provinsi: Sumatera Utara

  • Mentan dan Bobby mengecek stok beras-sawah terdampak bencana Tapteng

    Mentan dan Bobby mengecek stok beras-sawah terdampak bencana Tapteng

    Kami turut berduka cita dengan musibah cobaan bencana alam. Hari ini kami sudah kunjungan ke lapangan, kami siapkan beras tiga kali lipat dari kebutuhan.

    Tapanuli Tengah, Sumatera Utar (ANTARA) – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman didampingi Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution meninjau langsung stok beras yang ada di gudang Perum Bulog hingga areal persawahan yang terdampak bencana banjir di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).

    “Kami turut berduka cita dengan musibah cobaan bencana alam. Hari ini kami sudah kunjungan ke lapangan, kami siapkan beras tiga kali lipat dari kebutuhan,” kata Mentan dalam kunjungan di Kabupaten Tapanuli Tengah, Rabu.

    Ia menuturkan kunjungan tersebut dilakukan untuk memastikan percepatan penanganan darurat dan menjamin kebutuhan pangan masyarakat tetap terpenuhi di wilayah terdampak bencana.

    Mentan mengatakan pemerintah pusat menyiapkan suplai beras tiga kali lipat dari kebutuhan daerah, agar warga terdampak bencana di wilayah itu termasuk daerah lainnya yakni Aceh dan Sumatera Barat tidak mengalami kekurangan pasokan selama masa pemulihan.

    Dia menuturkan pengajuan 5.000 ton beras dari Pemerintah Provinsi Sumut langsung disetujui di lokasi, sementara pemerintah menyiapkan tambahan cadangan 10.000 hingga 15.000 ton untuk memastikan ketersediaan tetap aman dari setiap pengajuan.

    Mentan menegaskan komitmen pemerintah pusat untuk memastikan tidak ada warga yang mengalami kekurangan pangan, mengingat stok nasional saat ini berada pada posisi yang sangat aman.

    Dalam peninjauan lapangan, Mentan mendapati 82 hektare sawah di Tapanuli Tengah mengalami kerusakan berat, sehingga pemerintah pusat memutuskan mengambil alih seluruh proses pemulihan tanpa membebani petani.

    Rekonstruksi lahan akan dilakukan secara menyeluruh mulai dari perataan kembali, pencetakan sawah baru, pengiriman alat mesin pertanian, hingga penyediaan benih gratis sampai lahan siap diserahterimakan kepada pemiliknya.

    Pemerintah daerah diminta merampungkan administrasi batas bidang dalam waktu satu hingga dua minggu agar proses perbaikan dapat dimulai, sementara pola penanganan akan disesuaikan tingkat kerusakan setiap lokasi agar lahan pertanian dapat kembali produktif secara cepat dan tepat.

    Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto dan Mentan atas perhatian langsung terhadap masyarakat Tapanuli Tengah serta penanganan cepat persoalan pangan dan kerusakan lahan pertanian akibat bencana.

    Ia menegaskan solusi konkret telah diberikan pemerintah pusat, termasuk perbaikan sawah yang tertutup lumpur dan tidak bisa ditanami, dengan seluruh biaya pemulihan sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah pusat.

    Bobby menekankan pemerintah daerah akan menindaklanjuti instruksi pengajuan administrasi perbaikan lahan agar proses rekonstruksi berjalan cepat, sehingga petani dapat kembali berproduksi setelah bencana menghentikan aktivitas pertanian.

    Terkait kondisi terbaru, ia menjelaskan sebanyak 17 kabupaten dan kota di Sumut terdampak dengan tingkat kerusakan berbeda, termasuk wilayah yang tidak terkena banjir langsung tetapi mengalami dampak berat akibat akses tertutup.

    Wilayah paling banyak terisolasi berada di Tapanuli Tengah, sehingga dukungan TNI AU, TNI-Polri, dan pemangku kepentingan lain difokuskan pada pembukaan jalur darat yang kini baru satu akses terbuka untuk kendaraan roda empat.

    Untuk menjamin kebutuhan pangan masyarakat di wilayah terisolasi, pengiriman bantuan dilakukan melalui udara, sementara pasokan skala besar akan dikirim melalui jalur laut dari Pelabuhan Sibolga menuju titik-titik terdampak.

    Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu menyebutkan masih terdapat tiga kecamatan yang memasuki hari kesembilan belum dapat dievakuasi sepenuhnya, dengan korban meninggal tertimbun longsoran serta kondisi lingkungan yang menyulitkan proses penyelamatan.

    “Nah hari ini, listrik kami pun belum menyala, internet juga belum menyala, akses jalan ada yang terputus, jembatan sedang diperbaiki, intinya semua gotong royong,” kata Masinton.

    Ia berharap kolaborasi antara pusat, provinsi, dan daerah dapat menenangkan masyarakat bahwa proses penanggulangan berjalan serius meski akses menuju lokasi terdampak masih terhambat.

    “Terhadap akses yang masih belum bisa ditembus, tadi kami sudah bicara dengan BNPB, Basarnas, agar dilakukan tim advance, menginap tiap malam, bikin tenda di sana, kemudian siangnya jalan menyusuri kembali, menginap disana sampai tembus,” katanya lagi.

    “Kita harus lakukan formula seperti itu agar kita bisa hadir di tengah-tengah penderitaan masyarakat, jadi negara hadir,” kata Masinton.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tak Ada Stok BBM, Warga Menginap untuk Antre di SPBU Humbang Hasundutan, Sumut
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        3 Desember 2025

    Tak Ada Stok BBM, Warga Menginap untuk Antre di SPBU Humbang Hasundutan, Sumut Regional 3 Desember 2025

    Tak Ada Stok BBM, Warga Menginap untuk Antre di SPBU Humbang Hasundutan, Sumut
    Tim Redaksi
    HUMBANG HASUNDUTAN , KOMPAS.com
    — Kosongnya pasokan bahan bakar minyak (BBM) membuat sejumlah warga di Kabupaten Humbang Hasundutan menginap di SPBU.
    Pantauan Kompas.com di lokasi pada Rabu (3/12/2025) siang, warga Kecamatan Lintong,
    Humbang Hasundutan
    terlihat memenuhi area SPBU untuk menunggu pengisian ulang pasokan BBM.
    Para warga terlihat duduk di sekitar area stasiun pengisian sambil membawa jerigen untuk mengisi bahan bakar.
    Puluhan motor terparkir di area SPBU, menandai bahwa mereka sudah mengantre bensin di bagian depan.
    Sebagian motor itu bahkan ditinggal pulang oleh pemiliknya dengan kondisi terparkir.
    Hanya ada dua petugas SPBU yang juga ikut duduk bersama warga, karena tak bisa melakukan pengisian akibat kosongnya stok BBM, baik Pertalite, Pertamax, maupun Solar.
    Sementara, antrean mobil, bus, dan truk tumpah ruah hingga mengular ke jalan raya hingga kurang lebih 500 meter.
    Padahal, jalanan tersebut hanya memiliki dua lajur untuk dilewati dari dua arah berlawanan.
    Panjangnya antrean yang mengular ke jalan raya pun membuat arus lalu lintas mengalami macet total.
    Sejumlah warga pun harus membantu mengurai kemacetan agar lalu lintas dapat tetap berjalan, baik dari arah Silangit maupun ke arah Sibolga.
    Anton (46) seorang sopir truk mengaku sudah lebih dari 24 jam memarkirkan kendaraannya di SPBU tersebut.
    “Sudah mau dua hari kali ini nginap di sini, enggak ada ada stoknya, menginap di mobil jadinya,” kata Anton saat diwawancarai Kompas.com, Rabu.
    Anton yang membawa sejumlah barang kiriman menuju Kota Medan menyebut sudah tak bisa lagi melanjutkan perjalanan karena bensin di mobilnya sudah menipis.
    “Udah mau habisnya itu mobil, sepanjang jalan ini sama semua kosong, yasudah tunggu saja,” kata dia.
    Menurutnya, mencari SPBU lain pun tak bisa karena hampir seluruh tempat yang ia lewati tak memiliki pasokan BBM.
    “Kalau minggu lalu itu masih ada lah Pertamax yang berapa tempat. Tapi dari semalam, semua habis. Pertalite, Pertamax,” ucapnya.
    Sementara, salah satu warga sekitar, Meli (50) mengaku telah mengantre sejak SPBU tersebut dibuka pada pagi hari.
    “Sudah ada lah kali empat atau lima jam,” ucap Meli kepada Kompas.com, Rabu.
    Ia terduduk di area taman SPBU dengan sebuah jerigen kosong di sampingnya, menanti untuk diisi agar motor di rumahnya bisa kembali digunakan.
    “Ini mau isi jerigen ini. Soalnya kan kereta (motor)-ku di rumah habis minyaknya, aku menumpang sama tetangga ini untuk beli, nah di sini lah nanti isinya (jerigen),” ujarnya.
    Menurutnya, sudah satu pekan terjadi kelangkaan BBM di kawasan Humbang Hasundutan, setelah banjir dan longsor menghantam kawasan tersebut.
    “Sudah satu minggu lah, semenjak longsor itu. Untungnya listrik masih (nyala),” tutur dia.
    Meli mengaku sengaja mengantre dan enggan meninggalkan SPBU sejak pagi hari, berharap agar dirinya bisa segera mendapat BBM setelah adanya pengisian ulang dari
    Pertamina
    .
    Adapun, Anton mendesak pemerintah agar segera membenahi pasokan BBM agar semakin merata.
    Pasalnya, apabila kebutuhan bensin tidak dipenuhi, dapat berujung protes besar dari masyarakat.
    “Ya gimana, namanya minyak ini kan kebutuhan kita semua. Mau ngapain aja butuh, kalau kayak gini terus kan repot semua, nanti ujungnya diprotes sama warga kan, didemo,” kata dia.
    “Tolong lah sampaikan ke bapak Presiden, bapak Gubernur, boleh lah BBM ini cepat diselesaikan masalahnya,” tutup dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mentan Amran siapkan stok beras tiga kali lipat di tiga provinsi

