provinsi: SULAWESI UTARA

  • Petugas Pajak di Riau Sita 16 Aset Karena WP Menunggak

    Petugas Pajak di Riau Sita 16 Aset Karena WP Menunggak

    Bisnis.com, PEKANBARU – Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Riau melaksanakan penyitaan aset milik wajib pajak (WP) yang menunggak. Aksi penguasaan aset pengemplang pajak ini melibatkan delapan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di lingkungan Kanwil DJP Riau.

    Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Kanwil DJP Riau, Bambang Setiawan mengatakan dalam operasi tersebut, DJP Riau berhasil menyita 16 aset dari 15 wajib pajak dengan nilai taksiran mencapai Rp4,8 miliar. 

    “Aset yang disita terdiri atas 10 unit kendaraan senilai Rp2,7 miliar dan 6 rekening dengan total Rp2,1 miliar,” ungkapnya Kamis (4/9/2025).

    Menurutnya tindakan penyitaan merupakan langkah penagihan aktif yang dilakukan setelah tahapan penyampaian surat teguran, surat paksa, dan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan. 

    “Upaya persuasif selalu diutamakan. Namun karena wajib pajak tetap tidak melunasi tunggakannya, maka dilakukan tindakan penyitaan,” ujarnya.

    Dengan penyitaan ini, aset WP berada dalam penguasaan negara sebagai jaminan pelunasan utang pajak. Jika utang tidak dibayarkan dalam jangka waktu yang ditentukan, aset dapat dijual melalui lelang atau dialihkan ke kas negara khusus untuk rekening bank.

    Seluruh tahapan ini dijalankan berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 jo. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa Pasal 12.

    DJP Riau juga mengapresiasi kerja keras petugas di lapangan dalam penegakan hukum pajak dan mengamankan penerimaan negara.

    “Tindakan ini diharapkan memberi efek jera bagi penunggak pajak sekaligus edukasi bagi wajib pajak lain bahwa DJP memiliki kewenangan penuh melakukan penyitaan atas tunggakan pajak,” pungkasnya.

  • Kolaborasi TNI-Polri dan Satpol PP Patroli Jaga Keamanan di Meranti

    Kolaborasi TNI-Polri dan Satpol PP Patroli Jaga Keamanan di Meranti

    Kepulauan Meranti

    TNI-Polri dan Satpol PP Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau berkolaborasi menjaga keamanan. Personel gabungan melakukan patroli bersama untuk memastikan keamanan warga dari tindakan anarkis hingga kejahatan jalanan.

    Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Aldi Alfa Faroqi mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antar instansi dalam menjaga keamanan dan ketertiban.

    “Kolaborasi ini penting agar situasi kamtibmas di wilayah tetap kondusif. Dengan adanya patroli gabungan, masyarakat dapat merasakan langsung kehadiran aparat dalam menciptakan rasa aman,” kata Aldi dalam keterangannya, Kamis (4/9/2025).

    Patroli ini digelar bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan keamanan serta ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah Selatpanjang Kecamatan Tebingtinggi. Patroli menyasar sejumlah titik rawan kejahatan.

    “Tujuan utama kegiatan adalah untuk menciptakan rasa aman, mencegah potensi gangguan keamanan dan tindak kejahatan, serta meningkatkan kekompakan antarlembaga keamanan dan dengan masyarakat,” imbuhnya.

    Sinergi TNI-Polri dan Satpol PP menjaga keamanan Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. (Foto: dok. Polres Kepulauan Meranti)

    Patroli juga menyasar ke kantor-kantor pemerintahan hingga fasilitas kesehatan dan perbankan, seperti kantor DPRD, Bupati, RSUD Meranti, kantor perbankan Kota Selatpanjang, Lapas Kelas IIB Selatpanjang, kantor PLN, rumah dinas Polri dan TNI, Yayasan Kemala Bhayangkari, Pelabuhan Penumpang Tanjung Harapan dan Seputaran Kota Selatpanjang.

    Sementara itu, Kabag SDM Kompol Ali Azar S.Sos juga menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan apel gabungan tersebut. Kegiatan patroli berjalan lancar dan situasi dinyatakan kondusif.

