provinsi: SULAWESI UTARA

  • Tol Pertama di Sumatera Barat Segera Berbayar, Segini Tarifnya

    Tol Pertama di Sumatera Barat Segera Berbayar, Segini Tarifnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Hutama Karya (Persero) akan segera memberlakukan tarif pada Jalan Tol Pekanbaru – Padang Seksi Padang – Sicincin sepanjang 36 Km yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), dalam waktu dekat. Penetapan tarif ini mengacu pada Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 672/KPRT/M/2025 tentang Penetapan Golongan Jenis Kendaraan Bermotor dan Besaran Tarif Tol Jalan Tol Pekanbaru – Padang Seksi Sicincin – Padang yang ditetapkan pada 16 Juli 2025.

    Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menyampaikan bahwa sebelum tarif diberlakukan, perusahaan telah melakukan sosialisasi secara masif melalui berbagai kanal komunikasi.

    “Kami telah mengedukasi masyarakat terkait rencana pemberlakuan tarif ini melalui berbagai platform, mulai dari media konvensional, media sosial, media luar ruang seperti spanduk dan baliho, hingga siaran radio lokal. Tujuannya adalah agar masyarakat benar-benar memahami informasi ini secara menyeluruh,” ungkap Adjib dalam keterangannya.

    Lebih lanjut, sebagai bagian dari proses sosialisasi dan koordinasi, Hutama Karya juga telah melakukan pertemuan bersama Wakil Gubernur Sumatera Barat dan Bupati Padang Pariaman guna menyampaikan rencana kebijakan ini secara langsung kepada pemerintah daerah. Untuk menambah sudut pandang dan menyerap aspirasi publik, Hutama Karya juga menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Rencana Penetapan Tarif Jalan Tol Padang – Sicincin.

    Foto: Jalan Tol Pekanbaru – Padang Seksi Padang – Sicincin. (Dok. Hutama Karya)
    Jalan Tol Pekanbaru – Padang Seksi Padang – Sicincin. (Dok. Hutama Karya)

    “Melalui FGD tersebut, kami menerima banyak masukan dan saran dari masyarakat yang sangat kami hargai dan akan menjadi bahan evaluasi dalam pelaksanaan operasional tol ke depan. Kami menilai diskusi terbuka seperti ini penting agar implementasi tarif jalan tol berjalan beriringan dengan pemahaman dan dukungan masyarakat sekitar,” imbuhnya.

    Adjib berharap kehadiran jalan Tol Padang-Sicincin ini tidak hanya berdampak pada peningkatan konektivitas wilayah, tetapi juga membawa manfaat nyata bagi masyarakat, terutama yang tinggal di sekitar ruas tol.

    Berdasarkan SK Menteri PU terkait dengan Penetapan Tarif Tol Padang – Sicincin, berikut besaran tarifnya:

    Foto: Tarif jalan tol Pekanbaru – Padang Seksi Padang – Sicincin. (Dok. Hutama Karya)
    Tarif jalan tol Pekanbaru – Padang Seksi Padang – Sicincin. (Dok. Hutama Karya)

    (wur/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Gibran Wanti-wanti, Bansos BSU Jangan Dipakai Buat Judol

    Gibran Wanti-wanti, Bansos BSU Jangan Dipakai Buat Judol

    Bisnis.com, PEKANBARU — Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka meninjau langsung proses penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU) kepada pekerja terdampak secara ekonomi, khususnya dari sektor informal.

    Bantuan ini merupakan bagian dari program perlindungan sosial pemerintah untuk meringankan beban masyarakat akibat fluktuasi ekonomi dan kenaikan harga kebutuhan pokok. 

    “Pesan saya, gunakan uangnya sebaik-baiknya. Jangan dipakai buat judol [judi online], dan tentu kita berharap bantuan ini menjadi stimulus kecil yang membantu meringankan beban rumah tangga,” ujarnya Senin (28/7/2025).

    Antusiasme warga penerima bantuan terlihat tinggi. Salah satunya Muhammad Rizky, warga Tenayan Raya, Pekanbaru, yang mengaku telah dua kali menerima BSU sejak 2023.

    “Saya senang sekali, apalagi bantuan ini sangat bermanfaat buat kebutuhan anak sekolah. Cairnya di kantor pos, prosesnya mudah, dan yang paling penting tidak ada potongan sama sekali. Saya terima Rp600 ribu untuk dua bulan,” ujar Rizky.