    Mentan Amran siapkan stok beras tiga kali lipat di tiga provinsi

    Medan (ANTARA) – Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman menyiapkan stok beras tiga kali lipat dari kebutuhan normal di tiga provinsi terdampak bencana hidrometeorologi, yakni Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.

    “Kami tanda tangan dengan Gubernur di lokasi. Permintaannya lima ribu ton, kami siapkan tiga kali lipatnya. Kami kirim,” ucap Andi di Gudang Bulog, Kecamatan Sarudik, Kabupaten Tapanuli Tapteng, Sumatera Utara, Rabu.

    Menurut Amran, ketiga provinsi yang mengalami bencana tersebut membutuhkan beras 5.000 ton untuk memenuhi kebutuhan di daerah terdampak banjir dan longsor.

    Namun sebagai beras cadangan, Mentan Amran telah menambah menjadi sekitar 15 ribu ton yang segera dikirim, termasuk ke wilayah Sumatera Utara.

    “Saudaraku sabar, pemerintah tidak akan biarkan satu orangpun kekurangan beras,” tegas Andi didampingi Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution bersama Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu.

    Mentan mengatakan, saat ini terdapat sekitar 600 ton beras Bulog telah sampai ke Pelabuhan Sibolga, Sumatera Utara.

    Kemudian, lanjut Amran, dilanjutkan pengiriman sekitar 10.000 ton. Amran juga berharap bantuan beras cadangan ini bisa dilakukan dalam satu tahap.

    “Sudah tiba. Sudah sandar 600 ton, dan kami akan kirim untuk cadangan 10.000 ton. Kalau bisa satu kapal, satu tahap karena orang-orang sudah butuh,” tegas Amran.

    Pihaknya juga terus memantau peristiwa bencana hidrometeorologi tiga provinsi di Sumatera yang telah merusak sawah yang akan diperbaiki hingga siap tanam berupa bibit seluas 40 hektare.

    Begitu juga dengan lahan pertanian jagung sekitar 604 hektare mengalami kerusakan, dan akan segera diperbaiki dengan menyiapkan bibit seluas 1.000 hektare.

    “Kami beri waktu satu minggu untuk administrasinya, dimana patok tanahnya, kemudian kita akan perbaiki. Alat beratnya, kami bekerja sama dengan kontraktor lokal. Pak Bupati, pak Gubernur tinggal tunjuk, langsung dikerjakan,” terang Amran.

    Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution memastikan, pihaknya terus bekerja guna membuka akses ke lokasi-lokasi bencana utama mendistribusikan bantuan.

    Sehingga seluruh bantuan, lanjut dia, bisa masuk ke daerah-daerah yang terisolasi akibat banjir bandang dan tanah longsor menerjang wilayah Sumatera Utara.

    Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Selasa (2/12), menyebutkan korban meninggal akibat banjir bandang dan tanah longsor di wilayah Sumatera Utara menjadi 294 orang, dan hilang 155 orang.

    BNPB juga menyatakan, empat kabupaten/kota di Sumatera Utara paling terdampak banjir bandang dan tanah longsor, yakni Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Sibolga, dan Tapanuli Utara

    “Semuanya lagi benar-benar berupaya memperbaiki jalur-jalur utama, baik yang masuk ke Tapteng (Tapanuli Tengah), dan juga yang di dalam Tapteng. Kalau masih ada tumpukan lumpur ini akan menjadi prioritas,” jelas Bobby.

    Pewarta: Muhammad Said
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kementerian ESDM minta SPBU buka 24 jam di wilayah terdampak bencana

    Kementerian ESDM minta SPBU buka 24 jam di wilayah terdampak bencana

    Kami mohon maaf jika pascabencana, pelayanan kami belum maksimal, kami bersama gubernur dan bupati berusaha melayani Bapak dan Ibu semua agar mendapat pelayanan dengan baik

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di wilayah terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, beroperasi selama 24 jam untuk mempercepat pemulihan pasokan dan distribusi BBM.

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan upaya tersebut dilakukan bersamaan dengan penambahan pasokan dan kebijakan pembebasan penggunaan barcode untuk BBM bersubsidi selama masa darurat.

    “Baru saja saya selesai rapat dengan Direktur Utama PT Pertamina, mulai besok untuk semua pompa bensin di sini kita akan buka 24 jam untuk wilayah Bapak dan Ibu semua. Kita akan layani kebutuhan masyarakat 24 jam. Kita juga akan tambah genset agar bisa melayani saudara-saudara saya yang membutuhkan BBM di sini,” kata Bahlil saat meninjau pos pengungsian di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Selasa (2/12/2025).

    Bahlil menyampaikan permintaan maaf atas pelayanan yang belum optimal pascabencana.

    Ia menegaskan pemerintah pusat bersama daerah terus berupaya mempercepat pemulihan layanan energi.

    “Kami mohon maaf jika pascabencana, pelayanan kami belum maksimal, kami bersama gubernur dan bupati berusaha melayani Bapak dan Ibu semua agar mendapat pelayanan dengan baik,” ujarnya.

    Selain kebijakan operasional 24 jam, Bahlil meminta PT Pertamina Patra Niaga untuk menata ulang stok dan distribusi BBM, khususnya di Medan dan sekitarnya yang memiliki 90 SPBU.

    Pemerintah menargetkan sebanyak mungkin SPBU dapat kembali beroperasi penuh.

    “Hasil rapat tadi kita akan tambah yang beroperasi 24 jam. Kurang lebih 60 SBPU yang kita operasikan 24 jam. Kita akan tambah lagi, kita lihat kalau memang bisa 90 SBPU beroperasi 24 jam,” kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra.

    Mars Ega menjelaskan pasokan BBM menuju wilayah Medan sudah mulai stabil setelah dua kapal berhasil sandar dan memasok ke Terminal BBM Medan.

    “Untuk mengurangi antrean, kami akan tambah SBPU yang beroperasi 24 jam jadi kurang lebih 60 SBPU,” ujarnya.

    Pemerintah juga memberikan relaksasi alokasi bagi Pertamina Patra Niaga untuk memindahkan pasokan antarkabupaten/kota dalam provinsi yang sama.

    Penyesuaian ini diperlukan karena perubahan jalur distribusi akibat kerusakan jalan dan penggunaan jalur alternatif yang meningkatkan konsumsi pada titik tertentu.

