provinsi: Sumatera Utara

  • 7
                    
                        Para Bupati Tak Sanggup Atasi Banjir, Kemendagri Pastikan Pemerintah Pusat Ambil Alih
                        Nasional

    7 Para Bupati Tak Sanggup Atasi Banjir, Kemendagri Pastikan Pemerintah Pusat Ambil Alih Nasional

    Para Bupati Tak Sanggup Atasi Banjir, Kemendagri Pastikan Pemerintah Pusat Ambil Alih
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, pemerintah pusat akan mengambil alih sepenuhnya pengiriman logistik ke Provinsi Aceh via udara dari Jakarta dan Medan.
    “Tapi pusat yang mengambil alih.
    Dropping
    dari Jakarta dan dari Medan,” tegas Tito saat ditemui di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (1/12/2025).
    Karena akses via darat terputus, Tito menyebut Provinsi Aceh memerlukan
    dukungan pangan
    yang didistribusikan menggunakan pesawat.
    “Dia perlu untuk dukungan satu, pangan. Pangannya harus diambil dari luar, menggunakan pesawat. Dia enggak punya pesawat. Maka otomatis minta bantuan kepada pemerintah provinsi atau pemerintah pusat,” ucapnya.
    Tito memahami keputusan para bupati yang menyatakan tidak mampu mengatasi banjir di daerah mereka karena distribusi makanan terganggu.
    “Kita melihat wajar enggak mampu karena di daerah yang tersulit, dari mana mau dapat makanan logistik kalau bukan minta bantuan kepada pemerintah yang di atasnya,” kata dia.
    Saat ini, penanganan pascabanjir juga sulit dilakukan karena akses jalan yang belum memungkinkan adanya penggunaan alat berat.
    “Bagaimana mungkin kemampuan Pemda Aceh Tengah untuk melakukan mobilisasi alat berat, untuk memperbaiki jembatan, memperbaiki jalan-jalan yang pecah, patah, memperbaiki yang longsor, tertutup. Terkunci dari utara, dari Lhokseumawe, juga terkunci dari selatan. Jadi jalan-jalannya betul-betul putus,” jelasnya.
    Meski dengan keterbatasan akses jalan, Tito menegaskan bahwa pemerintah pusat tetap akan membantu, baik itu daerah yang mampu maupun tidak.
    “Tapi pemerintah pusat, mau dia katakan mampu, mau dia katakan nyerah, enggak mampu, pasti kita akan bekerja, membantu dan itu sudah sejak hari pertama,” jelas dia.
    Setidaknya ada tiga bupati yang menyatakan tidak mampu menangani banjir, yakni Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Al-Farlaky, Bupati Aceh Selatan Mirwan MS, dan Bupati Aceh Tengah Haili Yoga.
    Hingga Minggu (30/11/2025), Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (
    BNPB
    ) mencatat 442 orang meninggal dunia, 402 orang hilang, dan 646 orang luka-luka akibat banjir dan longsor yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
    Dari angka itu, 217 orang yang meninggal dunia berada di wilayah Sumut, 129 orang di Sumbar, dan 96 orang di Aceh.
    Sementara itu, 209 orang di Sumut masih dinyatakan hilang, di Sumbar ada 118 orang dinyatakan hilang, dan 75 orang dinyatakan hilang di Aceh.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 100-an Anak di Sumut Kena ISPA-Masalah Kulit Pasca Bencana, Krisis Pasokan Obat

    100-an Anak di Sumut Kena ISPA-Masalah Kulit Pasca Bencana, Krisis Pasokan Obat

    Jakarta

    Wakil Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr dr Eka Airlangga Cabang Sumatera Utara menyebut banyak anak jatuh sakit pascabencana di Sumatera Utara. Dari posko pengungsian yang terpantau di sejumlah titik, anak-anak dilaporkan mengalami diare hingga penyakit kulit.

    Misalnya pada Desa Gohor Lama Kec Wampu Kab Langkat. Hasil skrining IDAI bekerja sama dengan Dinkes setempat menunjukkan 37 anak mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), 18 anak mengeluhkan diare, 7 anak dengan kondisi tinea, dan bacterial dermatitis yang menyerang 4 orang anak.

