Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target
Tim Redaksi
KOMPAS.com
— PT Pertamina EP (PEP) Prabumulih Field kembali menorehkan prestasi dalam mendukung ketahanan energi nasional sebagai kado 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
Melalui pengeboran sumur LBK-INF16 di area Lembak, Prabumulih Field berhasil mencatat lonjakan produksi minyak dan gas bumi (migas) yang mengesankan.
Untuk diketahui, produksi minyak tercatat mencapai 2.468
barrel of oil per day
(BOPD) atau meningkat 486,2 persen dari target awal sebesar 507,6 BOPD.
Tak kalah mencengangkan, produksi gas melonjak hingga 2.806
million standard cubic feet per day
(MMSCFD), melampaui target awal sebesar 0,3 MMSCFD atau meningkat fantastis sebesar 935,3 persen.
Capaian tersebut semakin membanggakan karena diperoleh dengan
watercut
0 persen, yang menandakan kualitas produksi optimal dan efisien.
General Manager Zona 4 Djudjuwanto mengatakan, pihaknya menargetkan produksi Prabumulih Field dapat menembus angka 12.000 BOPD pada 2025.
“Capaian dari sumur LBK-INF16 menjadi bukti nyata semangat dan kerja keras tim kami,” ungkapnya dalam siaran pers.
Djudjuwanto mengatakan itu saat menyampaikan optimismenya terhadap pencapaian target produksi 2025.
Menurutnya, pencapaian produksi sumur Bor LBK INF-16 itu merupakan hasil dari upaya peningkatan produksi dan penambahan cadangan migas melalui pengembangan area baru (
new pool
) melalui strategi pemboran
interfield
antarstruktur.
“Pengeboran sumur LBK-029 (LBK-INF16) menggunakan Rig PDSI 29.3 persen D1500-E berjalan aman tanpa kecelakaan kerja, dengan catatan 50.000 jam kerja selamat,” jelas Djudjuwanto.
Capaian yang tak kalah membanggakan adalah penyelesaian pengeboran 14 hari lebih cepat dari jadwal, tanpa
non-productive time
(NPT), serta berhasil menghemat biaya hingga 2 juta dollar Amerika Serikat (AS) dari anggaran awal.
Keberhasilan tersebut bukan sekadar pencapaian teknis, melainkan wujud nyata komitmen PEP Prabumulih Field dalam mendukung kedaulatan energi nasional.
Dengan produksi yang tinggi, efisiensi maksimal, dan keselamatan kerja yang terjaga, Pertamina terus melangkah menuju masa depan energi Indonesia yang mandiri, berkelanjutan, dan aman.
Untuk diketahui, PEP Zona 4, PHE Ogan Komering, PHE Raja Tempirai merupakan salah satu anak perusahaan Pertamina yang bergerak dalam bidang usaha hulu migas di bawah PT Pertamina Hulu Energi (PHE).
Zona 4 mengoperasikan tujuh wilayah kerja, yakni Prabumulih, Limau, Adera, Pendopo, Ramba, Ogan Komering, dan Raja Tempirai.
Wilayah operasi tersebut tersebar di 258 desa, 45 kecamatan, dan 12 kota/kabupaten, yaitu Prabumulih, Palembang, Muara Enim, PALI, Lahat, Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Musi Banyuasin, Banyuasin, Ogan Ilir, Ogan Komering Ulu, dan Musi Rawas Utara.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
provinsi: SUMATERA SELATAN
-
/data/photo/2025/08/19/68a416926bd85.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target Nasional 19 Agustus 2025
-

Dua Influencer Australia yang Cinta RI dan Kagum dengan Hari Kemerdekaan
Ada sejumlah ‘influencer’ asal Australia yang secara rutin membagikan konten-konten soal Indonesia kepada ratusan ribu pengikut mereka di media sosial.
Salah satunya adalah Damian Hoo asal Brisbane, yang berada di balik akun Instagram @hoointheworld.
Damian, yang terkenal dengan kemeja batik dan topi koboinya, sering membuat video yang membicarakan banyak aspek terkait Indonesia, mulai dari makanan, interaksi dengan masyarakat, hingga percakapannya dengan figur terkemuka.
“Indonesia sangatlah spesial,” ujarnya dalam wawancara dengan Natasya Salim dari ABC Indonesia.
Damian mengatakan kecintaannya pada Indonesia bermula dari makanannya.
“Saya sudah makan banyak sekali makanan Indonesia selama tiga sampai empat tahun terakhir ini, saya selalu teringat makanan Padang, atau beberapa menu nasi goreng, iga bakar, dan berpikir, ‘Wow, pengen sekali menyantapnya sekarang’,” ujarnya.
“Alasan kedua adalah pemandangannya, menurut saya [Indonesia] adalah tempat yang indah secara alamiah.”
