Cerita Yasir Bawa Jenazah Ayah Pakai Gerobak Kayu di Daerah Kaya Minyak
Tim Redaksi
PEKANBARU, KOMPAS.com –
Sebuah video beredar di media sosial memperlihatkan jenazah dibawa menggunakan gerobak kayu, Sabtu (25/1/2025).
Peristiwa menyedihkan ini terjadi di Desa Semukut, Kecamatan Pulau Merbau, Kabupaten
Kepulauan Meranti
, Riau.
Kejadian ini sangat miris karena terjadi di daerah yang kaya minyak bumi.
Dalam video itu, tampak jenazah berada di dalam gerobak dorong terbuat dari kayu.
Di dalam gerobak diletakkan kasur sebagai alas jenazah. Kemudian jenazah ditutup dengan kain penutup keranda.
Gerobak berisi jenazah tersebut ditarik menggunakan sepeda motor. Seorang pria duduk di atas gerobak memegang payung untuk melindungi jenazah dari sinar matahari.
Jenazah yang dibawa dengan gerobak kayu itu merupakan orangtua dari warga bernama M Yasir (54).
Yasir sendirilah yang membawa jenazah almarhum bapaknya, Muhazin (83) menggunakan gerobak kayu karena
ambulans
puskesmas rusak.
“Ya, itu kejadiannya pada Rabu (22/1/2025). Jenazah orangtua saya terpaksa dibawa pakai gerobak kayu ditarik pakai motor, karena ambulans puskesmas katanya rusak,” ujar Yasir saat diwawancarai Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu malam.
Dia mengatakan, orangtuanya meninggal dunia sekitar pukul 14.00 WIB, karena sakit tua.
Menjelang dimakamkan, sekitar pukul 16.00 WIB, Yasir bersama keluarganya menghubungi pihak puskemas.
Keluarga ingin meminjam ambulans untuk mengantarkan jenazah ke TPU karena jarak dari rumah duka ke TPU sekitar 3 km.
Namun, Puskesmas mengabarkan ambulans sedang rusak.
“Rencananya kami mau pakai ambulans antar jenazah. Cuma pihak puskemas bilang ambulans tidak bisa dioperasikan karena rusak. Kerusakan sudah berlangsung dalam empat bulan terakhir,” sebut Yasir.
Setelah mendapat jawaban tersebut, dia dan keluarganya mencoba mencari alternatif lain.
Mereka mencoba meminta bantuan ke PLN meminjam kendaraan roda tiga untuk mengantarkan jenazah.
Namun, kendaraan merek kaisar itu katanya juga sedang rusak.
Pilihan satu-satunya adalah, jenazah dibawa dengan gerobak kayu dan ditarik dengan sepeda motor.
“Pada rusak semuanya. Jadi mau tak mau harus menggunakan gerobak milik saya sendiri ke tempat pemakaman umum. Kami sangat sedih dengan kondisi ini,” kata Yasir.
Gerobak kayu ditarik pakai sepeda motor yang dikendarai oleh temannya, Rahmat. Sedangkan Yasir duduk di atas gerobak sambil memayungi jenazah ayahnya.
Yasir berharap, pemerintah memberikan perhatian setelah kejadian ini.
“Harapan saya, ya mohon bantuanlah kepada pemerintah memberikan bantuan ambulans untuk desa. Supaya tidak ada lagi kejadian seperti ini,” ucap Yasir.
“Kami sebenarnya juga butuh bantuan mesin robin, pak, untuk menyedot air di dalam kubur,” imbuh Yasir.
Dia melanjutkan, setiap gali kubur pada musim hujan, kuburan selalu dipenuhi air.
Sehingga membuat proses pemakaman jenazah menjadi lama.
“Kemarin waktu pemakaman orangtua saya, itu kuburan banyak air. Jadi harus ditimba dulu baru bisa dimasukkan jenazah. Jadi kami kami butuh bantuan mesin robin, pak,” sebut Yasir.
Persoalan lainnya, tambah dia, tukang gali kubur juga tidak mendapatkan gaji.
“Tukang gali kubur tak ada gaji. Cuma dikasih seikhlasnya dari pihak keluarga yang berduka,” kata Yasir.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan
Meranti
tak banyak memberikan tanggapan terkait buruknya pelayanan ini.
Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kepulauan Meranti, Asmar hanya mengatakan akan menindaklanjuti masalah tersebut.
