provinsi: Sumatera Utara

  • Viral Video Banjir Bandang Sibolga, Netizen: Mirip Tsunami Aceh

    Viral Video Banjir Bandang Sibolga, Netizen: Mirip Tsunami Aceh

    Jakarta

    Sebuah video banjir bandang yang menerjang Kota Sibolga, Sumatera Utara, viral di media sosial X. Rekaman dramatis berdurasi 15 detik itu membuat ribuan netizen teringat pada tragedi tsunami Aceh 2004 karena deras dan tingginya arus banjir.

    Video tersebut diunggahakun @WeatherMonitors pada Selasa (2/12/2025) malam. Dalam rekamannya, empat warga berdiri di balkon rumah sambil menatap cemas ke arah banjir bandang yang mengamuk.

    Arus air cokelat pekat membawa puing-puing rumah, kendaraan, dan kayu-kayu besar, menyapu habis apa saja di jalurnya. Di latar belakang, terlihat deretan rumah-rumah yang sebagian sudah porak-poranda, dikelilingi banjir nyaris menyentuh atap. Hingga kini, unggahan itu telah ditonton lebih dari 134 ribu kali, dengan ribuan like dan repost.

    Netizen di X ramai bereaksi terhadap video tersebut, banyak yang membandingkannya dengan tsunami Aceh karena skala kehancurannya yang masif.

    “Kupikir awalnya ini video Aceh tahun 2004 yang diambil dari balkon waktu tsunami ternyata ini video 2025 banjir Sumatera,” ujar @2199063112lb.

    “persis TSUNAMI ACEH suasananya !!!” kata @brandojtdaunan.

    “Menyayat hati. 753 jiwa melayang dan seluruh masyarakat tertimbun lumpur di Sibolga dan sekitarnya. Belasungkawa terdalam saya untuk seluruh keluarga yang berduka malam ini. Semoga mereka yang hilang segera ditemukan dan semoga Indonesia diberikan kekuatan dalam menghadapi tragedi ini,” tulis @TechSoulGeeta mengomentari video.

    Untuk diketahui, seperti dikutip dari detiknews, BNPB telah memperbarui data rekapitulasi terdampak bencana banjir dan longsor di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. BNPB mengungkapkan per pagi ini korban meninggal dunia mencapai 753 jiwa.

    Data ini dilihat di website resmi BNPB pukul 07.15 WIB, Rabu (3/12/2025). Tertulis jumlah korban meninggal 753 jiwa, kemudian orang hilang sebanyak 650 jiwa, dan korban terluka sebanyak 2.600 jiwa.

    Sebanyak 576.300 orang tercatat mengungsi. Jumlah pengungsi ini tersebar di Sumut, Aceh, dan Sumbar. Selain itu, BNPB mendata rumah warga yang mengalami kerusakan dan kerusakan pada fasilitas umum. Berikut datanya:

    Jembatan rusak sebanyak 299⁠Fasilitas peribadatan rusak sebanyak 129⁠Fasilitas kesehatan rusak ada 9⁠Fasilitas pendidikan rusak sebanyak 323⁠Rumah warga rusak berat sebanyak 3.600⁠Rumah warga rusak sedang sebanyak 2.100⁠Rumah warga rusak ringan sebanyak 3.700

    Secara keseluruhan jumlah korban terdampak dalam bencana ini di Sumut, Aceh, dan Sumbar tercatat 3,3 juta jiwa. BNPB juga mencatat ada 50 kabupaten terdampak bencana.

    (afr/afr)

  • Komdigi Dirikan Posko Dukungan Psikososial di Daerah Terdampak Bencana

    Komdigi Dirikan Posko Dukungan Psikososial di Daerah Terdampak Bencana

    Jakarta

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melalui tim Pusat Informasi dan Media Center Bencana mendirikan Posko Dukungan Psikososial di Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).

    Posko ini didirikan untuk membantu pemulihan psikologis warga terutama anak-anak yang terdampak banjir.

    Menkomdigi Meutya Hafid menjelaskan lokasi posko merupakan perluasan dari masjid yang sebelumnya digunakan sebagai tempat pengungsian sementara warga terdampak banjir di Hamparan Perak.

    “Fokus Posko Trauma Healing yang didirikan secara khusus untuk membantu anak-anak yang belum bisa kembali beraktivitas normal di rumah mereka,” ujar Meutya dalam keterangan tertulis, Rabu (3/12/2025).

