provinsi: SULAWESI UTARA

  • Gempa M 6,6 Guncang Sulut Petang Ini, BMKG: Terasa di 7 Wilayah – Halaman all

    Gempa M 6,6 Guncang Sulut Petang Ini, BMKG: Terasa di 7 Wilayah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gempa berkekuatan magnitudo 6,6 mengguncang Karatung pada hari ini, Selasa (22/4/2025) pukul 17.17 WIB.

    Karatung merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Nanusa, Kabupaten Kepulauan Talaud, provinsi Sulawesi Utara, Indonesia.

    Pusat gempa berada di laut, tepatnya 67 km tenggara Pulau Karatung pada kedalaman 107 km.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, gempa ini dirasakan (Skala MMI) hingga wilayah:

    III – IV Melonguane
    II – III Manado
    II – III Bitung
    II – III Bolaang Mongondow Timur
    II – III Minahasa Utara
    II – III Minahasa Tenggara
    II – III Sitaro

    “Gempa Mag:6.6, 22-Apr-25 17:17:17 WIB, Lok:4.34 LU,127.52 BT (67 km Tenggara PULAUKARATUNG-SULUT), Kedlmn:107 Km, tdk berpotensi tsunami” tulis BMKG di X, Selasa.

    Skala MMI Gempa

    Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari laman BMKG, berikut info MMI yang dapat dipelajari:

    I MMI

    Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

    II MMI

    Getaran atau guncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.

    III MMI

    Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.

    Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.

    IV MMI

    Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.

    V MMI

    Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

    VI MMI

    Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.

    Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.

    VII MMI

    Semua orang di rumah keluar.

    Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.

    Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.

    Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.

    VIII MMI

    Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.

    Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.

    IX MMI

    Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.

    Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.

    X MMI

    Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

    XI MMI

    Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.

    Jembatan rusak, terjadi lembah.

    Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.

    XII MMI

    Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.

    Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.

    (Tribunnews.com/Widya)

  • Diduga Ada Polisi yang Jadi Debt Collector di Kasus Pengeroyokan, Polda Riau Beri Penjelasan – Halaman all

    Diduga Ada Polisi yang Jadi Debt Collector di Kasus Pengeroyokan, Polda Riau Beri Penjelasan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Beredar kabar ada anggota polisi yang menjadi debt collector dalam kasus penganiayaan di halaman Polsek Bukit Raya, Pekanbaru, Riau.

    Kabid Humas Polda Riau Kombes Anom Karibianto pun meluruskan kabar tersebut.

    Ia menuturkan bahwa tidak ada anggota Polri yang merupakan bagian dari tim debt collector.

    “Soal anggota polisi, dapat saya jelaskan, ada di salah satu TKP, korban sempat ketemu dan menyelesaikan (dengan pelaku). Ini kan dimulai dari kejadian korban dari hotel (Furaya), berlanjut ke Jalan Parit Indah dan ke Polsek Bukit Raya,” kata Kombes Pol Anom Karibianto pada Tribunpekanbaru.com, Selasa (22/4/2025).

    Ia menuturkan di salah satu TKP ada empat orang anggota Polri yang sedang tidak bertugas dan bukan bagian dari debt collector.

    “Di salah satu TKP, 4 anggota Polri tidak sedang bertugas dan tidak bagian dari debt collector. Saat itu mereka sedang makan,” tambahnya.

    Saat itu para anggota polisi tersebut melihat ada mobil yang melaju kencang hingga menyenggol kendaraan lain.

    Mereka pun berusaha mengejar mobil tersebut.

    “Kendaraan itu diteriaki maling. Dia Polri. Melihat kejadian itu, berinisiatif mengejar sampailah ke Polsek (Bukit Raya). Mereka lapor ke anggota yang tertua di sana,” ujarnya.

    Sementara itu, Ditreskrimum Polda Riau Kombes Asep Darmawan menambahkan, saat kejadian, para anggota polisi tersebut tengah makan.

    “Mereka lihat kendaraan itu melaju kencang dan jalannya zig zag. Anggota itu ngikutin. Masuk ke Polsek. Dia pun melapor ke Polsek,” kata Kombes Asep.

    Kronologi Kejadian

    Aksi pengeroyokan ini bermula dari dua debt collector dari tim yang berbeda bertemu di sebuah hotel untuk menarik satu unit mobil.

