provinsi: Sumatera Utara

  • Gajah Ditemukan Mati di Antara Tumpukan Kayu Banjir Pidie Jaya Aceh
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        29 November 2025

    Gajah Ditemukan Mati di Antara Tumpukan Kayu Banjir Pidie Jaya Aceh Regional 29 November 2025

    Gajah Ditemukan Mati di Antara Tumpukan Kayu Banjir Pidie Jaya Aceh
    Editor
    KOMPAS.com
    – Seekor gajah sumatera (
    Elephas maximus sumatranus
    ) ditemukan mati akibat banjir bandang di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.
    Bangkai satwa dilindungi itu ditemukan terjepit di tumpukan kayu dan lumpur di Desa (Gampong) Meunasah Lhok, Kecamatan Meureudu, Sabtu (29/11/2025).
    Wartawan
    Antara
    bersama warga setempat memastikan langsung keberadaan bangkai gajah di lokasi tersebut.
    Area penemuan berada di wilayah terisolasi akibat luapan Sungai Meureudu dan hanya bisa diakses dengan berjalan kaki sekitar dua jam.
    Bangkai gajah ditemukan dalam kondisi setengah tubuh terkubur material banjir berupa kayu hutan dan lumpur.
    Posisi kepalanya mengarah ke bawah, diduga terseret derasnya arus dari kawasan hutan di bagian hulu sungai.
    “Di desa ini tidak ada gajah, warga belum pernah lihat gajah karena biasanya gajah ada di hutan. Baru sekarang ini kami lihat
    gajah mati
    karena banjir,” kata Muhammad Yunus, warga Desa Meunasah Lhok, dikutip dari
    Antara
    .
    Ia menuturkan warga tidak dapat mengevakuasi bangkai satwa tersebut lantaran kondisi medan yang sulit serta keterbatasan peralatan.
    Menurut Yunus, gajah itu kemungkinan besar terbawa arus banjir dari kawasan hutan di hulu sungai.
    “Kami juga kaget ada banyak kayu hutan terbawa sampai ke sini. Saya tidak pernah lihat kayu-kayu sebesar ini,” katanya.
    Wakil Bupati
    Pidie Jaya
    Hasan Basri membenarkan telah menerima laporan terkait temuan bangkai gajah yang terjepit di tumpukan kayu hutan sisa banjir bandang.
    Ia mengaku belum dapat memastikan penyebab pasti melimpahnya kayu dari kawasan hulu sungai tersebut.
    “Sampai hari ini saya belum tahu kondisi di gunung bagaimana. Apakah kayu-kayu ini akibat penebangan atau apa, kami belum tahu. InsyaAllah setelah ini kami akan cek kondisi hutan,” katanya.
    Hasan Basri menambahkan, material kayu yang terbawa banjir mengakibatkan kerusakan parah pada rumah warga, fasilitas umum, sekolah, hingga rumah ibadah di sejumlah wilayah Pidie Jaya.
    Hingga Sabtu, bangkai gajah tersebut masih terjepit di antara timbunan material sisa banjir dan mengeluarkan bau menyengat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kapolda Sumut: Banyak Pengendara Terjebak Longsor di Taput-Tapsel, 4 Hari Tak Makan
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        29 November 2025

    Kapolda Sumut: Banyak Pengendara Terjebak Longsor di Taput-Tapsel, 4 Hari Tak Makan Medan 29 November 2025

