provinsi: SULAWESI UTARA

  • Idul Fitri 2025 Tanggal Berapa? Ini Jadwal dan Penjelasan Lengkap Sidang Isbat Lebaran 2025

    Idul Fitri 2025 Tanggal Berapa? Ini Jadwal dan Penjelasan Lengkap Sidang Isbat Lebaran 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Pertanyaan seputar pelaksanaan Sidang Isbat Idul Fitri 2025 kerap muncul menjelang akhir Ramadhan, karena sidang isbat memiliki peran penting dalam menentukan tanggal 1 Syawal 1446 H.

    Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia akan mengadakan sidang isbat untuk menetapkan Hari Raya Idul Fitri berdasarkan hasil rukyatul hilal yang dilakukan di berbagai daerah di Indonesia.

    Lantas, kapan pelaksanaan sidang tersebut dan bagaimana proses penentuannya? Berikut adalah informasi lengkapnya:

    Sidang Isbat Penentuan Lebaran 2025 Akan Dilaksanakan hari ini, simak jadwal lengkapnya!

    Sidang isbat untuk menentukan 1 Syawal 1446 H atau Lebaran 2025 akan dilaksanakan hari ini, yang bertepatan dengan tanggal 29 Ramadhan.

    Jam Berapa Sidang Isbat Idul Fitri 2025 Akan Digelar?

    Berikut adalah informasi mengenai waktu dimulainya sidang isbat Lebaran 2025:

    Jadwal Sidang Isbat Lebaran 2025

    Sidang isbat untuk menetapkan 1 Syawal 1446 H atau Lebaran 2025 akan diadakan pada hari Sabtu, 29 Maret 2025.

    Berdasarkan informasi resmi dari Bimas Islam Kementerian Agama, sidang ini dijadwalkan mulai pukul 18.30 WIB dan akan berlangsung secara tertutup.

    Berikut tahapan pelaksanaan sidang isbat:

    Hari, Tanggal: Sabtu, 29 Maret 2025 Lokasi: Auditorium HM. Rasjidi Kemenag RI, Jl. MH. Thamrin No. 6, Jakarta Pusat

    Rangkaian Kegiatan Sidang Isbat:

    Pukul 16.30 WIB – Seminar Posisi Hilal (Terbuka untuk umum dan disiarkan secara live streaming di YouTube Bimas Islam TV) Pukul 18.30 WIB – Pelaksanaan Sidang Isbat (Bersifat tertutup untuk umum) Pukul 19.05 WIB – Konferensi Pers Penetapan 1 Syawal 1446 H (Disiarkan secara langsung di YouTube Kemenag RI dan Bimas Islam TV) Pemantauan Hilal di Berbagai Lokasi di Indonesia

    Berdasarkan informasi dari laman resmi Bimas Islam Kemenag, pemantauan hilal untuk awal Syawal 1446 H akan dilakukan di berbagai lokasi di Indonesia, antara lain:

    Aceh: Observatorium Tgk Chiek Kuta Karang, Lhoknga Sumatra Utara: Anjungan Lantai IX Kantor Gubernur Sumatra Utara, Medan Sumatra Barat: Rooftop Hotel Rangkayo Basa Syofyan Inn, Padang Riau: Rooftop Premier Hotel, Pekanbaru Kepulauan Riau: Pantai Setumu Dompak, Kota Tanjungpinang Jambi: Rooftop Hotel Odua Weston, Kota Jambi Sumatra Selatan: Helipad Hotel Aryaduta, Palembang Bangka Belitung: Pantai Tanjung Raya, Bangka Bengkulu: Jalan Pariwisata No. 1, Kota Bengkulu Lampung: POB Pantai Canti, Kalianda, Lampung Selatan DKI Jakarta: Gedung Kanwil Kemenag DKI Jakarta Jawa Barat: POB Gunung Putri, Kota Banjar Banten: Pantai Anyer. ****

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Bus masih jadi andalan pemudik kelas menengah-bawah

    Bus masih jadi andalan pemudik kelas menengah-bawah

    Jakarta (ANTARA) – Penggunaan bus masih menjadi andalan bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah sebagai pilihan transportasi angkutan mudik Lebaran karena harga tiket yang lebih ekonomis, meskipun harus memakan waktu tempuh perjalanan yang lebih lama.