    Saat itu terjadi keributan di antara dua tim tersebut. Keduanya memperebutkan siapa yang berhak menarik mobil tersebut.

    Keributan sempat diredam oleh anggota polisi yang tengah berada di sekitar hotel.

    Setelah dari hotel, kedua tim sepakat untuk bertemu di sebuah tempat sekitar pukul 00.30 WIB.

    Saat itu korban dan suaminya yang juga debt collector datang menggunakan sebuah mobil.

    Namun, tiba-tiba para pelaku marah kepada korban dan memukul mobil korban.

    Korban akhirnya kabur dan sampai di Polsek Bukit Raya.

    Bukannya berhenti, para pelaku yang mengejar hingga ke Polsek Bukit Raya dan melakukan penganiayaan di depan kantor polisi tersebut.

    Para terduga pelaku langsung memukul pelapor dengan menggunakan alat berupa batu dan kayu ke mobil serta ke arah kepala bagian belakang pelapor sehingga pelapor mengalami luka dan mengeluarkan darah serta kaki sebelah kiri mengalami rasa sakit.

    Kapolsek Dicopot

    Sementara itu, Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan mencopot Kapolsek Bukit Raya Kompol Syafnil.

    Pencopotan ini merupakan buntut penganiayaan sesama debt collector yang terjadi di halaman Polsek Bukit Raya.

    “Mutasi ini bukan hanya bagian dari rotasi rutin, namun juga mencerminkan komitmen institusi dalam menjaga kualitas dan integritas pelayanan publik,”

    “Setiap anggota Polri wajib memahami bahwa jabatan adalah amanah, dan kepercayaan masyarakat tidak boleh dikhianati oleh kelalaian, pembiaran, atau ketidaktegasan dalam bertindak,” kata Kapolda Herry Heryawan.

    Ia juga menuturkan bahwa memberikan atensi pada kasus ini.

    “Saya menegaskan bahwa Polda Riau tidak akan menolerir segala bentuk gangguan kamtibmas, termasuk tindakan premanisme berkedok debt collector,” katanya.

    “Setiap pelanggaran hukum, baik dilakukan oleh masyarakat umum maupun yang terjadi di lingkungan institusi kepolisian akan ditindak secara profesional, transparan, dan tanpa pandang bulu,” tambahnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Polda Riau Jawab Soal Isu Anggotanya Ikut Bagian Debt Collector di Kasus Penganiayaan Depan Mapolsek

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunPekanbaru.com, Dian Maja Palti Siahaan)

  • Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Pulau Karatung Sulut – Page 3

    Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Pulau Karatung Sulut – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Gempa Magnitudo 6,6 mengguncang wilayah Pulau Karatung Sulut, Selasa (12/4/2025), pukul 17:17:17 WIB.

    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, lokasi gempa Pulau Karatung Sulut ini berada pada koordinat 4.34 LU-127.52 BT, dengan episenter gempa berada di laut 67 km tenggara Pulau Karatung Sulut.

    “Kedalaman gempa 107 km,” tulis BMKG.

     

  • KPK Geledah Dinas PUPR Lampung Tengah Terkait Tangkap Tangan di OKU
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        22 April 2025

    KPK Geledah Dinas PUPR Lampung Tengah Terkait Tangkap Tangan di OKU Regional 22 April 2025

    KPK Geledah Dinas PUPR Lampung Tengah Terkait Tangkap Tangan di OKU
    Tim Redaksi
    LAMPUNG, KOMPAS.com
    – Penyidik
    Komisi Pemberantasan Korupsi
    (
    KPK
    ) menggeledah kantor Dinas Permukiman dan Perumahan Rakyat (PUPR)
    Lampung Tengah
    .
    Juru bicara KPK, Tessa Mahardika, menginformasikan adanya penggeledahan tersebut pada Selasa (22/4/2025).
    “Penyidik sedang melakukan tindakan penggeledahan di Kabupaten Lampung Tengah,” kata Tessa saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Selasa siang.
    Dia menjelaskan, penggeledahan tersebut terkait perkara dugaan pengadaan barang dan jasa di lingkungan
    Dinas PUPR
    Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, tahun anggaran 2024 – 2025.
    “Untuk detailnya akan disampaikan setelah rangkaian kegiatan selesai,” kata dia.
    Diketahui, KPK sempat melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di OKU pada medio Maret 2025 lalu.
    OTT tersebut terkait penerimaan hadiah atau janji dalam pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas PUPR.
    Enam orang menjadi tersangka dalam pengusutan kasus itu, yakni FJ, MFR, dan UM selaku anggota DPRD Kabupaten OKU.
    Kemudian, NOP selaku Kepala Dinas PUPR Kabupaten OKU, serta MFZ dan ASS selaku pihak swasta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KPK Geledah Kantor Dinas Perkim Lampung Tengah Terkait Korupsi Proyek PUPR OKU – Page 3

