provinsi: SUMATERA BARAT

  • Enam Tokoh Pahlawan Nasional: Kahar Mudzakkir-Ruhana Kuddus

    Enam Tokoh Pahlawan Nasional: Kahar Mudzakkir-Ruhana Kuddus

    JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada enam tokoh, yakni Abdul Kahar Mudzakkir, Alexander Andries (AA) Maramis, KH Masjkur, M Sardjito, Ruhana Kuddus, dan Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi.

    Pemberian gelar pahlawan nasional tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 120/TK/2019 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional tertanggal 7 November 2019 dan diberikan langsung kepada para ahli waris di Istana Negara, Jakarta, Jumat 8 November.

    Enam tokoh yang semasa hidupnya berjuang di berbagai bidang, mendapatkan gelar pahlawan nasional tahun 2019 ini.

    Mereka adalah Ruhana Kuddus, Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi, Prof. Dr. M. Sardjito, Prof. K.H. Abdul Kahar Mudzakkir, Dr.(H.C.) A.A. Maramis dan K.H. Masjkur. pic.twitter.com/Ds0g8je22L

    — Joko Widodo (@jokowi) November 8, 2019

    Keenam tokoh penerima gelar Pahlawan Nasional tahun ini berasal dari beragam profesi dan latar belakang. Dua orang di antaranya merupakan anggota BPUPKI/PPKI, seorang sultan dari Sukawesi Tenggara, seorang dokter yang berjasa di dunia pendidikan, dan seorang perempuan yang berjasa di bidang jurnalis dan pendidikan.

    Berikut tokoh-tokoh penerima gelar Pahlawan Nasional 2019: 

    Abdul Kahar Muzakkir 

    Abdul Kahar Muzakkir. Foto: Wikimedia Commons

    Abdoel Kahar Moezakkir (atau ejaan baru Abdul Kahar Muzakkir) merupakan tokoh pendiri Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Tokoh asal Kotagede ini juga pernah menjadi rektor kampus tersebut periode 1948-1960.

    Selain mendirikan UII, Kahar Muzakkir memang dikenang sebagai cendekiawan Muslim dan pejuang nasional. Dia juga sempat duduk sebagai anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). 

    Dr. Sardjito

    Doktor Sardjito. Foto: Wikimedia Commons

    Dr. Sardjito merupakan dokter sekaligus rektor pertama Universitas Gadjah Mada (UGM) periode 1950-1961. Selanjutnya dia juga menjadi rektor UII periode 1963 – 1970.

    Semasa hidupnya, Dr Sardjito kelahiran Magetan ini menciptakan sejumlah vaksin, misalnya untuk typhus, kolera, hingga disentri. Semasa perjuangannya, dia juga berkontribusi dengan membuat makanan dan multivitamin untuk para tentara RI yaitu Biskuit Sardjito. 

    Atas dedikasinya dalam bidang pendidikan dan kesehatan pada era perjuangan kemerdekaan, nama Dr Sardjito juga diabadikan sebagai nama rumah sakit di Yogyakarta, yaitu Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito.

    AA Maramis 

    Mr. Alexander Andries Maramis (1897-1977) akhirnya menjadi Pahlawan Nasional RI tahun 2019. pic.twitter.com/sL4IulHZ22

    — Bode Grey Talumewo (@bode_talumewo) November 8, 2019

    Alexander Andries Maramis atau lebih dikenal sebagai AA Maramis merupakan tokoh yang berasal dari Manado, Sulawesi Utara. Ia merupakan anggota BPUPKI dan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) pada era kemerdekaan RI. 

    AA Maramis juga pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan dan tanda tangannya ada dalam Oeang Republik Indonesia (ORI) — mata uang RI sebelum rupiah. AA Maramis juga keponakan dari Maria Walanda Maramis, tokoh pejuang perempuan dari Sulawesi Utara, yang sebelumya juga mendapat gelar Pahlawan Nasional. 

    Roehana Koeddoes

    Roehana Koeddoes Foto: Wikimedia Commons

    Roehana Koeddoes (atau Ruhana Kuddus dengan ejaan kini) akhirnya mendapat gelar Pahlawan Nasional. Jurnalis perempuan pertama di Indonesia ini, sempat gagal menjadi pahlawan nasional meski telah memenuhi seluruh persyaratan dalam proses pengusulan dari daerah.

    Roehana kelahiran Koto Gadang, Sumatera Barat, ini memiliki komitmen tinggi di bidang pendidikan dan literasi. Roehana hidup pada zaman yang sama dengan RA Kartini, di mana akses perempuan untuk mendapat pendidikan yang baik sangat dibatasi. Ia adalah pendiri surat kabar perempuan pertama di Indonesia.

    Roehana pernah menjadi pimpinan beberapa surat kabar pada masanya. Ia pernah menulis untuk surat kabar Poetri Hindia, Oetoesan Melajoe, hingga mendirikan surat kabarnya sendiri, Soenting Melajoe. Selain di dunia pers, Roehana juga aktif menjadi penggerak kerajinan di Sumbar, khususnya untuk kaum perempuan.

    Sultan Himayatuddin

    Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi atau dikenal dengan gelar Oputa Yi Koo adalah putra daerah yang memimpin perlawanan terhadap agresi, invasi, dan imperialisme Belanda di wilayah kesultanan Buton pada abad ke-18. Himayatuddin pernah menjabat dua kali dipilih jadi sultan, yakni sebagai Sultan Buton ke-XX (1750-1752) dan ke-XXIII (1760-1760). Beliau wafat pada tahun 1776 masehi.

    Ia mendapat gelar pahlawan karena kegigihannya melawan penjajah Belanda di Tanah Air. Bahkan, ia sampai harus sempat turun tahta akibat perlawanannya dulu.

