provinsi: Sumatera Utara

  • ​Polri Salurkan 627 Tandon Air Bersih untuk Warga Terdampak Bencana, Salah Satunya di Aceh Tamiang

    ​Polri Salurkan 627 Tandon Air Bersih untuk Warga Terdampak Bencana, Salah Satunya di Aceh Tamiang

    Aceh Tamiang: Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menyalurkan total 627 unit tandon air bersih sebagai bagian dari upaya penanganan bencana alam di wilayah Sumatera, termasuk bagi warga terdampak banjir di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh. 

    Bantuan ini menjadi langkah nyata Polri dalam memastikan ketersediaan air bersih pascabencana, sekaligus mendukung pemulihan kehidupan masyarakat.

    Di Aceh Tamiang, tandon air dipasang di Gang Sayur, Dusun Subur, Desa Durian, Kecamatan Rantau, untuk menampung air bersih dari sumur bor yang dibangun oleh Brimob. Fasilitas ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan dasar warga yang sebelumnya mengalami keterbatasan akses air bersih akibat banjir.

    Komandan Pasukan (Danpas) Brimob I, Brigjen Pol. Anang Sumpena, menegaskan bahwa penyediaan tandon air merupakan bagian dari komitmen Polri dalam membantu masyarakat pascabencana. “Setelah banjir, kebutuhan air bersih menjadi prioritas utama masyarakat. Dengan adanya tandon air ini, kami berharap distribusi air bersih dapat lebih merata dan dimanfaatkan oleh warga dalam jangka panjang,” ujarnya saat meninjau langsung kegiatan di lapangan.

    Secara keseluruhan, dari total 627 unit tandon air yang disalurkan Polri di Sumatera, sebanyak 140 unit didistribusikan ke Sumatera Utara, 100 unit ke Sumatera Barat, dan 387 unit ke Provinsi Aceh. Di Aceh, bantuan tersebut disalurkan melalui Polda Aceh dan jajaran Polres, termasuk Aceh Tamiang, Langsa, Aceh Timur, Aceh Utara, Lhokseumawe, Bireuen, Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Pidie Jaya.
     

    Pemasangan tandon air di Aceh Tamiang dilakukan secara gotong royong oleh personel Brimob bersama masyarakat setempat. Sinergi ini tidak hanya mempercepat penyelesaian pekerjaan, tetapi juga memperkuat kehadiran Polri sebagai mitra masyarakat dalam situasi bencana.

    Salah seorang warga Desa Durian menyampaikan apresiasinya atas bantuan tersebut. “Sejak banjir, kami kesulitan mendapatkan air bersih. Kehadiran tandon air dari Brimob sangat membantu kebutuhan kami sehari-hari,” tuturnya.

    Melalui penyaluran ratusan tandon air bersih ini, Polri menegaskan komitmennya untuk terus hadir dalam setiap fase penanganan bencana, mulai dari tanggap darurat hingga pemulihan, demi memastikan masyarakat terdampak dapat kembali menjalani aktivitas secara normal.

    Aceh Tamiang: Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menyalurkan total 627 unit tandon air bersih sebagai bagian dari upaya penanganan bencana alam di wilayah Sumatera, termasuk bagi warga terdampak banjir di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh. 
     
    Bantuan ini menjadi langkah nyata Polri dalam memastikan ketersediaan air bersih pascabencana, sekaligus mendukung pemulihan kehidupan masyarakat.
     
    Di Aceh Tamiang, tandon air dipasang di Gang Sayur, Dusun Subur, Desa Durian, Kecamatan Rantau, untuk menampung air bersih dari sumur bor yang dibangun oleh Brimob. Fasilitas ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan dasar warga yang sebelumnya mengalami keterbatasan akses air bersih akibat banjir.

    Komandan Pasukan (Danpas) Brimob I, Brigjen Pol. Anang Sumpena, menegaskan bahwa penyediaan tandon air merupakan bagian dari komitmen Polri dalam membantu masyarakat pascabencana. “Setelah banjir, kebutuhan air bersih menjadi prioritas utama masyarakat. Dengan adanya tandon air ini, kami berharap distribusi air bersih dapat lebih merata dan dimanfaatkan oleh warga dalam jangka panjang,” ujarnya saat meninjau langsung kegiatan di lapangan.
     
