provinsi: SUMATERA SELATAN

  • Penonaktifan Sahroni dkk: Parpol Serius atau Setengah Hati?
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        2 September 2025

    Penonaktifan Sahroni dkk: Parpol Serius atau Setengah Hati? Nasional 2 September 2025

    Penonaktifan Sahroni dkk: Parpol Serius atau Setengah Hati?
    Sejak 2006 berkecimpung di dunia broadcast journalism, dari Liputan6 SCTV, ANTV dan Beritasatu TV. Terakhir menjadi produser eksekutif untuk program Indepth, NewsBuzz, Green Talk dan Fakta Data
    DI PENGUJUNG
    Agustus 2025, Presiden Prabowo Subianto mengundang ketua umum dari delapan partai politik yang mendukung pemerintahannya ke Istana Merdeka, Jakarta.
    Bersama mereka hadir pula tiga pemimpin lembaga negara, yakni ketua DPR, DPD dan MPR. Di antara delapan ketua umum partai, cuma ketum Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera yang tidak bisa hadir karena sedang berada di luar negeri dan luar kota. Keduanya diwakili pentolan dari kedua partai tersebut.
    Saya mencatat, ini adalah pertemuan terlengkap di mana pemimpin eksekutif duduk bareng dengan legislatif di Istana.
    Anggota Dewan Perwakilan Rakyat berasal dari delapan partai politik sehingga seluruh ketua umumnya diundang, tidak terkecuali Megawati Soekarnoputri yang belum lama ini didapuk kembali menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan.
    Kehadiran Mega di Istana bersama ketua umum dari parpol yang menyokong Prabowo adalah yang pertama, tak ayal menerbitkan analisis dan spekulasi.
    Mereka berkumpul tatkala negeri kita sedang berduka akibat demonstrasi luas di sejumlah kota yang dipicu kematian pengemudi ojek online, Affan Kurniawan.
    Pemuda ini ditabrak dan dilindas kendaraan taktis Brigade Mobil Polri di Pejompongan, Jakarta. Skala kemarahan rakyat mengingatkan peristiwa Mei 1998.
    Kini amuk massa dan penjarahan menjangkau rumah anggota DPR serta menteri keuangan yang dianggap tidak peduli dengan nasib rakyat serta menyulut kemarahan publik–terutama di media sosial.
    Dalam beberapa saat, kita pun bertanya menyangkut kesanggupan negara dalam menjamin rasa aman dan ketertiban umum.
    Dengan latar belakang Indonesia yang sedang menangis itulah para pemimpin berkumpul. Presiden Prabowo tampak benar ingin selalu menjaga persatuan dengan elite partai politik serta lembaga negara.
    Prabowo ingin langkah-langkahnya memulihkan keadaan disokong penuh oleh tetamunya yang hadir–entitas yang menentukan politik nasional.
    Pesannya elite nasional bersatu, sudah seharusnya rakyat juga bersatu–meredakan amarah dan melanjutkan kegiatan seperti sediakala atau normal. Pendek kata “Indonesia harus reset” untuk menapaki sejarah panjang menuju adil dan makmur.
    Dari sekian banyak yang dipaparkan oleh presiden, apakah hal itu dapat “menyembuhkan luka” rakyat? Ini yang kita ingin dengar dari presiden dan karena itu membetot perhatian khalayak luas.
    Sekurang-kurangnya dua hal yang berkaitan dengan DPR. Pertama, ketua umum partai politik telah memberi sanksi kepada anggota DPR dari partainya yang dianggap menciderai perasaan rakyat.
    Partai Nasdem menon-aktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach. Begitu juga PAN melakukan hal yang sama kepada Eko Patrio dan Uya Kuya. Partai Golkar pun menon-aktif Adies Kadir sebagai anggota DPR per 1 September 2025.
    Kedua, mencabut tunjangan rumah untuk anggota DPR serta moratorium kunjungan kerja anggota DPR ke luar negeri.
    Dua hal ini memiliki tali-temali atau setidaknya berkontribusi atas mencuatnya demonstrasi 25 Agustus 2025 dan diikuti demo lanjutan hingga berkulminasi pada tragedi Pejompongan.
    Kedua hal ini perlu diperjelas agar tidak multitafsir. Istilah non-aktif yang diberlakukan oleh Nasdem, PAN dan Golkar untuk menindak wakil mereka di DPR agak problematis.
    Apakah itu berarti Sahroni, Nafa, Eko, Uya dan Adies dicopot dari keanggotaannya di DPR? Atau ini sekadar “dinon-aktifkan”, lalu ketika situasinya berlangsung normal mereka akan diaktifkan lagi?
    Keputusan “non-aktif” itu berlaku di intern partai politik atau menyangkut lembaga DPR? Non-aktif bisa saja diterjemahkan posisi Sahroni dan lain-lain itu dikosongkan oleh partainya: Nasdem, PAN dan Golkar.
    Bila sanksi kepada lima anggota DPR itu cuma sanksi internal partai, kita ragu dan khawatir kejadian di akhir Agustus 2025, bakal memberi pelajaran kepada anggota DPR dan partai politik.
    Pakar pemilu Titi Anggraini menyatakan istilah non-aktif diatur dalam UU 17/2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3).
    Namun, istilah itu spesifik untuk pemimpin atau anggota Mahkamah Kehormatan Dewan yang sedang diadukan. Mekanisme non-aktif bukan untuk anggota DPR secara umum, tegas pengajar di Fakultas Hukim UI ini (