    (mei/dhn)

  • Mahasiswi di Lubuklinggau Dibacok Saat Tidur, Perampok Kabur
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        3 September 2025

    Mahasiswi di Lubuklinggau Dibacok Saat Tidur, Perampok Kabur Regional 3 September 2025

    Mahasiswi di Lubuklinggau Dibacok Saat Tidur, Perampok Kabur
    Tim Redaksi
    LUBUKLINGGAU, KOMPAS.com 
    – Seorang mahasiswi di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, dibacok di bagian leher oleh perampok yang menyatroni kosannya. 
    Akibatnya, korban Peli Marjihan (18) kini menjalani perawatan intensif di Rumah sakit Siti Aisyah Lubuklinggau lantaran mengalami luka serius.
    Perampokan tersebut terjadi pada pukul 02.00WIB, saat korban sedang tertidur pulas di kosannya di Kelurahan Majapahit, RT 05, Kecamatan Lubuklinggau Timur, kota Lubuklinggau, Rabu (3/9/2025).
    Namun, tiba-tiba seorang pelaku masuk ke dalam kamar Peli dan berupaya merampas ponsel milik korban. Peli pun mencoba melakukan perlawanan dan berteriak meminta pertolongan.
    Pelaku yang cemas aksinya kepergok, mengeluarkan senjata tajam dan menyerang korban di bagian leher hingga mengalami luka serius.
    “Pelaku kabur setelah korban berteriak minta tolong. Korban mengalami luka di bagian belakang karena dibacok,” kata Kanit Reskrim Polsek Lubuklinggau Timur, Aiptu Faris Hengki kepada wartawan, Rabu (3/9/2025).
    Dari hasil penyelidikan, pelaku beraksi tanpa penutup wajah. Polisi menduga pelaku hendak mengambil ponsel korban yang saat itu berada di sampingnya.
    “Pelaku sempat merampas hp korban, namun korban melakukan perlawanan. Barang yang lain tidak ada yang hilang, karena korban melawan,”ujarnya.
    Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Lubuklinggau AKP M Kurniawan Azwar membenarkan kejadian. Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku.
    “Ya benar ada kejadian itu, kita sedang melakukan penyelidikan,” kata Kasat Reskrim singkat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • PPP Pekanbaru Dukung Program Prabowo–Gibran dan Mardiono Jadi Ketua PPP
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        3 September 2025

    PPP Pekanbaru Dukung Program Prabowo–Gibran dan Mardiono Jadi Ketua PPP Nasional 3 September 2025

    PPP Pekanbaru Dukung Program Prabowo–Gibran dan Mardiono Jadi Ketua PPP
    Penulis
    KOMPAS.com
    – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Pekanbaru mendukung Muhamad Mardiono untuk kembali memimpin PPP sebagai Ketua Umum dalam Muktamar X yang dijadwalkan berlangsung akhir September 2025.
    Hal tersebut merupakan hasil Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) bertema “Transformasi untuk Indonesia” di Pekanbaru, Selasa (2/9/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pengurus partai dari berbagai tingkatan, termasuk Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Provinsi Riau, Ikbal Sayuti.
    “Kepemimpinan bapak Muhamad Mardiono selama ini mampu menjaga soliditas internal dan mengarahkan partai tetap berada di jalur perjuangan politik umat,” ungkap Ketua DPC PPP Kota Pekanbaru Zulkarnain dalam siaran persnya.
    Tidak hanya itu, Muskercab PPP Pekanbaru juga menyepakati dukungan terhadap program pemerintah Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
    Program nasional itu terangkum dalam Astacita, seperti Pembangunan Infrastruktur, Penguatan Ketahanan Pangan, Peningkatan Layanan Kesehatan, dan Transformasi Pendidikan dinilai selaras dengan visi perjuangan PPP.
    “PPP Pekanbaru akan mendukung penuh agenda pemerintah pusat. Kita harus menjadi bagian dari solusi, terutama dalam memastikan masyarakat merasakan manfaat dari program prioritas Presiden dan Wakil Presiden,” katanya.
    Pada kesempatan itu, Zulkarnain mengatakan, Muskercab menjadi momentum penting untuk memperkuat konsolidasi dan menyatukan langkah menghadapi kontestasi politik ke depan.
    “Hari ini kita berbagi semangat perjuangan. Apa yang kita lakukan adalah kerja bersama seluruh kader. Perjuangan Bapak Ibu adalah perjuangan kita bersama,” ujarnya dalam siaran persnya.
    Sementara itu, Ketua DPW PPP Riau, Ikbal Sayuti, menegaskan bahwa kekompakan partai dari tingkat pusat hingga akar rumput menjadi kunci pencapaian target politik di masa depan.
    “Struktur harus berjalan maksimal. Insya Allah, dengan semangat kebersamaan, PPP bisa mencatat sejarah baru di Pekanbaru. Kami optimistis pada Pemilu 2029 bisa meraih hingga empat kursi di DPRD Kota Pekanbaru,” lanjutnya.
    Dengan hasil Muskercab ini, PPP Kota Pekanbaru berharap dapat memperkuat soliditas internal, mematangkan strategi politik, sekaligus memastikan kontribusi nyata terhadap keberhasilan program pembangunan nasional.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • CCTV Ungkap Detik-Detik Nissan GT-R di Batam Ngebut, Korban Terpental 150 Meter

