provinsi: SUMATERA SELATAN

  • Perjalanan Dinas-Rapat Kebanyakan, Anggaran Dipangkas!

    Perjalanan Dinas-Rapat Kebanyakan, Anggaran Dipangkas!

    Jakarta

    Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengingatkan para pemimpin daerah untuk lebih efisien dalam mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Imbauan ini disampaikan seiring adanya pemangkasan anggaran transfer ke daerah (TKD).

    Untuk diketahui, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026, alokasi belanja pemerintah pusat untuk TKD tercatat hanya Rp 650 triliun. Jumlah ini mengalami penurunan hingga 29,34% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 919,9 triliun.

    Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengingatkan dengan adanya pemangkasan TKD ini, setiap pemerintah daerah harus lebih efisien dalam mengelola APBD. Sebab, pada akhirnya transfer dana dari pemerintah pusat hanya bagian dari anggaran dana masing-masing pemerintah daerah (Pemda).

    “Saya sampaikan daerah-daerah jangan melihat angka, misalnya selama ini dapat 100 terus menjadi 60 langsung bilang kurang. Jangan melihat template yang lama dengan keadaan baru, menggunakan template yang lama pasti dianggap kurang,” kata Tito dalam acara Festival Ekonomi Digital Indonesia (FEKDI) dan IFSE 2025, di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Jumat kemarin.

    Alih-alih melihat besaran dana yang mereka terima berkurang, Tito menyarankan kepada semua Pemda untuk melihat bagaimana agar mereka bisa menggunakan dana yang tersedia dengan maksimal. Salah satunya dengan mengurangi belanja birokrasi yang menurutnya sering kali terlalu besar atau berlebihan.

    “Yang harus dilakukan adalah melakukan exercise, yaitu efisiensi belanja. Kan komponennya APBD, belanjanya harus di efisiensikan terutama yang di belanja untuk pegawai. Kalau gaji tidak, tapi belanja untuk birokrasinya itu harus disederhanakan,” ucapnya.

    Lebih lanjut, ia juga menyarankan seluruh kepala daerah untuk fokus menggunakan anggaran pada program ke masyarakat masing-masing. Daripada dana itu habis hanya untuk rapat atau perjalanan dinas yang tidak efektif, mendesak atau penting.

    “Ini saja untuk menyisir belanja, pasti banyak yang bilang kurang, kurang, kurang, kurang. Tapi begitu kita pelototin, ternyata perjalanan dinasnya terlalu banyak, rapatnya terlalu banyak, pemeliharaan-perawatan terlalu banyak. Nah ini teman-teman daerah tolong jangan berpikir yang lama digunakan situasi baru,” jelas Tito.

    Dengan langkah-langkah ini, Tito percaya anggaran Pemda cukup untuk menggenjot pembangunan di masing-masing daerah, meski transfer dari pemerintah pusat mengalami penurunan. Apalagi mengingat ini bukan pertama kalinya bagi pemerintah pusat mengurangi TKD.

    “Untuk perencanaan tahun 2026, selain efisiensi belanja jangan gunakan template lama. Ada daerah-daerah yang sukses melakukan itu, Kabupaten Lahat misalnya. Dia bisa menghemat Rp 425 miliar dari belanja birokrasi dan ternyata bisa,” tegas Tito.

    “Kita juga pernah ngalamin dua kali paling tidak, pada waktu jaman COVID semua daerah semua pendapatan negara berkurang. Semua dirasionalisasi bahasa kerennya, bahasa lapangannya dipotong. Tapi kita bisa survive,” pungkasnya.

    (igo/fdl)

  • Daftar Harga BBM Terbaru Pertamina Mulai 1 November 2025

    Daftar Harga BBM Terbaru Pertamina Mulai 1 November 2025

    2. Free Trade Zone (FTZ) Sabang

    – Pertalite (RON 90): Rp 10.000 per liter 

    – Pertamax (RON 92): Rp 11.500 per liter 

    – Biosolar Subsidi (CN 48): Rp 6.800 per liter 

    – Dexlite (CN 51): Rp 13.000 per liter 

     

    3. Free Trade Zone (FTZ) Batam

    – Pertalite (RON 90): Rp 10.000 per liter 

    – Pertamax (RON 92): Rp 11.700 per liter 

    – Pertamax Turbo (RON 98): Rp 12.450 per liter

    – Biosolar Subsidi (CN 48): Rp 6.800 per liter 

    – Dexlite (CN 51): Rp 13.200 per liter 

    – Pertamina Dex (CN 53): Rp 13.500 per liter 

     