    Hukumonline.com
    , 1/9/2024).
    Lumayan tidak lumrah jika partai politik menggunakan istilah non-aktif untuk memberi sanksi anggotanya itu. Padahal keadaan negeri sedang “gelap” dan sensitif.
    Jika partai politik mendengar dan terkoneksi dengan aspirasi rakyat–terutama mereka yang mau melawan terik matahari saat demonstrasi–seharusnya tiga partai politik itu melakukan Penggantian Antarwaktu (PAW).
    Ini lebih jelas, tegas dan tidak setengah-setengah. Toh, intensi dan tujuan dari tiga partai politik itu adalah memberi sanksi.
    Jika kita cermat, partai politik memberi “sanksi” kepada anggotanya dengan “wait and see”.
    Tengok saja Ahmad Sahroni. Pada 29 Agustus 2025, ia dicopot dari posisinya sebagai wakil ketua Komisi III DPR. Ia lalu dipindah menjadi anggota Komisi I DPR. Dua hari kemudian, Nasdem menon-aktifkan Sahroni bersama Nafa Urbach.
    “Dengan ini DPP Partai NasDem menyatakan terhitung sejak hari Senin, 1 September 2025, DPP Partai NasDem menonaktifkan saudara Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem,” kata Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Hermawi Taslim, dalam keterangan resminya, Minggu (
    Kompas.com
    , 31/8/2025).
    Lebih afdol ditempuh PAW. Ini adalah proses pergantian antarwaktu anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota yang berhenti antarwaktu untuk digantikan oleh pengganti antarwaktu yang diambil dari daftar calon pengganti.
    Yang bisa menggantikan pun tidak sembarangan, tidak bisa suka-suka partai politik. PAW diatur mengikuti prinsip adil dan berbasis daerah pemilihan (distrik).
    Kita masih ingat PAW anggota DPR dari PDI Perjuangan pernah menerbitkan skandal ketika ada uang suap ke anggota KPU tahun 2020.
    Hingga kini, Harun Masiku yang diplot menggantikan anggota DPR terpilih dari dapil 1 Sumatera Selatan masih buron dan tidak sanggup ditangkap oleh KPK.
    Adapun Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto yang terbukti terlibat dalam praktik suap ini di pengadilan Tipikor akhirnya bebas karena diberi amnesti oleh presiden.
    Jika tiga partai politik tadi serius, sebaiknya mekanisme PAW diberlakukan. Ganti lima anggota DPR tadi dengan pengganti dari daerah pemilihan mereka berasal. Ini lebih representatif, lebih mewakili rakyat di dapil tersebut.
    Beda halnya jika sanksi untuk lima anggota DPR sekadar “membaca arah angin”. Lebih sensitif lagi jika sanksi lewat penonaktifan itu tidak menghentikan gaji serta fasilitas yang melekat pada anggota DPR.
    Alih-alih menyembuhkan “luka” rakyat, mekanisme non-aktif justru dapat memperkeruh suasana.
    Pokok soal lainnya, yakni pencabutan tunjangan rumah buat anggota DPR. Dalam catatan saya, ini juga tidak terlalu maju. Ini sekadar perulangan dari pernyataan wakil ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad dan fraksi PDI Perjuangan di DPR.
    Awalnya cuma berlaku sampai Oktober 2025. Lalu PDI-P menyatakan setuju untuk menghentikan, kemudian Presiden Prabowo menyatakan tunjangan itu akan dicabut oleh DPR.
    Pertanyaannya dicabut mulai kapan? Lalu, apa pengganti fasilitas rumah di DPR? Apakah kembali ke rumah jabatan anggota (RJA) di Kalibata dan Ulujami, Jakarta?
    Padahal RJA ini disebut telah rusak dan tidak layak huni. Publik bertanya-tanya, apakah pencabutan tunjangan rumah senilai Rp 50 juta itu tidak dikompensasi?
    Jika iya, tidak dikompensasi apapun, berarti anggota DPR terutama yang berasal dari luar Jakarta harus menggunakan sebagian dari penghasilannya untuk mengontrak rumah.
    Ini pesan yang baik, meskipun publik terus meraba-raba karena ketua DPR Puan Maharani tidak menjelaskan poin-poin detail atas keputusan “mencabut” tunjangan rumah untuk anggota DPR ini.
    Dan inilah keunikan DPR periode ini. Komunikasi yang super penting untuk meredam spekulasi di luar, tidak dilakukan dengan baik.
    Seusai demo 25 Agustus 2025, yang bicara ke publik justru Sufmi Dasco Ahmad, bukan Puan Maharani sebagai nakhoda DPR.
    Saat ini adalah momentum yang baik untuk menunjukkan kepemimpinan di masa krisis. Toh Puan sebagai ketua DPR yang hadir di Istana Merdeka bersama ketua MPR, DPD dan ketua umum parpol pemilik kursi di DPR.
    Di masa krisis, seorang pemimpin tidak bisa bertindak biasa-biasa saja. Pemimpin dituntut proaktif.
    Kepemimpinan krisis mencakup eksplorasi skenario potensial dan pengembangan rencana komunikasi serta respons.
    Namun, lebih dari itu pemimpin di masa krisis juga perlu berpikir strategis dan mengambil keputusan cepat untuk meminimalkan dampak. Hari-hari ini kita butuh pemimpin yang seperti itu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Unjuk rasa damai di Palembang, Gubernur Sumatera Selatan apresiasi