    Salah satu pemudik, Najmi Nabila (30) memilih bus lintas Sumatera dengan tujuan kota Padang dan berangkat dari Terminal Kampung Rambutan karena menggunakan bus lebih terjangkau di tengah tingginya harga tiket pesawat saat mendekati Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

    “(Harga) tiket pesawat naik dan kami telat pesan, seharusnya pesan sejak awal (jauh-jauh hari sebelum mendekati Lebaran sehingga lebih murah), sekarang sudah Rp3 jutaan. Ini (bus lintas Sumatera) hanya Rp800-an. Karena harga sih, harganya lebih terjangkau,” kata Najmi saat dijumpai di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Sabtu.

    Dengan menggunakan bus lintas Sumatera, waktu tempuh pada hari normal bisa sekitar 24 jam. Jika terjadi kemacetan, terutama antrean saat memasuki Pelabuhan Merak, maka waktu tempuh perjalanan bisa sampai satu setengah hari, bahkan hampir dua hari.

    Apalagi, jadwal keberangkatan bus yang ditumpangi Najmi ini mundur. Seharusnya, bus berangkat pukul 8.30 WIB dari Terminal Kampung Rambutan, namun rupanya diundur hingga sore hari.

    “Nggak tahu kami dapat Lebaran atau tidak, kayaknya nggak dapat juga (Shalat Id di kampung halaman),” ujar Najmi sambil tertawa.

    Maka untuk menghemat waktu dan anggaran, Najmi memutuskan untuk menggunakan pesawat untuk kembali ke Jakarta setelah merayakan Lebaran di Padang.

    Sementara itu, Yuliati (55 tahun) yang membawa serta tujuh anggota keluarganya juga mengalami hal serupa. Bus dengan tujuan kota Palembang seharusnya dijadwalkan berangkat pukul 13.00 WIB, namun rupanya juga diundur.

    “(Kami) bisanya (menggunakan) bus. Kalau pesawat, kami nggak sanggup, mahal. Ini (bus) juga mahal (menurut kami), ini saja sudah kena Rp600 ribu,” kata Yuliati.

    Bagi Yuliati dan keluarganya, ini menjadi momen pertama menggunakan bus lintas Sumatera dari Jakarta menuju Palembang. Biasanya, ia bersama keluarga menggunakan mobil pribadi dan kemudian menyeberang menggunakan kapal melalui Pelabuhan Merak.

    “Mudah-mudahan Lebarannya hari Senin, jangan besok (Minggu). Kalau besok, nggak keburu untuk masak-masak (di kampung halaman),” kelakar Yuliawati, sambil berharap keberangkatan bus lintas Sumatera tidak molor hingga berjam-jam.

    Pada kesempatan terpisah, Pengendali Terminal Kampung Rambutan Mulyono mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan operator bus antarkota antar provinsi (AKAP) supaya penumpang dapat terlayani dengan cepat.

    “Untuk mengatasi delay, kami siapkan juga bus bantuan atau tambahan. Untuk tidak memberi rasa kecemasan pada penumpang, setiap beberapa menit sekali kami akan memberikan informasi bahwa kendaraan yang akan dinaiki penumpang misalnya mengalami keterlambatan,” kata Mulyono.

    Pada Sabtu atau H-2 Lebaran, Terminal Kampung Rambutan memberangkatkan sebanyak 1.188 pemudik dengan menggunakan 57 bus sejak pukul 06.00 hingga 14.00 WIB. Adapun pada Jumat (28/3) atau H-3 Lebaran, jumlah pemudik yang berangkat total sebanyak 3.324 dengan menggunakan 165 bus.

    Sejak H-10 Lebaran atau 21 Maret 2025, jumlah penumpang yang berangkat dari Terminal Kampung Rambutan terus meningkat secara gradual dari semula 744 orang menjadi 1.250 orang pada H-9 Lebaran dan terakhir naik signifikan menjadi 3.324 pada H-3 Lebaran.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Daftar Lokasi Salat Idul Fitri 2025 Prabowo, Jokowi, Pejabat dan Gubernur-Wagub Jakarta – Halaman all

    Daftar Lokasi Salat Idul Fitri 2025 Prabowo, Jokowi, Pejabat dan Gubernur-Wagub Jakarta – Halaman all

    Daftar Lokasi Salat Idul Fitri 2025 Prabowo, Jokowi, Pejabat dan Gubernur-Wagub Jakarta

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Berikut ini daftar lokasi Salat Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah/2025 Prabowo, Jokowi, Menteri Kabinet Merah Putih, dan Gubernur-Wakil Gubernur Jakarta.