“Nanti kita tindaklanjuti,” kata Asmar singkat kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Sabtu malam.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
provinsi: SULAWESI UTARA
-
/data/photo/2025/01/25/6794e8ab52b24.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cerita Yasir Bawa Jenazah Ayah Pakai Gerobak Kayu di Daerah Kaya Minyak Regional 25 Januari 2025
-
/data/photo/2025/01/25/6794e8ab52b24.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cerita Yasir Bawa Jenazah Ayah Pakai Gerobak Kayu di Daerah Kaya Minyak Regional 25 Januari 2025
Cerita Yasir Bawa Jenazah Ayah Pakai Gerobak Kayu di Daerah Kaya Minyak
Tim Redaksi
PEKANBARU, KOMPAS.com –
Sebuah video beredar di media sosial memperlihatkan jenazah dibawa menggunakan gerobak kayu, Sabtu (25/1/2025).
Peristiwa menyedihkan ini terjadi di Desa Semukut, Kecamatan Pulau Merbau, Kabupaten
Kepulauan Meranti
, Riau.
Kejadian ini sangat miris karena terjadi di daerah yang kaya minyak bumi.
Dalam video itu, tampak jenazah berada di dalam gerobak dorong terbuat dari kayu.
Di dalam gerobak diletakkan kasur sebagai alas jenazah. Kemudian jenazah ditutup dengan kain penutup keranda.
Gerobak berisi jenazah tersebut ditarik menggunakan sepeda motor. Seorang pria duduk di atas gerobak memegang payung untuk melindungi jenazah dari sinar matahari.
Jenazah yang dibawa dengan gerobak kayu itu merupakan orangtua dari warga bernama M Yasir (54).
Yasir sendirilah yang membawa jenazah almarhum bapaknya, Muhazin (83) menggunakan gerobak kayu karena
ambulans
puskesmas rusak.
“Ya, itu kejadiannya pada Rabu (22/1/2025). Jenazah orangtua saya terpaksa dibawa pakai gerobak kayu ditarik pakai motor, karena ambulans puskesmas katanya rusak,” ujar Yasir saat diwawancarai Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu malam.
Dia mengatakan, orangtuanya meninggal dunia sekitar pukul 14.00 WIB, karena sakit tua.
Menjelang dimakamkan, sekitar pukul 16.00 WIB, Yasir bersama keluarganya menghubungi pihak puskemas.
Keluarga ingin meminjam ambulans untuk mengantarkan jenazah ke TPU karena jarak dari rumah duka ke TPU sekitar 3 km.
Namun, Puskesmas mengabarkan ambulans sedang rusak.
“Rencananya kami mau pakai ambulans antar jenazah. Cuma pihak puskemas bilang ambulans tidak bisa dioperasikan karena rusak. Kerusakan sudah berlangsung dalam empat bulan terakhir,” sebut Yasir.
Setelah mendapat jawaban tersebut, dia dan keluarganya mencoba mencari alternatif lain.
Mereka mencoba meminta bantuan ke PLN meminjam kendaraan roda tiga untuk mengantarkan jenazah.
Namun, kendaraan merek kaisar itu katanya juga sedang rusak.
Pilihan satu-satunya adalah, jenazah dibawa dengan gerobak kayu dan ditarik dengan sepeda motor.
“Pada rusak semuanya. Jadi mau tak mau harus menggunakan gerobak milik saya sendiri ke tempat pemakaman umum. Kami sangat sedih dengan kondisi ini,” kata Yasir.
Gerobak kayu ditarik pakai sepeda motor yang dikendarai oleh temannya, Rahmat. Sedangkan Yasir duduk di atas gerobak sambil memayungi jenazah ayahnya.
Yasir berharap, pemerintah memberikan perhatian setelah kejadian ini.
“Harapan saya, ya mohon bantuanlah kepada pemerintah memberikan bantuan ambulans untuk desa. Supaya tidak ada lagi kejadian seperti ini,” ucap Yasir.
“Kami sebenarnya juga butuh bantuan mesin robin, pak, untuk menyedot air di dalam kubur,” imbuh Yasir.
Dia melanjutkan, setiap gali kubur pada musim hujan, kuburan selalu dipenuhi air.
Sehingga membuat proses pemakaman jenazah menjadi lama.
“Kemarin waktu pemakaman orangtua saya, itu kuburan banyak air. Jadi harus ditimba dulu baru bisa dimasukkan jenazah. Jadi kami kami butuh bantuan mesin robin, pak,” sebut Yasir.
Persoalan lainnya, tambah dia, tukang gali kubur juga tidak mendapatkan gaji.
“Tukang gali kubur tak ada gaji. Cuma dikasih seikhlasnya dari pihak keluarga yang berduka,” kata Yasir.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan
Meranti
tak banyak memberikan tanggapan terkait buruknya pelayanan ini.
Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kepulauan Meranti, Asmar hanya mengatakan akan menindaklanjuti masalah tersebut.