    Unjuk rasa damai di Palembang, Gubernur Sumatera Selatan apresiasi

    ANTARA – Gubernur Sumatera Selatan mengapresiasi penyampaian aspirasi oleh mahasiswa yang berlangsung damai saat unjuk rasa di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Selatan, Senin (1/9). Suasana kondusif ini membuat aktivitas para pelaku usaha tetap berjalan, dan membuat iklim investasi untuk proyek-proyek strategis di Sumatera Selatan tetap positif. (Winda Tri Agustina/Andi Bagasela/Nanien Yuniar)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi Sudah Tegas Tindak Anggota yang Keliru

    Polisi Sudah Tegas Tindak Anggota yang Keliru

    Video Prabowo: Polisi Sudah Tegas Tindak Anggota yang Keliru

    Video: Polisi Amankan Seorang Remaja Bawa Sajam di Aksi Demo di Palembang

    67 Views | Senin, 01 Sep 2025 18:00 WIB

    Presiden Prabowo menilai institusi Polri sudah tegas menindak anggotanya yang keliru bertindak saat demo besar beberapa hari terakhir. Ia juga memastikan kepolisian sedang menyelidiki dan memastikan akan menindak bila anggotanya terbukti salah.

    Prabowo mengaku, kadan-kadang polisi khilaf dalam menegakkan hukum.

    Wasti Samaria Simangunsong – 20DETIK

  • Tol Baru di Sumatera Ini Mau Beroperasi, Betung-Jambi Terasa Sejengkal

    Tol Baru di Sumatera Ini Mau Beroperasi, Betung-Jambi Terasa Sejengkal

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Hutama Karya (Persero) atau HK telah memperoleh Sertifikat Laik Fungsi dan Operasi (SLFO) dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dengan predikat bintang 5 (lima). SLO itu diberikan untuk proyek Jalan Tol Betung (Sp. Sekayu) – Tempino – Jambi Seksi 4 (Tempino-Ness) pada Jumat (22/8/2025) lalu.

    Sertifikat ini menandai kesiapan penuh ruas tol sepanjang 18,49 Km tersebut untuk melayani publik dengan standar keselamatan dan kualitas terbaik. Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim menyampaikan apresiasi atas kepercayaan pemerintah melalui penilaian dengan predikat tertinggi ini.

    “Predikat ini bukti komitmen Hutama Karya yang mampu menghadirkan infrastruktur jalan tol berstandar tinggi. Ruas Tempino-Ness kami siapkan dengan cermat agar mengakomodir perjalanan yang aman, efisien, dan bermakna bagi masyarakat,” ungkap Adjib dalam keterangannya, Senin (1/9/2025).