    4. Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau

    – Pertalite (RON 90): Rp 10.000 per liter 

    – Pertamax (RON 92): Rp 12.800 per liter 

    – Pertamax Turbo (RON 98): Rp 13.700 per liter

    – Biosolar Subsidi (CN 48): Rp 6.800 per liter 

    – Dexlite (CN 51): Rp 14.500 per liter 

    – Pertamina Dex (CN 53): Rp 18.600 per liter 

     

    5. Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Bengkulu

    – Pertalite (RON 90): Rp 10.000 per liter 

    – Pertamax (RON 92): Rp 12.500 per liter 

    – Pertamax Turbo (RON 98): Rp 13.400 per liter

    – Biosolar Subsidi (CN 48): Rp 6.800 per liter 

    – Dexlite (CN 51): Rp 14.200 per liter 

    – Pertamina Dex (CN 53): Rp 14.500 per liter 

  • Menhub minta pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat Sumsel sesuai jadwal

    Menhub minta pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat Sumsel sesuai jadwal

    Itu harus segera terealisir dengan timeline yang jelas, sehingga apa yang menjadi harapan masyarakat Sumsel bisa terpenuhi

    Palembang (ANTARA) – Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi meminta pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditetapkan agar dapat segera memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

    Dudy saat penandatangan nota kesepahaman dan serah terima lahan pembangunan dan pengoperasian pelabuhan Palembang Baru di Tanjung Carat Banyuasin dan nota kesepahaman penyelenggaraan pelabuhan pengumpan regional di Palembang, Jumat, mengatakan pembangunan pelabuhan tersebut sangat strategis.

    Sebab wilayah Sumsel memiliki banyak sumber daya alam, seperti batu bara, gas, karet, sawit dan komoditas lain. Namun, seluruh sumber daya tersebut tak dikirim melalui Sumsel.

    Oleh sebab itu, kegiatan penandatangan ini diharapkan bukan hanya sekedar seremonial. Dirinya juga berupaya semua pihak terkait untuk ikut membantu pembangunan pelabuhan.

    “Itu harus segera terealisir dengan timeline yang jelas, sehingga apa yang menjadi harapan masyarakat Sumsel bisa terpenuhi. Semoga dengan adanya pelabuhan, pertumbuhan ekonomi bisa meningkat, jika saat ini Sumsel 5,42 persen, mudah-mudahan bagaimana cita-cita Pak Presiden bisa terwujud 8 persen,” katanya.

    Menurut dia, langkah maju pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat ini akan terus dimonitor agar sesuai dengan jadwal. Apalagi, pelabuhan ini kembali masuk PSN sesuai dengan Permenko 16/2025.

    “Ini adalah momentum dan momentum tidak boleh lepas. Saya harap, pihak terkait pembangunan pelabuhan ini dapat bekerja dengan baik sesuai waktu yang ditentukan,” kata Dudy.

    Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan saat ini Sumsel hanya memiliki Pelabuhan Boom Baru dengan kondisi terdampak sedimentasi. Membuat kapal besar tak bisa sandar di pelabuhan tersebut.

    “Maka, hadirnya pelabuhan ini, akan membuka peluang investasi di Sumsel. Sumsel menjadi suplier terbesar kopi ke-3 dunia, kita punya 280 ribu hektare lahan kopi tersebar di 7 kabupaten/kota. Tapi, tidak ditemukan satu merek kopi asal Sumsel karena dibranding provinsi tetangga karena punya pelabuhan dan gudang,” ujarnya.

    Selain itu, Deru mengatakan banyak kendaraan besar yang melintas ke dalam kota, karena posisi ini Pelabuhan Boom Baru terletak di tengah kota. Setiap pekan, selalu ada korban jiwa karena kecelakaan.

    “Semoga ini menjadi langka awal, Pemprov akan menyerahkan lahan 59,5 hektare untuk pelabuhan untuk selanjutnya dilakukan pembangunan yang dilakukan beberapa konsorsium yang ditunjuk nantinya,” kata dia.

    Wamen Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu menambahkan PSN Pelabuhan Tanjung Carat juga akan dijadikan kawasan ekonomi khusus (KEK).

    “Pelabuhan di Sumatera cuma ada di Dumai dan di Lampung. Pembangunan pelabuhan ini jadi PR besar, jadi kunci urusan logistik. Sumsel terus terang sangat tidak efisien, karena integrated logistic-nya tidak memadai,” katanya.