    Kapolda Sumut: Banyak Pengendara Terjebak Longsor di Taput-Tapsel, 4 Hari Tak Makan
    Editor
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto mengungkap banyak kendaraan, sekaligus pengemudi terjebak longsor di jalan lintas Tapanuli Utara – Tapanuli Tengah.
    Mereka terjebak di jalanan yang berada di hutan sepanjang 30 kilometer akibat depan dan belakang jalan yang dilalui tertutup longsor.
    Hal ini diungkapkan Kapolda, sebelum berangkat ke Tapteng menggunakan helikopter bersama Pangdam I Bukit Barisan, Mayjen Rio Firdianto, dari Bandara Silangit, Sabtu (29/11/2025) pagi tadi.
    “Kami bersama pangdam, sebelum mendarat di pandan Kabupaten Tapteng kami akan menelusuri jalan yang tertimbun longsor kurang lebih 30 KM meter dari Taput hingga Tapteng. Di sana masih banyak mobil- mobil yang tidak bisa terjamah dari pasukan TNI Polri,” kata Irjen Whisnu Hermawan Februanto, Sabtu (29/11/2025).
    Mantan Dirtipideksus Bareskrim Polri ini menerangkan, tim gabungan masih berupaya menembus area longsor untuk mendatangi para pengendara yang terjebak sejak Selasa 24 November lalu.
    Nantinya, jika tim gabungan sudah berhasil menemukan mereka, akan didata kebutuhan apa yang yang diperlukan, sembari menunggu evakuasi.
    Sebab, jalan yang tertimbun longsor belum semuanya bisa dibersihkan karena ada yang runtuh.
    Lanjut Whisnu, para pengendara dan penumpang diperkirakan belum makan sejak terjebak longsor pada Selasa 24 November lalu hingga kemarin.
    “Nanti kami lihat, nanti akan kami asesmen apa apa saja, nanti kami akan berikan bantuan terutama untuk makan dan minuman. Karena informasi yang kita dapat, 4 hari mereka tidak mendapatkan makanan dan minuman,” ungkapnya.
    Kapolda menjelaskan, begitu tiba di Tapanuli Tengah akan berkoordinasi dengan Gubernur Sumut Bobby Nasution.
    Mereka akan berkoordinasi dengan tim gabungan terdiri dari BNPB, TNI, Polri dan pemerintah daerah untuk menyalurkan sebagian bantuan yang sudah datang.
    Termasuk diantaranya bantuan dari Presiden, Kapolri dan Panglima TNI bisa sampai, diterima masyarakat tepat sasaran.
    Begitu juga dengan berbagai jenis bahan bakar minyak, sedang diupayakan terus ditambah ke Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga karena mereka terisolir.
    “Seluruh bantuan dari bapak presiden, seluruh bantuan dari panglima TNI dan Kapolri bisa sampai langsung ke sasaran masyarakat. Tentunya kami ini TNI polri bergabung bersama BNPB untuk bisa menyiapkan semua peralatan yang ada untuk segera sampai di wilayah Tapteng.”
    Polda Sumut menyampaikan data sementara korban tewas akibat bencana alam longsor dan banjir yang terjadi di Sumatera Utara.
    Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan mengatakan, jumlah korban meninggal dunia saat ini 147 orang.
    Sedangkan untuk luka berat 32 orang, luka ringan 722 orang dan yang menghilang atau dalam pencarian sebanyak 174 orang.
    “Untuk sementara, sebanyak 147 orang meninggal dunia dan dalam pencarian sebanyak 174 orang,”kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan, Sabtu (29/11/2025).
    Ferry menerangkan, akibat bencana alam meliputi longsor, banjir mengakibatkan 28.427 orang mengungsi.
    Sampai saat ini Polisi dan tim gabungan berjibaku di lokasi-lokasi bencana mulai dari evakuasi korban, membersihkan material dan sebagainya.
    Sebanyak 3.553 personel Polisi dikerahkan untuk membantu masyarakat di tengah bencana alam.
    Untuk bantuan, Polda Sumut sudah menerima bantuan dari Mabes Polri yang dikirim menggunakan pesawat CN-295.
    “Kami juga melaksanakan koordinasi dengan Pemda setempat untuk menyediakan tempat pengungsian yang representatif.
    Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul
    Kapolda Ungkap Banyak Pengendara Terjebak Longsor Taput-Tapteng dan Sudah 4 Hari Tak Makan
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dramatis, Wisudawan USU Medan Naik Pikap Terobos Banjir yang Menggenangi Jalanan Kampus

    Dramatis, Wisudawan USU Medan Naik Pikap Terobos Banjir yang Menggenangi Jalanan Kampus

    Liputan6.com melakukan konfirmasi kepada pihak USU. Pada Sabtu (29/11/2025), pihak USU mersepons konfirmasi melalui Kepala Humas, Promosi, dan Protokoler Universitas Sumatera Utara (USU), Amalia Meutia.