    Dia berharap program BSU dapat terus berlanjut, bahkan jika memungkinkan diberikan secara bulanan. “Semoga pemerintah terus bantu kami seperti ini. Selain menjadi penyemangat bagi kami pencari cuan, juga bisa membantu sedikit perekonomian kami,” tuturnya.

    Usai agenda di Kantor Pos, Wapres Gibran melanjutkan kunjungan kerjanya ke Sekolah Rakyat di Rumbai, untuk memastikan kegiatan belajar mengajar serta fasilitas penunjang berjalan optimal bagi siswa-siswi yang berasal dari keluarga miskin ekstrem.

    “Saya ingin memastikan kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik. Saya juga ingin melihat fasilitas yang ada, terutama tempat belajar, tempat tidur dan juga tempat makan,” ujar Gibran.

    Dia menambahkan Sekolah Rakyat yang baru berjalan memasuki pekan kedua ini akan terus dievaluasi guna menyerap berbagai masukan demi perbaikan ke depan.

    Sementara itu, Kepala Sekolah Rakyat Sentra Abiseka, Jeni Pebrianto menjelaskan saat ini terdapat 100 siswa tingkat SMP yang tengah mengikuti proses pendidikan di sekolah tersebut. Para siswa telah melalui proses seleksi dan berasal dari berbagai daerah di Riau.

    “Di sekolah rakyat ini ada 100 siswa tingkat SMP. Mereka dibagi menjadi empat kelas, dan berasal dari Kota Pekanbaru, Dumai, Kabupaten Siak, dan Pelalawan,” jelasnya.

    Sekolah Rakyat ini merupakan salah satu program pendidikan yang diinisiasi untuk memberikan kesempatan pendidikan bermutu kepada anak-anak dari keluarga tidak mampu. 

    Seluruh fasilitas, termasuk tempat tinggal dan makan, disediakan secara gratis oleh pemerintah. Kunjungan Wapres Gibran ini sekaligus menegaskan komitmen pemerintah dalam mendorong kesetaraan akses pendidikan di seluruh lapisan masyarakat.

  • 4 Terdakwa Kasus Suap DPRD OKU Dipindah ke Rutan Palembang Jelang Sidang

    4 Terdakwa Kasus Suap DPRD OKU Dipindah ke Rutan Palembang Jelang Sidang

    Jakarta

    KPK memindahkan penahanan empat terdakwa kasus dugaan suap persetujuan dana pokok-pokok pikiran (Pokir) di DPRD Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU). Pemindahan dilakukan menjelang sidang di Pengadilan Tipikor Palembang.

    “Tim jaksa penutut umum dengan pengawalan dari Pengamanan Internal KPK, ditambah dengan dukungan personel Brimob Kepolisian Daerah Sumatera Selatan telah selesai melaksanakan pemindahan tempat penahanan untuk empat orang terdakwa dalam perkara suap persetujuan dana pokir di DPRD Kabupaten OKU,” kata Jaksa KPK Rakhmad Irwan kepada wartawan, Senin (28/7/2025).

    Dia mengatakan pemindahan ditujukan untuk mempermudah proses persidangan. Dia belum menjelaskan detail kapan sidang dimulai.

    “Pemindahan ini dalam rangka persiapan persidangan di Pengadilan Tipikor pada PN Palembang,” ujarnya.

    Empat terdakwa yang dipindah ialah Nopriansyah, M Fahruddin, Umi Hartati dan Ferlan. Dia menyebut Nopriansyah, M Fahruddin, dan Ferlan dititipkan di Rutan Kelas I Palembang (Rajolembang), sementara Umi ditahan di Lapas Perempuan Palembang.

    Sebagai informasi, KPK menetapkan enam orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap dan pemotongan anggaran pada proyek di Dinas PUPR OKU. Para tersangka terdiri atas anggota DPRD OKU, Kepala Dinas PUPR OKU dan pihak swasta. Berikut ini rinciannya:

    1. Ferlan Juliansyah (FJ) selaku anggota Komisi III DPRD OKU
    2. M Fahrudin (MFR) selaku Ketua Komisi III DPRD OKU
    3. Umi Hartati (UH) selaku Ketua Komisi II DPRD OKU
    4. Nopriansyah (NOP) selaku Kepala Dinas PUPR OKU
    5. M Fauzi alias Pablo (MFZ) selaku swasta
    6. Ahmad Sugeng Santoso (ASS) selaku swasta.

