakan UMKM yang produktif di daerah. Kegiatan JKI 2025 ini juga sebagai upaya dalam mendukung Program Asta Cita Presiden Republik Indonesia sebagai bagian dari komitmen untuk mewujudkan visi “Bersama Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045”,” ujarnya.

  • Saat Sains, Tradisi, dan Negara Bersua di Tengah Cuaca Ekstrem

    Saat Sains, Tradisi, dan Negara Bersua di Tengah Cuaca Ekstrem

    Jakarta, Beritasatu.com – Hujan turun lebih awal di banyak wilayah Indonesia tahun ini. Dari Sumatera hingga Papua, awan menggulung seolah menyampaikan satu pesan yang sama tentang kewaspadaan.

    Di tengah meningkatnya potensi bencana hidrometeorologi, wacana mitigasi kini tak lagi berbicara soal alat deteksi semata. Ia merembet ke ranah yang lebih luas yakni narasi masyarakat, cerita turun-temurun, bahasa lokal, dan kebijaksanaan yang lama hidup di antara desa-desa rawan bencana.

    Integrasi Sains dan Kearifan Lokal dalam Mitigasi Bencana

    Di Jakarta, akhir Oktober 2025 lalu, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar sebuah webinar yang membicarakan isu ini secara terang-terangan. Kepala Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra BRIN, Herry Jogaswara, membuka diskusi dengan pernyataan yang terasa seperti menandai babak baru dalam riset kebencanaan Indonesia. “Dikotomi tradisi dan sains sudah seharusnya berakhir,” katanya dilansir laman BRIN yang dikutip Beritasatu.com, Jumat (21/11/2025).

    Menurutnya, bencana di Indonesia tak mungkin dibaca hanya dari sudut satelit atau peta geologi. Narasi masyarakat yang hidup bertahun-tahun di kawasan rawan harus ikut duduk di meja pembahasan. Tradisi, katanya, bukan lawan dari sains, tetapi pintu masuk.

    Ia menunjuk contoh klasik tetapi tetap relevan yakni smong di Aceh. Cerita lisan tentang air besar yang tiba-tiba datang setelah gempa bukan sekadar mitos penyintas. Tradisi itu terbukti menjadi alarm sosial yang menyelamatkan ribuan orang saat tsunami 2004.

    Para peneliti geoteknologi yang bekerja bersama timnya memadukan narasi tersebut dengan pembacaan geologi. Hasilnya bukan hanya penjelasan ilmiah, tetapi pemahaman utuh tentang hubungan masyarakat dengan alam.

    “Kita tidak bisa mengandalkan laboratorium tanpa memahami pengalaman warga yang hidup berdampingan dengan risiko,” ucap Herry.

    Peran BRIN dalam Riset Kebencanaan Terpadu

    Pernyataan itu mengalir ke rencana aksi yang lebih konkret. BRIN bersiap membuka call for collaboration pada 2026 dengan tema ekologi dan lingkungan. Intinya riset kebencanaan ke depan harus lintas disiplin. Bahasa, geologi, antropologi, klimatologi, sampai tradisi lisan harus saling bekerja dan tidak berjalan sendiri-sendiri.

    Fondasi Budaya Lokal dalam Pemahaman Risiko

    Kepala Pusat Riset Manuskrip, Literatur, dan Tradisi Lisan BRIN Sastri Sunarti melanjutkan gagasan tersebut. Indonesia, katanya, negara yang fondasi kebencanaan dan budaya lokalnya sama-sama kuat. Pada satu sisi, ada ancaman patahan megathrust Mentawai yang terus dikaji para seismolog. Pada sisi lain, masyarakat di pesisir Sumatera punya memori kolektif yang terekam dalam pantun, cerita pelaut, atau simbol alam seperti surutnya air secara tiba-tiba.

    “Edukasi yang menggabungkan keduanya justru membuat masyarakat tenang dan sigap,” ucapnya.

    Pendekatan BMKG: Teknologi dan Bahasa Lokal

    Sementara itu, BMKG punya gagasan serupa yang sudah lama hidup dalam praktik. Ketua Tim Kerja Mitigasi Tsunami Hindia Pasifik BMKG Suci Dewi Anugrah menegaskan, alat prediksi tanpa kepekaan budaya sering mandek di lapangan. Ia mengenang beberapa kasus ketika peringatan dini tak ditanggapi karena masyarakat tak merasa dekat dengan bahasa teknis yang digunakan.

    “Kalimat sederhana dalam bahasa daerah sering lebih ampuh,” katanya dilansir dari laman BRIN.

    Suci menambahkan, tokoh adat dan pemuka komunitas memainkan peran besar sebagai jembatan ilmu dan tindakan. Tanpa itu, sirine bisa berbunyi, tetapi warga bisa saja tidak bergerak.

    Arsitektur Tradisional dan Adaptasi Lingkungan

    Peneliti BRIN Asep Supriadi menekankan pentingnya menjadikan kearifan lokal lebih dari sekadar ornamen riset. Arsitektur tradisional yang terbukti tahan gempa, misalnya, harus kembali dipertimbangkan dalam perencanaan permukiman. Rumah-rumah panggung di banyak daerah bukan hasil estetika belaka, melainkan respon adaptif terhadap tanah labil, banjir, atau gempa.

    “Pemerintah dan masyarakat perlu menjaga keberlanjutan kearifan seperti ini,” ujarnya. Ia mengingatkan tradisi tak boleh diperlakukan sebagai nostalgia, tetapi sebagai strategi bertahan hidup.

    Cuaca Ekstrem dan Respons Pemerintah

    Sementara BRIN dan BMKG menguatkan dimensi pengetahuan dan budaya, ancaman nyata datang dari lapangan. Pada pertengahan November, tanah di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Cilacap, bergerak dan meruntuhkan permukiman. Longsor itu menelan korban, memaksa operasi pencarian berlangsung hari demi hari.

