provinsi: SUMATERA SELATAN

  • Kelaparan Tunggu Gibran Bagi Makan Siang Gratis di Sekolah, Habibi Nyaris Pingsan: Belum Sarapan

    Kelaparan Tunggu Gibran Bagi Makan Siang Gratis di Sekolah, Habibi Nyaris Pingsan: Belum Sarapan

    TRIBUNJATIM.COM – Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka bersama Pj Gubernur DKI, Teguh Setyabudi, membagikan makan siang gratis di SDN 15 Slipi dan SLB 05, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (19/11/2024).

    Seharusnya, pembagian makan bergizi gratis tersebut dilakukan pukul 09.30 WIB.

    Namun ada keterlambatan atas kedatangan Gibran Rakabuming.

    Hal ini menyebabkan seorang bocah SD nyaris pingsan menunggu kedatangan Gibran.

    Ia menunggu Gibran demi dibagikan makan siang gratis di sekolahnya, SDN 15 Slipi, Palmerah, Jakarta Barat.

    Diketahui, para siswa di kelas II SDN 15 Slipi sejak awal sudah tidak sabar ingin menyantap makanan siang gratis tersebut.

    Namun sampai pukul 10.00 WIB lebih, siswa SD belum juga makan karena masih menunggu kedatangan Gibran.

    Hingga salah satu siswa kelas II B bernama Habibi hampir pingsan.

    Rupanya, ia belum sarapan sejak dari rumah.

    Siswa kelas 2 SD tersebut diduga sengaja tidak makan dari rumah karena akan mendapat makan bergizi gratis dari sekolah.

    Hal itu diungkap guru kelas, Suriadin.

    Ia mengatakan, siswanya sempat dibawa ke ruang unit kesehatan sekolah (UKS) SDN 15 Slipi.

    “Sebelum dibawa saya cek jidatnya (kening) enggak panas, saya pegang perutnya panas,” tuturnya.

    “Dia belum makan ternyata, makanya hampir pingsan,” imbuhnya, dilansir dari Tribunnews.com.

    Bocah SD nyaris pingsan nunggu kedatangan Gibran demi makan siang gratis, tak makan dari rumah (Tribunnews.com)

    Menurut Suriadin, di UKS, siswa tersebut sempat diminta untuk istirahat dan diberikan teh hangat. 

    Tapi karena takut Gibran datang, siswa tersebut ingin kembali ke ruang kelasnya.

    Suriadin akhirnya meminta roti ke siswa lain untuk mengganjal perut Habibi yang lapar.

    “Infonya, sih, 10 menit lagi sampai, sampai pukul 10.13, belum makan siswanya,” pungkas Suriadin.

    Sementara itu, seorang siswa Sekolah Dasar (SD) menangis sesenggukan setelah tak kebagian susu dari Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka.

    Aksi tersebut kemudian viral beredar di media sosial.

    Saat itu, Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, sedang melakukan kunjungan ke Tana Toraja, Sulawesi Selatan, pada Rabu (13/11/2024) siang.

    Gibran sekalian membagikan susu, buku, dan sejumlah peralatan sekolah ke sejumlah siswa yang berbaris menyambutnya.

    Momen ini terjadi di sepanjang jalan protokol menuju lokasi penutupan Sidang Raya ke-18 Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI).

    Akan tetapi, di balik momen bahagia tersebut, ada kisah sedih yang dialami seorang pelajar SD bernama Shein.

    Shein yang tidak mendapatkan susu dan bingkisan dari Wapres tersebut tampak menangis hingga sesenggukan.

    Video berdurasi kurang lebih satu menit yang merekam momen itupun viral di media sosial setelah dibagikan oleh warga yang merasa kasihan kepada anak tersebut.

    Dalam video viral tersebut, Shein mengungkapkan rasa kecewanya.

    Shein mengaku sudah menunggu di jalan sejak pagi hari untu menyambut Gibran.

    Akan tetapi saat Wapres tiba dan membagikan bingkisan, dirinya tidak kebagian.

    Tangis bocah perempuan yang tak mendapat susu dari Wapres Gibran Rakabuming Raka, padahal sudah menunggu dari pagi (Istimewa via Tribun Toraja)

    Diketahui, kedatangan Gibran ke Toraja dan Toraja Utara tersebut menjadi magnet warga setempat.

    Dilansir dari Kompas.com, banyak anak-anak yang menantikan kesempatan untuk berfoto bersama.

    Bahkan mereka membentangkan spanduk bertuliskan pesan, “Selamat datang pak Gibran, Bolehkah Foto?”. 

    Gibran menutup acara tersebut dan meminta maaf atas keterlambatannya hadir, dikarenakan banyaknya warga yang ingin menyapa sepanjang jalan. 

    “Mohon maaf tadi saya terlambat karena keluar dari bandara sampai di sini.”

    “Tadi lewat kanor Sinode juga, kiri-kanan banyak warga yang ingin menyapa, jadi tidak sopan kalau lewat begitu saja.”

    “Jadi di beberapa titik terpaksa saya turun bagikan susu, buku, dan perlengkapan sekolah,” kata Gibran.

    Sementara di tempat lain, para petugas pelaksanaan program uji coba makan siang gratis di SDN 166 Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), dibuat terharu.

    Pasalnya siswi Sekolah Dasar bernama Devi memilih tidak melahap di tempat makanan dan minuman bergizi yang dihidangkan.

    Ia justru ingin membawa pulang makanan tersebut, dan alasannya cukup mengharukan.

    Momen mengharukan ini terjadi saat pembagian uji coba makan siang gratis yang berlangsung pada Sabtu (16/11/2024).

    Rupanya, Devi memilih untuk tidak menyantap makanan yang diberikan oleh jajaran Polda Sumatera Selatan.

    Tak menyentuh menu, Devi justru ingin membawa pulang makanan tersebut untuk dimakan bersama ibunya di rumah.

    Terlihat dalam video yang beredar, Devi duduk di meja, sedangkan teman-temannya sudah mulai lahap menikmati makanan yang berisi nasi dan lauk pauk.

    Seorang polisi wanita (polwan) yang mengenakan rompi bertanya, mengapa Devi tidak menyantap makanannya.

    “Kenapa enggak dimakan, sayang?” tanya Polwan tersebut.

    “Untuk mama,” jawab Devi dengan mata berkaca-kaca.

    Meskipun dibujuk untuk menyantap makanan, Devi tetap ingin membawa makanan tersebut pulang.

    “Nanti Devi lapar?” tanya petugas.

    “Enggak,” jawab Devi singkat.

    Diketahui, Devi merupakan anak yatim setelah ayahnya meninggal.