    KH Masjkur

    Alhamdulillah, KH Masjkur insya Allah akan dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional, pada 10 November 2019.#KyaikuPahlawanku

    | simak sosok beliau berikut ini. 👇🏻

    credit: @nahdlatululama pic.twitter.com/N4pjOSX6c1

    — PWNU Jatim | #HariSantri2019 (@pwnujatim) November 7, 2019

    KH Masjkur adalah tokoh dan ulama dari Nahdlatul Ulama. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Agama di tiga era Perdana Menteri, yakni Amir Syarifuddin, Mohammad Hatta, Soesanto Tirtopordjo atau sekitar periode 1947-1949. Kemudian menjadi Menteri Agama lagi di era Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo sekitar periode 1953-1955. 

    Pada zaman perjuangan kemerdekaan, KH Masjkur ikut menjadi anggota BPUPKI. Ia juga pernah tercatat sebagai pendiri Pembela Tanah Air (PETA), yang kemudian berubah nama Laskar Rakyat dan akhirnya menjadi TNI. Pada pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, ia memimpin barisan Sabilillah. 

    Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan enam nama pahlawan nasional pada 2018 melalui SK Presiden Nomor 123/TK tahun 2018 tentang Penganugrahan Gelar Pahlawan Nasional.

    Enam orang itu yakni almarhum Abdurrahman Baswedan, tokoh dari Provinsi DI Yogyakarta; almarhumah Agung Hajjah Andi Depu, tokoh dari Provinsi Sulawesi Barat; dan almarhum Depati Amir, tokoh dari Provinsi Bangka Belitung.

    Kemudian, almarhum Mr. Kasman Singodimedjo, tokoh dari Provinsi Jawa Tengah; almarhum Ir. H. Pangeran Mohammad Noor, tokoh dari Provinsi Kalimantan Selatan; dan almarhum Brigjen KH Syam’un, tokoh dari Provinsi Banten.    

  • Isu Politik Terkini: Pramono-Rano Disahkan sebagai Pemenang Pilkada Jakarta hingga Menakar Langkah Politik Jokowi

    Isu Politik Terkini: Pramono-Rano Disahkan sebagai Pemenang Pilkada Jakarta hingga Menakar Langkah Politik Jokowi

    Jakarta, Beritasatu.com – Berbagai isu politik terkini mewarnai pemberitaan Beritasatu.com sepanjang Minggu (8/12/2024) hingga pagi ini. Mulai dari Pramono Anung-Rano Karno ditetapkan sebagai pemenang Pilkada Jakarta 2024 hingga menakar langkah politik mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

    Berikut lima isu politik terkini yang masih menarik perhatian pembaca Beritasatu.com:

    Sah! Pramono-Rano Pemenang Pilkada Jakarta 2024
    KPU Jakarta resmi menetapkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno sebagai pemenang Pilkada Jakarta 2024, setelah meraih suara terbanyak yakni 2.183.239 suara atau 50,07 persen.

    “Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, berita acara sertifikasi rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dari setiap kabupaten/kota dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jakarta 2024, saya nyatakan sah,” ujar Ketua KPU Provinsi Jakarta Wahyu Dinata, dalam rapat pleno penetapan hasil Pilkada Jakarta 2024, Minggu (8/12/2024).

    Perolehan suara Pramono-Rano unggul jauh dari paslon nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono (Rido) yang meraih 1.718.160 suara, serta paslon nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana dengan 459.230 suara.

    Pramono-Rano Menang, Saksi Dharma-Kun Tolak Teken Hasil Rekap dan Kubu RK-Suswono WO

    Pramono Anung-Rano Karno ditetapkan sebagai pemenang Pilkada Jakarta 2024. Namun, saksi paslon nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana menolak menandatangani berita acara hasil rekapitulasi perolehan suara yang ditetapkan KPU Jakarta.

    “Kami menolak. Kami tidak akan menandatangani,” kata Anthony James Harahap, saksi Dharma-Kun dalam rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat provinsi Jakarta di Hotel Pan Pacific Jakarta, Minggu (8/12/2024).

    Sebelumnya kubu paslon Ridwan Kamil-Suswono memutuskan walkout atau WO dari sidang pleno rekapitulasi suara Pilkada Jakarta 2024, sebagai bentuk protes. Mereka akan menggugat hasil Pilkada Jakarta ke MK.

    Mahyeldi-Vasko Menang Telak di Pilgub Sumbar 2024

    Isu politik terkini selanjutnya adalah KPU Sumatera Barat menetapkan pasangan Mahyeldi-Vasko pemenang Pilgub Sumbar 2024. Keputusan ini diumumkan dalam rapat pleno terbuka di salah satu hotel di Kota Padang, Minggu (8/12/2024).

    Berdasarkan hasil rekapitulasi suara tingkat provinsi, Mahyeldi-Vasko meraih kemenangan mutlak dengan 1.757.612 suara sah atau 77,12 persen. Pasangan ini mendominasi seluruh kabupaten dan kota di Sumatera Barat.

    Sementara itu, pasangan pesaingnya, Epyardi-Ekos, hanya mendapatkan 22,88 persen atau 521.448 suara sah.

    Andra Soni-Dimyati Menang, Kubu Airin Tak Akui Rekap Suara Pilgub Banten

    Kubu paslon gubernur dan wakil gubernur Banten nomor urut 1 Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi menolak mengakui hasil rekapitulasi suara Pilgub Banten 2024 yang ditetapkan KPU Banten. 

    Hasil rekapitulasi suara Pilgub Banten 2024 yang ditetapkan KPU Banten, paslon nomor urut 2 Andra Soni-Dimyati Natakusumah menang di enam wilayah, yakni Kota Serang, Kota Tangerang, Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten Lebak. Sementara itu, Airin-Ade hanya unggul di Kota Cilegon dan Kota Tangerang Selatan.

    Ketua KPU Provinsi Banten Mohamad Ihsan meminta kubu Airin-Ade legawa. “Tentu kami berharap kepada seluruh pasangan calon bisa menerima, bisa legawa agar proses pembangunan di Provinsi Banten ini bisa berjalan dengan baik.” 