    Kesiapsiagaan Pemerintah dan Instruksi Mitigasi

    Di lokasi itulah Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memimpin apel kesiapsiagaan. Lumpur masih basah, garis polisi membentang, dan suara mesin ekskavator terus bekerja. Tito berkata operasi SAR akan diperpanjang jika korban belum semua ditemukan. “Ini hari ketujuh. Kalau belum, kita tambah tiga hari,” ujarnya dilansir dari Antara, Rabu (19/11/2025).

    Tito membawa pesan yang lebih luas dari sekadar kondisi Cilacap. Ia menyebut laporan BMKG yang menunjukkan potensi hujan lebat di hampir seluruh wilayah Indonesia, yakni Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku Selatan, hingga Papua Selatan.

    “Ini harus jadi perhatian semua daerah,” katanya.

    Pulau Jawa, yang penduduknya padat dan topografinya beragam, disebut paling rentan. Setiap tahun, daerah-daerah seperti Banjarnegara, Purworejo, hingga Cilacap menghadapi siklus yang nyaris sama yakni lereng menjadi licin ketika hujan deras datang berturut-turut.

    Ia meminta pemerintah daerah segera memetakan titik rawan dan mempertimbangkan relokasi bagi permukiman di zona merah. Pernyataan ini sejalan dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto agar kepala daerah memanfaatkan data BMKG mengenai wilayah rawan banjir dan longsor dalam penyusunan kebijakan mitigasi.

    “Daerah harus siap logistik, siap apel siaga, dan siap bergerak cepat,” ujar Tito.

    Sebaran kejadian bencana alam periode 1 Januari – 15 Oktober 2025. – (Humas BNPB/Pusdatin BNPB)Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) dalam Penanganan Darurat

    Sementara itu, Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani menjelaskan operasi yang sedang dijalankan lembaganya yakni Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). Operasi ini berlangsung 16-22 November 2025 dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung, bekerja sama dengan BNPB dan menggunakan dua pesawat.

    Tujuannya bukan menghentikan hujan, tetapi meredistribusi curah hujan agar intensitasnya di wilayah rawan berkurang.

    “Kami menargetkan pengurangan intensitas 30 sampai 50%,” kata Faisal.

    OMC dimaksudkan untuk mengurangi hambatan proses pencarian korban dan mencegah longsor susulan, terutama karena prakiraan menunjukkan hujan sedang hingga lebat masih mungkin terjadi di Cilacap pada 19-22 November 2025. Di tengah medan yang rentan, sedikit pengurangan curah hujan bisa berarti waktu tambahan bagi tim penyelamat.

    Selain itu, BMKG tetap memperbarui data atmosfer harian sebagai dasar keputusan instansi terkait. Data ini menjadi pegangan pemerintah daerah untuk menentukan apakah warga harus diungsikan, alat berat dipindahkan, atau jalur evakuasi ditutup sementara.

  • Ruas Tol Sinaksak-Simpang Panei Siap Beroperasi untuk Nataru 2025/2026

    Ruas Tol Sinaksak-Simpang Panei Siap Beroperasi untuk Nataru 2025/2026

    Bisnis.com, MEDAN – PT Hutama Marga Waskita (Hamawas) yang merupakan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) ruas tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (Kutepat) mengumumkan rencana operasi segmen Tol Sinaksak – Simpang Panei pada momen Natal dan Tahun Baru 2025/2026.

    Direktur Utama PT Hamawas Dindin Solakhuddin mengatakan salah satu segmen dalam Seksi 4 Kutepat (Dolok Merawan – Pematang Siantar) tersebut telah menuntaskan serangkaian Uji Laik Fungsi (ULF) untuk memastikan kesiapan jalan tol melayani masyarakat.

    Pelaksanaan ULF merupakan tahap penting sebelum ruas tol dapat beroperasi secara penuh.

    “Seluruh rangkaian ULF telah selesai dilaksanakan, saat ini kami tengah berupaya untuk evaluasi minor yang terdapat di lapangan,” kata Dindin dalam keterangan resmi, Kamis (20/11/2025).

    Adapun kegiatan ULF terhadap ruas tol Kutepat Seksi 4 Dolok Merawan-Pematang Siantar segmen Sinaksak-Simpang Panei dilaksanakan selama tiga hari yakni mulai Senin (17/11) hingga Rabu (19/11). 

    Dindin mengatakan ULF melibatkan sejumlah instansi baik pusat maupun daerah, seperti Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Direktorat Jalan Bebas Hambatan Subdirektorat Keselamatan Keamanan Jalan Jembatan Bina Teknik (KKJJ) Kementerian Pekerjaan Umum (PU), hingga Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatra Utara.

    Rangkaian kegiatan ULF antara lain dengan peninjauan lapangan untuk pemeriksaan teknis dan pengoperasian serta pemeriksaan administratif oleh masing-masing lembaga terkait. Sedangkan lingkup pemeriksaan pada ruas tol ini berada pada jalur A dan B km 131+078 sampai dengan km 143+400. 

    Setelah rangkaian pengujian lapangan dan pengecekan visual dilaksanakan, lanjutnya, dilakukan pembahasan terkait hasil pemeriksaan teknis dari setiap sub tim pada Rapat Pleno Hasil Pemeriksaan yang dilaksanakan pada Rabu (19/11/2025).

    “Kami optimis semua proses ini dapat terlewati dengan baik, sehingga Sertifikat Laik Operasi (SLO) dapat segera terbit, dan ruas tol Sinaksak – Simpang Panei dapat segera beroperasi pada momen Nataru 2025/2026 mendatang,” ujar Dindin.