    “Menjelang Idul Fitri, pihak DPRD, yang diwakili oleh Saudara FJ (Ferlan Juliansyah), yang merupakan anggota dari Komisi III, kemudian Saudara MFR (M Fahrudin), kemudian Saudari UH (Umi Hartati), menagih jatah fee proyek kepada Saudara NOP (Nopriansyah) sesuai dengan komitmen yang kemudian dijanjikan oleh Saudara NOP akan diberikan sebelum Hari Raya Idul Fitri,” ujar Ketua KPK Setyo Budiyanto dalam konferensi pers di gedung KPK, Jakarta, Minggu (16/3).

    Pada 13 Maret 2025, Nopriansyah menerima uang Rp 2,2 miliar dari Fauzi selaku pengusaha. Nopriansyah juga telah menerima Rp 1,5 miliar dari Ahmad. Uang itu diduga akan dibagikan kepada anggota DPRD OKU. Pada 15 Maret, KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap para tersangka itu. KPK mengamankan uang Rp 2,6 miliar dan mobil Fortuner dari OTT itu.

    (haf/haf)

  • Mentan Apresiasi Polda Riau Bongkar Praktik Beras Oplosan di Pekanbaru

    Mentan Apresiasi Polda Riau Bongkar Praktik Beras Oplosan di Pekanbaru

    JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengapresiasi keberhasilan jajaran Polda Riau dalam mengungkap kasus pengoplosan beras di Jalan Sail, Kelurahan Rejosari, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru. 

    Dalam penggerebekan tersebut, polisi menyita kurang lebih 9 ton barang bukti beras oplosan berbagai merek dari tangan seorang pengusaha lokal berinisial R yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

    Modus yang dijalankan tersangka adalah mencampur beras berkualitas rendah dengan beras reject, kemudian mengemasnya ke dalam karung berlabel SPHP Bulog ukuran 5 kg. 

    Kemasan itu seolah-olah menunjukkan bahwa beras tersebut adalah beras subsidi SPHP Bulog, padahal isi di dalamnya jauh di bawah standar mutu. Akibatnya, masyarakat harus membayar jauh lebih mahal, bahkan selisih harga bisa mencapai Rp5.000 hingga Rp9.000 per kilogram, tergantung jenis dan kemasan.

    “Saya sangat mengapresiasi kerja cepat Polda Riau. Pengungkapan ini menunjukkan komitmen nyata untuk melindungi masyarakat dari kecurangan pangan, sesuai arahan yang kita diskusikan,” ujar Mentan di Jakarta, Minggu 27 Juli, disitat Antara.

    Sebagai informasi, Mentan baru saja menyelesaikan kunjungan kerjanya ke Pekanbaru pada Selasa, 22 Juli 2025. Dalam pertemuan dengan Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan, Mentan menyoroti isu strategis ketahanan pangan, termasuk dugaan praktik curang dalam distribusi beras. 

    Sehari kemudian, Polda Riau langsung melakukan penggerebekan dan menetapkan tersangka.

    Mentan menegaskan, praktik pengoplosan seperti ini merusak sistem distribusi pangan nasional dan merupakan bentuk pengkhianatan terhadap rakyat. 

    Program SPHP merupakan program strategis nasional yang disubsidi oleh negara untuk menjamin ketersediaan beras berkualitas dengan harga terjangkau.

    “Praktik pengoplosan adalah pengkhianatan terhadap kepercayaan rakyat. Program SPHP didukung subsidi dari uang rakyat untuk membantu daya beli masyarakat dan menjaga inflasi. Saya bangga Polda Riau bergerak cepat pasca diskusi kita,” tegasnya.

    Ia juga menyebutkan, pemerintah pusat bersama Satgas Pangan Mabes Polri akan terus memperkuat pengawasan distribusi beras, termasuk menindak praktik serupa yang diduga terjadi di sejumlah daerah. 

    Dalam catatan Kementan, sebelumnya ditemukan 212 merek beras bermasalah di 10 provinsi dengan potensi kerugian masyarakat mencapai Rp99,35 triliun per tahun.

    Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan menegaskan, pengungkapan kasus ini merupakan bentuk nyata pelaksanaan arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memastikan keamanan konsumen dan menciptakan stabilitas kamtibmas.

