provinsi: SULAWESI UTARA

  • Wisatawan Asing Serbu Manado, Turis China Mendominasi

    Wisatawan Asing Serbu Manado, Turis China Mendominasi

    Manado, Beritasatu.com – Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Manado mengalami peningkatan signifikan hingga Maret 2025. China menjadi wisman paling mendominasi.

    Jumlah kunjungan pada 2023 tercatat mencapai 47,36 ribu wisatawan, meningkat tajam dibandingkan dengan 15,24 ribu pada 2021.

    Tren positif ini berlanjut hingga awal 2025, dengan kedatangan wisatawan asing berkisar antara 3.000 hingga 5.000 orang per bulan. Sebagian besar wisatawan berasal dari Tiongkok, yang menyumbang hingga 78% dari total kunjungan.

    Puncak kunjungan terjadi pada 31 Maret 2025, dengan kedatangan 137 turis asal Nanjing melalui penerbangan langsung perdana maskapai TransNusa, yang disambut langsung oleh Gubernur Provinsi Sulawesi Utara.

    Menanggapi peningkatan kedatangan wisatawan internasional melalui Bandar Udara Sam Ratulangi, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII Ambar Suyoko menyampaikan, momen ini menjadi langkah penting dalam mempromosikan Manado sebagai destinasi pariwisata unggulan dengan potensi wisata alam, budaya, dan kuliner yang luar biasa.

    “Penerbangan langsung ini menjadi simbol kebangkitan pariwisata Indonesia, khususnya bagi Manado, yang kini semakin dikenal sebagai tujuan wisata kelas dunia,” ujar Ambar Suyoko kepada wartawan, Jumat (4/4/2025).

    Ia menambahkan, seiring meningkatnya minat wisatawan asing, konektivitas internasional ke Manado juga terus diperluas. Selain rute dari berbagai kota di Tiongkok, kini wisatawan juga dapat menjangkau Manado melalui Singapura dengan maskapai Scoot Air serta dari Kinabalu, Malaysia, menggunakan AirAsia.

    “Kehadiran rute-rute ini semakin mempermudah akses wisatawan dari berbagai negara untuk menikmati keindahan Sulawesi Utara,” jelasnya.

    Sejalan dengan itu, General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Bandar Udara Sam Ratulangi Maya Damayanti menyampaikan, dibukanya penerbangan langsung ke berbagai negara menjadi bagian dari usaha untuk meningkatkan jumlah penumpang internasional di Bandar Udara Sam Ratulangi.

    “Untuk meningkatkan pelayanan, saat ini di Bandar Udara telah tersedia Tourist Information Center di terminal kedatangan untuk memberikan informasi wisata, hotel, dan transportasi,” tambah Maya.

    Kehadiran wisatawan mancanegara ini berdampak positif pada sektor pariwisata lokal, termasuk perhotelan, UMKM, hingga destinasi wisata unggulan seperti Taman Nasional Bunaken, yang menerima 6.447 wisatawan asing sepanjang 2024.

    Pemerintah dan pelaku industri pariwisata optimis tren peningkatan ini akan terus berlanjut, dengan dukungan pembukaan jalur penerbangan internasional, promosi wisata, dan pengembangan atraksi baru untuk memperkuat posisi Manado sebagai destinasi wisata unggulan, selain Bali, di mata wisatawan asing, terutama dari Tiongkok.

    Sejumlah wisatawan yang tiba di Manado melalui Singapura memilih Sulawesi Utara sebagai tujuan utama mereka untuk berburu wisata laut dan pegunungan, seperti diving, snorkeling, dan fotografi alam bawah laut. Wisata kuliner juga menjadi salah satu daya tarik yang tidak boleh dilewatkan.

  • Uskup Emeritus Mgr Petrus Turang Wafat

    Uskup Emeritus Mgr Petrus Turang Wafat

    Liputan6.com, Jakarta – Uskup kedua Keuskupan Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang menghembuskan nafas terakhir pada Jumat (4/4/2025) pukul 06.20 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta Selatan dalam usia 78 tahun.

    Informasi yang dihimpun, Mgr Petrus Turang menderita penyakit komplikasi dan dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta Selatan.