    Kepala Sub Direktorat PJBH Fahmi Aldiamar menuturkan bahwa ruas tol Sinaksak – Simpang Panei berpotensi menjadi salah satu segmen yang cukup penting karena memiliki fungsi strategis dalam meningkatkan akses antar wilayah.

    Segmen Sinaksak – Simpang diketahui memiliki panjang 13 kilometer. Beroperasinya segmen ini ditarget dapat mengurai kepadatan lalu lintas di Pematang Siantar, kota terbesar kedua di Sumatra Utara terutama pada momen libur panjang dan akhir pekan. 

    Di sisi lain, pengoperasian segmen Sinaksak-Simpang Panei diproyeksikan dapat meningkatkan kelancaran arus kendaraan dan memangkas waktu tempuh dari Medan menuju Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba, dari sebelumnya sekitar enam jam menjadi hanya dua jam.

    “Kami berharap dengan segera beroperasinya segmen tol Sinaksak – Simpang Panei ini dapat memberikan manfaat yang baik kepada pengguna jalan mengingat perannya yang signifikan dalam memperkuat dan menghubungkan berbagai kawasan strategis termasuk kawasan wisata Danau Toba,” ujar Fahmi.

    Petugas PT Hamawas tengah melakukan pemeriksaan marka jalan dalam rangkaian kegiatan uji laik fungsi (ULF) terhadap segmen Sinaksak-Simpang Panei dalam ruas Tol Kutepat jelang target pengoperasian segmen dalam Seksi 4 Kutepat, Dolok Merawan-Pematang Siantar ini pada momen Natal dan Tahun Baru 2025/2026 mendatang.

  • Apakah “Isi Tas” Lebih Penting dari Kapasitas?

    Apakah “Isi Tas” Lebih Penting dari Kapasitas?

    Apakah “Isi Tas” Lebih Penting dari Kapasitas?
    Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

