provinsi: SULAWESI UTARA

  • TNI AL tetap siaga walau peringatan bahaya tsunami telah selesai

    TNI AL tetap siaga walau peringatan bahaya tsunami telah selesai

    Jakarta (ANTARA) – Panglima Koarmada RI, Laksamana Madya TNI Denih Hendrata memastikan TNI AL tetap bersiaga di kawasan pesisir untuk mengevakuasi warga walau peringatan bahaya tsunami sudah selesai.

    “Berdasarkan pembaruan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pukul 19.00 WITA, kondisi dinyatakan aman. Namun Koarmada RI tetap mempertahankan kesiapsiagaan hingga kondisi benar-benar dinyatakan kondusif,” kata Denih dalam siaran pers resmi yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis.

    Denih menjelaskan pihaknya melalui Pangkalan TNI AL (lanal) terdekat dari lokasi pesisir rawan tsunami telah membangun beberapa posko evakuasi warga.

    Dia pun mencontohkan posko yang dibangun oleh Lanal Gorontalo di mana 80 warga telah mengungsi di sana sejak kemarin, Rabu (30/7).

    Selain itu, di wilayah Papua Utara, kata Denih, Lantamal X Jayapura dan Lantamal XIV Sorong bersama satuan tugas laut Guskamla Koarmada III juga telah membangun titik evakuasi di beberapa tempat seperti Biak Numfor, Supiori, Sarmi dan Skouw.

    Selanjutnya, Denih juga telah mengerahkan beberapa KRI untuk memantau kondisi laut guna memastikan tidak adanya gelombang tinggi yang datang ke wilayah pesisir.

    “KRI Teluk Wondama, KRI Balongan-908, KRI Matabongsang-873 berada di perairan tenggara Manokwari dilaporkan dalam kondisi aman, tidak terpantau adanya anomali gelombang laut,” kata Denih.

    Hingga pemantauan pukul 22.00 WIT, Rabu (30/7), Denih memastikan kondisi laut dan pesisir dalam keadaan aman.

    “Seluruh wilayah operasi Koarmada II dan Koarmada III, termasuk perairan Halmahera Utara, Raja Ampat, Morotai dan Manokwari dilaporkan aman dan siaga,” kata Denih.

    Walau sudah dalam keadaan aman, Denih memastikan pasukannya akan tetap bersiaga guna mengantisipasi kemungkinan terburuk yakni gempa susulan yang memicu tsunami.

    “Untuk diketahui, gempa gempa bermagnitudo 8,7 skala richter mengguncang Semenanjung Kamchatka, Rusia, Rabu pagi. Gempa tersebut menimbulkan goncangan cukup besar sehingga menghasilkan gelombang laut cukup tinggi.

    Wilayah pesisir di Indonesia pun terancam terkena imbasnya, bahkan berpotensi terkena tsunami. Beberapa lokasi yang telah dinyatakan BMKG berpotensi terdampak yakni Papua, Maluku Utara, Gorontalo, dan sebagian Sulawesi Utara.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BMKG Akhiri Peringatan Dini Tsunami akibat Gempa Rusia
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        30 Juli 2025

    BMKG Akhiri Peringatan Dini Tsunami akibat Gempa Rusia Nasional 30 Juli 2025

    BMKG Akhiri Peringatan Dini Tsunami akibat Gempa Rusia
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
    BMKG
    ) menyatakan bahwa peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa Kamchatka di Rusia telah berakhir.
    “Peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa Magnitudo 8.7 pada 30 Juli 2025, pukul 06.24 WIB, dinyatakan telah berakhir,” kata Kepala Pusat Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Rabu (30/7/2025) malam.
    Daryono menuturkan, pertimbangan untuk mengakhiri peringatan dini ini karena catatan seluruh tsunami di Indonesia sudah mulai mengecil.
    “Seluruh marigram (catatan tsunami) di Indonesia sudah cenderung meramping dan mengecil, gambaran energi sudah terdissipasi,” kata dia.
    Adapun, potensi tsunami di Indonesia ini dipicu gempa bumi bermagnitudo 8,7 yang mengguncang pesisir timur Kamchatka, Rusia pada Rabu (30/7/2025) pukul 06.24 WIB.
    BMKG pun mencatat tsunami terjadi di 13 wilayah di Indonesja dengan gelombang tertinggi di
    Likupang
    , Sulawesi Utara, yang terdeteksi pada pukul 17.20 WIB.
    Berikut daftar wilayah di Indonesia yang mengalami tsunami akibat
    gempa Rusia
    :
    1. Jayapura DOK II, Indonesia (14:14 WIB) 0.3 meter.
    2. Pel. Tapaleo, Halmahera Tengah (14:15 WIB) 0.1 meter.
    3. Sarmi, Indonesia (14:20 WIB) 0.5 meter.
    4. Sorong, Papua Barat, Indonesia (14:35 WIB) 0.2 meter.
    5. Depapre, Jayapura, Papua, Indonesia (14:45 WIB) 0.3 meter.
    6. Sausapor, Papua Barat (15:04 WIB) 0.3 meter.
    7. Pel. Beo Talaud, Sulawesi Utara, Indonesia (15:14 WIB) 0.06 meter.
    8. Pel. Daeo Majiko, Morotai, Maluku Utara (15:17 WIB) 0.08 meter.
    9. Manokwari, Papua Barat (14:23 WIB) 0.15 meter.
    10. Gebe, Maluku Utara (14:57 WIB) 0.11 meter.
    11. Bitung, Sulawesi Utara (14:20 WIB) 0.21 meter.
    12. Manado, Sulawesi Utara (16:42 WIB) 0.08 meter.
    13. Likupang, Sulawesi Utara (17:20 WIB) 0.14 meter.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 7 Fakta Gempa Dahsyat di Rusia Picu Tsunami di Berbagai Negara