    Jenazah almarhum sesuai rencana akan diberangkatkan ke Kupang pada Sabtu, 5 April 2025 dan selanjutnya disemayamkan di Gereja Kristus Raja Katedral Kupang.

    Almarhum Mgr. Petrus Turang yang lahir di Sulawesi Utara, 23 Februari 1947 menjabat Uskup Agung Kupang sejak 10 Oktober 1997 hingga 9 Maret 2024.

    Sebelum menjabat Uskup Agung Kupang menggantikan Mgr. Gregorius Monteiro, Mgr. Petrus Turang sempat menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif PSE-KWI.

    Beliau ditahbiskan menjadi Uskup Koajutor Keuskupan Agung Kupang oleh Uskup Agung Jakarta Kardinal Julius Darmaatmadja, SJ, didampingi Pro-Nuncio Apostolik untuk Indonesia bergelar Uskup Agung Tituler Bellicastrum Mgr. Pietro Sambi dan Uskup Agung Kupang saat itu Mgr. Gregorius Monteiro, SVD pada 27 Juli 1997 dengan motto Episkopalnya: “Pertransiit Benefaciendo” (Kis. 10:38).

    Pastor Paroki St. Yoseph Pekerja Penfui, RD Krispinus Saku menyampaikan beberapa imbauan dan informasi terkait kedatangan jenazah Mgr Petrus Turang di Kupang pada Sabtu (5/4/2025), pukul 10.00 Wita.

    Pertama, mohon seluruh umat untuk mempersembahkan doa untuk keselamatan beliau.

    Kedua, besok (Sabtu, 5 April 2025) seluruh umat, khususnya wilayah 7, 8, 9, 10, 11 dan Stasi YMY Liliba untuk menjemput jenazah beliau dengan berdiri sambil berdoa sepanjang jalan dari bandara menuju jembatan Liliba.

    “Kita berdiri dengan mengambil sisi kiri dari arah bandara. Umat Kuasi Paroki St. Petrus-Paulus Oesapa dan umat Kuasi Paroki St. Andreas Lasiana akan menempati sisi kanan,” kata RD Krispinus

  • Lebaran Idul Fitri di Gorontalo Kurang Lengkap Tanpa Semangkuk Binte Biluhuta

    Lebaran Idul Fitri di Gorontalo Kurang Lengkap Tanpa Semangkuk Binte Biluhuta

    Liputan6.com, Gorontalo – Provinsi Gorontalo memiliki beragam kuliner khas yang menggugah selera. Salah satu yang paling terkenal adalah Binte Biluhuta, sup jagung khas yang kaya akan cita rasa dan nilai historis.

    Kuliner ini menjadi bagian dari warisan budaya Gorontalo yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional sejak 2016. Dengan rasa gurih, pedas, dan sedikit manis, binte biluhuta menjadi sajian yang selalu dicari, terutama saat perayaan Idul Fitri.

    Nama Binte Biluhuta berasal dari bahasa Gorontalo, di mana “binte” berarti jagung dan “biluhuta” berarti disiram. Seperti namanya, hidangan ini berbahan dasar jagung yang disiram kuah berbumbu khas.

    Jagung dalam sup ini berpadu dengan isian laut seperti ikan cakalang atau udang, menciptakan perpaduan rasa yang khas dan menyegarkan.

    Selain kelezatannya, binte biluhuta juga menyimpan makna filosofis sebagai simbol persatuan dan keharmonisan masyarakat Gorontalo.

    Popularitas binte biluhuta tidak hanya dikenal dari kelezatannya, tetapi juga diabadikan dalam sebuah lagu ciptaan Rusdin Palada yang terkenal pada 1980-an. Lagu ini menggambarkan keautentikan rasa sup jagung yang menggugah selera, seolah mengajak pendengarnya untuk mencicipinya.

    Lebih dari itu, binte biluhuta juga pernah menjadi simbol perdamaian antara dua kerajaan yang bertikai di masa lalu. Kuliner ini menyatukan berbagai kalangan dan menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Gorontalo.

    Selain lezat, binte biluhuta kaya akan manfaat kesehatan. Kandungan serat dalam jagung membantu melancarkan pencernaan.

    “Setelah makan sup jagung ini, perut terasa lebih nyaman,” ujar Irwan Musa, warga Sulawesi Utara.