    Percuma juga punya elektabilitas tinggi, tapi enggak punya isi tas. Loh iya dong, masa isi tas enggak punya? Kalau saya kan enggak bawa tas. Yang bawa Bendum semua
    ” – Kaesang Pangarep.
    PERNYATAAN
    “mengagetkan” ini datang dari anak muda yang pada 31 Desember 2025 nanti, berusia 31 tahun. Ketua umum termuda dari semua ketua umum partai politik yang ada.
    Putra bungsu Presiden RI ke-7 Joko Widodo itu memang dikenal suka “ceplas-ceplos” dan menjadi tipe anak muda seusianya.
    Terlahir dari ayah yang menjadi pejabat, sejak Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta bahkan menjabat presiden hingga dua periode tentu meninggalkan privilege yang “luar biasa” untuk sanak keluarga. Kaeasang tumbuh dengan segala fasilitas yang melimpah.
    Justru pernyataan Kaesang – pemilik usaha Sang Pisang, Mangkokku dan Yang Ayam yang kini sebagian telah meredup – menjadi pemantik kesadaran politik akan pentingnya “isi tas” atau elektabilitas semata.
    Jelang Pemilu Legeslatif 2029 mendatang, semua partai politik sibuk menggelar konsolidasi untuk memperkuat jaringan dan pijakan di semua daerah.
    Sementara (calon) partai politik baru sibuk mencari kader baru agar bisa memenuhi kuota minimal kepengurusan di daerah-daerah.
    Pernyataan “isi tas” menjadi pengingat akan “mahalnya” biaya politik saat ini. Bayangkan berapa biaya yang dikeluarkan seorang calon anggota legeslatif yang berlaga di tingkat kabupaten atau kota?
    Berapa besar dana yang dihabiskan calon anggota legeslatif agar bisa “terpilih” di DPRD Provinsi? Berapa pula biaya yang diludeskan Caleg untuk bisa melenggang ke Senayan – kawasan Kantor Parlemen di Jakarta?
    Tidak ada rata-rata suara yang pasti karena jumlah suara yang dibutuhkan untuk menjadi anggota DPRD kabupaten sangat bervariasi, tergantung pada jumlah kursi yang tersedia di daerah pemilihan atau Dapil tersebut, jumlah suara sah di Dapil, dan perolehan suara partai politik.
    Anggota DPRD kabupaten terpilih adalah calon yang mendapatkan suara terbanyak di dapilnya, tapi ada faktor-faktor lain yang memengaruhi.
    Semakin banyak kursi yang tersedia, semakin sedikit suara yang dibutuhkan. Total suara sah di setiap dapil akan menentukan alokasi kursi partai.
    Belum lagi, setiap partai harus memenuhi ambang batas perolehan suara atau ambang batas parlemen agar berhak mengkonversi suara menjadi kursi. Saat ini, ambang batas tersebut 4 persen suara sah secara nasional untuk bisa masuk DPR RI.
    Untuk DPRD kabupaten, sistem pembagian kursi dan perolehan suara dapat berbeda-beda. Kerap terjadi, ada partai politik yang tidak memiliki wakil di Senayan, tetapi memiliki anggota Dewan di daerah kabupaten atau provinsi.
    Partai Persatuan Pembangunan (PPP) walau absen di Senayan, misalnya, tetapi memiliki enam wakil di DPRD Jawa Barat serta dua wakil di DPRD Kota Depok, Jawa Barat.
    Pun demikian dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), walau tidak lolos ke Senayan, tetapi memiliki 180 anggota Dewan di sejumlah DPRD. Jumlah ini meningkat dibandingan hasil Pemilu 2019 yang berjumlah 72 anggota Dewan.
    Wakil Ketua DPR RI periode 2009-2014 yang kini menjabat Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung pernah menghitung kalau rata-rata biaya kampanye Caleg DPR – RI naik 1,5 kali lipat. Dari Rp 3,3 miliar pada Pemilu 2009 menjadi Rp 4,5 miliar pada Pemilu 2014.
    Untuk paham dengan biaya terkiwari yang dikeluarkan Caleg DPR-RI, ada baiknya mengutip pengalaman Caleg DPR – RI yang gagal melaju ke Senayan.
    Masinton Pasaribu mengaku menghabiskan Rp 10 miliar untuk bertarung di Dapil “neraka” Jakarta II meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Luar Negeri.
    Uang sebanyak itu dihabiskan Masinton untuk pembiayaan baliho, merchandise kampanye, stiker serta mobilisasi personel. Masinton hanya meraup 50.992 suara.
    Sementara Caleg yang melenggang ke Senayan di kisaran 60.623 suara (Once Mekel dari PDIP) hingga Hidayat Nurwahid dari PKS dengan 227.974 suara.
    Masih menurut Bupati Tapanuli Tenggah di Sumatera Utara tersebut, ada pesaingnya dari kalangan pesohor di Dapil lain yang sampai menghabiskan Rp 30 miliar untuk bisa merebut suara sebanyak-banyaknya agar lolos ke Senayan di Pemilu 2019.
    Bayangkan jika itu terjadi di Pemilu 2024 lalu atau bahkan di Pemilu 2029 mendatang (
    Rri.co.id
    , 03 September 2023).
    Pernyataan Kaesang tentang pentingnya “isi tas” tidak saja membuka perdebatan klasik tentang
    political cost,
    tetapi juga menggugat masih adakah fatsun demokrasi dipahami dengan benar oleh kalangan politisi muda seperti Kaesang?
    Bukankah Generasi Emas mendatang akan berlimpah dengan bonus demografi, yakni mayoritas kalangan muda di populasi penduduk?
    Jika “sekelas” ketua umum partai berlogo gajah saja sudah “gagal paham”, maka prospek perbaikan kualitas demokrasi ke depannya menjadi tanda tanya besar.
    Fatsun demokrasi adalah tata krama atau etika yang harus dipatuhi dalam sistem demokrasi, meskipun tidak tertulis.
    Hal ini mencakup perilaku dan aturan tidak formal yang menunjang jalannya demokrasi, seperti kebebasan berekspresi yang bertanggung jawab, menghormati kedaulatan rakyat, serta berpartisipasi dalam politik secara konstruktif.
    Dalam etika berpolitik, ada aturan tidak tertulis tentang bagaimana seharusnya tokoh politik dan masyarakat berperilaku dalam ranah politik agar tidak merusak tatanan demokrasi.
    Praktik menghalalkan segala cara agar “menang” dengan menumpahkan “isi tas” sebanyak-banyaknya, tidak saja membawa kualitas demokrasi semakin terpuruk, tetapi juga membiasakan era “jahiliyah” di peradaban modern.
    Partai politik memiliki elektabilitas jika memiliki daya pilih yang sesuai dengan kriteria keterampilan dan popularitas.
    Dalam negara demokrasi, partai politik harus berupaya meningkatkan elektabilitas untuk dapat memenangkan pemilihan umum. Elektabilitas adalah tingkat keterpilihan yang disesuaikan dengan kriteria pilihan.
    Agar suatu partai politik atau calon anggota legislatif bisa memiliki elektabilitas tinggi, maka harus melakukan kerja nyata di lapangan agar dikenal baik oleh masyarakat.
    Kinerja baik, yang tidak hanya turun ke daerah saat kampanye, begitu diingat warga. Belum lagi, partai atau caleg dikenal publik karena aktif memperjuangkan aspirasi rakyat.
    Tidak cukup hanya membagi-bagikan kaos dan senyum manis yang dipaksakan. Jejak-jejak positif dari partai dan Caleg selalu masuk dalam memori warga.
    Elektabilitas partai politik memiliki makna tentang tingkat keterpilihan partai politik di publik. Saat elektabilitas partai tinggi, berarti partai tersebut memiliki daya pilih yang tinggi.
    Untuk meningkatkan elektabilitas, maka objek elektabilitas harus memenuhi kriteria keterpilihan dan juga populer.
    Partai politik memiliki elektabilitas jika memiliki daya pilih yang sesuai dengan kriteria keterampilan dan popularitas. Di negara yang menganut paham demokrasi, setiap partai politik harus berupaya meningkatkan elektabilitas untuk dapat memenangkan pemilihan umum.
    “Isi tas” tidak seharusnya menjadi penentu kemenangan. Jika “isi tas” dipakai untuk praktik politik uang atau
    money politic,
    maka dapat merusak kualitas demokrasi. Tidak selalu “isi tas” bisa menjadi faktor penentu.
    Harus diingat, politik uang adalah upaya untuk memengaruhi pemilih dengan imbalan uang, barang, atau janji, dan merupakan pelanggaran hukum yang bisa dikenai sanksi pidana penjara serta denda.
    Kemenangan yang sah harus didasarkan pada visi, misi, dan program yang jelas, bukan karena iming-iming “isi tas”.
    Politik uang atau “membeli suara” adalah tindakan yang melanggar hukum dan jelas dilarang oleh undang-undang, seperti Undang-Undang Pemilu Nomor 7 Tahun 2017.
    Pemilih yang terpengaruh politik uang cenderung tidak memilih berdasarkan pertimbangan rasional seperti integritas dan program kandidat, melainkan karena imbalan yang didapat.
    Cara-cara seperti ini hanya menghasilkan pemimpin yang tidak berorientasi pada kepentingan rakyat. Calon yang terpilih pasti akan berupaya mengembalikan biaya yang telah dikeluarkannya.
    Jika “isi tas” dianggap satu-satunya menjadi penentu kemenangan di kontestasi politik – dengan mengenyampingkan kerja-kerja politik yang terencana dan terukur untuk mendongkrak faktor elektabilitas – maka bisa jadi kandidat yang memiliki modal finansial lebih besar akan lebih mungkin menang.
    Pendidikan politik terbaik adalah saat kita menolak uang suap untuk memilih pemimpin yang tidak jujur, penuh pencitraan yang palsu, dan membiarkan keluarga, kerabat serta kroni-kroninya berbuat korup.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dokter Ungkap Polisi Penganiaya Pegawai Bandara Alami Gangguan Kejiwaan Sejak 2001: Emosinya Kurang Stabil