    Presiden Kedelapan Prabowo Subianto

    Lokasi Salat Idul Fitri

    Masjid Istiqlal Jakarta

    Presiden Ketujuh Joko Widodo

    Lokasi Salat Idul Fitri

    Masjid Istiqlal Jakarta

    Presiden Keenam Susilo Bambang Yudhoyono

    Lokasi Salat Idul Fitri

    Masjid Istiqlal Jakarta

    Menteri Agama Nasaruddin Umar

    Lokasi Salat Idul Fitri

    Masjid Istiqlal Jakarta

    Gubernur Jakarta Pramono Anung

    Lokasi Salat Idul Fitri

    Masjid Fatahillah Balai Kota Jakarta

    Wakil Gubernur Jakarta

    Rano Karno

    Lokasi Salat Idul Fitri

    Masjid Fatahillah Balai Kota Jakarta

    Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi

    Lokasi Salat Idul Fitri

    Lapangan Gasibu

    Untuk diketahui, Salat Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah/2025 kemungkinan akan dilakukan pada Senin 31 Maret 2025.

    Hal ini karena hilal belum terlihat.

    Muhammadiyah menetapkan awal Lebaran pada Senin, 31 Maret 2025. Menteri Agama Nasaruddin Umar juga memperkirakan satu Syawal 1446 Hijriah pada Senin.

    Hilal 1 Syawal 1446 Hijriah dipastikan tidak terlihat di wilayah Aceh, Sabtu (29/3/2025).

    Berdasarkan perhitungan Tim Falakiyah Kementerian Agama (Kemenag) Aceh, ketinggian hilal di Aceh adalah minus (-) 1,07 derajat di bawah ufuk dengan elongasi geosentrik 1,2 derajat dan elongasi toposentrik 1,5 derajat.

    Merujuk pada data tersebut, maka hilal di Aceh belum memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), dilansir Serambinews.com.

    Sebagai informasi, Kemenag akan menggelar sidang isbat pada Sabtu sore ini, terkait pengumuman kapan Idul Fitri 2025.

    Pemantauan hilal dilakukan di 33 wilayah, berikut daftarnya:

    Aceh – Observatorium Tgk Chiek Kuta Karang, Lhoknga

    Sumatra Utara – Anjungan Lantai IX Kantor Gubernur Sumatra Utara, Medan

    Sumatra Barat – Rooftop Hotel Rangkayo Basa Syofyan Inn, Padang

    Riau – Rooftop Premier Hotel, Pekanbaru

    Kepulauan Riau – Pantai Setumu Dompak, Kota Tanjungpinang

    Jambi – Rooftop Hotel Odua Weston, Kota Jambi

    Sumatra Selatan – Helipad Hotel Aryaduta, Palembang

    Bangka Belitung – Pantai Tanjung Raya, Bangka

    Bengkulu – Jalan Pariwisata No. 1, Kota Bengkulu

    Lampung – POB Pantai Canti, Kalianda, Lampung Selatan

    DKI Jakarta – Gedung Kanwil Kemenag DKI Jakarta

    Jawa Barat – POB Gunung Putri, Kota Banjar

    Banten – Pantai Anyer

    Jawa Tengah – Pantai Binangun, Rembang

    DI Yogyakarta – POB Syekh Bela Belu, Parangtritis, Bantul

    Jawa Timur – Bukit Condrodipo, Gresik

    Kalimantan Barat – Pantai Indah, Sungai Kakap, Kubu Raya

    Kalimantan Tengah – Menara Masjid Raya Darussalam, Palangka Raya

    Kalimantan Timur – Puncak Hotel Five Premiere, Samarinda

    Kalimantan Selatan – Rooftop Zuri Express Hotel, Banjarmasin

    Kalimantan Utara – SATRAD 225 Tarakan, Kota Tarakan

    NTB – Pantai Loang Baloq, Mataram

    NTT – Rooftop Gedung Pelayanan BMKG, Kota Kupang

    Sulawesi Selatan – Delf Apartemen, Makassar

    Sulawesi Barat – Tanjung Mercusuar Sumare, Mamuju

    Sulawesi Tenggara – Pantai Bahari, Kabupaten Kolaka

    Sulawesi Utara – Apartemen MTC Megamas, Manado

    Gorontalo – Obyek Wisata Hiu Paus, Bone Bolango

    Sulawesi Tengah – Gedung Observasi, Donggala

    Maluku – Halaman Samping Rumah Dinas Wakil Gubernur, Ambon

    Maluku Utara – Pantai Ropu Tengah Balu, Halmahera Barat

    Papua – The Hele’yo Yobeh, Sentani, Jayapura

    Papua Barat – Hotel Kota Sorong.