    Bagi ibu hamil, binte biluhuta juga menjadi pilihan sehat karena kandungan asam folat yang baik untuk pertumbuhan janin dan mencegah risiko bayi lahir cacat. Selain itu, kombinasi ikan dan udang dalam hidangan ini memberikan asupan protein tinggi yang baik untuk kesehatan tubuh.

    KLY Live Mudik 2025 menghadirkan laporan terkini mengenai kondisi arus mudik Lebaran 2025. Mulai dari Stasiun Gambir, Stasiun Pasar Senen, Jalur Pantura dan Bandara Soekarno-Hatta.

  • VIDEO: Kunjungi 30 Rumah Dalam Sehari, Tradisi Turun Temurun Saat Lebaran

    VIDEO: Kunjungi 30 Rumah Dalam Sehari, Tradisi Turun Temurun Saat Lebaran

    Suasana suka cita hari raya idul fitri di Kampung Arab Kelurahan 10 Ilir Kecamatan Ilir Timur 2 Kota Palembang semakin semarak dengan adanya tradisi turun temurun yang disebut ruwatan rumpak rumpakan. Tradisi ini dilakukan dengan bersilaturahmi mengunjungi satu rumah ke rumah lainnya secara beramai ramai, yang diisi dengan menabuh marawis serta salawat.

    Ringkasan

  • Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang Mgr Petrus Turang Meninggal Dunia
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 April 2025

    Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang Mgr Petrus Turang Meninggal Dunia Regional 4 April 2025

    Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang Mgr Petrus Turang Meninggal Dunia
    Tim Redaksi
    KUPANG, KOMPAS.com
    – Uskup emeritus
    Keuskupan Agung Kupang
    , Nusa Tenggara Timur (NTT),
    Mgr. Petrus Turang
    , Pr
    meninggal dunia
    pada Jumat (4/4/2025).
    “Ia betul meninggal tadi pagi pukul 6.20 WIB,” kata Sekretaris Keuskupan Agung Kupang, Romo Erick Fkun, kepada
    Kompas.com
    , Jumat siang.
    Mgr. Petrus Turang meninggal di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta, akibat
    komplikasi penyakit
    .
    Saat ini, lanjut Romo Erick, jenazah Petrus Turang disemayamkan sementara di Katedral Jakarta.
    Jenazah rencananya diterbangkan ke Kupang menggunakan pesawat Garuda pada Sabtu (5/4/2025) besok.
    “Nanti rencananya akan dimakamkan di Katedral Kupang pada Selasa (8/4/2025),” kata Romo Erick.
    Mgr. Petrus Turang lahir di Minahasa, Sulawesi Utara pada 23 Februari 1947. Petrus Turang ditahbiskan menjadi imam pada 8 Desember 1974.
    Pada 27 Juli 1997, di usianya yang genap 50 tahun, Petrus Turang ditahbiskan menjadi Uskup Keuskupan Agung Kupang oleh Mgr. Julius Kardinal Darmaatmadja, S.J.
    Petrus menggantikan Mgr. Gregorius Monteiro, SVD yang mengundurkan diri karena faktor usia.
    Saat usianya genap 75 tahun, Petrus Turang menyampaikan pengunduran diri ke Vatikan.
    Paus di Vatikan menyetujui pengunduran dirinya dan mengangkat Mgr. Hironimus Pakaenoni, Pr sebagai penggantinya pada 29 Maret 2024 lalu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang Mgr Petrus Turang Meninggal Dunia
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 April 2025

    Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang Mgr Petrus Turang Meninggal Dunia Regional 4 April 2025

    Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang Mgr Petrus Turang Meninggal Dunia
    Tim Redaksi
    KUPANG, KOMPAS.com
    – Uskup emeritus
    Keuskupan Agung Kupang
    , Nusa Tenggara Timur (NTT),
    Mgr. Petrus Turang
    , Pr
    meninggal dunia
    pada Jumat (4/4/2025).
    “Ia betul meninggal tadi pagi pukul 6.20 WIB,” kata Sekretaris Keuskupan Agung Kupang, Romo Erick Fkun, kepada
    Kompas.com
    , Jumat siang.
    Mgr. Petrus Turang meninggal di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta, akibat
    komplikasi penyakit
    .
    Saat ini, lanjut Romo Erick, jenazah Petrus Turang disemayamkan sementara di Katedral Jakarta.
    Jenazah rencananya diterbangkan ke Kupang menggunakan pesawat Garuda pada Sabtu (5/4/2025) besok.
    “Nanti rencananya akan dimakamkan di Katedral Kupang pada Selasa (8/4/2025),” kata Romo Erick.
    Mgr. Petrus Turang lahir di Minahasa, Sulawesi Utara pada 23 Februari 1947. Petrus Turang ditahbiskan menjadi imam pada 8 Desember 1974.
    Pada 27 Juli 1997, di usianya yang genap 50 tahun, Petrus Turang ditahbiskan menjadi Uskup Keuskupan Agung Kupang oleh Mgr. Julius Kardinal Darmaatmadja, S.J.
    Petrus menggantikan Mgr. Gregorius Monteiro, SVD yang mengundurkan diri karena faktor usia.
    Saat usianya genap 75 tahun, Petrus Turang menyampaikan pengunduran diri ke Vatikan.
    Paus di Vatikan menyetujui pengunduran dirinya dan mengangkat Mgr. Hironimus Pakaenoni, Pr sebagai penggantinya pada 29 Maret 2024 lalu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ketika Wartawan Tak Mudik Lebaran…
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 April 2025

    Ketika Wartawan Tak Mudik Lebaran… Megapolitan 4 April 2025

    Ketika Wartawan Tak Mudik Lebaran…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Momen Lebaran selalu identik dengan mudik. Namun, bagi beberapa orang,
    mudik Lebaran
    adalah sesuatu yang sulit untuk dilakukan karena tanggung jawab pekerjaannya.
    Thifal (29) sudah sembilan tahun tidak merayakan Lebaran dengan segala euforia bersama keluarganya di rumah.
    Kariernya sebagai jurnalis televisi membuat Thifal harus rela belakangan mudik Lebaran dibandingkan masyarakat pada umumnya.
    “Lebaran tepat waktu di rumah ya? Belum pernah lagi sih,” ujar Thifal, kepada Kompas.com, Kamis (3/4/2025).
    Biasanya, Thifal harus menyesuaikan jadwal mudiknya dengan ketersediaan SDM di tempat ia bekerja, sehingga tidak ada kekosongan posisi saat ia pulang ke rumahnya di Pekanbaru, Riau.
    Sering kali, Thifal baru bisa mudik jauh setelah momen Lebaran dirayakan masyarakat pada umumnya.
    Satu minggu pasca-Lebaran adalah waktu paling cepat yang Thifal dapatkan untuk mudik.
    Bahkan, kali ini Thifal baru akan berkesempatan pulang di akhir bulan.
    “Paling cepat sih satu minggu setelah Lebaran ya. Tapi, kadang menyesuaikan lagi kalau kebutuhan timnya masih ada setelah itu ya tinggal dicocok-cocokkan lagi saja di jadwal dengan koordinator liputan,” ujar dia.
     
    Saat pertama kali merayakan Lebaran jauh dari keluarga, Thifal merasa asing dengan suasana yang ia hadapi.
    Saat itu, Thifal masih bekerja di stasiun televisi di Bandung.
    Menurut Thifal, beberapa hari menjelang Lebaran selalu identik dengan kata libur dan mudik.
    Bayangan akan merasakan liburan seperti saat berkuliah sudah merayap. Namun, faktanya Thifal justru harus bekerja.
    Alih-alih berpikir tentang rencana jalan-jalan ke rumah sanak saudara, Thifal harus memikirkan topik atau rencana liputan yang harus diambil, dan sebagainya.
    “Biasanya kan menuju Lebaran baik buat liburan pergi main ketemu teman, singgah ke keluarga. Tapi kondisinya awal-awal tahun malah kepikiran buat kerja. Cari materi, mikirin
    angle
    liputan mau ngambil soal apa. Merhatiin orang pada liburan. Di satu sisi kayak aduh harusnya aku yang pergi jalan, kenapa aku malah mantauin orang,” ujar Thifal.
    Setelah bertahun-tahun menghadapi hal yang sama, Thifal merasa dirinya bisa bersikap lebih bijaksana selayaknya orang dewasa.
    Ia akhirnya bisa menerima konsekuensi pekerjaannya di bidang jasa informasi.
    “Ini risiko kerja kita di bidang jasa, jasa informasi. Ya terima saja segala risikonya, kita juga akan tetap libur ya,” kata dia.
     
