provinsi: SUMATERA BARAT

  • Pemkab Mojokerto Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Bencana di Sumatra dan Aceh

    Pemkab Mojokerto Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Bencana di Sumatra dan Aceh

    Mojokerto (beritajatim.com) — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk korban bencana alam di Sumatra Utara, Sumatera Barat, dan Aceh. Prosesi pelepasan bantuan digelar di halaman Pemkab Mojokerto sebagai bentuk kepedulian sekaligus solidaritas masyarakat Mojokerto terhadap para penyintas bencana.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Rinaldi Rizal Sabirin melaporkan jumlah bantuan yang berhasil dihimpun melalui Posko Bantuan Pemkab Mojokerto Peduli Bencana Sumatera. “Bantuan dikumpulkan dalam waktu singkat dari berbagai unsur, baik pemerintah, Baznas, maupun swasta,” ungkapnya.

    Adapun bantuan yang berhasil terkumpul meliputi beras sebanyak 12.500 kg, mie instan sebanyak 572 dus, gula pasir sebanyak 2.565 kg, krecek kerupuk udang sebanyak 150 kantong, minyak goreng sebanyak 43 dus, susu sebanyak 15 dus, air mineral gelas sebanyak 50 kardus, air mineral botol sebanyak 40 dus.

    Makanan ringan sebanyak 15 dus, obat-obatan sebanyak 2 dus, peralatan mandi sebanyak 300 paket, pakaian dewasa sebanyak 100 paket, popok bayi sebanyak 4.355 pak, selimut sebanyak 200 lembar, handuk sebanyak 150 lembar, sarung sebanyak 150 buah dan mukena sebanyak 25 buah.

    Sementara itu, Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra menyampaikan duka cita mendalam atas musibah yang menimpa masyarakat di tiga provinsi tersebut. Gus Barra (sapaan akrab, red) menegaskan bahwa seluruh bantuan merupakan wujud nyata gotong royong masyarakat Mojokerto.

    “Alhamdulillah, dalam waktu kurang lebih dua hari bantuan ini dapat kita kumpulkan. Ada enam truk dan satu Hiace yang akan membawa bantuan ini. Semoga bantuan dari keluarga besar Pemerintah Kabupaten Mojokerto dan masyarakat Mojokerto ini dapat diterima dengan baik oleh saudara-saudara kita yang tertimpa musibah,” katanya.

    Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Mojokerto ini menambahkan, sebagian bantuan berasal dari donasi uang yang kemudian diwujudkan menjadi barang sesuai kebutuhan di lokasi bencana. Seluruh bantuan selanjutnya akan diserahkan kepada BPBD Jawa Timur sebelum disalurkan kepada para korban.

    “Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak, baik pemerintah, Baznas, maupun swasta yang telah memberikan bantuan. Semoga ini bisa meringankan beban mereka dan menjadi jariyah bagi kita semua,” ucapnya.

    Pengiriman bantuan tersebut menjadi bukti nyata solidaritas dan kepedulian masyarakat Mojokerto terhadap korban bencana di Sumatera. Dengan semangat kebersamaan, bantuan tersebut diharapkan dapat membantu pemulihan kondisi masyarakat terdampak sekaligus mempererat persaudaraan antar daerah. [tin/aje]

  • Cara Unik PSI di Padang Bantu Penyintas Bencana: Tawarkan Pangkas Rambut Gratis

    Cara Unik PSI di Padang Bantu Penyintas Bencana: Tawarkan Pangkas Rambut Gratis

    Liputan6.com, Jakarta – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) masih terus mendirikan posko untuk membantu para korban bencana Sumatera, tak terkecuali di kota Padang. 

    Tak hanya menyalurkan bantuan, tapi menawarkan cara unik untuk pemulihan pascabencana, yakni memberikan pangkas rambut gratis di wilayah Belimbing, Padang.

    “Pangkas rambut gratis menjadi program yang banyak peminatnya dari anak-anak hingga orang tua. Yang jelas mereka menjadi lebih rapi dan tentunya terlihat lebih segar kembali,” kata kader yang juga penanggung jawab Posko PSI Belimbing, Feri Mukli seperti dilansir dari Merdeka, Jumat (12/12/2025).