    CCTV Ungkap Detik-Detik Nissan GT-R di Batam Ngebut, Korban Terpental 150 Meter

    Liputan6.com, Jakarta Kasus kecelakaan lalu lintas mobil sport Nissan GT-R di Batam terus berlanjut. Satlantas Polresta Barelang memastikan perkara yang sempat viral di media sosial itu kini sudah naik ke tahap penyidikan.

    Kasatlantas Polresta Barelang Kompol Afiditya Wibowo mengatakan pihaknya telah mengumpulkan sejumlah barang bukti, termasuk rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.

    “Kami sudah mengambil lima titik CCTV, yang kemudian dibawa ke laboratorium forensik di Pekanbaru. Setelah gelar perkara, status kasus ini resmi ditingkatkan ke penyidikan,” kata Afiditya, Senin (01/09/2025).

    Menurutnya dari hasil rekaman CCTV, terlihat mobil sport yang dikendarai seorang pria berinisial BY melaju dengan kecepatan tinggi hingga menyebabkan tabrakan. Efek ini membuat kendaraan korban terpental sejauh kurang lebih 150 meter.

    Namun, pengemudi Nissan GT-R tersebut tidak berhenti dan justru terus melaju hingga akhirnya berbelok ke kawasan Graha Pena.

    “Pengemudi tidak memberikan pertolongan. Dari hasil tes urine dan pemeriksaan laboratorium darah, hasilnya negatif. Itu sudah dikonfirmasi oleh pihak berkompeten,” kata Afiditya.

    Hingga kini, polisi baru memeriksa satu orang saksi. Penyidik masih menunggu hasil lengkap dari uji forensik CCTV serta mengumpulkan dua alat bukti sah untuk dapat menetapkan tersangka.

    “Proses penyidikan tidak bisa serta-merta. Semua harus melalui tahapan pembuktian, termasuk menguatkan rangkaian rekaman CCTV dengan keterangan saksi dan petunjuk lainnya,” jelasnya.

    Saat ini, pengemudi Nissan GT-R yang diduga sebagai pelaku tabrak lari tersebut masih diamankan polisi. Namun, statusnya belum ditetapkan sebagai tersangka.

    “Perlu kami luruskan, pengemudi masih kami amankan, bukan ditahan. Karena penetapan tersangka harus melalui mekanisme dan bukti yang lengkap,” ujarnya.

    Sementara itu, mobil Nissan GT-R yang menjadi barang bukti tampak ditutup dengan mantel pelindung di halaman Polresta Barelang.

    Menurut polisi, penutup tersebut tidak memiliki maksud khusus (diistimewakan) melainkan hanya bagian dari perlindungan terhadap barang bukti.

    Kasus tabrak lari ini menjadi perhatian publik Batam, mengingat mobil yang terlibat adalah salah satu jenis sport car langka di Indonesia.

  • Ramalan Cuaca BMKG: Waspadai Hujan Deras, Angin Kencang dan Banjir Rob

    Ramalan Cuaca BMKG: Waspadai Hujan Deras, Angin Kencang dan Banjir Rob

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta semua pihak di sebagian besar daerah di Indonesia agar mewaspadai potensi hujan deras disertai angin kencang dan banjir pesisir/rob pada Rabu (3/9/2025). 

    Prakirawati BMKG Yohanes menyebut  potensi hujan dengan intensitas ringan terjadi di Kota Padang, Pekanbaru, Palembang, Bengkulu, Jambi, Pangkal Pinang, Denpasar, Palu, Gorontalo, Mamuju, Jayawijaya, Jayapura, Merauke, Ambon, Sorong, dan Manokwari.