“Nanti kita tindaklanjuti,” kata Asmar singkat kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Sabtu malam.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Rumus Evakuasi Triple 20 Saat Megathrust Meledak-Picu Tsunami Rakasa
Jakarta, CNBC Indonesia – Pembahasan ancaman sumber gempa besar megathrust akhir-akhir ini semakin sering. Gempa besar ini diprediksi bisa memicu tsunami raksasa, bahkan sampai 20 meter.
Belum lagi, Indonesia disebut sebagai negara yang rawan dengan kejadian gempa bumi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengingatkan, Indonesia berada di pertemuan 3 lempeng utama dunia. Yaitu Indo Australia, Pasifik, dan Eurasia. Dampaknya, Indonesia memiliki 13 segmen megathrust, yaitu sumber gempa yang mampu memicu gempa besar. Di mana, 2 di antaranya, yaitu Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Suberut jadi sorotan karena di kedua segmen itu sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar.
Untuk itu, perlu mengetahui berapa waktu yang dibutuhkan agar bisa menghindar dan selamat dari efek gempa di zona megathrust. Yang diprediksi bisa memicu tsunami raksasa.
Lalu apa yang harus dilakukan agar selamat dari ancaman gempa bumi dan tsunami?
Dosen Geodinamik, Teknik Geologi UPN Veteran Yogyakarta C Prasetyadi mengatakan, ada rumus khusus yang harus dijalankan ketika terjadi gempa besar, terutama yang bersumber dari megathrust.
“Kalau terjadi gempa di daerah subduksi, kecepatan gempa itu adalah kurang lebih 620 km per jam. Kemudian jarak ke darat adalah 230 km. Maka untuk menempuh jarak 230 km dengan kecepatan 620 km per jam, akan keluar sekitar 0,3 jam atau sekitar 20 menit,” katanya dalam diskusi tentang Memahami Megathrust, yang ditayangkan akun Youtube DeBritto Channel, dikutip Sabtu (25/1/2025).
“Jadi golden periode sejak terjadinya gempa di Palung Jawa, untuk sebuah megathrust adalah 20 menit. Jadi kita kemudian punya sebuah prinsip, kalau ada gempa waktunya lebih dari 20 detik, maka punya waktu 20 menit untuk melakukan evakuasi. Karena hitungan tadi. Ke mana? Lari ke lokasi dengan ketinggian harus di atas 20 meter. Jadi kita punya prinsip Triple 20,” jelas Prasetyadi.
Prinsip itu, ujarnya, akan menjembatani upaya mitigasi penanganan bencana gempa besar megathrust, yang diprediksi bisa memicu tsunami raksasa, bahkan sampai 20 meter.
“Ini akan menjadi semacam jembatan dari pengetahuan para ahli kebumian yang kompeten secara ilmiah, kemudian masyarakat yang mempunyai pemahaman yang kurang. Akan ada semacam gap di sini. Maka gap ini kita isi dengan prinsip tang dihasilkan, prinsip Triple 20,” tegas Prasetyadi.
Hal senada pernah disampaikan Ketua Tim Kerja Informasi Gempabumi dan Tsunami Kedeputian Geofisika BMKG Wijayanto
“Gempa megathrust dengan magnitude lebih dari 7 yang berpotensi Tsunami,” ” kata Wijayanto kepada CNBC Indonesia, dikutip Senin (13/1/2025).
Jika terjadi gempa di zona megathrust, jelasnya, peringatan dini akan dikeluarkan dalam waktu 3 menit.
“Jika rata-rata gelombang tsunami akan tiba di pantai dalam waktu 20 menit-30 menit, maka masyarakat atau pemerintah daerah memiliki golden time (periode kritis evakuasi penentu keselamatan) sekitar 15-25 menit untuk evakuasi penyelamatan diri,” ucapnya.
Karena itu, tambah Wijayanto, untuk menekan jumlah korban seminim mungkin bahkan agar bisa zero victim alias tidak ada korban jiwa akibat gempa dan tsunami megathrust, semua pihak harus siap siaga.
“Kesiapsiagaan masyarakat dan semua pihak baik pemerintah pusat daerah atau swasta, membangun kapasitas untuk penyelamatan diri, dan pemahaman masyarakat yang palingpenting,” kata Wijayanto.
BMKG Siap Siaga
Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan, kejadian gempa bumi di Indonesia menunjukkan tren peningkatan. Di sisi lain, kata dia, alat pemantau yang disebarkan BMKG kini juga semakin banyak.
Hal itu disampaikannya dalam webinar “Resolusi 2025: Mitigasi Bencana Geologi”, yang ditayangkan kanal Youtube Teknik Geofisika ITS, Jumat (17/1/2025). Dwikorita pun mengingatkan pentingnya pendekatan mitigasi bencana geohidrometeorologi. Tidak hanya gempa bumi dan tsunami, tetapi juga bencana hidrometeorologi yang semakin meningkat akibat perubahan iklim.