    Ia mengatakan apabila Pelabuhan Tanjung Carat telah dibuka, pihaknya akan mengusahakan jalur tol dibuka dari JTTS backbone Sumatera ditembuskan sampai ke Tanjung Carat.

    Pembangunan tol di Sumsel juga akan sampai ke Muara Enim, sehingga logistik produksi batu bara juga bisa dilakukan.

    “PTBA kurang lebih hanya bisa keluar 42-45 juta ton batu bara, bukan masalah produksi tapi saluran keluaran yang jadi tantangan. Jadi pelabuhan ini nantinya benar-benar menyelesaikan banyak hal,” kata Todotua.

    Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Titik terang pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat usai 40 tahun menanti

    Titik terang pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat usai 40 tahun menanti

    ANTARA – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan bersama Kementerian Perhubungan menandatangani kerja sama pembangunan dan pengoperasian pelabuhan New Palembang Tanjung Carat yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), Jumat (31/10). Penandatanganan itu menjadi kepastian pembangunan pelabuhan samudera pertama di Sumatera Selatan, sebagai gerbang ekspor utama bagi berbagai komoditas unggulan daerah dan motor penggerak ekonomi baru di kawasan Sumatera bagian Selatan. (Winda Tri Agustina/Sandy Arizona/Gracia Simanjuntak)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kementerian PU bangun Sekolah Rakyat tahap dua di tiga wilayah Sumsel

    Kementerian PU bangun Sekolah Rakyat tahap dua di tiga wilayah Sumsel

    pembangunan Sekolah Rakyat tahun ini di tiga lokasi, di Empat Lawang, OKI, dan Ogan Ilir. Sekolah ini untuk jenjang SD sampai SMA

    Palembang (ANTARA) – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) segera membangun Sekolah Rakyat tahap dua di tiga wilayah di Provinsi Sumatera Selatan, yaitu di Kabupaten Empat Lawang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Kabupaten Ogan Ilir.

    Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Strategis Direktorat Jenderal Prasarana Strategis Kementerian PU Sumsel Ayu Juwita di Palembang, Jumat, mengatakan pembangunan tahap dua ini ditargetkan rampung dan siap beroperasi pada tahun ajaran baru 2026/2027.

    “Untuk tahap dua pembangunan Sekolah Rakyat dilakukan tahun ini di tiga lokasi, di Empat Lawang, OKI, dan Ogan Ilir. Sekolah ini untuk jenjang SD sampai SMA,” katanya.

    Ia menjelaskan berbeda dari tahap pertama yang memanfaatkan lahan milik Kementerian Sosial atau Dinas Sosial, pembangunan tahap dua akan menggunakan lahan yang telah disiapkan oleh pemerintah daerah masing-masing.

    “Kalau Sekolah Rakyat tahap pertama yang sudah berjalan saat ini masih rintisan. Pembangunannya dilakukan dengan merehabilitasi dan merenovasi bangunan milik Kemensos atau Dinsos,” jelasnya.

    Pada tahap kedua, masing-masing sekolah akan memiliki dua rombongan belajar di setiap jenjang pendidikan dengan kapasitas sekitar 50 siswa per angkatan.

    Selain itu, pemerintah daerah lain di Sumsel juga didorong untuk menyiapkan lahan agar pembangunan Sekolah Rakyat dapat diperluas ke lebih banyak kabupaten dan kota.

    “Seharusnya setiap kabupaten/kota punya Sekolah Rakyat, tapi ini tergantung kesiapan pemda dalam menyiapkan lahan. Minimal luas lahan enam hektare, statusnya hak pakai milik sendiri dan clean and clear,” ujarnya.

    Apabila pemerintah daerah telah menyatakan kesanggupan penyediaan lahan maka Kementerian PU dapat segera melakukan perencanaan desain serta eksekusi pendanaan untuk pembangunan sekolah tersebut.

    Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Terungkap Sumber Bahan Baku Proyek DME Pengganti LPG

    Terungkap Sumber Bahan Baku Proyek DME Pengganti LPG

    Jakarta

    Pemerintah mencari cara untuk meneken impor LPG, salah satunya dengan mencari pengganti energi gas tersebut. Salah satunya adalah proyek gasifikasi batu bara atau dymethil ether (DME), proyek ini salah satunya akan dikembangkan di Kutai Timur, Kalimantan Timur.

    Sekretaris Jenderal Ahmad Erani Yustika mengatakan pemerintah masih mencari sumber batu bara yang bisa digunakan untuk proyek tersebut. Batu bara yang dibutuhkan adalah yang rendah kalori. Salah satu potensi sumber batu baranya adalah dari konsesi tambang milik BUMN yang tidak terpakai.