  • Waspada, Gelombang Tinggi hingga 4 Meter Akan Hantam 3 Wilayah Perairan

    Waspada, Gelombang Tinggi hingga 4 Meter Akan Hantam 3 Wilayah Perairan

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi gelombang tinggi hingga mencapai 4 meter.

    Peringatan ini berlaku mulai Senin (9/12/2024) pukul 07.00 WIB hingga Rabu (11/12/2024) pukul 07.00 WIB.

    Menurut data BMKG, gelombang setinggi 2,5 hingga 4 meter diprediksi melanda tiga wilayah perairan, yaitu:

    1. Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung.
    2. Samudra Hindia selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur (NTT).
    3. Laut Natuna Utara.

    Selain gelombang tinggi, BMKG juga mencatat gelombang dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter diperkirakan terjadi di beberapa perairan Indonesia.

    Kecepatan angin tertinggi tercatat di perairan barat Bengkulu-Lampung, Laut Flores, serta perairan selatan Banten hingga NTT.

    Di wilayah utara, pola angin bergerak dari barat daya ke barat laut dengan kecepatan 8-20 knot. Di wilayah selatan, angin bergerak dari barat daya ke barat laut dengan kecepatan 8-30 knot.

    Kondisi gelombang tinggi ini dinilai berisiko terhadap keselamatan pelayaran, sehingga masyarakat, nelayan, dan pengguna transportasi laut diminta untuk meningkatkan kewaspadaan.

  • Daftar 115 Gugatan Pilkada 2024 ke MK, Ada Vicky Prasetyo dan Sahrul Gunawan

    Daftar 115 Gugatan Pilkada 2024 ke MK, Ada Vicky Prasetyo dan Sahrul Gunawan

    ERA.id – Mahkamah Konstitusi (MK) telah menerima 115 gugatan Pilkada 2024 atau perkara perselisihan hasil pemilihan kepala daerah (PHPKADA) sejak 3 sampai dengan 6 Desember 2024.

    Berdasarkan laman MK berikut pada hari Minggu menunjukkan 86 pasangan calon bupati dan wakil bupati serta 29 pasangan calon wali kota dan wakil wali kota telah mendaftarkan perkara PHPKADA ke MK.

    Berdasarkan laman yang sama, menunjukkan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Murung Raya Nuryakin-Doni menjadi yang pertama mendaftarkan gugatan, Selasa (3/12) pukul 16.25 WIB.

    Selanjutnya, Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pemalang Vicky Prasetyo-Mochamad Suwendi menjadi yang terakhir mendaftarkan gugatan, Jumat (6/12) pukul 16.59 WIB.

    Berikut daftar lengkap pemohon gugatan Pilkada 2024:

    1. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pemalang, Vicky Prasetyo dan Mochamad Suwendi

    2. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Rote Ndao, Vicoas Trisula Bhakti Amalo dan Bima Theodorianus Fanggidae

    3. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Maluku Tengah, Ibrahim Ruhunussa dan Liliane Aitonam

    4. Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palembang, Yudha Pratomo dan Baharudin

    5. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Minahasa Utara, Melky Jakhin Pangemanan dan Christian Kamagi

    6. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Utara, Steward Leopold Louis Soentpiet dan Maskur Abdullah

    7. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bone Bolango, Merlan S. Uloli dan Syamsu T. Botutihe

    8. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Teluk Bintuni, Daniel Asmorom dan Alimudin Baedu

    9. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bangka Barat, Sukirman dan Bong Ming Ming

    10. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Utara, Satika Simamora dan Sarlandy Hutabarat

    11. Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi A. Rafiq

    12. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Lamandau, Hendra Lesmana dan Budiman

    13. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Solok Selatan, Armen Syahjohan dan Boy Iswarmen

    14. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Buru Selatan, Safitri Malik Soulisa dan Hemfri Lesnussa

    15. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Banggai Kepulauan, Sugianto dan Hery Ludong

    16. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bolaang Mongondow Timur, Sam Sachrul Mamonto dan Rusmin Mokoagow

    17. Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kendari, Abdul Rasak dan Afdhal

    18. Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu, Dedy Ermansyah dan Nuragiyanti Dewi Permatasari

    19. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Belitung Timur, Burhanudin dan Ali Reza Mahendra

    20. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Utara, Muchlis Tapi Tapi dan Tonny Laos

    21. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Belu, Taolin Agustinus dan Yulianus Tai Bere

    22. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Toba, Poltak Sitorus dan Anugerah Puriam Naiborhu

    23. Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Sekretariat Kabupaten Nias Utara

    24. Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pekanbaru, Muflihun dan Ade Hartati Rahmat

    25. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Minahasa, Susi Fiane Sigar dan Perly George Steven Pandeiroot

    26. Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palangkaraya, Rojikinnor dan Vina Panduwinata

    27. Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Dumai, Ferdiansyah dan Soeparto

    28. Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pagar Alam, Hepy Safriani dan Efsi

    29. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Morowali Utara, Jeffisa Putra A dan Ruben Hehi

    30. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Minahasa Tenggara, Djein Leonora Rende dan Ascke Alexander Benu

    31. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung, Sahrul Gunawan dan Gun Gun Gunawan

    32. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Muna, La Ode M. Rajiun Tumada dan Purnama Ramadhan

    33. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Muara Enim, Nasrun Umar dan Lia Anggraini

    34. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Supiori, Yotam Wakum dan Marinus Maryar

    35. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Takalar, Syamsari dan M. Natsir Ibrahim Se

    36. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Buton Selatan, Aliadi dan La Ode Rusyamin

    37. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Konawe Selatan, Adi Jaya Putra dan James Adam Mokke

    38. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Buton, Syaraswati dan Rasyid Mangura

    39. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Parigi Moutong, M. Nizar Rahmatu dan Ardi

    40. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun, Tontawi Jauhari dan A.Harris.Ab