Mengutip bahan paparannya dalam webinar tersebut, terungkap letak Indonesia memang berlokasi di pertemuan 3 lempeng utama dunia, yaitu Indo-Australia, Pasifik, dan Eurasia. Selain itu, terdapat 14 segmen sumber gempa subduksi/ megathrust, serta 402 segmen sumber gempa sesar aktif yang sudah teridentfiikas. Juga, masih banyak lagi yang belum teridentifikasi.
“Poinnya di sini memang terjadi tren peningkatan aktivitas kegempaan. Terutama untuk gempa dangkal ini memang meningkat. Juga ada fenomena patahan-patahan aktif di darat semakin banyak yang jadi sumber gempa,” terangnya.
“Tren gempa merusak di Indonesia terus terjadi. Dan tahun 2024, terjadi 20 kali gempa merusak. Kalau tahun 2018-2023, 119 kali gempa merusak. Jadi tadi, ada sedikit penurunan dari tahun 2020-2023 meski masih 11.000-an, tapi gempa merusaknya semakin meningkat,” papar Dwikorita.
Tak hanya di Indonesia, Dwikorita mengungkapkan, aktivitas kegempaan di dunia juga menunjukkan tren peningkatan. Gempa-gempa dangkal dengan magnitudo bervariasi.
“Bagi kami sebagai lembaga yang bertanggung jawab, peran BMKG itu ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 31/2009, tugas utama BMKG itu memberikan layanan berupa informasi, info dini gempa bumi, dan peringatan dini Tsunami, juga informasi tentang cuaca dan iklim, serta informasi kualitas udara dan peringatan dininya,” kata Dwikorita.
“Sehingga, kami harus terus mewaspadai zona seismic gap yang ada di Selatan Banten dan Selat Sunda, sudah ada sejak tahun 1757 dan di Wilayah Mentawai-Siberut itu sudah sejak 1797. Sudah lebih 227 tahun. Sudah seharusnya kami bersiap untuk itu,” ungkapnya.
Persiapan yang dimaksud Dwikorita adalah upaya mitigasi, termasuk dengan menyiapkan teknologi yang dibutuhkan.
“Kami dalam rangka persiapan melakukan skenario model guncangan gempa megathrust Selat Sunda. Ini kami sampaikan ke Pemerintah Daerah dan pihak terkait, agar bersiap. Juga kami lengkapi skenario ini dengan skenario model tsunami dengan ketinggian di atas 3 meter, bisa 10 meter lebih, belasan meter, bahkan 20 meter di Selat Sunda,” beber Dwikorita.
“Kami buat model yang sama dengan asumsi gempa megathrust di berbagai wilayah. Misalnya di Kota Cilegon, itu kan kota industri ya. Bencana-bencana ikutan. Peta-petanya sudah kami sampaikan ke pihak berwenang, pemerintah daerah terkait,” papar Dwikorita.
Daftar 13 Segmen Megathrust Ancam Wilayah RI
Mengacu pada Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017, berikut daftar 13 segmen megathrust yang mengancam Indonesia:
1. Megathrust Mentawai-Pagai dengan potensi gempa M8,9
2. Megathrust Enggano dengan potensi gempa M8,4
3. Megathrust Selat Sunda dengan potensi gempa M8,7
4. Megathrust Jawa Barat-Jawa Tengah dengan potensi gempa M8,7
5. Megathrust Jawa Timur dengan potensi gempa M8,7
6. Megathrust Sumba dengan potensi gempa M8,5
7. Megathrust Aceh-Andaman dengan potensi gempa M9,2
8. Megathrust Nias-Simelue denga potensi gempa M8,7
9. Megathrust Batu dengan potensi gempa M7,8
10. Megathrust Mentawai-Siberut dengan potensi gempa M8,9
11. Megathrust Sulawesi Utara dengan potensi gempa M8,5
12. Megathrust Filipina dengan potensi gempa M8,2
13. Megathrust Papua dengan potensi gempa M8,7.
(dce/dce)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5103813/original/092382400_1737481039-IMG_20250121_211632.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ekosistem dan Lingkungan di Riau Hancur, Berikut Solusi dari Akademisi UGM
Liputan6.com, Pekanbaru – Dosen dari Universitas Gajah Mada, Dr Agus Setyarso menyatakan kondisi ekosistem Riau sudah berantakan. Berdasarkan data per 2022, deforestasi hutan di Bumi Lancang Kuning paling tinggi di Indonesia.
Menurutnya, pengelolaan hutan Riau oleh pemegang konsesi tidak memperhatikan aspek lingkungan hingga keberadaan masyarakat adat sehingga tak jarang terjadi konflik. Keadaan ini juga menyumbang emisi karbon yang sudah lama menjadi perhatian internasional.