    7 Fakta Gempa Dahsyat di Rusia Picu Tsunami di Berbagai Negara

    Jakarta

    Gempa dahsyat mengguncang wilayah timur jauh Rusia. Gempa tersebut juga memicu gelombang tsunami di berbagai negara.

    Dilansir AFP, Rabu (30/7/2025), gempa dengan magnitudo 8,7 itu terjadi di Petropavlovsk di semenanjung Kamchatka. Pusat gempa berada di kedalaman 19 kilometer.

    Gempa dahsyat itu kemudian memicu gelombang tsunami di Rusia dan berbagai negara. Berikut 7 faktanya:

    Tsunami 4 Meter di Rusia

    Dilansir kantor berita Reuters, Gubernur Kamchatka, Vladimir Solodov, mengatakan gempa tersebut sangat dahsyat. Dia menyebutnya sebagai gempa terkuat selama beberapa dekade terakhir.

    “Gempa bumi hari ini serius dan merupakan gempa terkuat dalam beberapa dekade terakhir,” ujar Solodov dalam video yang diunggah di Telegram.

    Dia menyebut tidak ada korban jiwa ataupun luka akibat gempa. Meski demikian, gempa telah merusak gedung TK di wilayah itu.

    Menteri Regional untuk Situasi Darurat, Sergei Lebedev, mengatakan tsunami dengan ketinggian 3 hingga 4 meter (10-13 kaki) tercatat terjadi di beberapa bagian Kamchatka. Dia mengatakan masyarakat harus menjauh dari garis pantai semenanjung tersebut.

    Tsunami telah menyebabkan air laut pun membanjiri kota pelabuhan Savero-Kurilsk yang dihuni sekitar 2.000 orang. Otoritas setempat menyebut warga telah dievakuasi dan tidak ada korban jiwa.

    “Tsunami membanjiri sebagian kota pelabuhan Severo-Kurilsk. Penduduk telah dievakuasi,” ujar Kementerian Darurat Rusia.

    Video yang diunggah di media sosial Rusia memperlihatkan bangunan-bangunan di kota itu terendam air laut. Ada juga foto yang menunjukkan kerusakan gedung akibat gempa di wilayah Rusia.

    Rusia Umumkan Keadaan Darurat

    Otoritas wilayah Sakhalin di Timur Jauh Rusia mengumumkan keadaan darurat di area Kepulauan Kuril bagian utara. Wilayah itu telah diterjang gelombang tsunami menyusul gempa dahsyat.

    “Keadaan darurat telah diumumkan di Distrik Kuril Utara, tempat gempa bumi dan tsunami terjadi hari ini,” demikian pernyataan pemerintah Sakhalin, seperti dilansir AFP.

    Kepulauan Kuril merupakan salah satu wilayah yang terdampak gelombang tsunami menyusul gempa dahsyat. Gelombang pertama, menurut laporan Gubernur Wilayah Sakhalin, Valery Limarenko, menghantam pesisir Severo-Kurilsk yang ada di bagian utara Kuril tak lama usai gempa mengguncang.

    Wali Kota distrik Kepulauan Kuril, Alexander Ovsyannikov, mengatakan semua orang di wilayah tersebut telah dievakuasi ke tempat aman. Dia mengatakan warga punya cukup waktu untuk melakukan evakuasi setelah gempa terjadi.

