WNI Asal Riau yang Ditembak di Malaysia Bertambah Jadi 3 Orang
Tim Redaksi
PEKANBARU, KOMPAS.com
– Jumlah warga negara Indonesia (WNI) asal Provinsi Riau yang menjadi korban
penembakan di Malaysia
bertambah menjadi tiga orang.
Informasi ini disampaikan oleh Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau, Fanny Wahyu, dalam wawancara di Pekanbaru, Sabtu (1/2/2025).
“Jadi terverifikasi 3 warga Riau,” ungkap Fanny.
Ia menjelaskan bahwa salah satu korban baru yang terverifikasi berasal dari Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, berinisial HA, yang sebelumnya disebut berasal dari Kepulauan Riau.
Dua korban lainnya, MZ dan Basri, juga berasal dari Rupat.
Basri dilaporkan tewas dalam insiden tersebut, dan jenazahnya telah dipulangkan ke kampung halamannya di Kelurahan Terkul, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis pada Rabu malam.
KOMPAS.com/Idon Tanjung. Kepala BP3MI Riau, Fanny Wahyu saat diwawancarai wartawan di Pekanbaru beberapa hari lalu.
Dua korban lainnya juga teridentifikasi, salah satunya berinisial HM, yang berasal dari Aceh.
Namun, satu korban lainnya masih belum terverifikasi karena dalam kondisi kritis.
“Satu korban belum terverifikasi, karena belum sadar pasca-operasi,” kata Fanny.
Empat orang yang diduga sebagai pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal masih berada di Malaysia, dan belum ada kepastian kapan mereka akan dipulangkan.
Fanny menyatakan bahwa dua orang korban yang saat ini dirawat di rumah sakit Malaysia sudah mulai membaik dan dapat memberikan keterangan mengenai kejadian tersebut.
“Dua orang korban sudah bisa memberikan keterangan apa yang terjadi sebenarnya. Berdasarkan pengakuan korban atas nama MZ, bahwasanya mereka tidak menyerang aparat APMM di Malaysia,” jelasnya.
Menyikapi kejadian ini, pemerintah melalui Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) mendesak agar Malaysia bersikap transparan dalam mengungkap kasus ini.
Fanny menegaskan bahwa perwakilan BP2MI melalui Kementerian Luar Negeri dan KBRI akan terus mengawal kasus hukum untuk para korban, serta memastikan perawatan bagi korban yang masih dirawat di rumah sakit.
“Pemerintah akan mengawal korban ini sampai benar-benar sehat dan dikembalikan ke Indonesia,” tegas Fanny.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat yang berencana bekerja di luar negeri agar menempuh jalur resmi dengan melengkapi semua persyaratan dan mengikuti prosedur yang berlaku.
“Kalau mau bekerja ke luar negeri, patuhilah aturan dan prosedur serta Undang-Undang yang berlaku. Dan yang paling utama, hindari oknum atau sindikat yang menawarkan bekerja ke luar negeri secara instan atau ilegal,” tambahnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, lima orang PMI diduga ilegal ditembak oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di Malaysia pada Jumat (24/1/2025).
Dalam insiden tersebut, satu orang korban tewas, sementara empat lainnya mengalami luka parah.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
provinsi: SULAWESI UTARA
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4824958/original/007343000_1715088965-WhatsApp_Image_2024-05-07_at_20.34.36.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Terjadi 22 Kali Gempa Vulkanik Dangkal Gunung Awu di Sangihe, Warga Diminta Waspada
Liputan6.com, Sangihe – Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Awu di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulut, mencatat sebanyak 22 kali gempa vulkanik dangkal pada periode pengamatan pukul 00.00 – 06.00 Wita, Kamis (30/1/2025).
“Untuk status Gunung Awu saat ini masih siaga level III. Bila ada aktivitas yang signifikan nanti akan beritahukan,” ungkap Kepala Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Sulawesi dan Maluku Juliana DJ Rumambi pada, Kamis (30/1/2025).