    Secara keseluruhan, dari total 627 unit tandon air yang disalurkan Polri di Sumatera, sebanyak 140 unit didistribusikan ke Sumatera Utara, 100 unit ke Sumatera Barat, dan 387 unit ke Provinsi Aceh. Di Aceh, bantuan tersebut disalurkan melalui Polda Aceh dan jajaran Polres, termasuk Aceh Tamiang, Langsa, Aceh Timur, Aceh Utara, Lhokseumawe, Bireuen, Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Pidie Jaya.
     

     
    Pemasangan tandon air di Aceh Tamiang dilakukan secara gotong royong oleh personel Brimob bersama masyarakat setempat. Sinergi ini tidak hanya mempercepat penyelesaian pekerjaan, tetapi juga memperkuat kehadiran Polri sebagai mitra masyarakat dalam situasi bencana.
     
    Salah seorang warga Desa Durian menyampaikan apresiasinya atas bantuan tersebut. “Sejak banjir, kami kesulitan mendapatkan air bersih. Kehadiran tandon air dari Brimob sangat membantu kebutuhan kami sehari-hari,” tuturnya.
     
    Melalui penyaluran ratusan tandon air bersih ini, Polri menegaskan komitmennya untuk terus hadir dalam setiap fase penanganan bencana, mulai dari tanggap darurat hingga pemulihan, demi memastikan masyarakat terdampak dapat kembali menjalani aktivitas secara normal.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (RUL)

  • Dinas Pangan Aceh fasilitasi sayur-mayur daerah bencana lewat udara

    Dinas Pangan Aceh fasilitasi sayur-mayur daerah bencana lewat udara

    Banda Aceh (ANTARA) – Dinas Pangan Aceh memfasilitasi angkutan sayur-mayur dari daerah bencana di Bener Meriah dan Aceh Tengah melalui pesawat Hercules yang membawa bantuan ke daerah itu melalui Bandara Rembele.

    “Kita ikut berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan TNI dan BNPB untuk pengangkutan sayur-mayur dari daerah tengah Aceh yang belum bisa dilewati jalur darat,” kata Kepala Dinas Pangan Provinsi Aceh Surya Rayendra di Banda Aceh, Kamis.

    Ia menjelaskan pengangkutan sayur-mayur, seperti cabai merah, kol, kentang, dan tomat sebagai bagian upaya untuk stabilisasi harga dan ketersediaan barang di Banda Aceh dan sekitarnya, serta pemulihan ekonomi masyarakat di daerah terdampak bencana.

    “Artinya, dengan tersedianya barang yang cukup harga di Banda Aceh dan daerah lainnya tidak tinggi dan petani juga mendapatkan harga yang layak,” katanya.

    Dia menjelaskan hasil panen petani Bener Meriah dan Aceh Tengah yang dikumpulkan lewat asosiasi petani tersebut, saat ini juga ikut dipasarkan ke Jakarta, Sumatera Utara, dan Batam.

    “Hasil panen yang diangkut melalui udara dengan menggunakan helikopter dan Hercules pembawa bantuan itu merupakan komoditas yang dikumpulkan oleh asosiasi petani yang ikut disesuaikan dengan kapasitas angkutan udara,” katanya.

    Ia mengatakan pada Kamis ini, tercatat sekitar 1,5 ton sayur-mayur jenis kol, tomat, dan kentang yang diangkut lewat jalur udara.

    Dia menjelaskan jika tidak diangkut via udara maka harga sayur-mayur di daerah terdampak bencana akan anjlok dan justru ikut memperburuk ekonomi masyarakat sekitar.

    Ia optimistis dengan adanya sayur-mayur yang diangkut lewat udara ke Banda Aceh dan sekitarnya, akan ikut mempercepat pemulihan ekonomi para petani yang ikut terdampak bencana.

    Pewarta: M Ifdhal
    Editor: M. Hari Atmoko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Viral Video Main Golf Ditemani Caddy Cantik, Kepala BGN Dadan Hindayana Ngaku Buat Galang Dana Bencana

    Viral Video Main Golf Ditemani Caddy Cantik, Kepala BGN Dadan Hindayana Ngaku Buat Galang Dana Bencana

    GELORA.CO – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana mengakui dirinya memang bermain golf di tengah situasi bencana sedang terjadi di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

    “Iya itu benar. Saya hadir di acara Charity Golf oleh Persatuan Golf Alumni (PGA) IPB (Institut Pertanian Bogor), yang mana saya sebagai Ketua Dewan Pembina,” ucap Dadan kepada Inilah.com di Jakarta, Kamis (18/12/2025).