    Beberapa rekaman video yang dirilis media lokal dan pejabat setempat menunjukkan momen gelombang tsunami menerjang area pesisir serta momen warga bergerak ke dataran lebih tinggi. Sirene peringatan tsunami terdengar meraung-raung di dalam video itu.

    Pabrik pengolahan ikan Alaid yang ada di area di Severo-Kurilsk juga terendam banjir usai tsunami menerjang. Seluruh karyawan pabrik itu telah dievakuasi dari fasilitas tersebut sesaat setelah gempa.

    Gempa Terkuat di Rusia Sejak 1952

    Gempa ini terjadi di Semenanjung Kamchatka yang merupakan daratan panjang dan menjorok dari Rusia serta ujung timur laut Asia. Wilayah itu punya panjang 1.250 kilometer dan luas 270.000 kilometer persegi.

    Semenanjung ini juga berbatasan dengan Laut Okhotsk di sebelah barat dan Samudra Pasifik di sebelah timurnya. Kondisi itu yang menyebabkan gelombang tsunami juga mencapai beberapa negara yang berbatasan langsung dengan Samudra Pasifik seperti Amerika Serikat, Jepang, Filipina hingga Indonesia.

    Gempa ini juga tercatat sebagai yang terkuat di Rusia sejak tahun 1952. Gempa susulan diprediksi masih bisa terjadi di wilayah itu.

    “Gempa terkuat sejak 1952 baru saja terjadi di zona seismik Kamchatka. Mengingat skala kejadiannya, gempa susulan yang kuat dengan kekuatan hingga M 7,5 diperkirakan akan terjadi,” kata dinas geofisika Kamchatka di Telegram.

    Picu Tsunami di Jepang

    Pemerintah Jepang langsung mengeluarkan peringatan tsunami di sepanjang wilayah pesisirnya. Warga pun langsung melakukan evakuasi setelah peringatan tsunami dikeluarkan.

    Dilansir AFP, Badan Meteorologi Jepang (JMA) seperti melaporkan gelombang tsunami setinggi 1,3 meter menerjang area pelabuhan di Prefektur Iwate pada pukul 13.52 waktu setempat. JMA tetap mempertahankan peringatan tsunami yang memperkirakan gelombang setinggi 3 meter akan menerjang sepanjang pantai Pasifik Jepang atau area pesisir utara dan timur Jepang.

    JMA juga melaporkan gelombang tsunami setinggi 50 cm menghantam area pelabuhan Ishinomaki di Prefektur Miyagi, pesisir timur Jepang. Sebanyak 16 lokasi lainnya di sepanjang pesisir Pasifik juga melaporkan gelombang hingga setinggi 40 cm yang menerjang area mulai dari Hokkaido hingga area-area di sebelah timur laut Tokyo.

    Wilayah-wilayah lain seperti pelabuhan Hanasaki di Nemuro, pelabuhan Kushiro di Hokkaido timur, pelabuhan Tokachi, kemudian kota Erimo di bagian tenggara Hokkaido, serta wilayah Tohoku dan Kanto juga diterjang gelombang tsunami dengan ketinggian di bawah satu meter. Gelombang tsunami pertama di Jepang dilaporkan menerjang kota pesisir Hokkaido dengan ketinggian 30 cm.

    Otoritas Jepang tetap meminta masyarakat waspada. Jepang memperkirakan gelombang yang lebih besar bisa saja datang.

    Tsunami itu juga diduga menjadi penyebab beberapa ekor paus raksasa terdampar di sepanjang area pantai di kota Tateyama, Chiba, Jepang. Tayangan televisi lokal Jepang, seperti dilansir Hindustan Times dan News18, menunjukkan sedikitnya empat ekor paus berukuran raksasa terdampar di sepanjang pantai beberapa jam setelah gempa mengguncang Rusia.

    Paus-paus itu tampak terdiam di air dangkal di area pantai setempat dengan ombak datang dan pergi. Paus dapat terdampar saat tsunami karena perubahan cepat dan dramatis pada permukaan air dan arus di dekat pantai.

    Saat berada di kedalaman laut, paus biasanya tidak akan terpengaruh oleh gelombang tsunami. Namun ketika gelombang ini mendekati pantai, air laut yang awalnya surut dapat menerjang ke area pantai dengan sangat kuat hingga dapat membuat paus terdampar. Terdamparnya paus-paus di area pantai ini terekam kamera setelah JMA melaporkan gelombang tsunami setinggi 50 cm menghantam area pelabuhan Ishinomaki.