    KPK Geledah Kantor Dinas Perkim Lampung Tengah Terkait Korupsi Proyek PUPR OKU – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menggeledah kantor Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkim) di wilayah Lampung Tengah pada, Selasa (21/4/2025) hari ini.

    Penggeledahan tersebut sehubungan dengan kasus korupsi proyek pada lingkungan Dinas PUPR Kabupaten Ogan Kemering Ulu (OKU) Sulawesi Selatan.

    “Penyidik sedang melakukan tindakan Penggeledahan di Kabupaten Lampung Tengah terkait perkara dugaan pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Provinsi Sumatera Selatan, tahun anggaran (TA) 2024 sampai dengan 2025,” kata Jubir KPK, Tessa Mahardika Sugiarto kepada wartawan, Selasa (21/4/2025).

    Tessa mengatakan, penggeledahan saat ini masih berlangsung, sehingga dia belum bisa menyampaikan barang bukti yang disita KPK dari kasus korupsi proyek tersebut.

    “Untuk detailnya akan disampaikan setelah rangkaian kegiatan selesai,” ujar dia.

    Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan enam tersangka kasus dugaan suap proyek di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan. Mereka ditetapkan sebagai tersangka usai operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada Sabtu, 15 Maret 2025.

    “Berdasarkan bukti permulaan yang cukup terkait dugaan tindak pidana korupsi berupa penerimaan hadiah atau janji dalam pengadaan barang dan jasa di Dinas PUPR Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2024-2025, semua sepakat untuk dinaikkan ke tahap penyidikan dan menetapkan status tersangka,” jelas Ketua KPK Setyo Budiyanto dalam konferensi pers, Minggu (16/3/2025).

     

  • Kata Para Ibu soal Tren Pilih-pilih Obgyn Imbas Ramai Kasus Pelecehan

    Kata Para Ibu soal Tren Pilih-pilih Obgyn Imbas Ramai Kasus Pelecehan

    Jakarta

    Maraknya kasus dugaan pelecehan yang dilakukan oleh oknum dokter obgyn memunculkan trauma bagi sebagian ibu yang hendak memeriksakan kehamilan. Salah satu dampaknya, muncul tren pilih-pilih dokter kandungan.

    “Gua bilang jg apa, cowo JD obgyn aja udah aneh,” tulis salah satu akun di X, dikutip detikcom, Selasa (22/4/2025).

    “Makannya dulu ibuku wanti-wanti banget kalau besok hamil, dokternya kalo bisa usahain yang cewe aja,” tulis akun lain.

    Di sisi lain, rasio jumlah dokter kandungan laki-laki dan perempuan di Indonesia sendiri timpang. Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Prof Dr dr Yudi Mulyana Hidayat, SpOG mengatakan profesi ini sejak dahulu memang didominasi laki-laki.

    “Dulu iya (1 perempuan: 3 laki-laki),” ucapnya saat dihubungi detikcom, Senin (21/4/2025).

    Meski belakangan makin berimbang, rasio dokter obgyn laki-laki masih tetap lebih dominan. Prof Yudi memperkirakan, saat ini perbandingannya 2 dokter obgyn perempuan berbanding 3 dokter obgyn laki-laki.

    Di sisi lain, sebagian perempuan merasa lebih nyaman ditangani obgyn yang sama-sama perempuan. Dewi Permata Sari (27) ibu rumah tangga di Pekanbaru, Riau, misalnya mengatakan dalam usia kehamilan yang hampir memasuki 8 bulan, dirinya selalu konsultasi ke dokter kandungan perempuan.

    “Kalau aku pribadi terserah (dokter kandungan) cewek atau cowok, tapi suamiku itu nggak suka kalau aku dipegang obgyn cowok,” kata Dewi saat dihubungi detikcom, Selasa (22/4/2025).