    Meski begitu, kehadirannya di sana adalah untuk menggalang dana bagi masyarakat yang diterpa bencana.

    “Saya support teman-teman yang menggalang dana untuk beasiswa dan bencana Sumatera,” jelasnya.

    Sebelumnya sebuah video berdurasi 14 detik menampilkan sosok yang diduga Kepala BGN, Dadan Hindayana yang sedang bermain golf dengan beberapa orang.

    Hal ini diunggah oleh akun Instagram @Marinews.id dan memberi caption ‘diduga Kepala BGN Dadan Hindayana asyik main golf di tengah bencana Sumatera’.

    Tak hanya itu, berdasarkan kamera yang merekam video tersebut, juga menerangkan pengambilan video dilakukan pada tanggal 14 Desember 2025 di Bogor, Jawa Barat.

  • Menteri PU soal Banjir Bandang Sumatera: Paling Parah Aceh

    Menteri PU soal Banjir Bandang Sumatera: Paling Parah Aceh

    Jakarta

    Kementerian Pekerjaan Umum (PU) masih terus melakukan upaya penanganan dan aksi tanggap bencana di daerah-daerah terdampak banjir Sumatera. Provinsi Aceh dinilai menjadi daerah dengan kerusakan infrastruktur paling parah.

    Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan, sejumlah daerah di Provinsi Aceh masih dalam kondisi terisolasi. Salah satunya ialah kawasan Aceh Tengah yang masih dalam proses pembukaan akses.

    “Dari pantauan kami yang paling parah Aceh. Karena Aceh sekarang, kan Aceh Tengah belum 100% terbuka, masih terisolasi,” kata Dody, dalam Media Briefing di Kantor Kementerian PU, Jakarta Selatan, Kamis (18/12/2025).

    Meski sebagian aksesnya sudah terbuka, Dody mengatakan, kendaraan masih sangat-sangat terbatas, di mana kendaraan besar belum bisa masuk ke lokasi. Kondisi ini menyebabkan penyaluran bantuan di sejumlah titik baru bisa dilakukan melalui jalur udara.

    Sedangkan di Sumatera Barat, Dody mengatakan daerah kabupaten menjadi yang paling terdampak. Banyak jalan dan jembatan di daerah yang rusak dan harus segera diperbaiki.

    Berdasarkan data Per 17 Desember 2025, Kementerian PU telah mengidentifikasi sebanyak 1.413 titik kerusakan infrastruktur terdampak bencana. Angka tersebut terdiri atas 477 titik di Aceh, terdiri atas 419 titik terdampak banjir dan 58 titik terdampak longsor.

    Lalu di Sumatera Utara (Sumut) ada sebanyak 306 titik, terdiri atas 180 titik terdampak banjir dan 126 titik terdampak longsor. Kemudian di Sumatera Barat (Sumbar) ada sebanyak 630 titik, terdiri atas 427 akibat banjir dan 203 akibat longsor.

    Total ada sebanyak 831 alat berat yang telah disalurkan ke daerah-daerah terdampak bencana, terdiri dari 315 alat berat berasal dari Kementerian PU dan 519 alat berat dari mitra BUMN.

    Sebelumnya, Kementerian PU juga telah melaporkan progres pemulihan jalan dan jembatan terdampak bencana di Aceh. Salah satu capaian terbaru, ruas Jalan Genting Gerbang-Celala-Batas Aceh Tengah/Nagan Raya telah kembali terhubung dan dapat dilalui kendaraan roda dua.

    Akses dari sisi Nagan Raya masih dalam tahap perbaikan, khususnya pada jalan penghubung menuju Jembatan Krueng Beutong.

    Selain ruas tersebut, pemulihan jalan dan jembatan pascabencana di Aceh juga menunjukkan perkembangan positif. Ruas Jalan Kota Banda Aceh-Meureudu kini telah kembali terhubung sebagai akses utama dari wilayah barat menuju pesisir utara Aceh.