    Tak hanya fokus pada warga yang mengungsi di posko utama, tim PSI juga menyalurkan bantuan ke sejumlah posko lain, termasuk dua posko baru di kawasan Pasar Lalang, wilayah yang kini dikategorikan rawan longsor.

    “Posko juga melakukan bagi-bagi makanan ke posko lain, karena ada dua posko baru yang mana mereka merupakan warga yang tinggal di pinggir bukit Pasar Lalang yang mana merupakan daerah rawan longsor saat ini jika terjadi hujan lebat,” jelasnya.

     

  • Kembali Kunjungi Lokasi Bencana Sumatera sampai Salurkan Bantuan

    Kembali Kunjungi Lokasi Bencana Sumatera sampai Salurkan Bantuan

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto telah tiba di Medan sejak Jumat (12/12/2025) dini hari usai bertemu Presiden Rusia, Vladimir Putin di Moscow. Kehadirannya di sana untuk kembali mengunjungi sejumlah daerah yang terdampak bencana.

    “Penerbangan sekitar 13 jam dan juga akan langsung mengunjungi Aceh untuk ketiga kalinya,” kata Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya dikutip dari video yang diterima, Jumat (12/12/2025).

    Berdasarkan informasi dihimpun, Prabowo diagendakan mengunjungi sejumlah kabupaten di Aceh yang terdampak bencana banjir. Salah satunya, Kabupaten Aceh Tamiang yang termasuk daerah terdampak banjir paling parah.

    Nantinya, Prabowo akan melakukan pengecekan posko pengungsian, pendistribusian logistik, layanan kesehatan, serta kesiapan unsur TNI, Polri, BNPB, dan pemerintah daerah dalam memberikan perlindungan bagi rakyat.

    Selain itu, Prabowo juga akan mengunjungi daerah terdampak bencana di Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

    “Serta (mengunjungi) Sumatera Utara dan Sumatera Barat,” ujar Teddy.

    Sementara itu, Utusan Khusus Presiden untuk Energi dan Lingkungan Hidup yang juga merupakan adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo mengirimkan bantuan logistik seberat 43,5 ton untuk korban bencana di wilayah Sumatera dan Aceh.

    Jumlahnya ada 3.000 dus logistik seperti yang kita lihat semuanya,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama I Nyoman Suadnyana saat jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, sebagaimana dilansir dari Antara.

     

  • Menkomdigi Sebut Pemulihan Layanan Telekomunikasi Aceh Masih 40 Persen

    Menkomdigi Sebut Pemulihan Layanan Telekomunikasi Aceh Masih 40 Persen

    JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menyatakan fokus pemerintah saat ini adalah melakukan pemulihan layanan telekomunikasi pascabencana banjir dan longsor di wilayah Aceh. 

    Menurut Meutya, ada beberapa faktor yang membuat pemulihan di Aceh cukup sulit, di antaranya adalah karena ketersediaan listrik dan juga gangguan transmisi. 

    “Mungkin fokus kita sekarang ke Aceh. Untuk Sumut (Sumatera Utara) kita sudah 98 persen. Kemudian Sumbar (Sumatera Barat) lebih baik lagi, sudah di 99 persen,” kata Meutya dalam perayaan Natal Asosiasi Penyedia Jaringan Telekomunikasi (APJATEL) pada Kamis, 11 Desember. 

    Meutya juga menyatakan bahwa pemulihan konektivitas berbasis tower di wilayah Aceh yang terdampak masih sekitar 40 persen. 

    “Konektivitas basis tower ya teman-teman. Jadi bukan basis satelit. Basis tower itu kurang lebih 40 persen. Jadi ini yang memang PR kita untuk menaikkan segera. Karena memang konektivitas menjadi amat sangat penting,” tambahnya.  

    Meutya tidak dapat menargetkan kapan pemulihan layanan telekomunikasi akan rampung, karena menurutnya, tantangan utama justru terletak pada ketersediaan listrik. 