    Lewat pesan WhatsApp, Amalia mengatakan, Universitas Sumatera Utara (USU) memahami sepenuhnya kondisi banjir dan cuaca ekstrem yang terjadi di Kota Medan. Situasi ini tentu menimbulkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran bagi banyak pihak, termasuk para wisudawan dan keluarga.

    “Namun perlu kami sampaikan bahwa pelaksanaan wisuda telah dipersiapkan jauh hari sebelumnya. Acara ini merupakan momen yang sangat penting bagi wisudawan dan keluarga (orang tua, wali, pasangan, serta kerabat) yang sudah meluangkan waktu dan mempersiapkan perjalanan untuk hadir menyaksikan capaian akademik anggota keluarganya,” kata Amalia.

    Dengan mempertimbangkan hal tersebut, USU berupaya mengambil keputusan secara bijak agar tidak mengecewakan para wisudawan maupun keluarga yang telah merencanakan kehadiran mereka sejak lama.

    “Pada saat yang sama, kami tetap memperhatikan aspek keselamatan dan situasi lapangan,” lanjutnya.

    Diungkapkan Amalia, secara umum, wisuda dapat berlangsung dengan kehadiran para wisudawan. Bagi wisudawan yang berhalangan hadir karena terdampak banjir atau kondisi cuaca, USU tetap menghargai dan memahami sepenuhnya.

    “USU juga memastikan hak-hak mereka tetap terpenuhi sesuai ketentuan yang berlaku,” pungkasnya.

  • Polri Siagakan 87.924 Personel untuk Hadapi Bencana Alam
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 November 2025

    Polri Siagakan 87.924 Personel untuk Hadapi Bencana Alam Nasional 29 November 2025

    Polri Siagakan 87.924 Personel untuk Hadapi Bencana Alam
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebanyak 87.924 personel Polri disiagakan untuk menghadapi segala potensi bencana alam, termasuk yang kini terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
    Karopenmas Divisi Humas
    Polri
    Brigjen
    Polisi
    Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan, kesiapsiagaan ini merupakan tindak lanjut atas apel kesiapan tanggap darurat bencana secara serentak di seluruh Indonesia pada bulan lalu.
    “Pak Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo telah menggelar kesiapan tanggap darurat bencana pada bulan yang lalu, sebanyak 155.000 personel Polri serentak seluruh Indonesia,” kata Trunoyudo di Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (29/11/2025).
    Secara khusus, ia merinci, Polda
    Aceh
    menyiagakan 4.550 personel, Polda Sumut menyiagakan 1.754 personel, dan dari Polda Sumbar menyiagakan 2.743 personel.
    Selain personel, Polri juga menurunkan sejumlah kapal dan helikopter. Beberapa kapal itu, di antaranya Kapal Polri (KP) Kutilang 5005 dan KP Pinguin 5011. Polri turut menurunkan tim K-9 SAR Mabes Polri maupun Polda jajaran untuk mencari korban hilang.
    Tidak hanya itu, Polri juga menyiapkan dapur lapangan bagi para pengungsi.
    “Ada 28 dapur lapangan oleh Korps Sabhara Polri yang dikoordinasikan untuk memberikan pelayanan khususnya bahan baku makanan dan kebutuhan pokok dan sehari-hari bagi masyarakat,” ucap Trunoyudo.
    Pada Sabtu pagi, Polri mengirimkan bantuan makanan, logistik, dan peralatan penyelamatan untuk masyarakat terdampak bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar.
    Bantuan itu dikirim menggunakan dua pesawat Polri berjenis Fokker dan CN. Bantuan yang dikirimkan mencakup kebutuhan mendesak bagi warga terdampak, terutama kelompok rentan, seperti ibu dan anak.
    Selain logistik, Polri melalui Pusdokkes Polri juga mengirimkan obat-obatan dan tim kesehatan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir di Medan, Walkot Rico Waas: Warga Terdampak Capai 85 Ribu Jiwa
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        29 November 2025