    Adanya kasus dugaan pelecehan bekalangan ini membuat Dewi trauma. Dirinya memutuskan jika ke depannya akan hamil lagi, maka urusan cek kehamilan akan sepenuhnya diserahkan ke dokter obgyn wanita.

    “Aku sih berpikir ‘masak sih dokter obgyn (laki-laki) menangani pasien dengan napsu’. Soalnya kan udah disumpah menolong orang,” katanya.

    Tak jauh berbeda, Aprilia Dwi Putri (27) ibu rumah tangga di Malang, Jawa Timur menjelaskan kelebihan memilih dokter kandungan wanita dibanding laki-laki, menurutnya adalah pasien jadi merasa lebih nyaman saat pemeriksaan.

    “Kayak aku pas awal itu, di lima minggu pertama dilakukan USG, tapi janinnya belum kelihatan. Jadi akhirnya transvaginal, pakai alat yang membuka area intim gitu. Kalau kayak gitu kan enak kalau dokternya perempuan,” katanya.

    Aulia Savira Putri Antony (27) ibu rumah tangga di Malang, Jawa Timur mengatakan pernah melakukan cek kehamilan di dokter kandungan laki-laki dan perempuan. Usia kehamilan Savira sekarang menyentuh 28 minggu, setidaknya dirinya sudah lima kali cek kehamilan ke dokter kandungan.

    Menurutnya, tidak ada bedanya terkait pelayanan dan komunikasi di antara keduanya. Hanya saja, terkait rasa nyaman, Savira memang lebih memilih untuk ke dokter kandungan wanita.

    “Pergi ke SpOG cewek merasa lebih aman karena kami merasa lebih terjaga privasinya. Masih tetap ada rasa malu, tapi tidak semalu kalau ke SpOG cowok,” kata Savira.

    “Kalau untuk melahirkan di SpOG cewek sih. Aku akan berpikir dua kali karena aku sayang suami aku, jadi nggak mau (organ intim) dilihat oleh laki-laki selain suamiku,” tutupnya.

    (dpy/up)

  • KPK Geledah Kantor Dinas Perkim di Kabupaten Lampung Tengah
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        22 April 2025

    KPK Geledah Kantor Dinas Perkim di Kabupaten Lampung Tengah Nasional 22 April 2025

    KPK Geledah Kantor Dinas Perkim di Kabupaten Lampung Tengah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Komisi Pemberantasan Korupsi (
    KPK
    ) menggeledah kantor Dinas Perumahan dan Permukiman (Dinas Perkim) di Kabupaten
    Lampung Tengah
    pada Selasa (22/4/2025).
    Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto mengatakan, penggeledahan tersebut terkait dengan
    kasus suap
    proyek di
    Dinas PUPR
    Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan.
    “Penyidik sedang melakukan tindakan penggeledahan di Kabupaten Lampung Tengah terkait perkara dugaan pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Provinsi Sumatera Selatan, tahun anggaran (TA) 2024-2025,” kata Tessa dalam keterangannya, Selasa.
    Tessa mengatakan, KPK akan menyampaikan informasi terbaru setelah rangkaian penggeledahan selesai.
    “Untuk detilnya akan disampaikan setelah rangkaian kegiatan selesai,” ujarnya.
    Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan 6 orang tersangka dalam kasus suap proyek di Dinas PUPR Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan setelah Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Sabtu (15/3/2025).
    Mereka adalah Kepala Dinas PUPR OKU Nopriansyah (NOP); Anggota Komisi III DPRD OKU Ferlan Juliansyah (FJ); Ketua Komisi III DPRD OKU M Fahrudin (MFR); dan Ketua Komisi II DPRD OKU Umi Hartati (UH).
    Kemudian dua orang tersangka dari kalangan swasta yaitu MFZ (M Fauzi alias Pablo) dan ASS (Ahmad Sugeng Santoso).
    Ketua KPK Setyo Budiyanto mengatakan, tiga anggota DPRD diduga meminta jatah fee proyek di Dinas PUPR OKU Sumsel kepada Kepala Dinas PUPR Nopriansyah (NOP).
    Ketiganya adalah Anggota DPRD OKU Sumsel yaitu Anggota Komisi III DPRD OKU Ferlan Juliansyah (FJ), Ketua Komisi III DPRD OKU M Fahrudin (MFR) dan Ketua Komisi II DPRD OKU Umi Hartati (UH).
    Ia mengatakan, NOP menjanjikan akan memberikan fee tersebut sebelum Hari Raya Idul Fitri melalui pencairan uang muka 9 proyek yang sudah direncanakan sebelumnya.
    “Pada kegiatan ini, patut diduga bahwa berdasarkan informasi yang diperoleh, pertemuan dilakukan antara anggota dewan, kemudian Kepala Dinas PUPR juga dihadiri oleh pejabat bupati dan Kepala BPKD,” kata Setyo di Gedung Merah Putih, Jakarta, Minggu (16/3/2025).
    Setyo mengatakan, fee proyek sudah disepakati dalam pembahasan RAPBD OKU pada Januari 2025.
    Dia mengatakan, jatah fee bagi anggota DPRD tetap disepakati sebesar 20 persen dari nilai proyek Dinas PUPR sebesar Rp 35 miliar sehingga total fee-nya adalah sebesar Rp7 miliar.
    Selain itu, NOP selaku Kepala Dinas PUPR Kabupaten OKU mengatur pemenangan 9 proyek dengan komitmen fee sebesar 22 persen, yaitu 2 persen untuk Dinas PUPR dan 20 persen untuk DPRD.
    Para tersangka penerima suap disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b dan Pasal 12 huruf f dan Pasal 12B Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor) jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
    Sementara dua tersangka dari pihak swasta yakni MFZ dan ASS disangkakan melanggar Pasal 5 ayat 1 huruf a atau Pasal 5 ayat 1 huruf b UU Tipikor.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Isu Polisi Terlibat Sebagai Debt Collector Kasus Pengeroyokan di Depan Polsek, Ini Kata Polda Riau – Halaman all