Agus menjelaskan, berdasarkan data tahun 2016 sekitar 1 juta hektare hutan di Riau sudah disulap menjadi hutan tanaman industri. Berikutnya sekitar 3,8 juta hektare lahan sudah berubah menjadi perkebunan sawit.
“Riau ini sudah diambang kehancuran, kalau ada lembaga yang ingin memperbaiki, kenapa tidak diterima,” katanya dalam diskusi di sebuah hotel di Pekanbaru yang diadakan Patala Unggul Gesang, Selasa petang, 21 Januari 2025.
Agus menjelaskan, Riau butuh remediasi antara pemangku kepentingan, perusahaan dengan keberadaan masyarakat adat untuk memperbaiki kondisi hutan dan lingkungan.
Salah satunya dengan keberadaan lembaga sertifikasi agar pengelolaan hutan di Riau khususnya dan Indonesia secara umum memperhatikan aspek lingkungan. Lembaga dimaksud adalah Forest Stewardship Council (FSC).
FSC merupakan organisasi non pemerintah internasional yang berfokus pada pengelolaan hutan berkelanjutan. Lembaga ini menyatakan komitmennya membantu Provinsi Riau mengatasi permasalahan degradasi hutan.
Tujuannya adalah mendukung Riau sebagai pusat budaya Melayu dengan sumber daya manusia (SDM) unggul, ekonomi maju dan lingkungan yang tetap terjaga.
Direktur PT Patala Unggul Gesang Ir Nazir Foead MSc, dalam diskusi mengenai pengelolaan hutan, menyampaikan harapannya agar Riau mampu mencapai visi tersebut.
Nazir menjelaskan, FSC hadir dengan solusi melalui kebijakan remediasi atau pemulihan lingkungan. Konsep ini melibatkan semua pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, dunia usaha, masyarakat, hingga akademisi.
“Ini adalah langkah strategis untuk mencapai visi besar Riau,” kata mantan Kepala Badan Restorasi Gambut ini.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
-
/data/photo/2025/01/25/6794ce6fd950c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
3 Nelayan Mukomuko Bengkulu yang Hilang Ditemukan Selamat Regional 25 Januari 2025
3 Nelayan Mukomuko Bengkulu yang Hilang Ditemukan Selamat
Tim Redaksi
BENGKULU, KOMPAS.com –
Tiga orang nelayan Kabupaten Mukomuko,
Bengkulu
yang hilang akibat
kapal karam
ditemukan tim SAR dalam keadaan sehat, pada Sabtu (25/1/2025) pukul 15.00 wib,.
Ketiganya ditemukan di tepi pantai berjarak 5 mil dari tempatnya hilang yakni di Perairan Pasar Sebelah, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu.
“Saat ditemukan ketiga nelayan dalam keadaan sehat. Satu orang terluka pada bagian kaki,” ungkap Humas Basarnas Bengkulu, Mega Maysilva, dalam keterangan tertulisnya diterima kompas.com, Sabtu (25/1/2025).
Bersama dengan ditemukannya korban dalam keadaan selamat maka operasi pencarian dinyatakan ditutup.
Sebelumnya diberitakan, tiga nelayan Kabupaten Mukomuko, Bengkulu dikabarkan hilang setelah kapalnya dihantam badai saat hendak pulang ke darat, pukul 10.15 wib, Sabtu (25/1/2025).
Kecelakaan kapal karam itu tepatnya di Perairan Pasar Sebelah, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

100 Hari Prabowo, Hutama Karya: Tiga Ruas Tol Trans Sumatra Siap Diresmikan
Bisnis.com, JAKARTA – PT Hutama Karya (Persero) atau HK mengungkap terdapat tiga ruas Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) yang siap diresmikan pada 100 hari kerja Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim menjelaskan, tiga ruas yang siap diresmikan itu adalah yang sebelumnya telah difungsionalkan pada saat Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
“Kami memastikan penyelesaian masing-masing ruas tetap difokuskan rampung pada awal tahun 2025 ini,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/1/2025).
Adapun, HK sendiri tercatat sempat memfungsionalkan JTTS sepanjang 89,1 Km pada momen Nataru yang mencakup 4 ruas. Di antaranya yakni Jalan Tol Sigli Banda Aceh Seksi 1 Padang Tiji – Seulimeum sepanjang 23,9 km.
Kemudian, Jalan Tol Binjai–Langsa Seksi 3 Tanjung Pura – Pangkalan Brandan sepanjang 19,1 km dan Jalan Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat sebagian Seksi 2 Kuala Tanjung – Indrapura sepanjang 10,1 km yang dikelola oleh anak usaha Hutama Karya.
Terakhir yakni Jalan Tol Pekanbaru – Padang Seksi 1 Padang – Sicincin dengan total panjang mencapai 36 km.