    Lebih lanjut, Adjib menegaskan bahwa jalan tol ini secara substansi sudah siap beroperasi. Tahap selanjutnya adalah penerbitan Keputusan Menteri PU mengenai penetapan pengoperasian sebelum jalan tol dapat digunakan oleh publik. Setelah beroperasi, waktu tempuh Jambi menuju Betung dipangkas drastis dari lebih empat jam menjadi sekitar dua jam saja.

    Adapun dari Bayung Lencir (Sumatera Selatan) menuju Sp. Ness (Jambi) kini hanya membutuhkan waktu sekitar 45 menit dibanding sebelumnya hampir 3 jam, dimana dapat memecah kemacetan yang sering terjadi di jalur Lintas Sumatera.

    Jalan tol ini juga sekaligus mendukung kelancaran distribusi logistik, terutama arus angkutan batu bara dan hasil sumber daya alam, sehingga diharapkan memberi dorongan pada produktivitas kawasan dan industri sekitar.

    Foto: Jalan Tol Betung (Sp. Sekayu) – Tempino – Jambi Seksi 4 (Tempino–Ness). (Dok. Hutama Karya)
    Jalan Tol Betung (Sp. Sekayu) – Tempino – Jambi Seksi 4 (Tempino–Ness). (Dok. Hutama Karya)

    SLFO bintang 5 diperoleh setelah melalui proses Uji Laik Fungsi dan Operasi (ULFO) pada Rabu – Jumat (6-8 Agustus 2025) lalu. Uji tersebut meliputi pemeriksaan teknis lapangan, seperti struktur jalan utama, bahu jalan, drainase, dan kelengkapan rambu keselamatan, serta evaluasi aspek administrasi sesuai regulasi Kementerian PU.

    Jalan Tol Tempino-Ness dibangun dengan dua lajur per arah, dilengkapi bahu jalan sisi dalam dan luar, drainase modern, on-off ramp, serta rambu keselamatan. Dari sisi kelengkapan fasilitas, tersedia penerangan jalan umum (PJU), pos pemantauan, dan sistem CCTV 24 jam agar pengguna tetap merasa aman selama perjalanan.

    “Kami berharap dengan beroperasinya ruas tol ini, masyarakat Jambi dan Sumatra Selatan bisa merasakan langsung manfaat perjalanan yang lebih cepat, aman, dan nyaman terutama dalam mempersiapkan momen libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 nanti,” tutup Adjib.

    Hingga saat ini, Hutama Karya telah membangun JTTS sepanjang ±1.235 Km, termasuk ruas yang beroperasi maupun dalam tahap konstruksi. Ruas tol yang telah beroperasi penuh antara lain:

    Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (140 Km),
    Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189 Km),
    Tol Palembang – Indralaya (22 Km),
    Tol Indralaya – Prabumulih (64 Km),
    Tol Betung – Jambi Seksi 3 (Bayung Lencir – Tempino) (33,6 Km),
    Tol Bengkulu – Taba Penanjung (16,725 Km),
    Tol Pekanbaru – Dumai (132 Km),
    Tol Medan – Binjai (17 Km),
    Tol Binjai – Langsa Seksi Binjai – Pangkalan Brandan (58 Km),
    Tol Pekanbaru – XIII Koto Kampar (55,4 Km),
    Tol Padang – Sicincin (35,45 Km),
    Tol Indrapura – Kisaran (48 Km),
    Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Sinaksak (91 Km),
    Tol Sigli Banda Aceh Seksi 2 – 6 (49 Km).

    (wur/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pertamina Wujudkan Sentra Perikanan Terintegrasi di Banyuasin Sumsel

    Pertamina Wujudkan Sentra Perikanan Terintegrasi di Banyuasin Sumsel

    Jakarta

    PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) III Plaju menghadirkan Corporate Social Responsibility (CSR) ‘Belida Musi Lestari’. Program ini mengembangkan kawasan sentra perikanan di Desa Sungai Gerong, Banyuasin, Sumatera Selatan.

    Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan bahwa Pertamina berkomitmen dalam menghadirkan nilai tambah bagi masyarakat melalui pendekatan keberlanjutan melalui Desa Sungai Gerong Banyuasin, salah satu Desa Energi Berdikari (DEB) di wilayah Sumatera Selatan yang diresmikan Pertamina pada 28 Agustus 2025.

    “Program Belida Musi Lestari menjadi wujud kepedulian Pertamina terhadap lingkungan dan masyarakat. Pertamina tidak hanya fokus menjaga kelestarian ikan Belida sebagai satwa endemik, tetapi juga menciptakan dampak sosial-ekonomi positif melalui pemberdayaan masyarakat,” ucap Fadjar dalam keterangan tertulis, Sabtu, (30/8/2025).