    Seperti masyarakat pada umumnya, makanan adalah salah satu hal yang paling ditunggu-tunggu Thifal saat Lebaran.
    Sebagai orang berdarah Sumatera, Thifal selalu menyukai rendang yang biasanya disajikan saat Lebaran.
    Selain itu, makanan Padang lainnya seperti tambusu juga sangat ditunggu Thifal saat berkunjung ke keluarga besar di Sumatera Barat.
    “Jelas makanan-makanan khas kampung tuh banyak tuh. Rendang, ada tambusu kadang kalau mau pergi jalan-jalan ke Bukittinggi waktu pulang kampung,” kata dia.
    Selain itu,
    makanan khas Lebaran
    seperti opor ayam juga selalu dinanti Thifal.
    Thifal tidak mengeluhkan keterlambatan mudiknya, karena ia sadar bahwa hal tersebut sudah menjadi konsekuensi dari pekerjaannya.
    Jurnalis Kompas TV itu juga menyebutkan bahwa orang yang bekerja di bidang jasa yang lain juga mengalami hal serupa.
    “Dan entah itu masinis, entah pilot, entah
    flight attendant
    , apalagi sopir Transjakarta. Ya apapun bidang-bidang yang di sektor-sektor jasa yang bekerja untuk saat ini. Mau enggak mau suka-enggak suka harus mengorbankan hari liburnya demi menjalankan tugas,” ujar Thifal.
    Pekerjaan Thifal di bidang jasa selalu mendapat dukungan dan pemahaman dari keluarganya yang secara jarak sudah tersebar jauh.
    Thifal bercerita bahwa ibunya pernah bekerja sebagai perawat di rumah sakit.
    Tentu saja, pekerjaan itu menyita waktu ibunya bahkan saat momen Lebaran.
    Ditambah, saat ini adiknya sedang melanjutkan studi residen di kota lainnya, Yogyakarta.
    Jarak yang membentang jauh di antara anggota keluarga ini pada akhirnya diterima dengan lapang dada.
    Agar tetap dapat terhubung di momen Lebaran, biasanya keluarga Thifal melakukan panggilan video (video call) jika memungkinkan.
    “Kalau kangen mudik, ya paling
    video call
    . Kalau enggak
    video call
    ya telepon biasa dulu.
    Video call
    bareng-bareng,” ujar Thifal.
    Terlepas dari sulitnya pulang di momen Lebaran, orangtua dan kedua adik Thifal terus mendukung kariernya di perantauan.
    Tidak ada desakan atau kritik apapun terkait pekerjaannya.
    “Orangtua pun sampai detik ini mereka masih mendukung saya buat kerja di bidang ini. Dan enggak ada kritik apapun lah soal risiko-risiko kerja yang saya hadapi sekarang,” kata dia.
     