Adjib menjelaskan, selama yani total ratusan ribu kendaraan baik kendaraan logistik maupun pelancong setiap harinya. Kelancaran arus lalu lintas selama Nataru membuktikan pentingnya keberadaan infrastruktur ini, terutama bagi masyarakat Sumatra.
Adapun, trafik pengguna JTTS pada ruas fungsional mencapai 5,25% atau setara dengan 115.583 kendaraan dari akumulasi 2,2 juta kendaraan yang melintas. Sedangkan, antusiasme tertinggi ditunjukkan oleh masyarakat di Padang, mengingat Jalan Tol Padang – Sicincin menjadi yang pertama di wilayah tersebut.
“Hadirnya Jalan Tol Trans Sumatera ini menjadi menjadi tonggak penting dalam mempercepat konektivitas, meningkatkan efisiensi logistik, membuka peluang ekonomi baru, hingga menjadi jalur distribusi bahan pangan untuk mewujudkan program Makan Siang Gratis di Pulau Sumatera.” tutup Adjib.
-

BMKG prakirakan hujan guyur mayoritas kota besar Indonesia pada Sabtu
logo BMKG
BMKG prakirakan hujan guyur mayoritas kota besar Indonesia pada Sabtu
Dalam Negeri
Editor: Novelia Tri Ananda
Sabtu, 25 Januari 2025 – 08:05 WIBElshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) RI memprakirakan hujan bakal mengguyur hampir seluruh kota besar di Indonesia pada Sabtu. Melalui siaran prakiraan cuaca di Jakarta, Sabtu, Prakirawati BMKG Satriana Roguna memaparkan potensi hujan ringan terdapat di Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, dan Padang.
“Waspadai adanya potensi hujan petir di wilayah Tanjung Pinang,” katanya.
Masih di Sumatera, kata Satriana, hujan ringan juga diprakirakan terjadi di Jambi dan Pangkal Pinang. Adapun untuk hujan sedang diprakirakan terjadi di Bengkulu, serta hujan disertai petir di Palembang dan Bandar Lampung. Di Jawa, lanjutnya, hujan ringan diprakirakan mengguyur Jakarta, Serang, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Adapun untuk Bandung, diprakirakan terjadi hujan sedang.
“Beralih ke Pulau Bali dan Nusa Tenggara, diprakirakan terjadi hujan ringan di wilayah Mataram dan Kupang, sedangkan di wilayah Denpasar diprakirakan terjadi hujan sedang,” ujarnya.
Di Kalimantan, kata Satriana, hujan sedang diprakirakan mengguyur Samarinda. Adapun hujan disertai petir diprakirakan mengguyur Pontianak, Tanjung Selor, Palangkaraya dan Banjarmasin. Di Sulawesi, hujan ringan diprakirakan terjadi di Makassar, Palu, dan Gorontalo. Sementara hujan sedang diprakirakan turun di Manado, serta hujan disertai petir di Mamuju dan Kendari.
Sementara untuk wilayah Timur Indonesia, di Jayapura diprakirakan berkabut, serta hujan ringan diprakirakan akan mengguyur Ternate, Ambon, Manokwari, dan Nabire.
“Wilayah Jayawijaya, diprakirakan hujan sedang, serta waspadai adanya potensi hujan yang dapat disertai dengan petir di wilayah Sorong dan Merauke,” paparnya.
Satriana mengingatkan kepada masyarakat bahwa informasi tersebut merupakan gambaran umum terkait cuaca hari ini. Adapun informasi terkini terkait cuaca dapat diakses melalui aplikasi Info BMKG atau laman web resmi di bmkg.go.id.
Sumber : Antara
-

Ada 13 Lokasi Megathrust di RI, Kepala BMKG Kasih Peringatan Keras
Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap bahwa potensi megathrust sebenarnya bukan hal baru di Indonesia, karena memang sering terjadi banyak gempa.
Setidaknya, jika mengulik data BMKG, sejak gempa besar M7,1 yang terjadi di Megathrust Nankai Jepang Selatan pada Jumat 8 Agustus 2024 pukul 14.42.58 WIB, tercatat ada 7 kali gempa yang mengguncang Indonesia. Namun Daryono memastikan, gempa-gempa itu tidak berkaitan dengan gempa megathrust yang baru mengguncang Jepang.
“Tidak ada ada sama sekali (hubungan rentetan gempa pasca-megathrust di Jepang). Gempa kita memang banyak,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono kepada CNBC Indonesia, dikutip Sabtu (25/1/2025).