    Banjir di Medan, Walkot Rico Waas: Warga Terdampak Capai 85 Ribu Jiwa Medan 29 November 2025

    Banjir di Medan, Walkot Rico Waas: Warga Terdampak Capai 85 Ribu Jiwa
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Banjir yang melanda Kota Medan pada Kamis (27/11/2025) dini hari, menyebabkan puluhan ribu masyarakat terdampak dan harus tinggal di posko darurat dan lokasi pengungsian lain.
    Wali Kota Medan
    ,
    Rico Tri Putra Bayu Waas
    , mengatakan pihaknya telah menyiapkan posko pengungsian yang dikontrol oleh rekan-rekan kewilayahan di Kecamatan dan Kelurahan.
    “Untuk jumlah masyarakat yang mengevakuasi diri menurut data kami sekitar 85 ribu jiwa dari total dari 21 Kecamatan,” kata Rico Waas usai pertemuan di rumah dinas bersama Pertamina dan PLN, Sabtu (29/11/2025).
    Dia lanjut menjelaskan, sejak banjir pihaknya terus mengevakuasi masyarakat di daerah Kecamatan Medan Helvetia atau tepat di Gaperta Ujung, lokasi yang terdampak cukup parah.
    Sekitar 20 ribuan jiwa warga yang terdampak.
    Setelah air sudah mulai surut di daerah itu, sehari kemudian atau Jumat (28/11/2025), di daerah Medan bagian Utara seperti Medan Deli, Labuhan, Marelan dan Belawan terdampak banjir.
    Akibatnya sinyal komunikasi putus, terutama di Marelan dan Labuhan.
    “Sehingga proses evakuasi dan pemberian bantuan agak sedikit terkendala karena tim sulit menjangkau lokasi,” ucap Rico.
    Sebelumnya diberitakan, banjir di sebagian wilayah memang sudah surut, namun 6 daerah yang masih tergenang air.
    Di antaranya Medan Helvetia, Medan Marelan, Medan Barat, Medan Deli, Medan Labuhan dan Medan Belawan.
    “Kami mengevakuasi warga di titik yang cukup ekstrem banjirnya, terutama Helvetia. Karena dampaknya cukup besar,” kata Rico kepada
    Kompas.com
    , Jumat (28/11/2025).
    Di daerah Medan Utara, kata dia, masih banyak daerah yang akses listrik dan komunikasi terputus sehingga komunikasi mereka dengan rekan-rekan wilayah sulit.
    Namun, ia terjun ke lapangan untuk memastikan apa saja yang menjadi kebutuhan masyarakat dan berikutnya mereka bisa mengirimkan sesuai kebutuhan.
    “Seperti beras untuk dapur umum dan juga selimut, nakes (tenaga kesehatan), obat-obatan. Kami juga nanti akan tambahkan logistik setelah melihat kondisinya di Marelan,” ucap Rico Waas.
    Rico menambahkan, hujan yang turun seharian penuh pada Kamis (27/11/2025) membuat banyak titik banjir di Kota Medan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tinjau Banjir dan Longsor di Tapteng, Bobby Nasution Soroti Lokasi Pengungsian
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        29 November 2025

    Tinjau Banjir dan Longsor di Tapteng, Bobby Nasution Soroti Lokasi Pengungsian Medan 29 November 2025