    Selain itu, Manager CSR & SMEPP Management PT KPI, Edward Manaor Siahaan mengungkapkan, program CSR dengan konsep Circular Economy dari RU III Plaju ini dapat menciptakan kemandirian masyarakat sekitar area operasi, serta menjadikan sentra perikanan hulu hilir terintegrasi.

    “Program ini diharapkan mampu meningkatkan pendapatan warga sekaligus menjaga keberlangsungan lingkungan,” ujar Edward.

    Edward memaparkan, program ini berawal dari kegiatan penyelamatan ikan Belida sejak tahun 2019, kemudian berkembang menyentuh aspek pemberdayaan masyarakat pada 2021 melalui keterlibatan Pokdakan (Kelompok Pembudidaya Ikan).

    Hingga kini, program tersebut berhasil memunculkan 18 sentra perikanan terintegrasi end-to-end yang mendorong kemandirian masyarakat sekaligus mengatasi kesenjangan dan kemiskinan bagi 7 kelompok rentan dengan jumlah penerima manfaat secara langsung dan tidak langsung.

    “Mereka terdiri dari pembudidaya ikan, buruh harian lepas, nelayan, ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK), serta anak dan balita kurang gizi,” rinci Edward.

    Selain itu, di hulu, terdapat beberapa budidaya ikan, sedangkan di hilir, Pertamina turut memajukan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui inovasi produk olahan seperti nugget ikan, kerupuk tulang, kerupuk daging, keripik kulit, stik telur gabus, ikan salai patin-lele, hingga stik akar kelapa ikan patin.

    Lebih lanjut, program ini juga terintegrasi dengan layanan kesehatan Posyandu setempat yang mampu berperan dalam mengatasi gizi buruk dengan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan MPASI berbasis ikan dan sayuran hidroponik. Hingga kini telah dihasilkan 40 produk PMT & MPASI berbasis ikan.

    Dari hulu hingga hilir dan sejalan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) serta mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), program “Belida Musi Lestari” diharapkan menjadi inspirasi keberlanjutan dan kemandirian masyarakat di wilayah Sumatera Selatan maupun inspirasi keberlanjutan wilayah lain di Indonesia.

    Di sisi lain, kebermanfaatan ini juga turut dirasakan oleh Kepala Dusun Desa Sungai Gerong, Aris Riyadi. Dia menambahkan, program CSR Pertamina memberikan dampak baik bagi masyarakat lokal sekitar.

    “Pertamina mengangkat desa kami yang dulunya tertinggal untuk mulai bangkit, terutama dalam pelatihan budidaya perikanan yang sebelumnya tidak kami ketahui,” ujar Aris.

    (anl/ega)

  • Garuda Indonesia (GIAA) Targetkan Jual 49.000 Tiket Umrah

    Garuda Indonesia (GIAA) Targetkan Jual 49.000 Tiket Umrah

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) menargetkan sedikitnya 49.000 kursi penerbangan umrah selama Garuda Indonesia Umrah Festival 2025.

    Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani menjelaskan penyelenggaraan ini merespons tingginya minat masyarakat Indonesia untuk melaksanakan ibadah umrah.

    “Kami memproyeksikan penjualan sedikitnya 49.000 kursi penerbangan yang tersedia untuk periode perjalanan, mulai September 2025 sampai Agustus 2026,” ujarnya, Jumat (29/8/2025).

    Mengingat berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya, Garuda Indonesia Umrah Festival ini diselenggarakan di 16 kota besar di Indonesia. 

    Selama festival, tiket penerbangan umrah ditawarkan mulai Rp13,9 juta (PP) untuk rute Jakarta–Jeddah (PP), dan Rp15 juta untuk rute Jakarta–Madinah–Jeddah–Jakarta. Harga spesial juga tersedia dari Surabaya dan Makassar, mulai Rp14,9 juta.

    Direktur Niaga Garuda Indonesia, Reza Aulia Hakim menargetkan lonjakan penjualan dan nilai transaksi dibandingkan dengan perhelatan pada Februari 2025.

    “Kami menargetkan penjualan sekitar 49.000 kursi dengan nilai transaksi sekitar Rp740 miliar,” ujar Reza.

    Pada Garuda Indonesia Umrah Festival (GUFT) 2024, Garuda berhasil menjual 28.000 kursi penerbangan dengan nilai transaksi mencapai Rp317 miliar.