    Hal tersebut saat meninjau langsung posko tersebut di pelataran Masjid Alhafiz Hamparan Perak, Senin (1/12).

    Posko Dukungan Psikososial merupakan wujud kehadiran pemerintah dalam memberikan dukungan menyeluruh, tidak hanya pada aspek penanganan darurat, tetapi juga pemulihan mental masyarakat.

    Meutya menambahkan kegiatan trauma healing mencakup pendampingan psikologis, permainan edukatif bagi anak, sesi konseling, serta aktivitas relaksasi untuk mengurangi tekanan mental pascabencana.

    Dalam pelaksanaannya, Komdigi bekerja sama dengan para relawan lokal, fasilitator psikososial, serta unsur pemerintah daerah.

    Banyak orang tua menyampaikan kehadiran pos tersebut membantu anak-anak lebih tenang dan kembali bersemangat.

    Kepala Desa Hamparan Perak Muhammad Helmi memastikan Meutya merupakan satu-satunya menteri yang mengunjungi warganya yang terdampak banjir.

    “Saya berharap kunjungan tersebut dapat menghadirkan solusi jangka panjang dan memberikan dorongan semangat bagi masyarakat, khususnya generasi muda di wilayah itu,” kata Helmi.

    Keberadaan Posko Dukungan Psikososial juga diharapkan dapat meringankan beban warga sekaligus mempercepat proses pemulihan pascabanjir.

    Komdigi Peduli Percepat Pemulihan

    Selain layanan dukungan psikososial, Tim Penyaluran Bantuan Kemanusiaan #KomdigiPeduli terus memperkuat koordinasi dengan penyelenggara, asosiasi, dan komunitas postelsiar digital dalam rangka mempercepat distribusi bantuan ke wilayah terdampak bencana.

    Melalui koordinasi intensif, sejumlah langkah penyaluran telah disepakati dan mulai dijalankan secara bertahap.

    Tidak hanya di Hamparan Perak, Komdigi juga mendirikan sejumlah Posko Pusat Informasi dan Media Center untuk mendukung komunikasi darurat dan koordinasi penanganan bencana.

    Di Provinsi Aceh, posko dipusatkan di Gedung Sekretariat Daerah (Sekda) Aceh; di Sumatera Barat (Sumbar) berada di Komplek Kantor Gubernur Sumbar; sementara di Sumut beroperasi di Gedung Kwarda Gerakan Pramuka Sumut dan Gelanggang Olahraga (GOR) Pandan, Tapanuli Tengah (Tapteng)

    Posko-posko tersebut berfungsi sebagai ruang kerja jurnalis, pusat penyelenggaraan konferensi pers, dan titik koordinasi lapangan bagi satuan Komdigi, operator seluler, pemerintah daerah (pemda), serta para pemangku kepentingan terkait.

    Selain itu, posko juga menjadi pusat pemantauan jaringan telekomunikasi oleh Balai Monitoring (Balmon) di tingkat wilayah dan ruang redaksi bersama untuk penyusunan narasi, informasi publik, serta berbagai konten terkait penanganan bencana.

    (hnu/ega)

  • BMKG Prediksi Hujan Ringan hingga Petir Terjadi di Mayoritas Kota RI

    BMKG Prediksi Hujan Ringan hingga Petir Terjadi di Mayoritas Kota RI

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa sebagian besar kota di Indonesia akan mengalami hujan ringan pada Rabu (3/12/2025).

    Prakirawan cuaca BMKG Maharani Intan mengatakan potensi hujan ringan terjadi di Pekanbaru, Padang, Bengkulu, Jambi, Tanjung Pinang, Pangkal Pinang, Bandarlampung, dan Samarinda.

    Kemudian potensi hujan ringan juga akan terjadi di Denpasar, Mataram, Palu, Gorontalo, Manado, Kendari, Ternate, Ambon, Sorong, Manokwari, Jayapura, Jayawijaya, dan Nabire.

    Sementara itu perlu mewaspadai potensi hujan petir di Palembang, Yogyakarta, Surabaya, Pontianak, dan Banjarmasin.

    “Hujan lebat di Bandung, hujan sedang di Medan, Serang, Jakarta, Semarang, Palangka Raya, dan Tanjung Selor,” katanya, dikutip dari Antaranews, Rabu.