    Devi siswi SDN 166 Palembang yang enggan makan siang gratis di sekolah, ia memilih membawa makanan pulang ke rumah dan menyantapnya bersama sang ibu (Instagram/polisi_sumsel)

    Sejak itu, ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga di sekitar kediaman mereka yang terletak di Balayudha untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

    “Papa sudah meninggal. Mama ngepel di rumah orang,” kata Devi dengan suara lirih.

    Polwan yang menanyai Devi tampak tidak bisa menahan air mata melihat kisah sedih yang dialami siswi SD tersebut.

    Di akhir video, teman-teman Devi memberi semangat untuknya.

    Sementara itu, Kabid Bia APK Bidkeu Polda Sumsel AKBP Kuncahyono, yang memimpin pelaksanaan uji coba makan siang gratis tersebut, membenarkan adanya video tersebut.

    Menurut Kuncahyono, program ini adalah bagian dari dukungan Polda Sumsel terhadap program pemerintah pusat yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto.

    “Kegiatan ini merupakan perintah Kapolda Sumsel dalam rangka mendukung program pemerintah Presiden Prabowo.”

    “Memberikan makanan sehat bergizi kepada anak-anak Sekolah Dasar,” ujar Kuncahyono.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Pelanggan PLN Tewas Ditembak Orang Tak Dikenal saat Antre Bayar Tagihan Listrik

    Pelanggan PLN Tewas Ditembak Orang Tak Dikenal saat Antre Bayar Tagihan Listrik

    TRIBUNJATENG.COM, MUSI BANYUASIN – Kasus penembakan terjadi di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan.

    Pria bernama Angga Murina Pratama (36) tewas ditembak saat hendak membayar tagihan listrik.

    Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Musi Banyuasin masih melakukan penyelidikan untuk mencari pelaku penembakan.

    Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sumatra Selatan, Kombes Pol Sunarto menjelaskan, kejadian bermula ketika Angga datang ke loket pembayaran PLN di Jalan Kopral Hanafiah, RT 13, RW 02, Kelurahan Serasan Jaya, Kecamatan Sekayu, sekitar pukul 08.50 WIB.

    Satreskrim Polres Musi Banyuasin (Muba), Sumatra Selatan saat melakukan olah TKP penembakan Angga Murina Pratama (38) yang tewas saat hendak membayar tagihan listrik, Kamis (21/11/2024). (Dokumentasi Polisi)

    Saat sedang mengantre dan mengeluarkan ponsel untuk menunjukkan nomor rekening listrik, Angga didatangi seseorang dari arah belakang.

    “Pelaku yang tiba-tiba datang dari arah belakang langsung mendekati korban dan menembaknya di bagian kepala hingga tembus ke kaca loket pembayaran PLN,” kata Sunarto, Kamis (21/11/2024).

    Sunarto menambahkan, pelaku datang ke loket pembayaran listrik menggunakan sepeda motor matic tanpa pelat nomor.

    Setelah melakukan aksinya, pelaku langsung melarikan diri ke arah stadion.

    Kejadian tersebut membuat para pelanggan listrik PLN yang berada di lokasi panik.

    “Ciri-ciri pelaku sudah diketahui, sekarang masih dalam pengejaran,” ungkap Sunarto.

    Dari lokasi kejadian, penyidik menemukan selongsong peluru yang kini akan dibawa ke Laboratorium Forensik (Labfor) cabang Palembang untuk dilakukan pemeriksaan.

    “Nanti akan dilihat apakah senjata api yang digunakan rakitan atau bukan,” tambahnya.

    Sebelumnya, penembakan di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatra Selatan, menewaskan Angga Murina Pratama (36).

    Angga mengalami luka parah di bagian kepala setelah ditembak oleh orang tak dikenal saat hendak membayar tagihan listrik di loket pembayaran PLN.

    Kasat Reskrim Polres Muba, AKP Bondan Try Hoetomo menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan awal, korban datang menggunakan sepeda motor Suzuki Smash warna hitam tanpa pelat nomor untuk melakukan pembayaran tagihan listrik di loket PLN Sekayu.

    Namun saat hendak mengantre, pelaku datang dan langsung menembak Angga hingga tewas di tempat.

    “Korban saat itu hendak melakukan pembayaran listrik, pelakunya belum diketahui,” kata Bondan. (*)

     

  • Kolaborasi Daerah dan BKKBN, Kunci Cegah Kasus Stunting Baru

    Kolaborasi Daerah dan BKKBN, Kunci Cegah Kasus Stunting Baru

    Jakarta: Audit Kasus Stunting (AKS) terus menjadi andalan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam upaya menurunkan angka stunting di Indonesia. BKKBN mendorong kabupaten/kota untuk berbagi inovasi dan strategi nyata, termasuk pendampingan keluarga, intervensi gizi, hingga pencegahan pernikahan dini.

    Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak Kemendukbangga/BKKBN Irma Ardiana mengatakan melalui AKS dapat belajar dari pemerintah kabupaten/kota untuk bisa menggalang komitmen dari berbagai pemangku kepentingan.

    Menurut Irma, banyak kisah dan pembelajaran menarik lain di daerah, di mana masyarakat kabupaten/kota sampai mendaftarkan keluarga tim audit sebagai penerima bantuan iuran jaminan kesehatan, memfasilitasi akte lahir, isbat nikah.

    “Serta memastikan penerimaan bantuan sosial, hingga akses pelatihan kerja bagi orang tua tim audit,” kata Irma.

    Sementara itu Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) Wihaji diwakiliDeputi Keluarga Sejahtera-Pemberdayaan Keluarga (KSPK), Nopian Andusti  menyampaikan apresiasinya kepada dua kabupaten.

    Kabupaten itu Bener Meriah di Provinsi Aceh dan Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) di Provinsi Sumatera Selatan. Apresiasi diberikan karena kedua kabupaten tersebut  terpilih untuk menyampaikan Praktik Baik Audit Kasus Stunting Indonesia untuk 5 PASTI (AKSI PASTI) Seri 4 Tahun 2024. 

    Kegiatan ini merupakan tahun ketiga pelaksanaan AKS dan tahun terakhir masa berlakunya Perpres 72/2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

    Nopian mendorong agar seluruh kabupaten/kota  melakukan percepatan realisasi anggaran dan tahapan pelaksanaan AKS Siklus II, sehingga dapat mencapai target yang telah ditetapkan. 

    Nopian mendorong percepatan realisasi anggaran dan pelaksanaan AKS siklus kedua. Berdasarkan aplikasi Morena per 19 November 2024, realisasi anggaran Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) AKS baru mencapai 45,48% dengan realisasi anggaran Rp 18.842.612.947 dari total anggaran  Rp 41.433.995.740.

    “AKS tidak hanya untuk diagnosis kasus, tetapi juga memperkuat pendampingan keluarga. Kita harus mencegah kasus baru dengan mendampingi keluarga berisiko stunting,” jelas Nopian.

