provinsi: SUMATERA BARAT

  • BSI siapkan restrukturisasi pembiayaan dukung pemulihan ekonomi Aceh

    BSI siapkan restrukturisasi pembiayaan dukung pemulihan ekonomi Aceh

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyiapkan program relaksasi dan restrukturisasi pembiayaan bagi nasabah terdampak banjir di Aceh, sebagai bentuk dukungan perseroan terhadap pemulihan ekonomi di wilayah tersebut.

    Lebih lanjut, menurut perseroan, langkah ini menjadi bagian dari komitmen dalam memberikan perlindungan dan keringanan kepada nasabah di tengah kondisi force majeure.

    Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, menyampaikan bahwa kebijakan relaksasi dan restrukturisasi pembiayaan ditujukan untuk membantu meringankan beban nasabah agar dapat bangkit melanjutkan hidup, keberlangsungan usaha, dan mendukung pemulihan ekonomi pascabencana di wilayah terdampak.

    “BSI berkomitmen selalu hadir mendampingi nasabah, khususnya di saat-saat sulit. Program relaksasi pembiayaan ini diharapkan dapat memberikan ruang bagi nasabah untuk fokus pada pemulihan, tanpa mengabaikan prinsip kehati-hatian dan ketentuan yang berlaku,” ujar Anggoro.

    Program tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah terkait mitigasi penanganan restrukturisasi pembiayaan masyarakat Sumatera (Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara) yang terdampak bencana alam hidrometeorologi.

    Pada fase pertama, dilaksanakan restrukturisasi kolektif pemberian masa tenggang (grace period) sejak Desember 2025 hingga Maret 2026. Artinya nasabah yang masuk kriteria diberikan kelonggaran penundaan pembayaran angsuran pembiayaan.

    Fase berikutnya terkait relaksasi dalam bentuk restrukturisasi melalui program penjadwalan ulang (rescheduling).

    Restrukturisasi dilakukan secara selektif kepada segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), lalu ritel dan konsumer dengan mempertimbangkan profil risiko, prospek usaha, serta kemampuan bayar nasabah, sesuai dengan ketentuan regulator.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dukung Pemulihan Pascabencana, PLN Salurkan Bantuan ke Warga Terdampak di Aceh Tamiang

    Dukung Pemulihan Pascabencana, PLN Salurkan Bantuan ke Warga Terdampak di Aceh Tamiang

    Aceh Tamiang: PT PLN (Persero) turut hadir mendampingi masyarakat Aceh dalam masa recovery pascabencana, selain terus mempercepat pemulihan pasokan listrik.

    Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, turun langsung ke wilayah terdampak di Aceh Tamiang untuk memastikan pemulihan jaringan kelistrikan sampai ke pelanggan. PLN juga memberikan bantuan kemanusiaan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bersama Yayasan Baitul Maal (YBM) pada Selasa, 16 Desember 2025.

    Ia mengatakan bahwa PLN berupaya terus berada di tengah masyarakat terdampak bencana, tidak hanya melalui penormalan sistem kelistrikan, tetapi juga dengan mendukung kebutuhan dasar warga di masa tanggap darurat dan pemulihan.

    “Kami berharap bantuan yang disalurkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat di pengungsian, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara nyata dan memberi semangat untuk melewati masa sulit ini,” ujar Darmawan.

    PLN menyalurkan beragam bantuan bagi warga terdampak di Aceh Tamiang, meliputi bahan pangan, pakaian, fasilitas sanitasi dasar, tandon air bersih, sound system masjid, serta hunian sementara untuk mendukung aktivitas masyarakat selama masa pemulihan.

    “Kami memahami kondisi sulit yang dialami masyarakat. Kehadiran PLN diharapkan dapat meringankan beban dan membantu warga untuk kembali menjalani aktivitas,” tutur Darmawan.

    Tak hanya di Aceh Tamiang, hingga saat ini, bantuan berupa bahan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, mi instan, telur, makanan siap saji, air mineral, perlengkapan bayi, selimut, serta obat-obatan juga disalurkan ke berbagai titik terdampak di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
     

    Selain itu, PLN juga mengoperasikan 23 titik dapur umum yang tersebar di tiga provinsi. Di Aceh, dapur umum dioperasikan melalui kolaborasi PLN dan TNI Angkatan Darat (AD) Komando Daerah Militer (Kodam) Iskandar Muda di 4 titik, serta bersama YBM PLN di 7 titik. Sementara itu, dapur umum di Sumatera Utara sebanyak 8 titik dan di Sumatera Barat sebanyak 4 titik yang dikelola YBM PLN untuk memastikan ketersediaan makanan sehat siap konsumsi bagi warga terdampak.

