provinsi: SULAWESI UTARA

  • Wamendagri Bima Arya Minta PSU Dievaluasi Total, Agar Masalah Tak Terulang – Page 3

    Wamendagri Bima Arya Minta PSU Dievaluasi Total, Agar Masalah Tak Terulang – Page 3

    Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menyatakan,19 daerah telah selesai menggelar pemungutan suara ulang (PSU). Saat ini, hanya tersisa lima daerah dari total 24 daerah yang belum menggelar PSU.

    “Tinggal lima daerah yang belum PSU,” kata Ketua KPU RI, Mochammad Afifuddin dalam rapat bersama Komisi II DPR, Senayan, Jakarta, Senin (5/5/2025).

    Daerah tersebut adalah Kota Palopo, Kabupaten Mahakam Hulu, dan Kabupaten Pesawaran yang akan menggelar PSU pada 24 Mei 2025 mendatang. 

    “Sementara, PSU berikutnya klaster yang akan dilaksanakan pada 6 Augustus 2025 yang mencakup Kabupaten Boven Digoel dan Provinsi Papua,” ungkap dia.

    Adapun, 19 daerah yang telah menggelar PSU diantaranya; PSU yang diselenggarakan 22 Maret 2025 mencakup 4 daerah, yaitu, Kabupaten Siak, Kabupaten Bangka Barat, Kabupaten Magetan, dan Kabupaten Barito Utara. 

    Tahap 2 atau klaster 5 April 2025 mencakup 6 daerah. Yakni, Kabupaten Kepulauan Talaud, Kabupaten Pulau Taliabu, Kota Sabang, Kabupaten Banggai, dan Kabupaten Bungau. 

    Tahap 3 klaster 16 dan 19 april 2025 mencakup 9 daerah yakni Kota Banjarbaru, Kabupaten Serang, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Empat Lawang, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Gorontalo Utara, Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Parigi moutong.

  • Harga LPG 3 Kg, 5,5 Kg & 12 Kg di Agen-Pangkalan, Berlaku 6 Mei 2025

    Harga LPG 3 Kg, 5,5 Kg & 12 Kg di Agen-Pangkalan, Berlaku 6 Mei 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Berbagai badan usaha pengisian bahan bakar minyak (BBM) kompak menurunkan harga jual BBM khususnya non subsidi di Indonesia per Mei 2025 ini. Bagaimana dengan harga Liquefied Petroleum Gas (LPG)?

    Salah satu pangkalan LPG di wilayah Tangerang Selatan terpantau hingga saat ini masih memberlakukan harga jual tertinggi LPG 3 kg Rp 19 ribu per tabung seperti yang sudah ditetapkan HET (harga eceran tertinggi) di Tangerang Selatan.

    Misalnya, Pangkalan LPG Toko Lagiman Pamulang, Tangerang Selatan. Harga jual LPG 3 kg di pangkalan tersebut saat ini masih berlaku sebesar Rp 19 ribu per tabung sesuai dengan arahan pemerintah.

    “Masih Rp 19 ribu (per tabung), belum naik,” ujar penjaga toko tersebut, Selasa (6/5/2025).

    Sedangkan, pada level pengecer atau sub pangkalan LPG, salah satunya Toko Jejen di wilayah Tangerang Selatan memberlakukan harga jual LPG 3 kg sebesar Rp 22 ribu per tabungnya.

    “LPG 3 kg (harga) Rp 22 ribu (per tabung),” kata penjaga toko tersebut.

    Harga LPG non subsidi

    Harga jual LPG non subsidi di pasaran saat ini juga terpantau belum ada perubahan harga. Pada Toko Jejen, menjual LPG 5,5 kg seharga Rp 110 ribu per tabung, sedangkan LPG 12 kg seharga Rp 210 ribu per tabung.

    Berikut daftar harga LPG non subsidi untuk tabung 5,5 kg dan 12 kg di tingkat agen resmi Pertamina, termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN), berlaku sejak 22 November 2023.

    Harga jual LPG Non PSO Rumah Tangga di tingkat Agen di luar radius 60 km dari lokasi Filling Plant adalah harga jual di tingkat Agen di bawah ini ditambah dengan biaya angkutan/ongkos kirim.

    Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah:
    LPG 5,5 kg: Rp 94.000
    LPG 12 kg: Rp 194.000

    Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara:
    LPG 5,5 kg: Rp 97.000
    LPG 12 kg: Rp 202.000

    Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat:
    LPG 5,5 kg: Rp 90.000
    LPG 12 kg: Rp 192.000

    Kalimantan Utara:
    LPG 5,5 kg: Rp 107.000
    LPG 12 kg: Rp 229.000

    Maluku, Papua:
    LPG 5,5 kg: Rp 117.000
    LPG 12 kg: Rp 249.000.