    “Arahan Bapak Kapolri adalah bagaimana kita hadir di tengah masyarakat dan memberikan rasa aman melalui upaya-upaya yang menciptakan situasi kamtibmas yang baik,” ujarnya.

    Sementara itu, Direktur Reskrimsus Polda Riau Kombes Ade Kuncoro mengungkapkan, selain modus pengemasan ulang beras oplosan ke karung SPHP Bulog, pelaku juga membeli beras murah dari Pelalawan dan mengemasnya ulang dalam karung bermerek premium seperti Aira, Family, Anak Dara Merah, dan Kuriak Kusuik untuk menipu konsumen.

    Barang bukti yang disita antara lain 79 karung beras SPHP oplosan, 4 karung beras bermerek premium berisi beras rendah, 18 karung kosong SPHP, timbangan digital, mesin jahit, dan benang jahit.

    Tersangka dijerat dengan Pasal 62 ayat (1) jo Pasal 8 ayat (1) huruf e dan f, serta Pasal 9 ayat (1) huruf d dan h Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

    “Dengan ancaman pidana 5 tahun penjara dan denda maksimal Rp2 miliar,” pungkas Kombes Ade.

  • 7
                    
                        Youtuber Om Mobi Dipalak Saat Review Mobil di BKB Palembang, Pelaku Ditangkap
                        Regional

    7 Youtuber Om Mobi Dipalak Saat Review Mobil di BKB Palembang, Pelaku Ditangkap Regional

    Youtuber Om Mobi Dipalak Saat Review Mobil di BKB Palembang, Pelaku Ditangkap
    Editor
    KOMPAS.com –
    Om Mobi, seorang Youtuber otomotif dipalak seorang juru parkir (jukir) liar saat sedang mereview sebuah mobil di kawasan Benteng Kuto Besak (BKB),
    Palembang
    , Sumatera Selatan.
    Awalnya, di tengah proses
    shooting
    , datang seseorang pria meminta uang parkir di BKB, seperti yang dilihat di akun Youtube Om Mobi, Minggu (27/7/2025).
    Padahal, kata Om Mobi, ia dan rekannya sudah membayar uang parkir di pintu masuk BKB.
    Namun, pria tersebut memaksa meminta uang dengan dalih sukarela.
    “Belum pulang, Pak? sekalian uang parkir aja, Pak, nanti lurus aja,” kata jukir.
    “Tapi parkiran yang di depan beda? tanya Om Mobi.
    “Oh kamu udah bayar di situ?” kata oknum tersebut, dan diiyakan om Mobi.
    “Gini aja, Pak, maaf itu kan udah Rp 5.000, jadi dari pribadi kamu aja lah, Pak,” pinta pria tersebut.
    “Bentar ya kita lagi shoot dulu ini,” ujar Om Mobi.
    “Aku minta parkir ya, Pak, jadi lah, Pak untuk beli kopi, Pak,” jawabnya.
    “Iya, iya kasih waktu dulu, sebentar,” ujar Om Mobi.
    Menanggapi jukir liar itu, Om Mobi lantas tertawa dan kembali melanjutkan mereview mobilnya.
    “Cari tempat parkir sini, di sini minta parkir lagi. Inilah biasa di Indonesia begini, cuma harusnya lapangan pekerjaan tuh buat mereka,” tandasnya.
    Polisi yang mengetahui peristiwa itu kemudian menangkap jukir tersebut pada Minggu (27/7/2025).
    Pelaku bernama Zulfikar (34) yang tercatat sebagai warga Ilir Barat II, langsung dibawa ke Mapolrestabes Palembang.
    “Iya, jukir yang memalak Youtuber di BKB sudah ditangkap. Diamankan oleh Pidum Polrestabes Palembang, ” ujar Plt Kasat Pol PP Kota Palembang, Herison.
    Zulfikar ditangkap tanpa perlawanan dan diminta untuk tidak melakukan kembali perbuatan yang sama.
    Langkah tersebut diambil agar wisatawan bisa berkunjung dengan nyaman di
    BKB Palembang
    .
    “Sudah diamankan sekitar pukul 19.30 WIB tadi,” katanya.
    Sementara, Zulfikar dalam video yang diunggah di akun Instagram Satpol PP Palembang, @satpolpp.
    palembang
    , menyampaikan permintaan maaf.
    “Saya menyatakan permohonan maaf kepada Bapak Wali Kota Palembang dan masyarakat Palembang atas perbuatan saya yang mencoreng nama baik Kota Palembang yang telah melakukan pemalakan terhadap Om Mobi yang sedang parkir di BKB,” ujar Zulfikar.
     
    Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Tampang Juru Parkir Viral Palak Youtuber Om Mobi Minta ‘Uang Kopi’ di BKB Palembang, Kini Diamankan
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Temuan Mengejutkan usai Polisi Gerebek Gudang Beras Oplosan di Pekanbaru

    Temuan Mengejutkan usai Polisi Gerebek Gudang Beras Oplosan di Pekanbaru

    Liputan6.com, Pekanbaru – Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau menangkap seorang pria berinisial R. Dia merupakan terduga pengoplos beras Bulog SPHP dengan beras kualitas buruk dan sudah tidak laku di pasaran.

    Kapolda Riau Inspektur Jenderal Herry Heryawan menjelaskan, tersangka merupakan distributor beras di Jalan Mulyorejo, Kota Pekanbaru. Tersangka ditangkap dengan barang bukti 9 ton beras oplosan.

    “Tersangka R merupakan distributor beras,” kata Herry didampingi Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau Komisaris Besar Ade Kuncoro, Sabtu petang, 26 Juli 2025.

    Herry menjelaskan, ada dua modus licik yang dijalankan tersangka R. Pertama membeli beras medium dan bahkan beras reject dari distributor tidak resmi lalu dicampur dan dikemas ulang menggunakan karung SPHP Bulog palsu.

    Yang mengejutkan, beras oplosan kemudian dijual ke 20 minimarket dan toko sembako di Pekanbaru. Pelaku menjual beras oplosan ini dengan harga hingga Rp13.000 per kilogram, padahal modalnya hanya sekitar Rp6.000 hingga Rp8.000 per kilogram.

    Modus kedua adalah mengganti kemasan beras berkualitas rendah dengan merek-merek premium yang sudah dikenal luas di pasaran, seperti Fruit, Aira, Family dan Anak Daro. 

    Dengan modal sekitar Rp11.000 per kilogram, pelaku menjualnya kembali sebagai beras premium dengan harga hingga Rp16.000 per kilogram. Praktik beras oplosan di Pekanbaru ini sudah berlangsung 2 tahun.

    “Ini bukan sekadar pelanggaran hukum tapi keserakahan, negara sudah memberikan subsidi tapi justru dimanipulasi untuk kepentingan pribadi,” lanjut Kapolda dengan nada geram.

     

    *** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Olah TKP Terbakarnya KM Barcelona V Perairan Talise Minahasa Utara, Hasilnya?

    Olah TKP Terbakarnya KM Barcelona V Perairan Talise Minahasa Utara, Hasilnya?

    Liputan6.com, Minahasa Utara – Bidang Labfor Polda Sulut bersama Polairud melaksanakan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kebakaran KM Barcelona V di Perairan Talise, Kecamatan Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Utara, Sulut, pada Kamis (24/7/2025).

    Kegiatan dipimpin oleh Kepala Bidang (Kabid) Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sulut AKBP Hartanto Bisma didampingi Kasi Sidik Gakkum Ditpolairud Polda Sulut.

    Kabid Labfor Polda Sulut mengatakan, olah TKP dilaksanakan dalam rangka menentukan penyebab dan titik api pertama kebakaran.

    “Tim olah TKP mengamankan 10 abu arang sisa kebakaran dan beberapa sisa kabel instalasi listrik yang selanjutnya akan diperiksa lebih lanjut di Laboratorium Fisika Forensik, Bidlabfor Polda Sulut,” ujarnya.

    Musibah kebakaran KM Barcelona VA ini terjadi pada hari Minggu 20 Juli 2025 siang, di Perairan Talise Kecamatan Likupang, Kabupaten Minahasa Utara.

    Berdasarkan data dari Basarnas Manado, jumlah orang dalam KM Barcelona V sebanyak 580 orang, 575 korban selamat, 3 korban meninggal dunia, dan 2 korban masih dalam pencarian.

    Sementara itu, Humas Basarnas Manado Nuriadin Gumeleng mengatakan, hingga hari ketujuh terbakarnya KM Barcelona V, upaya pencarian terhadap dua korban hilang.

    “Hasilnya masih nihil. Untuk keseluruhan operasi ini akan kami sampaikan selanjutnya,” ujarnya pada, Minggu malam (27/7/2025).

