provinsi: SUMATERA SELATAN

  • Anomali Cuaca di Berbagai Negara, Bagaimana Indonesia di 2025?

    Anomali Cuaca di Berbagai Negara, Bagaimana Indonesia di 2025?

    Jakarta

    Berbagai anomali cuaca di berbagai negara sedang terjadi. Mulai dari Gunung Fuji yang ‘telat’bersalju di bulan Oktober hingga terjadi hujan salju pertama kalinya di Gurun Al Jawf di Arab Saudi.

    Di Indonesia, sepanjang 2024, suhu panas yang membara memecahkan rekor. Suhu harian di Indonesia menembus 38,4 derajat Celcius. Sepanjang tahun ini, suhu bulanan di Indonesia rata-rata lebih panas hampiur satu derajat Celcius dibandingkan 30 tahun terakhir. Bagaimana di tahun depan?

    Berdasarkan Climate Outlook 2025 atau Pandangan Iklim 2025 yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bulan ini, sepanjang 2025 diprediksi tidak akan terjadi anomali iklim.

    Hal ini dikarenakan ENSO (El Nino-Southern Oscillation) dan IOD (Indian Ocean Dipole) berada dalam kondisi netral sepanjang tahun 2025. Adapun kondisi La Nina lemah diprediksi akan terus terjadi hingga awal 2025.

    Suhu Panas dan Curah Hujan

    Meski demikian, suhu udara permukaan rata-rata bulanan di wilayah Indonesia mulai Januari sampai dengan Desember 2025 diprediksi akan mengalami anomali berkisar antara +0,3 sampai dengan +0,6 °C pada Mei hingga Juli 2025 (dengan rata-rata sebesar 0,4°C) lebih hangat dibanding dengan normalnya. Wilayah yang perlu diwaspadai mengalami anomali suhu tinggi antara lain daerah-daerah yang terletak di Sumatera Bagian Selatan, Jawa, NTB dan NTT

    “Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer dan laut tersebut, BMKG memprediksi sebagian besar wilayah Indonesia pada 2025 akan mengalami curah hujan tahunan pada kategori Normal dengan jumlah curah hujan tahunan berkisar antara 1000 – 5000 mm/tahun,” ungkap Dwikorita di Jakarta, Senin (4/11).

    Dwikorita memaparkan, dari angka tersebut, sebanyak 67% wilayah Indonesia akan berpotensi mendapatkan curah hujan tahunan lebih dari 2.500 mm/tahun (kategori tinggi), yaitu meliputi sebagian besar Aceh, sebagian Sumatera Utara, sebagian besar Sumatra Barat, sebagian Riau bagian barat, sebagian Jambi, sebagian besar Bengkulu, sebagian Sumatera Selatan, sebagian besar Kepulauan Bangka Belitung, sebagian Lampung bagian utara, sebagian Banten, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah bagian barat, sebagian kecil Jawa Timur, sebagian besar Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi bagian tengah dan selatan, sebagian Bali, sebagian kecil Nusa Tenggara Timur, sebagian besar Kepulauan Maluku, dan sebagian besar Papua.

    Sementara itu, sebanyak 15% wilayah Indonesia diprediksi akan mengalami curah hujan ‘Atas Normal’ yaitu yang meliputi sebagian kecil Pulau Sumatera, sebagian kecil Kalimantan Timur bagian timur, sebagian Sulawesi bagian tengah dan utara, sebagian kecil Sulawesi Selatan, sebagian kecil Sulawesi Tenggara, sebagian kecil Nusa Tenggara Timur, sebagian kecil Kepulauan Maluku, dan sebagian Papua bagian tengah.

    “Terdapat pula 1 % wilayah Indonesia yang diprediksi mengalami hujan tahunan di bawah normal yaitu meliputi sebagian kecil Sumatera Selatan bagian barat, sebagian kecil Nusa Tenggara Timur, sebagian kecil Maluku Utara, sebagian Papua Barat bagian utara,” imbuhnya.

    “Namun juga perlu diwaspadai wilayah-wilayah yang akan mengalami kondisi hari tanpa hujan yang berkepanjangan terutama di Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur,” tambah Dwikorita.