Dia mengatakan, gempa vulkanik yang terekam tersebut memiliki amplitudo antara 5-36 milimeter dengan durasi 5-16 detik.
Selain itu, terekam juga gempa vulkanik dalam sebanyak satu kali dengan amplitudo 30 milimeter, S-P : 0.5 detik dengan durasi 22 detik, dan gempa tektonik jauh sebanyak lima kali, amplitudo: 5-12 milimeter, S-P : tidak terbaca, dengan durasi antara 60-85 detik.
“Pada tingkat aktivitas Gunung Awu Siaga level III, masyarakat tetap mematuhi radius bahaya yang direkomendasikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral,” ujarnya.
Dia mengatakan, beberapa rekomendasi harus dipatuhi masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak mendekati dan beraktivitas dalam radius empat kilometer dari kawah puncak Gunung Awu.
Masyarakat di sekitar Gunung Awu diharapkan tetap tenang, tidak terpancing isu-isu mengenai aktivitas Gunung Awu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Masyarakat maupun pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan tingkat aktivitas maupun rekomendasi Gunung Awu setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia,” ujarnya.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5115198/original/040044800_1738292985-WhatsApp_Image_2025-01-30_at_15.01.36.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dalam Sepekan, 3 Warga Alami Kecelakaan Saat Mendaki Gunung Klabat
Liputan6.com, Minahasa Utara – Dalam sepekan terakhir, ada 3 warga yang mengalami kecelakaan saat mendaki Gunung Klabat di Kabupaten Minahasa Utara, Sulut. Satu mendetita cedera, sedangkan dua mengalami penurunan suhu tubuh secara drastis atau hipotermia.
Personel Kantor Basarnas Manado pada, Kamis (30/1/2025), mengevakuasi seorang pendaki Gunung Klabat yang mengalami cedera kaki. Hal ini diungkapkan Humas Basarnas Manado Nuriadin Gumelang.
“Pendaki yang bernama Josua Kodoati, berusia 16 tahun, asal Perumahan SBY 4 Airmadidi, Minahasa Utara, mengalami kecelakaan di Pos 5 Gunung Klabat,” ungkap Nuriadin.
Dia mengatakan pendaki tersebut mengalami cedera kaki bagian bawah sehingga kesulitan berjalan.
Mendapat informasi tersebut, Kantor Basarnas Manado segera mengerahkan satu tim untuk menuju lokasi kejadian.
“Setibanya di Pos 5 pada pukul 07.00 Wita, tim rescue bertemu dengan korban dan langsung memberikan perawatan pertama untuk mengatasi cedera yang diderita,” ujarnya.
Setelah melakukan penanganan medis, tim kemudian mengevakuasi Josua menuju Rumah Sakit Walanda Maramis di Airmadidi, Minahasa Utara.
Korban tiba di rumah sakit dalam kondisi stabil dan selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
“Proses evakuasi berjalan lancar berkat respons cepat tim Basarnas yang segera turun ke lokasi begitu mendapatkan informasi mengenai kecelakaan tersebut,” ujarnya.
Dua Pendaki Alami Hipotermia
Sebelumnya, seorang pendaki mengalami hipotermia atau penurunan suhu tubuh saat mendaki Gunung Klabat di Kabupaten Minahasa Utara, Sulut, pada Sabtu (25/1/2025), pukul 16.30 Wita.
Humas Basarnas Manado Nuriadin Gumelang mengungkapkan, korban laki-laki bernama Larry Sundah (25), asal Desa Kaasar, Kecamatan Kauditan, Kabupaten Minahasa Utara.
Kejadiannya bermula pada, Sabtu (25/1/2025), sekitar pukul 16.30 Wita, Larry Sundah bersama dua orang temannya memulai pendakian Gunung Klabat.
Namun, saat mereka hendak turun pada pukul 17.00 Wita, korban mengalami hipotermia di Pos 5 akibat kehujanan dan tidak mampu melanjutkan perjalanan.