  • Mudik Lancar! Pertamina Sediakan SPBU RMO di Jalur Palembang-Jambi

    Mudik Lancar! Pertamina Sediakan SPBU RMO di Jalur Palembang-Jambi

    Bisnis.com, PALEMBANG – PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel) menawarkan layanan yang nyaman bagi para pemudik lebaran di tahun 2025, termasuk untuk jalur Palembang menuju Jambi.

    Layanan tersebut tersedia di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) yang telah diterapkan Retail Make Over atau RMO.

    Sales Branch Manager 1 Sumatra Selatan (Sumsel) Arif Zarkhasi Widiyanto menjelaskan program RMO merupakan inovasi Pertamina dalam meningkatkan fasilitas bagi pelanggan yang sedang melakukan pengisian bahan bakar di SPBU.

    Retail make over yang dilakukan Pertamina meliputi peningkatan sejumlah sarana prasarana diantaranya totem SPBU, toilet, serta tempat beribadah (Mushola).

    Tidak hanya itu, Arif menyampaikan bahwa beberapa SPBU RMO juga menyediakan sejumlah tenant yang diisi dengan fasilitas seperti mesin ATM, atau penjualan makanan dan minuman, serta produk lainnya.

    “Jadi saat di SPBU masyarakat, khususnya yang tengah melakukan mudik, tidak hanya bisa melakukan pengisian BBM tetapi juga menikmati layanan lain seperti toilet yang lebih bersih, dan mushola yang lebih nyaman,” ujarnya.

    Saat ini, jumlah SPBU RMO di wilayah Sumsel terdapat sebanyak 30 SPBU, dengan 16 SPBU berada di Kota Palembang.

    Sementara khusus di jalur mudik Palembang menuju Jambi, SPBU RMO dapat ditemukan di lima titik berbeda yaitu dua titik di daerah Musi Dua Palembang, satu titik di Jalan Bypass Alang-alang Lebar, satu titik di Kecamatan Babat Supat, Kabupaten Musi Banyuasin, dan satu titik berada di Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin.

    “Jadi nanti pemudik yang mungkin lelah dari perjalanan keluar tol sampai ke arah Jambi, bisa beristirahat di SPBU RMO milik Pertamina,” tuturnya.

    Di samping itu, untuk memastikan kualitas BBM yang disalurkan kepada masyarakat sesuai standar, setiap SPBU Pertamina juga rutin melakukan pengecekan pada seluruh jenis bahan bakar.

    Arif menerangkan, pengecekan dilakukan sebanyak dua kali yakni setiap pagi hari sebelum berjualan dan kedua pengecekan sebelum dilakukan pembongkaran pada mobil pengangkut BBM.

    “Pengecekan tidak hanya untuk Pertamax tetapi seluruh BBM di pagi hari untuk melihat apakah kualitas sesuai atau ada tidaknya kontaminasi. Selain itu dilakukan pengecekan sebelum pembongkaran, setiap mobil datang dilakukan sampling,” jelasnya.

    Salah seorang pemudik asal Bandung menuju Medan, Leo (32) yang baru saja menggunakan fasilitas toilet di SPBU RMO wilayah Sungai Lilin mengatakan bahwa saat perjalanan mudik, keberadaan toilet yang bersih dan nyaman sangat dibutuhkan.

    Apalagi jika layanan tersebut berada di SPBU, dia bisa sekaligus memanfaatkannya saat mengisi bahan bakar kendaraan.

    “Iya, bagus kalau ada (toilet dan layanan) jadi kita diperjalanan bisa gampang kalau mau buang air kecil atau ibadah di satu tempat,” ungkapnya.

    Sebagai informasi bahwa layanan SPBU RMO ini tidak hanya tersedia saat momen mudik, tetapi juga bisa digunakan oleh para pelanggan Pertamina yang sedang dalam perjalanan bisnis dan lain sebagainya di hari biasa.