    Angka ini meningkat signifikan pada GUFT 2025 yang digelar Februari lalu di Jakarta, Surabaya, dan Makassar, dengan penjualan 34.000 kursi senilai sekitar Rp500 miliar.

    Festival akan diawali di Jakarta (Mall Atrium Kota Kasablanka) pada 29–31 Agustus 2025, lalu dilanjutkan serentak di Surabaya (Royal Plaza), Makassar (Mall Ratu Indah), serta Kantor Penjualan Garuda Indonesia di berbagai kota pada 5–7 September 2025.

    Kota-kota tersebut meliputi Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, Jambi, Palembang, Lampung, Yogyakarta, Solo, Semarang, Bandung, Balikpapan, Banjarmasin, dan Lombok, dengan periode perjalanan yang ditawarkan mulai September 2025 hingga Agustus 2026.

  • Affan Kurniawan Dimakamkan, Suara Tahlil Ojol Menggema di TPU Karet Bivak
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Agustus 2025

    Affan Kurniawan Dimakamkan, Suara Tahlil Ojol Menggema di TPU Karet Bivak Megapolitan 29 Agustus 2025

    Affan Kurniawan Dimakamkan, Suara Tahlil Ojol Menggema di TPU Karet Bivak
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ratusan pengemudi ojek online (ojol) memadati Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat, pada prosesi pemakaman Affan Kurniawan (21), driver ojol yang tewas usai dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob, Jumat (29/8/2025).
    Pantauan Kompas.com, suasana pemakaman dipenuhi lautan jaket hijau khas ojek online yang membaur dengan rindang pepohonan TPU. Mereka datang berbondong-bondong, mengiringi langkah keluarga hingga ke liang lahat Affan.
    Ratusan ojol itu berdiri rapat mengelilingi liang lahat, tak henti melantunkan kalimat tauhid “Lailahaillallah” dengan penuh semangat.
    Teriakan itu bersahut-sahutan berpadu dengan doa dan tahlil dari barisan pelayat lainnya.
    Meski terik matahari menyengat, semangat mereka tidak surut. Banyak yang terlihat mengabadikan momen dengan kamera ponsel, sementara sebagian lain terus berdoa hingga prosesi pemakaman usai.
    Sebelum tiba di TPU Karet Bivak, ratusan ojol lebih dulu menggelar konvoi dari rumah duka Affan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
    Konvoi yang dimulai sekitar pukul 09.30 WIB itu berlangsung dengan iring-iringan panjang, diwarnai klakson bersahut-sahutan dan lantunan sholawat sepanjang perjalanan menuju TPU.
    “Ini bentuk solidaritas kami. Affan adalah saudara kami. Kami ingin mengantar dia sampai ke peristirahatan terakhir,” ujar salah seorang pengemudi ojol.
    Affan Kurniawan tewas usai dilindas mobil barakuda Brimob ketika mengikuti aksi di Jalan Penjernihan, Jakarta Pusat, Kamis (27/8/2025).
    Peristiwa itu disaksikan banyak peserta aksi dan turut terekam video yang kemudian tersebar luas di media sosial.
    Rekaman tersebut memicu gelombang kemarahan, membuat massa ojol dan warga berbondong-bondong mendatangi Mako Brimob Kwitang untuk menuntut keadilan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Saat Jalanan Jakarta Berubah Hijau Melepas Kepergian Affan Kurniawan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Agustus 2025

    Saat Jalanan Jakarta Berubah Hijau Melepas Kepergian Affan Kurniawan Megapolitan 29 Agustus 2025