    Sementara itu, Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan dalam pandangan iklim tersebut BMKG juga menyertakan sejumlah rekomendasi umum untuk sektor-sektor terkait atau terdampak oleh fenomena iklim tersebut. Diantaranya terkait curah hujan tahun 2025 yang mayoritas diprediksi mengalami kondisi curah hujan normal hingga atas normal, sangat cocok untuk mendukung upaya meningkatkan produktivitas tanaman pangan di wilayah-wilayah sentra pangan.

    Untuk perkecualian daerah sentra produksi pangan yang diprediksi mengalami hujan bawah normal, kata Ardhasena, masih dapat melakukan tindakan antisipasi penyesuaian pengelolaan aktivitas pertanian dengan penyesuaian pola tanam dan ketersediaan air, serta disarankan untuk melakukan pemilihan bibit komoditas yang lebih sesuai dengan kondisi tersebut.

    “Dengan upaya dukungan intensifikasi seperti irigasi dan upaya pendukung lainnya, wilayah sentra produksi pangan tersebut masih berpotensi menghasilkan produktivitas tanaman pangan yang baik,” tuturnya.

    Waspada Bencana Hidrometeorologi

    Sedangkan untuk wilayah yang terdapat potensi jumlah curah hujan tahunan 2025 melebihi rata-ratanya atau di atas kondisi normalnya, lanjut Ardhasena, maka perlu diantisipasi potensi kejadian hidrometeorologi ekstrem basah dan dampak turunannya seperti banjir dan tanah longsor, khususnya pada puncak musim hujan.

    Langkah antisipatif juga diperlukan untuk wilayah yang berpotensi mengalami curah hujan di bawah normal yang dapat memicu kekeringan dan dampak lanjutannya berupa kebakaran hutan dan lahan, khususnya pada puncak musim kemarau.

    “Perlu meningkatkan optimalisasi fungsi infrastruktur sumber daya air pada wilayah urban atau yang rentan terhadap banjir, seperti penyiapan kapasitas pada sistem drainase, sistem peresapan dan tampungan air, agar secara optimal dapat mencegah terjadinya banjir. Selain itu juga perlu dipastikan kehandalan operasional waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya untuk pengelolaan curah hujan tinggi saat musim hujan dan penggunaannya sumber daya air di saat musim kemarau,” paparnya.

    Terkait antisipasi potensi dampak La Nina lemah pada awal 2025, Ardhasena mengatakan bahwa terdapat potensi penambahan curah hujan hingga 20% di atas normalnya yang dapat menyebabkan peningkatan frekuensi bencana hidrometeorologi. Dengan demikian, Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah terkait perlu meningkatkan kewaspadaan dan kesiap-siagaan menghadapi potensi bencana tersebut.

    Sementara itu, tambah Ardhasena, risiko kekeringan dan kebakaran hutan tetap harus diperhatikan pada musim kemarau, meskipun prediksi curah hujan cenderung di atas normal pada Juli-September 2025.

    “Kewaspadaan ini tetap diperlukan mengingat data catatan bencana menunjukkan bahwa setiap tahun selalu terdapat kejadian kebakaran hutan dan lahan. Kewaspadaan juga diperlukan untuk antisipasi suhu udara yang mengalami kenaikan pada Mei-Juli 2025,” tutupnya.

    (rns/rns)

  • Gerebek Lorong Keramat Palembang yang Diduga Jadi Sarang Narkoba, 8 Orang Ditangkap
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        11 November 2024

    Gerebek Lorong Keramat Palembang yang Diduga Jadi Sarang Narkoba, 8 Orang Ditangkap Regional 11 November 2024