    “Jadi ada beberapa faktor tadi saya sampaikan tadi, kita tidak bisa menargetkan kapan. Tapi kalau listrik tersedia, Insya Allah,” ujarnya. 

    Pemerintah memastikan percepatan pemulihan terus dilakukan, mengingat konektivitas masih menjadi layanan krusial bagi masyarakat di wilayah terdampak.

  • Kerusakan Bencana Sumbar Faktor Alam, Wajib Evaluasi Daya Dukung Lingkungan

    Kerusakan Bencana Sumbar Faktor Alam, Wajib Evaluasi Daya Dukung Lingkungan

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Lingkungan Hidup (Menteri LH) Hanif Faisol Nurofiq melakukan kunjungan dan verifikasi lapangan di lokasi yang terdampak banjir dan longsor di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

    Kunjungan Menteri LH Hanif menegaskan, kerusakan yang memicu bencana didominasi faktor alam dan menuntut evaluasi menyeluruh terhadap daya dukung dan daya tampung lingkungan di kawasan rawan bencana.

    “Bukit-bukit tersebut adalah zona perlindungan vital bagi Kota Padang dan sekitarnya. Jika fungsi perlindungan ini terganggu, dampaknya akan semakin besar dan masif,” ujar Hanif saat meninjau lereng-lereng kritis di kawasan Pegunungan Bukit Barisan, dilansir dari www.kemenlh.go.id, Jumat (12/12/2025).

    Hanif tak sendiri. Ia juga didampingi Gubernur Sumatera Barat, Wali Kota Padang, dan Wakil Bupati Padang Pariaman, dimulai dengan pemantauan udara serta peninjauan langsung ke titik-titik kritis.

    Hanif menjelaskan, observasi lapangan menemukan timbunan kayu besar di aliran sungai dan pesisir yang sebagian besar berasal dari pohon utuh yang tercabut akibat dorongan air ekstrem, bukan dari aktivitas penebangan skala besar.

    “Temuan awal ini mengarahkan fokus pemeriksaan pada faktor hidrometeorologis, kemiringan lereng, dan morfologi sungai,” kata dia.

    “Hampir semua kayu yang terbawa adalah pohon utuh yang tercabut oleh dorongan air ekstrem. Ini indikasi bahwa curah hujan dan kemiringan lereng memainkan peran utama dalam kejadian ini,” sambung Hanif.

    Dia mengatakan, berdasarkan temuan lapangan, KLH/BPLH akan segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap dokumen lingkungan, khususnya Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang terkait Daerah Aliran Sungai (DAS) dan kawasan industri di sekitar wilayah terdampak.

     

    Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq membeberkan sejumlah temuan terkait bencana alam di Aceh, Sumatera Utara hingga Sumatera Barat. Pihaknya meyakini bukan hanya akibat alam, tapi terdapat faktor curah hujan yang sangat tinggi.

  • 10 Jenazah Korban Banjir Agam Dimakamkan Massal di TPU Jariang

    10 Jenazah Korban Banjir Agam Dimakamkan Massal di TPU Jariang

    Agam, Beritasatu.com – Sebanyak 10 jenazah korban banjir bandang yang melanda Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, dimakamkan secara massal di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sungai Jariang, Kecamatan Lubuk Basung, Kamis (11/12/2025).

    Pemakaman darurat ini dilakukan karena hingga kini seluruh jenazah belum berhasil diidentifikasi.

    Kepala Pusat Inafis Polri, Brigjen Pol Mashudi menyampaikan, para korban berasal dari beragam kelompok usia.

    “Totalnya ada tiga anak perempuan, dua anak laki-laki, empat perempuan dewasa, dan satu laki-laki dewasa. Pemakaman dilakukan dalam satu lubang lahat, setelah sebelumnya dilaksanakan salat jenazah di Masjid Agung Nurul Falah Lubuk Basung,” ungkapnya.

    Menurut Mashudi, seluruh jenazah masih berstatus tanpa identitas. Tim forensik tetap melanjutkan proses identifikasi melalui metode DNA. Namun, keterbatasan ruang penyimpanan jenazah di RSUD Lubuk Basung membuat pemakaman tidak bisa lagi ditunda.