    “Di tengah kondisi darurat ini, sebagai bagian kehadiran negara, kami terus bersinergi untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi. Kolaborasi bersama BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), TNI, Polri, YBM PLN, pemerintah daerah, hingga relawan menjadi kekuatan penting yang mempercepat penyaluran bantuan agar lebih terkoordinasi dan tepat sasaran,” tambah Darmawan.

    Selain bantuan kebutuhan pokok, PLN juga menyiapkan berbagai dukungan untuk penanganan darurat dan pemulihan pascabencana, meliputi 3 unit perahu karet di Sumatera Barat, 150 unit alat kebersihan di Aceh, 100 unit tenda di Sumatera Utara, serta 75 unit genset yang disalurkan ke berbagai lokasi di wilayah Aceh dan Sumatera Utara.

    Bupati Aceh Tamiang, Armia Pahmi, menyampaikan apresiasi atas kepedulian PLN terhadap masyarakat terdampak bencana di Aceh Tamiang. Menurutnya, kehadiran PLN tidak hanya memastikan pemulihan kelistrikan, tetapi juga menghadirkan harapan dan semangat bagi warga untuk bangkit.

    “Terima kasih kepada PLN yang telah membantu, memang kondisi kami sangat parah, sehingga kami tidak mungkin mampu menyelesaikannya sendiri. Kita bersama-sama menyelesaikan masalah yang terjadi, kemudian ke depan semoga ada harapan baru,” ujar Armia.

    Sementara itu, pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Huda Aceh Tamiang, Syahrul, menyampaikan rasa syukur atas bantuan PLN, yang sangat bermanfaat bagi kelancaran aktivitas ibadah masyarakat.

    “Alhamdulillah, kami berterima kasih atas perhatian dan kepedulian PLN. Bantuan ini sangat membantu, terutama dalam mendukung ibadah sehari-hari dan meningkatkan kenyamanan jamaah,” tutup Syahrul.

    Aceh Tamiang: PT PLN (Persero) turut hadir mendampingi masyarakat Aceh dalam masa recovery pascabencana, selain terus mempercepat pemulihan pasokan listrik.
     
    Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, turun langsung ke wilayah terdampak di Aceh Tamiang untuk memastikan pemulihan jaringan kelistrikan sampai ke pelanggan. PLN juga memberikan bantuan kemanusiaan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bersama Yayasan Baitul Maal (YBM) pada Selasa, 16 Desember 2025.
     
    Ia mengatakan bahwa PLN berupaya terus berada di tengah masyarakat terdampak bencana, tidak hanya melalui penormalan sistem kelistrikan, tetapi juga dengan mendukung kebutuhan dasar warga di masa tanggap darurat dan pemulihan.

    “Kami berharap bantuan yang disalurkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat di pengungsian, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara nyata dan memberi semangat untuk melewati masa sulit ini,” ujar Darmawan.
     
    PLN menyalurkan beragam bantuan bagi warga terdampak di Aceh Tamiang, meliputi bahan pangan, pakaian, fasilitas sanitasi dasar, tandon air bersih, sound system masjid, serta hunian sementara untuk mendukung aktivitas masyarakat selama masa pemulihan.
     
    “Kami memahami kondisi sulit yang dialami masyarakat. Kehadiran PLN diharapkan dapat meringankan beban dan membantu warga untuk kembali menjalani aktivitas,” tutur Darmawan.
     
    Tak hanya di Aceh Tamiang, hingga saat ini, bantuan berupa bahan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, mi instan, telur, makanan siap saji, air mineral, perlengkapan bayi, selimut, serta obat-obatan juga disalurkan ke berbagai titik terdampak di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
     

     
    Selain itu, PLN juga mengoperasikan 23 titik dapur umum yang tersebar di tiga provinsi. Di Aceh, dapur umum dioperasikan melalui kolaborasi PLN dan TNI Angkatan Darat (AD) Komando Daerah Militer (Kodam) Iskandar Muda di 4 titik, serta bersama YBM PLN di 7 titik. Sementara itu, dapur umum di Sumatera Utara sebanyak 8 titik dan di Sumatera Barat sebanyak 4 titik yang dikelola YBM PLN untuk memastikan ketersediaan makanan sehat siap konsumsi bagi warga terdampak.
     