    Tinjau Banjir dan Longsor di Tapteng, Bobby Nasution Soroti Lokasi Pengungsian
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Afif Nasution meninjau lokasi pengungsinya banjir dan longsor di GOR, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Jumat (28/11/2025) petang.
    Bobby tiba di sana sesaat setelah pesawat Hercules yang ditumpanginya mendarat di Bandara Pinangsori, Sibolga
    “Kami langsung menuju posko untuk melihat dan mendengar langsung kondisi saudara-saudara kita,” ujar Bobby dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (29/11/2025).
    Setibanya di pengungsian, Bobby langsung melihat kondisi posko yang masih perlu banyak pembenahan.
    Di antaranya di beberapa area tampak belum tertata, kamar mandi berbau menyengat, serta tumpukan sampah yang mengganggu kenyamanan pengungsi.
    Selain itu, seluruh kelompok warga termasuk ibu hamil, bayi, dan warga yang sedang sakit masih bercampur dalam satu ruangan.
    Melihat situasi itu, Bobby menginstruksikan agar dilakukan penataan ulang.
    “Setelah kedatangan kami, bayi, ibu hamil, dan warga yang sedang sakit langsung dipindahkan ke area yang lebih layak agar mendapatkan kenyamanan dan penanganan yang lebih baik,” ujar Bobby.
    Selanjutnya kata Bobby, pihaknya saat ini juga terus mempercepat pemulihan listrik dan jaringan komunikasi yang padam di Tapteng, akibat kerusakan gardu induk.
    “Pendataan kebutuhan mendesak, seperti air bersih, gas LPG, kebutuhan anak-anak dan perempuan, serta bahan makanan pokok terus dilakukan agar bantuan dapat disalurkan secara tepat dan cepat.
    Berdasarkan data dari Polda Sumut, Tapteng merupakan wilayah paling parah, terdampak banjir dan longsor di Sumut, sejak Senin (24/11/2025).
    Di sana total 56 kali terjadi bencana baik longsor maupun banjir.
    Tercatat hingga saat ini, ada 47 orang tewas dan 51 masih dalam pencarian.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tinjau Banjir dan Longsor di Tapteng, Bobby Nasution Soroti Lokasi Pengungsian
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        29 November 2025

    Tinjau Banjir dan Longsor di Tapteng, Bobby Nasution Soroti Lokasi Pengungsian Medan 29 November 2025

    Tinjau Banjir dan Longsor di Tapteng, Bobby Nasution Soroti Lokasi Pengungsian
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Afif Nasution meninjau lokasi pengungsinya banjir dan longsor di GOR, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Jumat (28/11/2025) petang.
    Bobby tiba di sana sesaat setelah pesawat Hercules yang ditumpanginya mendarat di Bandara Pinangsori, Sibolga
    “Kami langsung menuju posko untuk melihat dan mendengar langsung kondisi saudara-saudara kita,” ujar Bobby dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (29/11/2025).
    Setibanya di pengungsian, Bobby langsung melihat kondisi posko yang masih perlu banyak pembenahan.
    Di antaranya di beberapa area tampak belum tertata, kamar mandi berbau menyengat, serta tumpukan sampah yang mengganggu kenyamanan pengungsi.
    Selain itu, seluruh kelompok warga termasuk ibu hamil, bayi, dan warga yang sedang sakit masih bercampur dalam satu ruangan.
    Melihat situasi itu, Bobby menginstruksikan agar dilakukan penataan ulang.
    “Setelah kedatangan kami, bayi, ibu hamil, dan warga yang sedang sakit langsung dipindahkan ke area yang lebih layak agar mendapatkan kenyamanan dan penanganan yang lebih baik,” ujar Bobby.
    Selanjutnya kata Bobby, pihaknya saat ini juga terus mempercepat pemulihan listrik dan jaringan komunikasi yang padam di Tapteng, akibat kerusakan gardu induk.
    “Pendataan kebutuhan mendesak, seperti air bersih, gas LPG, kebutuhan anak-anak dan perempuan, serta bahan makanan pokok terus dilakukan agar bantuan dapat disalurkan secara tepat dan cepat.
    Berdasarkan data dari Polda Sumut, Tapteng merupakan wilayah paling parah, terdampak banjir dan longsor di Sumut, sejak Senin (24/11/2025).
    Di sana total 56 kali terjadi bencana baik longsor maupun banjir.
    Tercatat hingga saat ini, ada 47 orang tewas dan 51 masih dalam pencarian.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Update Korban Bencana Sumut: 127 Orang Meninggal, 104 Masih Hilang