    Gerebek Lorong Keramat Palembang yang Diduga Jadi Sarang Narkoba, 8 Orang Ditangkap
    Tim Redaksi
    PALEMBANG, KOMPAS.com
    – Lorong Keramat di Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) I,
    Palembang
    , Sumatera Selatan, diduga menjadi lokasi peredaran
    narkoba
    .
    Tim gabungan dari Direktorat Reserse
    Narkoba
    Polda Sumatera Selatan bersama Polrestabes Palembang melakukan penggerebekan di tempat tersebut. Hasilnya, delapan pemuda yang diduga sebagai pengedar berhasil diamankan.
    Selain menangkap delapan tersangka, petugas juga menemukan 1,85 gram sabu, delapan butir pil ekstasi, serta alat hisap sabu.
    Wakil Direktur Reserse Narkoba Polda Sumatera Selatan, AKBP Harissandi, mengatakan kawasan Lorong Keramat sudah lama menjadi incaran petugas akibat banyaknya laporan warga.
    Laporan tersebut diselidiki hingga akhirnya dilakukan pemetaan sebelum penggerebekan kampung pada siang tadi.
    “Kami membagi dua tim, dari sungai dan jalur masuk untuk mengepung lokasi. Hasilnya, delapan orang kami tangkap,” kata Harissandi, Sabtu (9/11/2024).
    Harissandi menjelaskan, delapan tersangka sempat mencoba kabur saat petugas mengejar. Seorang pelaku bahkan melompat ke sungai untuk melarikan diri.
    Namun, petugas yang sudah mengepung area sekitar sungai berhasil menangkap pelaku yang menyerah saat tertangkap.
    Saat ini, delapan tersangka dibawa ke Polda Sumatera Selatan untuk pengembangan lebih lanjut.
    “Kami akan memeriksa lebih lanjut untuk mengungkap jaringan yang lebih besar,” ujar Harissandi.
    Menurut Harissandi, operasi di kampung yang diduga
    sarang narkoba
    ini merupakan bagian dari program 100 hari kerja Presiden Prabowo Subianto dan instruksi langsung dari Kapolda Sumatera Selatan.
    Dengan tertangkapnya delapan pelaku, polisi kini mengincar para komplotan lain yang diduga terlibat.
    “Ini baru tahap awal. Pengembangan akan terus dilakukan untuk membongkar jaringan peredaran narkoba di kawasan tersebut,” ungkapnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Peringatan BMKG, La Nina Mulai ‘Gulung’ RI

    Peringatan BMKG, La Nina Mulai ‘Gulung’ RI

    Daftar Isi

    Dampak La Nina di Indonesia

    Peringatan Curah Hujan Tinggi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengkonfirmasi fenomena La Nina telah terjadi di Indonesia. Pada awal Januari 2024 ini, fenomena fenomena tersebut bahkan sudah terjadi selama 2 dasarian atau sekitar 20 hari.

    Fenomena La Nina merupakan anomali iklim yang ditandai dengan suhu permukaan laut (SPL) atau sea surface temperatur (SST) di Samudra Pasifik tropis bagian tengah dan timur yang lebih dingin dibandingkan suhu normalnya.

    Kondisi ini biasanya diikuti dengan berubahnya pola sirkulasi Walker (sirkulasi atmosfer arah timur barat yang terjadi di sekitar ekuator) di atmosfer yang berada di atasnya dan dapat mempengaruhi pola iklim dan cuaca global.

    Menurut laman BMKG, La Nina dapat berulang dalam beberapa tahun sekali dan setiap kejadian dapat bertahan sekitar beberapa bulan hingga 2 tahun.

    Dampak La Nina di Indonesia

    Menurut Deputi bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan, La Nina akan berdampak pada musim hujan di Indonesia. Dia bilang Indonesia akan mengalami musim hujan dengan kategori normal hingga di atas normal.

    “Musim hujan yang akan datang, dengan la Nina lemah, akan memiliki kategori normal hingga atas normal,” katanya saat dikonfirmasi CNBC Indonesia.

    Kondisi normal dimaksud adalah kondisi klimatologi jangka panjang, yaitu 30 tahun.

    “Akan lebih basah atau di atas normal dibandingkan rata-rata musim hujan 1991-2020,” jelas Ardhasena.

    Sebagai informasi, BMKG mencatat, sebanyak 28% ZOM (zona musim) di wilayah Indonesia telah masuk musim hujan.

    Wilayah yang sedang mengalami musim hujan meliputi sebagian besar Aceh, Sumatra Utara, Riau, Sumatra Barat, Jambi, sebagian Sumatra Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, Lampung bagian Barat, sebagian Banten, Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, sebagian besar Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur.

    Lalu, sebagian Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan bagian utara, sebagian Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, sebagian Maluku Utara, sebagian Maluku, Papua Barat dan sebagian Papua.