    “Masalah yang dihadapi kekurangan obat untuk diare, dermatitis, ISPA, kami juga butuh obat drops untuk bayi, obat kombinasi untuk ISPA, hingga kebutuhan air untuk melarutkan antibiotik, juga sendok obat,” lapor dr Eka, dalam konferensi pers Senin (1/12/2025).

    Kondisi yang tak jauh berbeda juga ditemukan di Desa Batu Malenggang. Dari pemeriksaan yang dilakukan pada 125 anak, 55 di antaranya mengalami ISPA, 12 anak diare, 35 anak tinea, dan 23 lainnya mengeluhkan bacterial dermatitis.

    Banyak di antara mereka masih menghadapi kekurangan pasokan medis, seperti kekurangan obat zalp antibiotik, obat dalam bentuk sirop dan drop, air untuk kebutuhan melarutkan antibiotik, sendok obat.

    dr Eka juga mencatat banyak yang membutuhkan minyak kayu putih hingga makanan dan snack anak.

    “Kita juga menemukan kasus berat, 2 kasus yang kami rujuk ke RS dengan gejala pneumonia,” pungkasnya.

    (naf/kna)

  • BMKG Lakukan Modifikasi Cuaca Pascabencana di Sumatera

    BMKG Lakukan Modifikasi Cuaca Pascabencana di Sumatera

    Jakarta

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) di tiga posko wilayah Sumatera untuk mengurangi potensi hujan saat penyaluran bantuan bagi korban banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Barat, hingga Sumatera Utara.

    OMC tersebut masih akan berlangsung hingga Rabu (3/12) mendatang yang dipusatkan di Posko Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda (Aceh), Posko Kualanamu (Medan), dan Posko Bandara Internasional Minangkabau (Padang).

    “Kita berusaha menjaga agar proses penyelamatan, kedaruratan, dan upaya drop logistik tidak terganggu dengan cuaca ekstrem atau curah hujan tinggi. Kita menebarkan NaCl (larutan garam halus) di daerah-daerah agar hujan bisa turun di daerah yang tidak rawan,” kata Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani dalam rapat bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dikutip dari YouTube Kemendagri RI, Senin (1/11/2025).

    Tak hanya itu, BMKG juga tengah menebarkan Kalsium Oksida (CaO), di daerah yang sangat rawan untuk memecah hujan agar tidak turun di daerah rawan dan dapat menyebar ke wilayah lain.

    “Kita melakukan OMC itu untuk memberi hujan atau mencegah terjadinya hujan. Saat ini, penerbangan terus kami lakukan, total ada lima pesawat di Posko Aceh, Medan, dan Padang,” ujarnya lagi.

    BMKG juga meminta agar pemerintah provinsi, khususnya Gubernur untuk segera menetapkan status siaga darurat ketika mendapatkan peringatan dini bencana.

    Teuku juga meminta agar kepala daerah mencermati setiap informasi yang diberikan oleh BMKG melalui pos atau koordinator tiap provinsi.

    “Karena tanpa status tersebut, BMKG dan BNPB tidak bisa melakukan operasi modifikasi cuaca,” ucap Teuku.

    “Ada lima balai besar yang memiliki kewenangan untuk menetapkan status siaga darurat,” tuturnya.

    Sebelumnya, Jumlah korban jiwa akibat banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat kembali meningkat. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, hingga Senin, total korban meninggal di tiga provinsi tersebut telah mencapai 442 orang, sementara 402 orang lainnya masih dinyatakan hilang.

    Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam konferensi pers Minggu (30/11/2025) menyebut, angka tersebut terus bertambah lantaran korban yang sebelumnya dilaporkan hilang mulai ditemukan.

    “Terutama di Tapanuli Selatan, karena per hari ini banyak yang ditemukan,” kata Suharyanto.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Thailand Gercep Bikin RS Lapangan Pasien Terdampak Banjir”
    [Gambas:Video 20detik]
    (suc/kna)

  • BMKG Lakukan Modifikasi Cuaca Pascabencana di Sumatera

    BMKG Lakukan Modifikasi Cuaca Pascabencana di Sumatera

    Jakarta

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) di tiga posko wilayah Sumatera untuk mengurangi potensi hujan saat penyaluran bantuan bagi korban banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Barat, hingga Sumatera Utara.