Daftar 13 Segmen Megathrust Ancam Wilayah RI
Mengacu pada Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017, berikut daftar 13 segmen megathrust yang mengancam Indonesia:1. Megathrust Mentawai-Pagai dengan potensi gempa M8,9
2. Megathrust Enggano dengan potensi gempa M8,4
3. Megathrust Selat Sunda dengan potensi gempa M8,7
4. Megathrust Jawa Barat-Jawa Tengah dengan potensi gempa M8,7
5. Megathrust Jawa Timur dengan potensi gempa M8,7
6. Megathrust Sumba dengan potensi gempa M8,5
7. Megathrust Aceh-Andaman dengan potensi gempa M9,2
8. Megathrust Nias-Simelue denga potensi gempa M8,7
9. Megathrust Batu dengan potensi gempa M7,8
10. Megathrust Mentawai-Siberut dengan potensi gempa M8,9
11. Megathrust Sulawesi Utara dengan potensi gempa M8,5
12. Megathrust Filipina dengan potensi gempa M8,2
13. Megathrust Papua dengan potensi gempa M8,7.
Tren peningkatan gempa
Sementara, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan, kejadian gempa bumi di Indonesia menunjukkan tren peningkatan.
Di sisi lain, kata dia, alat pemantau yang disebarkan BMKG kini juga semakin banyak.
Hal itu disampaikannya dalam webinar “Resolusi 2025: Mitigasi Bencana Geologi”, yang ditayangkan kanal Youtube Teknik Geofisika ITS.
Dwikorita pun mengingatkan pentingnya pendekatan mitigasi bencana geohidrometeorologi. Tidak hanya gempa bumi dan tsunami, tetapi juga bencana hidrometeorologi yang semakin meningkat akibat perubahan iklim.
Untuk menghadapi tantangan dinamika tektonik yang menunjukkan peningkatan aktivitas, dengan merapatkan jaringan seismograf.
Menurut Dwikorita, pada saat kejadian gempa – tsunami Aceh tahun 2004 silam, hanya ada skeitar 20 seismograf yang ada dan tidak dalam jaringan. Sejak tahun 2008, jelasnya, BMKG membangun sistem info dini gempa dan peringatan dini tsunami. Sensornya terus bertambah hingga kini mencapai ada 550 seismograf.
“Aktivitas kegempaan yang termonitor BMKG mengalami lompatan. Berdasarkan data aktivitas data gempa jangka panjang, ada pola kejadian gempa di Indonesia terus meningkat setiap tahun,” katanya.
“Rata-rata kejadian gempa di tahun 1990-2008 sekitar 2.254 gempa per tahun. Namun, tahun 2009-2017 meningkat jadi 5.389 kejadian gempa. Kemudian melompat mulai tahun 2018-2019, bahkan 2020 ya, melompat bahkan 2018 itu 12.062, 2019 itu masih 11.731,” tambahnya.
(fsd/fsd)
-

Haru Penyerahan Jenazah Zukhi Fitria dan Aulia Belinda Korban Kebakaran Glodok Plaza
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri menyerahkan dua jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat pada Jumat (24/1/2025).
Kedua jenazah yakni Zukhi Fitria Rahdja (42) yang merupakan pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Aulia Belinda Kurapak (28) seorang mantan Pramugari Lion Air.
Suasana haru tampak menyelimuti pihak keluarga ketika penyerahan jenazah yang dilakukan di Instalasi Kedokteran Forensik, atau Posko Postmortem Tim DVI Operasi Kebakaran Glodok Plaza.
Kepala RS Polri Kramat Jati, Brigjen Prima Heru Yulihartono mengatakan kedua jenazah diserahkan usai dinyatakan teridentifikasi melalui pencocokan data antemortem dengan postmortem.
“Saya menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada keluarga. Kiranya Tuhan Yang Maha Esa memberikan kekuatan dan ketabahan,” kata Prima di RS Polri Kramat Jati, Jumat (24/1/2025).
Pantauan di lokasi, jenazah Zukhi yang dinyatakan teridentifikasi berdasar pencocokan data sampel DNA diserahterimakan kepada pihak keluarga sekira pukul 11.12 WIB.
Setelah penyerahan, jenazah Zukhi langsung dibawa menggunakan mobil RS Polri Kramat Jati ke Bandara Soekarno Hatta untuk diterbangkan ke Pekanbaru sesuai keputusan pihak keluarga.
Proses penyerahan jenazah Zukhi Fitria Rahdja di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (24/1/2025). (Bima Putra/TribunJakarta.com)
Sementara jenazah Aulia yang teridentifikasi melalui pemeriksaan DNA dan data medis diserahterimakan sekira pukul 22.28 WIB, setelah pihak keluarga mengadakan prosesi ibadah.
“Terima kasih kepada seluruh keluarga yang telah berkenan dan bersabar menunggu proses identifikasi korban. Kami mohon maaf atas segala yang kurang berkenan,” ujar Prima.