    Update Korban Bencana Sumut: 127 Orang Meninggal, 104 Masih Hilang

    Bisnis.com, MEDAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Utara (Sumut) melaporkan korban bencana yang telah ditemukan di wilayah ini mencapai 127 orang.

    “Data sementara Pusdalops PB BPBD Sumut per Sabtu (29/11/2025) pukul 08.00 pagi tadi, korban meninggal dunia se-Sumut akibat bencana mencapai 127 orang,” ujar Sri Wahyuni Pancasilawati, Kepala Bidang Penangangan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut, Sabtu (29/11/2025).

    Sebelumnya, Kamis (27/11/2025), BPBD Sumut mencatat korban meninggal sebanyak 47 orang. Jumlah korban yang ditemukan meninggal dunia terus bertambah seiring proses pencarian di lokasi tersampak bencana.

    Sementara itu, Sri Wahyuni menuturkan korban yang mengalami luka-luka sejauh ini tercatat berjumlah 152 orang, sedangkan jumlah pengungsi akibat bencana banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan cuaca ekstrem lain di Sumut lebih dari 11.100 orang.

    “Kami juga mendata masih ada 104 orang lagi yang dilaporkan hilang,” tambahnya.

    Berdasarkan data Pusdalops PB BPBD Sumut, bencana banjir, banjir bandang, tanah longsor dan cuaca ekstrem lainnya di Sumut saat ini berdampak di 17 kabupaten/ kota.

    Kabupaten yang terdampak bencana hidrometeorologi Sumut yakni Kabupaten Nias, Asahan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Langkat, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Mandailing Natal, dan Padang Lawas.

    Lalu, kota yang terdampak bencana pada akhir November 2025 ini yakni Kota Medan, Sibolga, Binjai, Tebing Tinggi, dan Padangsidimpuan. 

    Adapun, korban meninggal dunia terbanyak ditemukan per data Sabtu yakni di Kabupaten Tapanuli Selatan, berjumlah 44 jiwa. Sementara itu, korban hilang paling banyak dilaporkan di Sibolga, mencapai 48 orang.

  • Kami Evakuasi Mandiri, Tak Ada Bantuan Pemerintah

    Kami Evakuasi Mandiri, Tak Ada Bantuan Pemerintah

    Warga lainnya, Ade yang juga bermukim di pinggiran Sungai Deli, di Jalan Samanhudi, mengaku dia dan warga-warga di sana menjadikan sanggar Sangkala sebagai posko darurat.

    Hal itu dilakukan untuk mempermudah warga korban banjir memperoleh konsumsi dan obat-obatan. Semua yang mereka sediakan berasal dari donatur, tanpa ada bantuan pemerintah.

    “Di sini kita sudah mitigasi. Karena kita tahu Sungai Deli ini langganan banjir, dan ini kita urunan, ada juga dari kawan-kawan yang mau nyumbang, kita sediakan, lau kita salurkan,” kata Ade.

    Sementara itu, berdasarkan keterangan resmi diperoleh Liputan6.com, Wali Kota Medan, Rico Waas, mempercepat evakuasi warga, terutama di titik-titik yang sebelumnya sulit dijangkau.