    OMC tersebut masih akan berlangsung hingga Rabu (3/12) mendatang yang dipusatkan di Posko Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda (Aceh), Posko Kualanamu (Medan), dan Posko Bandara Internasional Minangkabau (Padang).

    “Kita berusaha menjaga agar proses penyelamatan, kedaruratan, dan upaya drop logistik tidak terganggu dengan cuaca ekstrem atau curah hujan tinggi. Kita menebarkan NaCl (larutan garam halus) di daerah-daerah agar hujan bisa turun di daerah yang tidak rawan,” kata Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani dalam rapat bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dikutip dari YouTube Kemendagri RI, Senin (1/11/2025).

    Tak hanya itu, BMKG juga tengah menebarkan Kalsium Oksida (CaO), di daerah yang sangat rawan untuk memecah hujan agar tidak turun di daerah rawan dan dapat menyebar ke wilayah lain.

    “Kita melakukan OMC itu untuk memberi hujan atau mencegah terjadinya hujan. Saat ini, penerbangan terus kami lakukan, total ada lima pesawat di Posko Aceh, Medan, dan Padang,” ujarnya lagi.

    BMKG juga meminta agar pemerintah provinsi, khususnya Gubernur untuk segera menetapkan status siaga darurat ketika mendapatkan peringatan dini bencana.

    Teuku juga meminta agar kepala daerah mencermati setiap informasi yang diberikan oleh BMKG melalui pos atau koordinator tiap provinsi.

    “Karena tanpa status tersebut, BMKG dan BNPB tidak bisa melakukan operasi modifikasi cuaca,” ucap Teuku.

    “Ada lima balai besar yang memiliki kewenangan untuk menetapkan status siaga darurat,” tuturnya.

    Sebelumnya, Jumlah korban jiwa akibat banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat kembali meningkat. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, hingga Senin, total korban meninggal di tiga provinsi tersebut telah mencapai 442 orang, sementara 402 orang lainnya masih dinyatakan hilang.

    Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam konferensi pers Minggu (30/11/2025) menyebut, angka tersebut terus bertambah lantaran korban yang sebelumnya dilaporkan hilang mulai ditemukan.

    “Terutama di Tapanuli Selatan, karena per hari ini banyak yang ditemukan,” kata Suharyanto.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Thailand Gercep Bikin RS Lapangan Pasien Terdampak Banjir”
    [Gambas:Video 20detik]
    (suc/kna)

  • Apakah Mobil Listrik Bisa Paparkan Radiasi ke Pengendaranya? Ini Hasil Risetnya

    Apakah Mobil Listrik Bisa Paparkan Radiasi ke Pengendaranya? Ini Hasil Risetnya

    Jakarta

    Mobil listrik dibekali banyak teknologi canggih dan baterai berkapasitas besar. Kerap timbul kekhawatiran, apakah mobil listrik akan memaparkan radiasi kepada pengemudi atau penumpangnya. Menjawab itu, sebuah lembaga dari Jerman mencoba melakukan penelitan. Seperti apa hasilnya?

    Seperti dikutip website Carscoops, asosiasi otomotif dari Jerman, ADAC (Allgemeiner Deutscher Automobil-Club), melakukan sebuah riset untuk mencari tahu sejauh mana radiasi pada mobil listrik. Riset ini melibatkan 11 mobil listrik, beberapa mobil hybrid, dan satu kendaraan bensin.

    Caranya, sensor diletakkan pada dummy penumpang, lalu mobil diuji dalam kondisi berkendara normal dan saat pengisian baterai. Hasilnya, tingkat medan magnet di kabin mobil listrik relatif rendah. Bahkan pada akselerasi atau hard braking di mana biasanya terjadi lonjakan medan elektromagnetik, angka paparan radiasi yang tercatat tetap jauh di bawah batas aman standar internasional.

    Menariknya, pada beberapa mobil listrik, sensor menunjukkan bahwa aktivitas ‘electrosmog’ bisa lebih rendah daripada mobil dengan mesin konvensional. Artinya, berada di dalam EV tidak lebih berisiko daripada mobil konvensional dalam hal paparan radiasi.