    “Kan itu nanti akan menggunakan batu bara rendah kalori ya. Nanti akan dilihat kalau memang masih ada beberapa konsesi milik BUMN dan relatif belum terpakai bisa menggunakan itu,” ujar Ahmad Erani di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (31/10/2025).

    Bila memang dari konsesi tambang BUMN tidak ada batu bara yang bisa dipakai, pemerintah akan mencari di tambang lain milik swasta.

    Yang jelas menurutnya tak sulit untuk mencari bahan baku batu bara untuk digasifikasi, sebab umumnya batu bara kalori rendah nilai ekonomisnya sangat minim, sehingga tak banyak tambang yang menjual batu bara tersebut ke pasar.

    “Kalau nggak kan nanti akan dicari yang lain. Intinya kita memanfaatkan teknologi, batu bara yang rendah kalori itu kan selama ini relatif dianggap tidak memiliki nilai ekonomi. Tidak bisa dijual. Nah ternyata itu bisa dimanfaatkan untuk kepentingan DME tadi itu,” papar Ahmad Erani.

    Proyek gasifikasi batu bara sendiri masuk dalam daftar 18 proyek hilirisasi strategis yang disusun oleh Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi. Secara umum, proyek ini mau digarap di Bulungan, Kutai Timur, Kota Baru, Muara Enim, Pali, Banyuasin dengan nilai investasi Rp 164 triliun. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 34.800 pekerja.

    Menyoal proyek DME dan 17 proyek lainnya, Ahmad Erani yang juga merupakan Sekretaris Satgas mengatakan pihaknya telah memberikan hasil pra feasibility study (pra-FS) kepada BPI Danantara yang akan menggarap proyek-proyek tersebut.

    Ahmad Erani mengatakan langkah selanjutnya adalah menunggu Danantara melakukan FS baru kemudian ground breaking sekaligus pengerjaan proyek bisa dilakukan. Sejak Agustus, Satgas Hilirisasi telah menyetor pra-FS untuk ditindaklanjuti Danantara.

    “Pra-FS memang kita itu sejak bulan Agustus kemarin kita serah terima ke Danantara, kan sudah selesai pra-FS. Ditunggu kepastian informasi dari Danantara karena yang mengerjakan mereka,” ujar Ahmad Erani.

    (hal/kil)

  • Elnusa dukung target lifting 1 juta BPH lewat cementing sumur migas

    Elnusa dukung target lifting 1 juta BPH lewat cementing sumur migas

    Indramayu (ANTARA) – PT Elnusa Tbk memperkuat kontribusinya terhadap ketahanan energi nasional melalui layanan cementing (penyemenan) sumur migas, salah satu aspek krusial dalam mendukung target Indonesia memproduksi 1 juta barel minyak per hari (BPH) pada 2030.

    Andri Haribowo, Direktur Operasi Elnusa, anak usaha Pertamina Hulu Energi (PHE), menjelaskan bahwa cementing merupakan proses wajib dalam pengeboran sumur baru yang akan diproduksikan.

    “Cementing bukan sekadar pelengkap, tapi pekerjaan fundamental,” kata dia kepada awak media yang mengunjungi fasilitas Integrated Supporting Base (ISB) Elnusa di Mundu, Indramayu, pada Kamis (30/10).

    Tanpa penyemenan yang tepat, kata dia, lubang sumur berisiko runtuh dan fluida dari berbagai lapisan — seperti air, gas, dan minyak — dapat bercampur, sehingga menghambat keluarnya minyak dari zona produktif.

    “Katakanlah pengeboran senilai 3 juta dolar ditargetkan menghasilkan 500 barel, maka kualitas semen harus benar-benar sesuai dengan karakter sumur. Kalau tidak, produksi bisa gagal total,” kata Andri.

    ISB Elnusa di Mundu dilengkapi fasilitas laboratorium cementing dan gudang (warehouse) yang dipakai untuk kegiatan perawatan, pemeliharaan, dan pengondisian peralatan sebelum dikirim ke lokasi sumur.

    Dengan fasilitas tersebut, kata Andri, Elnusa memastikan setiap peralatan telah melalui proses kalibrasi yang ketat, menunjukkan ukuran yang akurat, dan memiliki kekuatan yang sesuai dengan standar kalibrasi internasional.