Salah satu temannya berusaha turun menuju Pos 4 untuk mencari sinyal telepon, namun karena cuaca buruk yang hujan dan berangin, tidak ada sinyal yang ditemukan.
“Rekan korban kemudian turun gunung dan melaporkan kejadian tersebut ke KPP Manado, meminta bantuan tim SAR,” ujarnya.
Tim Rescue KPP Manado segera merespons laporan tersebut. Pada pukul 22.05 Wita, Tim SAR bergerak menuju lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi. Setelah melakukan perjalanan semalaman, pada pukul 04.20 Wita dini hari, tim berhasil menemukan korban di Pos 5.
“Tim SAR segera melakukan asesmen dan memastikan kondisi korban,” ujarnya.
Proses evakuasi berlangsung hingga pukul 12.15 Wita, Selasa (28/1/2025). Korban berhasil dibawa turun dengan selamat dan langsung diserahkan kepada pihak keluarga dalam keadaan baik.
Di waktu yang hampir bersamaan, seorang perempuan muda dilaporkan mengalami hipotermia atau penurunan suhu tubuh di Pos 12 Gunung Klabat, Kabupaten Minahasa Utara, Sulut. Peristiwa ini terjadi pada, Sabtu (25/1/2025), sekitar pukul 19.20 Wita.
Pendaki itu diketahui bernama Icha (21), wanita asal Desa Matungkas, Kabupaten Minahasa Utara, Sulut. Icha mengalami hipotermia setelah terjebak hujan deras saat di Gunung Klabat bersama enam rekannya.
Salah satu dari kelompok pendaki tersebut tidak mampu melanjutkan perjalanan dan akhirnya terjatuh sakit di Pos 12 Gunung Klabat. Dua orang rekan korban kemudian turun menuju Pos 6 untuk mencari sinyal telepon guna melaporkan kejadian tersebut.
Laporan diterima oleh Kantor Basarnas Manado pada pukul 21.50 Wita, yang segera mengerahkan Tim Rescue Basarnas Manado. Tim SAR bergerak menuju lokasi kejadian dan tiba di sana sekitar pukul 22.00 Wita.
“Korban ditemukan dalam keadaan selamat, meski kondisinya lemah, dan segera dievakuasi,” tutur Kepala Basarnas Manado George Randang.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5112312/original/041266100_1738131795-IMG-20250128-WA0081.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polisi Gerebek Kafe, Tangkap Sindikat Penggelapan Mobil di Gorontalo
Kasus ini bermula ketika salah satu pelaku, IR, meminjam sebuah mobil Suzuki Ignis dari sebuah rental kendaraan di Kota Gorontalo pada 16 Januari 2025 dengan alasan menjemput keluarga di Palu, Sulawesi Tengah. Namun, GPS kendaraan tersebut justru menunjukkan lokasi di wilayah Sulawesi Utara.
Pemilik rental yang curiga kemudian berusaha menghubungi IR, tetapi tidak berhasil. Karena merasa ada kejanggalan, pemilik rental akhirnya melapor ke Polresta Gorontalo Kota.
“Hasil interogasi awal mengungkapkan bahwa mobil tersebut telah dijual dengan harga Rp27 juta,” ungkap Kompol Leonardo.
Saat ini, keempat pelaku telah diserahkan kepada penyidik untuk proses penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut.
Kompol Leonardo menegaskan bahwa penangkapan ini menjadi bukti komitmen Polresta Gorontalo Kota dalam memberantas tindak pidana, termasuk kasus penggelapan kendaraan.
“Kami berharap penangkapan ini memberikan efek jera bagi pelaku serta meningkatkan rasa aman masyarakat di Kota Gorontalo,” tutupnya.
Dengan keberhasilan ini, Polresta Gorontalo Kota menunjukkan keseriusan dalam menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat, khususnya dalam menangani kejahatan yang merugikan sektor usaha jasa transportasi.
/data/photo/2025/01/29/679a1f3a768dd.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)