    Dengan mengesampingkan konsekuensi yang harus diterima jadi pekerjaan sebagai jurnalis, Thifal merasa banyak belajar dari profesinya ini.
    “Profesi jadi wartawan ini ngasih aku banyak hal yang bahkan nggak pernah kudapatkan, yang kurangkan nggak akan kudapatkan di pekerjaan-pekerjaan lain,” katanya.
    Setiap hari, Thifal selalu mendapatkan dan mempelajari hal baru.
    Menurut Thifal, pekerjaannya terasa seperti belajar di bangku perkuliahan lagi, tapi tanpa ada biaya yang harus dibayarkan setiap semesternya.
    “Aku makanya selalu bilang kalau kerja jadi wartawan, kataku selalu kuliah setiap hari tanpa harus bayar uang kuliah, tanpa harus bayar uang SPP,” tambah Thifal.
    Wartawan lainnya, Candra (25) menghadapi Lebaran jauh dari keluarga sedikit berbeda dengan Thifal.
    Candra tiga tahun tidak mudik karena harus berkerja di lapangan. Ia mengaku sedih saat melihat momen Lebaran orang lain.
    “Tahun 2023 gue di Surabaya, 2024 di Jakarta lagi. Tahun ini juga sama,” kata dia saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/4/2025).
    Pemandangan yang ia saksikan sedikit banyak mengingatkannya pada kenangan masa kecilnya saat merayakan Lebaran bersama keluarga di rumahnya di Tegal, Jawa Tengah.
    “Bukan nangis sih, kayak berlinang air mata karena dengar takbiran, kita enggak bisa ngerasain vibes itu lagi. Dulu kan malam takbiran kita mainan petasan lah, mainan sama teman. Sekarang udah enggak ada lagi,” ungkap Candra.
    Untuk melepaskan rasa rindunya kepada keluarga, Candra hanya bisa melihat kembali foto lama dan melakukan panggilan video atau video call.
    “Cara gue mengobati kerinduan paling sekadar video call sama keluarga, sering lihat foto-foto 2018, 2019, memorable aja gitu,” kata Candra saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/4/2025).
    Satu hal yang paling dirindukan Taufiq (26), seorang jurnalis yang bekerja di Jakarta adalah momen berkumpul bersama keluarga.
    Menurut Taufiq, Lebaran adalah waktunya berkumpul dan bersilaturahmi dengan sanak saudara. Melihat keponakannya yang tumbuh menjadi lebih besar dari terakhir kali ia temui.
    Meskipun terlambat, Taufiq tetap berencana akan mudik ke rumahnya di Majalengka, Jawa Barat. Namun, momen berkumpulnya keluarga besar itu sudah berakhir ketika Taufiq sampai di rumah nanti.
    “Ngumpulnya sih. Kalau Lebaran itu keluarga besar kumpul, dari kakek, nenek, saudara-saudara. Seru gitu, ada ponakan-ponakan. Tapi kalau nanti saya pulang, ya udah enggak ada. Udah pada balik semua,” kata Taufiq saat dihubungi, Kamis.
    Lebaran 2025
    ini menjadi kali ketiga Taufiq tidak ikut berkumpul bersama keluarganya.
    Ia justru harus bertugas meliput momen pejabat berkumpul bersama keluarganya, atau memantau arus mudik bersama polisi.
    Taufiq hanya bisa pasrah dan mengikhlaskan ketidakhadirannya di acara kumpul keluarga besarnya di rumah.
    Meskipun ia akan pulang juga, Taufik merasa momen kumpul keuarga saat Lebaran itu tidak akan bisa digantikan dengan apapun.
    “Enggak ada cara lain kalau kayak gitu mah udah, enggak bisa digantikan (momen Lebaran). Itu mah udah diikhlasin aja,” tambah dia.
    Jauh di kampung halaman, orangtua Taufiq hanya bisa berpesan agar anaknya selalu menjaga kesehatan dan ibadahnya.
    Taufiq mengatakan bahwa orangtuanya paham dengan
    konsekuensi pekerjaan
    di bidang jasa informasi ini.
    “Ya yang penting jaga kesehatan, terus puasanya dijalani dengan baik, jangan bolong-bolong,” pesan orangtua kepada Taufiq.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Asyik! 5 Ruas Tol Trans Sumatera Ini Gratis Selama Arus Balik

    Asyik! 5 Ruas Tol Trans Sumatera Ini Gratis Selama Arus Balik

    Jakarta

    PT Hutama Karya (Persero) mengoperasikan gratis lima ruas Tol Trans Sumatera pada periode arus balik. Dua ruas yang dioperasikan tanpa tarif atau belum berbayar, yaitu:

    (1) Tol Betung-Tempino-Jambi (Betajam) Seksi 3 (Bayung Lencir-Tempino)

    (2) Tol Binjai-Langsa (Binsa) Seksi Tanjung Pura-Pangkalan Brandan.

    Tiga ruas lainnya dibuka fungsional dan juga belum bertarif, yaitu:

    (1) Tol Pekanbaru-Padang Seksi Padang-Sicincin (Pacin)

    (2) Tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) Seksi Padang Tiji-Seulimeum

    (3) dan Tol Palembang – Betung (Paltung) Seksi 2 GT Rengas/Musi Landas – Pangkalan Balai.

    Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim menyampaikan bahwa pembukaan ruas fungsional ini akan berlangsung setiap hari hingga 10 April 2025 pada pukul 08.00-17.00 WIB untuk Tol Pacin dan Sibanceh Seksi 1.