    Picu Tsunami di AS

    Amerika Serikat (AS) juga mengeluarkan peringatan tsunami beberapa saat setelah gempa M 8,7 mengguncang Rusia. Presiden AS Donald Trump meminta warga mematuhi arahan otoritas terkait dan terus memantau informasi resmi terkait potensi tsunami.

    Warga di daerah berpotensi tsunami, terutama Hawaii, langsung melakukan evakuasi ke dataran lebih tinggi. Antrean kendaraan yang menjauhi area pantai pun mengular di jalanan Hawaii.

    Gelombang tsunami kemudian menghantam Hawaii dengan ketinggian 1,5 meter. Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional menyebut gelombang tsunami setinggi lebih dari 5 kaki atau 1,5 meter itu menghantam area Kahului, pantai utara-tengah Pulau Maui.

    Gelombang setinggi 1,2 meter juga dilaporkan menghantam area Haleiwa di pesisir utara Pulau Oahu. Otoritas setempat memperingatkan bahwa permukaan air akan mengalami naik-turun seiring datangnya lebih banyak gelombang.

    Gubernur Hawaii, Josh Green, mengatakan belum ada gelombang yang berdampak signifikan terhadap wilayah tersebut. Dia juga bersyukur tidak ada kerusakan di wilayahnya.

    “Kami tidak ingin siapa pun lengah, kami ingin menunggu beberapa jam lagi. Seiring gelombang semakin mengecil, itulah cara kami mengetahui bahwa kekhawatiran ini telah berakhir,” katanya.

    Selain Hawaii, gelombang tsunami juga menerjang wilayah AS lainnya. Antara lain Alaska, California hingga Oregon. Gelombang tsunami itu tercatat sekitar 30 hingga 48 cm.

    Tsunami Terjadi di Indonesia

    BMKG mengeluarkan peringatan potensi tsunami di 10 wilayah Indonesia usai gempa magnitudo 8,7 mengguncang timur jauh Rusia. BMKG meminta warga di 10 wilayah RI yang berpotensi terdampak tsunami menjauhi pantai.

    “Kepada masyarakat pesisir di wilayah tersebut untuk tetap tenang dan menjauhi pantai,” ujar Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangan tertulis.

    Berikut 10 wilayah RI yang berpotensi terdampak tsunami:

    1. Talaud (ETA 14:52:24 WITA)
    2. Kota Gorontalo (ETA 16:39:54 WITA)
    3. Halmahera Utara (ETA 16:04:24 WIT)
    4. Manokwari (ETA 16:08:54 WIT)
    5. Rajaampat (ETA 16:18:54 WIT)
    6. Biaknumfor (ETA 16:21:54 WIT)
    7. Supiori (ETA 16:21:54 WIT)
    8. Sorong bagian Utara (ETA 16:24:54 WIT)
    9. Jayapura (ETA 16:30:24 WIT)
    10. Sarmi (ETA 16:30:24 WIT).

    Sebagai informasi, ETA merupakan Estimasi Waktu Kedatangan atau terjadinya tsunami di wilayah-wilayah itu. Daryono menyebut tsunami di 10 wilayah itu berpotensi terjadi dengan ketinggian 0,5 meter.

    Warga di wilayah-wilayah tersebut juga melakukan evakuasi ke tempat lebih tinggi dan menjauh dari pantai. Siswa di Jayapura juga dipulangkan lebih cepat setelah ada peringatan tsunami.

    BMKG kemudian mengumumkan tsunami terdeteksi di 13 wilayah RI. Berikut data yang dipaparkan BMKG:

    1. Jayapura DOK II, Indonesia (14:14 WIB) 0,3 meter
    2. Pel. Tapaleo, Halamhera Tengah (14:15WIB) 0,1 meter
    3. Sarmi, Indonesia (14:20 WIB) 0,5 meter
    4. Sorong, Papua Barat, Indonesia (14:35 WIB) 0,2 meter
    5. Depapre Jayapura Papua, Indonesia (14:45 WIB) 0,3 meter

    6. Sausapor, Papua Barat (15:04WIB) 0,3 meter
    7. Pel. Beo Talaud, Sulawesi Utara, Indonesia (15:14 WIB) 0,06 meter
    8. Pel. Daeo Majiko, Morotai, Maluku Utara (15:17 WIB) 0,08 meter
    9. Manokwari, Papua Barat (14.23 WIB) 0,15 meter
    10. Gebe, Maluku Utara (14.57 WIB) 0,11 meter
    11. Bitung, Sulawesi Utara (14.20 WIB) 0,21 meter
    12. Manado, Sulawesi Utara (16.42 WIB) 0,08 meter
    13. Likupang, Sulawesi Utara (17.20 WIB) 0,14 meter

    Peringatan Tsunami di Filipina, Meksiko hingga Peru

    Peringatan tsunami juga dikeluarkan di berbagai negara yang berbatasan dengan Samudra Pasifik. Antara lain China, Ekuador, Meksiko, Peru, hingga Filipina.