    Isu Polisi Terlibat Sebagai Debt Collector Kasus Pengeroyokan di Depan Polsek, Ini Kata Polda Riau – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU –  Dugaan keterlibatan anggota polisi sebagai penagih utang (debt collector) merebak ketika terjadi pengeroyokan seorang perempuan di depan Polsek Bukit Raya, Pekanbaru, Riau.

    Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Anom Karibianto menegaskan tidak ada anggota Polri yang merupakan bagian dari debt collector.

    “Soal anggota polisi, dapat saya jelaskan, ada di salah satu TKP, korban sempat ketemu dan menyelesaikan (dengan pelaku). Ini kan dimulai dari kejadian korban dari hotel (Furaya), berlanjut ke Jalan Parit Indah dan ke Polsek Bukit Raya,” kata Kombes Pol Anom Karibianto pada Tribunpekanbaru.com, Selasa (22/4/2025).

    “Di salah satu TKP, 4 anggota Polri tidak sedang bertugas dan tidak bagian dari debt collector. Saat itu mereka sedang makan,” tambahnya.

    Melihat ada satu kendaraan yang melaju kencang dan menyenggol kendaraan lain, katanya, para anggota Polri tersebut berinisatif mengejar.

    “Kendaraan itu diteriaki maling. Dia Polri. Melihat kejadian itu, berinisatif mengejar sampailah ke Polsek (Bukit Raya). Mereka lapor ke anggota yang tertua di sana,” ujarnya.

    Dirreskrimum Polda Riau, Kombes Pol Asep Darmawan menambahkan saat itu anggota polisi ada di sekitar MTQ dan Jalan Parit Indah.

    Mereka saat itu sedang makan.

    “Mereka lihat kendaraan itu melaju kencang dan jalannya zig zag. Anggota itu ngikutin. Masuk ke Polsek. Dia pun melapor ke Polsek,” kata Kombes Pol Asep.

    Ia kembali menegaskan anggota polisi tersebut bukan bagian debt colector, baik itu pihak korban maupun pihak pelaku.

    “Jadi bukan bersama-sama. Bukan bagian debt colector baik itu pihak korban dan pihak pelaku,” katanya.

    “Di (hotel) Furaya juga yang membantu menyelesaikan juga anggota kita. Mereka kan sempat ribut di hotel itu sebelumnya,” tambahnya.

    4 Terduga Pelaku Ditangkap

    Pihak kepolisian sendiri sudah menangkap 4 terduga pelaku di 2 lokasi berbeda.

    Yaitu Alfitri alias Kevin, 46 tahun serta HAD 18 tahun ditangkap Jalan Kubang Raya.

    Sedangkan 2 terduga lainnya yakni R alias Rio, 46 tahun dan RS alias Randi alias Garong, 33 tahun, ditangkap di Rumbai.