    Sementara untuk Tol Paltung Seksi 2 dioperasikan pada pukul 07.00 WIB -16.00 WIB. Kebijakan pengoperasian tanpa tarif dan pembukaan ruas fungsional ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan kelancaran bagi para pengguna jalan selama arus balik Lebaran 2025.

    “Khusus arus balik, skema one way pada Tol Palembang – Betung dari arah Jambi menuju Palembang. Ketiga ruas fungsional tersebut hanya diperuntukkan bagi kendaraan Golongan I (non-bus) seperti mobil pribadi dan kendaraan kecil lainnya. Kendaraan berat seperti truk, bus, dan kendaraan non-Golongan I belum diperbolehkan melintas,” terang Adjib dalam keterangan tertulis, Kamis (3/4/2025).

    Menurutnya Ruas fungsional JTTS mendapat respons positif dari pengguna jalan sejak dibuka selama arus mudik Lebaran (24-31 Maret 2025), dengan total trafik mencapai 63.619 kendaraan.

    Di antara ketiga ruas fungsional yang beroperasi, ruas Padang – Sicincin tercatat sebagai yang paling diminati, dilalui oleh 33.794 kendaraan. Lalu trafik tertinggi terjadi pada H-3 Lebaran (28 Maret 2025), dengan total 9.783 kendaraan dan pada Hari H Lebaran (31 Maret 2025) dengan total 9.997 kendaraan.

    Hutama Karya juga masih memberikan potongan tarif tol sebesar 20% pada ruas-ruas utama JTTS selama periode arus balik Lebaran 2025. Potongan tarif tol ini berlaku untuk semua golongan kendaraan dengan perjalanan jarak terjauh dan diberlakukan dalam dua periode.

    Rinciannya yaitu pada 3 April 2025 pukul 07.00 WIB hingga 5 April 2025 pukul 07.00 WIB serta 8 April 2025 pukul 07.00 WIB hingga 10 April 2025 pukul 07.00 WIB.

    Potongan tarif ini berlaku pada Ruas Tol Terbanggi Besar – Kayu Agung (Terpeka), Ruas Tol Indralaya – Prabumulih (Indraprabu), Ruas Tol Pekanbaru – Dumai (Permai), Ruas Tol Indrapura – Kisaran (Inkis), dan Ruas Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (Kutepat).

    “Pemberlakuan kebijakan potongan tarif ditambah dengan Work From Anywhere (WFA) terbukti efektif dalam mengurai kemacetan dan menyebarkan volume kendaraan secara merata. Dapat dilihat dari peningkatan signifikan pada periode tersebut, serta perubahan tren perjalanan mudik yang lebih tersebar sehingga arus kendaraan lebih terdistribusi dan tidak terlalu menumpuk pada periode H-10 hingga H-1,” tutup Adjib.

    (ily/hns)

  • Hutama Gratiskan 5 Ruas Tol Trans Sumatra Selama Arus Balik Lebaran 2025

    Hutama Gratiskan 5 Ruas Tol Trans Sumatra Selama Arus Balik Lebaran 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Hutama Karya (Persero) menggratiskan atau tanpa tarif untuk 5 ruas Jalan Tol Trans Sumatra untuk mendukung arus balik lebaran 2025. Layanan 5 ruas jalan tol gratis itu diharapkan dapat mendukung kelancaran arus balik selama lebaran 2025. 

    Kelima ruas tol Trans Sumatra yang gratis itu ialah 2 ruas yang dioperasikan tanpa tarif atau belum berbayar, yaitu Tol Betung- Tempino-Jambi (Betajam) Seksi 3 (Bayung Lencir – Tempino) dan Tol Binjai-Langsa (Binsa) Seksi Tanjung Pura-Pangkalan Brandan.

    Selanjutnya 3 ruas lainnya dibuka secara fungsional dan juga belum dikenakan tarif, yaitu Tol Pekanbaru-Padang Seksi Padang-Sicincin (Pacin) (35,90 km), Tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) Seksi Padang Tiji-Seulimeum (23,95 km), dan Tol Palembang-Betung (Paltung) Seksi 2 GT Rengas/Musi Landas–Pangkalan Balai (30,67 km).

    Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim mengatakan bahwa pembukaan ruas fungsional ini akan berlangsung setiap hari hingga 10 April 2025 pada pukul 08.00-17.00 WIB untuk Tol Pacin dan Sibanceh Seksi 1, sementara untuk Tol Paltung Seksi 2 dioperasikan pada pukul 07.00 WIB -16.00 WIB. 

    “Khusus arus balik, skema one way pada Tol Palembang-Betung dari arah Jambi menuju Palembang. Ketiga ruas fungsional tersebut hanya diperuntukkan bagi kendaraan Golongan I [non-bus] seperti mobil pribadi dan kendaraan kecil lainnya. Kendaraan berat seperti truk, bus, dan kendaraan non-Golongan I belum diperbolehkan melintas,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (4/4/2024). 

    Ruas fungsional JTTS mendapat respons positif dari pengguna jalan sejak dibuka selama arus mudik Lebaran (24-31 Maret 2025), dengan total trafik mencapai 63.619 kendaraan. Dari ketiga ruas fungsional yang beroperasi, ruas Padang-Sicincin tercatat sebagai yang paling diminati, dilalui oleh 33.794 kendaraan. 

    Dari sisi waktu, trafik tertinggi terjadi pada H-3 Lebaran (28 Maret 2025), dengan total 9.783 kendaraan dan pada Hari H Lebaran (31 Maret 2025) dengan total 9.997 kendaraan.

    Adjib menambahkan bahwa selain pengoperasian ruas tol fungsional, Hutama Karya juga masih memberikan potongan tarif tol sebesar 20% pada ruas-ruas utama JTTS selama periode arus balik Lebaran 2025. 

    Potongan tarif tol ini berlaku untuk semua golongan kendaraan dengan perjalanan jarak terjauh dan diberlakukan dalam dua periode, yaitu pada 3 April 2025 pukul 07.00 WIB hingga 5 April 2025 pukul 07.00 WIB serta 8 April 2025 pukul 07.00 WIB hingga 10 April 2025 pukul 07.00 WIB. 

    Potongan tarif ini berlaku pada Ruas Tol Terbanggi Besar – Kayu Agung (Terpeka), Ruas Tol Indralaya – Prabumulih (Indraprabu), Ruas Tol Pekanbaru – Dumai (Permai), Ruas Tol Indrapura – Kisaran (Inkis), dan Ruas Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (Kutepat).

    “Pemberlakuan kebijakan potongan tarif ditambah dengan Work From Anywhere [WFA] terbukti efektif dalam mengurai kemacetan dan menyebarkan volume kendaraan secara merata. Dapat dilihat dari peningkatan signifikan pada periode tersebut, serta perubahan tren perjalanan mudik yang lebih tersebar sehingga arus kendaraan lebih terdistribusi dan tidak terlalu menumpuk pada periode H-10 hingga H-1,” tutupnya. 

  • Warga Manado Dikejutkan dengan Guncangan Gempa Bumi M6,0 di Ternate

    Warga Manado Dikejutkan dengan Guncangan Gempa Bumi M6,0 di Ternate

    Liputan6.com, Manado – Gempa bumi tektonik dengan magnitudo M5,9 mengguncang Ternate, Maluku Utara pada, Kamis (3/4/2025), pukul 06:03 Wita. Guncangan gempa ini juga dirasakan warga di Kota Manado, Sulut.

    “Kami terkejut dengan guncangan gempa yang terjadi. Meski durasinya hanya sebentar, namum cukup membuat kami was-was,” ujar Mikael Labaro, warga Kecamatan Malalayang, Kota Manado, Sulut.

    Meski terkejut saat gempa mengguncang, namun warga masih memilih bertahan di dalam rumah karena durasi gempa yang singkat.

    “Kami masih tetao berada di dalam rumah, sambil menunggu perkembangan situasinya,” ujarnya.

    Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,0. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,21° LU ; 126,69° BT.

    “Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 121 Km arah barat daya Pulau Doi, Maluku Utara pada kedalaman 42 km,” ujarnya.

    Dia mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Laut Maluku. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik.

    “Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Manado, Bitung, Ternate dan Jailolo dengan skala intensitas II-III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah,” tuturnya.

    Daryono mengatakan, terasa juga getaran seakan- akan truk berlalu. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

    “Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo M4,9,” ujarnya.

    Dia mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.Menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.