    Secara umum, dampak La Nina tergantung pada periode waktunya. Pada bulan Juni-Juli-Agustus (JJA), La Nina menyebabkan peningkatan curah hujan di hampir di sebagian besar wilayah Indonesia.

    Sementara jika terjadi pada bulan September-Oktober-November, La Nina berpengaruh pada meningkatnya curah hujan di wilayah tengah hingga timur Indonesia.

    Pada pada Desember-Januari-Februari dan Maret-April-Mei, fenomena La Nina berdampak pada peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia bagian timur.

    “Peningkatan curah hujan saat La Nina umumnya berkisar 20-40% lebih tinggi dibandingkan curah hujan saat tahun Netral. Namun, terdapat juga beberapa wilayah yang mengalami peningkatan curah hujan lebih dari 40%,” tulis BMKG.

    “Pada periode puncak musim hujan Desember-Januari-Februari), La Nina tidak memberikan dampak peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia bagian tengah dan barat sebagai akibat interaksinya dengan sistem monsun,” demikian penjelasan BMKG.

    Peringatan Curah Hujan Tinggi

    BMKG sudah mengeluarkan peringatan dini curah hujan tinggi, yang berlaku untuk Dasarian I November 2024, untuk status ‘Waspada’, ‘Siaga’, dan ‘Awas’.

    Waspada:

    Beberapa kabupaten/kota di Provinsi Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan

    Siaga:

    Beberapa kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, NTT, Sulawesi Selatan

    Awas:

    Beberapa kabupaten/kota di Provinsi Banten, Jawa Barat.

    (luc/luc)

  • Mudah Dijangkau, Pulang Kampung Carinya BRILink

    Mudah Dijangkau, Pulang Kampung Carinya BRILink

    JABAR EKSPRES – BRILink adalah layanan perbankan yang disediakan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk mempermudah akses perbankan bagi masyarakat, terutama di daerah yang belum terjangkau oleh kantor cabang BRI.

    Melalui agen BRILink, kamu bisa melakukan berbagai transaksi perbankan seperti setor tunai, tarik tunai, transfer antar rekening BRI, dan pembayaran tagihan.

    Manfaat BRILink salah satunya dirasakan, Toni warga Palembang yang pulang mudik ke kampung halaman di desa Kuang Dalam kecamatan Rambang Kuang kabupaten Ogan Ilir.

    “Memang agak sulit mencari ATM dan jauh dari bank cabang pas pulang ke daerah dusun kami. Tapi untunglah sudah ada agen BRI Link tidak jauh dari desa kami, mudah di jangkau dan ditemui di desa-desa,” ungkapnya.

    BACA JUGA:Tersandung Kasus Penipuan dan Penggelapan, Direktur PT GIE jadi DPO Polresta Bogor

    Ia menyebut, kehadiran BRI link tidak hanya memudahkan transaksi pengambilan uang tapi juga menambah pelayanan non tunai di desa-desa. “Kebetulan pas itu tidak banyak bawa uang tunai. Sudah keliling tidak nemu ATM, untunglah ada BRI link, ya jadi cukup terbantu. Jadi ya kalau balik dusun mau tarik tunai atau transaksi lain kami carinya BRI Link aja,” ungkapnya.

    BRI Link memungkinkan pembayaran berbagai tagihan seperti listrik, air, telepon, dan lainnya tanpa harus pergi ke kantor cabang. Kamu bisa membeli pulsa telepon dan token listrik melalui agen BRI Link.

    BRI Link hadir di berbagai lokasi, termasuk di daerah pedesaan, sehingga memudahkan masyarakat yang jauh dari kantor cabang BRI untuk tetap bisa mengakses layanan perbankan.

    Menjadi agen BRI Link, masyarakat bisa mendapatkan tambahan penghasilan dan membantu meningkatkan perekonomian lokal.

  • Daftar 38 Provinsi di Indonesia dan Ibu Kotanya, Sudah Hafal? – Page 3

    Daftar 38 Provinsi di Indonesia dan Ibu Kotanya, Sudah Hafal? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Indonesia saat ini resmi memiliki 38 provinsi beserta ibu kotanya yang terbagi dari berbagai wilayah mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua.