    Nopian mengatakan, Kemendukbangga/BKKBN memiliki peran untuk dapat menyosialisasikan dan memotivasi agar terbangun kesadaran para pihak dari tingkat desa/kelurahan dan kecamatan untuk membawa kasus-kasus yang sulit kepada ahlinya.

    Nopian berharap TPPS daerah memperkuat mekanisme operasional pendampingan keluarga berisiko stunting di lapangan melalui AKS. Selain menentukan diagnosis kasus, AKS juga bertujuan memperkuat manajemen pendampingan keluarga. 

    Pendekatan yang dibangun memungkinkan para tim teknis, termasuk Tim Pendamping Keluarga (TPK), memiliki kemampuan literasi dan berbagi memakai data, memahami bentuk pendampingan yang diperlukan sesuai rekomendasi pakar/petunjuk tata laksana dan memperbaiki serta meningkatkan kualitas data. 

    Nopian sangat mengharapkan AKS dapat memberikan dampak  nyata bagi penurunan prevalensi stunting dengan mencegah terjadinya kasus serupa. Termasuk penurunan prevalensi stunting dapat dicapai dengan mencegah adanya kasus stunting baru. 

    “Oleh karena itu sasaran pada keluarga berisiko stunting menjadi sangat penting untuk memastikan terjadinya perbaikan status risiko auditee pasca intervensi,” ucap Nopian.
    Praktik Baik AKS
    Melalui kegiatan Praktik Baik Audit Kasus Stunting Indonesia Untuk 5 PASTI (AKSI PASTI) Seri 4 Tahun 2024 ini Pj. Bupati Bener Meriah, Mohammad Tunwier bersama tim pakar menyampaikan ditemukan faktor risiko pada calon pengantin (Catin) inisial AF dengan kasus depresi, usia masih terlalu muda, dan kesulitan ekonomi. Ditemukan juga kasus ibu hamil dengan ‘skizofrenia’.

    Kasus catin AF telah direkomendasi pakar agar dilakukan tes psikologi untuk mengukur kapasitas intelegensia, kemampuan
    menyesuaikan diri, menyelesaikan masalah, simpati dan empati, kemampuan sosial dan motivasi diri (pakar psikolog). 

    Kemudian memeriksakan kesehatan secara periodik di puskesmas, pemberian terapi zat besi, asam folat, KIE kespro dan kontrasepsi, pendampingan rutin oleh TPK, peningkatan asupan gizi (PPG), usulan PPG dari Dana Desa & dinas kesehatan.

    Untuk kasus ibu hamil dengan skizofrenia, para tim pakar merekomendasikan agar ibu hamil tersebut perlu rawat inap di RSU MK, pemberian rasa aman dan nyaman, motivasi keluarga (KIE Keluarga tentang bahaya merokok), pemantauan vital sign, dilakukan pendekatan secara psikoterapi supportif terkait kehamilannya, pemantauan gejala, psikososial dan masa depan pasien.

    Kabupaten Bener Meriah telah melakukan inovasi-inovasi atau praktik baik AKS melalui sosialisasi pencegahan pernikahan dini di sekolah, edukasi oleh Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dalam menjemput bola bagi catin, dan PPKS di kantor balai, bimbingan perkawinan bagi catin di Kemenag, konseling DP3AKB.

    Selain itu, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi ibu hamil dan balita selama 90 hari dari anggaran Dana Desa, ketahanan pangan, budidaya ikan dan ternak, pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) bagi remaja putri dan ibu hamil, kegiatan posyandu, PAUD, Bina Keluarga Balita (BKB), Antenatal Care (ANC), pemberian bansos bagi sasaran.

    Sementara itu Bupati Penukal Abab Lematang Ilir, Heri Amalindo bersama tim pakar menyampaikan, AKS di Kabupaten PALI telah dilaksanakan di 65 desa dan enam kelurahan dengan sasaran keluarga berisiko stunting (catin, ibu hamil, ibu nifas dan balita) yang berpedoman pada 5 PASTI. Dilakukan secara konvergensi dan kolaborasi dari berbagai pihak.

    Pada seluruh sasaran auditi telah dilakukan intervensi spesifik dan sensitif sesuai faktor risiko masing-masing, sehingga terjadi perubahan ke arah perbaikan pada tiap sasaran. Faktor risiko yang ditemukan pada ibu hamil adalah 4T (Terlalu muda, Terlalu dekat, Terlalu sering dan Terlalu tua hamil dan melahirkan) dan kondisi sosial ekonomi miskin (kurang mampu).

    Faktor risiko baduta ditemukan kurangnya pemenuhan gizi pada anak, ada infeksi penyerta seperti TB Paru, anemia dan imunisasi yang tidak lengkap. Sanitasi yang buruk dapat menimbulkan infeksi kronis yang menjadi penyebab timbulnya stunting.

    “Pendampingan keluarga berisiko stunting melalui TPK sangat berpengaruh baik pada perubahan perilaku dan pola asuh dari orang tua baduta dan balita,” kata Heri.

    Kabupaten PALI telah melakukan praktik baik melalui inovasi Kursi Biru Asik (Kursus Singkat kepada Ibu Menyusui Baru Asi Ekslusif). Ini sebagai upaya bersama lintas sektor  meningkatkan motivasi para ibu untuk memberikan ASI ekslusif kepada bayi sehingga dapat menurunkan angka stunting.

    Pada kegiatan AKS ada beberapa faktor penyebab baduta berisiko stunting. Salah satunya  baduta tidak mendapatkan ASI eksklusif.

    Selain itu, inovasi program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) juga dilakukan sebagai gerakan gotong royong. Program ini  diharapkan dapat mencegah peningkatan jumlah kasus stunting di Kabupaten Pali melalui bantuan pemenuhan gizi dan nutrisi bagi anak dan keluarga berisiko stunting kategori kurang mampu.

    Ada sebanyak lima perusahaan di Kabupaten Pali turut berpartisipasi dalam PPS dengan memberikan bantuan makanan siap santap tiga kali sehari selama enam bulan kepada 15 anak berisiko stunting.

    Sedangkan bantuan berupa uang diberikan langsung kepada kepala desa sebagai penanggung jawab kegiatan. Selanjutnya dikelola oleh kader TPK bersama ahli gizi puskemas yang menyusun menu makanan setiap hari.  

    Berikutnya, makanan siap santap diantarkan langsung oleh kader TPK secara bergantian untuk memastikan makanan tersebut benar-benar di makan oleh balita penerima bantuan.

    Bantuan juga berbentuk bibit lele, diberikan kepada keluarga balita berisiko stunting. Ada pula kegiatan pelatihan parenting, bertujuan  memberikan pola asuh yang baik terhadap orang tua yang memiliki balita untuk pencegahan stunting.