    Fakta lain yang ditemukan adalah, fitur pemanas kursi ternyata menghasilkan elektromagnetik terkuat. Tapi ini berlaku tidak hanya pada mobil listrik, tetapi juga pada mobil plug-in hybrid, termasuk mobil konvensional.

    Lantas bagaimana saat proses pengisian ulang daya baterai mobil listrik? Pengisian daya menggunakan arus AC memang menghasilkan elektromagnetik lebih kuat di sekitar colokan saat sesi dimulai, tetapi level ini juga berada dalam ambang batas aman. Selain itu, pengisian daya cepat DC justru menghasilkan elektromagnetik yang lebih lemah dibandingkan pengisian daya AC yang lebih lambat.

    (lua/rgr)

  • Akses Darat Putus Total, Bobby Nasution Salurkan Bantuan via Udara ke Wilayah Terisolir di Tapanuli Tengah

    Akses Darat Putus Total, Bobby Nasution Salurkan Bantuan via Udara ke Wilayah Terisolir di Tapanuli Tengah

    MEDAN – Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution memimpin penyaluran bantuan melalui jalur udara ke sejumlah wilayah terisolir di Tapanuli Tengah setelah banjir bandang dan longsor memutus akses darat.

    Bobby mengatakan langkah tersebut diambil untuk memastikan bantuan mencapai lokasi yang tak dapat dijangkau kendaraan akibat kerusakan jalan parah di beberapa kecamatan terdampak.

    Pemprov Sumut, ujarnya, terus mempercepat distribusi bantuan bagi warga yang terdampak bencana di Tapanuli Tengah dan Sibolga.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut melaporkan banjir bandang melanda tujuh kecamatan di Tapteng, yakni Pandan, Sarudik, Badiri, Kolang, Tukka, Lumut, dan Pinangsori.

    Adapun longsor terjadi di enam kecamatan, yaitu Badiri, Sibabangun, Lumut, Sarudik, Tapian Nauli, dan Tukka, sehingga beberapa desa sulit diakses tim darat.

    “Wilayah yang masih terisolir menjadi prioritas utama,” kata Bobby dikutip dari Antara, Minggu, 30 November. 

    Stok logistik dan obat-obatan mencukupi meski distribusi terganggu akses. Ia menjelaskan, bantuan ke daerah terisolir dikirim melalui udara, sementara wilayah yang masih dapat dilalui kendaraan dipasok lewat jalur darat.

    Selain kerusakan jalan, gangguan jaringan komunikasi dan listrik turut menghambat pendataan kebutuhan mendesak di titik-titik terisolir tersebut.

    Bobby meminta Telkom dan PLN mempercepat pemulihan jaringan agar koordinasi penanganan bencana berjalan lebih efektif.

    “Kita perlu jaringan pulih agar informasi kebutuhan warga bisa segera diperoleh,” ujarnya, menekankan pentingnya akses komunikasi di lapangan.

    Bantuan udara telah dikirim ke Kecamatan Tukka dan Lumut, dua wilayah yang terdampak parah dan sulit dijangkau tim evakuasi.

    Menurut Bobby, tim udara juga melakukan pemetaan visual untuk mencatat koordinat permukiman terisolir dan menyiapkan pengiriman bantuan lanjutan.

    Ia memastikan Pemprov Sumut terus menyalurkan logistik agar seluruh warga terdampak di Tapanuli Tengah dan Sibolga menerima bantuan secara merata.

  • IDAI Ingatkan Ancaman Penyakit yang Bisa Serang Anak Imbas Banjir Sumatera

    IDAI Ingatkan Ancaman Penyakit yang Bisa Serang Anak Imbas Banjir Sumatera

    Jakarta

    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyampaikan keprihatinan mendalam atas rangkaian bencana yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera, mulai dari banjir di Aceh, Sumut, hingga Sumbar. Ketua Umum IDAI, dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), menegaskan bahwa anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan terdampak dalam situasi ini.

    “Kami dari IDAI menyampaikan keprihatian mendalam atas musibah banjir yang melanda Aceh, Sumut, Sumbar, sebelumnya juga ada erupsi abu vulkanik Semeru,” ujar dr Piprim.