     

    Satu Keluarga Terseret Ombak Pantai Jetis, 2 Meninggal 1 Hilang Tenggelam

  • Olah TKP Terbakarnya KM Barcelona V Perairan Talise Minahasa Utara, Hasilnya?

    Olah TKP Terbakarnya KM Barcelona V Perairan Talise Minahasa Utara, Hasilnya?

    Liputan6.com, Minahasa Utara – Bidang Labfor Polda Sulut bersama Polairud melaksanakan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kebakaran KM Barcelona V di Perairan Talise, Kecamatan Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Utara, Sulut, pada Kamis (24/7/2025).

    Kegiatan dipimpin oleh Kepala Bidang (Kabid) Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sulut AKBP Hartanto Bisma didampingi Kasi Sidik Gakkum Ditpolairud Polda Sulut.

    Kabid Labfor Polda Sulut mengatakan, olah TKP dilaksanakan dalam rangka menentukan penyebab dan titik api pertama kebakaran.

    “Tim olah TKP mengamankan 10 abu arang sisa kebakaran dan beberapa sisa kabel instalasi listrik yang selanjutnya akan diperiksa lebih lanjut di Laboratorium Fisika Forensik, Bidlabfor Polda Sulut,” ujarnya.

    Musibah kebakaran KM Barcelona VA ini terjadi pada hari Minggu 20 Juli 2025 siang, di Perairan Talise Kecamatan Likupang, Kabupaten Minahasa Utara.

    Berdasarkan data dari Basarnas Manado, jumlah orang dalam KM Barcelona V sebanyak 580 orang, 575 korban selamat, 3 korban meninggal dunia, dan 2 korban masih dalam pencarian.

    Sementara itu, Humas Basarnas Manado Nuriadin Gumeleng mengatakan, hingga hari ketujuh terbakarnya KM Barcelona V, upaya pencarian terhadap dua korban hilang.

    “Hasilnya masih nihil. Untuk keseluruhan operasi ini akan kami sampaikan selanjutnya,” ujarnya pada, Minggu malam (27/7/2025).

     

    Satu Keluarga Terseret Ombak Pantai Jetis, 2 Meninggal 1 Hilang Tenggelam

  • Viral Temuan Jasad Terbakar di KM Barcelona V, Ini Keterangan Resmi Basarnas Manado

    Viral Temuan Jasad Terbakar di KM Barcelona V, Ini Keterangan Resmi Basarnas Manado

    Diketahui, sejak Kamis (24/7/2025) lalu, Bidang Labfor Polda Sulut bersama Polairud melaksanakan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kebakaran KM Barcelona VA di Perairan Talise, Kecamatan Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Utara, Sulut.

    Kegiatan dipimpin oleh Kepala Bidang (Kabid) Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sulut AKBP Hartanto Bisma didampingi Kasi Sidik Gakkum Ditpolairud Polda Sulut.

    Kabid Labfor Polda Sulut mengatakan, olah TKP dilaksanakan dalam rangka menentukan penyebab dan titik api pertama kebakaran.

    “Tim olah TKP mengamankan 10 abu arang sisa kebakaran dan beberapa sisa kabel instalasi listrik yang selanjutnya akan diperiksa lebih lanjut di Laboratorium Fisika Forensik, Bidlabfor Polda Sulut,” ujarnya.

    Musibah kebakaran KM Barcelona VA ini terjadi pada hari Minggu 20 Juli 2025 siang, di Perairan Talise Kecamatan Likupang, Kabupaten Minahasa Utara.

    Berdasarkan data dari Basarnas Manado, jumlah orang dalam KM Barcelona V sebanyak 580 orang, 575 korban selamat, 3 korban meninggal dunia, dan 2 korban masih dalam pencarian.

  • RI Raja Kelapa Dunia, Tapi Dihajar Negara Tetangga

    RI Raja Kelapa Dunia, Tapi Dihajar Negara Tetangga

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia merupakan negara produsen kelapa yang besar. Namun di balik dominasi produksi, performa ekspor kelapa Indonesia justru terus mengalami pasang surut.