    “Untuk hujan dengan intensitas sedang di Kota Medan, Tanjung Selor, dan Kota Samarinda,” ujarnya dilansir dari Antara, Rabu (3/9/2025). 

    Sementara Kota Banda Aceh, Bandar Lampung, Banten, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Mataram, Kupang, Makassar, Kendari, Manado, diprakirakan berawan sepanjang hari. 

    “Dan waspadai potensi hujan disertai petir di wilayah sekitar Kota Tanjung Pinang, Pontianak, Palangka Raya, Banjarmasin, Ternate, dan Nabire,” ujarnya.

    Prakirawan BMKG mendeteksi keberadaan bibit Siklon Tropis 65W bergerak dari arah barat laut – utara dengan kecepatan angin 15-20 knot dan sistem ini membentuk daerah perlambatan angin di sejumlah wilayah dan turut memicu peningkatan potensi hujan dan angin kencang di wilayah sekitarnya.

    BMKG meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan atas potensi angin kencang di wilayah Banten, Sulawesi Tenggara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bangka Belitung.

    “Termasuk mewaspadai gelombang laut tinggi 2,5 – 4 meter di Aceh, Bengkulu, Lampung, Selatan Banten dan selatan Nusa Tenggara Barat,” katanya. 

    Bahkan, BMKG mendeteksi potensi banjir rob di kawasan pesisir Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

    Hasil analisa perkembangan kondisi cuaca dan iklim juga akan selalu diinformasikan kepada masyarakat melalui aplikasi daring infoBMKG, media sosial infoBMKG atau langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.

  • Semangat dari Timur Anak Papua Hadirkan Inspirasi di OGI 2025

    Semangat dari Timur Anak Papua Hadirkan Inspirasi di OGI 2025

    Jakarta: Perjalanan panjang ditempuh Berheta Simuna untuk bisa hadir di Jakarta mengikuti Olimpiade Genomik Indonesia (OGI) 2025. 

    “Saya bersama kakak pendamping naik motor dari rumah ke Pelabuhan Saengga selama 5 menit. Setelah itu menuju Pelabuhan Teluk Bintuni selama 4 jam. Kami menginap 1 malam di Teluk Bintuni. Esok hari, kami berangkat pukul 1 naik mobil selama 7 jam menuju Manokwari. Setelah istirahat 1 malam, esoknya kami naik pesawat menuju Sorong selama 50 menit, lalu melanjutkan perjalanan ke Jakarta 4 jam dengan pesawat. Setiba di Bandara Soekarno-Hatta langsung menuju Universitas Indonesia selama 1 jam 30 menit,” tutur Berheta.

    Berheta adalah siswa kelas 12 SMA Negeri Saengga, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat. Ia hadir sebagai salah satu finalis OGI 2025, bersama Prajanita Oktavianty Korowa (SD Katolik Santa Lauren Bintuni, Kabupaten Teluk Wondama) serta Varrent Vemaria Val Rooey (SD Inpres Kokas, Kabupaten Fakfak). Mereka berhasil menyisihkan 108 siswa Papua sejak babak penyisihan.

    “Di sini saya dapat banyak teman, banyak belajar, dan mencoba praktik dengan alat-alat laboratorium. Bentuknya berbeda-beda, tapi namanya tetap sama. Itu membuat kami agak bingung, apalagi saat eksperimen dan presentasi. Saat mengerjakan soal juga sempat keliru, karena pertanyaan panjang tapi jawabannya pendek. Tapi saya anggap ini proses belajar. Saya senang sekali bisa melihat laboratorium DNA di Regene. Itu pengalaman pertama,” ujar Berheta penuh semangat.

    Ada pula pengalaman unik yang ia alami di Jakarta. Berheta selalu memakai masker, bukan karena pandemi, melainkan karena tidak tahan dengan dinginnya AC.

    “Saya tidak bisa kena dingin terlalu lama, jadi pusing dan mual. Tapi puji Tuhan, lama-lama bisa beradaptasi. Nanti kalau pulang ke sekolah, saya akan menceritakan pengalaman ini: mulai dari perjalanan, bertemu kakak pendamping, hingga belajar presentasi,” ujarnya riang.

    Awalnya Berheta bercita-cita menjadi dosen atau advokat untuk mengadvokasi pendidikan di Papua. Namun setelah mengikuti OGI, ia mulai bermimpi baru. “Setelah lihat Universitas Indonesia, saya terpanggil. Kalau ada kesempatan, saya ingin masuk Biologi UI,” katanya mantap.