    Untuk bagian timur Indonesia, lanjut dia, perlu mewaspadai potensi hujan sedang di Mamuju, Makassar, dan Merauke.

    Di wilayah Aceh berpotensi berawan tebal, kemudian hal serupa juga diprediksi terjadi di Kupang.

    Maharani menyebutkan sirkulasi siklonik juga terpantau di Laut Banda Bagian Selatan yang membentuk daerah konvergensi dari perairan selatan Maluku hingga Maluku, dari Laut Banda hingga Laut Arafura, serta membentuk daerah konfluensi di Laut Banda atau di sekitar sistem.

    Daerah konvergensi lain diprakirakan terbentuk memanjang dari perairan Utara Aceh hingga Sumatera Utara, dari Sumatera Utara hingga Riau, dari Kepulauan Riau hingga Kepulauan Bangka Belitung, dari perairan Barat Lampung hingga Bengkulu, dari Jawa Timur hingga Banten.

    Kemudian dari Kalimantan Barat hingga Kalimantan Selatan, dari Laut Sulawesi hingga Samudera Pasifik Utara Papua, dari Laut Maluku hingga Maluku Utara, dan dari Papua Barat Daya hingga Papua Pegunungan.

    “Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar siklon tropis atau sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi tersebut,” katanya.

    Dia mengatakan kombinasi dinamika atmosfer tersebut menyebabkan potensi cuaca cukup signifikan di beberapa wilayah Indonesia.

    Menurutnya, perlu ditingkatkan kesiapsiagaan potensi hujan lebat hingga sangat lebat di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah.

    Kemudian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Maluku, Papua Pegunungan, Papua dan Papua Selatan.

  • Berat, Enakan Naik Motor Bebek

    Berat, Enakan Naik Motor Bebek

    Jakarta

    Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjajal moge patwal. Kata Purbaya, motornya berat lebih enak mengendarai motor bebek.

    Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berkesempatan untuk menunggangi moge patwal berupa BMW 1300 GS Adventure. Moge bergaya petualang itu dijajal Purbaya di sekitar gedung Kementerian Keuangan. Dalam video yang diunggah akun TikTok @purbayayudhis, Purbaya sempat kesulitan untuk menurunkan motor yang distandar dua tersebut. Kemudian dia dibantu dua pria yang mendorong moge Jerman tersebut. Setelahnya, dia baru mengenakan helm dan siap menggeber moge bertuliskan ‘Denwal’ tersebut.

    “Pagi tadi saya iseng aja nyobain moge patwal kepolisian yang sehari-hari bertugas di Kemenkeu. Gak gampang dan berat motornya, sepertinya perlu keahlian khusus, apalagi menembus kemacetan Jakarta, bisa zig-zag atau selap-selip di jalanan Jakarta yang macet. Gak gampang Guys, berat motornya lebih enak pake motor bebek. Kalian pake motor apa?” tulis Purbaya di akun tersebut.

    Perlahan tapi pasti, Purbaya mulai mengendarai motor itu keluar dari basement gedung parkiran. Dia selanjutnya berkeliling sekitar gedung Kemenkeu. Dia pun mengutarakan rasanya mengendarai moge dengan banderol miliaran tersebut.

    “Berat motornya, enakan naik motor bebek,” ujar Purbaya seraya tertawa.

    Moge yang ditunggangi Purbaya itu adalah BMW R 1300 GS Adventure yang dirancang untuk menaklukkan berbagai medan mulai dari jalanan mulus hingga jalur off-road menantang. BMW R 1300 GS Adventure hadir dengan teknologi yang paling mencolok dan menjadi terobosan bagi lini adventure BMW Motorrad adalah Automated Shift Assistant (ASA). Hadirnya teknologi ini diklaim membuat aktivitas berkendara menggunakan BMW R 1300 GS Adventure lebih sederhana.

    Sesuai namanya, teknologi ASA tersebut membuat pengendara tak perlu repot menekan kopling untuk memindahkan gigi. Penggunaan dua aktuator elektromekanis dapat membuat perpindahan gigi yang halus tanpa perlu menekan kopling secara manual. Secara dimensi, BMW R 1300 GS Adventure berukuran mirip dengan model legendaris K52 atau BMW R 1250 GS. Panjangnya tembus 2.280 mm, lebar 1.012 mm, dan wheelbase-nya 1.534 mm.