    41. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Berau, Madri Pani dan Agus Wahyudi

    42. Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pagar Alam, Alpian dan Alfikriansyah

    43. Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sungai Penuh, Ahmadi Zubir dan Ferry Satria

    44. Lembaga Pemantau Gerak Langkah Indonesia (Putrawan Suryatno dan Aprisal)

    45. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pulau Morotai, Deny Garuda dan Muhammad Qubais Baba

    46. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Siak, Alfedri dan Husni Merza

    47. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Serang, Andika Hazrumy dan Nanang Supriatna

    48. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bengkulu Selatan, Rifai dan Yevri Sudianto

    49. Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solok, Nofi Candra dan Leo Murphy

    50. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Aru, Temy Oersipuny dan Hady Djumaidy Saleh

    51. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Banjar, Syaifullah Tamliha dan Habib Ahmad Bahasyim

    52. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Barat, Christo Mario Y Pranda dan Richardus Tata Sontani

    53. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bangkalan, Mathur Husyairi dan Jayus Salam

    54. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Wakatobi, Hamirudin dan Muhamad Ali

    55. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Subang, H. Ruhimat dan H. Aceng Kudus

    56. Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Payakumbuh, Supardi dan Tri Venindra

    57. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Labuhanbatu, Hendri Syahputra Daulay dan Ellya Rosa Siregar

    58. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Selatan, Bahrain Kasuba dan Umar Hi. Soleman

    59. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Melawi, Kluisen dan Iif Usfayadi

    60. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Gorontalo Utara, Ridwan Yasin dan Muksin Badar

    61. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Gorontalo Utara, Thariq Modanggu dan Nurjana Hasan Yusuf

    62. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Buol, Moh. Agris Dwi Putra Amran Batalipu dan Djufrin Dj. Manto

    63. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba, Jamaluddin M Syamsir dan Tomy Satria Yulianto

    64. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Talaud, Irwan Hasan dan Haroni Mamentiwalo

    65. Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sawahlunto, Deri Asta dan Desni Seswinari

    66. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Selatan, Rusihan Jafar dan Muhtar Sumaila

    67. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Konawe Utara, Sudiro dan Raup

    68. Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sabang, Ferdiansyah dan Muhammad Isa

    69. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bolaang Mongondow, Sukron Mamonto dan Refly Stenly Ombuh

    70. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tulang Bawang, Hendriwansyah dan Danial Anwar

    71. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Timur, Sulaiman dan Abdul Hamid

    72. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni dan Segoro Luhur Kusumo Daru

    73. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pasaman Barat, Daliyus K dan Heri Miheldi

    74. Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ternate, Muhammad Syahril Abdurradjak dan Makmur Gamgulu

    75. Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bima, Mohammad Rum dan Mutmainnah

    76. Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Gorontalo, Ryan Fahrichsan Kono dan Charles Budi Doku

    77. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pohuwato, Yusri M. Helingo dan Fatmawaty Syarief

    78. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Mesuji, Suprapto dan Fuad Amrulloh

    79. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pesisir Barat, Septi Heri Agusnaeni dan Ade Abdul Rochim

    80. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi dan Kusnadi Datuak Rajo Batuah

    81. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Toraja Utara, Yohanis Bassang dan Marthen Rante Tondok

    82. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Rokan Hulu, Kelmi Amri dan Asparaini

    83. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Labuhanbatu Selatan, Ari Wibowo dan Azwar Sazali Tanjung

    84. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal, Harun Mustafa Nasution dan Muhamad Ichwan Husein Nst

    85. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Rokan Hilir, Afrizal Sintong dan Setiawan

    86. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kampar, Yuyun Hidayat dan Edwin Pratama Putra

    87. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Magetan, Sujatno dan Ida Yuhana Ulfa

    88. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Barito Utara, Akhmad Gunadi Nadalsyah dan Sastra Jaya

    89. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Banyuasin, Slamet dan Alfi Novtriansyah Rustam

    90. Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado, Jimmy Rimba Rogi dan Kristo Ivan Ferno Lumentut

    91. Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bau Bau, Nur Ari Raharja dan La Ode Yasin

    92. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Empat Lawang, Budi Antoni Aljufri

    93. Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tomohon, Wenny Lumentut dan Octavian Michael Mait

    94. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Klaten, W. Herry Wibowo dan Wahyu Adhi Dermawan

    95. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kuantan Singingi, Adam dan Sutoyo

    96. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pesawaran, Nanda Indira B dan Antonius Muhammad Ali

    97. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pulau Morotai, Syamsuddin Banjo dan Judi Robert Efendis Dadana

    98. Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Langsa, Fazlun Hasan dan Meutia Apriani

    99. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pasaman, Sabar As dan Sukardi

    100. Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Parepare, Erna Rasyid Taufan dan M. Rahmat Sjamsu Alam

    101. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Ogan Komering Ulu, Yudi Purna Nugraha dan Yenny Elita

    102. Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Langsa, Maimul Mahdi dan Nurzahri

    103. Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Panjang, Nasrul dan Eri

    104. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bireuen, Murdani Yusuf dan Abdul Muhaimin

    105. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bolaang Mongondow Selatan, Arsalan Makalalag dan Hartina S Badu

    106. Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Lhokseumawe, Ismail dan Azhar Mahmud

    107. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pangandaran, Ujang Endin Indrawan dan Dadang Solihat

    108. Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarbaru, Muhammad Aditya Mufti Ariffin dan Said Abdullah

    109. Hamdan Eko Benyamine, dkk

    110. Udiansyah dan Abd. Karim

    111. Muhamad Arifin (Selaku Koordinator Lembaga Studi Visi Nusantara Kalimantan Selatan)

    112. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Buton Tengah, La Andi dan Abidin

    113. Ruli Margianto dan Anggi Aribowo

    114. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pasaman, Mara Ondak dan Desrizal

    115. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Murung Raya, Nuryakin dan Doni. (Ant)