    Berheta pun berpesan kepada teman-teman sebayanya: “Semangat belajar, berdoa, dan berusaha. Kita tidak tahu apa yang terjadi di depan, semuanya Tuhan
    yang menentukan. Dari OGI saya belajar bahwa semua butuh perjuangan, kesabaran, ketabahan, dan banyak bersyukur.”
     
    Papua Barat: Potensi Besar, Tantangan Nyata

    Teluk Bintuni, kampung halaman Berheta, adalah wilayah kaya dengan ekosistem mangrove luar biasa dan komunitas multi-suku yang hidup harmonis. Namun akses pendidikan dan infrastruktur masih menjadi tantangan.

    Berbagai inisiatif telah hadir, seperti UNIMUTU, Kartu Teluk Bintuni Smart, dan sekolah-sekolah mandiri lokal, sebuah bukti nyata bahwa upaya mencerdaskan generasi Papua terus berjalan.
     
    Partisipasi OGI 2025: Merata dari Sabang sampai Merauke

    Data peserta menunjukkan antusiasme luas dari seluruh provinsi Indonesia. Jawa Timur menjadi provinsi dengan peserta terbanyak (374), disusul Jawa Barat (301), Sumatera Utara (222), dan DKI Jakarta (215). Papua Barat sendiri menorehkan partisipasi 106 siswa.

    Sementara itu, provinsi dengan peserta relatif sedikit antara lain Kepulauan Bangka Belitung (1), Sulawesi Utara (2), Papua Tengah (3), dan Sulawesi Barat (3). Secara keseluruhan, peserta OGI tersebar hampir di seluruh provinsi, menunjukkan semangat bersama untuk maju dalam sains dan genomika.
     
    OGI, Miniatur Indonesia

    Penyelenggaraan OGI 2025 menuai apresiasi dari berbagai pihak. Shinryu Aditya Viriyajetu, wali salah satu finalis asal SMPK Santa Clara Surabaya, menilai OGI melampaui standar olimpiade pada umumnya berkat keseriusan panitia dan kualitas konten.

    “OGI itu miniatur Indonesia. Anak-anak cepat akrab, bergembira, berproses bersama, dan belajar menghargai perbedaan. Saya juga terkesan pada peserta dari daerah afirmasi yang semangat juangnya luar biasa,” ujarnya.

    Ia pun menutup dengan harapan sederhana, “Semoga bisa bertemu kembali di OGI 2026.”

    Jakarta: Perjalanan panjang ditempuh Berheta Simuna untuk bisa hadir di Jakarta mengikuti Olimpiade Genomik Indonesia (OGI) 2025. 
     
    “Saya bersama kakak pendamping naik motor dari rumah ke Pelabuhan Saengga selama 5 menit. Setelah itu menuju Pelabuhan Teluk Bintuni selama 4 jam. Kami menginap 1 malam di Teluk Bintuni. Esok hari, kami berangkat pukul 1 naik mobil selama 7 jam menuju Manokwari. Setelah istirahat 1 malam, esoknya kami naik pesawat menuju Sorong selama 50 menit, lalu melanjutkan perjalanan ke Jakarta 4 jam dengan pesawat. Setiba di Bandara Soekarno-Hatta langsung menuju Universitas Indonesia selama 1 jam 30 menit,” tutur Berheta.
     
    Berheta adalah siswa kelas 12 SMA Negeri Saengga, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat. Ia hadir sebagai salah satu finalis OGI 2025, bersama Prajanita Oktavianty Korowa (SD Katolik Santa Lauren Bintuni, Kabupaten Teluk Wondama) serta Varrent Vemaria Val Rooey (SD Inpres Kokas, Kabupaten Fakfak). Mereka berhasil menyisihkan 108 siswa Papua sejak babak penyisihan.

    “Di sini saya dapat banyak teman, banyak belajar, dan mencoba praktik dengan alat-alat laboratorium. Bentuknya berbeda-beda, tapi namanya tetap sama. Itu membuat kami agak bingung, apalagi saat eksperimen dan presentasi. Saat mengerjakan soal juga sempat keliru, karena pertanyaan panjang tapi jawabannya pendek. Tapi saya anggap ini proses belajar. Saya senang sekali bisa melihat laboratorium DNA di Regene. Itu pengalaman pertama,” ujar Berheta penuh semangat.
     