    Ruas Jalan Meureudu-Batas Pidie Jaya/Bireuen juga telah berfungsi kembali setelah oprit jembatan yang runtuh selesai ditimbun. Jembatan tersebut dinyatakan fungsional sejak 12 Desember 2025.
    Di wilayah timur Aceh, ruas Jalan Batas Kota Lhokseumawe/Batas Aceh Utara-Kota Langsa juga sudah dapat dilalui usai pembersihan sedimen yang rampung pada 10 Desember 2025. Proses penanganan juga masih berlangsung pada ruas Jalan Kota Langsa-Kota Kuala Simpang, dengan target penyelesaian 19 Desember 2025.

    Ruas Jalan Kota Kuala Simpang-Batas Provinsi Sumatera Utara juga telah fungsional dan dapat dilalui oleh semua jenis kendaraan. Namun beberapa titik akses sinyal masih terbatas dan pembersihan material lumpur serta kayu terus dilakukan.

    Selanjutnya, ada ruas Jalan Kota Kutacane-Batas Provinsi Sumatera Utara yang juga telah kembali dapat dilalui. Pengoperasian ruas ini membuka akses penting menuju wilayah selatan Aceh.
    Kementerian PU juga terus mempercepat pekerjaan on going pada sejumlah ruas jalan yang terdampak berat dan masih terputus akibat banjir bandang dan longsor di Provinsi Aceh. Salah satunya ruas Jalan Kota Bireuen-Batas Bireuen/Aceh Utara yang terputus akibat runtuhnya Jembatan Krueng Tingkeum/Kuta Blang.

    Akses sementara saat ini dilayani melalui jalur alternatif dengan jembatan bailey di Awe Geutah, dengan target open traffic pada 17 Desember 2025. Sementara pemasangan jembatan bailey pada jembatan eksisting ditargetkan selesai 20 Desember 2025.

    Tonton juga video “Korban Meninggal Bencana Sumatera Bertambah Jadi 1.068 Orang”

    (acd/acd)

  • Bakti BCA Gandeng Nicholas Saputra Lestarikan Wastra Alam di Sumba Timur

    Bakti BCA Gandeng Nicholas Saputra Lestarikan Wastra Alam di Sumba Timur

    Jakarta

    PT Bank Central Asia Tbk (BCA), melalui program Bakti BCA mendukung pelestarian budaya tenun dan penggunaan pewarna alami. Perusahaan melakukan pembinaan wastra warna alam, salah satunya kepada kelompok penenun Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Duta Bakti BCA, Nicholas Saputra turut diajak dalam puncak rangkaian program Pembinaan Wastra Warna Alam sepanjang tahun 2024-2025. Acara tersebut ditandai dengan pengenalan ragam wastra karya para penenun Sumba Timur, yang berlangsung Jumat (12/12).

    Kegiatan tersebut diikuti oleh 50 penenun Sumba Timur dari 4 kelompok penenun, yakni Kambatatana, Wukukalara, Kawangu, dan Prai Kilimbatu.

    EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, menyampaikan bahwa para penenun Sumba Timur dipandang sebagai penjaga warisan budaya Nusantara.

    “Salah satu tantangan yang mereka hadapi adalah penguasaan teknik pewarnaan alami di tengah berkembangnya industri eco-fashion,” kata Hera dalam keterangannya, Kamis (18/12/2025).

    “Melalui program pembinaan yang dilaksanakan bersama WARLAMI (Perkumpulan Warna Alam Indonesia), BCA ingin memastikan keahlian penenun tidak hanya terjaga dan berkesinambungan, tetapi juga mampu bersaing di pasar modern. Inisiatif ini diharapkan memperkuat posisi tenun Sumba sebagai simbol budaya yang lestari sekaligus membuka peluang ekonomi lebih luas bagi para pengrajin lokal,” imbuhnya.

    Koleksi wastra yang dibuat menghadirkan motif-motif khas Sumba Timur yang sarat makna filosofis dan telah mengakar dalam kehidupan masyarakat. Ragam motif tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam bentuk syair oleh penulis asal Sumba, Diana Timoria, yang merekam keindahan bumi Sumba Timur lewat karya berjudul ‘Menenun Rasa, Mengikat Masa” dan “Menenun Ingatan Tentang Tanah Marapu.’

    Syair ini dibacakan secara langsung dalam kegiatan oleh seorang penenun. Karya tersebut lahir dari visual dan simbol yang telah lama hidup dalam tradisi tenun Sumba Timur, sekaligus merekam relasi masyarakat dengan alam dan kepercayaan Marapu.