  • KPU kaji penyebab turunnya tingkat partisipasi Pilkada Sumbar

    KPU kaji penyebab turunnya tingkat partisipasi Pilkada Sumbar

    ANTARA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat akan mengkaji penyebab turunnya tingkat partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 yang hanya 57,15 persen dari 4.103.084 daftar pemilih tetap (DPT). Ketua KPU Sumbar Surya Efitrimen menyebut turunnya tingkat partisipasi pada Pilkada Serentak 2024 perlu dikaji ulang melalui kajian akademis. Sebab, dari proses rekapitulasi berjenjang, KPU menemukan beragam dinamika atau indikator turunnya partisipasi publik. (Fandi Yogari Saputra/Muhammad Zulfikar/Fahrul Marwansyah/Farah Khadija)

  • Sederet Kasus Penyalahgunaan Senpi Polisi, YLBHI: Saat Ini Sudah Darurat Kesewenang-wenangan – Halaman all

    Sederet Kasus Penyalahgunaan Senpi Polisi, YLBHI: Saat Ini Sudah Darurat Kesewenang-wenangan – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) menyoroti soal kasus-kasus penyalahgunaan senjata api (senpi) yang dilakukan oleh aparat kepolisian.

    Hal ini buntut terjadinya sejumlah kasus penembakan yang dilakukan oleh anggota kepolisian baik terhadap sesama polisi hingga warga sipil beberapa waktu terakhir salah satunya penembakan terhadap seorang pelajar hingga tewas di Semarang, Jawa Tengah.

    Wakil Ketua Bidang Advokasi YLBHI, Arif Maulana menyebut penyalahgunaan senpi ini merupakan buntut dari masalah pengawasan terhadap Korps Bhayangkara itu sendiri sehingga rentan menyalahgunakan wewenang dan bersikap sewenang-wenang.

    “Saya ingin kemudian mengatakan hari ini itu situasinya darurat terkait dengan kesewenang-wenangan penyalahgunaan senjata api oleh kepolisian,” kata Arif dalam konferensi pers virtual bertemakan Darurat Reformasi Polri, Minggu (8/12/2024).

    Dia bahkan setuju soal usulan melucuti polisi dari senjata api dalam bentuk evaluasi penggunaan senjata. Hal ini karena diakuinya tak semua anggota memerlukan senpi dalam bertugas.

    “Apakah kita butuh desakan untuk melucuti senjata kepolisian, saya kira ini penting untuk dipertimbangkan dan harus ditindaklanjuti, karena tidak semua fungsi kepolisian itu membutuhkan senjata api,” ucapnya.

    “Fungsi-fungsi pelayanan masyarakat, Sumber Daya Manusia, misalkan Korlantas itu tidak membutuhkan sebetulnya senjata api, maka dari itu penting untuk sekali lagi pesannya adalah melakukan evaluasi terhadap penggunaan senpi oleh kepolisian,” sambungnya.

    Bahkan, kata Arif, banyaknya kasus extra judicial killing yang terjadi beberapa waktu terakhir semakin menunjukan bahwa penggunaan senjata secara berlebihan masih menjadi masalah di tubuh Polri.

    Arif menyebut jika polisi hari ini bisa disebut militeristik karena kerap menggunakan kekerasan dengan dalih penegakkan hukum.

    “Reformasi di tubuh kepolisian yang hari ini kita melihat tidak sejalan dengan semangat mendorong reformasi polisi yang tujuannya agar polisi itu demokratis, dan menghormati HAM, dan tidak menggunakan pendekatan kekerasan seperti pada masa orde baru ketika mereka ada satu atap di bawah ABRI, sangat militeristik,” tuturnya.

    “Tapi, yang kita lihat hari ini polisi sangat militeristik, pendekatan kekerasan menggunakan senjata itu sangat mudah dilakukan,” ucapnya.

    Polisi Tembak Polisi hingga Siswa SMK dan Pencuri Sawit

    Kepolisian Republik Indonesia (Polri) kembali disorot publik setelah adanya sederet peristiwa penembakan yang mengakibatkan sasarannya meninggal dunia atau tewas.

    Dalam kurun waktu satu bulan, setidaknya ada kasus penembakan dengan senjata api dilakukan polisi.

    Pertama, kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan, Sumatera Utara.

    Kepala Satuan Reserse Kriminal Pores Solok Selatan Ajun Komisaris Polisi (AKP) Ulil Ryanto Anshar tewas ditembak oleh rekan seprofesinya yakni Kepala Bagian Operasi Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar.

    Aksi polisi tembak polisi itu terjadi di halaman kantor Polres Solok Selatan pada Jumat dini hari, 22 November 2024. 

    Penembakan itu diduga terkait penanganan kasus tambang galian C ilegal dan penangkapan terduga pelaku.

    Kedua, selang dua hari kemudian, seorang siswa SMK Negeri 4 Semarang bernama Gamma Rizkynata Oktavandy alias Gamma (17) tewas ditembak anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang, Aipda Robig Zaenuddin di Jalan Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Minggu dini hari (24/11/2024).

    Menurut pembelaan Polrestabes Semarang, personelnya, Aipda Robig melepaskan timah panas ke siswa SMK itu lantaran melawan saat dilerai dari tawuran.

    Namun, belakangan terungkap dari CCTV dan pemeriksaan Propam bahwa penembakan itu yang dilakukan tidak terkait tawuran, melainkan Aipda Robig tidak terima sepeda motornya terpepet oleh sepeda motor remaja tersebut.

    Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar (tengah) bersama Kabid Propam Polda Jawa Tengah Kombes Pol Aris Supriyono (kiri) mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/12/2024). RDP tersebut membahas peristiwa penembakan terhadap siswa SMK berinisial GRO hingga meninggal dunia oleh oknum anggota polisi berinisial Aipda RZ. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

    Ketiga, belum genap 24 jam setelah kejadian di Semarang, peristiwa polisi tembak warga sipil kembali terjadi di Bangka Belitung. 