    Dokter Ungkap Polisi Penganiaya Pegawai Bandara Alami Gangguan Kejiwaan Sejak 2001: Emosinya Kurang Stabil

    Liputan6.com, Jakarta – Brigadir G, oknum polisi penganiaya seorang pegawai PT Angksa Pura Aviasi berinisial ALP, menjalani perawatan kejiwaan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof. Dr. M. Ildrem, Kota Medan.

    Dokter Spesialis Kejiwaan RS Bhayangkara Kota Medan, dr Superida Sp, KJ menjelaskan, Brigadir G sudah dilakukan observasi kejiwaannya. Diketahui anggota Polda Sumut itu sudah mengalami gangguan kejiwaan sejak 2001.

    “Dia (Brigadir G) mengalami gangguan jiwa berat sejak 2001, memerlukan penanganan berkelanjutan,” kata dr Superida kepada wartawan di Mako Polda Sumut, Kamis sore, (20/11/2025).

    Diungkapkan, dalam observasi kejiwaan Brigadir G mengalami skizofrenia, dengan kategori gangguan jiwa berat. Diketahui bahwa Brigadir G sudah berpisah dengan istri alias cerai.

    “Nah, yang sering dia keluhkan itu bercerai dengan istrinya. Tapi potensi dia untuk sembuh kemungkinan ada,” jelas Dokter Spesialis Kejiwaan RS Bhayangkara tersebut.

    Dijelaskan Superida, Brigadir G juga beberapa tahun belakangan ini menjalani rawat jalan. Namun, saat ini menjalani rawat inap di RSJ Prof. Dr. M. Ildrem, Kota Medan.

    “Dia diagnosa skizofrenia, gangguan jiwa berat, yang merupakan ada gangguan perilaku, gangguan daya ingat. Jadi emosinya kurang stabil,” jelas dr Superida. 

    Meski Brigadir G mengalami gangguan jiwa, namun selama ini belum ada catatan perilaku dilakukan oknum polisi tersebut. Sebab, pasien skizofrenia masih bisa berbaur dengan masyarakat. 

    “Selama ini tidak, ya bersih (dari pidana),” sambungnya.

     

  • 187 Pendaki Terjebak di Ranukumbolo, 66 Orang Berhasil Dievakuasi Lebih Dulu

    187 Pendaki Terjebak di Ranukumbolo, 66 Orang Berhasil Dievakuasi Lebih Dulu

    Lumajang (beritajatim.com) – Upaya evakuasi pendaki yang terjebak di Ranukumbolo saat erupsi Gunung Semeru mulai menunjukkan perkembangan signifikan. Dari total 187 pendaki dan petugas yang tertahan sejak Rabu (19/11/2025) sore, sebanyak 66 orang telah berhasil mencapai Ranu Pani dengan selamat pada Kamis (20/11/2025) siang.

    Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Rudijanta Tjahja Nugraha, menyampaikan bahwa jumlah korban terjebak meningkat dari data awal 178 orang menjadi 187 orang setelah pendataan ulang. Jumlah itu mencakup 137 pendaki, serta petugas, pemandu, porter, dan tim dari Kementerian Pariwisata yang berada di jalur pendakian.

    “Totalnya ada 187 orang yang sempat tertahan di Ranukumbolo sejak kemarin. Cuaca hujan deras dan medan yang gelap membuat perjalanan turun sangat berisiko, sehingga seluruh rombongan diminta bertahan,” jelas Rudijanta saat dikonfirmasi melalui pesan whatsapp.

    Evakuasi baru bisa dilakukan pada Kamis pagi setelah kondisi cuaca membaik dan jarak pandang meningkat. Rombongan pertama bergerak turun dari Ranukumbolo sekitar pukul 07.30 WIB. Petugas gabungan TNBTS, relawan pendakian, dan tim SAR memandu pendaki melalui jalur aman menuju Ranu Pani.

    Rombongan berikutnya mulai bergerak menyusul, dan pada pukul 09.30 WIB seluruh kloter telah meninggalkan area Ranukumbolo. Hingga pukul 13.30 WIB, tercatat 66 pendaki sudah tiba di Ranu Pani. Mereka langsung mendapatkan pemeriksaan kondisi kesehatan serta pendataan identitas oleh tim medis dan petugas pos pendakian.

    “Ya, sementara 66 orang pendaki sudah sampai di Ranu Pani dan rombongan terakhir sudah ada di pos 3 dan 2,” terang Rudijanta.

    Petugas menyebut sebagian pendaki mengalami kelelahan akibat bermalam dalam kondisi cuaca ekstrem, namun secara umum berada dalam kondisi stabil. Tidak ada laporan cedera serius.

    Sementara itu, kelompok lain masih berada di jalur evakuasi antara pos 3 dan pos 2. Petugas terus memantau pergerakan mereka melalui titik-titik komunikasi di sepanjang jalur. Upaya percepatan evakuasi dilakukan dengan memperkuat personel di titik rawan dan memastikan setiap kelompok tetap dalam formasi aman.

    Rudijanta menegaskan bahwa Ranukumbolo berada di zona aman dari paparan langsung aktivitas erupsi. Arah lontaran material dan awan panas Semeru mengarah ke sektor selatan–tenggara, sedangkan Ranukumbolo berada di utara, sehingga tidak terdampak langsung.