  • Ricuh, Emak-emak Ngomel di Acara Richard Lee dan Pemkot Palembang Bagi-bagi Rendang, Ini Kata Kadis

    Ricuh, Emak-emak Ngomel di Acara Richard Lee dan Pemkot Palembang Bagi-bagi Rendang, Ini Kata Kadis

    TRIBUNJAKARTA.COM – Viral di media sosial yang menayangkan acara Pemerintah Kota Palembang dan dr Richard Lee bagi-bagi rendang, berujung kericuhan.

    Dikutip dari Instagram @medsos_rame, antusias warga menghadiri acara tersebut sangat besar.

    Terlihat dari antrean warga yang mengular panjang untuk mendapatkan kupon pengambilan rendang. 

    Sayangnya, tak semua warga kebagian kupon. 

    Mereka yang tak mendapatkan kupon mengaku kecewa lantaran telah menunggu lama dan kelelahan. 

    Antrean pun sempat tak terkendali karena warga berebutan mengambil kupon yang ditebar. 

    Mereka berebutan mengambil kupon yang jatuh di bawah tanah.

    Bahkan ada sejumlah emak-emak yang terjatuh karena terdorong oleh warga lainnya. 

    “Dilempar (kuponnya), engga dapat. Sakit saya terguling-guling. Saya (antre) dari jam 2, tapi enggak dapat,” kata Ranti, warga Palembang seperti dikutip dari akun tersebut yang mengambil dari video @liputan6. 

    Ibu Eka senasib dengan Ranti. 

    Harapannya untuk mendapatkan rendang hari itu juga sirna lantaran tak kebagian kupon. 

    “Lama nunggu di sini, enggak dapat (kuponnya). Jangan janji-janji manis kita udah datang jauh-jauh, kasihanilah,” ujarnya kecewa. 

    Kendati ada kericuhan terkait kupon pembagian rendang, Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang, Sulaiman Amin, mengatakan acara tersebut secara keseluruhan berlangsung baik. 

    Hal itu karena terjalinnya koordinasi antara pihak pemerintah dengan penyelenggara. 

    “Kita ikuti dari awal acaranya sangat tertib. Ada acara formal dan non formalnya, ini acara jalan seperti yang kita harapkan. Ini lah contoh bahwa kalau suatu event kegiatan dikoordinasikan dan mendapat izin serta difasilitasi oleh pemerintah,” ujarnya. 

    Sulaiman pun menyinggung acara serupa yang dilakukan oleh konten kreator, Willie Salim, yang justru menimbulkan kecaman dari masyarakat Kota Palembang. 

    “Kita bandingkan dengan kegiatan kemarin, tanpa pemberitahuan dan tanpa koordinasi ya kita dari pemerintah tidak bertanggung jawab,” tambahnya. 

    Bagi-bagi rendang hingga THR

    dr Richard Lee bersama pejabat kota membuat acara masak besar di BKB.

    Mengusung tema Social Recovery Masak Besak Warga Palembang, Masak Rendang dan Ayam Kecap, acara tersebut akan dilakukan pada Kamis 27 Maret 2025.

    Acara yang digelar di Plaza Benteng Kuto Besak tersebut akan memasak rendang dan ayam kecap untuk warga Palembang.

    Selain dr Richard Lee, acara itu juga dihadiri H. Herman Deru dan H. Cik Ujang selaku Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan.

    Ratu Dewa dan Prima Salam sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palembang, pun akan memeriahkan acara.

    Lebih lanjut, dr Richard Lee mengungkap bahwa acara masak besarnya bukan untuk buka bersama alias bukber meski digelar di bulan Ramadan.

    “Aku mau klarifikasi sedikit bahwa besok bukan bukber ya. Jadi besok itu aku masak besar mulai jam 2 siang,” ujardr Richard.

    “Nanti sudah selesai masak kita bagikan ke masyarakat sekitar yang dateng ketemu aku pastinya di Benteng Kuto Besak jam 2 siang sampai selesai,” imbuhnya.

    “Aku seneng banget karena acara ini didukung banyak pihak, baik dari Pemprov, Pemkot, ada juga dari HIPMI, Gencar, dan lain-lain,” tutur dr Richard.

    dr Richard lantas mengungkap dirinya akan menyumbang satu ton ayam untuk acara tersebut.

    “Jadi acara ini kita buat besar banget. Ada 300 kilo daging (sapi) dan juga ada satu ton ayam,” terang dr Richard Lee.