    Sebelumnya, pemerintah telah melakukan penambahan provinsi baru hasil pemekaran dari wilayah Papua, yaitu pembentukan Provinsi Papua Barat Daya sebagai provinsi ke-38 di Indonesia sesuai Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2022.

    Pada 11 November 2022 pemerintah juga meresmikan pembentukan tiga daerah otonom baru (DOB) di Papua, yakni Provinsi Papua Selatan, Provinsi Papua Tengah, dan Provinsi Papua Pegunungan.

    Adanya pemekaran provinsi di Indonesia atau daerah otonomi menjadi salah satu upaya pemerataan pembangunan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    Setiap provinsi memiliki ibu kota yang menjadi pusat pemerintahan dan administrasi. Dengan bertambahnya beberapa provinsi baru, berikut daftar 38 provinsi di Indonesia beserta Ibu Kotanya dikutip dari Antara, Minggu (10/11/2024).

    1. Nanggroe Aceh Darussalam – (Ibu Kota: Banda Aceh)

    2. Sumatera Utara – (Ibu Kota: Medan)

    3. Sumatera Selatan – (Ibu Kota: Palembang)

    4. Sumatera Barat – (Ibu Kota: Padang)

    5. Bengkulu – (Ibu Kota: Bengkulu)

    6. Riau – (Ibu Kota: Pekanbaru)

    7. Kepulauan Riau – (Ibu Kota: Tanjung Pinang)

    8. Jambi – (Ibu Kota: Jambi)

    9. Lampung – (Ibu Kota: Bandar Lampung)

    10. Bangka Belitung – (Ibu Kota: Pangkal Pinang)

    11. Kalimantan Barat – (Ibu Kota: Pontianak)

    12. Kalimantan Timur – (Ibu Kota: Samarinda)

    13. Kalimantan Selatan – (Ibu Kota: Banjarbaru)

    14. Kalimantan Tengah – (Ibu Kota: Palangkaraya)

    15. Kalimantan Utara – (Ibu Kota: Tanjung Selor)

    16. Banten – (Ibu Kota: Serang)

     

    17. DKI Jakarta – (Ibu Kota: Jakarta)

    18. Jawa Barat – (Ibu Kota: Bandung)

    19. Jawa Tengah – (Ibu Kota: Semarang)

    20. Daerah Istimewa Yogyakarta – (Ibu Kota: Yogyakarta)

  • Polda Jambi Hancurkan Puluhan Sumur Minyak Ilegal di Hutan Harapan

    Polda Jambi Hancurkan Puluhan Sumur Minyak Ilegal di Hutan Harapan

    Jambi, Beritasatu.com – Subdit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Ditreskrimsus Polda Jambi bekerja sama dengan PT Restorasi Ekosistem Indonesia (Reki) melakukan tindakan tegas terhadap aktivitas penambangan minyak ilegal (illegal drilling) yang ditemukan di kawasan Hutan Harapan. Penindakan ini dilakukan pada Sabtu (09/112024), tepatnya di perbatasan Kabupaten Batanghari, Jambi, dan Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

    Menurut Kasubdit Tipidter Ditreskrimsus Polda Jambi, AKBP Reza Khomeini, operasi ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari laporan masyarakat mengenai aktivitas ilegal di wilayah konservasi tersebut. 

    “Kami mendapat arahan dari Kapolda Jambi untuk segera menindaklanjuti dugaan adanya illegal drilling di kawasan yang dikelola oleh PT Reki,” ujar Reza.

    Setelah menempuh perjalanan selama empat hingga lima jam ke lokasi, tim gabungan menemukan puluhan lokasi sumur minyak ilegal yang sudah ditinggalkan para pekerja. Menariknya, meskipun lokasi awal yang dilaporkan berada di Kabupaten Batanghari, tetapi setelah dicek melalui peta, aktivitas ilegal ini ternyata berada sekitar dua kilometer di dalam wilayah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

    “Kami temukan puluhan sumur yang sudah ditinggalkan pekerjanya. Berdasarkan pengecekan peta, lokasi ini masuk wilayah Sumsel,” jelas Reza. 

    Dia menambahkan, area Hutan Harapan milik PT Reki memang mencakup dua provinsi, yakni Jambi dan Sumatera Selatan.