    Sebagai langkah antisipasi, pendakian Gunung Semeru menuju Ranukumbolo ditutup total hingga kondisi aktivitas vulkanik dinyatakan aman. Petugas terus melakukan koordinasi dengan PVMBG untuk memantau perkembangan aktivitas gunung.

    “Keselamatan pendaki menjadi prioritas utama. Karena aktivitas vulkanik masih tinggi, pendakian kami tutup sampai ada perubahan status,” tegasnya.

    Hingga berita ini diturunkan, petugas masih fokus menuntaskan evakuasi sisa pendaki yang belum tiba di Ranu Pani. (ada/ian)

  • Kisah Penggali Kubur di Pematangsiantar: Upah Seikhlasnya, Kerja Tambahan untuk Bertahan Hidup
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        20 November 2025

    Kisah Penggali Kubur di Pematangsiantar: Upah Seikhlasnya, Kerja Tambahan untuk Bertahan Hidup Medan 20 November 2025

    Kisah Penggali Kubur di Pematangsiantar: Upah Seikhlasnya, Kerja Tambahan untuk Bertahan Hidup
    Tim Redaksi
    PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com
    — Di bawah rimbun pepohonan dan di antara nisan-nisan tua yang berderet, kehidupan tetap bergulir bagi para penggali kubur di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.
    Mereka bekerja dalam senyap, memikul tugas yang kerap dipandang sebelah mata. Penghasilan yang jauh dari upah layak membuat mereka harus mencari cara lain agar dapur tetap mengepul.
    Hal itulah yang dialami Budi (50),
    penggali kubur
    di tanah wakaf pemakaman umat Islam di Jalan Pane, Kecamatan Siantar Selatan.
    Ia mulai bekerja pada 2007, setelah berhenti sebagai sales di pabrik es. Awalnya, ia hanya membantu mertuanya yang lebih dulu mengelola pekuburan yang berdiri sejak 1931.
    “Mula-mula kerja penggali kubur, kondisi mental menurun. Karena orang memandangnya sebelah mata. Kayak sepele karena nggak ada penghasilan,” ucap Budi saat ditemui di Jalan Pane, Kamis (20/11/2025).
    Budi mengakui tidak ada upah bulanan, baik dari pengelola maupun pemerintah. Penghasilan yang datang hanya berupa uang terima kasih dari keluarga yang berduka.
    “Biasanya dikasih seratus ribu, kadang dikasih lebih. Apalagi pekerjaan menggali kubur ini kan nggak mungkin tiap hari ada orang meninggal. Jadi harus ada mata pencarian lain,” katanya.
    Pekuburan seluas 18.191 meter persegi itu terbagi dalam dua hamparan. Berdasarkan data 2017, sekitar 5.000 jenazah sudah dikebumikan di sana.
    Budi menuturkan terdapat dua grup penggali kubur, masing-masing terdiri dari tiga orang. Selain menggali liang lahat, mereka juga membersihkan kuburan dengan upah seikhlasnya.
    “Kalau rajin, ada juga orang dari Pekanbaru atau Jakarta yang meminta tolong kuburan keluarganya dibersihkan sekaligus dijaga. Itu pun dikasih sekedarnya dan kadang ada yang bilang terima kasih saja,” ucapnya.
    Menyadari bahwa penggali kubur merupakan pekerjaan sosial, Budi mencari pekerjaan tambahan seperti membuat batu nisan dan mengecor kuburan.
    “Kalau gaji bulanan memang nggak ada. Jadi uang tambahan dari upah menyemen kuburan dan bikin batu nisan,” kata Budi.
    “Bismillah ajalah mungkin ini digariskan dan dijalani. Yang penting dapur ngebul, anak-anak bisa sekolah. Alhamdulillah,” sambungnya.
    Selama bekerja, Budi tidak jarang menghadapi kejadian ganjil dari pihak keluarga yang mengantar jenazah.
    Pernah suatu ketika, jenazah tidak muat di liang lahat karena ukuran galian terlalu sempit, sehingga menimbulkan kekhawatiran para pelayat.
    “Kemarin memang ada jenazah yang badannya tinggi dan nggak muat di lubang kuburnya. Terpaksa kita gali lagi supaya muat. Tapi orang sudah ribut-ribut ada yang bilang kena rahasia ilahi,” ucapnya.
    Di lokasi berbeda, Halomoan Simaremare, penggali kubur di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kristen Jalan Parsoburan, juga menjalani hidup serupa.
    Belasan tahun bekerja, ia hanya menerima upah dari hasil galian. Untuk menutup kebutuhan keluarga, Halomoan harus bekerja sebagai kuli bangunan.
    “Kalau menggali kubur upahnya tak seberapa dan sehari kadang tidak ada. Untuk memenuhi kebutuhan keluarga saya kerja jadi tukang bangunan,” tutur Halomoan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Vivo Bawa Vision Discovery Edition ke Indonesia Mulai 27 November, Bisa Cobain di Kota Mana Saja?

    Vivo Bawa Vision Discovery Edition ke Indonesia Mulai 27 November, Bisa Cobain di Kota Mana Saja?

    Liputan6.com, Jakarta – Vivo resmi memperkenalkan headset mixed reality (MR) pertama mereka, Vision Discovery Edition, untuk pasar China pada 21 Agustus 2025. Selang 3 bulan, perusahaan akhirnya memboyong headset tersebut ke Indonesia.

    “Bagi pengguna setia Vivo yang penasaran dengan Vision Discovery Edition ini, perusahaan memberikan kesempatan untuk bisa langsung mencoba headset MR ini secara langsung mulai 27 November 2025,” ungkap Alexa Tiara, Public Relation Manager Vivo Indonesia dalam peluncuran X300 Series, di Jakarta, Kamis (20/11/2025).