    Selain meningkatkan estetika dan nilai budaya, pemanfaatan warna alam juga memperkuat posisi wastra Sumba Timur di pasar eco-fashion berkelanjutan. Produk tenun warna alam memiliki nilai jual yang tinggi dan berpotensi menjangkau pasar yang lebih luas, sehingga dapat menjadi sumber pendapatan bagi para penenun dan keluarga mereka.

    Foto: BCA

    Duta Bakti BCA, Nicholas Saputra pun terlibat dalam diskusi bersama para penenun sebagai wadah dialog dan pertukaran pengetahuan. Kegiatan dilanjutkan dengan praktik bersama mengolah pewarnaan dari bahan alami, serta kunjungan ke kebun aneka tanaman bahan warna alam yang dikembangkan oleh kelompok penenun sebagai bagian dari hasil pembinaan.

    Nicholas menyampaikan, Program Pembinaan Wastra Warna Alam yang dijalankan BCA dan WARLAMI menunjukkan bahwa pelestarian tradisi dapat berjalan seiring dengan penguatan ekonomi masyarakat.

    “Dengan pendampingan yang tepat, tenun tidak hanya menjadi simbol budaya, tetapi juga mampu memberikan nilai tambah yang nyata bagi kehidupan para penenun,” ungkapnya.

    Kain tenun telah menjadi bagian tak terpisahkan dari struktur sosial dan ekonomi masyarakat Sumba Timur. Namun kini, praktik pewarnaan dengan bahan alami sempat ditinggalkan karena prosesnya yang panjang dan kompleks.

    Melalui pembinaan tersebut, tradisi ini dihidupkan kembali dengan pendekatan yang berorientasi pada keberlanjutan lingkungan sekaligus penguatan kapasitas ekonomi para perajin.

    Sebagai upaya penguatan kapasitas ekonomi, Bakti BCA juga mendorong dan memfasilitasi pembentukan koperasi serba usaha, yang beranggotakan para perajin tenun. Keberadaan koperasi selain untuk membangun ekosistem ekonomi kerajinan tenun Sumba Timur, juga untuk memperkuat kelembagaan kelompok-kelompok penenun tersebut.

    Program Pembinaan Wastra Warna Alam merupakan salah satu inisiatif Bakti BCA di pilar Bakti Budaya yang telah berjalan sejak 2022, yang bertujuan melestarikan tradisi tenun Indonesia sekaligus meningkatkan kapasitas para perajin lokal. Selain menjangkau Sumba Timur, program ini telah berjalan di beberapa wilayah di Indonesia, yaitu Timor Tengah Selatan dan Baduy, Banten.

    BCA juga memberikan pembinaan kepada 32 penenun songket Melayu dari Kabupaten Deli Serdang dan Batu Bara, Sumatra Utara, yang akan dilaksanakan mulai 2025. Selain pembinaan, BCA juga mendukung pengembangan pasar produk wastra warna alam melalui berbagai kegiatan strategis dan pemasaran perseroan.

    Acara yang digelar bersama Perkumpulan Warna Alam Indonesia (WARLAMI) tersebut juga dihadiri VP Corporate Social Responsibility BCA Titi Yusnarti, VP Corporate Communication BCA Mas Wendiyanto Saputro, dan Ketua WARLAMI Myra Widiono.

    (anl/ega)

  • Total 9 Orang Ditangkap KPK dalam OTT Jaksa di Banten

    Total 9 Orang Ditangkap KPK dalam OTT Jaksa di Banten

    Sementara itu, KPK memiliki waktu 1×24 jam untuk menentukan status dari lima orang tersebut sesuai dengan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

    KPK mulai melakukan OTT pada tahun 2025 dengan menjaring anggota DPRD dan pejabat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, yakni pada Maret 2025.

    Kedua, pada Juni 2025, OTT terkait dugaan suap proyek pembangunan jalan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Sumut, dan Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Sumut.

    Ketiga, OTT selama 7-8 Agustus 2025, di Jakarta; Kendari, Sulawesi Tenggara; dan Makassar, Sulawesi Selatan. OTT tersebut terkait kasus dugaan korupsi proyek pembangunan rumah sakit umum daerah di Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara.