    Kali ini korbannya seorang warga Dusun Sungkai Desa Tugang, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat, atas nama Beni.

    Korban tewas didor personel Satuan Brimob Polda Bangka Belitung saat mencuri sawit di perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Bumi Permai Lestasi (BPL) pada Minggu, 24 November 2024 sekitar 16.00 WIB.

    Kepala Kabid Hujas Polda Bangka Belitung, Kombes Fauzan Sukmawansyah mengatakan peristiwa pembunuhan polisi terhadap warga sipil bermula saat satuan Brimob menindaklanjuti laporan pihak perusahaan yang melaporkan telah terjadi pencurian di wilayah perkebunan perusahaan, tepatnya di blok X12 Divisi 1 Ledong West Selatan.

    Personel Brimob dan staf assisten PT BPL, kata Fauzan, kemudian mendatangi lokasi tersebut dan melihat ada lima orang pencuri sedang menjalankan aksinya. 

    Para pelaku kemudian berusaha melarikan diri setelah aksi pencurian yang dilakukan diketahui. 

    Para personel Brimob dan staf assisten PT BPL sempat memberikan imbauan untuk berhenti.

    Bahkan sudah diberikan tembakan peringatan sebanyak 12 kali.

    Menurut Fauzan, personel pengamanan akhirnya melakukan penembakan dengan maskud untuk melumpuhkan para pencuri tersebut. Dan peluru akhirnya menyasar tubuh Beni. 

    DPR Minta Penggunaan Senpi Polisi Dievaluasi

    Lokasi penembakan korban versi polisi di Jalan Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Kota Semarang, Selasa (26/11/2024). (TRIBUNJATENG.COM/IWAN ARIFIANTO)

    Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai NasDem, Rudianto Lallo, menyebut Komisi III akan memanggil sejumlah petinggi Polri guna membahas evaluasi penyalahgunaan senjata api oleh anggota kepolisian.

    Rudi mengatakan, pemanggilan ini dilakukan Komisi III DPR menyusul beberapa peristiwa yang dinilai mencederai institusi Polri.

    “Pejabat utama terkait akan kita panggil misalnya Kadiv Propamnya, Irwasumnya, semua pejabat tinggi, pejabat utama Polri,” kata Rudianto, saat dihubungi pada Sabtu (7/12/2024).

    Menurutnya, penggunaan senjata api oleh anggota kepolisian selama ini banyak yang tidak sesuai aturan maupun Undang-Undang.

    Rudi menyoroti sejumlah insiden, termasuk kasus polisi menembak sesama polisi di Sumatera Barat dan peristiwa polisi menembak pelajar di Semarang. 

    Menurutnya, insiden-insiden tersebut mencerminkan adanya penyalahgunaan senjata api.

    “Ini sangat mencoreng mencederai institusi Polri. Kalau tidak berbenah, maka kejadian-kejadian ini bisa saja terjadi 2-3 bulan ke depan,” ujar Rudi.

    Rudi juga menegaskan pentingnya pengendalian ketat terhadap penggunaan senjata api oleh anggota kepolisian. 

    Dia mengusulkan agar Polri mengevaluasi unit-unit tertentu yang tidak membutuhkan senjata api dalam tugasnya.

    Rudi menambahkan bahwa pemanggilan ini rencananya dilakukan setelah masa reses anggota DPR. 

     

  • Kunci Jawaban Kelas 3 SD Tema 5 Subtema 1 Halaman 40-45  Menggali Informasi di Pameran

    Kunci Jawaban Kelas 3 SD Tema 5 Subtema 1 Halaman 40-45 Menggali Informasi di Pameran

    TRIBUNJATENG.COM – Berikut kunci jawaban Tema 5 Kelas 3 SD/MI halaman 40 41 42 43 44 45 mengenai Keadaan Cuaca

    Kunci jawaban Tema 5 Kelas 3 SD/MI halaman 40 41 42 43 44 45 terdapat pada Buku Siswa Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2018.

    Sesuai kunci jawaban Tema 5 Kelas 3 SD/MI halaman 40 41 42 43 44 45 ada dalam Subtema 1 Pembelajaran 6 dengan judul Cuaca.

    Kemudian kunci jawaban Tema 5 Kelas 3 SD halaman 40 41 42 43 44 45 membahas Keadaan Cuaca.

    Berikut kunci jawaban Tema 5 kelas 3 SD/MI Subtema 1 Pembelajaran 6 halaman 40 41 42 43 44 45.

    Kunci jawaban Tema 5 Kelas 3 halaman 40

    Mengunjungi festival makanan sungguh menyenangkan.

    Kamu dapat mencicipi makanan yang dipamerkan.

    Kamu juga dapat mencari informasi.

    Informasi tentang beragam daerah di Indonesia.

    Kamu juga dapat mengenal ragam pakaian adat daerahnya.

    Yuk, kita buat daftar hasil kunjunganmu ke stan-stan pameran.

    Yuk, kita buat daftar hasil kunjunganmu ke stan-stan pameran.

    Jawaban:

    Sesuai dengan stan-stan yang ada di pameran.

    Alternatif jawaban:

    1. Nama Stan: Papua
    Jenis Makanan: Papede, martabak sagu
    Pakaian Adat: pakaian holim dan sali
    Informasi Daerah: Provinsi Papua beribukota di Jayapura
    Dekorasi Penunjang: gambar patung Asmat

    2. Nama Stan: DKI Jakarta
    Jenis Makanan: Kerak telor, nasi uduk
    Pakaian Adat: Koko dan Sadariah
    Informasi Daerah: Ibu kota di Jakarta
    Dekorasi Penunjang: ondel-ondel

    3. Nama Stan: Sumatera Barat
    Jenis Makanan: Lemopong Sagu, Gajeboh
    Pakaian Adat: Limapeah rumah nan gadang atau bundo kadung
    Informasi Daerah: Sumatera Barat beribukota di Padang
    Dekorasi Penunjang: Gambar rumah gadang

    4. Nama Stan: Jawa Tengah
    Jenis Makanan: Gethuk, pecel
    Pakaian Adat: blangkon
    Informasi Daerah: Beribukota di Semarang
    Dekorasi Penunjang: rumah joglo

    Kunci jawaban Tema 5 Kelas 3 halaman 41 42 43

    Festival makanan telah usai. Masih tersisa beberapa makanan dari masing-masing stan. Udin sebagai ketua kelas ingin membaginya pada teman-teman.