    R 1300 GS Adventure juga membawa tangki yang besar dengan desain yang ikonik. Tangki ini berkapasitas 30 liter. Total bobot motor ini menjadi 269 kg yang artinya jauh lebih berat ketimbang model KA1.

    BMW Motorrad mempercayakan mesin boxer 2-silinder 1.300 cc generasi terbaru untuk R 1300 GS Adventure ini. Diklaim tenaganya tembus 145 HP di 7.750 RPM dan torsi 149 Nm di 6.500 RPM.

    Khasnya BMW pula, moge adventure lini teratas mereka ini masih dibekali dengan beragam fitur canggih. Ada empat mode berkendara di motor ini mulai dari Enduro, Rain, Road, hingga Eco.

    Selain itu, fitur ‘penjaga’ seperti Engine Drag Torque Control, Dynamic Brake Control, Hill Start Control, dan lain sebagainya juga disertakan sebagai standar di R 1300 GS Adventure. Motor ini bisa dimiliki dengan banderol mulai Rp 4 miliaran.

    (dry/rgr)

  • Pemerintah Kerahkan Truk BBM dan Alat Berat ke Aceh Tamiang

    Pemerintah Kerahkan Truk BBM dan Alat Berat ke Aceh Tamiang

    Jakarta (beritajatim.com) — Sejumlah kendaraan pengangkut bahan bakar minyak (BBM) dan alat berat dari Pertamina, Kementerian Pekerjaan Umum (PU), serta Kementerian Perhubungan telah bergerak dari Medan menuju wilayah terdampak.

    Dalam akun resmi Sekretariat Kabinet yang diunggah Selasa (2/12/2025) disebutkan, akses untuk pasokan logistik menjadi prioritas utama pemerintah guna memastikan kebutuhan dasar masyarakat dapat terpenuhi.

    “Dorongan BBM dan alat berat dari Pertamina, Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perhubungan dalam perjalanan dari Medan menuju Aceh Tamiang. Akses jalur darat semakin hari harus semakin bisa dilalui,” tulis Sekretariat Kabinet.

    Pengiriman bantuan dan BBM terus dimaksimalkan. Pemerintah memastikan koordinasi lintas kementerian berjalan intensif untuk mempercepat pemulihan di wilayah terdampak.

    Video dari udara memperlihatkan deretan truk BBM, truk logistik, dan kendaraan berat lainnya antre melewati jalur yang masih terendam, menggambarkan tingginya tantangan distribusi bantuan ke daerah yang menjadi salah satu pusat dampak banjir di Aceh.

    Upaya pembukaan akses menjadi fokus utama pemerintah, mengingat jalur darat merupakan rute kritis untuk mobilisasi bantuan dan evakuasi warga. Dengan pengerahan alat berat dari PU dan dukungan penuh sektor energi dan transportasi, pemerintah menargetkan arus logistik ke Aceh Tamiang dapat kembali lancar. [hen/aje]

  • Korban Meninggal Bencana Sumatera Capai 753 Orang

    Korban Meninggal Bencana Sumatera Capai 753 Orang

    Jakarta

    BNPB memperbarui data rekapitulasi terdampak bencana banjir dan longsor di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. BNPB mengungkapkan per pagi ini korban meninggal dunia mencapai 753 jiwa.

    Data ini dilihat di website resmi BNPB pukul 07.15 WIB, Rabu (3/12/2025). Tertulis jumlah korban meninggal 753 jiwa, kemudian orang hilang sebanyak 650 jiwa, dan korban terluka sebanyak 2.600 jiwa.

    Sebanyak 576.300 orang tercatat mengungsi. Jumlah pengungsi ini tersebar di Sumut, Aceh, dan Sumbar.

    Selain itu, BNPB juga mendata rumah warga yang mengalami kerusakan dan kerusakan pada fasilitas umum. Berikut datanya:

    •⁠ ⁠Jembatan rusak sebanyak 299
    •⁠ ⁠Fasilitas peribadatan rusak sebanyak 129
    •⁠ ⁠Fasilitas kesehatan rusak ada 9
    •⁠ ⁠Fasilitas pendidikan rusak sebanyak 323

    •⁠ ⁠Rumah warga rusak berat sebanyak 3.600
    •⁠ ⁠Rumah warga rusak sedang sebanyak 2.100
    •⁠ ⁠Rumah warga rusak ringan sebanyak 3.700

    Secara keseluruhan jumlah korban terdampak dalam bencana ini di Sumut, Aceh, dan Sumbar tercatat 3,3 juta jiwa. BNPB juga mencatat ada 50 kabupaten terdampak bencana.