    “Di tengah kondisi darurat ini, sebagai bagian kehadiran negara, kami terus bersinergi untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi. Kolaborasi bersama BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), TNI, Polri, YBM PLN, pemerintah daerah, hingga relawan menjadi kekuatan penting yang mempercepat penyaluran bantuan agar lebih terkoordinasi dan tepat sasaran,” tambah Darmawan.
     
    Selain bantuan kebutuhan pokok, PLN juga menyiapkan berbagai dukungan untuk penanganan darurat dan pemulihan pascabencana, meliputi 3 unit perahu karet di Sumatera Barat, 150 unit alat kebersihan di Aceh, 100 unit tenda di Sumatera Utara, serta 75 unit genset yang disalurkan ke berbagai lokasi di wilayah Aceh dan Sumatera Utara.
     
    Bupati Aceh Tamiang, Armia Pahmi, menyampaikan apresiasi atas kepedulian PLN terhadap masyarakat terdampak bencana di Aceh Tamiang. Menurutnya, kehadiran PLN tidak hanya memastikan pemulihan kelistrikan, tetapi juga menghadirkan harapan dan semangat bagi warga untuk bangkit.
     
    “Terima kasih kepada PLN yang telah membantu, memang kondisi kami sangat parah, sehingga kami tidak mungkin mampu menyelesaikannya sendiri. Kita bersama-sama menyelesaikan masalah yang terjadi, kemudian ke depan semoga ada harapan baru,” ujar Armia.
     
    Sementara itu, pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Huda Aceh Tamiang, Syahrul, menyampaikan rasa syukur atas bantuan PLN, yang sangat bermanfaat bagi kelancaran aktivitas ibadah masyarakat.
     
    “Alhamdulillah, kami berterima kasih atas perhatian dan kepedulian PLN. Bantuan ini sangat membantu, terutama dalam mendukung ibadah sehari-hari dan meningkatkan kenyamanan jamaah,” tutup Syahrul.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (RUL)

  • Dukung Pemulihan Pascabencana, PLN Salurkan Bantuan ke Warga Terdampak di Aceh Tamiang

    Dukung Pemulihan Pascabencana, PLN Salurkan Bantuan ke Warga Terdampak di Aceh Tamiang

    Aceh Tamiang: PT PLN (Persero) turut hadir mendampingi masyarakat Aceh dalam masa recovery pascabencana, selain terus mempercepat pemulihan pasokan listrik.

    Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, turun langsung ke wilayah terdampak di Aceh Tamiang untuk memastikan pemulihan jaringan kelistrikan sampai ke pelanggan. PLN juga memberikan bantuan kemanusiaan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bersama Yayasan Baitul Maal (YBM) pada Selasa, 16 Desember 2025.

    Ia mengatakan bahwa PLN berupaya terus berada di tengah masyarakat terdampak bencana, tidak hanya melalui penormalan sistem kelistrikan, tetapi juga dengan mendukung kebutuhan dasar warga di masa tanggap darurat dan pemulihan.

    “Kami berharap bantuan yang disalurkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat di pengungsian, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara nyata dan memberi semangat untuk melewati masa sulit ini,” ujar Darmawan.

    PLN menyalurkan beragam bantuan bagi warga terdampak di Aceh Tamiang, meliputi bahan pangan, pakaian, fasilitas sanitasi dasar, tandon air bersih, sound system masjid, serta hunian sementara untuk mendukung aktivitas masyarakat selama masa pemulihan.

    “Kami memahami kondisi sulit yang dialami masyarakat. Kehadiran PLN diharapkan dapat meringankan beban dan membantu warga untuk kembali menjalani aktivitas,” tutur Darmawan.

    Tak hanya di Aceh Tamiang, hingga saat ini, bantuan berupa bahan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, mi instan, telur, makanan siap saji, air mineral, perlengkapan bayi, selimut, serta obat-obatan juga disalurkan ke berbagai titik terdampak di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
     

    Selain itu, PLN juga mengoperasikan 23 titik dapur umum yang tersebar di tiga provinsi. Di Aceh, dapur umum dioperasikan melalui kolaborasi PLN dan TNI Angkatan Darat (AD) Komando Daerah Militer (Kodam) Iskandar Muda di 4 titik, serta bersama YBM PLN di 7 titik. Sementara itu, dapur umum di Sumatera Utara sebanyak 8 titik dan di Sumatera Barat sebanyak 4 titik yang dikelola YBM PLN untuk memastikan ketersediaan makanan sehat siap konsumsi bagi warga terdampak.