    Untuk mencegah aktivitas serupa terulang, pihak kepolisian bersama PT Reki menghancurkan 20 sumur minyak serta peralatan yang ditinggalkan para pelaku. Selain itu, tim juga menemukan tempat yang diduga sebagai penampungan minyak hasil illegal drilling di kawasan yang masuk wilayah Kabupaten Batanghari, Jambi. Namun, saat petugas tiba di lokasi, pemilik penampungan tersebut sudah melarikan diri, diduga karena mengetahui kedatangan petugas.

    “Kami telah menghancurkan sebagian besar sumur yang ditemukan agar tidak bisa digunakan kembali. Ke depan, kami akan berkoordinasi dengan Polda Sumsel untuk menyelidiki lebih lanjut, terutama terkait jaringan pembeli minyak ilegal ini,” tegas Reza.

    Reza juga berharap agar pemerintah setempat dapat lebih aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai larangan memasuki kawasan konservasi untuk melakukan aktivitas penambangan minyak tanpa izin. Pasalnya, meski telah ditindak, para pelaku kerap kali berpindah lokasi ke area baru.

    “Kami butuh dukungan dari pemerintah untuk memberikan imbauan agar masyarakat tidak memasuki kawasan ini. Pengalaman kami, di beberapa lokasi yang sudah kami tindak, hanya berhenti sementara, lalu muncul lagi di tempat lain,” ungkap Reza.

    Dengan upaya gabungan antara penegakan hukum dan edukasi dari pemerintah, diharapkan aktivitas pertambangan ilegal yang merusak lingkungan ini dapat dihentikan secara permanen.

  • XL Axiata Gelar Final Kompetisi Futsal untuk Siswa SMA Berhadiah Rp 870 Juta – Page 3

    XL Axiata Gelar Final Kompetisi Futsal untuk Siswa SMA Berhadiah Rp 870 Juta – Page 3

    Total lebih dari 200 ribu pengunjung menyaksikan di sepanjang babak penyisihan di 40 kota.

    Kota-kota tersebut antara lain di Serang, Tangerang, Bogor, Bekasi, Jakarta, Sukabumi, Depok, Bandung, Cianjur, Cirebon, Yogyakarta, Purwokerto, Semarang, Tasikmalaya, Sumedang, Tegal, Denpasar, Surabaya, Kupang, Malang, Aceh, Medan, Tebing Tinggi, Palembang, Padang, Jambi, Pekanbaru, Lampung, Batam, Pontianak, Balikpapan, Samarinda, Banjarmasin, Palangkaraya, Manado, Gorontalo, Palu, Kenadari, dan Makassar.

    Berikut adalah 17 tim yang berlaga di grand final di Indonesia Arena nanti:

    Futsal Putra

    Region Jabodetabek dan Banten: SMAN 1 Parung Bogor, SMA Hutama Bekasi, MAN 2 Sukabumi Pelabuhan Ratu, SMK Citra Negara Depok, SMA PGRI 109 Tangerang, SMAN 4 Kota Serang, dan SMK Jakarta Barat 1
    Regional West (Sumatera) : SMA 4 Metro LampungRegion Central (Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY) : SMAN 11 Semarang
    Region East (Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara) : SMAN 12 Surabaya
    Region Kalimantan : SMK Medika Samarinda
    Region Sulawesi : SMAN 18 Makassar

     

  • Antusiasnya Warga Mau Ikut Upacara di TMP Kalibata, Ada yang Dari Palembang

    Antusiasnya Warga Mau Ikut Upacara di TMP Kalibata, Ada yang Dari Palembang

    Jakarta

    Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memimpin upacara ziarah nasional di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, dalam rangka memperingati Hari Pahlawan. Warga pun antusias menyaksikan upacara tersebut.

    Pantauan detikcom, Minggu (10/11/2024), tampak warga berkumpul di depan area TMP Kalibata, Jakarta Selatan. Warga tampak menyaksikan upacara sambil mengambil foto dan video kegiatan tersebut.

    Ada pula pelajar SD yang ikut menyaksikan masih mengenakan seragamnya. Salah satu warga, Budi (52), mengaku datang dari Palembang dan senang bisa melihat upacara tersebut.