    Dengan kombinasi penambahan jam operasional, penyesuaian alokasi, dan percepatan distribusi, pemerintah berharap pemenuhan kebutuhan BBM masyarakat di daerah terdampak bencana dapat segera kembali normal.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Update Korban Banjir-Longsor Sumut dari BPBD: 307 Meninggal, 167 Hilang dan  41.952 Mengungsi 
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        3 Desember 2025

    Update Korban Banjir-Longsor Sumut dari BPBD: 307 Meninggal, 167 Hilang dan 41.952 Mengungsi Medan 3 Desember 2025

    Update Korban Banjir-Longsor Sumut dari BPBD: 307 Meninggal, 167 Hilang dan 41.952 Mengungsi
    Tim Redaksi
    MEDAN,KOMPAS.com 
    – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara mengupdate data sementara korban banjir dan longsor yang melanda wilayahnya sejak, Senin (24/11/2025).
    Berdasarkan data, Rabu (3/12/2025) pukul 17.00, jumlah korban meninggal mencapai 307 orang.
    “Akibat dampak bencana banjir dan longsor korban meninggal 307 orang, hilang 167 jiwa, terluka 646 dan 41.952 mengungsi,” ujar Kabid Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Sumut, Porman Mahulae, Porman mengatakan sejauh ini ada 17 kabupaten/kota yang masih terdampak bencana alam yang terjadi sejak Senin (24/11/2025) ini.
    Rinciannya, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, Mandailing Natal, Langkat, Deli Serdang, Nias, Serdang Bedagai, Asahan, Batubara.
    Kemudian daerah lainnya Kota Sibolga, Padangsidempuan, Medan, Binjai dan Tebing Tinggi.
    Lokasi terparah berada di Tapanuli Tengah, rinciannya korban meninggal disana 86 orang, hilang 112 orang dan luka-luka 521 orang.
    Terparah kedua berada di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), korban meninggal 81 orang, 33 hilang, 70 luka-luka dan 6.971 dilaporkan mengungsi.
    Selanjutnya lokasi ketiga terparah di Kota Sibolga, di sana 53 orang dilaporkan meninggal, 7 hilang dan 45 orang luka-luka.
    Saat ini Tim SAR gabungan masih terus mencari korban yang masih dilaporkan hilang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BPBD Jatim: Posko Peduli Bencana Sumatera Pemprov Jatim Diperpanjang

    BPBD Jatim: Posko Peduli Bencana Sumatera Pemprov Jatim Diperpanjang

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemprov Jatim masih akan terus membuka posko bantuan untuk korban bencana banjir bandang dan longsor di Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Aceh. Sedianya posko ini akan berakhir pada Kamis (4/12/2025) besok.

    Kepastian itu disampaikan Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto di sela pantauannya di Posko Bantuan Peduli Bencana Sumatera di Kantor BPBD Jatim, Rabu (3/12/2025).

    “Kalau melihat keparahan dampak yang ditimbulkan, penanganan darurat bencana yang sedang berlangsung di Sumatera akan berlangsung lama. Karena itu, sesuai arahan Ibu Gubernur, posko ini akan berlanjut hingga sepekan mendatang,” tegasnya.

    Saat ini, bantuan yang dibuka sejak Sabtu lalu ini terus mengalir, baik dari OPD di lingkungan Pemprov Jatim, BUMN, BUMD, pemerintah kabupaten/kota maupun dari masyarakat, relawan dan kalangan dunia usaha.

    Seluruh bantuan yang diterima tersebut hingga kini dikumpulkan di gudang posko bencana di kantor BPBD Jatim dan terus dicatat.

    Rencananya, pengiriman bantuan dari berbagai elemen masyarakat di Jatim ini akan diberangkatkan Kamis (4/12/2025), dengan menggunakan pesawat cargo.

    Bantuan ini akan difokuskan kepada masyarakat terdampak bencana di Provinsi Aceh dan Sumatera Barat melalui Posko Terpadu di masing-masing provinsi.

    Adapun jenis bantuan yang dikirimkan cukup beragam, mulai dari bahan makanan pokok, air mineral, obat-obatan, perlengkapan keluarga dan beberapa alat kebersihan.