    Dia menambahkan, cementing menjadi penting dalam industri migas karena berfungsi untuk merekatkan casing dengan formasi batuan, mencegah migrasi fluida antar lapisan, dan menjaga integritas dan kestabilan sumur. Untuk itu, dibutuhkan formula semen yang spesifik sesuai kondisi geologi sumur, seperti kandungan CO2, atau gas.

    Sebelumnya, formulasi dan pengujian semen dilakukan melalui pihak ketiga. Kini, Elnusa telah memiliki laboratorium semen sendiri yang mampu merancang formula, menguji kekuatan, dan memastikan kualitas sesuai standar industri.

    Sampel berbagai jenis semen ditampilkan di laboratorium cementing Elnusa di Mundu, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (30/10/2025). (ANTARA/Shofi Ayudiana)

    ISB Mundu atau Workshop Elnusa Mundu yang berdiri sejak 2004 kini berfungsi sebagai pusat pemeliharaan dan kalibrasi peralatan pengeboran. Fasilitas itu dilengkapi laboratorium untuk cementing dan stimulasi, ruang uji tekanan untuk pengetesan sistem pemeliharaan terpadu.

    Menurut Andri, Elnusa memastikan seluruh peralatan di fasilitas tersebut memenuhi standar kalibrasi internasional, memiliki akurasi tinggi, dan siap digunakan di lapangan.

    “ISB bukan lagi sekadar gudang, tapi pusat kerja teknis dan pengujian. Kami menyebutnya Integrated Supporting Base karena perannya yang strategis dalam mendukung operasional pengeboran,” kata Andri.

    Fasilitas serupa juga tersedia di Balikpapan (Kalimantan Timur), Duri (Riau), dan Prabumulih (Sumatera Selatan), yang menjadi bagian dari strategi Elnusa dalam mendukung operasional regional secara efisien dan terintegrasi, kata dia.

    Dukung sumur tua kembali produktif

    Andri mengungkapkan bahwa pada tahun ini, PHE menargetkan pengeboran sekitar 900 sumur di seluruh wilayah kerja, termasuk 400 sumur di Rokan dan 100 sumur di Prabumulih. Setiap sumur memiliki target produksi tersendiri, dan keberhasilan pencapaian target tersebut sangat bergantung pada kualitas cementing.

    Menurut dia, selain pada sumur baru, cementing juga berperan penting dalam kerja ulang (workover) sumur lama. Seiring waktu, sumur-sumur tua mengalami peningkatan kandungan air akibat pergeseran pori-pori formasi. Fenomena ini dikenal sebagai water blocking, ketika air menggantikan posisi minyak dan menghambat aliran hidrokarbon.

    Melalui kerja ulang, kata Andri, dilakukan penyemenan ulang untuk memperbaiki kualitas casing semen. Langkah ini bertujuan menutup jalur air dari zona non-produktif dan membuka kembali akses ke zona target minyak dan gas. Dengan cara ini, sumur tua bisa kembali produktif dan berkontribusi terhadap pencapaian target produksi nasional.

    “Banyak kasus di industri migas di mana sumur gagal produksi karena kualitas semen yang tidak sesuai. Semua orang perminyakan tahu betapa kritikalnya cementing,” ujar Andri.

    Lifting atau produksi migas Indonesia saat ini masih sekitar 600.000 BPH, sedangkan konsumsinya sekitar 1,6 juta BPH. Artinya, produksi masih jauh di bawah kebutuhan konsumsi, sehingga ketergantungan terhadap impor minyak masih tinggi.

    Oleh karena itu, kata Andri, Elnusa berkomitmen mendukung program pemerintah untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional, termasuk target lifting 1 juta barel BPH pada 2030.

    Dia menambahkan bahwa Elnusa juga turut mendukung Asta Cita pemerintah dalam mewujudkan kemandirian energi nasional.

    Pengembangan kapabilitas lokal menjadi kunci untuk mewujudkan target swasembada energi secara berkelanjutan dan berdaya saing global, kata Andri.

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Anton Santoso
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Wamentan Ajak Mahasiswa UIN Palembang Jadi Petani Milenial

    Wamentan Ajak Mahasiswa UIN Palembang Jadi Petani Milenial

    Bisnis.com, PALEMBANG – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengajak mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Sumatera Selatan (Sumsel) untuk menjadi generasi solutif dan pelopor kemandirian pangan guna mendorong kemajuan sektor pertanian nasional.

    Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar ini menegaskan, masa depan pangan Indonesia sangat bergantung pada peran aktif generasi muda dalam menciptakan inovasi, efisiensi, dan keberlanjutan sektor pertanian.