    1. Di stan Sumatra salah satu teman membawa “Juada 8 Jam”. Juada dalam bahasa Palembang adalah kue. Udin memotong Juada 8 Jam menjadi 18 potong yang sama besar. Lani makan 3 potong Juada. Tuliskan banyaknya Juada 8 Jam yang dimakan oleh Lani.

    Tuliskan dalam bentuk lambang bilangan.

    Jawaban:

    2. Siti membawa brem dari Jawa. Pasangkan gambar brem dengan pecahan biasa yang bersesuaian dengan memberi tanda panah!

    Jawaban:

    Kunci jawaban Tema 5 Kelas 3 halaman 42 (IST)

    3. Dari stan Betawi, tersisa dodol. Dodolnya berbentuk bulat dan lonjong. Yuk, kita mewarnai gambar dodol betawi. Warnai berdasarkan lambang bilangan pecahan yang diketahui!

    Jawaban:

    Kunci jawaban Tema 5 Kelas 3 halaman 42 43 (IST)

    Kunci jawaban Tema 5 Kelas 3 halaman 44

    Jawaban:

    1. Hujan adalah titik-titik air yang berjatuhan dari langit karena proses pendinginan

    2. Petir adalah kilatan listrik di udara disertai bunyi gemuruh karena bertemunya awan yang bermuatan listrik

    3. Kilat adalah cahaya yang berkelebat dengan cepat di langit

    4. Matahari adalah titik pusat tata surya berupa bola berisi gas yang mendatangkan terang dan panas pada bumi pada siang hari

    5. Mendung adalah awan yang mengandung air hujan

    6. Awan adalah kelompok butiran air, es, atau kedua-duanya yang tampak mengelompok di atmosfer mega

    Pernahkah kamu mengalami cuaca mendung? Kemudian hujan disertai petir atau kilat? Apa yang kamu rasakan?

    Tulislah cerita berdasarkan pengalamanmu ketika hujan.

    Kemudian bacakan hasil tulisanmu di depan kelas.

    *)Disclaimer: Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua guna memandu proses belajar anak.

    Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.

  • Kementerian PU Tuntas Bangun 2 Pasar Rakyat di Sumatera Barat – Page 3

    Kementerian PU Tuntas Bangun 2 Pasar Rakyat di Sumatera Barat – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PU) menyelesaikan pembangunan dua pasar rakyat di Sumatera Barat, yakni Pasar Raya Kota Padang dan Pasar Dharmasraya.

    Plt Dirjen Cipta Karya Kementerian PU Endra S Atmawidjaja menyampaikan, pembangunan dan rehabilitasi pasar difokuskan pada peningkatan fungsi pasar sebagai pusat perdagangan dan tulang punggung perekonomian lokal. 

    “Sesuai dengan pesan Bapak Presiden Prabowo, kami ingin menghasilkan pasar yang berkualitas serta memenuhi harapan warga masyarakat dan para pedagang, yakni pasar yang aman, nyaman, bersih, tertata, dan tentunya, selalu ramai dikunjungi warga,” ujarnya, Sabtu (7/12/2024).

    Menurut dia, keberadaan infrastruktur pasar yang berkualitas diharapkan dapat memberikan manfaat nyata. Terutama dalam menjamin kelancaran distribusi bahan pokok serta mendorong sektor riil dan UMKM yang merata. 

    Pasar Raya Kota Padang dibangun karena rusak akibat gempa bumi 2009 dan 2016. Pembangunan Pasar Raya Padang dilakukan Kementerian PU melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Barat, yang dimulai pada Juli 2023 dan selesai pada September 2024 baru lalu. Pembangunan dilaksanakan oleh kontraktor PT Adhi Persada Gedung dengan anggaran Rp 112,3 miliar. 

    Pasar Raya Kota Padang dibangun dengan luas bangunan 19.320 m2, untuk 3 lantai dan 1 lantai semi basement. Pasar ini terdiri dari 304 unit kios, 650 unit los dan 120 SRP parkir mobil, serta 114 SRP parkir motor. Keterisian saat ini mencapai sekitar 40 persen.

    Sementara Pasar Dharmasraya dibangun BPPW Sumatera Barat mulai Desember 2023 dan ditargetkan rampung pada akhir Desember 2024 dengan anggaran Rp 89,2 miliar. Saat ini progres pekerjaan mendekati 80 persen. 

    Pembangunan Pasar Dharmasraya terdiri dari 2 jenis bangunan. Pasar kering seluas 9.669 m2 yang akan dibangun dengan konstruksi 2 lantai, serta pasar basah seluas 1.574 m2. Pasar ini dirancang untuk menampung hingga 788 pedagang, yang meliputi 347 kios, 66 los meja, dan ratusan area hamparan.

    “Dengan tuntasnya kedua pasar ini, kami berharap dapat segera dimanfaatkan oleh para pedagang dan warga setempat. Kami juga akan koordinasikan agenda peresmian pemanfaatan kedua pasar ini bersama pemerintah kota/kabupaten terkait dalam waktu dekat,” kata Endra. 