    “Proses identifikasi membutuhkan waktu yang cukup panjang. Pada sisi lain, ada kewajiban untuk segera memakamkan jenazah menurut syariat Islam, apalagi kondisi ruang jenazah di RSUD Lubuk Basung juga sangat terbatas,” jelasnya.

    Meski telah dimakamkan, proses identifikasi tidak dihentikan. Sampel DNA dari seluruh jenazah telah diambil, bersamaan dengan pengambilan sampel pembanding dari warga yang kehilangan anggota keluarga. Jika ditemukan kecocokan, pihak keluarga dapat memilih memindahkan jenazah ke makam keluarga atau tetap berziarah di pemakaman massal.

    Hingga saat ini, Polri telah mengidentifikasi 128 jenazah korban banjir bandang dan longsor di Kabupaten Agam. Seluruhnya telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan secara layak. Namun, sejumlah jenazah lain masih memerlukan pemeriksaan lebih mendalam.

    “Saya mewakili kapolri dan kapolda Sumbar menyampaikan dukacita mendalam atas bencana yang terjadi di Sumbar. Kami akan terus bekerja untuk memastikan seluruh korban teridentifikasi,” kata Brigjen Mashudi.

    Pemakaman massal ini menggambarkan besarnya dampak banjir bandang yang menerjang Agam dan wilayah sekitarnya. Proses pencarian korban, identifikasi, dan penanganan darurat masih terus dilakukan di tengah tantangan kondisi geografis dan besarnya jumlah warga terdampak.

  • Selain Aceh, Presiden Prabowo Akan Tinjau Sumut dan Sumbar Setelah dari Rusia

    Selain Aceh, Presiden Prabowo Akan Tinjau Sumut dan Sumbar Setelah dari Rusia

    Selain Aceh, Presiden Prabowo Akan Tinjau Sumut dan Sumbar Setelah dari Rusia
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya mengungkapkan, Presiden Prabowo Subianto akan kembali mengunjungi wilayah bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera.
    Kepala Negara juga dijadwalkan mengunjungi
    Sumatera Utara
    dan Sumatera Barat, selain Aceh.
    Adapun
    kunjungan ke Aceh
    akan dilaksanakan, pada Jumat (12/12/2025).
    Kunjungan tersebut dilakukan sepulangnya Presiden Prabowo dari Moskow, Rusia.
    “Dari Moskow hari ini, Presiden Prabowo bertolak ke Tanah Air, dan akan langsung mengunjungi Aceh, untuk ketiga kalinya, kemudian dilanjutkan ke Sumatera Utara dan Sumatera Barat,” kata Teddy, dalam akun Instagram @sekretariat.kabinet, Jumat.
    Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) itu juga disebut telah mengunjungi Aceh Bireuen untuk meninjau penanganan bencana pada pekan lalu.
    Sementara itu, kunjungan kerja Presiden ke luar negeri dilakukan kurang dari tiga hari ke Pakistan dan Rusia.
    Di Islamabad, Pakistan, Presiden melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Shehbaz Sharif dan Presiden Asif Ali Zardari.
    “Di Moskow, Rusia, Presiden Prabowo bertemu dengan Presiden Vladimir Putin selama 3 jam,” ujar Teddy.
    Sebelumnya diberitakan, Prabowo tiba di Bandara Internasional Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, pada Jumat (12/12/2025) dini hari.
    Pantauan Kompas.com, pesawat Republik Indonesia PK-GIG yang ditumpangi Presiden Prabowo mendarat sekitar pukul 02.40 WIB.
    Ia kemudian menuruni pesawat sekitar pukul 03.00 WIB setelah pintu pesawat dibuka.
    Kehadirannya disambut langsung oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, Kepala Badan Komunikasi Pemerintah (Bakom) RI Angga Raka Prabowo, dan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution.
    Pada pagi nanti, mantan Menteri Pertahanan (Menhan) itu dijadwalkan mengunjungi sejumlah daerah terdampak yang masih membutuhkan pemulihan.
    Beberapa di antaranya adalah Aceh Tamiang, Takengon, hingga Bener Meriah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pakar UGM: Cuaca Ekstrem Picu Multibencana di Sumatera

    Pakar UGM: Cuaca Ekstrem Picu Multibencana di Sumatera

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Rangkaian banjir bandang, longsor, hingga kerusakan infrastruktur yang melanda Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh dalam beberapa hari terakhir disebut sebagai sinyal kuat meningkatnya cuaca ekstrem di Indonesia.