    “Di tengah kondisi darurat ini, sebagai bagian kehadiran negara, kami terus bersinergi untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi. Kolaborasi bersama BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), TNI, Polri, YBM PLN, pemerintah daerah, hingga relawan menjadi kekuatan penting yang mempercepat penyaluran bantuan agar lebih terkoordinasi dan tepat sasaran,” tambah Darmawan.

    Selain bantuan kebutuhan pokok, PLN juga menyiapkan berbagai dukungan untuk penanganan darurat dan pemulihan pascabencana, meliputi 3 unit perahu karet di Sumatera Barat, 150 unit alat kebersihan di Aceh, 100 unit tenda di Sumatera Utara, serta 75 unit genset yang disalurkan ke berbagai lokasi di wilayah Aceh dan Sumatera Utara.

    Bupati Aceh Tamiang, Armia Pahmi, menyampaikan apresiasi atas kepedulian PLN terhadap masyarakat terdampak bencana di Aceh Tamiang. Menurutnya, kehadiran PLN tidak hanya memastikan pemulihan kelistrikan, tetapi juga menghadirkan harapan dan semangat bagi warga untuk bangkit.

    “Terima kasih kepada PLN yang telah membantu, memang kondisi kami sangat parah, sehingga kami tidak mungkin mampu menyelesaikannya sendiri. Kita bersama-sama menyelesaikan masalah yang terjadi, kemudian ke depan semoga ada harapan baru,” ujar Armia.

    Sementara itu, pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Huda Aceh Tamiang, Syahrul, menyampaikan rasa syukur atas bantuan PLN, yang sangat bermanfaat bagi kelancaran aktivitas ibadah masyarakat.

    “Alhamdulillah, kami berterima kasih atas perhatian dan kepedulian PLN. Bantuan ini sangat membantu, terutama dalam mendukung ibadah sehari-hari dan meningkatkan kenyamanan jamaah,” tutup Syahrul.

    Aceh Tamiang: PT PLN (Persero) turut hadir mendampingi masyarakat Aceh dalam masa recovery pascabencana, selain terus mempercepat pemulihan pasokan listrik.
     
    Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, turun langsung ke wilayah terdampak di Aceh Tamiang untuk memastikan pemulihan jaringan kelistrikan sampai ke pelanggan. PLN juga memberikan bantuan kemanusiaan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bersama Yayasan Baitul Maal (YBM) pada Selasa, 16 Desember 2025.
     
    Ia mengatakan bahwa PLN berupaya terus berada di tengah masyarakat terdampak bencana, tidak hanya melalui penormalan sistem kelistrikan, tetapi juga dengan mendukung kebutuhan dasar warga di masa tanggap darurat dan pemulihan.

    “Kami berharap bantuan yang disalurkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat di pengungsian, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara nyata dan memberi semangat untuk melewati masa sulit ini,” ujar Darmawan.
     
    PLN menyalurkan beragam bantuan bagi warga terdampak di Aceh Tamiang, meliputi bahan pangan, pakaian, fasilitas sanitasi dasar, tandon air bersih, sound system masjid, serta hunian sementara untuk mendukung aktivitas masyarakat selama masa pemulihan.
     
    “Kami memahami kondisi sulit yang dialami masyarakat. Kehadiran PLN diharapkan dapat meringankan beban dan membantu warga untuk kembali menjalani aktivitas,” tutur Darmawan.
     
    Tak hanya di Aceh Tamiang, hingga saat ini, bantuan berupa bahan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, mi instan, telur, makanan siap saji, air mineral, perlengkapan bayi, selimut, serta obat-obatan juga disalurkan ke berbagai titik terdampak di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
     

     
    Selain itu, PLN juga mengoperasikan 23 titik dapur umum yang tersebar di tiga provinsi. Di Aceh, dapur umum dioperasikan melalui kolaborasi PLN dan TNI Angkatan Darat (AD) Komando Daerah Militer (Kodam) Iskandar Muda di 4 titik, serta bersama YBM PLN di 7 titik. Sementara itu, dapur umum di Sumatera Utara sebanyak 8 titik dan di Sumatera Barat sebanyak 4 titik yang dikelola YBM PLN untuk memastikan ketersediaan makanan sehat siap konsumsi bagi warga terdampak.
     