    Keempat, OTT di Jakarta pada 13 Agustus 2025, mengenai dugaan suap terkait dengan kerja sama pengelolaan kawasan hutan.

    Kelima, pada 20 Agustus 2025, OTT terkait kasus dugaan pemerasan pengurusan sertifikasi K3 di Kementerian Ketenagakerjaan yang melibatkan Immanuel Ebenezer Gerungan selaku Wakil Menteri Ketenagakerjaan pada saat itu.

    Keenam, OTT terhadap Gubernur Riau Abdul Wahid pada 3 November 2025, yakni mengenai dugaan pemerasan di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau tahun anggaran 2025.

    Ketujuh, pada 7 November 2025, KPK menangkap Bupati Ponorogo, Jawa Timur, Sugiri Sancoko, terkait kasus dugaan suap pengurusan jabatan, proyek pekerjaan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Harjono Ponorogo, dan penerimaan lainnya atau gratifikasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ponorogo.

    Kedelapan, pada 9-10 Desember 2025, KPK menangkap Bupati Lampung Tengah, Lampung, Ardito Wijaya, terkait kasus dugaan penerimaan hadiah dan gratifikasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah Tahun Anggaran 2025.

  • BUMN Beri Bantuan Genset hingga Makanan buat Korban Bencana Sumatera

    BUMN Beri Bantuan Genset hingga Makanan buat Korban Bencana Sumatera

    Jakarta

    Holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata Indonesia, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney menyalurkan bantuan logistik, meliputi genset 2.000 watt, lampu darurat, kasur, selimut, pakaian anak hingga dewasa, bahan makanan, serta obat-obatan ringan bagi warga terdampak bencana di Sumatera.

    Direktur Utama InJourney, Maya Watono mengatakan bantuan ini disalurkan melalui tim kemanusiaan yang terdiri dari pegawai InJourney Group untuk membantu penanggulangan banjir bandang di Sumatera, termasuk di Pasar Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, Nangroe Aceh Darussalam. Seluruh bantuan dihimpun berdasarkan pendataan lapangan sejak hari pertama pascabencana guna mendukung proses evakuasi dan memastikan bantuan yang diberikan tepat sasaran serta benar-benar dibutuhkan oleh para pengungsi.

    “Bantuan yang diberikan oleh InJourney Group merupakan aksi gotong royong dari seluruh entitas InJourney dan anak perusahaan didukung oleh seluruh stakeholders yang terlibat agar penyaluran dapat terlaksana secara cepat, tepat sasaran, dan terkoordinasi dengan baik sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat yang terdampak. Meski bantuan ini tidak akan sebanding dengan kerugian materil dan trauma psikologis yang dialami, namun kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban para pengungsi,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (18/12/2025).

    Lebih lanjut, melalui program unggulan InJourney Community Care, bantuan disalurkan ke 30 titik terdampak di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Lebih dari 90 relawan dari InJourney Airports dan InJourney Hospitality dikerahkan sejak awal untuk mendukung evakuasi bersama TNI-Polri, BNPB, dan Basarnas, sekaligus melakukan pendataan kebutuhan pengungsi.

    Maya menyebut InJourney Group menyalurkan bantuan senilai Rp1,7 miliar yang diwujudkan dalam paket logistik serta layanan trauma healing di seluruh posko bencana. Relawan yang terlibat berasal tidak hanya dari Kantor Cabang Aceh, Kualanamu, dan Padang, tetapi juga dari Jakarta dan daerah lainnya. Mereka terjun langsung ke lapangan untuk mempercepat evakuasi warga dan pendistribusian logistik ke posko-posko utama, dengan mempertimbangkan tingkat kerusakan serta aksesibilitas lokasi terdampak.

    Salah satu relawan yang berprofesi sebagai Aviation Security Chief di Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, Vovo Kristanto mengakui medan yang dilalui pada saat awal proses evakuasi sangat menantang dan cukup sulit untuk dilalui oleh kendaraan, sehingga harus berjalan kaki selama 45 menit hingga mencapai titik lokasi untuk mendirikan posko dikarenakan banyaknya akses yang rusak sambil membawa bantuan logistik primer yang memang sangat diperlukan oleh korban.