    Dia menambahkan, “headset ini kami buat agar mixed reality terasa lebih intuitif dan benar-benar dekat dengan kehidupan pengguna.”

    Bobot 398 Gram dan Tracking Mata Presisi

    Alexa menjelaskan, Vivo Vision Discovery Edition hadir dengan desain ringan, hanya 398 gram. Headset ini juga dibekali bantalan wajah khusus dan double loop band agar lebih stabil saat dipakai pengguna saat bergerak.

    “Kami ingin pengguna bisa memakai perangkat ini dalam waktu lama tanpa merasa terbebani,” ujarnya.

    Vivo Vision Discover Edition sudah menjalankan sistem operasi OriginOS Vision yang pemakaiannya ini sepenuhnya menggunakan natural gesture. “Pengguna hanya perlu melihat, mencubit, atau menyeret elemen virtual di udara. Akurasi pelacakan mata tercatat mencapai 1,5 derajat dengan kebebasan 26 derajat.”

    Layar 8K dan Snapdragon XR2 Plus Gen 2 

    Raksasa teknologi asal China ini sudah melengkapi headset MR pertama mereka dengan binocular 8K display, diklaim menawarkan akurasi warna tingkat sinematik.

    Sebagai pusat komandonya, Vivo menyematkan prosesor Snapdragon XR2 Plus Gen 2 agar rendering visual responsif dan stabil untuk pengalaman immersive.

    “Pengguna bisa menikmati konten gaming, video, hingga mobile cinema dengan sensasi yang jauh lebih personal,” jelas Alexa.

    Coba Langsung Vivo Vision Discovery Edition 

    Bagi pengguna yang penasaran, Vivo memberikan kesempatan untuk mencoba langsung Vision Discovery Edition ini mulai 27 November 2025 di beberapa kota di Indonesia.

    Alexa menyebut, “Vision Discovery Edition dapat langsung dicoba masyarakat Indonesia mulai 27 November 2025. Demo unit akan tersedia di Jakarta, Surabaya, dan Medan.”

  • Vivo Vision Discovery Edition Hadir di Indonesia: Bisa Dicoba Gratis!

    Vivo Vision Discovery Edition Hadir di Indonesia: Bisa Dicoba Gratis!

    Jakarta

    Setelah resmi diperkenalkan di China pada Agustus 2025 bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-30 Vivo, headset mixed reality (MR) pertama dari Vivo, yaitu Vivo Vision Discovery Edition, kini tiba di Indonesia. Kabar baiknya, perangkat MR ini tidak dijual secara komersial di Tanah Air, tetapi masyarakat bisa mencobanya secara gratis di beberapa kota besar.

    “Agustus lalu, saat kami merayakan anniversary ke-30, Vivo mencapai milestone baru dengan peluncuran headset mixed reality pertama kami, Vivo Vision Discovery Edition. Ini menandai langkah Vivo memasuki era baru, melebarkan sayap dari smartphone ke dunia mixed reality yang imersif,” ujar Alex Tiara, PR Manager Vivo Indonesia saat acara peluncuran Vivo X300 series di Jakarta.

    Peluncuran Vivo Vision Discovery Edition bukan sekadar produk baru, melainkan pernyataan visi Vivo untuk masa depan, dengan teknologi dan manusia hidup berdampingan secara harmonis. Perangkat ini dibangun dengan sistem inovasi Vivo Blue Technology yang mengintegrasikan keahlian mendalam di bidang imaging, sensor, dan layar.

    Spesifikasi

    Berbeda dari headset MR lain yang sering terasa jauh dari kehidupan sehari-hari, Vivo Vision Discovery Edition dirancang ringan dan elegan untuk pemakaian harian. Bobotnya hanya 398 gram – lebih ringan dari rata-rata headset sejenis di industri.

    PR Manager Vivo Indonesia Alexa Tiara menjelaskan Vivo Vision Discovery Edition Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Dimensinya kompak dengan tinggi 83 mm dan tebal 40 mm, dilengkapi zona penyangga wajah untuk distribusi beban merata, empat pelindung cahaya berbahan busa yang bisa diganti, serta tali cincin ganda (double loop band) yang dapat disesuaikan agar tetap stabil bahkan saat gerakan cepat.

    Desain ergonomis ini memastikan kenyamanan jangka panjang, dengan foam padding khusus yang menyesuaikan berbagai bentuk wajah. Bagian depan headset berlapis kaca cermin dengan kamera dan sensor pelacakan, memberikan tampilan futuristik yang sekilas mirip Apple Vision Pro

    Keajaiban utama terletak pada interaksi penggunanya. Melalui sistem operasi baru OriginOS Vision, Vivo menata ulang cara berinteraksi: dari mengetuk layar menjadi sekadar looking (melihat), pinching (mencubit), dan dragging (menyeret).

    “Melalui sistem OriginOS Vision yang baru, kami menata ulang interaksi dari mengetuk layar cukup dengan looking, pinching and dragging. Dengan presisi pelacakan mata 1,5 derajat dan kebebasan 26 derajat, pengalaman gerakannya akan terasa sangat alami dan konten digital benar-benar menyatu dengan sekelilingan kamu,” jelas Alexa.

    Vivo Vision Discovery Edition Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Untuk visual, Vivo membenamkan dua layar Micro-OLED binocular 8K beresolusi 3.840 x 3.552 piksel per mata, mendukung 94% DCI-P3 color gamut, sudut pandang 180 derajat, serta pengalaman imersif setara menonton layar 120 inch. Teknologi audio spasial turut menghadirkan pengalaman lebih nyata.

    Performa ditopang platform Snapdragon XR2+ Gen 2 yang memastikan rendering mulus dan real-time, dikombinasikan sistem manajemen daya Blue Ocean untuk efisiensi baterai.