    (zap/ygs)

  • 4
                    
                        Update BNPB: 753 Meninggal Dunia akibat Banjir-Longsor di Sumatera
                        Nasional

    4 Update BNPB: 753 Meninggal Dunia akibat Banjir-Longsor di Sumatera Nasional

    Update BNPB: 753 Meninggal Dunia akibat Banjir-Longsor di Sumatera
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sudah sebanyak 753 jiwa dinyatakan meninggal dunia akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor di tiga provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
    Data Dashboard Penanganan Darurat Banjir dan Longsor Sumatera Tahun 2025 yang tertulis di situs Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana (Pusdatin BNPB) menunjukkan jumlah
    korban jiwa
    , korban hilang, dan korban luka-luka.
    “Jumlah meninggal dunia 753 jiwa, hilang 650 jiwa, dan korban luka-luka 2.600 jiwa,” tulis data tersebut pada Rabu (3/12/2025), sebagaimana dilihat Kompas.com pada pukul 06.30 WIB.
    Data Pusdatin BNPB juga memperlihatkan jumlah kerusakan pada rumah-rumah warga di tiga provinsi tersebut.
    “3.600 rumah rusak berat, 2.100 rumah rusak ringan, dan 3.700 rusak ringan,” tulis data tersebut.
    Banjir bandang dan tanah longsor
    mengakibatkan sejumlah fasilitas umum yang rusak, termasuk fasilitas pendidikan dan tempat ibadah.
    “Jembatan 39,34 persen mengalami kerusakan, fasilitas ibadah 16,97 persen, fasilitas pendidikan 42,5 persen, dan fasilitas kesehatan 1,18 persen,” tulis data Pusdatin BNPB.
    Sementara itu, jumlah pengungsi per hari ini mencapai 106.200 di
    Sumatera Barat
    , 538.000 di Sumatera Utara, dan 1,5 juta warga Aceh.
    Dengan demikian, ada 141.800 warga Sumbar yang terdampak, 1,5 juta di Aceh, dan 1,7 juta di Sumut.
    Total yang terdampak bencana ini adalah 3,3 juta jiwa.
    Data ini pun masih terus diperbarui oleh BNPB secara berkala.
    Sebelumnya, Presiden RI
    Prabowo Subianto
    bergerak meninjau empat lokasi terdampak
    bencana banjir
    bandang dan tanah longsor di Sumatera, yakni Tapanuli Tengah (Tapteng), Medan, Aceh Tenggara, dan Padang Pariaman, Senin (1/12/2025).
    Ketika hadir di tengah-tengah pengungsi, Kepala Negara menenangkan warga bahwa prediksi cuaca terburuk sudah lewat.
    Ketika berada di Aceh, Prabowo memastikan adanya anggaran untuk membantu korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
    “Alhamdulillah kita punya anggarannya, kita lakukan penghematan banyak di pusat supaya sebanyak mungkin bantuan, sebanyak mungkin kita bisa membantu kepentingan rakyat di paling bawah, desa, kecamatan. Itu sasaran kita,” ujar Prabowo, saat menemui pengungsi di Kutacane, Pulo Sanggar, Aceh Tenggara.
    Saat di Kasai Permai, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Prabowo menekankan pemerintah tidak akan membiarkan masyarakat berjuang sendirian mengatasi bencana ini.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ketua MPR Ahmad Muzani Bahas Pemulihan Bencana Sumatra dengan Prabowo

    Ketua MPR Ahmad Muzani Bahas Pemulihan Bencana Sumatra dengan Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Muzani membeberkan sejumlah hal yang dibahas dalam pertemuannya dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/12/2025).

    Pertemuan yang berlangsung selama 1 jam itu berlangsung setelah Presiden melakukan rangkaian kunjungan ke beberapa daerah terdampak bencana di Sumatera pada Senin (1/12/2025)

    Muzani mengatakan diskusi dengan Presiden mencakup berbagai isu, mulai dari hal ringan hingga persoalan yang bersifat mendesak. Dia menjelaskan bahwa Presiden memaparkan hasil kunjungannya ke Sumatera yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, di mana Presiden menyaksikan langsung musibah yang terjadi di wilayah-wilayah tersebut.