    Ada pula pengalaman unik yang ia alami di Jakarta. Berheta selalu memakai masker, bukan karena pandemi, melainkan karena tidak tahan dengan dinginnya AC.
     
    “Saya tidak bisa kena dingin terlalu lama, jadi pusing dan mual. Tapi puji Tuhan, lama-lama bisa beradaptasi. Nanti kalau pulang ke sekolah, saya akan menceritakan pengalaman ini: mulai dari perjalanan, bertemu kakak pendamping, hingga belajar presentasi,” ujarnya riang.
     
    Awalnya Berheta bercita-cita menjadi dosen atau advokat untuk mengadvokasi pendidikan di Papua. Namun setelah mengikuti OGI, ia mulai bermimpi baru. “Setelah lihat Universitas Indonesia, saya terpanggil. Kalau ada kesempatan, saya ingin masuk Biologi UI,” katanya mantap.
     
    Berheta pun berpesan kepada teman-teman sebayanya: “Semangat belajar, berdoa, dan berusaha. Kita tidak tahu apa yang terjadi di depan, semuanya Tuhan
    yang menentukan. Dari OGI saya belajar bahwa semua butuh perjuangan, kesabaran, ketabahan, dan banyak bersyukur.”
     

    Papua Barat: Potensi Besar, Tantangan Nyata

    Teluk Bintuni, kampung halaman Berheta, adalah wilayah kaya dengan ekosistem mangrove luar biasa dan komunitas multi-suku yang hidup harmonis. Namun akses pendidikan dan infrastruktur masih menjadi tantangan.
     
    Berbagai inisiatif telah hadir, seperti UNIMUTU, Kartu Teluk Bintuni Smart, dan sekolah-sekolah mandiri lokal, sebuah bukti nyata bahwa upaya mencerdaskan generasi Papua terus berjalan.
     

    Partisipasi OGI 2025: Merata dari Sabang sampai Merauke

    Data peserta menunjukkan antusiasme luas dari seluruh provinsi Indonesia. Jawa Timur menjadi provinsi dengan peserta terbanyak (374), disusul Jawa Barat (301), Sumatera Utara (222), dan DKI Jakarta (215). Papua Barat sendiri menorehkan partisipasi 106 siswa.
     
    Sementara itu, provinsi dengan peserta relatif sedikit antara lain Kepulauan Bangka Belitung (1), Sulawesi Utara (2), Papua Tengah (3), dan Sulawesi Barat (3). Secara keseluruhan, peserta OGI tersebar hampir di seluruh provinsi, menunjukkan semangat bersama untuk maju dalam sains dan genomika.
     

    OGI, Miniatur Indonesia

    Penyelenggaraan OGI 2025 menuai apresiasi dari berbagai pihak. Shinryu Aditya Viriyajetu, wali salah satu finalis asal SMPK Santa Clara Surabaya, menilai OGI melampaui standar olimpiade pada umumnya berkat keseriusan panitia dan kualitas konten.
     
    “OGI itu miniatur Indonesia. Anak-anak cepat akrab, bergembira, berproses bersama, dan belajar menghargai perbedaan. Saya juga terkesan pada peserta dari daerah afirmasi yang semangat juangnya luar biasa,” ujarnya.
     
    Ia pun menutup dengan harapan sederhana, “Semoga bisa bertemu kembali di OGI 2026.”
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (PRI)

  • Orasi di tengah demo, Gubernur Sulut ajak buruh kembali kerja

    Orasi di tengah demo, Gubernur Sulut ajak buruh kembali kerja

    Situasi Jakarta sudah selesai, sudah damai. Saya imbau Kapolda, Pangdam dan teman teman di Sulut, hentikan saja, mari bekerja. Bukan kita tidak terima aspirasi

    KOTA MANADO (ANTARA) – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Yulius Selvanus saat berorasi di tengah-tengah masa pendemo, yang menamakan diri Koalisi Masyarakat Buruh Aksi Damai, mengajak menghentikan saja aksi dan mulai bekerja.

    “Situasi Jakarta sudah selesai, sudah damai. Saya imbau Kapolda, Pangdam dan teman teman di Sulut, hentikan saja, mari bekerja. Bukan kita tidak terima aspirasi,” kata Gubernur Yulius di Manado, Selasa.