    Para pelaku dari kelompok debt collector yang diberi nama Fighter. Mereka ini bukan sebuah pihak ketiga yang dibawah naungan sebuah perusahaan (PT).

    Sedangkan korban dari debt colector Barcode. Dalam penganiayaan ini, istri seorang debt collector bernama Ramadhan Putri, 21 yang mengalami luka serius.

    Dia jugalah yang melaporkan kasus ini ke Mapolsek Bukit Raya.

    Dalam keterangannya, baik pelaku dan korban ternyata sesama debt collector.

    Awalnya, mereka sudah bertemu di Hotel Furaya. Mereka sama-sama hendak mensrik sebuah unit mobil di hotel tersebut.

    Saat itu, terjadi keributan diantara mereka terkait siapa yang berhak menarik mobil.

    Keributan bisa diredakan karena dibantu petugas kepolisian yang ada di sekitar hotel.

    Usai dari hotel, para pelaku membuat janji ketemu dengan korban untuk menyelesaikan masalah ini pada Sabtu dini hari sekitar pukul 00.30 WIB.

    Mereka janjian ketemu di jalan Parit Indah. Saat itu, korban bersama istrinya datang dengan menggunakan sebuah mobil.

    Saat bertemu, para terduga pelaku langsung emosi ke korban dan langsung memukul mobil korban.

    Alhasil korban pun lari dan akhirnya sampai ke kantor Polsek Bukit Raya.

    Penganiayaan yang dilakukan terduga pelaku bukannya berhenti sampai di pintu Mapolsek Bukit Raya. Justru berlanjut.

    Para terduga pelaku langsung memukul pelapor dengan menggunakan alat berupa batu dan kayu ke mobil serta ke arah kepala bagian belakang pelapor sehingga pelapor mengalami luka dan menggeluarkan darah serta kaki sebelah kiri mengalami rasa sakit.

    Tim kepolisian pun bergerak menangkap para terduga pelaku pada Minggu subuh (20/4/2025) sekitar pukul 03.00 WIB.

    Pada saat itu dua terduga pelaku ditangkap di Jalan Kubang Raya.

    Berselang 5 jam, tim kembali menangkap 2 pelaku lainnya di Rumbai. Keduanya ditangkap di kediaman masing-masing.

    Sejumlah barang bukti pun sudah diamankan pihak kepolisian. Diantaranya satu unit mobil milik korban, satu unit sepeda motor pelaku dan 3 handphone.

    Pihak kepolisian masih memburu 7 terduga pelaku dalam kasus ini. Bahkan bisa bertambah nantinya dalam pengembangan.

    Penulis: Dian Maja Palti Siahaan

     

  • Awal Mula Pertemuan Gadis Sumsel dengan Pria Asal New Zealand, Diberi Mahar Rumah hingga Saham – Halaman all

    Awal Mula Pertemuan Gadis Sumsel dengan Pria Asal New Zealand, Diberi Mahar Rumah hingga Saham – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Beredar viral foto pernikahan antara wanita asal Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatra Selatan, bernama Riska Damayanti dengan pria asal New Zealand, Bailey Robert James Davis.

    Prosesi pernikahan digelar di rumah Riska pada Selasa (8/4/2025) lalu.

    Riska mengatakan keluarganya tak menyangka Bailey memberikan mahar berupa sebuah rumah, uang Rp100 juta, 30 gram logam mulia, serta 10.000 lembar saham Bank Rakyat Indonesia (BRI).

    Kisah cinta keduanya berawal dari pertemuan di Bali saat Bailey sedang menghabiskan waktu liburan.

    Riska yang bekerja sebagai pegawai perusahaan roti di Bali tak sengaja bertemu dengan Bailey di Pantai Kuta.

    “Awalnya kami hanya bertemu di Pantai Kuta, dia waktu itu lagi liburan di Bali,” kata Riska, Kamis (17/04/2025), dikutip dari TribunSumsel.com.

    Bailey terkesan dengan sikap Riska sehingga meminta nomor handphonenya.

    Sejak saat itu, keduanya berkomunikasi secara intens.

    “Dia bilang suka sama saya sejak pertama kali lihat,” ucapnya.

    Meski sempat LDR, Bailey kembali ke Bali untuk menemui Riska pada 22 Juni 2024.