    “Dari aku, aku nyumbangin satu ton ayam. Dari temen-temen yang lain menyumbangkan 300 kilogram daging (sapi),” sambungnya.

    Selain bagi-bagi 300 kg sapi dan 1 ton ayam yang sudah dimasak, Richard Lee juga memberikan THR kepada masyarakat yang hadir.

    Dikutip dari Instagramnya pada Kamis (27/3/2025), Richard Lee memposting video saat timnya sedang menyiapkan amplop THR.

    Terlihat di atas meja sudah dipenuhi amplop dan uang Rp 5000 beberapa gepok.

    Richard Lee menyebut THR ini akan dibagikan kepada anak-anak yang ada di Benteng Kuto Besak (BKB), Kota Palembang, nanti.

    “Kita lagi siapin amplop lebaran, ini untuk anak-anak di BKB hari ini.

    Jadi anak-anak di BKB, hari ini kita sudah siapin amplop lebaran, THR-an,” ujarnya dalam video tersebut.

     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Harga daging sapi di Baturaja Sumsel melonjak jelang Lebaran

    Harga daging sapi di Baturaja Sumsel melonjak jelang Lebaran

    Baturaja (ANTARA) – Harga daging sapi di pasar tradisional Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Sumsel melonjak jelang Lebaran Idul Fitri 2025, kini Rp140.000 per kilogram (Kg) dari sebelumnya sekitar Rp120.000/Kg.

    “Pada H-2 Idul Fitri harga daging sapi kini mencapai Rp140.000 per kilogram,” kata Yani, salah seorang pedagang daging sapi potong di Pasar Atas Baturaja, Sabtu.

    Dia menjelaskan, kenaikan harga tersebut terjadi sejak hari ini atau H-2 seiring dengan meningkatnya jumlah pembeli.

    Masyarakat mulai ramai membeli daging sapi potong untuk kebutuhan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

    “Alhamdulillah meskipun harga naik namun diiringi dengan daya beli masyarakat meningkatkan drastis. Pagi ini saja daging sapi potong yang terjual sudah mencapai sekitar 50 kilogram,” katanya.

    Hal senada diungkapkan Supri, pedagang daging sapi potong lainnya bahwa kenaikan harga tersebut disebabkan modal dari agen tempat pemotongan hewan mematok harga tinggi seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat.

    “Biasanya kenaikan harga puncaknya terjadi pada H-1 Idul Fitri hingga menembus angka Rp150 ribu per kg seperti Lebaran tahun lalu,” ujarnya.

    Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Disperindag OKU Irfan Maradona menanggapi bahwa kenaikan harga daging sapi potong tersebut masih tergolong wajar karena tidak melebihi harga eceran tertinggi (HET) pemerintah.

    HET daging sapi Rp140 ribu per kilogram.

    “Kami juga mengimbau pedagang agar tidak memanfaatkan momentum Idul Fitri untuk menaikkan harga melebihi HET yang telah ditentukan,” tegasnya.

    Pihaknya akan menggencarkan pemantauan pada sejumlah pasar tradisional di Kota Baturaja untuk memastikan harga kebutuhan pokok, termasuk daging sapi potong tetap stabil menjelang lebaran.

    Pewarta: Edo Purmana
    Editor: Iskandar Zulkarnaen
    Copyright © ANTARA 2025

  • Warga Pasar Rebo Diimbau Tak Gelar Takbir Keliling dan Sulut Petasan Pada Malam Idulfitri

    Warga Pasar Rebo Diimbau Tak Gelar Takbir Keliling dan Sulut Petasan Pada Malam Idulfitri

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR REBO – Warga Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur diimbau tidak melakukan konvoi takbir keliling dan menyalakan petasan saat merayakan Idulfitri 1446 Hijriah.

    Camat Pasar Rebo, Mujiono mengimbau warga tidak melakukan konvoi takbir keliling saat malam Idulfitri 1446 Hijriah guna menjaga situasi kondusif dan mencegah hal-hal tidak diinginkan.

    “Kita berharap warga tidak melakukan takbiran di jalan. Pada waktu malam takbiran nanti cukup di masjid, di musola, atau lingkungan sekitar,” kata Mujiono di Jakarta Timur, (29/3/2025).

    Nantinya jajaran Kecamatan, Polsek, dan Koramil Pasar Rebo juga akan melakukan penjagaan di sejumlah titik untuk mencegah konvoi, dan gangguan keamanan lain pada malam takbiran.