    Ia mengatakan warga dapat sewaktu-waktu datang berdiskusi, apalagi pintu bertukar pendapat terbuka hingga pukul 04.00 pagi WIT.

    “Datang ke saya, kita diskusi, saya buka pintu diskusi. Saya selalu membuka pintu sampai jam empat pagi. Saya juga begadang menerima tamu,” katanya.

    Gubernur purnawirawan TNI bintang dua tersebut kembali menambahkan bahwa pemerintah provinsi selalu ingin mendengar aspirasi masyarakat untuk selanjutnya dipraktekkan guna memajukan provinsi ujung utara Sulawesi tersebut.

    “Kalau ada aspirasi teman-teman datang ke saya. Kita diskusi. Kalau tidak di sini (kantor gubernur), di rumah,” ajak Gubernur Yulius.

    Gubernur Yulius kembali menegaskan ia tidak pernah alergi menerima terima koreksi atau alergi menerima aspirasi untuk kemajuan Sulawesi Utara, untuk kemajuan Indonesia Raya yang dicintai.

    “Saya senang, bergembira teman -teman membawa aspirasi dengan baik, dengan santun. Ini patut ditiru. Doaku menyertai, kita semua kembali ke rumah, ke tempat kerja masing-masing dengan baik. Mari kita buktikan kita bekerja untuk kemajuan keluarga dan semua,” ujarnya.

    Ikut mendampingi Gubernur pada aksi demo damai tersebut Wakil Gubernur Victor Mailangkay, Ketua DPRD Sulut Andi Silangen, Kapolda Sulut Irjen Pol Roycke Harry Langie, Pangdam XIII/Merdeka Mayor Jenderal TNI Suhardi, Kodaeral VIII Laksma TNI Dery Triesnanto Suhendi, serta para pejabat lainnya.

    Pewarta: Karel Alexander Polakitan
    Editor: Risbiani Fardaniah
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ini Daftar Aset Negara di 23 Daerah yang Dirusak OTK Saat Unjuk Rasa
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        2 September 2025

    Ini Daftar Aset Negara di 23 Daerah yang Dirusak OTK Saat Unjuk Rasa Nasional 2 September 2025