    “Saya dari daerah, dari Palembang, baru dateng ke sini. Iya mau lihat upacaranya. Baru pertama kali presiden dilantik kan. Periode beliau,” kata Budi.

    Budi datang bersama anak-anaknya. Dia menyebut anak-anaknya senang meski hanya bisa menyaksikan upacara yang dipimpin Gibran dari luar TMP Kalibata.

    “Baru pertama kali. Senang sekali anak-anak ini ya. Iya, seneng, seneng lah. Terhibur walaupun dari jauh. Tapi nggak boleeh deket-deket kita. Tadi udah foto-foto juga,” ujarnya.

    “Ya cuman dari luar. Tapi oke lah, masih kelihatan dikit meski dari jauh gini.
    Pergi sendirian ini, emang mau lihat itu (upacara). Pas juga banyak orang yang nonton ternyata, dari luar sini,” ucapnya.

    Sebelumnya, Gibran memimpin upacara ziarah nasional di TMP Kalibata, Jakarta Selatan. Upacara ini dalam rangka memperingati Hari Pahlawan.

    Komandan upacara yang bertugas ialah Kolonel Pnb Lucky Indrawan, S.A.P. Lucky merupakan Kepala Dinas Operasi Lanud Suryadarma.

    Upacara dilanjutkan dengan mengenang pertempuran 10 November 1945 di Surabaya dengan ditandai bunyi sirene selama 60 detik. Gibran pun memimpin proses mengheningkan cipta. Setelah itu, Gibran memimpin prosesi tabur bunga.

    (ial/haf)

  • Jika Peserta BPJS Kesehatan Nunggak Iuran-Tak Mampu Bayar, Apakah Bisa Bikin SIM?

    Jika Peserta BPJS Kesehatan Nunggak Iuran-Tak Mampu Bayar, Apakah Bisa Bikin SIM?

    Jakarta

    Pemerintah melanjutkan uji coba terkait kepesertaan BPJS Kesehatan sebagai syarat penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM). Sebelumnya, regulasi ini hanya berlaku pada 1 Juli hingga 30 September 2023 di tujuh polda yakni Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Dari hasil evaluasi, penerapan regulasi ini efektif menekan angka peserta jaminan kesehatan nasional (JKN) BPJS Kesehatan yang tidak aktif. Walhasil, pemerintah memperluas sasaran uji coba secara nasional. Mulai berlaku di seluruh wilayah Indonesia sejak 1 November 2024.

    Lantas, bagaimana dengan masyarakat yang memiliki tunggakan iuran dan tidak memiliki uang untuk melunasi tagihan BPJS Kesehatan? Apakah mereka tetap bisa membuat atau memperpanjang SIM?

    Asisten Deputi Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Masyarakat BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi bersama Korlantas, BPJS Kesehatan, Kemenko PMK, Setkab, dan KSP atas uji coba di tujuh Polda, disepakati bersama bahwa implementasi Perpol Nomor 2 Tahun 2023 cukup efektif dan dapat diberlakukan secara nasional.

    Meskipun begitu, Rizzky menegaskan bahwa BPJS Kesehatan belum secara resmi dijadikan sebagai syarat penerbitan SIM.

    Untuk sementara waktu, syarat tersebut masih dalam tahap uji coba dan penerapan secara resmi menunggu evaluasi terlebih dahulu.

    “Per 1 November 2024 uji coba secara nasional. Untuk pemberlakuan nasional akan dilakukan evaluasi terlebih dahulu,” imbuhnya kepada detikcom, Minggu (10/11/2024).

    Rizzky menjelaskan, bagi peserta yang memiliki tunggakan iuran dan belum mampu untuk melunasi tagihan BPJS Kesehatan, masih tetap dilayani untuk pembuatan dan perpanjangan SIM selama uji coba nasional ini.

    “Pada masa uji coba nasional ini pemberlakuan terkait syarat kepesertaan JKN aktif, apabila ditemukan status kepesertaan JKN-nya nonaktif maupun belum terdaftar JKN, pemohon SIM diberikan edukasi untuk melakukan reaktivasi atau pendaftaran peserta serta proses penerbitan SIM tetap dapat dilanjutkan,” jelasnya.