Damian juga memuji “keramahtamahan” warga Indonesia.
“Orang-orangnya juga menyenangkan sekali,” kata Damian yang sedang mengunjungi keluarganya di Brisbane ketika diwawancara.
“Mereka tidak kaya secara harta, tapi kaya jiwanya,” ujarnya yang berprofesi sebagai guru dan sempat tinggal di Singapura selama lima tahun.
Konten soal Indonesia juga terus bermunculan dari akun Instagram Alexandra Lyons, perempuan asal Camden, New South Wales.
Gaya konten Alexandra dalam akunnya @alexandra.eowyn, yang memiliki lebih dari 150 ribu pengikut, sedikit berbeda.
Akunnya kebanyakan memuat video dirinya berbicara dalam Bahasa Indonesia, serta beberapa bahasa daerah, antara lain bahasa Aceh, Sunda, Bali, Palembang, hingga Banjar.
Bermula dari menjawab pertanyaan pengikutnya, Alexa mengatakan akunnya memiliki misi untuk membantu mempromosikan keanekaragaman Indonesia untuk orang Indonesia.
“Karena saya sadar juga banyak orang Indonesia mungkin tidak selalu pakai bahasa daerahnya,” jelasnya.
Media sosial juga menjadi tempat belajar bagi dirinya, saat berinteraksi dengan audiensnya.
Alexandra bahkan menulis sebuah “kamus” pribadi yang saat ini memuat sekitar 70 bahasa daerah Indonesia.
Ia juga terlibat dalam penerbitan dua buku saat magang di sebuah yayasan pendidikan di Bali pada tahun 2023.
Alexandra belajar Bahasa Indonesia sejak kelas satu SD hingga kelas sembilan, sebagai mata pelajaran wajib di sekolahnya.
“Sistem [pendidikan] di Australia itu bagus banget karena kami belajar bahasa lewat budaya, tidak hanya grammar, tidak hanya kosakata,” ujarnya.
“Jadi karena saya tertarik [bahasa Indonesia], menikmati, saya memilih lanjut sampai kelas dua belas.”
Namun, minatnya tidak berhenti di bangku sekolah.
Ia melanjutkan belajar budaya Indonesia di University of Sydney dengan jurusan Studi Indonesia dan lulus tahun ini.
Kemerdekaan Indonesia di mata orang Australia
Damian mengaku kagum dengan proses perjuangan yang dilakukan bangsa Indonesia meraih kemerdekaan 80 tahun yang lalu.
“Kemerdekaan Indonesia secara tertulis di mata orang Australia adalah suatu hal yang baik, bagaimana mereka memperjuangkannya,” ujarnya.
“Orang Australia tidak memperjuangkan kemerdekaan, tapi mendapatkannya dari peninggalan masa penjajahan Inggris.”
Damian mengatakan meskipun ada ‘Australia Day’ yang diperingati setiap 26 Januari, tidak semua warga di Australia setuju dengan perayaannya.
“Konsepnya terbagi karena ada yang tidak menyetujuinya, karena pada dasarnya itu adalah hari di mana orang kulit putih mengambil alih tanah Aborigin,” ujar Damian.
“Sementara di Indonesia ini adalah momentum perayaan … musiknya, tarian … semangat dan perayaannya sangat enak untuk dipandang, dan ini adalah hal yang tidak kami miliki.”
“Dan inilah yang kami tidak punya. Benar kami ada barbekyu, ke pantai dan ada hari libur nasional, tapi enggak banyak yang dilakukan juga.”
Alexandra berharap Hari Kemerdekaan yang ke-80 akan semakin membuat warga Indonesia menyadari jika keanekaragaman budaya adalah sebuah keindahan.
“Bagi saya kemerdekaan itu berarti kebebasan untuk merawat dan merayakan mosaik budaya yang kaya di Indonesia dan memastikan bahwa setiap suara terdengar,” ujarnya.
“Setiap tradisi, setiap adat itu terdengar tidak hanya di Jawa, tapi semua pulau di pinggir-pinggirnya juga terdengar, dan mereka merasa dihargai sebagai bagian dari identitas bersama yaitu bangsa Indonesia.”
Bahasa jadi kunci memulai hubungan
Meski Indonesia dan Australia adalah tetangga dekat secara geografis, Alexandra menyadari bahwa pemahaman antara keduanya masih terbatas.
“Kami kan tetangga ya, tetapi banyak bule tidak tahu Indonesia itu apa, atau mereka tahu Bali, tapi yang di luar Bali belum diketahui,” ujarnya.
“Saya juga sadar waktu traveling di Indonesia bahwa orang Indonesia juga belum tahu banyak tentang Australia.”