    (pgr/pgr)

  • Gempa M5,5 Guncang Bolaang Uki Sulut, Tidak Berpotensi Tsunami

    Gempa M5,5 Guncang Bolaang Uki Sulut, Tidak Berpotensi Tsunami

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gempa Magnitudo 5,5 mengguncang wilayah Bolaang Uki Sulut, Selasa (6/5/2025), pukul 05.57.35 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa Bolaang Uki ini memiliki parameter update dengan Magnitudo 5,4.

    Episenter gempa terletak pada koordinat 0,13° LS ; 123,78° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 59 Km arah Barat Daya Kota Bolaang Uki, Sulawesi Utara pada kedalaman 107 km. 

    Direktur Gempa dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempaBolaang Uki yang terjadi ini merupakan jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan pada lempeng Laut Sulawesi.

    “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust),” kata Daryono.

    Daryono juga mengatakan, gempa berdampak dan dirasakan di daerah Kabupaten Gorontalo dengan skala intensitas II-III MMI.

    “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami,” katanya.

    Hingga pukul 06.20 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). meski begitu warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.

  • Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Bolaang Uki Sulut, Getaran Terasa Sampai Gorontalo

    Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Bolaang Uki Sulut, Getaran Terasa Sampai Gorontalo

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gempa Magnitudo 5,5 mengguncang wilayah Bolaang Uki Sulut, Selasa (6/5/2025), pukul 05.57.35 WIB. Laporan Badan Meteorologi Kliamtologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, lokasi gempa Bolaang Uki ini berada pada koordinat 0.11 LS, 123.78 BT, dengan pusat gempa berada di laut 58 km barat daya Bolaang Uki.

    “Kedalaman gempa 106 km,” tulis BMKG.

    BMKG menyebutkan, getaran gempa turut dirasakan (MMI) di Kabupaten Gorontalo II-III.

    Belum ada laporan kerusakan akibat gempa, namun warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.

  • IAP: Perlu Ada Pusat Ekonomi Baru agar Beban Jakarta Tak Makin Berat

    IAP: Perlu Ada Pusat Ekonomi Baru agar Beban Jakarta Tak Makin Berat

    Bisnis.com, JAKARTA — Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia atau IAP menekankan pentingnya menciptakan pusat-pusat ekonomi baru agar beban Jakarta tidak semakin berat.

    Sekretaris Jenderal IAP Adriadi Dimastanto mengatakan meski laju ekonomi ibu kota melambat, Daerah Khusus Jakarta diprediksi tetap jadi magnet utama bagi pencari kerja dan pusat aktivitas ekonomi. 

    Dia menilai pamor Jakarta tidak akan hilang. Kesenjangan atau gap dengan kota lain masih terlalu jauh, bahkan dengan kota besar seperti Surabaya dan Medan sekalipun. Namun, ketergantungan pada satu kota dinilai tidak sehat dalam jangka panjang.

    “Yang dibutuhkan Indonesia adalah pemerataan pertumbuhan ekonomi lewat pengembangan kota-kota besar di tiap pulau,” ujarnya kepada Bisnis, dikutip pada Senin (5/5/2025).

    Dia mencontohkan kota-kota yang mulai berperan sebagai pusat ekonomi regional yakni Medan, Pekanbaru, Palembang, dan Bandar Lampung di Sumatera, Bandung, Cirebon, Semarang, Surabaya, dan Malang di Jawa, Makassar dan Manado di Sulawesi, hingga Balikpapan dan Samarinda yang mendukung IKN di Kalimantan.

    Pertumbuhan ini, lanjutnya, harus didorong melalui pengembangan potensi lokal.

    “Jakarta akan difokuskan sebagai kota bisnis global, sementara kota lain bisa punya orientasi berbeda industri, jasa, atau agroindustri,” lanjutnya.

    Misalnya, lanjut dia, yakni kawasan industri seperti Kendal, Batang, dan Subang sudah mulai tumbuh, begitu juga dengan pusat industri agro di Medan dan sekitarnya.

    Selanjutnya untuk menjadikan kota-kota ini menarik bagi investasi dan penduduk, pemerintah daerah perlu mengambil peran aktif. Dimulai dari memperbaiki iklim investasi harus, proses perizinan dipermudah, tata ruang diperjelas, dan yang paling penting, kota harus layak huni.