    Dikutip dari laman resminya, Badan Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Philippine Institute of Volcanology and Seismology/Phivolcs) mengimbau masyarakat untuk menjauhi pantai-pantai di wilayah pesisir yang menghadap Samudra Pasifik.

    Halaman 2 dari 11

    (haf/wnv)

  • Tsunami akibat Gempa Rusia Terjadi di 13 Wilayah, Ini Daftarnya
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        30 Juli 2025

    Tsunami akibat Gempa Rusia Terjadi di 13 Wilayah, Ini Daftarnya Nasional 30 Juli 2025

    Tsunami akibat Gempa Rusia Terjadi di 13 Wilayah, Ini Daftarnya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kepala Pusat Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengungkapkan bahwa tsunami akibat gempa di Rusia telah terdeteksi di 13 wilayah di Indonesia.
    “Hingga pukul 20.00 WIB, hasil monitoring menunjukkan adanya 52
    aktivitas gempa bumi
    susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M 6.9 dan magnitudo terkecil M 4.7,” kata Daryono dalam keterangan yang diterima, Rabu (30/7/2025).
    Data terkini menunjukkan bahwa ketinggian tsunami yang paling tinggi, yaitu 0,14 meter, terjadi di Likupang, Sulawesi Utara, yang terdeteksi pada pukul 17.20 WIB.
    Berikut daftar 13 wilayah di Indonesia yang mengalami tsunami akibat gempa di Rusia:
    1. Jayapura DOK II, Indonesia (14:14 WIB) 0,3 meter.
    2. Pel. Tapaleo, Halmahera Tengah (14:15 WIB) 0,1 meter.
    3. Sarmi, Indonesia (14:20 WIB) 0,5 meter.
    4. Sorong, Papua Barat, Indonesia (14:35 WIB) 0,2 meter.
    5. Depapre, Jayapura, Papua, Indonesia (14:45 WIB) 0,3 meter.
    6. Sausapor, Papua Barat (15:04 WIB) 0,3 meter.
    7. Pel. Beo, Talaud, Sulawesi Utara, Indonesia (15:14 WIB) 0,06 meter.
    8. Pel. Daeo Majiko, Morotai, Maluku Utara (15:17 WIB) 0,08 meter.
    9. Manokwari, Papua Barat (14:23 WIB) 0,15 meter.
    10. Gebe, Maluku Utara (14:57 WIB) 0,11 meter.
    11. Bitung, Sulawesi Utara (14:20 WIB) 0,21 meter.
    12. Manado, Sulawesi Utara (16:42 WIB) 0,08 meter.
    13. Likupang, Sulawesi Utara (17:20 WIB) 0,14 meter.
    Diberitakan, gempa bumi bermagnitudo 8,7 mengguncang pesisir timur Kamchatka, Rusia, Rabu (30/7/2025) pagi.
    Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa tersebut berpotensi menimbulkan tsunami di 10 wilayah Indonesia dengan status waspada atau ketinggian kurang dari 0,5 meter.
    Menurut laporan Pasific Tsunami Warning Center (PTWC), gempa bumi ini juga berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Rusia, Jepang, Alaska, Filipina, Hawaii dan Guam.
    Hingga Rabu malam, BMKG belum mencabut peringatan dini tsunami di Indonesia.
    Alasannya, pada kasus tertentu, tsunami besar bisa tiba-tiba muncul meski awalnya tidak terprediksi, sehingga masyarakat diminta untuk tetap waspada.
    “Karena pada kasus-kasus tertentu, bisa tiba-tiba di akhir itu ada muncul gelombang tsunami yang lebih besar dan tidak terprediksi. Itu yang jadi kekhawatiran kami. Dan ini diamini oleh Pak Abdul Muhari (Kapusdatin BNPB) bahwa kita harus mewaspadai ini. Sehingga hingga saat ini pun kita belum mengakhiri peringatan tsunami-nya,” kata Daryono dalam jumpa pers, Rabu (30/7/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bertambah, Ini Daftar 13 Wilayah Indonesia Alami Tsunami Dampak Gempa Rusia

    Bertambah, Ini Daftar 13 Wilayah Indonesia Alami Tsunami Dampak Gempa Rusia

    Jakarta

    BMKG mencatat penambahan wilayah di Indonesia yang mengalami tsunami minor akibat gempa magnitudo 8,8 di Semenanjung Kamchatka, Rusia. Terkini, ada 13 wilayah di Indonesia yang mengalami tsunami.