    Di antaranya di Jalan Raya Bogor yang merupakan perbatasan antara Depok dengan Jakarta Timur, serta Jalan TB Simatupang perbatasan Jakarta Timur dengan Jakarta Selatan.

    “Sebenarnya kita termasuk wilayah yang aman, namun kita tiga pilar tetap antisipasi. Harapan kita masyarakat bisa mengadakan takbiran di masjid, agar bisa beribadah dengan khusyuk,” ujarnya.

    Mujiono juga mengimbau warganya untuk tidak menyalakan petasan saat malam takbiran Idulfitri 1446 Hijriah guna mencegah terjadinya kebakaran, dan memastikan situasi kondusif.

    Kecamatan Pasar Rebo berharap warga dapat menggunakan momentum Idulfitri 1446 Hijriah untuk meningkatkan ibadah, sekaligus memperbaiki diri agar menjadi pribadi lebih baik.

    “Tidak menyalakan mercon, supaya tidak menimbulkan gaduh. Harapannya malam takbiran nanti bisa kita nikmati dengan takbiran yang Islami, yang menambah iman dan takwa kita,” tuturnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Pelabuhan di Malaysia Dipenuhi WNI yang Hendak Mudik ke Riau Jelang Lebaran

    Pelabuhan di Malaysia Dipenuhi WNI yang Hendak Mudik ke Riau Jelang Lebaran

    Malaka

    Pelabuhan di Malaka, Malaysia, dipenuhi oleh warga negara Indonesia (WNI) yang hendak mudik menjelang hari raya Idul Fitri atau Lebaran 2025. Setidaknya, lebih dari 1.000 orang Indonesia memenuhi Terminal Feri Kompleks Imigrasi, Bea Cukai, Karantina, dan Keamanan (ICQS) Kota Laksamana selama seminggu terakhir.

    Dilansir The Star dan Bernama, Sabtu (29/3/2025), para WNI itu hendak kembali ke kampung halaman mereka untuk merayakan Lebaran. Survei Bernama menunjukkan titik masuk laut ke Dumai dan Bengkalis di Riau itu mulai dipenuhi WNI, wisatawan asing, dan warga Malaysia keturunan Indonesia sejak pagi untuk bisa menaiki feri menuju Dumai.

    Para pengusaha tampak mengantar pekerja mereka ke sana baik secara individu maupun berkelompok agar mereka dapat merayakan Lebaran bersama keluarga di kampung halaman. Salah satu yang hendak mudik ke Riau ialah Nor Hazlinda Mohd Wipah (27) yang hendak menuju kampung halaman ibunya di Pekanbaru. Dia terakhir kali pulang ke sana pada tahun 2019, tepat sebelum merebaknya COVID-19.

    “Ini akan menjadi pengalaman pertama saya merayakan Hari Raya di negara lain karena saya menemani ibu saya, yang sudah lama tidak merayakan Hari Raya di desanya di Indonesia. Ini adalah pengalaman yang mendebarkan meskipun kami harus menempuh perjalanan lebih dari dua jam melalui laut dan lima hingga enam jam lagi melalui darat,” kata Nor Hazlinda, yang berasal dari Kuantan, Pahang.

    Dia mengaku tiba di ICQS Melaka sekitar pukul 6 pagi dan terkejut dengan suasana kemeriahan di dermaga dipenuhi dengan WNI yang menunggu untuk pulang ke rumah untuk merayakan Hari Raya.

    “Saya merasa cukup nyaman meskipun saya perkirakan feri akan penuh hari ini karena semua orang pasti akan berebut tempat duduk karena perjalanan feri dibatasi dua kali sehari untuk musim Raya ini, pukul 10 pagi dan 2 siang,” katanya.

    Warga lain, Ahmad Dariman Hariyanto (35), mengaku akan kembali ke Bengkalis melalui laut untuk merayakan Lebaran. Dia mengatakan mudik telah menjadi tradisi sejak dirinya mulai bekerja di Kuala Lumpur 5 tahun lalu.

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • PLN UID Suluttenggo pastikan pasokan listrik aman jelang Lebaran 2025

    PLN UID Suluttenggo pastikan pasokan listrik aman jelang Lebaran 2025

    Manado (ANTARA) – PT. PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Suluttenggo (Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo) memastikan kesiapan pasokan listrik yang andal bagi masyarakat menjelang Lebaran Idul Fitri 2025.