    Sejumlah indikator kota layak huni mencakup fasilitas pendidikan, kesehatan, ruang terbuka hijau, transportasi publik yang nyaman, dan lingkungan yang sehat. Tanpa hal ini, urbanisasi ke Jakarta tak akan terbendung.

    Tidak hanya kota inti, kota-kota penyangga juga harus dikembangkan. Saat ini, kota satelit seperti Bogor, Depok, dan Bekasi lebih banyak berfungsi sebagai tempat tinggal pekerja Jakarta. Akibatnya, muncul kemacetan karena pergerakan komuter harian yang memakan waktu hingga dua jam.

    “Pemerintah daerah kota penyangga harus siap menerima investasi dan bisnis. Perusahaan juga perlu didorong memindahkan kantor pusat ke pinggiran agar mobilitas warga lebih efisien. Contoh nyata, kawasan BSD kini mulai dipilih perusahaan multinasional sebagai lokasi kantor utama, mengurangi tekanan di pusat Jakarta,” jelasnya.

    Dia optimistis apabila kolaborasi lintas wilayah tercapai, Indonesia bisa punya banyak Jakarta kecil di berbagai pulau yang pada mengurangi kesenjangan, membuka lapangan kerja, dan menciptakan kehidupan yang lebih seimbang.

  • Kasdam XIII/Merdeka: Prajurit tangguh lahir dari disiplin

    Kasdam XIII/Merdeka: Prajurit tangguh lahir dari disiplin

    Manado (ANTARA) – Pada simulasi latihan terpadu Sekolah Calon Tamtama (Secata) Rindam XIII/Merdeka di Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Kasdam XIII/Merdeka Brigjen TNI Yustinus Nono Yulianto mengatakan bahwa prajurit tangguh lahir dari disiplin dan latihan keras.

    “Kegiatan simulasi ini merupakan bagian dari tahapan pelatihan yang diberikan kepada siswa Pendidikan Kejuruan Tamtama Infanteri (Dikjurtaif) guna menguji kemampuan tempur dasar, ketahanan fisik, serta kesiapan mental dalam menghadapi berbagai skenario medan tugas,” kata Kasdam Yustinus Nono Yulianto di Airmadidi, Senin.

    Latihan terpadu ini menjadi penilaian penting sebelum siswa dinyatakan lulus dan siap mengemban tugas sebagai prajurit TNI AD.

    Brigjen TNI Yustinus Nono Yulianto menyampaikan apresiasi kepada seluruh pelatih dan peserta latihan atas semangat dan kedisiplinan yang mereka tunjukkan.

    “Latihan ini tidak hanya menguji fisik dan taktik, tetapi juga semangat juang, loyalitas, serta pengabdian pada bangsa dan negara,” ujarnya.

    Ia berharap seluruh peserta dapat menyerap setiap materi dengan baik dan menjadikannya bekal saat bertugas kelak.

    Selain menyaksikan simulasi lapangan, Kasdam juga melakukan peninjauan terhadap fasilitas pelatihan dan memberikan arahan langsung kepada siswa Dikjurtaif.

    Pewarta: Karel Alexander Polakitan
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Wakil Ketua Komisi II DPR usul pembatasan gugatan hasil pilkada ke MK

    Wakil Ketua Komisi II DPR usul pembatasan gugatan hasil pilkada ke MK

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Komisi II DPR RI Dede Yusuf mengusulkan pembatasan gugatan hasil pilkada ke Mahkamah Konstitusi (MK) dalam revisi Undang-Undang Pilkada.

    “Ke depan, diperlukan pembatasan gugatan paslon ke MK yang termuat pada aturan norma tegas dalam Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (UU Pilkada) mengenai jangka waktu penyelesaian sengketa gugatan PHP (perselisihan hasil pemilihan) di MK,” ujar Dede dalam Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat Komisi II DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin.

    Menurut dia, pembatasan tersebut diperlukan agar gugatan PHP yang berulang tidak terjadi , sehingga tidak berdampak terhadap masa jabatan kepala dan wakil kepala daerah.

    Selain itu, dia mengatakan bahwa pembatasan diperlukan mengingat keterbatasan anggaran dalam pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU).

    “Ketika kami kemarin membicarakan penambahan (anggaran), tetapi ternyata tidak bisa ditambah, dan beberapa (daerah) sudah teriak tidak punya alokasi anggaran lagi untuk melaksanakan pemilihan. Ada anggaran rakyat yang terpakai besar-besaran, dan hasilnya belum jelas,” katanya.