    “Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia dengan status waspada (ketinggian Tsunami kurang dari 0.5m)” kata Direktur Gempa Bumi dan tsunami BMKG, Daryono dalam keterangannya, Rabu (30/7/2025).

    Berikut daftarnya:

    1. Jayapura DOK II, Indonesia (14:14 WIB) 0,3 meter
    2. Pel. Tapaleo, Halamhera Tengah (14:15WIB) 0,1 meter
    3. Sarmi, Indonesia (14:20 WIB) 0,5 meter
    4. Sorong, Papua Barat, Indonesia (14:35 WIB) 0,2 meter
    5. Depapre Jayapura Papua, Indonesia (14:45 WIB) 0,3 meter
    6. Sausapor, Papua Barat (15:04WIB) 0,3 meter
    7. Pel. Beo Talaud, Sulawesi Utara, Indonesia (15:14 WIB) 0,06 meter
    8. Pel. Daeo Majiko, Morotai, Maluku Utara (15:17 WIB) 0,08 meter
    9. Manokwari, Papua Barat (14.23 WIB) 0,15 meter
    10. Gebe, Maluku Utara (14.57 WIB) 0,11 meter
    11. Bitung, Sulawesi Utara (14.20 WIB) 0,21 meter
    12. Manado, Sulawesi Utara (16.42 WIB) 0,08 meter
    13. Likupang, Sulawesi Utara (17.20 WIB) 0,14 meter

    Daryono mengatakan tsunami gauge di wilayah Gorontalo tidak terdeteksi.

    Tsunami telah terjadi di wilayah Severo-Kurilsk di Rusia. Kota yang dihuni 2.000 orang juga mengalami kerusakan akibat gempa dan tsunami. Belum ada laporan soal korban akibat gempa dan tsunami.

    Otoritas Rusia menyatakan warga di kota tersebut telah dievakuasi sesaat setelah gempa terjadi. Terbaru, pihak berwenang di Semenanjung Kamchatka, telah mencabut peringatan tsunami.

    (wnv/idn)

  • Gibran Heran Masih Banyak Hoaks Beredar saat Ada Transformasi Digital

    Gibran Heran Masih Banyak Hoaks Beredar saat Ada Transformasi Digital

    Bisnis.com, Jakarta —Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengeluhkan banyaknya informasi palsu atau hoaks yang seringkali beredar dari pihak yang menyalahgunakan transformasi digital.

    Hal tersebut disampaikan Gibran di sela-sela acara penutupan Muktamar ke-XI Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (Hima Persis) yang berlangsung di SKA Co Ex, Pekanbaru, Rabu (30/7/2025).

    Gibran juga mengingatkan bahwa proses transformasi bukan hal yang mudah saat ini. Pasalnya, menurut Gibran, ada banyak tantangan yang harus dihadapi seperti di antaranya misinformasi dan informasi hoaks  yang belakangan kerap muncul dari pihak-pihak yang belum sepenuhnya memahami arah perubahan.

    “Pasti ada suara sumbang, pasti ada hoaks. Biasanya muncul karena belum memahami sepenuhnya arah dan manfaat transformasi tersebut,” tuturnya.

    Gibran berpandangan salah satu bentuk transformasi paling krusial saat ini adalah kemampuan beradaptasi terhadap kemajuan teknologi, khususnya di bidang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). 

    Menurut Gibran, generasi muda harus siap menghadapi perkembangan tersebut, terlebih kini pelajaran AI dan coding sudah mulai diperkenalkan sebagai mata pelajaran pilihan di sekolah-sekolah.

    “Saya titip, kita harus adaptif. Kita tidak boleh tertinggal,” katanya.

    Berkaitan dengan itu, Gibran menjelaskan bahwa pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto saat ini tengah menjalankan transformasi besar di berbagai sektor melalui sejumlah program prioritas seperti MBG, CKG, Danantara, dan Koperasi Desa Merah Putih. 

    Menurut Gibran, seluruh program tersebut mengedepankan prinsip keberlanjutan di bidang lingkungan, sosial, dan ekonomi.

    “Bapak Presiden selalu berpesan, dalam menjalankan visi dan misi program-programnya, aspek lingkungan, sosial, dan keberlanjutan harus menjadi prioritas utama,” ujarnya.