    Dilakukan pula sosialisasi pencegahan pernikahan usia dini dengan memberikan edukasi kepada remaja tentang bahaya pemikahan dini dan pentingnya kesiapan fisik, mental dan finansial sebelum menikah.

    Jakarta: Audit Kasus Stunting (AKS) terus menjadi andalan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam upaya menurunkan angka stunting di Indonesia. BKKBN mendorong kabupaten/kota untuk berbagi inovasi dan strategi nyata, termasuk pendampingan keluarga, intervensi gizi, hingga pencegahan pernikahan dini.
     
    Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak Kemendukbangga/BKKBN Irma Ardiana mengatakan melalui AKS dapat belajar dari pemerintah kabupaten/kota untuk bisa menggalang komitmen dari berbagai pemangku kepentingan.
     
    Menurut Irma, banyak kisah dan pembelajaran menarik lain di daerah, di mana masyarakat kabupaten/kota sampai mendaftarkan keluarga tim audit sebagai penerima bantuan iuran jaminan kesehatan, memfasilitasi akte lahir, isbat nikah.
    “Serta memastikan penerimaan bantuan sosial, hingga akses pelatihan kerja bagi orang tua tim audit,” kata Irma.
     
    Sementara itu Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) Wihaji diwakiliDeputi Keluarga Sejahtera-Pemberdayaan Keluarga (KSPK), Nopian Andusti  menyampaikan apresiasinya kepada dua kabupaten.
     
    Kabupaten itu Bener Meriah di Provinsi Aceh dan Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) di Provinsi Sumatera Selatan. Apresiasi diberikan karena kedua kabupaten tersebut  terpilih untuk menyampaikan Praktik Baik Audit Kasus Stunting Indonesia untuk 5 PASTI (AKSI PASTI) Seri 4 Tahun 2024. 
     
    Kegiatan ini merupakan tahun ketiga pelaksanaan AKS dan tahun terakhir masa berlakunya Perpres 72/2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
     
    Nopian mendorong agar seluruh kabupaten/kota  melakukan percepatan realisasi anggaran dan tahapan pelaksanaan AKS Siklus II, sehingga dapat mencapai target yang telah ditetapkan. 
     
    Nopian mendorong percepatan realisasi anggaran dan pelaksanaan AKS siklus kedua. Berdasarkan aplikasi Morena per 19 November 2024, realisasi anggaran Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) AKS baru mencapai 45,48% dengan realisasi anggaran Rp 18.842.612.947 dari total anggaran  Rp 41.433.995.740.
     
    “AKS tidak hanya untuk diagnosis kasus, tetapi juga memperkuat pendampingan keluarga. Kita harus mencegah kasus baru dengan mendampingi keluarga berisiko stunting,” jelas Nopian.
     
    Nopian mengatakan, Kemendukbangga/BKKBN memiliki peran untuk dapat menyosialisasikan dan memotivasi agar terbangun kesadaran para pihak dari tingkat desa/kelurahan dan kecamatan untuk membawa kasus-kasus yang sulit kepada ahlinya.
     
    Nopian berharap TPPS daerah memperkuat mekanisme operasional pendampingan keluarga berisiko stunting di lapangan melalui AKS. Selain menentukan diagnosis kasus, AKS juga bertujuan memperkuat manajemen pendampingan keluarga. 
     
    Pendekatan yang dibangun memungkinkan para tim teknis, termasuk Tim Pendamping Keluarga (TPK), memiliki kemampuan literasi dan berbagi memakai data, memahami bentuk pendampingan yang diperlukan sesuai rekomendasi pakar/petunjuk tata laksana dan memperbaiki serta meningkatkan kualitas data. 
     
    Nopian sangat mengharapkan AKS dapat memberikan dampak  nyata bagi penurunan prevalensi stunting dengan mencegah terjadinya kasus serupa. Termasuk penurunan prevalensi stunting dapat dicapai dengan mencegah adanya kasus stunting baru. 
     
    “Oleh karena itu sasaran pada keluarga berisiko stunting menjadi sangat penting untuk memastikan terjadinya perbaikan status risiko auditee pasca intervensi,” ucap Nopian.
    Praktik Baik AKS
    Melalui kegiatan Praktik Baik Audit Kasus Stunting Indonesia Untuk 5 PASTI (AKSI PASTI) Seri 4 Tahun 2024 ini Pj. Bupati Bener Meriah, Mohammad Tunwier bersama tim pakar menyampaikan ditemukan faktor risiko pada calon pengantin (Catin) inisial AF dengan kasus depresi, usia masih terlalu muda, dan kesulitan ekonomi. Ditemukan juga kasus ibu hamil dengan ‘skizofrenia’.
     
    Kasus catin AF telah direkomendasi pakar agar dilakukan tes psikologi untuk mengukur kapasitas intelegensia, kemampuan
    menyesuaikan diri, menyelesaikan masalah, simpati dan empati, kemampuan sosial dan motivasi diri (pakar psikolog). 
     
    Kemudian memeriksakan kesehatan secara periodik di puskesmas, pemberian terapi zat besi, asam folat, KIE kespro dan kontrasepsi, pendampingan rutin oleh TPK, peningkatan asupan gizi (PPG), usulan PPG dari Dana Desa & dinas kesehatan.
     
    Untuk kasus ibu hamil dengan skizofrenia, para tim pakar merekomendasikan agar ibu hamil tersebut perlu rawat inap di RSU MK, pemberian rasa aman dan nyaman, motivasi keluarga (KIE Keluarga tentang bahaya merokok), pemantauan vital sign, dilakukan pendekatan secara psikoterapi supportif terkait kehamilannya, pemantauan gejala, psikososial dan masa depan pasien.
     
    Kabupaten Bener Meriah telah melakukan inovasi-inovasi atau praktik baik AKS melalui sosialisasi pencegahan pernikahan dini di sekolah, edukasi oleh Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dalam menjemput bola bagi catin, dan PPKS di kantor balai, bimbingan perkawinan bagi catin di Kemenag, konseling DP3AKB.
     
    Selain itu, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi ibu hamil dan balita selama 90 hari dari anggaran Dana Desa, ketahanan pangan, budidaya ikan dan ternak, pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) bagi remaja putri dan ibu hamil, kegiatan posyandu, PAUD, Bina Keluarga Balita (BKB), Antenatal Care (ANC), pemberian bansos bagi sasaran.
     
    Sementara itu Bupati Penukal Abab Lematang Ilir, Heri Amalindo bersama tim pakar menyampaikan, AKS di Kabupaten PALI telah dilaksanakan di 65 desa dan enam kelurahan dengan sasaran keluarga berisiko stunting (catin, ibu hamil, ibu nifas dan balita) yang berpedoman pada 5 PASTI. Dilakukan secara konvergensi dan kolaborasi dari berbagai pihak.
     