    Menurutnya, Presiden melihat sendiri kerusakan akibat bencana, kerugian yang ditimbulkan, serta kondisi para pengungsi dan masyarakat terdampak.

    “Beliau merasakan bagaimana beban berat yang dirasakan oleh masyarakat, termasuk beliau merasakan bagaimana warga yang terkasih, yang tersayang hilang, yang sampai sekarang belum ditemukan jasad dan jenazahnya,” kata Muzani kepada wartawan

    Lebih lanjut, dia menuturkan bahwa seluruh temuan itu menjadi perhatian serius Kepala negara, sehingga fokus pemerintah saat ini, kata Muzani, adalah memastikan pemulihan berjalan cepat dan tepat, terutama karena banyak infrastruktur rusak yang menghambat aktivitas warga dan distribusi bantuan.

    “Sehingga arus barang, arus jasa, arus komunikasi juga terputus. Beliau hari-hari ini sedang mengerahkan kekuatan segalanya untuk memulihkan kondisi di tiga provinsi tersebut,” ucapnya.

    Terkait tindak lanjut pasca kunjungan Presiden ke wilayah terdampak, Muzani menyampaikan bahwa Prabowo terus meningkatkan koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait.

    Dengan langkah tersebut, Muzani melanjutkan bahwa  pemerintah menargetkan percepatan pemulihan listrik, perbaikan jaringan jalan, dan kelancaran distribusi logistik untuk masyarakat yang masih mengungsi maupun tinggal di wilayah terisolasi.

    “Ya, ini beliau terus berkoordinasi tadi dengan banyak menteri terkait, baik yang berkaitan dengan bantuan ataupun perbaikan infrastruktur. Bahkan Dirut PLN, Dirut Pertamina, sudah dikerahkan untuk memulihkan kondisi listrik, suplai bahan bakar di sana agar normal. Kira-kira seperti itu,” tandas Muzani.

  • Langkah-langkah Pemerintah Tangani Banjir Sumatera 
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        3 Desember 2025