    “Di tengah kondisi darurat ini, sebagai bagian kehadiran negara, kami terus bersinergi untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi. Kolaborasi bersama BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), TNI, Polri, YBM PLN, pemerintah daerah, hingga relawan menjadi kekuatan penting yang mempercepat penyaluran bantuan agar lebih terkoordinasi dan tepat sasaran,” tambah Darmawan.
     
    Selain bantuan kebutuhan pokok, PLN juga menyiapkan berbagai dukungan untuk penanganan darurat dan pemulihan pascabencana, meliputi 3 unit perahu karet di Sumatera Barat, 150 unit alat kebersihan di Aceh, 100 unit tenda di Sumatera Utara, serta 75 unit genset yang disalurkan ke berbagai lokasi di wilayah Aceh dan Sumatera Utara.
     
    Bupati Aceh Tamiang, Armia Pahmi, menyampaikan apresiasi atas kepedulian PLN terhadap masyarakat terdampak bencana di Aceh Tamiang. Menurutnya, kehadiran PLN tidak hanya memastikan pemulihan kelistrikan, tetapi juga menghadirkan harapan dan semangat bagi warga untuk bangkit.
     
    “Terima kasih kepada PLN yang telah membantu, memang kondisi kami sangat parah, sehingga kami tidak mungkin mampu menyelesaikannya sendiri. Kita bersama-sama menyelesaikan masalah yang terjadi, kemudian ke depan semoga ada harapan baru,” ujar Armia.
     
    Sementara itu, pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Huda Aceh Tamiang, Syahrul, menyampaikan rasa syukur atas bantuan PLN, yang sangat bermanfaat bagi kelancaran aktivitas ibadah masyarakat.
     
    “Alhamdulillah, kami berterima kasih atas perhatian dan kepedulian PLN. Bantuan ini sangat membantu, terutama dalam mendukung ibadah sehari-hari dan meningkatkan kenyamanan jamaah,” tutup Syahrul.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (RUL)

  • Bencana di Sumbar, Prabowo Janji Hunian Sementara Tuntas Sebulan

    Bencana di Sumbar, Prabowo Janji Hunian Sementara Tuntas Sebulan

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto meninjau salah satu lokasi bencana di Sumatra Barat, Kabupaten Agam, Kamis (18/12/2025). Dia mengatakan pembangunan hunian sementara dapat dituntaskan dalam satu bulan.

    Dia tampak menyapa warga sekitar yang terdampak di lokasi. Dalam kesempatan itu, dia meminta kepada Kepala BNPB dan pejabat kabupaten setempat agar hunian sementara Segeran dituntaskan dalam waktu satu bulan.

    “Saya gembira sudah melihat rumah-rumah hunian sementara sudah mulai dibangun. Hunian sementara [tuntas] sebulan supaya ibu-ibu, bapak-bapak tidak perlu tinggal di tenda,” katanya dikutip akun YouTube @Sekretariat Presiden.

    Prabowo menyampaikan setelah itu akan dibangun hunian tetap. Selain itu, menurutnya kondisi sudah mulai membaik meskipun masih memperihatinkan.

    “Saya bersyukur kehadiran saudara membaik walaupun kita semua masih prihatin tapi kita bekerja keras memulihkan keadaan,” katanya.

    Dia menegaskan bahwa pemerintah mampu menangani bencana hidrometeorologi di Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh, serta meminta warga agar tidak pesimis menghadapinya.

    Dia juga menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi untuk membantu korban yang terdampak.

    Berdasarkan informasi yang diterima Bisnis, Kamis (18/12/2025), Presiden akan menuju tiga kabupaten di Sumatera Barat, yaitu Agam, Padang Pariaman, dan Tanah Datar. Di Kabupaten Agam, Prabowo akan mendarat di helipad Lapangan Sepak Bola Ipensi Ngungun.

    Lokasi Posko Pengungsian SD 05 juga terlihat mulai tertata rapi dan sudah ada tenda pengungsian dan juga umbul-umbul tulisan Polri Untuk Masyarakat. Ada beberapa tenda Polri yang berada di lokasi tersebut.