    Pada seluruh sasaran auditi telah dilakukan intervensi spesifik dan sensitif sesuai faktor risiko masing-masing, sehingga terjadi perubahan ke arah perbaikan pada tiap sasaran. Faktor risiko yang ditemukan pada ibu hamil adalah 4T (Terlalu muda, Terlalu dekat, Terlalu sering dan Terlalu tua hamil dan melahirkan) dan kondisi sosial ekonomi miskin (kurang mampu).
     
    Faktor risiko baduta ditemukan kurangnya pemenuhan gizi pada anak, ada infeksi penyerta seperti TB Paru, anemia dan imunisasi yang tidak lengkap. Sanitasi yang buruk dapat menimbulkan infeksi kronis yang menjadi penyebab timbulnya stunting.
     
    “Pendampingan keluarga berisiko stunting melalui TPK sangat berpengaruh baik pada perubahan perilaku dan pola asuh dari orang tua baduta dan balita,” kata Heri.
     
    Kabupaten PALI telah melakukan praktik baik melalui inovasi Kursi Biru Asik (Kursus Singkat kepada Ibu Menyusui Baru Asi Ekslusif). Ini sebagai upaya bersama lintas sektor  meningkatkan motivasi para ibu untuk memberikan ASI ekslusif kepada bayi sehingga dapat menurunkan angka stunting.
     
    Pada kegiatan AKS ada beberapa faktor penyebab baduta berisiko stunting. Salah satunya  baduta tidak mendapatkan ASI eksklusif.
     
    Selain itu, inovasi program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) juga dilakukan sebagai gerakan gotong royong. Program ini  diharapkan dapat mencegah peningkatan jumlah kasus stunting di Kabupaten Pali melalui bantuan pemenuhan gizi dan nutrisi bagi anak dan keluarga berisiko stunting kategori kurang mampu.
     
    Ada sebanyak lima perusahaan di Kabupaten Pali turut berpartisipasi dalam PPS dengan memberikan bantuan makanan siap santap tiga kali sehari selama enam bulan kepada 15 anak berisiko stunting.
     
    Sedangkan bantuan berupa uang diberikan langsung kepada kepala desa sebagai penanggung jawab kegiatan. Selanjutnya dikelola oleh kader TPK bersama ahli gizi puskemas yang menyusun menu makanan setiap hari.  
     
    Berikutnya, makanan siap santap diantarkan langsung oleh kader TPK secara bergantian untuk memastikan makanan tersebut benar-benar di makan oleh balita penerima bantuan.
     
    Bantuan juga berbentuk bibit lele, diberikan kepada keluarga balita berisiko stunting. Ada pula kegiatan pelatihan parenting, bertujuan  memberikan pola asuh yang baik terhadap orang tua yang memiliki balita untuk pencegahan stunting.
     
    Dilakukan pula sosialisasi pencegahan pernikahan usia dini dengan memberikan edukasi kepada remaja tentang bahaya pemikahan dini dan pentingnya kesiapan fisik, mental dan finansial sebelum menikah.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ALB)

  • Ayu Sakit Hati Tertipu, Uang Rp10,5 Raib Dibawa Kabur Pacarnya yang Polisi, Tak Pernah Dicicil

    Ayu Sakit Hati Tertipu, Uang Rp10,5 Raib Dibawa Kabur Pacarnya yang Polisi, Tak Pernah Dicicil

    TRIBUNJATIM.COM – Tipu pacar sendiri, oknum polisi Polrestabes Palembang embat uang Rp10,5 juta.

    Uang milik pacarnya bernama Ayu Wulandari (24) tersebut kini raib dibawa kabur.

    Korban pun kini melaporkan pacarnya yang berprofesi sebagai oknum polisi.

    Warga Dewa Remban, Kabupaten Musi Rawas Utara, ini melapor atas dugaan penipuan dan penggelapan uang.

    Laporan tersebut dibuat pada Rabu (20/11/2024) siang.

    Yakni setelah Ayu merasa tertipu oleh janji pacarnya yang tidak kunjung memenuhi kewajibannya untuk mengembalikan uang yang telah dipinjamkan.

    Ayu menceritakan bahwa kejadian ini bermula pada 16 Agustus 2022, sekitar pukul 18.45, di Jalan Musi Raya, Kelurahan Sialang, Kecamatan Sako, Palembang.

    Saat itu, pacarnya yang dikenal sebagai terlapor berniat untuk pindah dari Polda Sumsel ke Empat Lawang.

    Terlapor pun mengaku butuh uang untuk biaya kepindahan.

    Karena tidak memiliki uang, terlapor meminjam uang sebesar Rp10,5 juta kepada Ayu.

    “Karena saya merasa sudah dekat dengan terlapor, saya terpaksa meminjam uang melalui aplikasi Shopee untuk memenuhi permintaannya,” tuturnya.

    “Ada perjanjian bahwa dia akan mencicil uang tersebut setiap bulan,” ungkap Ayu.

    Namun Ayu tetap harus mengembalikan uang pinjaman tersebut.

    Padahal terlapor sudah pindah dan janji untuk mencicil, akan tetapi tidak pernah dipenuhi.

    Ayu Wulandari (24), seorang warga Dewa Remban, Musi Rawas Utara, melaporkan pacarnya yang berprofesi sebagai oknum polisi ke Polrestabes Palembang, Rabu (20/11/2024). (Sripoku.com/Andi Wijaya)

    “Saya merasa sakit hati karena uang tersebut belum dikembalikan.”

    “Terlapor tidak bertanggung jawab dan tidak mau mencicil,” kata Ayu dengan kesal.

    KA SPKT Polrestabes Palembang, AKP Hery, membenarkan bahwa laporan korban telah diterima.

    “Laporan sudah kami terima dan akan segera ditindaklanjuti,” ujar AKP Hery.

    Aksi serupa juga dilakukan Kevin (28) yang nekat curi uang kantor senilai Rp210.000.000.

    Ia nekat mengambil uang kantor demi bisa hedon dan membiayai pacarnya.

    Kevin mencuri uang kantornya yang disimpan di brankas.

    Pencurian tersebut ternyata dilakukan Kevin secara bertahap mulai dari September 2024 hingga November 2024.

    Kevin santai embat Rp210 juta milik perusahaan demi bayar cicilan motor pacar Rp15 juta (IST)

    Total uang yang Kevin curi sebesar Rp 210 juta dicurigai oleh pihak kantor PT Eureka Management dan Servis.

    Pasalnya setiap kantor mengadakan audit, selalu saja terdapat selisih.

    Pada Senin, 18 November 2024, Operasional Manager kantor bersama dengan Tim Admin melakukan audit keuangan setiap bulan sebanyak dua kali audit.

    Setiap melakukan audit, pelapor menemukan ada selisih kekurangan uang.

    Kemudian didapat informasi dari tukang kunci bernama Rian dan Nova.