    Langkah-langkah Pemerintah Tangani Banjir Sumatera Nasional 3 Desember 2025

    Langkah-langkah Pemerintah Tangani Banjir Sumatera
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pemerintah mengerahkan berbagai upaya untuk menangani bencana banjir dan longsor yang menimpa tiga provinsi di Sumatera, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
    Proses penanganan bencana tersebut langsung dikomandoi oleh
    Presiden Prabowo
    Subianto.
    “Presiden perintahkan langsung, komandonya dari beliau,” kata
    Menteri Dalam Negeri
    (Mendagri) Tito Karnavian, di Kantor Kemendagri, Jakarta, Selasa (2/12/2025).
    Tito mengungkapkan bahwa Prabowo telah meminta jajarannya memantau perkembangan penanganan bencana di Sumatera setiap hari.
    “Perintah presiden langsung itu. Dan beliau memantau tiap hari. Kita juga memiliki grup yang memantau perkembangan tiap hari. Saling
    sharing
    di antara kita,” imbuh dia.
    Menurut Tito, semua kekuatan sudah hadir untuk menangani bencana alam di
    Sumatera Utara
    , Sumatera Barat, dan Aceh.
    Meski ada daerah yang masih terisolir, semua sedang ditangani.
    “Kemudian jembatan, jalan, ada beberapa daerah yang masih terisolir. Tapi, suplai sudah dilakukan secara maksimal baik BBM, pangan, dilakukan menggunakan akses yang ada,” ucap dia.
    Tito mengaku akan mendata kerusakan di tiga provinsi Sumatera yang terdampak
    bencana banjir
    bandang hingga longsor.
    “Kita pasti akan melakukan pendataan tiga provinsi,” kata Tito.
    Jika nantinya daerah tidak sanggup memperbaikinya, pemerintah pusat akan ikut membantu.
    Tito menegaskan, perbaikan terhadap infrastruktur di daerah terdampak bencana akan dilakukan setelah tahap darurat krisis.
    Sebab, hingga saat ini, semua pihak sedang fokus melakukan evakuasi para korban.
    “Step yang pertama adalah bagaimana untuk mengevakuasi korban, sedang berjalan ada yang masih tertimbun, kemudian juga membantu korban yang terdampak baik yang rumahnya tergenang, ada di pengungsian, dan lain-lain,” ujar dia.
    Setelah evakuasi, menurut Tito, pemerintah akan fokus memperbaiki infrastruktur fasilitas umum yang rusak.
    Selanjutnya, pemerintah juga akan melakukan perbaikan hunian rumah warga terdampak.
    “Hunian rumah masyarakat ada yang bisa diperbaiki, ada yang memang tidak bisa diperbaiki harus dipindahkan ke
    hunian sementara
    . Setelah itu baru hunian tetap,” ujar dia.
    Pemerintah juga terus mengupayakan pembukaan akses jalan, khususnya bagi daerah yang masih terisolir.
    Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, kementeriannya terus fokus untuk membuka akses jalan yang terdampak bencana di tiga provinsi Sumatera.
    “Sementara di Aceh juga ada beberapa titik yang belum kita buka, kita juga lagi fokus di Aceh. Jadi, Aceh dan Sumut fokus kita hari ini,” ujar Dody, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (2/12/2025).
    Dody melanjutkan, saat ini sejumlah titik di Sumut sudah terbuka dan tidak terisolasi lagi.
    Salah satunya adalah wilayah Sibolga yang sudah bisa dilalui oleh motor dan mobil, meski belum dapat dilintasi truk.
    “Sibolga itu sudah terbuka, tapi belum (bisa dilewati) truk. Sampai kemarin itu truk yang kecil itu belum bisa masuk. Hanya baru mobil kecil dan motor. Karena menggunakan dua batang pohon kelapa yang dijejer supaya bisa jalan dulu,” papar Dody.
    Dalam rangka membantu korban selamat, pemerintah mendirikan 30 dapur umum di lokasi bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
    Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan, puluhan dapur tersebut menyajikan makanan kurang lebih 80.000 porsi setiap harinya untuk para korban yang terdampak.
    Dapur-dapur tersebut akan terus berdiri sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
    “Kami juga mendirikan beberapa dapur umum di 30 titik kira-kira, baik itu yang didirikan bersama pemerintah daerah atau yang didirikan oleh masyarakat secara mandiri,” kata Gus Ipul, saat ditemui di Kantor Kemensos, Jakarta Pusat.
    Sementara operasional dapur dijalankan oleh lebih dari 500 personel dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang juga membantu evakuasi.
    “Kemudian yang juga terlibat adalah teman-teman Taruna Siaga Bencana (Tagana). Ada lebih dari 500 Tagana yang terlibat membantu evakuasi maupun juga membantu di dapur-dapur umum,” ucap dia.
    Di sisi lain, Kementerian Sosial (Kemensos) sedang merencanakan pembangunan hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) bagi korban bencana banjir dan longsor di Sumatera.
    Mensos RI mengatakan, rencana huntara dan huntap merupakan bagian dari rekonstruksi dan rehabilitasi.
    “Lagi dipersiapkan oleh Kepala BNPB untuk menyiapkan hunian sementara, sudah ada programnya. Setelah itu nanti akan disiapkan hunian tetap juga. Jadi, ada hunian sementara, ada hunian tetap,” ujar Gus Ipul.
    Sembari skema soal hunian disiapkan, kata Gus Ipul, pemerintah kini sedang fokus melaksanakan tahap evakuasi dan penyaluran bantuan logistik untuk para korban.
    Gus Ipul berjanji, masyarakat yang kehilangan rumah bisa mendapatkan tempat sementara dan sekaligus nanti akan didiskusikan untuk dibangun hunian yang tetap.
    “Biasanya sih nanti daerah yang menyediakan lahan atau mungkin juga menggunakan lahan-lahan milik pemerintah. Kemudian nanti akan dibangun secara bertahap,” ujar dia.
    Selain itu, pemerintah juga akan memberikan santunan kematian senilai Rp 15 juta kepada ratusan warga yang tewas akibat bencana tersebut.
    Selain itu, ada juga santunan bagi korban luka sebesar Rp 5 juta untuk korban
    banjir Sumatera
    .
    “Kalau untuk yang wafat ada santunan Rp 15 juta. Kalau untuk yang luka-luka berat ada Rp 5 juta,” ujar Gus Ipul.
    Ia menuturkan, santunan yang merupakan bentuk tali asih dari pemerintah ini akan diberikan setelah seluruh asesmen rampung.
    “Ini adalah bentuk tali asih untuk meringankan beban dan menguatkan kebersamaan kita di tengah-tengah bencana,” kata Gus Ipul.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Setelah Tahap Rehabilitasi, Mensos Janjikan Huntara untuk Korban Bencana Sumatera

    Setelah Tahap Rehabilitasi, Mensos Janjikan Huntara untuk Korban Bencana Sumatera

    JAKARTA – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan pemerintah tengah menyiapkan hunian sementara (huntara) untuk korban bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, hingga Sumatera Barat.