    Ia menuturkan, IDAI melalui anggota, cabang, dan Satuan Tugas Penanggulangan Bencana turut mendukung penanganan kesehatan di lokasi bencana.

    Anak Jadi Kelompok Rentan

    Dirinya menegaskan bahwa anak-anak menghadapi risiko paling besar dalam kondisi darurat seperti banjir dan pengungsian. Karena itu, pemenuhan kebutuhan dasar anak harus menjadi prioritas.

    “Anak adalah korban paling rentan di situasi seperti ini dan perlu kita lindungi, mereka bisa alami trauma, ketakutan, mimpi buruk,” ujarnya.

    Menurut dr Piprim, lingkungan pengungsian yang padat dan sanitasi terbatas meningkatkan risiko penyakit menular.

    “Anak-anak ini rentan termasuk juga rentan terhadap penyakit menular di pengungsian, ada campak yang bisa menular ke mana-mana,” jelasnya.

    Ia juga mengingatkan potensi penyakit lain yang dapat meningkat dalam kondisi banjir seperti diare, demam berdarah dan leptospirosis.

    Di akhir, dr Piprim menyampaikan harapan agar pemerintah dapat memberikan perhatian lebih besar terhadap bencana yang terjadi.

    “Mudah-mudahan bisa dimasukkan sebagai bencana nasional ya,” ujarnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: IDAI Berharap Banjir di Sumatera Ditetapkan Jadi Bencana Nasional”
    [Gambas:Video 20detik]
    (kna/kna)

  • 7 Minimarket di Sibolga Dijarah Korban Banjir, 16 Orang Ditangkap

    7 Minimarket di Sibolga Dijarah Korban Banjir, 16 Orang Ditangkap

    Liputan6.com, Jakarta Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sibolga mengamankan 16 orang terduga pelaku penjarahan minimarket. Mereka adalah korban bencana banjir sumatera yang terdampak krisis pangan.

    “Benar, ada 16 orang diamankan Polres Sibolga terkait dugaan penjarahan,” kata Kasubbid Penmas Bidang Humas Polda Sumut, AKBP Siti Rohani Tampubolon, kepada wartawan, Senin (1/12/2025).

    Terduga pelaku penjarahan minimarket masing-masing berinisial (20), SS (24), AZ (27), ZR (24), OFH (18), ART (19), DH (20), ISS (18), A (18), MS (18), BA (18), ER (21), DAM (18), ABS (18), D (18) dan BNH (17). 

    “Lokasi yang dijarah terdapat beberapa mini market yang menjadi sasaran massa,” sebutnya.

    Siti menyebut ada 7 gerai minimarket yang dijarah, yakni Indomaret di Jalan Singamaraja depan SPBU Kebun Jambu. Indomaret di Jalan Suprapto, Indomaret di Jalan Sibolga-Barus.

    Alfamidi di Jalan Singamaraja dan Alfamart di Jalan Imam Bonjol, di Jalan Suprapto dan Jalan Merpati, Kota Sibolga. Penjarahan terjadi Sabtu (29/11/2025).

    Siti menegaskan, 16 orang itu tidak ikut terlibat dalam penjarahan di Gudang Bulog Sarudik, Kota Sibolga. “Tidak, tidak terjadi di Bulog,” ujarnya. 

    Dalam kondisi saat ini, masyarakat diimbau untuk tenang dan jangan terprovokasi terkait informasi tidak jelas.

    “Karena, pemerintah dan TNI/Polri tengah melakukan pendistribusian secara maksimal ke titik-titik pengungsian dan lokasi terdampak bencana alam ini,” imbaunya.

  • 7 Minimarket di Sibolga Dijarah Korban Banjir, 16 Orang Ditangkap

    7 Minimarket di Sibolga Dijarah Korban Banjir, 16 Orang Ditangkap

    Liputan6.com, Jakarta Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sibolga mengamankan 16 orang terduga pelaku penjarahan minimarket. Mereka adalah korban bencana banjir sumatera yang terdampak krisis pangan.