    “Jangan salah, semua negara maju, pertaniannya juga maju. Pertanian adalah fondasi ekonomi dan kedaulatan bangsa. Karena itu Presiden Prabowo menempatkan sektor pangan dan pertanian sebagai prioritas utama dalam membangun negara ini,” kata Wamentan Sudaryono dalam pembukaan Kongres ke-V, Forum Komunikasi Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Agama Islam (Forkom BEM PTAI) Se-Indonesia yang digelar di Gedung Academic Center UIN Raden Fatah, Palembang, Sumsel, Rabu (29/10/2025).

    Wamentan Sudaryono menjelaskan pemerintah saat ini tengah menjalankan berbagai langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Langkah tersebut meliputi peningkatan produksi, perbaikan irigasi, perluasan lahan sawah, serta efisiensi harga pupuk.

    “Jadi jangan pernah bilang Indonesia tidak punya uang. Kita punya, tapi harus digunakan untuk hal-hal yang benar-benar bermanfaat bagi rakyat. Salah satunya untuk memperkuat pangan dan SDM pertanian,” tuturnya.

    Selain membahas arah pembangunan nasional, Sudaryono juga mengajak mahasiswa untuk menjadi bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah. Ia menekankan bahwa generasi muda harus mampu memanfaatkan setiap peluang, bukan hanya berwacana atau sibuk mengkritik tanpa kontribusi nyata.

    “Mahasiswa boleh kritis, tapi harus konstruktif. Saya ingin adik-adik bukan hanya bertanya ‘apa yang negara bisa beri’, tapi juga berpikir ‘apa yang bisa saya kontribusikan’. Jadilah solusi dari setiap masalah, bukan justru bagian dari masalah,”kata Wamentan.

    Dalam kesempatan tersebut, Wamentan Sudaryono juga turut memperkenalkan program unggulan Duta Milenial Pertanian yang diinisiasi Kementerian Pertanian (Kementan) untuk melatih anak muda agar mampu mengembangkan produk pertanian bernilai ekspor seperti olahan kelapa, gula aren, buah-buahan, hingga sayuran tropis.

    “Melalui Duta Milenial, kami ingin mencetak anak muda yang tangguh, mandiri, dan melek ekspor. Anak muda bukan hanya bisa jadi petani, tapi juga petani-pengusaha. Siapa pun yang mau, saya siap jadi jembatan, siap bantu buka akses pelatihan dan pasar,” kata Sudaryono disambut tepuk tangan peserta.

    Wamentan Sudaryono menegaskan bahwa pembangunan pertanian bukan hanya soal menanam, tetapi juga tentang membangun manusia yang berkualitas, bermental kuat, dan berorientasi pada solusi.

    “Saya dulu sama seperti kalian mahasiswa biasa, tidak punya apa-apa. Tapi saya percaya, masa depan hanya bisa dijemput oleh mereka yang mau menyiapkan diri. Maka siapkan diri kalian untuk menjadi generasi penerus bangsa yang membawa kemajuan sektor pertanian,” kata Wamentan.

    Bersamaan, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Wamentan Sudaryono dalam Kongres ke-5 BEM PTAI di Palembang. Menurutnya, momentum ini sangat relevan dengan situasi bangsa yang tengah berupaya memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi rakyat.

    “Alhamdulillah, hari ini sangat istimewa karena Kongres ke-5 BEM/PTAI dihadiri oleh Wakil Menteri Pertanian RI, yang sangat relevan dengan kondisi bangsa kita saat ini,” ujarnya.

    Gubernur menegaskan bahwa Sumatera Selatan telah melampaui target pertanian nasional yang diberikan oleh Presiden. Ia berharap kolaborasi antara pemerintah daerah dan Kementerian Pertanian dapat terus diperkuat, termasuk dalam pengembangan pendidikan pertanian di kampus.

    “Saya minta dukungan dari Kementerian Pertanian agar UIN Sumsel dapat membentuk Fakultas Pertanian yang kuat. Kami ingin menyiapkan pemuda-pemuda yang bukan hanya petani tradisional, tetapi petani modern yang berjiwa entrepreneur, mampu mengangkat kedaulatan pangan bangsa,” tuturnya.

    Lebih lanjut, Gubernur menyampaikan bahwa ketahanan pangan adalah kunci ketahanan negara. Ia mengingatkan bahwa tanpa pangan yang kuat, stabilitas bangsa akan rapuh.