    “Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, kami menyampaikan terima kasih atas kepedulian segenap donatur dari berbagai elemen di Jatim. Kami yakin bantuan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat terdampak bencana di Sumatera,” pungkasnya. [tok/suf]

  • Potret Korban Banjir Langkat: Evakuasi Motor Pakai Sampan, Gatal-gatal, Bantuan Beras 2 Ons
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        3 Desember 2025

    Potret Korban Banjir Langkat: Evakuasi Motor Pakai Sampan, Gatal-gatal, Bantuan Beras 2 Ons Medan 3 Desember 2025

    Potret Korban Banjir Langkat: Evakuasi Motor Pakai Sampan, Gatal-gatal, Bantuan Beras 2 Ons
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Setelah seminggu terdampak banjir, warga di Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, mulai mengevakuasi barang-barang berharga dari rumah mereka.
    Adapun beragam cara warga melakukan evakuasi, mulai dari menggunakan rakit, sampan, hingga berjalan kaki menembus banjir untuk mengambil sejumlah pakaian.
    Salah satunya, Wan (50).
    Ia menceritakan baru saja kembali ke rumahnya di Desa Tanjung Pura, Kecamatan Tanjung Pura, Jalan Bambu Runcing.
    “Tadi saya kembali ke rumah untuk ambil barang berharga. Ini saya bawa sepeda motor pakai sampan nelayan di sini,” kata Wan saat diwawancarai di Jalan Khairil Anwar pada Rabu (3/12/2025).
    Ia mengatakan, biaya sampan itu mencapai ratusan ribu rupiah.
    Menurutnya, biaya itu wajar sebab nelayan yang ada di sekitar tak bisa lagi berlayar.
    Wan pun menilai sejauh ini respons pemerintah untuk menolong korban bencana di desanya terkesan lamban.
    Sebab, sudah seminggu dia mengungsi di rumah warga. Ia tak mendapati adanya posko dari pemerintah.
    Selain itu, bantuan sembako juga terbatas, bahkan, bantuan untuk air bersih tak kunjung didapati.
    “Nah, yang sulit itu air. Enggak ada bantuan dari pemerintah,” ucapnya.
    Hal senada disampaikan Agus Salam, warga Jalan Karantina, Kelurahan Tanjung Pura.
    Menurutnya, banjir kali ini cukup mengerikan.
    “Kami sama anak sudah menyelamatkan diri masing-masing. Saya mengungsi di Stadion Bambu Runcing,” ungkap Agus.

    Kondisi kesehatan
    , rata-rata kena kutu gatal-gatal, sakit perut. Obat-obatan belum ada bantuan. Makanan seadanya. Masih kuranglah. Makanya kadang berebut,” tambahnya.
    Ia menuturkan, ketinggian air di rumahnya masih mencapai satu meter.
    Adapun menurutnya, banjir berlarut-larut menggenangi permukiman warga karena jebolnya tanggul untuk menahan aliran Sungai Batang Serangan.
    “Makanya, benteng itu dulu harus diperbaiki. Kalau enggak, air sungai itu masuk terus. Ya kalau begitu, sampai tiga hari masih banjir ini,” ucap Agus.
    Di sisi lain, Anum (50) mengungkapkan
    bantuan pemerintah
    masih sangat minim.
    Bahkan, sekadar posko pun tak didapati mereka.
    “Kemarin kepala dusun, yang suruh mengambil bantuan, cuma 2 ons beras, indomie satu bungkus, minyak makan entah 1 ons mungkin,” ucap Anum.
    “Ada itu enggak kami ambillah, untuk apa. Makannya ya terpaksa menumpang sama keluarga. Yang dibutuhkan ya air bersih, bahan pokoklah,” tuturnya.
    Dia berharap, pemerintah sigap untuk memberikan bantuan.
    Sebab, sudah seminggu ini, dia bersama warga setempat lainnya sudah mencoba bertahan hidup secara mandiri.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir-Longsor di Sumatera, AHM Berikan Servis Gratis

    Banjir-Longsor di Sumatera, AHM Berikan Servis Gratis

    Jakarta

    PT Astra Honda Motor (AHM) mengakui jaringan dilernya terdampak bencana yang melanda Sumatera, terutama di wilayah Aceh, Sumatra Utara dan Sumatera Barat.