    “Benar, ada 16 orang diamankan Polres Sibolga terkait dugaan penjarahan,” kata Kasubbid Penmas Bidang Humas Polda Sumut, AKBP Siti Rohani Tampubolon, kepada wartawan, Senin (1/12/2025).

    Terduga pelaku penjarahan minimarket masing-masing berinisial (20), SS (24), AZ (27), ZR (24), OFH (18), ART (19), DH (20), ISS (18), A (18), MS (18), BA (18), ER (21), DAM (18), ABS (18), D (18) dan BNH (17). 

    “Lokasi yang dijarah terdapat beberapa mini market yang menjadi sasaran massa,” sebutnya.

    Siti menyebut ada 7 gerai minimarket yang dijarah, yakni Indomaret di Jalan Singamaraja depan SPBU Kebun Jambu. Indomaret di Jalan Suprapto, Indomaret di Jalan Sibolga-Barus.

    Alfamidi di Jalan Singamaraja dan Alfamart di Jalan Imam Bonjol, di Jalan Suprapto dan Jalan Merpati, Kota Sibolga. Penjarahan terjadi Sabtu (29/11/2025).

    Siti menegaskan, 16 orang itu tidak ikut terlibat dalam penjarahan di Gudang Bulog Sarudik, Kota Sibolga. “Tidak, tidak terjadi di Bulog,” ujarnya. 

    Dalam kondisi saat ini, masyarakat diimbau untuk tenang dan jangan terprovokasi terkait informasi tidak jelas.

    “Karena, pemerintah dan TNI/Polri tengah melakukan pendistribusian secara maksimal ke titik-titik pengungsian dan lokasi terdampak bencana alam ini,” imbaunya.

  • Prabowo Kunjungi Posko Pengungsian Korban Bencana Banjir di Sumut

    Prabowo Kunjungi Posko Pengungsian Korban Bencana Banjir di Sumut

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto mengecek langsung distribusi bantuan, posko kesehatan, serta dapur umum di posko pengungsian GOR Pandan, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.

    Kedatangan orang nomor satu di Indonesia tersebut disambut hangat oleh para pengungsi. Mereka bergantian menyalami Presiden dan memeluknya, bahkan beberapa memanfaatkan momen untuk berfoto.

    Dikutip dari Antara, Prabowo juga mendengar langsung cerita dari beberapa pengungsi yang berhasil menyelamatkan diri dari banjir bandang dan longsor. Di posko kesehatan, seorang ibu yang sedang memeriksakan dirinya langsung memeluk Prabowo.

    Presiden juga menyalami sejumlah petugas kesehatan yang pada pagi ini bertugas di posko kesehatan di GOR Pandan. Selepas itu, Presiden Prabowo berjalan ke area luar GOR dan kembali menemui serta membalas sapaan dari sejumlah warga.

    Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi yang mendampingi Presiden dari Jakarta, turut mendengarkan langsung cerita-cerita para pengungsi.

    Di GOR Pandan, di hadapan para pengungsi, Presiden Prabowo memastikan setiap langkah darurat telah ditempuh oleh pemerintah, dan distribusi bantuan telah menjangkau seluruh masyarakat yang terdampak banjir bandang serta longsor.

    Presiden Prabowo kemudian memerintahkan seluruh jajarannya untuk dengan cepat, tepat, dan menyeluruh menanggulangi dampak bencana dan mengurusi para pengungsi.

    Sebelumnya, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno mengungkapkan arahan Presiden Prabowo Subianto terkait penanganan bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara (Sumut) dan Sumatera Barat (Sumbar).

    “Presiden memerintahkan untuk menambah seluruh kekuatan nasional, fokus untuk penanganan tanggap darurat secepat-cepatnya. Mengerahkan evakuasi, mengerahkan logistik, perlindungan pengungsi, kemudian mengerahkan tenaga kesehatan, memulihkan infrastruktur, transportasi, komunikasi, juga kawal di lapangan,” ujar Pratikno saat memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Bencana, bersama Kepala BNPB, Jajaran TNI-Polri, dan Pemprov Sumatra Utara, di Sumatra Utara, Minggu (30/11/2025).

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Prabowo: Indonesia Butuh Dokter-Ilmuwan yang Banyak”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/kna)