    “Desa Dayah Husen di Pidie Jaya menjadi lokasi awal evakuasi yang kami lakukan. Kondisi di lapangan saat itu cukup berat, dengan akses yang rusak akibat lumpur, jembatan terputus, serta keterbatasan koneksi internet yang menyulitkan proses distribusi. Jarak dari jalan utama ke lokasi pun memakan waktu sekitar 45 menit. Pada tahap awal, kami memprioritaskan pengiriman kebutuhan logistik yang paling mendesak, sembari melakukan pendataan untuk memastikan distribusi bantuan berikutnya dapat berjalan lebih tepat sasaran,” ujar Vovo.

    Selain bantuan logistik, InJourney Care juga melakukan trauma healing atau Layanan Dukungan Psikososial (LDP) khususnya kepada anak-anak yang juga menjadi korban. Ruang bermain dan belajar mereka yang kini terdampak banjir bandang menjadi salah satu concern dalam hal membangkitkan kembali semangat mereka.

    Tidak hanya itu, Vovo menyeut pelayanan kesehatan juga disediakan dengan bekerjasama dengan tenaga medis. Dari laporan di lapangan ditemukan bahwa infeksi saluran pernafasan dan infeksi kulit dan jamur menjadi keluhan terbanyak yang dialami oleh para pengungsi.

    “Fokus kami di lapangan tidak hanya pada distribusi logistik kebutuhan para pengungsi saja, tapi trauma healing (Layanan Dukungan Psikososial) khususnya untuk anak-anak kecil serta layanan posko kesehatan yang juga menjadi concern utama kami. Hal ini kami lakukan berdasarkan kajian kebencanaan yang sudah beberapa kali kami lakukan sebelumnya. Sangat penting untuk tetap menjaga tumbuh kembang anak terkhusus bagi mereka yang menjadi korban bencana alam,” sambung Vovo.

    Warga Pasar Meureudu, Pidie Jaya, Ruslan Hasan, menyampaikan kehadiran bantuan logistik dan psikologis yang diberikan InJourney sangat membantu para warga sekitar Pasar Meureudu.

    “Bantuan yang diberikan InJourney sangat membantu kami para pengungsi di sini. Semoga tidak terjadi banjir susulan dikarenakan lokasi kami yang memang berada di pinggir Sungai Meureudu,” ujar Ruslan.

    Lihat juga Video: Ketua MPR Bagikan 15 Ribu Paket Bantuan ke Aceh, Sumut dan Sumbar

    (rea/ara)

  • Sebanyak 2.500 dari Buddha Tzu Chi, 103 Unit Saya Pribadi

    Sebanyak 2.500 dari Buddha Tzu Chi, 103 Unit Saya Pribadi

    GELORA.CO  – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait alias Ara mengungkapkan adanya bantuan pembangunan ribuan unit rumah yang tidak menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). 

    Ara menyebut, total rumah yang dibangun melalui skema non-APBN tersebut mencapai 2.603 unit. Bantuan itu berasal dari dukungan Yayasan Buddha Tzu Chi serta kontribusi pribadi dirinya. 

    “Uangnya non-APBN, totalnya 2.603 unit rumah. Dari Yayasan Buddha Tzu Chi sebanyak 2.500 unit, dan dari saya pribadi 103 unit,” ujar Ara kepada awak media di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, dikutip Kamis (18/12). 

    Lebih lanjut, Ara memastikan bahwa minat pembangunan rumah tanpa APBN ini tidak lepas dari tingginya kepercayaan publik kepada Presiden Prabowo Subianto yang mendorong tumbuhnya gerakan solidaritas dan gotong royong lintas elemen masyarakat. 

    “Jadi kita berkat kepercayaan publik yang begitu tinggi kepada Presiden Prabowo ini penting saya sampaikan, dan sebagai negara yang pancasilais di sini gerakan solidaritas-solidaritas, gotong royong itu berjalan dengan cepat,” jelasnya. 

    Ia menambahkan, hingga saat ini sudah ada kesiapan untuk membangun 2.603 unit rumah bagi masyarakat terdampak di sejumlah wilayah, termasuk Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh. 

    “Bahkan ini sangat cepat, per hari ini sudah ada kesiapan untuk membangun rumah bagi saudara-saudara kita di Sumut, Sumbar, dan Aceh sebesar 2.603 unit,” kata Ara. 

    Menurutnya, meskipun saat ini masih berada pada tahap tanggap darurat, pemerintah bersama para mitra sudah bersiap melanjutkan pembangunan ke tahap hunian tetap. 