    Saat Jalanan Jakarta Berubah Hijau Melepas Kepergian Affan Kurniawan
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Ribuan pengemudi ojek online (ojol) mengiringi jenazah Affan Kurniawan (21), driver ojol yang tewas usai dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob, menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta, Jumat (29/8/2025).
    Iringan motor beratribut hijau memenuhi jalanan sejak jenazah diberangkatkan dari rumah duka di Dukuh Atas, Tanah Abang, sekitar pukul 09.30 WIB.
    Suasana duka dan solidaritas tampak begitu kental saat ribuan pengemudi ojol melepas kepergian Affan Kurniawan.
    Salah satu pengemudi ojol, Bambang (21), menyebut pengantaran jenazah Affan sebagai bentuk kepedulian bersama.
    “Ini sebagai bentuk duka cita bersama dan solidaritas kami kepada mendiang Affan,” kata Bambang kepada
    Kompas.com
    , Jumat.
    “Ada simpati dari warga, mereka seperti merasakan kesedihan yang sama,” ujarnya.
    Setelah prosesi pemakaman, Bambang menyebut rekan-rekan ojol berencana kembali mendatangi Markas Komando Brimob Polda Metro Jaya di Kwitang.
    Sementara itu, pengemudi ojol lain, Burhan (28), berharap proses hukum terhadap peristiwa yang menimpa Affan berjalan transparan.
    “Dan yang lebih penting, diproses secara transparan,” tegasnya.
    Ibunda dan nenek almarhum terlihat tak kuasa menahan tangis.
    Prosesi berlangsung khidmat. Setelah liang lahat tertutup tanah dan tabur bunga dilakukan, tangisan keluarga kembali pecah.
    Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022 Anies Baswedan turut hadir. Ia menyampaikan doa dan duka mendalam bagi keluarga Affan.
    “Hari ini kita semua berkumpul untuk menunaikan kewajiban kita yang masih hidup. Insyaallah wafat dalam keadaan husnul khotimah. Amin,” ujar Anies.
    Ia menegaskan, perjuangan menegakkan keadilan tidak berhenti di pemakaman ini.
    “Yakinlah semua yang di sini akan menjadi saksi bahwa memperjuangkan keadilan itu tidak berhenti di pemakaman ini. Insyaallah ini menjadi hikmah bagi semuanya,” kata Anies.
    Dalam sebuah video amatir yang beredar di media sosial, rantis bertuliskan Brimob tampak melaju kencang di tengah massa.
    Affan yang berusaha menyelamatkan diri justru terlindas kendaraan tersebut.
    Massa yang menyaksikan insiden itu pun marah dan mengejar mobil.
    Sigit mengaku menyesali peristiwa perlindasan itu.
    “Saya menyesali terhadap peristiwa yang terjadi dan mohon maaf sedalam-dalamnya,” ujar Sigit kepada
    Kompas.com
    , Kamis.
    Dia pun memerintahkan Divisi Profesi dan Pengamanan Polri untuk melakukan penanganan lebih lanjut.
    (Reporter: Achmad Nasrudin Yahya, Akhdi Martin Pratama | Editor: Hafizh Wahyu Darmawan)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Aplikasi Gojek-Grab Tampilkan Pita Hitam pada Halaman Muka, Apa Artinya?

    Aplikasi Gojek-Grab Tampilkan Pita Hitam pada Halaman Muka, Apa Artinya?

    Bisnis.com, JAKARTA — Dua aplikasi ride hailing raksasa di Indonesia, Gojek dan Grab, menampilkan pita hitam sebagai simbol berduka atas meninggalnya salah satu mitra mereka, Affan Kurniawan. 

    Affan meninggal setelah ditabrak kendaraan rantis milik Brimob kemarin malam, Kamis (28/8/2025).   Dalam pantauan Bisnis, logo pita hitam muncul di halaman muka aplikasi. Tepat di atas fitur transaksi, top-up, dan lain sebagainya. 

    Lambang pita hitam adalah simbol duka cita, kesedihan, kehilangan, dan penghormatan. Selain itu, pita hitam juga dapat memiliki makna kesadaran terhadap isu-isu tertentu, seperti kanker, pencegahan bunuh diri, atau mendukung solidaritas terhadap suatu kelompok yang mengalami musibah. Dalam konteks Gojek-Grab, pita hitam dipakai saat salah satu mitranya bernama Affan tertabrak mobil rantis milik Brimob. 

    Rasa duka juga disampaikan oleh Direktur Utama PT GOTO Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) Patrick Walujo saat melayat ke kediaman Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang tewas terlindas mobil rantis Brimob.

    Mengenakan baju hitam dan peci, Patrick menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban. 

    Berdasarkan pantauan Bisnis dari akun instagram, Jumat (29/8/2025), Patrick tiba di rumah duka pukul 07.45 WIB. Patrick menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan sambil menetaskan air mata. 

    “Atas nama keluarga besar Gojek & GOTO, kami turut berduka cita atas kepergian saudara kita Affan Kurniawan,” tulis Patrick.

    Patrick juga berdoa agar arwah Affan diterima di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. 

    Ribuan ojek online (ojol) memenuhi TPU Karet Bivak untuk mengantarkan korban Affan Kurniawan ke peristirahatan terakhirnya, Jumat (29/8/2025).

    Berdasarkan pantauan Bisnis.com di lokasi sekitar pukul 10.15 WIB, ratusan ojek online telah memenuhi Jalan K.H. Mas Mansyur, sehingga lalu lintas tertutup. 