    “Beberapa area berdasarkan info terakhir itu pasti terkendala, misalkan di Aceh, 23 jaringan kita itu sampai showroom-nya kemasukan air, dan harus berhenti beroperasi,” kata Direktur Pemasaran AHM Octavianus Dwi di Cikarang, Jawa Barat, Senin (1/12).

    “Itu cuma 2-3 hari lah,” tambah dia.

    Octa menjelaskan pihaknya membuka posko layanan untuk membantu konsumen yang motornya mengalami kerusakan.

    “Tapi untuk menjamin pelayanan, itu banyak membuka servis,” kata dia.

    “Konsumen yang butuh penanganan cepat terkait motornya, ya kita bikin posko, kemudian kita pastikan availability spare part-nya,” tambahnya lagi.

    Octa mengatakan tantangan membuka layanan aftersales tak hanya berhadapan dengan akses jalan yang terputus akibat longsor dan banjir, tetapi juga menghadapi tantangan lain soal menipisnya ketersediaan bahan bakar di area kejadian.

    “Karena itu nggak gampang sekarang ini, ngirim ke sana itu bukan hanya access dan transporter-nya. Saat ini kita ada kendala itu di bensinnya,” kata dia.

    Octa mengatakan pihaknya memberikan layanan pengecekan gratis bagi konsumen yang terdampak.

    “Kalau layanannya gratis, tapi nanti kalau ada penggantian (komponen) bisa disesuaikan,” jelasnya lagi.

    “Lalu kami juga punya layanan ERA sehingga motor bisa dijemput atau mekaniknya datang ke rumah,” tambah Octa.

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 753 jiwa meninggal dunia dan 650 jiwa dinyatakan hilang pada penanganan darurat banjir dan longsor di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.

    Penambahan jumlah korban jiwa dan orang hilang tersebut didapat dari situs Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana (Pusdatin BNPB), dilihat detikcom pada Rabu (3/12/2025), pukul 06.00 WIB.

    (riar/rgr)

  • Puan ingatkan jangan sampai bantuan bencana justru tak bermanfaat

    Puan ingatkan jangan sampai bantuan bencana justru tak bermanfaat

    Jakarta (ANTARA) – Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan bahwa jangan sampai distribusi bantuan logistik untuk bencana banjir bandang dan longsor di berbagai wilayah Sumatera, justru tidak bermanfaat bagi korban.

    Dia mengatakan banyak wilayah bencana yang jalur daratnya terputus, membuat pendistribusian bantuan dilakukan melalui udara. Namun, menurut dia, cara pemberian bantuan tersebut dianggap kurang efektif atau kurang baik.

    “Itu juga perlu dievaluasi yang sebaik-baiknya. Jadi jangan sampai bantuan yang datang pun kemudian tidak bisa bermanfaat bagi para korban,” kata Puan di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, langkah-langkah tersebut harus dipikirkan untuk memberikan bantuan yang terbaik bagi masyarakat terdampak. Dia memastikan pemerintah dan DPR terus berkomunikasi untuk bersinergi menemukan jalan terbaik.

    Untuk saat ini, menurut dia, seluruh sumber saya masih difokuskan untuk masa tanggap darurat karena masih banyak korban yang belum ditemukan dan beberapa wilayah yang terisolasi.

    Setelah itu, menurut dia, kekuatan akan difokuskan untuk masa rehabilitasi atau masa pemulihan bencana, baik terkait dengan rekonstruksi infrastruktur maupun rehabilitasi persoalan lainnya.

    “Itu dulu yang sebaiknya kita fokuskan karena memang situasi alam atau kondisi cuaca masih tidak menentu,” kata dia.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan dampak bencana banjir bandang dan longsor di tiga provinsi di Sumatera, yaitu di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat ditangani secara nasional dan menjadi prioritas nasional.

    “Presiden memberikan instruksi agar situasi ini diperlakukan sebagai prioritas nasional, termasuk jaminan bahwa dana dan logistik nasional tersedia secara penuh, secara total, salah satunya pada saat (masa) tanggap darurat ini menggunakan dana siap pakai,” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno saat jumpa pers di Posko Bantuan Bencana Sumatera, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu.