    Sebelumnya, Kepala Negara menyampaikan bahwa bencana ini harus dihadapi dengan penuh kewaspadaan karena permasalahan perubahan cuaca dan iklim. Presiden juga menegaskan bahwa keadaan bencana yang sedang dihadapi harus diatasi bersama.

  • InJourney pastikan bandara di Sumbar-Sumut-Aceh beroperasi pada Nataru

    InJourney pastikan bandara di Sumbar-Sumut-Aceh beroperasi pada Nataru

    Tangerang (ANTARA) – PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) memastikan empat bandara yang ada di wilayah Sumatera Barat (Sumbar), Sumatera Utara (Sumut) dan Aceh tetap beroperasi normal dalam melayani penumpang selama masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

    Direktur Utama InJourney Airports Mohammad R. Pahlevi di Tangerang, Kamis menyebutkan empat bandara itu adalah Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda Aceh, Bandara Minangkabau Sumbar, Bandara Kualanamu Sumut dan Bandara Silangit atau Bandara Raja Sisingamangaraja XII Sumut.

    “Betul kita tahu ada beberapa bandara kita yang berada di wilayah yang sedang terdampak bencana, namun bandar udara tersebut sebetulnya juga masuk menjadi tujuan utama pelancong berpergian di akhir tahun,” katanya.

    Ia mengatakan, meski sejumlah bandar udara masuk dalam wilayah yang saat ini tengah terdampak bencana. Namun, pihaknya memastikan tidak ada penutupan maupun penghentian operasi dalam melayani penerbangan.

    Pewarta: Azmi Syamsul Ma’arif
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Presiden Prabowo Tinjau Posko Pengungsi di Agam Sumbar

    Presiden Prabowo Tinjau Posko Pengungsi di Agam Sumbar

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo melakukan kunjungan ke Posko Pengungsian SD 05 Kayu Pasak Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatra Barat untuk melihat korban bencana alam.

    Berdasarkan informasi yang diterima Bisnis, Kamis (18/12/2025), Presiden akan menuju tiga kabupaten di Sumatera Barat, yaitu Agam, Padang Pariaman, dan Tanah Datar. Di Kabupaten Agam, Prabowo akan mendarat di helipad Lapangan Sepak Bola Ipensi Ngungun.

    Dalam kunjungan Prabowo ke Agam, tampak seorang pria tua dengan pakaian lusuh berusaha menyalam orang nomor 1 di Indonesia ini. Pria tersebut mengadukan segala keluh kesahnya langsung kepada presiden sambil menangis.

    Presiden Prabowo menepuk pundak pria tersebut berkali-kali untuk memberikan penguatan kepada korban bencana alam. 

    Lokasi Posko Pengungsian SD 05 juga terlihat mulai tertata rapi dan sudah ada tenda pengungsian dan juga umbul-umbul tulisan Polri Untuk Masyarakat. Ada beberapa tenda Polri yang berada di lokasi tersebut.

    Sebelumnya, Kepala Negara menyampaikan bahwa bencana ini harus dihadapi dengan penuh kewaspadaan karena permasalahan perubahan cuaca dan iklim. Presiden juga menegaskan bahwa keadaan bencana yang sedang dihadapi harus diatasi bersama.

    “Kita berdoa saudara-saudara kita segera bisa pulih dan kita bekerja keras untuk memulihkan keadaan sehingga rekonstruksi dan rehabilitasi bisa segera dimulai,” ujar Presiden Prabowo dalam pengantarnya di Sidang Kabinet Paripurna pada Senin (15/12/2025).

    Sebelumnya, Kepala Negara lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta pada pukul 17.00 WIB.

    Turut mendampingi Presiden dalam penerbangan ke Sumatra Barat yakni Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto meminta maaf karena aliran listrik belum sepenuhnya masuk wilayah terdampak banjir Sumatra, khususnya wilayah Aceh Tamiang.

    Pesan itu disampaikan Prabowo saat meninjau posko pengungsian warga terdampak banjir di Desa Sukajadi, Kabupaten Aceh Tamiang, Jumat (12/12/2025). Prabowo mengatakan pemerintah akan turun akan membantu semua warga yang terdampak banjir. 

    “Saya minta maaf kalau masih ada yg belum, kita sedang bekerja keras, mungkin listrik yg belum ya, listrik sudah mulai. Ya, kita berusaha kita tahu di lapangan sangat sulit, keadaannya sulit jadi kita atasi bersama. Saya kira itu saja, ya mudah-mudahan kalian cepat pulih, cepat kembali, cepat normal,” katanya.