    Guru Besar Geologi Lingkungan dan Kebencanaan Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Dwikorita Karnawati menegaskan, fenomena tersebut merupakan dampak langsung dari kerentanan geologi Indonesia yang diperburuk oleh kerusakan lingkungan dan intensitas perubahan iklim yang makin tinggi.

    Ia menjelaskan, kombinasi tiga faktor tersebut memicu bencana geo-hidrometeorologi berantai dengan intensitas yang jauh lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

    “Indonesia secara alamiah berada pada wilayah tektonik aktif yang rentan multibencana. Namun, pemanasan global dan kerusakan lingkungan membuat hujan ekstrem terjadi lebih sering dengan periode ulang yang semakin pendek,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (12/12/2025).

    Dwikorita mengungkapkan, tahun 2024 merupakan tahun terpanas dalam sejarah pencatatan modern. Anomali suhu global mencapai +1,55 derajat celsius dibandingkan era praindustri. Dekade 2015-2024 juga tercatat sebagai sepuluh tahun terpanas di planet bumi.

    Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan peningkatan signifikan kejadian cuaca ekstrem. Pada 2020, tercatat 2.483 peristiwa, lalu melonjak menjadi 6.128 pada 2024. Tren peningkatan curah hujan pun semakin kuat di wilayah barat Indonesia termasuk provinsi-provinsi di Sumatra.

    “Realitas ini memperkuat risiko banjir bandang, aliran debris, dan gerakan tanah, terutama di daerah dengan topografi curam dan perubahan tata guna lahan,” jelasnya.

    Menurutnya, frekuensi hujan ekstrem yang meningkat membuat daya rusak bencana di Sumatera menjadi jauh lebih besar.

    “Hujan ekstrem yang dulunya jarang, kini mulai muncul berulang. Ini yang menyebabkan banjir bandang di Sumatera datang dengan daya rusak yang jauh lebih besar,” kata Dwikorita.

    Mantan kepala BMKG itu menambahkan, dinamika geologi, hidrometeorologi, dan kerusakan lingkungan kini saling memicu dan memperkuat. Akibatnya, satu peristiwa dapat memunculkan rangkaian bencana susulan.

    “Selama musim hujan, potensi banjir bandang lanjutan masih sangat tinggi. Saat rehabilitasi baru dimulai, hujan ekstrem bisa datang lagi dan memaksa daerah terdampak kembali ke fase tanggap darurat,” paparnya.

    Ia menilai skala kerusakan tiga provinsi tidak dapat diatasi hanya dengan mekanisme penanggulangan bencana reguler yang dirancang pada 2007. Sistem tersebut dinilai belum siap menghadapi multibencana yang dipicu perubahan iklim dan kerusakan lingkungan yang semakin kompleks.

    “Bencana kali ini merupakan multibencana dengan penyebab dan dampak yang saling memperkuat,” tegasnya.

    Dwikorita menilai, pemulihan wilayah terdampak memerlukan mekanisme cepat, taktis, dan masif. Hal ini termasuk koordinasi lintas sektor yang lebih kuat dibandingkan penanganan reguler.

    “Dengan skala kerusakan sebesar ini, mekanisme rutin tampaknya tidak lagi memadai. Kita memerlukan lembaga lintas sektor yang mampu bekerja terpadu dan cepat,” jelasnya.

    Ia merekomendasikan pemerintah membentuk kajian komprehensif melibatkan kementerian teknis, BNPB, pemerintah daerah, akademisi, dan komunitas kebencanaan. Kajian tersebut harus memasukkan variabel perubahan iklim, kerusakan lingkungan, serta proyeksi bahaya hidrometeorologi untuk merumuskan kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi secara holistik.