    Mereka memberitahukan bahwa staf atas nama Kevin sering memanggil tukang kunci tersebut di tengah malam.

    Yakni untuk membuka kunci brankas dengan alasan untuk mengambil dokumen.

    Setelah ada pemberitahuan dari tukang kunci tersebut, operasional manajer bersama tim admin kembali melakukan audit keuangan.

    Didapati selisih keuangan selama tiga bulan sebesar Rp210.000.000.

    Pihak kantor yang berlokasi di Perum Bali Griya Resident Jalan Gunung Athena No 15, Padangsambian Kelod, Denpasar Barat, Denpasar, Bali, itupun mengalami kerugian.

    Mereka langsung melaporkan hal itu ke pihak berwajib. 

    “Pelaku mengambil uang tunai yang tersimpan di kotak brankas dengan anak kunci palsu diduplikat,” ungkap Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi, pada Rabu, 20 November 2024.

    Kevin gasak uang kantor Rp210.000.000 demi biayai dan belikan pacar iPhone (Tribun Bali – Pexels)

    Pemuda yang berasal dari Desa Bantan Timur Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan, tersebut dibekuk polisi di tempat kejadian perkara (TKP) kantor tempatnya bekerja, kemudian mengamankan barang bukti. 

    Pelaku mengakui mengambil uang tersebut dengan menggunakan anak kunci palsu tersebut mulai dari bulan September 2024 sampai November 2024.

    “Pelaku mengakui mempergunakan uang tersebut untuk membayar kreditan sepeda motor Honda PCX milik pacarnya sebesar Rp15.000.000,” jelasnya.

    Uang hasil pencurian tersebut juga dipakai untuk membeli handphone mewah berjenis Iphone 15 Pro Max, serta menyewa mobil selama tiga bulan kurang lebih 20.000.000. 

    Selain itu juga digunakan pelaku untuk membeli berbagai barang.

    Seperti beberapa sepatu berbagai merek dan beberapa potong pakaian hingga parfum berbagai merk.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Sambil Jualan Gemblong Rp3000, Mia Siswa SD Masih sempat Belajar Matematika Buat Lomba: Mau Juara

    Sambil Jualan Gemblong Rp3000, Mia Siswa SD Masih sempat Belajar Matematika Buat Lomba: Mau Juara

    TRIBUNJATIM.COM – Kisah perjuangan siswi SD demi juara lomba ini menjadi inspirasi.

    Bagaimana tidak, ia belajar sambil jualan gemblong di parkiran minimarket.

    Ia berusaha untuk bisa menjadi juara.

    Kisah ini datang dari siswi SD bernama Mia.

    Kisahnya pun viral di media sosial.

    Mia masih menyempatkan belajar matematika untuk lomba sambil jualan gemblong Rp3000.

    Mia menjajakan gemblong di parkiran minimarket.

    Kisah Mia viral usai bertemu konten kreator bernama Donny Ramadhan.

    Saat itu, Mia yang mengenakan seragam SD duduk di tangga minimarket.

    Mia terlihat sedang belajar matematika.

    “Jualan apa nih, dek?” kata Donny dalam postingan Instagram @donnyra pada Kamis (21/11/2024), dikutip dari Tribun Jakarta.

    “Jualan gemblong Om, tiga ribuan,” kata Mia.

    Donny sempat bertanya saat Mia masih bisa belajar sambil jualan.

    Mia mengaku ingin mengikuti lomba matematika.

    Mia, siswi SD belajar matematika demi juara lomba sambil jualan gemblong Rp3000. (Instagram/donnyra)

    Oleh karena itu, Mia menyempatkan diri untuk belajar disela-sela berjualan gemblong.

    Mia berharap bisa juara lomba matematika.

    “Aku mau jadi juara, bentar lagi ada lomba matematika, makanya aku belajar dari sekarang,” katanya.

    Mia mengakui pernah mengikuti lomba matematika.

    Namun, ia belum meraih gelar juara.

    Donny lalu mengajak Mia untuk jajan di minimarket.

    Saat berbelanja, Mia bercerita lelah berjualan.

    Namun, ia menyadari hasil penjualannya untuk membantu orangtua. 

    Mia sempat meminta izin kepada Donny untuk membeli jajanan buat sang adik.

    “Jualan hari ini gimana?” tanya Donny.

    “Belum ada yang beli, om. Soalnya hujan,” kata Mia.

    Donny kembali bertanya mengenai lomba matematika yang diikuti Mia.

    “Ingin banget juara, soalnya aku suka matematika terus kalau aku juara hadiahnya lumayan untuk bantu ibu aku,” katanya.

    “Ayah aku sudah pisah, jadi ibu aku berjuang sendiri,” sambungnya.

    Ibunda Mia sehari-hari berjualan kopi.

    Ia lalu mengajak Donny untuk melihat lokasi berjualan sang ibunda.

    Saat bertemu, Ibunda Mia menyambut ramah kehadiran Donny.

    “Da sedih banget belum juara padahal nyempetin waktu buat belajar. Mungkin waktu itu belajarnya kurang, om,” kata ibunda Mia.

    Ibunda Mia mengaku putrinya membantu jualan.

    Hal itu dilakukan untuk menambah serta kebutuhan sehari-hari.

    “Kasihan om, kadang kehujanan, kepanasan. Bapaknya sama sekali enggak kasih uang,” ujarnya.

    “Walaupun bunda tukang kopi, aku jualan gemblong yang penting bahagia,” katanya.

    Ibunda pun mengaku bangga meskipun putrinya belum menjuarai lomba matematika.

    Terpenting, kata ibunda, Mia semangat belajar.

    “Sudah gede juga Mia bisa sukses,” katanya.

    Donny lalu memborong seluruh jualan Mia.

    Ia lalu meminta Mia membagikan jualannya kepada orang sekitar.

    Total gemblong seharga Rp 150 ribu.

    Namun, Donny memberikan uang sebesar Rp 3 juta.

    “Makasih om,” ucap ibunda sambil gemetar.

    Sementara itu, para petugas pelaksanaan program uji coba makan siang gratis di SDN 166 Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), dibuat terharu.

    Pasalnya siswi Sekolah Dasar bernama Devi memilih tidak melahap di tempat makanan dan minuman bergizi yang dihidangkan.

    Ia justru ingin membawa pulang makanan tersebut, dan alasannya cukup mengharukan.

    Momen mengharukan ini terjadi saat pembagian uji coba makan siang gratis yang berlangsung pada Sabtu (16/11/2024).

    Rupanya, Devi memilih untuk tidak menyantap makanan yang diberikan oleh jajaran Polda Sumatera Selatan.

    Tak menyentuh menu, Devi justru ingin membawa pulang makanan tersebut untuk dimakan bersama ibunya di rumah.