  • Menteri PKP: Huntap penyintas Sumatera akan mulai dibangun bulan ini

    Menteri PKP: Huntap penyintas Sumatera akan mulai dibangun bulan ini

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait memastikan pembangunan hunian tetap (huntap) bagi masyarakat terdampak bencana di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat akan mulai dilaksanakan pada bulan ini.

    Dia menegaskan pada tahap awal telah tersedia kesiapan pembangunan sebanyak 2.603 unit hunian tetap yang akan langsung dilaksanakan bulan ini, meskipun penanganan bencana masih berada pada fase tanggap darurat.

    “Saat ini sudah siap dibangun 2.603 rumah untuk saudara-saudara kita di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Ini bukan hunian sementara, tapi hunian tetap. Doakan, dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi kita sudah mulai membangun,” ujar Maruarar dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Pembangunan 2.603 unit hunian tetap tersebut sepenuhnya bersumber dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dengan rincian 2.500 unit dari Yayasan Buddha Tzu Chi dan 103 unit dari dana pribadi Menteri PKP.

    Pembangunan tahap awal akan dimulai di Provinsi Sumatera Utara dengan target groundbreaking pada minggu ini, agar masyarakat terdampak dapat segera kembali memiliki hunian yang layak, aman, dan bermartabat.

    Maruarar juga menekankan pentingnya fleksibilitas regulasi tanpa mengabaikan prinsip hukum dan akuntabilitas.

    “Jangan sampai aturan justru menghambat negara untuk membantu rakyatnya,” ujarnya.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kemenkes Kirim 600 Tenaga Medis Relawan ke Wilayah Bencana Aceh

    Kemenkes Kirim 600 Tenaga Medis Relawan ke Wilayah Bencana Aceh

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bergerak cepat merespons bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Aceh, Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Sebanyak 641 tenaga kesehatan telah dikerahkan untuk membantu pemulihan dan pelayanan medis di lokasi terdampak di Provinsi Aceh.

    “Untuk batch 1 fokus ke Aceh karena di sana masih ada faskes (fasilitas kesehatan) belum jalan,” kata Aji Mulawarman dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Kamis (18/12/2025).

    Kebutuhan terbesar berada di tingkat Puskesmas dan Posko dengan total 522 posisi. Guna memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif bagi korban banjir dan longsor di Aceh, tim yang diterjunkan terdiri dari berbagai lintas disiplin ilmu. Tim utama di garda terdepan meliputi dokter spesialis, dokter umum, serta perawat.

    Dukungan medis ini diperkuat oleh tenaga farmasi, radiolog, tenaga teknik laboratorium, ahli gizi, psikolog klinis sampai tenaga kesehatan lingkungan dan perekam medis.

    Berikut lokasi penempatan tenaga medis relawan di Provinsi Aceh.

    1. Aceh Tamiang

    Kebutuhan RSUD: 26

    Kebutuhan Puskesmas + Posko: 57

    Total Permintaan: 83

    Penempatan Batch 1: 80

    2. Aceh Utara

    Kebutuhan RSUD: 13

    Kebutuhan Puskesmas + Posko: 163

    Total Permintaan: 176

    Penempatan Batch 1: 171

    3. Pidie Jaya

    Kebutuhan RSUD: 40

    Kebutuhan Puskesmas + Posko: 62

    Total Permintaan: 102

    Penempatan Batch 1: 83

    4. Kota Langsa

    Kebutuhan RSUD: 36

    Kebutuhan Puskesmas + Posko: 7

    Total Permintaan: 43

    Penempatan Batch 1: 36

    5. Aceh Timur

    Kebutuhan RSUD: 22

    Kebutuhan Puskesmas + Posko: 74

    Total Permintaan: 96

    Penempatan Batch 1: 96

    6. Bener Meriah

    Kebutuhan RSUD: 16

    Kebutuhan Puskesmas + Posko: 7

    Total Permintaan: 23

    Penempatan Batch 1: 23

    7. Gayo Lues

    Kebutuhan Puskesmas + Posko: 47

    Total Permintaan: 47

    Penempatan Batch 1: 48

    8. Bireuen

    Kebutuhan Puskesmas + Posko: 68

    Total Permintaan: 68

    Penempatan Batch 1: 66

    9. Aceh Tengah

    Kebutuhan Puskesmas + Posko: 37

    Total Permintaan: 37

    Penempatan Batch 1: 38

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Wamenkes Ungkap Puskesmas Minim Tenaga Medis, 4,6% Tak Punya Dokter”
    [Gambas:Video 20detik]
    (kna/naf)