  • Rieke Diah Pitaloka Sentil Soal Data untuk Cegah Korupsi Dana Bencana

    Rieke Diah Pitaloka Sentil Soal Data untuk Cegah Korupsi Dana Bencana

    Jakarta, Beritasatu.com – Artis sekaligus anggota Komisi VI DPR Rieke Diah Pitaloka, meminta adanya pengawasan ketat terhadap penyaluran dana penanganan bencana agar tidak disalahgunakan. Ia menekankan pentingnya data dasar negara yang presisi sebagai acuan dalam pengeluaran anggaran bencana. 

    Rieke menjelaskan, data dasar negara harus menjadi acuan dalam setiap kebijakan pembangunan dan program pemerintah, baik pusat maupun daerah yang berbasis satu data Indonesia terintegrasi, termasuk data geospasial dan sosial ekonomi.

    “Tadi pimpinan KPK mengatakan korupsi itu tidak bisa diselesaikan sendiri. Korupsi itu adalah gerak langkah bergandengan tangan seluruh elemen negeri baru bisa diselesaikan. Untuk menangani persoalan bencana terutama di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat kalau boleh saya berpesan, jangan sampai uang untuk menangani bencana itu ada yang makan termasuk bantuan-bantuannya, ada yang korupsi. Jangan sampai,” serunya. 

    Ia berharap KPK mendukung penuh  upaya legislasi di parlemen untuk memastikan Undang-Undang Satu Data Indonesia bisa segera terealisasi. Sehingga manipulasi data yang berpotensi menimbulkan korupsi dapat dihindari.

    “Karena sebesar apapun anggaran negara, kalau datanya salah ya sudah pasti akan terjadi korupsi. Bangsa ini tidak akan maju kalau tidak ada data yang akurat. Mumpung Pak Prabowo ini selalu bilang soal data, saya yakin Indonesia bisa mewujudkan itu semua dan kita juga harus bantu perjuangan KPK untuk terus membuat bangsa ini turun angka korupsinya,” tutup Rieke. 

  • Komisi IV DPR Tidak Gentar Usut Mafia Kayu Meski Dibeking Jenderal

    Komisi IV DPR Tidak Gentar Usut Mafia Kayu Meski Dibeking Jenderal

    GELORA.CO -Anggota Komisi IV DPR Riyono mengaku tidak gentar untuk mengusut para mafia kayu termasuk yang memiliki beking para jenderal.

    Hal itu ia tegaskan usai terbentuknya Panitia Kerja (Panja) Alih Fungsi Lahan untuk mengusut tuntas penyebab banjir bandang dan longsor di Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Aceh. 

    “Komisi IV tidak pandang bulu, mau bintang 1, bintang 2 atau bintang 3 dan 4 sekalipun. Semua yang terbukti harus ditindak tegas,” ucap Riyono dalam keterangan yang diterima redaksi di Jakarta, Kamis, 11 Desember 2025.

    Karena itu, Legislator PKS ini memastikan pengusutan tidak akan berhenti pada pelaku lapangan. Jika ditemukan adanya pembiaran atau keterlibatan oknum pemerintah daerah maupun kementerian, semuanya akan ditelusuri oleh Panja. 

    “Lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan, termasuk kementerian dan pemerintah daerah, menjadi satu kesatuan yang bisa dimintai penjelasan oleh Panja,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Riyono menekankan pentingnya memperbaiki tata kelola kawasan hutan. Menurut dia, praktik alih fungsi kawasan yang legal secara prosedur tetapi ilegal dalam praktiknya bisa saja sudah berlangsung selama bertahun-tahun tanpa pengawasan maksimal. 

    “Masyarakat harus tahu bahwa tata kelola kita masih perlu diperbaiki. Ini bukan masalah satu atau dua tahun, bisa jadi sudah lima tahun berjalan,” ujarnya.

    Riyono memastikan bahwa Komisi IV akan mengawal proses ini secara transparan agar publik mengetahui kebenaran secara gamblang. 

    “Kami ingin publik tidak lagi berasumsi bahwa yang ditindak hanya yang kecil-kecil saja. Semua akan diungkap secara gamblang,” pungkasnya