Setelah bertahun-tahun belajar soal Indonesia dan terlibat dalam kerja sama budaya antara kedua negara, Alexandra percaya kalau memahami bahasa itu sangat penting.
“Jadi bahasa itu kuncinya untuk memulai membangun hubungan yang produktif karena lewat bahasa kita bisa belajar budayanya, bisa belajar sejarahnya,” kata Alexandra.
Sementara itu, Damian merasa hubungan Indonesia dan Australia saat ini sedang “bertumbuh.”
“Secara politik mungkin sempat ada perpecahan, termasuk tentang isu Timor Leste pada tahun 1990-an,” ujar Damian.
“Menurut saya mungkin sejak tahun 2000-an dan seterusnya, lambat laun sudah muncul kemajuan dalam kerja sama di bidang perdagangan, migrasi, juga pariwisata.”
Ia juga mengatakan restoran Indonesia sudah semakin naik daun di Australia.
“Semakin banyak orang Indonesia datang ke Australia, banyak yang belajar juga, dan menurut saya Australia semakin terbiasa dengan Indonesia menjadi bagian besar dari kebudayaan mereka,” kata Damian.
-
/data/photo/2025/08/18/68a2a35646abf.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pegadaian: 80 Persen Emas di Indonesia Berasal dari Tambang Ilegal Regional 18 Agustus 2025
Pegadaian: 80 Persen Emas di Indonesia Berasal dari Tambang Ilegal
Tim Redaksi
PALEMBANG, KOMPAS.com
– Kepala Departemen Bisnis dan Support Pegadaian Kanwil III Sumbagsel, Imanuel Agung, mengungkapkan sebanyak 80 persen distribusi emas di Indonesia berasal dari tambang ilegal.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam konferensi pers PT Pegadaian Wilayah III Sumbagsel di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (14/8/2025). Saat itu, wartawan menanyakan bagaimana kolaborasi PT Pegadaian melalui Bank Emas atau Bullion dengan para penambang emas ilegal yang marak di sejumlah daerah, termasuk Bengkulu.
“Slogan kami, ‘mengemaskan’ Indonesia dengan dengan mendampingi masyarakat mulai dari nasabah, pendampingan bank sampah dengan mendapat emas, hingga mendampingi penambang emas ilegal,” beber Imanuel dalam konferensi persnya.
Ia menyebutkan salah satu langkah yang dilakukan pihaknya adalah mendampingi pemerintah daerah agar tambang ilegal bisa dilegalkan.
“Di atas 80 persen distribusi atau peredaran emas di Indonesia itu dari tambang ilegal karena tambang legal Indonesia itu banyak menjual emasnya ke luar negeri,” ungkap dia.
Berdasarkan fenomena tersebut, PT Pegadaian berupaya agar pengelolaan tambang ilegal dapat dilegalkan sehingga emasnya dikelola dan diedarkan di dalam negeri.
“Pegadaian ingin membantu tambang-tambang masyarakat bisa menjadi resmi. Selain itu standarisasi harga juga dapat dilakukan. Selama ini harga emas yang didapat dari tambang ilegal itu dibeli dengan harga yang jauh dari harga standar,” sebutnya.
Selain itu, Imanuel juga membeberkan keberhasilan program bank sampah yang menghasilkan emas.
“Bank sampah mendapatkan emas juga sedang kami galakkan di Sumbagsel. Termasuk mendampingi komunitas masyarakat bagaimana mengelola sampah organik dan nonorganik. Yang nonorganik dikelola lalu dibeli dengan ganti bukan uang tapi emas di rekeningnya,” ujarnya.
Dalam konferensi pers tersebut Imanuel juga menyampaikan perkembangan penjualan emas batangan di Sumbagsel yang cukup menggembirakan.
Pada tahun 2024 terdapat Rp 298 miliar emas batangan yang terjual. Pada tahun 2025, hingga Agustus, penjualan telah mencapai Rp 534 miliar.
“Naik cukup pesat,” katanya.
Meski terjadi lonjakan penjualan emas batangan, baru 3,8 persen atau 584 ribu orang yang menjadi nasabah PT Pegadaian di Sumbagsel. Dari total 25 juta penduduk Sumbagsel yang meliputi Sumsel, Jambi, Bangka Belitung, Bengkulu, serta Lampung.
“Potensi masih sangat banyak, literasi dan edukasi saat ini sedang kami gencarkan ke masyarakat termasuk mahasiswa dan Gen Z,” kata dia.
Secara nasional, penjualan emas PT Pegadaian pada tahun 2024 mencapai Rp 4,9 triliun dan naik menjadi Rp 7,4 triliun pada 2025.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3938370/original/021166000_1645165605-20220218-Waspada_Cuaca_Ekstrem_di_Jakarta-1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)



/data/photo/2025/08/18/68a2ef2311156.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