    Terlihat dalam video yang beredar, Devi duduk di meja, sedangkan teman-temannya sudah mulai lahap menikmati makanan yang berisi nasi dan lauk pauk.

    Seorang polisi wanita (polwan) yang mengenakan rompi bertanya, mengapa Devi tidak menyantap makanannya.

    “Kenapa enggak dimakan, sayang?” tanya Polwan tersebut.

    “Untuk mama,” jawab Devi dengan mata berkaca-kaca.

    Meskipun dibujuk untuk menyantap makanan, Devi tetap ingin membawa makanan tersebut pulang.

    “Nanti Devi lapar?” tanya petugas.

    “Enggak,” jawab Devi singkat.

    Diketahui, Devi merupakan anak yatim setelah ayahnya meninggal.

    Sejak itu, ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga di sekitar kediaman mereka yang terletak di Balayudha untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

    “Papa sudah meninggal. Mama ngepel di rumah orang,” kata Devi dengan suara lirih.

    Polwan yang menanyai Devi tampak tidak bisa menahan air mata melihat kisah sedih yang dialami siswi SD tersebut.

    Di akhir video, teman-teman Devi memberi semangat untuknya.

    Sementara itu, Kabid Bia APK Bidkeu Polda Sumsel AKBP Kuncahyono, yang memimpin pelaksanaan uji coba makan siang gratis tersebut, membenarkan adanya video tersebut.

    Menurut Kuncahyono, program ini adalah bagian dari dukungan Polda Sumsel terhadap program pemerintah pusat yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto.

    “Kegiatan ini merupakan perintah Kapolda Sumsel dalam rangka mendukung program pemerintah Presiden Prabowo.”

    “Memberikan makanan sehat bergizi kepada anak-anak Sekolah Dasar,” ujar Kuncahyono.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Pemkot Palembang ajak pelajar bijak kelola uang lewat KEJAR

    Pemkot Palembang ajak pelajar bijak kelola uang lewat KEJAR

    ANTARA – Pemerintah Kota Palembang mengajak pelajar agar bijak mengelola keuangan lewat program Satu Pelajar Satu Rekening (KEJAR). Penjabat Wali Kota Palembang Abdul Rauf Damenta pada Kamis (21/11) menyebut, melalui program ini pelajar bisa membiasakan diri untuk disiplin dan rajin menabung di bank.
    (Winda Tri Agustina/Arif Prada/Ludmila Yusufin Diah Nastiti)

  • Jelang natal, DJKA cek fasilitas stasiun dan kereta PT KAI Palembang

    Jelang natal, DJKA cek fasilitas stasiun dan kereta PT KAI Palembang

    KAI akan terus mengutamakan keselamatan bagi pelanggan dan perjalanan KA dengan terus memberikan pelayanan terbaik.

    Palembang (ANTARA) – Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (DJKA Kemenhub) melakukan sejumlah pemeriksaan pada sarana dan fasilitas milik PT KAI Divre III Palembang, Sumatera Selatan, menjelang masa angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    Manager Humas PT KAI Divre III Palembang Aida Suryanti, di Palembang, Kamis, mengatakan pemeriksaan dilakukan selama 3 hari, mulai Senin (19/11) hingga Rabu (20/11). Pemeriksaan itu meliputi kelaikan sarana kereta penumpang, hingga fasilitas penumpang baik di dalam kereta dan juga di stasiun wilayah KAI Divre III Palembang.

    Ia menjelaskan pemeriksaan ini bertujuan untuk memantau sekaligus memeriksa kelaikan operasional KAI Divre III Palembang, menjelang Masa Angkutan Natal-Tahun Baru 2024/2025.

    Pemeriksaan sarana ini meliputi Pengujian Statis dan Pengujian Dinamis. Adapun pengujian statis terdiri dari uji dimensi, ruang batas sarana, berat, pengereman, keretakan, beban, sirkulasi udara, temperatur, kebisingan, cahaya, dan kebocoran.

    Sedangkan, dari sisi fasilitas stasiun dilakukan pemeriksaan meliputi fasilitas, seperti ruang tunggu, mushala, toilet, ruang laktasi, water station hingga fasilitas bagi pelanggan berkebutuhan khusus. Semua aspek fasilitas stasiun tersebut, katanya lagi, akan dilakukan pemeriksaan kelaikan untuk mendukung pelayanan yang optimal bagi penumpang KA.

    Dalam penyelenggaraan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Angkutan Orang dengan Kereta Api, baik di stasiun KA maupun dalam perjalanan, harus memenuhi enam aspek, yaitu keselamatan, keamanan, keandalan, kenyamanan, kemudahan, dan kesetaraan.

    KAI Divre III Palembang berkomitmen memberikan keselamatan dan kenyamanan para pelanggan selama dalam di stasiun maupun dalam perjalanan kereta api, terutama pada masa Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Keseluruhan sarana dan fasilitas tersebut wajib memenuhi persyaratan, dan apabila ada yang tidak terpenuhi, maka harus dilakukan perbaikan.

    “Petugas yang melakukan pemeriksaan juga telah memiliki Sertifikat Kompetensi Tenaga Pemeriksa Sarana Kereta Api dari DJKA Kemenhub dan Surat Tanda Tamat Pelatihan (STTP) dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan KAI,” katanya pula.

    KAI Divre III Palembang dalam operasionalnya selalu memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan, dengan mengutamakan aspek keselamatan.

    Namun, pemeriksaan kelaikan tetap perlu dilakukan oleh DJKA Kemenhub yang nantinya akan menilai kembali sesuai aturan Peraturan Menteri Perhubungan nomor PM 63 Tahun 2019 terdiri atas SPM di stasiun KA dan SPM dalam perjalanan.

    “Pemeriksaan ini tentunya untuk melihat kembali secara detail apabila masih ditemukan sesuatu yang belum memenuhi SPM oleh DJKA Kemenhub, nantinya temuan tersebut langsung ditindaklanjuti oleh jajaran KAI Divre III Palembang,” ujarnya.

    Menyambut masa angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, KAI Divre III Palembang menyiapkan total jumlah tempat duduk sebanyak 42.732 seat selama periode itu dari tanggal 19 Desember 2024-5 Januari 2025 dengan rata-rata 2.374 tempat duduk per hari.

    Jumlah tersebut kumulatif dari jumlah ketersediaan tempat duduk KA Bukit Serelo relasi Kertapati-Lubuklinggau (PP), KA Rajabasa relasi Kertapati-Tanjungkarang, dan KA komersial relasi Kertapati-Lubuklinggau (PP) serta akan bertambah jumlah ketersediaan tempat duduk apabila ada penambahan gerbong pada kereta komersial Sindang Marga.

    Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2024

  • Densus 88 Ringkus 8 Tersangka Terduga Teroris Jaringan NII

    Densus 88 Ringkus 8 Tersangka Terduga Teroris Jaringan NII

    Bisnis.com, JAKARTA – Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-teror Polri telah menangkap delapan tersangka teroris terkait dengan jaringan Negara Islam Indonesia (NII).

    Juru Bicara Densus 88, Kombes Aswin Siregar menyampaikan delapan tersangka itu tersebar di empat wilayah Indonesia.

    “Dilaksanakan penegakan hukum terhadap 8 tersangka kelompok NII di beberapa wilayah di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (21/11/2024).

    Aswin menambahkan, delapan teroris ini merupakan pejabat tinggi pada masing-masing kelompoknya. Misalnya, NAA sebagai Sekretaris Kepala Jawatan (KJ) Komando Perang Wilayah Besar (KPWB). NAA diringkus di Labuhanbatu, Sumatera Utara. 

    Kemudian, JN selaku Komandan Kompas B Imam Bonjol NII Fraksi MYT dan Bendahara Pok NII MYT Kompas B Imam Bonjol, berinisial ER ditangkap di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

    Selanjutnya, IS selaku Sekretaris NII Komando Perang Setempat (Kompas) Sumatera Barat dicokok di Payakumbuh. SW yang terlibat dalam Milad NII KPWB Sumatera ikut diringkus tim Densus di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat.

    Adapun, MY sebagai sebagai Kepala Staf Komando Perang Wilayah Besar (KPWB) 3 Sumatera Raya dan MA sebagai Panglima KPWB 3 telah ditangkap. Keduanya dibekuk Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan.

    Selain itu, Aswin juga mengatakan bahwa pihaknya telah menangkap Imam NII faksi MYT dan Ketua Komando Perang Seluruh Indonesia (KPSI), SY di Bandung, Jawa Barat.

    Atas penangkapan ini, Aswin menyatakan bahwa bahwa kelompok teror secara sistematis masih berupaya merekrut dan menanamkan pemahaman yang keliru kepada masyarakat.

    “Dengan demikian, masyarakat hendaknya waspada dan mampu memilah agar tidak terpengaruh oleh propaganda serta paham-paham yang bertentangan dengan ideologi negara,” pungkasnya.

    Polri Tangkap 181 Teroris 

    Sebagai informasi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa pihaknya telah berhasil menangkap 181 tersangka teroris selama 2023-2024.

    Menurutnya, penangkapan ratusan tersangka ini merupakan hasil dari antara Korps Brimob dengan Densus 88 dalam menekan teroris di Tanah Air.

    “Terkait dengan penegakan hukum teroris, terima kasih bahwa rekan-rekan Brimob selama ini telah berkolaborasi dengan Densus dan selama 2023-2024 kita telah mengamankan kurang lebih 181 tersangka,” ujarnya di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Kamis (14/11/2024).

  • Pria di Musi Banyuasin Sumsel Tewas Ditembak OTK Saat Mau Bayar Listrik

    Pria di Musi Banyuasin Sumsel Tewas Ditembak OTK Saat Mau Bayar Listrik

     

    Liputan6.com, Musi Banyuasin – Seorang warga tewas di tempat usai ditembak orang tidak dikenal (OTK) saat ingin membayar listrik di Jalan Kopral Hanfiah, Kelurahan Serasan Jaya Kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel, Kamis (21/11/2024). 

    Kapolres Muba AKBP Listiyono mengatakan, korban penembakan berinisial AM (36) warga Sekayu, Musi Banyuasin, yang tewas di lokasi kejadian setelah tertembak di bagian belakang kepala pada Kamis, sekitar pukul 09.00 WIB.

    “Ya korban tewas karena tertembak OTK saat berdiri di loket pembayaran listrik saat hendak membayar tagihan listrik,” katanya.

    Ia menambahkan bahwa terduga pelaku OTK tersebut memang membuntuti korban dengan berjalan kaki dan memakai helm lalu menembak korban, kemudian kabur.

    Saat korban hendak membayar kepada petugas penjaga loket pembayaran listrik, pelaku melakukan aksinya langsung menembak korban dan korban langsung terkapar bersimbah darah.

    “Korban sudah dievakuasi di rumah sakit untuk di autopsi dan personel polisi dari Reskrim langsung melakukan penyelidikan. Semoga pelaku cepat tertangkap,” katanya.

    Sejumlah warga menyaksikan dari dekat korban yang terkapar bersimbah darah di lokasi kejadian sebelum dievakuasi oleh petugas.

  • GOTO Pastikan Kualitas Makanan MBG CSR Terjamin, Begini Cara Pemesanannya

    GOTO Pastikan Kualitas Makanan MBG CSR Terjamin, Begini Cara Pemesanannya

    Bisnis.com, JAKARTA – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) melibatkan dinas kesehatan dan dinas pendidikan setempat untuk memastikan kualitas makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) terjaga. 

    Chief of Public Policy and Government Relation GoTo Group Ade Mulya mengatakan demi menjamin kualitas makanan dan penyajiannya, GOTO sudah menyiapkan standar operasional yang rigid untuk memastikan makanan yang dikonsumsi memenuhi standar gizi yang baik dan juga aman untuk dikonsumsi oleh para siswa penerima. 

    Program MBG CSR GoTo di setiap sekolah telah mendapat persetujuan dari Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan setempat untuk memastikan setiap porsi makanan yang diberikan ke siswa memenuhi gizi dan nutrisi yang mendukung tumbuh kembang anak. 

    “UMKM yang terlibat juga dipastikan memenuhi standar higienitas dan keamanan yang disertifikasi oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI),” kata Ade kepada Bisnis, Kamis (21/11/2024). 

    Sekadar informasi, GoTo Group meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui skema corporate social responsibility (CSR) perusahaan. Program ini telah menjangkau lebih dari 10.000 siswa di 31 sekolah yang tersebar di 13 Kota/Kabupaten, yakni Bogor, Jakarta Timur, Bekasi, Bandung, Solo, Semarang, Surabaya, Malang, Medan, Makassar, Banjarmasin, Pekanbaru, dan Palembang.

    Adapun untuk memesan paket GOTO, Ade menjelaskan proses pemesanan dimulai dengan perwakilan sekolah melakukan konfirmasi jadwal pembelajaran sekolah melalui layanan digital fitur Gerakan Orang Tua Asuh (GOTA) di aplikasi Gojek. 

    Selanjutnya, layanan digital fitur GOTA secara otomatis memesan makan bergizi gratis dari UMKM unggulan di sekitar sekolah, semua proses ini terintegrasi dengan dompet digital. 

    “Jumlah porsi makanan bergizi gratis disesuaikan dengan jumlah siswa yang menjadi penerima manfaat. Setelah dipesan, makanan akan diantar oleh mitra pengemudi ke masing-masing sekolah,” kata Ade.