    Usai jumpa pers, saat ditanya apakah instruksi itu dapat diterjemahkan sebagai status bencana menjadi bencana nasional, Pratikno menyebut bencana ditangani secara nasional.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Benardy Ferdiansyah
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mentan: Suplai pangan tiga kali lipat bagi wilayah terdampak bencana

    Mentan: Suplai pangan tiga kali lipat bagi wilayah terdampak bencana

    Kami pemerintah tidak akan biarkan satu pun masyarakat kekurangan beras karena stok nasional ini tertinggi sepanjang sejarah.

    Tapanuli Tengah, Sumatera Utar (ANTARA) – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmen pemerintah memastikan ketersediaan pangan bagi warga terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) melalui suplai beras tiga kali lipat dari kebutuhan.

    “Kebutuhan Sumatera Utara, Aceh, dan Padang (Sumatera Barat), kami suplai tiga kali lipat dari kebutuhan, kami pemerintah tidak akan biarkan satu pun masyarakat kekurangan beras karena stok nasional ini tertinggi sepanjang sejarah,” kata Mentan, di sela meninjau Gudang Bulog di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumut, Rabu.

    Mentan menekankan seluruh langkah itu merupakan tindak lanjut langsung atas arahan Presiden Prabowo Subianto yang meminta jaminan tanpa syarat agar tidak ada masyarakat kekurangan pangan di wilayah terdampak bencana tersebut.

    Mentan menjelaskan pihaknya telah menandatangani persetujuan penyaluran 5.000 ton beras yang diajukan Gubernur Sumut Bobby Nasution, dan penandatanganan tersebut dilakukan langsung di gudang Bulog bersama Pemerintah Provinsi Sumut sebagai bentuk percepatan layanan darurat.

    Ia menegaskan dari pengajuan 5.000 ton tersebut, Bulog memperkuat cadangan hingga 15.000 ton untuk memastikan bantuan tetap tersedia dan siap disalurkan apabila sewaktu-waktu diperlukan tambahan secara mendadak.

    “Sekarang ini kami setujui 5.000 ton sesuai permintaan Pak Gubernur dan Pak Bupati. Kami siapkan. Tinggal beliau yang mengatur distribusi saja. Tetapi cadangan kami siapkan lagi. Kekuatannya kami siapkan tiga kali lipat. Jadi insya Allah nggak ada masalah,” ujarnya pula.

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman (kedua kanan), didampingi Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani (kedua kiri), Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution (kiri), Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu (tengah), meninjau gudang beras milik Perum Bulog, di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Rabu (3/12/2025). ANTARA/Harianto

    Selain beras, kata Amran lagi, pemerintah juga mengirim minyak goreng menggunakan pesawat Hercules dan akan dibagikan kepada masyarakat secara tertib sebagai bagian dari operasi pangan tanggap darurat yang terkoordinasi dengan baik.

    Mentan memastikan pemerintah pusat bekerja selama 24 jam untuk memenuhi permintaan daerah, termasuk percepatan distribusi dengan dukungan penuh TNI-Polri dan berbagai unsur penanganan bencana lainnya.

    Mentan menegaskan stok cadangan beras pemerintah (CBP) secara nasional saat ini mencapai 3,8 juta ton, jumlah tertinggi sepanjang sejarah, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir karena cadangan mampu menopang kebutuhan seluruh wilayah terdampak.

    “Selama kita bernegara stok kita tertinggi sepanjang sejarah. Perlu kami sampaikan Aceh itu surplus (beras) 871 ribu ton. Sumatera Utara surplus 1 juta ton. Padang (Sumbar) surplus 500 ribu ton. Jadi ada surplus (beras),” kata Mentan.

    Pemerintah berkomitmen menjaga kolaborasi lintas lembaga agar penyaluran pangan berlangsung optimal, memastikan seluruh warga terdampak menerima bantuan tanpa kekurangan melalui distribusi terarah dan suplai beras yang dijaga penuh pemerintah.

    Amran juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah daerah, TNI, dan Polri yang bekerja cepat menangani situasi darurat serta memastikan distribusi bantuan berjalan tertib tanpa hambatan.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.