    Bersamaan dengan itu, mobil pengantar jenazah memasuki TPU Karet Bivak sembari diikuti para ojol yang melantangkan surat Al Fatihah. Beberapa lainnya meneriakkan kekesalan mereka terhadap institusi Polri yang telah menyebabkan tewasnya Affan.

    Saat mengantarkan jenazah ke liang lahat, para pengemudi ojek online seolah langsung sadar akan tugas mereka untuk membantu mengangkat keranda jenazah menuju liang lahat. Kumandang Al Fatihah kembali disuarakan.

    Beberapa pengemudi ojek online perempuan bahkan tampak menitikkan air mata ketika prosesi pengantaran jenazah dilakukan. Affan adalah korban dari kekerasan aparat. Dia dilindas secara brutal menggunakan mobil rantis oleh Brimob saat sedang demo.

    Kini, sekitar pukul 10.30 WIB, jenazah Haffan tengah dimakamkan. Solidaritas para pengemudi ojek online hingga mengelilingi kawasan pemakaman, untuk mengantarkan Affan ke peristirahatan terakhirnya.

    “Mudah-mudahan almarhum diterima amal ibadahnya, diampuni segala dosanya,” kata keluarga Affan.

  • Anies Janji Perjuangkan Keadilan untuk Ojol yang Dilindas Rantis Brimob
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Agustus 2025

    Anies Janji Perjuangkan Keadilan untuk Ojol yang Dilindas Rantis Brimob Megapolitan 29 Agustus 2025

    Anies Janji Perjuangkan Keadilan untuk Ojol yang Dilindas Rantis Brimob
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menghadiri pemakaman Affan Kurniawan (21), pengemudi ojek online (ojol) yang meninggal usai dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di Jakarta Pusat.
    Dalam kesempatan itu, Anies menyampaikan duka cita mendalam sekaligus berjanji memperjuangkan keadilan bagi Affan.
    “Innalillahi wa inna ilaihi roji’un. Innalillahi wa inna ilaihi roji’un. Hari ini kita semua berkumpul untuk menunaikan kewajiban kita yang masih hidup. Insya Allah (Affan) wafat dalam keadaan husnul khotimah. Amin,” ujar Anies di TPU Karet Bivak, Jumat (29/8/2025).
    “Yakinlah, yakinlah semua yang di sini akan menjadi saksi bahwa memperjuangkan keadilan itu tidak berhenti di pemakaman ini. Diteruskan terus, dan insya Allah ini menjadi hikmah bagi semuanya,” tambah dia.
    Anies juga menegaskan, kepergian Affan bukan sekadar duka keluarga, melainkan duka jutaan rakyat Indonesia yang menyaksikan pemakamannya.
    “Pak Zulkifli dan Ibu, jutaan rakyat Indonesia mendoakan Ananda (Affan). Jutaan rakyat Indonesia menyaksikan Ananda dimakamkan. Pak Zulkifli dan Ibu, yakinlah bahwa semua akan ikut memperjuangkan keadilan untuk putra Bapak,” kata dia.
    Menurut Anies, perjuangan menuntut keadilan tidak akan berhenti begitu saja. Anies juga mengapresiasi solidaritas para pengemudi ojol yang hadir mendampingi Affan hingga ke liang lahat.
    Ia menilai solidaritas tersebut bisa menjadi teladan persaudaraan bagi bangsa Indonesia.
    “Insya Allah persaudaraan ojek ini, menjadi teladan persaudaraan bagi bangsa Indonesia. Dan teruslah menjadi badan yang solid, yang saling melengkapi, saling mengisi, dan jadi inspirasi,” ucap dia.
    Anies meminta massa ojol pulang dengan damai sembari tetap memperjuangkan keadilan.
    “Saya minta kepada semuanya pulang dengan tenang, dengan teduh, sekaligus kita perjuangkan terus agar keadilan hadir untuk Afan Kurniawan. Usut tuntas dan itu semua aspirasi kita, seluruh Indonesia menyaksikan,” ujar Anies.
    Seorang pengemudi ojol bernama Afan Kurniawan tewas dilindas mobil barakuda saat mengikuti demo di Jalan Penjernihan, Jakarta Pusat, Kamis (27/8/2025).
    Peristiwa terlindasnya Affan oleh mobil Brimob disaksikan langsung oleh banyak peserta aksi dan turut terekam dalam sebuah video.
    Rekaman tersebut kemudian menyebar luas di media sosial hingga memicu kemarahan para pengemudi ojek online dan warga.
    Massa pun berbondong-bondong mendatangi Mako Brimob Kwitang untuk menuntut keadilan bagi ojol yang dilindas rantis Brimob.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.