     

  • Inilah Dua Sosok Pemimpin yang Nyaris Terlupakan dalam Sejarah Indonesia

    Inilah Dua Sosok Pemimpin yang Nyaris Terlupakan dalam Sejarah Indonesia

    Liputan6.com, Yogyakarta – Sjafruddin Prawiranegara dan Mr Assaat adalah dua tokoh penting yang pernah memimpin Indonesia pada masa krisis, meski jarang disebut sebagai presiden. Ketika Belanda melakukan Agresi Militer II pada tahun 1948, Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta ditangkap.

    Untuk menjaga kedaulatan, Sjafruddin yang saat itu menjabat Menteri Kemakmuran, membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Sumatera Barat. Pada 13 Juli 1949, mandat PDRI dikembalikan kepada Soekarno.

    Mr. Assaat juga berperan penting saat Indonesia berubah menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS) pada 1949. Soekarno dan Hatta menjabat sebagai Presiden dan Perdana Menteri RIS, sedangkan Mr Assaat ditunjuk sebagai pelaksana tugas Presiden Republik Indonesia yang wilayahnya terbatas di Yogyakarta.

    Selama menjabat, Mr. Assaat hidup sederhana dan menandatangani pendirian Universitas Gadjah Mada (UGM). Pada 15 Agustus 1950, ia mengembalikan jabatan tersebut kepada Soekarno setelah RIS dibubarkan.

    Sjafruddin Prawiranegara menjabat sebagai Ketua Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dari 19 Desember 1948 hingga 13 Juli 1949. Sjafruddin ditugaskan untuk membentuk PDRI di Bukittinggi sebagai upaya untuk menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Indonesia masih memiliki kedaulatan.

    Sedangkan Mr. Assaat menjabat sebagai Acting President atau Pemangku Jabatan Presiden Republik Indonesia dari 27 Desember 1949 hingga 15 Agustus 1950. Assaat menerima kekuasaan dari Soekarno setelah perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag.

    Selain membentuk PDRI di Bukittinggi, Sjafruddin juga berhasil mempertahankan pemerintahan darurat ini dari serangan Belanda. Ia berhasil menggalang dukungan dari berbagai lapisan masyarakat, baik di dalam maupun di luar negeri.

    Sjafruddin memiliki visi yang kuat untuk membangun ekonomi Indonesia yang mandiri dan kuat. Ia merumuskan berbagai kebijakan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan produksi dan distribusi barang kebutuhan pokok.

    Begitu juga dengan Mr Assaat yang berperan penting dalam perundingan Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag. Ia berhasil memperjuangkan kepentingan Indonesia dalam perundingan tersebut.

    Pendirian Universitas Gadjah Mada merupakan salah satu kontribusi terbesar Mr. Assaat bagi bangsa Indonesia. UGM telah melahirkan banyak tokoh-tokoh penting bangsa.

     

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Polda Sumbar jaga ketat rapat pleno rekapitulas Pilkada Gubernur 2024

    Polda Sumbar jaga ketat rapat pleno rekapitulas Pilkada Gubernur 2024

    Polisi menjaga dengan ketat rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara dalam Pemilihan Gubernur dan wakil gubernur Sumbar yang dilaksanakan di Padang pada Sabtu (7/12/2024). ANTARA/HO-Polda Sumbar

    Polda Sumbar jaga ketat rapat pleno rekapitulas Pilkada Gubernur 2024
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 08 Desember 2024 – 06:31 WIB

    Elshinta.com – Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat (Sumbar) menjaga dengan ketat rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sumbar yang dilaksanakan di Padang pada Sabtu (7/12). Kepala Bidang Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulytiawan di Padang mengatakan ada 250 personel yang dikerahkan ke lokasi untuk menjaga jalannya rapat pleno.

    “Pengamanan dilakukan agar rapat pleno bisa terlaksana dengan aman dan lancar tanpa adanya gangguan atau potensi ancaman, agenda hari pertama ini meliputi pembacaan hasil rekapitulasi dari beberapa kabupaten dan kota,” kata Dwi.

    Ia memaparkan pengamanan yang dilakukan Kepolisian mencakup pengawalan dokumen hasil rekapitulasi, penjagaan lokasi pleno, hingga pengaturan arus lalu lintas di sekitar hotel tempat rapat pleno berlangsung.

    “Polda Sumbar juga berkoordinasi dengan instansi terkait seperti KPU dan Bawaslu, untuk menjamin transparansi dan akurasi dalam proses rekapitulasi suara,” katanya.

    Rapat pleno hari pertama untuk pemilihan gubernur dan wakilnya itu dihadiri oleh Ketua KPU Sumbar Surya Efitrimen, Kapolda Sumbar yang diwakili Kabag Bin Ops Biro Ops Polda Sumbar AKBP Faisal Anwar, Forkopimda Provinsi Sumbar. Kemudian Ketua Bawaslu Sumbar Alni, perwakilan KPU dari kabupaten atau kota seluruh Sumbar, LO dari masing-masing paslon, dan pengawas pemilu serta pihak terkait lainnya.

    Dwi menyampaikan bahwa pihaknya melakukan pengamanan serta pengawalan secara maksimal dari awal sampai akhir, untuk memastikan kelancaran proses rekapitulasi. Menurutnya, 250 personel yang melakukan pengamanan terdiri dari berbagai satuan kerja, mulai dari Sabhara, Brimob, Intelkam, hingga Bidang Humas Polda Sumbar.

    Aparat keamanan terus bersiaga penuh di lokasi untuk mengantisipasi segala bentuk potensi gangguan yang dapat menghambat jalannya rapat pleno. Rapat pleno untuk rekapitulasi suara pemilihan gubernur dan wakil gubernur masih akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan di lokasi yang sama.

    “Masyarakat diminta untuk tetap tenang dan mempercayakan proses ini kepada pihak yang berwenang, hindari hal-hal negatif yang dapat merugikan,” imbau Dwi.

    Polisi berharap pengamanan ketat yang dilaksanakan dapat menyukseskan helat demokrasi yang lancar, aman, dan damai sesuai dengan harapan seluruh masyarakat Sumbar.*

    Sumber : Antara