  • Kata Menko PMK soal Pemulihan Bencana Sumatera Jadi Prioritas Nasional

    Kata Menko PMK soal Pemulihan Bencana Sumatera Jadi Prioritas Nasional

    Jakarta

    Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno memastikan penanganan bencana dan pemulihan daerah terdampak di Sumatera menjadi prioritas nasional. Hal itu sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

    “Jadi intinya, pemerintah bekerja keras, mengerahkan semua sumber daya nasional, sebagaimana Bapak Presiden sampaikan ini adalah prioritas nasional. Oleh karena itu semua KL juga menempatkan pemulihan bencana, kasar bencana di Provinsi Aceh, Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Sumatera Barat sebagai prioritas nasional dari semua KL,” kata Pratikno di kantornya, Rabu (17/12/2025).

    Pratikno menjamin bahwa pemerintah akan menyelesaikan masalah bencana Sumatera ini dengan sebaik-baiknya. Menurutnya, sejauh ini ada perkembangan yang signifikan dari pemulihan daerah terdampak bencana di Sumatera.

    “Beberapa darah terisolir sudah berhasil dibuka. Terima kasih kepada jajaran BNPB, jajaran TNI, Polri, Kementerian PU dan kementerian-kementerian yang lain,” ucap Pratikno.

    “Terima kasih juga perjuangan luar biasa untuk memulihkan listrik, untuk menyediakan BBM dan LPG untuk masyarakat setempat, menyediakan logistik, luar biasa perjuangannya di daerah-daerah terpencil. Jadi progress kita sudah menyampaikan, progress signifikan dari di masing-masing daerah,” tambahnya.

    Terakhir, ia berharap masyarakat yang terdampak tetap sabar, kuat dan tabah dalam menghadapi cobaan bencana tersebut. Dia memastikan pemerintah akan bersama rakyat.

    (fas/zap)

  • Siklon 93S Menguat, Waka Komisi V DPR Imbau Warga Waspada

    Siklon 93S Menguat, Waka Komisi V DPR Imbau Warga Waspada

    Jakarta

    BMKG mengumumkan siklon tropis 93S kini menguat dan beberapa daerah berpotensi diguyur hujan intensitas sedang hingga lebat. Waka Komisi V DPR Ridwan Bae mengimbau warga untuk waspada.

    “Memang BMKG sekaligus peringatan itu, kita harus waspadai kita antisipasi dengan pikiran yang cerdas. Walau kita sadar bahwa setiap akhir tahun adalah tempat (momen) berkumpul keluarga, tapi kalau tidak penting-penting amat (bisa) melalui videocall untuk mengucapkan selamat Natal dan Tahun Baru,” ujar Ridwan Bae kepada wartawan, Kamis (18/12/2025).

    Menurutnya, peringatan dari BMKG harus diwaspadai. Namun, jika masyarakat tetap ingin berangkat liburan atau mudik, ia mengingatkan untuk tetap berhati-hati dan berdoa kepada Tuhan.

    “Tapi kalau tidak terlalu penting sebaiknya berdiam diri di rumah saja, atau lebih banyak tinggal di rumah saja dulu, jangan meninggalkan tempat,” sambungnya.

    Sebelumnya, BMKG menjelaskan bibit siklon 93S tropis mulai terbentuk pada 11 Desember 2025 pukul 07.00 WIB. Saat ini, posisi siklon tersebut berada di sekitar Samudera Hindia sebelah selatan Jawa Timur.

    Adapun dampak pada siklon tropis 93S sebagai berikut:

    Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di:
    -Jawa Tengah
    -DI Yogyakarta
    -Jawa Timur
    -Bali
    -Nusa Tenggara Barat
    -Nusa Tenggara Timur bagian barat

    Angin Kencang:
    -Pesisir selatan Jawa Barat hingga Bali

    Gelombang Laut Tinggi (1.25-2.5 m / Moderate Seas):
    -Samudra Hindia selatan Banten hingga Pulau Sumba

    Halaman 2 dari 2

    (isa/idn)