  • Situasi Terkini Karhutla Riau, Polda-BPBD Fokus Padamkan Hotspot di Meranti

    Situasi Terkini Karhutla Riau, Polda-BPBD Fokus Padamkan Hotspot di Meranti

    Pekanbaru

    Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau saat ini sudah lebih banyak menurun. Saat ini terpantau hanya beberapa hotspot saja dan masih terus dalam penanganan tim gabungan Polda Riau dan stakeholders lainnya.

    “Alhamdulillah saat ini kondisinya jauh lebih banyak mengalami penurunan. Untuk hari ini ada satu firespot di wilayah Kepulauan Meranti yang agak high,” ujar Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan, Rabu (30/7/2025).

    Firespot tersebut terpantau dari aplikasi Dashboard Lancang Kuning dan sudah terverifikasi. Firespot tersebut berada di satu titik di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti. Hari ini memasuki hari kelima.

    “Masih terus dilakukan pemadaman oleh tim gabungan, baik dari jajaran Polda, TNI, BPBD, Manggala Agni, relawan, dan kelompok masyarakat peduli api,” imbuhnya.

    Sementara di beberapa wilayah, seperti di Rokan Hilir dan Pelalawan juga masih terdapat titik hotspot. Namun, api di lokasi sudah padam dan saat ini tengah dilakukan pendinginan.

    Sebelumnya, Irjen Herry Heryawan menyampaikan situasi karhutla per 26 Juli lalu sudah mulai terkendali, namun pihaknya bersama stakeholders lainnya tetap meningkatkan kewaspadaan.

    Foto: Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan. (dok. Polda Riau)

    “Per 26 Juli 2025 ini kondisi karhutla dalam tahap terkendali, namun tetap membutuhkan kewaspadaan berkelanjutan,” kata Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan, Sabtu (26/7).

    Di sisi lain, Polda Riau dan polres jajaran juga secara konsisten melakukan penindakan terhadap pelaku karhutla. Total hingga saat ini sudah ada 51 orang tang tertangkap.

    Hal itu diapresiasi oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat melakukan kunjungan kerja ke Pekanbaru, pada Senin (28/7). Wapres Gibran juga meminta agar Polda Riau terus melakukan penindakan terhadap para pelaku karhutla.

    “Dan yang penting, kalau ada yang ngeyel, ada yang nakal, ini langsung ditangkap saja,” kata Gibran.

    Ia berharap ke depan Provinsi Riau zero karhutla. Menurutnya, kunci menuju zero karhutla itu ada di regulasi hingga deteksi dini.

    “Tapi kalau bisa tahun-tahun berikutnya, nol tidak ada kebakaran lagi. Kuncinya ada di regulasi, kuncinya ada di monitoring, deteksi awal,” jelasnya.

    (mei/dhn)

  • Warga Leato Utara Gorontalo Evakuasi Mandiri ke Tempat Tinggi Usai Ada Peringatan Tsunami

    Warga Leato Utara Gorontalo Evakuasi Mandiri ke Tempat Tinggi Usai Ada Peringatan Tsunami

    Liputan6.com, Gorontalo – Sejumlah warga Kelurahan Leato Utara, Kota Gorontalo, mengungsi ke wilayah dataran tinggi pada Rabu pagi (30/7/2025) setelah menerima informasi potensi tsunami menyusul gempa bumi Magnitudo 8,7 yang mengguncang Semenanjung Kamchatka, Rusia Timur.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk wilayah Indonesia bagian timur, termasuk Provinsi Gorontalo.

    Gempa terjadi pukul 06.24 WIB dengan episentrum di koordinat 52,54 Lintang Utara dan 160,07 Bujur Timur pada kedalaman 43 kilometer.

    Wilayah yang diprediksi terdampak antara lain Sulawesi Utara, Maluku Utara, Papua Barat, dan Gorontalo. Informasi tersebut segera menyebar luas melalui media sosial, memicu kepanikan di kalangan warga pesisir Kota Gorontalo.

    Di Kelurahan Leato Utara, Kota Gorontalo warga yang bermukim di kawasan pantai langsung melakukan evakuasi mandiri menuju rumah-rumah kerabat di dataran tinggi. Salah satu lokasi pengungsian sementara berada di rumah milik Fatma Paneo, warga RT 02 RW 02.

    “Begitu mendengar pengumuman soal potensi tsunami, warga langsung panik dan mencari tempat yang lebih aman. Rumah saya berada di dataran tinggi, jadi mereka datang mengungsi ke sini,” ujar Fatma kepada Liputan6.com, Rabu (30/07/2025).