    “Banyak yang bilang militer kita kuat, tapi tanpa ketahanan pangan yang kokoh, kekuatan itu tidak akan bertahan lama. Karena itu, ketahanan negara dimulai dari ketahanan pangan,” tutup Herman.

  • Pendapatan Semen Baturaja naik 27 persen jadi Rp1,78 T di kuartal III

    Pendapatan Semen Baturaja naik 27 persen jadi Rp1,78 T di kuartal III

    Jakarta (ANTARA) – PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) selaku anak usaha PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) atau SIG membukukan pendapatan sebesar Rp1,78 triliun pada kuartal III-2025, atau tumbuh 27 persen year-on-year (yoy) dibandingkan pada periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,4 triliun.

    Kenaikan pendapatan itu mendorong laba bersih naik empat kali lipat menjadi Rp146,3 miliar pada kuartal III -2025, dibandingkan sebesar Rp35,6 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.

    Vice President Corporate Secretary SMBR Hari Liandu dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa capaian itu mencerminkan hasil nyata dari strategi transformasi yang dijalankan perseroan secara konsisten.

    Selain itu, lanjutnya, kinerja positif saat ini menjadi bukti efektivitas strategi efisiensi biaya dan penguatan distribusi di wilayah utama perseroan.

    “Permintaan semen di pasar Jambi, Sumatera Selatan, dan Lampung, menunjukkan tren pertumbuhan yang solid, didukung sinergi yang kuat bersama SIG Group dalam menjaga efisiensi rantai pasok serta memperluas jangkauan pasar,” ujar Hari.

    Per kuartal III- 2025, EBITDA perseroan tercatat senilai Rp383,5 miliar atau tumbuh 46 persen (yoy) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai senilai Rp262,1 miliar.

    Volume penjualan semen mencapai 1,87 juta ton per kuartal III-2025, atau tumbuh 21 persen (yoy) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai 1,54 juta ton.

    “Permintaan yang kuat di wilayah utama SMBR, yaitu Jambi, Sumatera Selatan, dan Lampung, terus menjadi motor pertumbuhan utama perseroan,” ujar Hari.

    Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mencatat permintaan semen di wilayah pemasaran SMBR tumbuh 9,6 persen (yoy) per kuartal III-2025, yang memberikan momentum positif bagi perseroan untuk memperkuat posisi di pasar domestik.

    Selain dari bisnis utama semen, pendapatan perseroan juga ditopang oleh diversifikasi produk non-semen yang mencatat pertumbuhan signifikan, khususnya dari produk white clay.

    Penjualan white clay meningkat hampir tiga kali lipat menjadi Rp16,7 miliar pada kuartal III-2025, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp5,8 miliar.

    “Produk white clay menjadi bukti keberhasilan strategi diversifikasi yang dijalankan SMBR. Kontribusinya terhadap pendapatan terus meningkat dan memperkuat fundamental bisnis kami di luar sektor semen,” ujar Hari.

    Hari mengatakan momentum pertumbuhan juga akan diperkuat dengan langkah strategis perseroan melalui penambahan kegiatan usaha baru yang telah disetujui dalam RUPSLB pada 29 Oktober 2025.

    SMBR resmi menambah bidang usaha KBLI 70209 (Aktivitas Konsultasi Manajemen Lainnya) untuk mendukung penerapan konsep Koordinator Area Penjualan di wilayah Jambi, Sumatera Selatan, dan Lampung, dengan potensi imbal hasil berupa management fee.

    Hari menjelaskan, model bisnis baru itu memungkinkan perseroan untuk memperluas peran di dalam value chain SIG Group, mendorong efisiensi distribusi, serta memperkuat penetrasi multi-brand di pasar regional.

    Penambahan kegiatan usaha ini merupakan langkah strategis untuk memperluas potensi pasar sekaligus memperkuat kolaborasi dengan entitas anak SIG lainnya, katanya, menjelaskan.

    “Dengan pola bisnis yang lebih fleksibel dan terintegrasi, kami siap memperbesar kontribusi terhadap kinerja Grup sekaligus menciptakan nilai tambah berkelanjutan bagi pemegang saham,” ujar Hari.

    Ke depan, ia mengatakan optimistis perusahaannya dapat mempertahankan kinerja kuat hingga akhir tahun 2025 dengan fokus pada efisiensi, peningkatan utilisasi pabrik, serta diversifikasi produk.

