Temui Menteri Nusron Wahid, Pemprov Bengkulu Rencanakan Bangun Tempat Buang Sampah Terpadu
Tim Redaksi
BENGKULU, KOMPAS.com
– Anggota DPD RI Perwakilan Provinsi Bengkulu, Destita Khairilisani, mendampingi Gubernur Bengkulu Helmi Hasan dalam kunjungan kerja ke Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) pada Rabu (6/8/2025).
Kunjungan tersebut diterima langsung oleh Menteri ATR/BPN Nusron Wahid di ruang kerjanya.
Turut hadir dalam pertemuan itu, Bupati Seluma Teddy Rahman dan Bupati Bengkulu Tengah Rachmat Riyanto.
Agenda utama kunjungan adalah membahas berbagai permasalahan dan potensi pemanfaatan lahan di Provinsi Bengkulu.
“Alhamdulillah, hari ini kami bersilaturahmi ke Kementerian ATR/BPN bersama Bapak Gubernur Helmi Hasan serta para bupati. Kami memperjuangkan persoalan pertanahan di Provinsi Bengkulu yang insya Allah ke depannya akan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Destita dalam pesan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (7/8/2025).
Dalam pertemuan tersebut, sejumlah usulan pemanfaatan lahan disampaikan, termasuk rencana pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) yang akan melayani wilayah Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah, dan Kabupaten Seluma.
Selain itu, pertemuan itu juga membahas pengajuan kebutuhan lahan untuk pembangunan infrastruktur pendidikan seperti universitas, serta fasilitas publik lainnya yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
Menanggapi usulan tersebut, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid menyambut baik inisiatif dari pemerintah daerah dan senator DPD RI.
Ia menekankan bahwa kementeriannya terbuka untuk mendukung program-program prioritas daerah, terutama yang menyentuh langsung kepentingan masyarakat.
Ia juga mendorong pemerintah daerah untuk menyampaikan peta kebutuhan lahan secara perinci agar proses administrasi dan verifikasi berjalan cepat dan tepat sasaran.
Senator Destita mengapresiasi respons positif dari Kementerian ATR/BPN dan menyatakan siap mengawal proses koordinasi lintas lembaga agar percepatan pembangunan di Bengkulu dapat terwujud.
Destita menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan pusat dalam mengatasi persoalan pertanahan.
Ia juga mengajak masyarakat Bengkulu untuk aktif menyampaikan aspirasi dan masukan terkait isu pertanahan yang dihadapi di daerah masing-masing.
“Kami semua di Bengkulu harus bersama-sama membangun. Pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat harus bersinergi. Kami dorong kebijakan yang pro-rakyat dan membawa kemajuan nyata. InsyaAllah kami akan terus mengawal ini,” tambahnya.
Destita juga menyatakan komitmennya untuk terus mengawal aspirasi daerah, sejalan dengan arah pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
provinsi: SULAWESI UTARA
-
/data/photo/2025/08/07/6893fd7e3232d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Temui Menteri Nusron Wahid, Pemprov Bengkulu Rencanakan Bangun Tempat Buang Sampah Terpadu Regional 7 Agustus 2025
-

Koruptor Makin Pintar, OTT KPK Hanya 2 Kasus dalam 6 Bulan
Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyampaikan alasan hanya bisa melakukan dua Operasi Tangkap Tangan (OTT) di sepanjang semester I 2025 karena penjahatnya lebih pintar.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto saat konferensi pers kinerja semester I KPK, Rabu (6/8/2025). OTT KPK dalam enam bulan ini hanya berada di sekitar Sumatra. Namun, KPK belum menemukan kasus baru di Jakarta dan Jawa.
“Yang pasti pejahatnya lebih pintar,” kata dia, Kamis (7/8/2025)
Sebab, katanya, media yang digunakan pelaku tindak pidana korupsi untuk berkomunikasi tidak seperti masyarakat biasa, di mana mereka menggunakan alat-alat yang sulit disadap.
“Bsa jadi kemudian komunikasi yang dilakukan orang-orang yang berencana melakukan tindak pidana korupsi itu tidak dilakukan dengan media-media yang bisa dilakukan penyadapan. Jadi, itu memang kendala,” paparnya.
Adapun dua OTT yang dimaksud adalah perkara proyek pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), dan suap proyek pembangunan jalan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sumatera Utara dan preservasi jalan pada Satuan Kerja Pembangunan Jalan Nasional (PJN) Wilayah 1 Sumatra Utara.
Lebih lanjut, Ketua KPK Setyo Budiyanto menegaskan dalam sebuah penyidikan dibutuhkan informasi dan data-data yang kuat sampai akhirnya petugas melakukan penindakan. Petugas tidak bisa menerima informasi tanpa adanya verifikasi berjangka.
“Namun sekali lagi segala sesuatunya berdasarkan yang pertama informasi, kemudian yang didukung dengan data. Nah dari situ kemudian dilakukan sebuah pendalaman, kegiatan dan lain lain,” jelasnya.
Dari sisi internal KPK, Setyo menjelaskan tidak pernah menyerah untuk mengungkapkan kasus korupsi. Walaupun, katanya, pengungkapan kasus tergantung dengan informasi yang diterima petugas.
“Waktunya juga cukup ya pastinya bisa lambat, bisa cepat sesuai dengan informasi yang kami dapatkan,” pungkasnya.
Dia berharap kasus korupsi semakin berkurang dan perilaku antikorupsi dapat terus tumbuh di masyarakat serta meminta kepada jajarannya untuk fokus memberantas korupsi.
-