    Fatma menyebut sudah ada enam kepala keluarga yang berada di rumahnya, dan lima keluarga lainnya dikabarkan akan menyusul. Sejumlah ibu-ibu dan anak-anak juga mulai berkumpul di lokasi tersebut dengan suasana cemas masih menyelimuti.

    Susan, warga lain yang mengungsi, mengaku menerima informasi dari kerabat dan pihak sekolah yang memulangkan siswa lebih awal.

    “Saya kaget waktu lihat anak-anak pulang sekolah lebih cepat. Katanya ada peringatan tsunami. Saya langsung ajak anak-anak ke rumah kerabat yang lebih aman,” tutur Susan.

    Hingga pukul 10.00 Wita tadi, beberapa titik di wilayah ketinggian mulai dipadati warga yang menjauh dari kawasan pesisir. Aparat kelurahan dan relawan mulai memantau pergerakan warga dan menenangkan masyarakat agar tetap waspada namun tidak panik.

    Gempa bermagnitudo besar di perairan Pasifik kerap memicu peringatan tsunami di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara. Kamchatka, wilayah yang berada dalam lingkaran api Pasifik, termasuk zona rawan gempa dan letusan vulkanik.

    BMKG meminta masyarakat tetap tenang, mengikuti arahan otoritas, dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. Hingga berita ini disusun, belum ada laporan resmi mengenai dampak langsung di wilayah Gorontalo.

    Tsunami setinggi hingga 3 meter diperkirakan dapat mencapai pesisir Pasifik Jepang dalam waktu kurang dari 30 menit setelah peringatan dikeluarkan, terutama di wilayah utara seperti Hokkaido. Peringatan serupa juga diterbitkan untuk negara bagian Haw…

  • BMKG Imbau Masyarakat Tidak Anggap Enteng Dampak Tsunami Setinggi 50 Cm

    BMKG Imbau Masyarakat Tidak Anggap Enteng Dampak Tsunami Setinggi 50 Cm

    Bisnis.com, JAKARTA — Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati meminta agar seluruh pihak agar tidak menganggap enteng prediksi gelombang tsunami dengan ketinggian 50 cm.

    Hal tersebut sebagai respons atas gempa 8,6 magnitudo yang terjadi di Rusia pada Rabu (30/7/2025). Gempa itu diprediksi bakal berimbas pada 10 wilayah tengah dan timur Indonesia.

    “Meskipun peringatan dini dari BMKG memprediksi ketinggian tsunami di wilayah Papua Maluku Utara dan Sulawesi Utara hanya sekitar 50 cm [jangan dianggap enteng],” ujar Dwikorita dalam konferensi pers BMKG, Rabu (30/7/2025).

    Dia menekankan, prediksi gelombang tsunami itu bisa meleset tergantung keadaan topografi di wilayah setempat. Misalnya, apabila pantai itu berjenis teluk atau corong maka gelombang tsunami bisa lebih tinggi dari prediksi.

    “Kondisi lahan wilayah, artinya 50 cm ini apabila masuk ke pantai teluk atau atau pantai yang morfologinya seperti corong ini dapat teramplifikasi bisa mencapai lebih dari 50 cm,” imbuhnya.

    Dia juga menceritakan kilas balik tsunami yang terjadi di Jepang pada 2011. Pada bencana alam itu prediksi gelombang bisa lebih tinggi dari peringatan dini sebelumnya.

    “Tahun 2011, dampak dari tsunami Jepang mengakibatkan ketinggian tsunami di Papua saat itu mencapai 1,5 meter bahkan ada yang 3 meter,” pungkasnya.

  • Video: Beras Oplosan Marak, Pemerintah Bertindak

    Video: Beras Oplosan Marak, Pemerintah Bertindak

    Jakarta, CNBC Indonesia- Beredar kabar banyak beras oplosan dijual ditengah masyarakat bahkan merugikan masyarakat hingga triliunan rupiah. Salah satunya, kasus pengoplosan beras yang berhasil diungkap oleh Polda Riau dan mendapat apresiasi langsung dari Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.

    Seorang pengusaha berinisial R di Tenayan, Pekanbaru, telah ditetapkan sebagai tersangka atas tindakannya mengoplos beras stabilisasi pasokan dan harga pangan atau SPHP dari Bulog dengan beras kualitas rendah. Polisi menyita 9 ton beras oplosan yang telah dikemas ulang menjadi seolah-olah beras premium.

    Selengkapnya, simak paparan Shafinaz Nachiar, dalam program Power Lunch CNBC Indonesia (Rabu, 30/07/2025) berikut ini.