Dalam penyerahan jenazah ini, ibunda Aulia Belinda yang datang ke RS Polri Kramat Jati tampak tak kuasa menahan sedih ketika menerima berkas surat kematian atas nama sang anak.
Matanya berkaca-kaca saat melihat petugas forensik mengangkat peti jenazah terdapat tulisan nama lengkap sang putri, lalu memasukkannya ke mobil jenazah RS Polri Kramat Jati.
Sementara pihak keluarga besar berupaya merangkul ibu Aulia agar tidak larut dalam sedih, mereka saling menguatkan melepas Aulia yang jenazahnya akan dimakamkan di Toraja, Sulawesi Selatan.
“Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu proses identifikasi (jenazah korban Glodok Plaza) yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu,” tutur Prima.
Dari total 14 orang dilaporkan hilang Tim DVI sudah berhasil mengidentifikasi tiga korban, sementara untuk jenazah lain masih dalam proses identifikasi sehingga pihak keluarga dimohon bersabar.
Pasalnya dengan kondisi jenazah yang terbakar atau tak bisa dikenali secara visual, identifikasi hanya dapat dilakukan melalui data medis meliputi sidik jari, gigi, dan sampel DNA.
Sidik jari, gigi, dan DNA menjadi parameter utama dalam identifikasi DVI karena pada ketiganya terdapat karakteristik khusus untuk menunjukkan identitas seseorang secara medis.
Identifikasi melalui DVI menitikberatkan pada ketelitian dibanding kecepatan, agar jenazah yang diserahterimakan kepada masing-masing pihak keluarga sesuai dan dapat memberi kepastian.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
-

Kisah Perwira Terbaik Kopassus Kapten RA Fadillah Gugur Ditembak Musuh di Palagan Pertempuran
loading…
Kapten Inf. R.A Fadillah prajurit terbaik Kopassus gugur saat menumpas pemberontakan bersenjata PRRI. Foto/istimewa
JAKARTA – Tak banyak yang mengenal nama Kapten Inf. R.A Fadillah. Namun bagi prajurit Korps Baret Merah Kopassus , nama tersebut merupakan seorang ksatria sejati pembela Ibu Pertiwi. Dalam pertempuran hebat menumpas pemberontakan bersenjata di Lubuk Jambi, Riau pada 2 April 1958 Kapten R.A Fadillah gugur ditembak musuh.
Karena keberaniannya di palagan pertempuran, nama Kapten R.A Fadillah kemudian diabadikan sebagai nama jalan di Makopassus Cijantung, Jakarta Timur dan Pusdiklatpassus Kopassus, Batu Jajar, Bandung, Jawa Barat.
Dikutip dalam buku ‘Kopassus untuk Indonesia: Profesionalisme Prajurit Kopassus’, Kapten RA Fadillah yang memiliki nama lengkap Raden Achmad Fadillah Tjitrokusumo merupakan perwira Resimen Para Komando Angkatan Darat atau RPKAD (kelak menjadi Kopassus) yang diterjunkan dalam operasi penumpasan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia atau PRRI. Kelompok pemberontak ini dideklarasikan Letkol Ahmad Husein pada 15 Februari 1958 di Padang, Sumatera Barat.
“Maklumat pembentukan PRRI kemudian diikuti dan didukung oleh daerah-daerah lain, seperti Permesta di Sulawesi Utara yang selanjutnya memutuskan hubungan dengan pemerintah pusat,” tulis buku tersebut dikutip Sabtu (25/1/2025).
Sejak usia 16 tahun, RA Fadillah sudah malang melintang terlibat dalam berbagai palagan pertempuran sebagai pejuang kemerdekaan. Mulai dari pelucutan senjata militer Jepang pada 1945 hingga pengusiran penjajah Belanda saat Agresi Militer Militer Belanda I pada 21 Juli hingga 5 Agustus 1947. Termasuk saat Agresi Militer Belanda II pada 19 Desember 1949.
RA Fadillah mengawali karier militernya di pasukan elite TNI AD setelah lulus Sekolah Kader dan Pendidikan Tenaga Pelatih Inti Korps Komando Angkatan Darat (KKAD) yang kini bernama Kopassus. Letda RA Fadillah merupakan prajurit yang mendapat gemblengan keras di bawah pelatih sekaligus Komandan pertama Kesko TT III Pertama sekarang bernama Danjen Kopassus Mayor Mochammad Idjon Djanbi.
Dikutip dari laman resmi Puspen Kopassus, Indonesia yang kala itu baru merdeka mengalami guncangan karena aksi pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh PRRI. Pemerintah yang melihat PRRI sebagai gerakan separatism kemudian memerintahkan TNI untuk meredam kelompok bersenjata ini.