    “Kami berkomitmen menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan dengan fokus pada profitabilitas, efisiensi operasional, dan inovasi produk. SMBR akan terus memperkuat posisi di pasar regional serta menjaga daya tarik investasi di industri semen nasional,” ujar Hari.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pendapatan Semen Baturaja naik 27 persen jadi Rp1,78 T di kuartal III

    Pendapatan Semen Baturaja naik 27 persen jadi Rp1,78 T di kuartal III

    Jakarta (ANTARA) – PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) selaku anak usaha PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) atau SIG membukukan pendapatan sebesar Rp1,78 triliun pada kuartal III-2025, atau tumbuh 27 persen year-on-year (yoy) dibandingkan pada periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,4 triliun.

    Kenaikan pendapatan itu mendorong laba bersih naik empat kali lipat menjadi Rp146,3 miliar pada kuartal III -2025, dibandingkan sebesar Rp35,6 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.

    Vice President Corporate Secretary SMBR Hari Liandu dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa capaian itu mencerminkan hasil nyata dari strategi transformasi yang dijalankan perseroan secara konsisten.

    Selain itu, lanjutnya, kinerja positif saat ini menjadi bukti efektivitas strategi efisiensi biaya dan penguatan distribusi di wilayah utama perseroan.

    “Permintaan semen di pasar Jambi, Sumatera Selatan, dan Lampung, menunjukkan tren pertumbuhan yang solid, didukung sinergi yang kuat bersama SIG Group dalam menjaga efisiensi rantai pasok serta memperluas jangkauan pasar,” ujar Hari.

    Per kuartal III- 2025, EBITDA perseroan tercatat senilai Rp383,5 miliar atau tumbuh 46 persen (yoy) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai senilai Rp262,1 miliar.

    Volume penjualan semen mencapai 1,87 juta ton per kuartal III-2025, atau tumbuh 21 persen (yoy) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai 1,54 juta ton.

    “Permintaan yang kuat di wilayah utama SMBR, yaitu Jambi, Sumatera Selatan, dan Lampung, terus menjadi motor pertumbuhan utama perseroan,” ujar Hari.

    Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mencatat permintaan semen di wilayah pemasaran SMBR tumbuh 9,6 persen (yoy) per kuartal III-2025, yang memberikan momentum positif bagi perseroan untuk memperkuat posisi di pasar domestik.

    Selain dari bisnis utama semen, pendapatan perseroan juga ditopang oleh diversifikasi produk non-semen yang mencatat pertumbuhan signifikan, khususnya dari produk white clay.

    Penjualan white clay meningkat hampir tiga kali lipat menjadi Rp16,7 miliar pada kuartal III-2025, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp5,8 miliar.

    “Produk white clay menjadi bukti keberhasilan strategi diversifikasi yang dijalankan SMBR. Kontribusinya terhadap pendapatan terus meningkat dan memperkuat fundamental bisnis kami di luar sektor semen,” ujar Hari.

    Hari mengatakan momentum pertumbuhan juga akan diperkuat dengan langkah strategis perseroan melalui penambahan kegiatan usaha baru yang telah disetujui dalam RUPSLB pada 29 Oktober 2025.

    SMBR resmi menambah bidang usaha KBLI 70209 (Aktivitas Konsultasi Manajemen Lainnya) untuk mendukung penerapan konsep Koordinator Area Penjualan di wilayah Jambi, Sumatera Selatan, dan Lampung, dengan potensi imbal hasil berupa management fee.

    Hari menjelaskan, model bisnis baru itu memungkinkan perseroan untuk memperluas peran di dalam value chain SIG Group, mendorong efisiensi distribusi, serta memperkuat penetrasi multi-brand di pasar regional.

    Penambahan kegiatan usaha ini merupakan langkah strategis untuk memperluas potensi pasar sekaligus memperkuat kolaborasi dengan entitas anak SIG lainnya, katanya, menjelaskan.

    “Dengan pola bisnis yang lebih fleksibel dan terintegrasi, kami siap memperbesar kontribusi terhadap kinerja Grup sekaligus menciptakan nilai tambah berkelanjutan bagi pemegang saham,” ujar Hari.

    Ke depan, ia mengatakan optimistis perusahaannya dapat mempertahankan kinerja kuat hingga akhir tahun 2025 dengan fokus pada efisiensi, peningkatan utilisasi pabrik, serta diversifikasi produk.

    “Kami berkomitmen menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan dengan fokus pada profitabilitas, efisiensi operasional, dan inovasi produk. SMBR akan terus memperkuat posisi di pasar regional serta menjaga daya tarik investasi di industri semen nasional,” ujar Hari.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.