    “Alhamdulillah, hari ini hujan di kota Medan mulai reda. Kondisi ini kami manfaatkan untuk mempercepat evakuasi warga,” kata Rico Waas, dalam keterangan diperoleh Sabtu pagi (29/11/2025).

    Meski sebagian wilayah Kota Medan masih ada yang belum surut, namun untuk memastikan kondisi warga tertangani dengan baik, Rico Waas bersama tim turun langsung meninjau ke posko penyelamatan warga yang ada di Kecamatan Medan Marelan dan Medan Belawan.

    “Kami memastikan warga tertangani dengan baik, dan memastikan pendistribusian bantuan berjalan lancar,” ucap Rico Waas.

    Rico Waas juga telah menurunkan seluruh tim untuk turun ke setiap lokasi yang membutuhkan pertolongan.

    “Insya Allah, seluruh warga yang terdampak akan mendapatkan penanganan dan bantuan secepat mungkin,” pungkasnya.

     

  • Telkomsel Antisipasi Lonjakan Trafik saat Liburan Natal dan Tahun Baru di 437 Titik Keramaian

    Telkomsel Antisipasi Lonjakan Trafik saat Liburan Natal dan Tahun Baru di 437 Titik Keramaian

    Di sisi lain, bencana banjir dan longsor yang melanda wilayah Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara berdampak pada sejumlah infrastruktur strategis, salah satunya jaringan telekomunikasi.

    Terkait gangguan jaringan internet di wilayah tersebut, Telkomsel menegaskan komitmennya untuk mempercepat pemulihan layanan di tengah situasi krisis yang terjadi.

    VP Network Strategic Collaboration and Settlement Telkomsel, Nizar Fuadi, menyatakan bahwa fokus utama saat ini adalah pemulihan sesegera mungkin, baik dari aspek sosial masyarakat, kondisi infrastruktur, maupun layanan telekomunikasi.

    Namun, ia menekankan bahwa kunci utama pemulihan jaringan adalah kembalinya pasokan listrik dari PLN sebagai daya jaringan Base Transceiver Station (BTS), mengingat banyak lokasi mengalami pemadaman.

    “Kami ingin pemulihan sesegera mungkin, baik dari sisi masyarakat, kondisi sosial, maupun layanan telekomunikasi. Dan tentu saja, yang terpenting adalah pemulihan dari PLN, karena listrik sedang padam,” ujar Nizar.

    Nizar mengungkapkan, Telkomsel telah mengerahkan seluruh sumber daya dan jaringan untuk mempercepat pemulihan layanan informasi agar masyarakat dapat kembali memanfaatkannya.

    Upaya pemulihan BTS yang terdampak bencana dilakukan dengan menyiapkan suplai baterai dan genset. Meski demikian, terdapat kendala operasional

    “Baterai sendiri hanya bertahan hingga 4 jam, sementara genset membutuhkan bahan bakar solar. Kami akan mendistribusikan dua solusi tersebut jika akses sudah mulai aman dari banjir,” ia menambahkan.

    Dampak Jaringan di Tiga Provinsi

    Sementara VP Corporate Communications and Social Responsibility Telkomsel, Abdullah Fahmi, merinci gangguan jaringan yang dialami di wilayah Sumatera.

    “Di wilayah Aceh, ada sekitar 60% jaringan Telkomsel yang terdampak. Gangguan disebabkan oleh banjir, banjir bandang, dan akses ke beberapa jembatan yang terputus. Pihak Telkomsel saat ini masih bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memulihkan jaringan, katanya.

    Ia menambahkan, jaringan yang terdampak di Sumatera Utara, tercatat sekitar 12%. Lalu, di Sumatera Barat: jaringan yang terdampak mencapai 11,03%.

    “Kami berharap pemulihan jaringan dapat segera terealisasi agar komunikasi dapat kembali normal dan membantu penanganan situasi di wilayah tersebut,” ucap Fahmi memungkaskan.