    “Sedang dipersiapkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menyiapkan hunian sementara, sudah ada programnya. Setelah itu, nanti akan disiapkan hunian tetap juga. Jadi ada hunian sementara dan hunian tetap, sudah menjadi bagian dari rekonstruksi dan rehabilitasi,” katanya di Jakarta, Selasa, disitat Antara.

    Saat ini, lanjut Mensos, pemerintah tengah fokus menangani kegawatdaruratan di ketiga provinsi tersebut, mengingat pencarian korban masih terus dilakukan serta beberapa wilayah masih terisolir.

    “Kalau kedaruratannya ini nanti sudah agak mereda, akan dibangun hunian sementara dan hunian tetap. Saat ini kita sedang tahap evakuasi dan memberikan dukungan logistik yang dibutuhkan bagi para pengungsi atau mereka yang terdampak. Setelah itu, mulai dipikirkan sekarang juga rehabilitasi dan rekonstruksi,” ujar dia.

    Mensos juga mengungkapkan, saat ini BNPB tengah menghitung, membuat perencanaan, hingga melakukan pemetaan di lapangan sehingga yang kehilangan rumah bisa mendapatkan tempat berlindung sementara.

    “Sekaligus nanti akan didiskusikan dengan pemerintah daerah untuk dibangun hunian yang tetap, biasanya sih nanti daerah yang menyediakan lahan atau mungkin menggunakan lahan-lahan milik pemerintah. Kemudian, nanti akan dibangun secara bertahap seperti di Lumajang (Jawa Timur) atau di tempat-tempat lain kan dilakukan hal yang sama,” paparnya.

    Mensos tidak memungkiri bahwa banyak kendala yang terjadi di lapangan, utamanya untuk mengevakuasi masyarakat yang masih terisolir di tempat-tempat yang sulit dijangkau via darat.

    “Bahkan itu ada Wali Kota Sibolga (Sumatera Utara) sampai 2 hari beliau itu juga baru bisa keluar dari kepungan longsor, jadi memang kendalanya luar biasa. Kemarin saya mendampingi Presiden ke beberapa titik di sana, tentu kondisinya sudah mulai membaik,” tuturnya.

    Kemensos terus memperkuat dukungan bagi warga terdampak banjir di tiga provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Hingga kemarin, Senin (1/12), total nilai bantuan logistik bufferstock yang telah didistribusikan Kemensos untuk tiga provinsi tersebut mencapai sekitar Rp14,5 miliar.

    Selain bantuan logistik bufferstock, Kemensos juga menggerakkan layanan bantuan bahan natura melalui dapur umum dan dapur mandiri dengan nilai sekitar Rp4,5 miliar.

    Layanan dapur umum dan dapur mandiri tersebut menjangkau beberapa titik dengan kapasitas sajian di Sumatera Barat pada 9 titik (Kota Padang, Padang Pariaman, Pasaman Barat, Pesisir Selatan) yang melayani sekitar 30.000 bungkus makanan per hari.

    Sumatera Utara di 12 titik (Mandailing Natal, Langkat, Tapanuli Utara), melayani sekitar 30.000 bungkus makanan per hari; dan Aceh di 7 titik (Subulussalam, Pidie Jaya, dan sekitarnya), melayani sekitar 28.000 bungkus makanan per hari.

    Angka-angka tersebut masih terus bergerak naik, seiring penambahan titik layanan dapur umum yang akan diperbarui setiap hari sesuai perkembangan situasi di lapangan.

    Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), korban bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat hingga hari ini tercatat sebanyak 631 jiwa, dengan 472 jiwa dilaporkan hilang. Jumlah korban terluka tercatat sebanyak 2.600 orang, dengan korban yang mengungsi sebanyak 1 juta jiwa.