    Vivo Vision Discovery Edition Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Fitur unggulan lainnya meliputi passthrough penuh warna dengan latensi hanya 13 ms, dukungan pemutaran video spasial, kontrol gestur tangan, pelacakan mata, penyesuaian diopter via lensa magnetik, serta kompatibilitas untuk game MR dan PCVR. Vivo juga menyediakan rangkaian aplikasi sehari-hari, mulai dari video dan gaming imersif, mobile cinema entertainment, hingga fitur produktivitas.

    “Kabar baiknya, mulai 27 November 2025, Vivo Vision Discovery Edition akan resmi hadir untuk dicoba oleh masyarakat Indonesia. Diawali dari Jakarta, Surabaya, dan Medan,” ungkap Alex.

    (afr/rns)

  • Harga Mitsubishi Pajero Sport Terbaru, Termurah Segini

    Harga Mitsubishi Pajero Sport Terbaru, Termurah Segini

    Jakarta

    Pajero Sport masih menjadi andalan Mitsubishi Motors di Indonesia. Intip spesifikasi dan harga Pajero Sport 2025.

    Mitsubishi Pajero Sport mendapat penyegaran belum lama ini. SUV ini telah dikenal sebagai SUV tangguh yang bisa diandalkan di segala medan. Lebih dari 15 tahun Pajero Sport menemani masyarakat Indonesia.

    Spesifikasi Pajero Sport

    Secara desain, Mitsubishi Pajero Sport kini memiliki desain eksterior yang lebih gagah. Dengan grille depan hexagonal dan bumper depan serta belakang didesain ulang, penampilannya jadi lebih tegas dan berkarakter. Pajero Sport juga mendapatkan desain baru untuk alloy wheel yang ukurannya hingga 18-inch dengan pilihan monotone dan two-tone.

    Interior Pajero Sport. Foto: Andhika Prasetia

    Sisi interior ditingkatkan secara signifikan dengan tampilan sporty premium yang dirancang untuk kenyamanan di semua kursi. Didesain untuk meningkatkan kenyamanan dan modernitas, interiornya hadir dengan synthetic leather disertai heat guard two-tone color yang memadukan warna hitam dan burgundy. Dilengkapi juga dengan dekorasi dark titanium di ornamen pintu, ventilasi AC, dan setir. Tidak hanya itu, Mitsubishi Pajero Sport kini mendapat pembaruan pada setir multifungsi, sunroof atau rear seat entertainment, 8-inch digital driver display, black ceiling, Dual Zone AC dengan nanoe X, sampai wireless charger.

    Dari speknya, Pajero Sport dirancang sebagai SUV yang cocok untuk berbagai medan, baik on-road maupun off-road. Salah satu faktor penting yang membuat Pajero Sport begitu kuat di berbagai kondisi adalah penggunaan ladder frame sebagai struktur rangkanya. Mitsubishi Pajero Sport menggunakan konstruksi ladder frame untuk memberikan kekuatan dan daya tahan ekstra, terutama saat menghadapi medan berat.

    Pajero Sport. Foto: Andhika Prasetia

    Di balik kapnya, Mitsubishi Pajero Sport menawarkan dua pilihan mesin diesel. Pada varian Dakar ke atas, SUV ini dilengkapi dengan mesin berkode 4N15. Mesin ini memiliki kubikasi 2.442 cc empat silinder dengan turbo intercooler berstandar Euro 4. Tenaga yang dihasilkan mencapai 181 PS dengan torsi puncak 430 Nm.

    Sementara itu, varian Exceed dan GLX menggunakan mesin berkode 4D56. Mesin ini memiliki kapasitas 2.477 cc empat silinder dengan turbo intercooler diesel Euro 4. Tenaga yang dihasilkan adalah 136 PS dengan torsi maksimal 324 Nm. Mesin ini dirancang untuk memberikan keseimbangan antara performa dan efisiensi bahan bakar.

    Mitsubishi Pajero Sport punya fitur keselamatan yang lengkap seperti 7 airbags, Electric Parking Brake with Brake Assist (EPB dengan BA), Hill Descent Control, Multi Around Monitor, Adaptive Cruise Control, Forward Collision Mitigation System, Blind Spot Warning, Ultrasonic Mis-acceleration Mitigation System, Lane Change Assist, Rear Cross Traffic Alert, dan Tire pressure Monitoring System.

    Untuk urusan offroad, Pajero Sport dibekali empat mode offroad yaitu Gravel, Mud/Snow, Sand, dan Rock. Keempat mode tersebut memungkinkan pengemudi untuk dapat menyesuaikan kemampuan traksi kendaraan sesuai permukaan jalan yang dilewati.

    Di kabinnya, terdapat fitur kenyamanan mulai dari Display Digital Pengemudi 8-inch yang memberikan kemudahan penggunaan intuitif hingga layar berukuran 12,1 inci yang terpasang di langit-langit untuk penumpang belakang. Layar hiburan di mobil ini sudah dibekali teknologi Smartphone-Link Display Audio (SDA) dengan layar sentuh 8-inch yang dapat terkoneksi dengan smartphone baik Apple CarPlay maupun Android Auto. Sistem hiburannya dilengkapi dengan sistem koneksi hands-free Bluetooth dan voice control.

    Harga Pajero Sport Terbaru

    Berikut daftar harga Pajero Sport per November seperti dikutip dari situs resmi Mitsubishi Motors Indonesia:

    Exceed 4×2 MT: Rp 577.700.000Exceed 4×2 AT: Rp 593.000.000GLX 4×4 MT: Rp 607.150.000Dakar 4×2 AT: Rp 665.300.000Dakar Ultimate 4×2 AT: Rp 718.450.000Dakar Ultimate 4×4 AT: Rp 779.650.000.

    (rgr/dry)