BRIN Luncurkan Platform Aset Game Khas Indonesia, Namanya GANA
Jakarta –
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) meluncurkan platform aset game dengan tema budaya Indonesia. Namanya adalah Game Asset Nusantara (GANA).
Dari penjelasannya di media sosial resmi BRIN Indonesia, seperti dilihat Rabu (6/8/2025), GANA artinya kekayaan, merefleksikan melimpahnya budaya Indonesia. Mereka menyampaikan, GANA hadir untuk membantu pengembang game dan kreator lokal, hingga industri kreatif di Tanah Air yang ingin mendapatkan aset bertema budaya Indonesia.
Di dalam platform ini, aset yang disajikan terdiri dari dua kategori, yakni 2D dan 3D. Beberapa elemen digital yang bisa diunduh berupa rumah adat, hiasan, senjata, pakaian, makanan tradisional, hingga karakter dongeng dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Sumatera Utara, Jawa Tengah, Sulawesi Utara, Bali, NTT, dan Papua-Maluku.
“Seluruh aset dari lima daerah ini, beserta platform GANA, telah tercatat sebagai Hak Kekayaan Intelektual,” bunyi pernyataan BRIN di media sosialnya.
Hasil penelusuran detikINET di platform GANA, orang-orang dapat langsung mengunduh asetnya atau ingin bisa juga berkontribusi sebagai kreatornya. Untuk mendaftarkan diri sebagai kreator sangat mudah, cukup menggunakan akun gmail.
Setelahnya, kalian akan dibawa masuk ke halaman berbeda. Di sini kreator bisa mengunggah aset yang dimilikinya dengan ukuran file maksimal 20MB.
Cara uploadnya pun sangat mudah. Berikut langkah-langkahnya:
Kunjungi tautan berikut: https://gana-prototype.brin.go.id/Setelah berhasil daftar, kalian akan masuk ke dashboard kreator.Pilih menu Unggah Aset.Lengkapi data yang diminta, mulai dari Judul, Jenis Aset (2D/3D), Asal Daerah, Poster (maksimal 4MB), Aset File (format .zip atau .rar maksimal 20MB), dan masukan deskripsi.Langkah terakhir cukup tekan tombol Upload.
Berdasarkan pemaparan di situs resminya, GANA dibangun sejak 2023. Namun BRIN baru mengenalkan platform ini di Instagram resminya pada 4 Agustus 2025.
Setelah diumumkan, beberapa warganet pun mencoba mempertanyakan kualitas dari aset tersebut. Salah satunya ingin tahu soal apakah itu gambar hasil generate AI atau tidak.
Lalu hal lain yang membuat penasaran netizen adalah berapa harga yang harus dibayar pengembang, bila menggunakan aset dari platform GANA ke dalam game komersial. Tentu pertanyaan mengacu pada apakah akan lebih murah dari Unity dan Unreal Engine.
(hps/fay)
-

Bu Kades di Meranti Dukung Green Policing, Turun Ajak Siswa Tanam Pohon
Kepulauan Meranti –
Polres Kepulauan Meranti turun ke sekolah memberikan edukasi lingkungan sebagai bentuk komitmen menjalankan program Green Policing Polda Riau. Polisi mengajak para siswa peduli lingkungan dengan menanam bibit pohon mangga.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di SMA Negeri 2 Tebingtinggi dan SMP Negeri 2 Selatpanjang, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti, pada Rabu (6/8/2025) pagi tadi. Kehadiran polisi dan Kepala Desa Mekong, Lisya Kumala membuat para siswa di SMP Negeri 2 Selatpanjang heboh.
Sebagai informasi, Lisya Kumala merupakan salah satu kades di Kepulauan Meranti yang memiliki puluhan ribu followers di akun media sosialnya. Selain parasnya yang cantik, gayanya yang luwes membuatnya dikagumi followersnya.
Polres Meranti bersama Kades Desa Mekong, Lisya Kumala, turun memberikan edukasi peduli lingkungan ke sekolah, Rabu (6/8/2025). Foto: dok. Polres Kepulauan Meranti.
Bu Kades, Lisya Kumala hadir bersama Kasat Lantas Polres Kepulauan Meranti AKP Fajri Sentosa. Lisya kemudian menyampaikan pentingnya menjaga keberlanjutan ekosistem dimulai dengan menanam dan merawat pohon.
“Ini merupakan salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh siapa saja untuk tetap menjaga alam dan lingkungan,” ujar Lisya dalam keterangan pers Humas Polres Meranti, Rabu (6/8/2025).
Kabagops Polres Kepulauan Meranti Kompol Syahrizal hadir dalam kegiatan penanaman pohon di SMA Negeri 2 Tebingtinggi, Rabu (6/8/2025). Foto: dok. Polres Kepulauan Meranti.
“Sebelumnya kami pemerintah desa dan Polri bekerjasama melaksanakan penanaman manggrove sebanyak 378 batang di Desa Mekong,” imbuhnya.
Sementara itu, Kabagops Polres Kepulauan Meranti Kompol Syahrizal hadir dalam kegiatan penanaman pohon di SMA Negeri 2 Tebingtinggi. Kegiatan ini disambut baik oleh pihak sekolah serta para murid.
(mei/dhn)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5307662/original/090926600_1754474534-IMG-20250806-WA0012.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