    “Dan kita sudah langsung, walaupun ini masih tahapan tanggap darurat, kita juga sudah segera siap. Doakan dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, kita akan membangun hunian tetap, ingat ya huntap bukan huntara sebanyak 2.603 unit,” pungkasnya

  • Total 9 Orang Ditangkap KPK dalam OTT Jaksa di Banten

    Ada Jaksa Ditangkap Saat OTT di Banten

    Diketahui, KPK mulai melakukan OTT pada tahun 2025 dengan menjaring anggota DPRD dan pejabat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, yakni pada Maret 2025.

    Kedua, pada Juni 2025, OTT terkait dugaan suap proyek pembangunan jalan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Sumut, dan Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Sumut.

    Ketiga, OTT selama 7-8 Agustus 2025, di Jakarta; Kendari, Sulawesi Tenggara; dan Makassar, Sulawesi Selatan. OTT tersebut terkait kasus dugaan korupsi proyek pembangunan rumah sakit umum daerah di Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara.

    Keempat, OTT di Jakarta pada 13 Agustus 2025, mengenai dugaan suap terkait dengan kerja sama pengelolaan kawasan hutan.

    Kelima, pada 20 Agustus 2025, OTT terkait kasus dugaan pemerasan pengurusan sertifikasi K3 di Kementerian Ketenagakerjaan yang melibatkan Immanuel Ebenezer Gerungan selaku Wakil Menteri Ketenagakerjaan pada saat itu.

    Keenam, OTT terhadap Gubernur Riau Abdul Wahid pada 3 November 2025, yakni mengenai dugaan pemerasan di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau tahun anggaran 2025.

    Ketujuh, pada 7 November 2025, KPK menangkap Bupati Ponorogo, Jawa Timur, Sugiri Sancoko, terkait kasus dugaan suap pengurusan jabatan, proyek pekerjaan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Harjono Ponorogo, dan penerimaan lainnya atau gratifikasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ponorogo.

    Kedelapan, pada 9-10 Desember 2025, KPK menangkap Bupati Lampung Tengah, Lampung, Ardito Wijaya, terkait kasus dugaan penerimaan hadiah dan gratifikasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah Tahun Anggaran 2025.

  • BSI siapkan restrukturisasi pembiayaan dukung pemulihan ekonomi Aceh

    BSI siapkan restrukturisasi pembiayaan dukung pemulihan ekonomi Aceh

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyiapkan program relaksasi dan restrukturisasi pembiayaan bagi nasabah terdampak banjir di Aceh, sebagai bentuk dukungan perseroan terhadap pemulihan ekonomi di wilayah tersebut.

    Lebih lanjut, menurut perseroan, langkah ini menjadi bagian dari komitmen dalam memberikan perlindungan dan keringanan kepada nasabah di tengah kondisi force majeure.

    Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, menyampaikan bahwa kebijakan relaksasi dan restrukturisasi pembiayaan ditujukan untuk membantu meringankan beban nasabah agar dapat bangkit melanjutkan hidup, keberlangsungan usaha, dan mendukung pemulihan ekonomi pascabencana di wilayah terdampak.

    “BSI berkomitmen selalu hadir mendampingi nasabah, khususnya di saat-saat sulit. Program relaksasi pembiayaan ini diharapkan dapat memberikan ruang bagi nasabah untuk fokus pada pemulihan, tanpa mengabaikan prinsip kehati-hatian dan ketentuan yang berlaku,” ujar Anggoro.

    Program tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah terkait mitigasi penanganan restrukturisasi pembiayaan masyarakat Sumatera (Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara) yang terdampak bencana alam hidrometeorologi.

    Pada fase pertama, dilaksanakan restrukturisasi kolektif pemberian masa tenggang (grace period) sejak Desember 2025 hingga Maret 2026. Artinya nasabah yang masuk kriteria diberikan kelonggaran penundaan pembayaran angsuran pembiayaan.

    Fase berikutnya terkait relaksasi dalam bentuk restrukturisasi melalui program penjadwalan ulang (rescheduling).

    Restrukturisasi dilakukan secara selektif kepada segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), lalu ritel dan konsumer dengan mempertimbangkan profil risiko, prospek usaha, serta kemampuan bayar nasabah, sesuai dengan ketentuan regulator.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.