    “Dengan daya mampu pasok 894,08 MW (Megawatt), beban puncak sistem 715,51 MW, serta cadangan daya mencapai 178,57 MW, PLN UID Suluttenggo memastikan pasokan Listrik dalam kondisi aman,” kata General Manager PLN UID Suluttenggo Atmoko Basuki di Manado, Sabtu.

    PLN menyiapkan langkah strategis dan langkah mitigasi untuk menjaga pasokan listrik tetap aman khususnya pada masa siaga Idul Fitri, yaitu sejak 17 Maret 2025 hingga 11 April 2025.

    “PLN UID Suluttenggo berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dengan memastikan keandalan pasokan listrik. Kami menurunkan 2.199 personil yang tersebar di seluruh unit PLN Suluttenggo,” kata Atmoko.

    Selain pengamanan teknis, katanya, koordinasi dengan berbagai pihak juga terus dilakukan guna memastikan kelancaran suplai listrik selama periode siaga ini.

    Sebagai langkah antisipatif, PLN UID Suluttenggo telah membentuk tim yang ditempatkan di lokasi-lokasi strategis, termasuk tempat pelaksanaan Shalat Idul Fitri dan lokasi strategis lainnya.

    Selain itu, telah disiapkan 50 posko siaga di berbagai lokasi dengan dukungan 4 unit crane, 45 unit Gardu Bergerak (UGB), 5 unit Unit Kabel Bergerak (UKB), 3 Uninterruptible Power Supply (UPS), serta 141 mobil operasional.

    Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
    Editor: Iskandar Zulkarnaen
    Copyright © ANTARA 2025

  • Motif Pria di Bengkulu Bunuh Anak Kandung yang Masih 3 Tahun, Parang Diamankan dari Rumah Pelaku – Halaman all

    Motif Pria di Bengkulu Bunuh Anak Kandung yang Masih 3 Tahun, Parang Diamankan dari Rumah Pelaku – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang ayah di Kecamatan Lebong Selatan, Kabupaten Lebong, Bengkulu berinisial HN (35) ditangkap usai membunuh anak kandungnya sendiri yang berusia tiga tahun.

    Kasat Reskrim Polres Lebong, AKP Rabnus Supandi mengatakan HN dapat dijerat pasal pembunuhan berencana.

    “Bisa jadi, tapi sekarang kita jerat dengan pasal 338, tapi kemungkinan ada berencananya atau mengarah ke 340, akan kita dalami lagi,” ungkapnya, Jumat (28/3/2025), dikutip dari TribunBengkulu.com.

    Awalnya, HN menjemput korban dari rumah mantan istrinya kemudian menggorok leher korban.

    HN ditangkap di tempat pelariannya di Kabupaten Rejang Lebong. 

    Berdasarkan hasil penyelidikan, motif pembunuhan yakni sakit hati ajakan rujuk ditolak.

    Korban meninggal karena kekurangan darah serta oksigen.

    Barang bukti yang diamankan yakni senjata tajam jenis parang.

    “Kita juga mengamankan parang yang digunakan pelaku untuk menghabisi korban.” 

    “Untuk selanjutnya kita akan proses sesuai hukum yang berlaku,” tandasnya.

    Kapolres Lebong AKBP Agoeng Ramadhan, mengatakan kasus pembunuhan terjadi di rumah HN pada Kamis (27/3/2025).

    Selama ini korban tinggal bersama ibunya, JA (37) di Desa Karang Anyar, Kecamatan Lebong Tengah.

    Korban sempat menolak ketika dijemput HN, namun tetap diajak keluar.

    “Korban tinggal bersama ibunya, tapi waktu kejadian memang dijemput ayahnya, untuk sekarang kita masih melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku,” tuturnya.

    Kasus pembunuhan terungkap setelah JA mendapat kabar anaknya tewas dibunuh.

    HN ditangkap pada Jumat (28/3/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.

    “Tak sampai 1×24 jam terduga pelaku berhasil kita amankan,” imbuhnya.

    Petugas kepolisian menembak kaki HN karena berupaya melarikan diri.

    “Iya tindakan tegas terukur karena dia berusaha melarikan diri,” tukasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunBengkulu.com dengan judul Kronologi Batita di Lebong Bengkulu Tewas Mengenaskan Dibunuh Ayah Kandung

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunBengkulu.com/Rizki Wahyudi)