    Ini Daftar Aset Negara di 23 Daerah yang Dirusak OTK Saat Unjuk Rasa
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memaparkan data kerusakan aset negara, termasuk fasilitas umum, pasca aksi demonstrasi pada Agustus 2025.
    Data ini dipaparkan Tito dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah 2025 lewat YouTube Kemendagri RI, Selasa (2/9/2025).
    Dari data tersebut, ada setidaknya 23 daerah yang fasilitas umum hingga kantor pemerintahannya dirusak dan dibakar.
    “DKI Jakarta, ini kita lihat datanya, kerusakannya. Kota Makassar, kemudian Kota Surakarta, Kota Surabaya, ini gedung pemerintah,” kata Tito dalam paparannya, Selasa.
    Sejumlah daerah juga melaporkan bahwa Gedung DPRD, museum, hingga kantor dan pos polisinya dirusak.
    Bahkan, ada sejumlah benda purbakala di Kediri yang dilaporkan hilang atau rusak.
    Berikut ini datanya:
    1. DKI Jakarta
    Sebanyak 22 halte rusak dengan kerugian Rp 33 miliar untuk MRT, Rp 416 miliar untuk Transjakarta, Rp 5,5 miliar untuk CCTV.
    2. Kota Makassar
    Gedung DPRD Provinsi Sulawesi Selatan dan DPRD Kota Makassar dibakar
    3. Kota Surakarta
    Kantor Sekretariat DPRD Solo dibakar
    4. Kota Surabaya
    Gedung Grahadi dibakar, 11 pos polisi rusak berat/terbakar
    5. Kota Kediri
    Gedung DPRD Kota dibakar dan dijarah, Kantor Satlantas Polres Kediri Kota dilempari dan kendaraan barang bukti dirusak
    6. Kota Mataram
    Gedung DPRD dan fasilitas legislatif lainnya dibakar dan dirampas
    7. Kota Bandung
    Aset rumah dinas MPR dirusak dan Gedung DPRD dirusak
    8. Kota Semarang
    Gedung DPRD Jawa Tengah dibakar
    9. Kabupaten Brebes
    Gedung DPRD dibakar
    10. Kota Pekalongan
    Gedung DPRD dan Pemkot dibakar
    11. Kota Tegal
    Gedung DPRD dan polres dibakar
    12. Kabupaten Cilacap
    Gedung DPRD dirusak
    13. Kabupaten Kediri
    Gedung DPRD, Gedung Pemerintah Kabupaten, dan Samsat dibakar dan dijarah, Museum Baghawanta Bari serta sejumlah benda purbakala dilaporkan rusak atau hilang.
    14. Kabupaten Kebumen
    Kerusakan kaca Gedung DPRD.
    15. Kabupaten Jepara
    Kerusakan kaca pada kediaman Kapolres dan Wakapolres Jepara, pembakaran sebagian Gedung DPRD Jepara, penjarahan Kantor DPRD Jepara, kerusakan lampu penerangan jalan, CCTV di Tugu Kartini, serta pembakaran di sekitar Tugu Kartini.
    16. Kota Malang
    Ada 13 pos polisi dirusak dan 3 pos polisi dibakar
    17. Kota Cirebon
    Gedung DPRD Kota dirusak dan dijarah
    18. Kabupaten Banyumas
    Kantor Pemkab, pendopo bupati, dan eks Gedung DPRD dirusak
    19. Kota Banjar
    Gedung DPRD Kota Banjar dirusak
    20. Jambi
    Gedung DPRD Provinsi Jambi dirusak
    21. Kota Tasikmalaya
    Gedung DPRD dirusak
    22. Kota Palembang
    Gedung DPRD dirusak dan Kantor Ditlantas Polda Sumsel dibakar
    23. Kota Palopo
    Gedung DPRD dirusak.
    Disclaimer:
    Pemberitaan ini untuk kepentingan informasi publik, agar hak masyarakat untuk tahu tetap terjaga.
    Redaksi menolak kekerasan/perusakan/pembakaran/penjarahan, karena bangsa ini hanya akan kuat jika kita setia melindungi sesama, merawat fasilitas umum, dan menjaga dunia usaha tetap berjalan agar ekonomi tak makin terpuruk.
    Tetap tenang, jangan terprovokasi, jadikan negeri ini rumah aman buat kita semua, dan utamakan sumber informasi yang kredibel.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pendemo Itu Pintar, Perusuh Itu Dungu

    Pendemo Itu Pintar, Perusuh Itu Dungu

    Kota Pekanbaru

    Rocky Gerung turut mengomentari unjuk rasa yang terjadi beberapa hari ini di berbagai daerah. Menurutnya, pendemo dan perusuh bertolak belakang dalam konsep pemikiran.

    “Pendemo itu pintar, perusuh itu dungu,” kata Rocky Gerung di Kota Pekanbaru, Riau, Senin (1/9/2025).

    Rocky Gerung lantas mengomentari kehadiran Polwan di tengah aksi massa di depan DPRD Riau. Menurutnya, Polwan telah ‘memuliakan kepintaran’ karena demo di Riau berjalan damai.

    “Polwan memuliakan kepintaran. Karena itu, demo damai di Riau ini bisa jadi model untuk Indonesia,” katanya.

    Kehadiran Polwan sebagai garda terdepan dalam mengamankan unjuk rasa tersebut bukan menjadi penghalang, tetapi justru untuk memberikan kenyamanan bagi pendemo.

    “Polwan ada di garis depan bukan untuk menghalangi, tapi untuk memberi rasa nyaman. Dan rasa nyaman harus mendahului rasa aman,” lanjutnya.

    Founder Tumbuh Institute itu mengaku sempat ingin ikut turun dan menyampaikan orasi saat melihat demo di depan gedung DPRD Riau, siang tadi. Ia mengaku terkesan dengan pengamanan Polwan yang berada di barisan terdepan.

    “Saya ingin turun untuk berorasi, tapi saya lihat suasananya damai. Justru dalam tata cara berdemo yang damai itu, saya ingin acungkan kalau saya punya 11 jari, 11 jari buat Polwan Polda Riau,” ucapnya.

    “Polda Riau sangat sukses memperlihatkan bahwa demonstrasi oke, kerusuhan tidak boleh, dan Polwan ada di garis depan untuk menjaga supaya tidak ada perusuh masuk,” ujar Rocky.

    Di momen HUT ke-77, Rocky Gerung menyampaikan ucapan selamat dan menyebut Polwan lahir karena adanya etika kepedulian.

    (mea/wnv)