    “Dia datang lagi ke Bali dan bilang ke saya kalau dia memang sedang mencari istri. Jujur, awalnya saya pikir dia cuma bercanda, karena pernyataannya itu terdengar terlalu cepat,” lanjutnya.

    Bailey menunjukkan keseriusan dengan membelikan Riska sebuah rumah di Gresik, Jawa Timur.

    Rumah tersebut dilihat Riska di media sosial TikTok.

    “Dia langsung ngajak saya ngecek rumah itu. Kami berdua naik motor dari Bali ke Gresik tanggal 24 Juni 2024. Perjalanan yang cukup panjang, tapi saya benar-benar kaget karena sesampainya disana, rumah itu langsung dibelikan untuk saya.”

    “Dari situ saya tahu, dia bukan hanya omong doang, tapi serius ingin membangun masa depan bersama saya,” terangnya.

    Melihat harga rumah yang cukup mahal, Riska tak meragukan keseriusan Bailey untuk menikahinya.

    “Kalau diceritain semuanya, malah kayak cerita di novel. Soalnya lucu banget perjalanan kami ini,” tuturnya.

    Setelah menikah, Riska akan ikut Bailey ke Selandia Baru dan menetap di sana.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Sosok Riska Damayanti, Anak Petani Karet di OKU Timur Dinikai Bule Selandia Baru, Mahar Fantastis 

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunSumsel.com/Choirul Rahman)

  • Anggota Komisi XII DPR: Indonesia Memiliki Peluang Menjadi Pemain Kunci Pasar Hidrogen Global – Halaman all

    Anggota Komisi XII DPR: Indonesia Memiliki Peluang Menjadi Pemain Kunci Pasar Hidrogen Global – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi VII DPR RI Christiany Eugenia Tetty Paruntu, menyatakan dukungannya terhadap pengembangan ekosistem hidrogen di Indonesia sebagai langkah strategis menuju transisi energi bersih dan berkelanjutan. 

    Tetty menegaskan, hidrogen memiliki peran vital dalam mendorong tercapainya target bauran energi terbarukan nasional serta pengurangan emisi gas rumah kaca.

    “DPR mendorong percepatan pengembangan infrastruktur ekosistem hidrogen di Indonesia. Ini bukan hanya soal pemenuhan kebutuhan energi semata, tapi komitmen kita untuk masa depan energi yang lebih bersih dan mandiri,” ujar Tetty, Selasa (22/4/2025).

    Hidrogen hijau misalnya—yang dihasilkan melalui proses elektrolisis air dengan menggunakan energi terbarukan seperti tenaga surya dan air—diakui sebagai salah satu sumber energi terbarukan paling bersih. Selain bebas emisi karbon, penggunaannya sangat luas, mulai dari sektor transportasi, industri berat, hingga penyimpanan energi.

    Politisi Partai Golkar itu mengingatkan, Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang melimpah, memiliki peluang besar untuk menjadi pemain kunci dalam pasar hidrogen global. Oleh karena itu perlu dilakukan percepatan pembangunan infrastruktur serta regulasi yang mendukung, termasuk pemberian insentif guna menarik minat investasi.

    “Dibutuhkan regulasi yang progresif dan insentif menarik untuk mendorong pertumbuhan industri hidrogen hijau di Indonesia. Selain itu, inovasi teknologi perlu terus didorong agar biaya produksi menjadi lebih kompetitif,” ujar legislator asal Daerah Pemilihan Sulawesi Utara itu.

    Tak hanya aspek energi, pengembangan eksosistem hidrogen juga diperkirakan akan berdampak positif terhadap penciptaan banyak lapangan kerja baru yang berkualitas, sejalan dengan visi ketahanan energi nasional dan pertumbuhan ekonomi hijau. 

    Sebelumnya sebagaimana dikutip dari Antaranews, Menteri Bahlil menyampaikan bahwa pengembangan hidrogen selaras dengan visi Presiden Prabowo Subianto, khususnya terkait kedaulatan dan swasembada energi. Adapun pengembangan hidrogen dapat ditempuh melalui program hilirisasi yang kini diusung oleh pemerintah.

    Menurut dia, pemanfaatan hidrogen dapat turut mendukung industri strategis nasional, salah satunya di sektor transportasi. Akan tetapi, yang menjadi tantangan ke depannya adalah bagaimana industri mobil hidrogen dapat bersaing dengan mobil listrik.