    Dengan begitu, peserta tak harus melunasi tunggakan iuran BPJS Kesehatan terlebih dahulu dan tetap dilayani untuk melakukan penerbitan SIM. Namun, kata Rizzky, perlu dicatat bahwa ketentuan tersebut hanya berlaku selama masa uji coba nasional.

    Ia juga mengatakan peserta BPJS Kesehatan mandiri atau peserta Bukan Penerima Bantuan Iuran (Non-PBI) yang tak mampu membayar iuran bisa dialihkan kepesertaannya menjadi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI)

    “Apabila peserta tidak mampu, bisa diusulkan kepesertaannya menjadi PBI,” sambungnya.

    (suc/suc)

  • 2 Rival Punya Gelar Doktor, Cik Ujang jadi “Musuh Bersama” di Debat Cawagub Sumsel

    2 Rival Punya Gelar Doktor, Cik Ujang jadi “Musuh Bersama” di Debat Cawagub Sumsel

    GELORA.CO -Tiga calon Wakil Gubernur Sumatera Selatan akan segera berhadapan dalam debat publik pada Minggu, 10 November 2024. Debat ini menjadi ajang mereka untuk menyampaikan visi, misi, serta pandangan strategis dalam memajukan Provinsi Sumsel.

    Menariknya, tiga calon ini berlatar belakang pendidikan hukum. Bahkan dua di antaranya, Riezky Aprilia dan R.A. Anita Noeringhati telah meraih gelar doktor di bidang tersebut. 

    Sementara itu, Cik Ujang hanya memiliki gelar sarjana strata-1 yang sebelumnya sempat dipermasalahkan.

    Pengamat politik Sumsel, Ade Indra Chaniago, menilai perbedaan akademik ini akan menciptakan dinamika debat yang menarik. 

    “Bukan hanya soal gelar akademik, tapi kandidat dengan gelar doktor seringkali dinilai memiliki intelektual lebih tinggi. Ini yang menjadi pembeda di panggung debat nanti,” jelasnya, dikutip RMOLSumsel, Sabtu, 9 November 2024.

    Ade memprediksi, Cik Ujang mungkin akan menghadapi tantangan dalam debat, diapit oleh dua kandidat bergelar doktor. 

    “Posisi Cik Ujang seperti ‘musuh bersama’ dalam debat nanti, karena kedua doktor ini memiliki kualitas intelektual yang lebih unggul jika dilihat dari gelar akademik mereka,” tambahnya.

    Meski Cik Ujang berpengalaman sebagai kepala daerah, debat Pilkada diyakini akan memberi pengaruh besar terhadap penilaian audiens mengenai kualitas intelektual para kandidat.

    “Debat ini bukan sekadar pidato atau adu argumen. Ini tentang adu strategi dan gaya kepemimpinan. Riezky dan Anita, dengan gelar doktor di bidang hukum, akan cenderung menyajikan pandangan lebih mendalam dan analitis, terutama dalam kebijakan hukum dan tata kelola pemerintahan,” paparnya.

    Ade juga menyebut bahwa gelar doktor yang dimiliki Riezky dan Anita menjadi keunggulan tersendiri. Mereka diperkirakan lebih mampu menggali isu-isu strategis seperti regulasi dan kebijakan publik. 

    “Pendekatan ilmiah dan riset menjadi kekuatan bagi kandidat dengan gelar doktor dalam menghadapi masalah kompleks, terutama terkait hukum dan tata kelola daerah,” ujarnya.

    Ade menambahkan, debat nanti akan memperlihatkan keseimbangan antara kecerdasan akademik dan pendekatan pragmatis. Hasilnya sangat bergantung pada kemampuan kandidat dalam menyampaikan ide-ide mereka dan menghubungkannya dengan kebutuhan masyarakat.

    Kandidat bergelar doktor kemungkinan besar akan unggul dalam argumentasi yang mendalam, sementara Cik Ujang bisa membawa perspektif dari pengalamannya sebagai pemimpin daerah.

    “Kualitas intelektual kandidat akan terlihat dalam debat nanti. Tapi tetap, hanya masyarakat yang akan menentukan siapa yang layak mendapatkan mandat,” tutupnya.