    Meski menjadi produsen kelapa terbesar dunia, kontribusi Indonesia dalam pasar kelapa global justru masih tertinggal dari negara-negara dengan produksi lebih kecil.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor kelapa Indonesia dalam bentuk utuh dan olahan menunjukkan fluktuasi yang cukup tajam dalam lima tahun terakhir. Pada 2020, total nilai ekspor mencapai US$9,27 juta. Angka ini turun menjadi US$7,10 juta pada 2021, kemudian naik menjadi US$10,77 juta di tahun 2022. Namun dua tahun berikutnya, angka tersebut kembali merosot masing-masing menjadi US$9,38 juta (2023) dan US$7,05 juta (2024).

    Salah satu pasar penting yang menjadi sorotan adalah China. Pada 2020, ekspor kelapa Indonesia ke China hanya senilai US$35 ribu, kemudian tumbuh hampir empat kali lipat menjadi US$140 ribu pada 2021. Puncaknya terjadi pada 2023 ketika nilai ekspor menembus US$958 ribu. Namun, tren itu tidak bertahan. Di 2024, nilainya kembali turun signifikan ke US$683 ribu.

    Fluktuasi ini memperlihatkan belum adanya strategi ekspor yang konsisten dan terstruktur. Tidak hanya dari sisi pasar, tetapi juga dari segi produk, kualitas, dan regulasi yang mengikuti tren permintaan global. Padahal, permintaan dunia terhadap kelapa terus meningkat seiring popularitas gaya hidup sehat, vegan, dan produk alami.

    Foto: Pohon Kelapa. (Dok. Pixabay)
    Pohon Kelapa. (Dok. Pixabay)

    Sementara Indonesia masih mengekspor dalam bentuk kelapa utuh atau copra mentah, negara lain sudah melangkah lebih jauh.

    Filipina misalnya, sukses membangun sistem ekspor berbasis produk jadi seperti virgin coconut oil, santan siap konsumsi, dan coconut flour untuk kebutuhan industri makanan dan kecantikan. Sri Lanka menembus pasar Eropa dengan produk-produk kelapa organik bersertifikat. Brazil bahkan menjelma menjadi pemain utama air kelapa kemasan di pasar Amerika Serikat.

    Indonesia sejatinya memiliki keunggulan geografis dan iklim tropis yang ideal. Provinsi seperti Sulawesi Utara, Riau, Jawa Timur, Lampung, dan Nusa Tenggara memiliki luasan lahan kelapa yang sangat besar. Namun keunggulan produksi ini belum diikuti oleh transformasi hilirisasi yang optimal. Ekosistem industri pengolahan masih minim, begitu juga dengan sertifikasi mutu yang menjadi kunci dalam ekspor bernilai tinggi.

    Filipina melibatkan lebih dari 3,5 juta petani dalam sistem rantai pasok yang terhubung dengan eksportir besar. Di Vietnam, lebih dari 600 perusahaan aktif dalam produksi dan pengolahan kelapa, dengan sepertiga produksinya telah mengantongi sertifikasi organik dari Uni Eropa dan Amerika Serikat. Di sisi lain, Indonesia masih bergantung pada rantai pasok tradisional yang terputus antara petani, koperasi, dan pelaku ekspor.

    Tidak adanya perjanjian dagang bilateral khusus juga menjadi penghambat besar.

    Sebagian besar ekspor Indonesia masuk melalui skema tarif umum. Berbeda dengan Vietnam yang sudah memiliki kesepakatan tarif rendah dengan China, memudahkan produk mereka masuk dengan volume dan margin yang lebih besar. Indonesia masih menghadapi tarif standar, tanpa insentif yang membuatnya lebih kompetitif.

    Di tengah permintaan pasar dunia yang semakin mengarah pada produk berstandar tinggi, Indonesia harus segera menyesuaikan diri. Sertifikasi seperti USDA Organic, Fairtrade, atau ISO22000 bukan lagi opsional jika ingin bersaing di pasar Eropa dan Amerika. Produk kelapa kini bukan sekadar komoditas agrikultur, melainkan bagian dari gaya hidup konsumen urban global.

    Diversifikasi produk juga harus diperluas. Saat ini, permintaan global tidak lagi terbatas pada kelapa utuh atau minyak saja, tetapi juga mencakup air kelapa botolan, coconut flour, krim kelapa organik, sabun kelapa, hingga arang aktif dari tempurung kelapa. Tanpa investasi di sektor pengolahan, Indonesia akan terus tertinggal sebagai eksportir bahan mentah dengan nilai tambah rendah.

    (tps/tps)

    [Gambas:Video CNBC]