    Sementara itu, Dede menyampaikan bahwa rapat tersebut dilaksanakan guna membahas evaluasi pelaksanaan PSU di 19 daerah yang telah dilaksanakan pada 22 Maret 2025, 5 April 2025, 16 April 2025, dan 19 April 2025.

    Menurut dia, ke-19 daerah tersebut meliputi Kabupaten Siak, Kabupaten Bangka Barat, Kabupaten Magetan, Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Buru, Kabupaten Kepulauan Talaud, Kabupaten Pulau Taliabu, Kota Sabang, Kabupaten Banggai, dan Kabupaten Bungo.

    Kemudian, Kabupaten Parigi Moutong, Kota Banjarbaru, Kabupaten Serang, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Empat Lawang, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Gorontalo Utara, serta Kabupaten Bengkulu Selatan.

    “Hanya delapan daerah hasil PSU tidak dipersoalkan ke MK. Delapan daerah itu adalah Kabupaten Bangka Barat, Kabupaten Magetan, Kabupaten Bungo, Kota Sabang, Kabupaten Parigi Moutong, Kota Serang, Kabupaten Pasaman, dan Kabupaten Kutai Kartanegara,” kata Dede menambahkan.

    Pewarta: Rio Feisal
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

  • 9 Kali Gempa Embusan Gunung Karangetang Sulut, Warga Diimbau Tak Mendaki

    9 Kali Gempa Embusan Gunung Karangetang Sulut, Warga Diimbau Tak Mendaki

    Jakarta

    Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) mencatat sebanyak sembilan kali gempa embusan Gunung Karangetang di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara. Wisatawan diimbau untuk tidak mendaki atau mendekati gunung.

    Dilansir Antara, Senin (5/5/2025), dalam laporan aktivitas Gunung Karangetang yang disusun petugas pos PGA, Vieko Kristianse Rompas, gempa embusan tersebut memiliki amplitudo 5-20 milimeter dengan durasi 25-40 detik pada periode 3 Mei 2025.

    Selain itu, terekam juga dua kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo : 5-7 milimeter, S-P : 0 detik, durasi : 7-8 detik, satu kali gempa terasa dengan amplitudo 50 milimeter, S-P : 42 detik, durasi : 1942 detik, skala : I MMI, serta 11 kali gempa tektonik jauh, amplitudo : 5-30 milimeter, S-P : 10-30 detik, durasi : 60-152 detik.

    Pada periode pengamatan 2 Mei 2025, terekam 10 kali gempa embusan, enam kali gempa vulkanik dalam, satu kali gempa terasa, serta sembilan kali gempa tektonik jauh.

    “Tingkat aktivitas Gunung Karangetang Level II (waspada),” katanya.

    Masyarakat dan pengunjung/wisatawan diharapkan tidak mendekati, tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya yaitu radius 1,5 kilometer dari puncak kawah dua (kawah utara) dan kawah utama (selatan) serta area perluasan sektoral ke arah barat daya dan selatan sejauh 2,5 kilometer.

    Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai.

    (yld/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pesona Menggala Ranch, Destinasi Indah ala Swiss di Banyumas

    Pesona Menggala Ranch, Destinasi Indah ala Swiss di Banyumas

    Liputan6.com, Bandung – Eropa dikenal sebagai benua yang menyimpan banyak keindahan alam salah satunya adalah Swiss. Negara ini populer dengan panorama pegunungan Alpen yang menakjubkan, ladang hijau luas, dan peternakan yang terawat dengan sangat baik.

    Keindahan Swiss tak hanya memanjakan mata tetapi juga menjadi destinasi favorit wisatawan dunia untuk merasakan nuansa pedesaan Eropa yang tenang dan asri. Suasana yang sejuk, alam terbuka yang bersih, dan pemandangan bak lukisan menjadi ciri khas Swiss yang memikat.

    Namun bagi masyarakat Indonesia yang ingin menikmati keindahan seperti di Swiss bisa pergi tanpa harus jauh-jauh ke Eropa. Pasalnya di Indonesia ternyata memiliki sejumlah destinasi wisata alam yang menyuguhkan suasana mirip Swiss.

    Mulai dari segi lanskap maupun udara sejuknya hingga beberapa di antaranya bahkan mendapat julukan “Swiss-nya Indonesia” karena kesamaan panorama hingga ketenangan suasana alam sekitarnya.

    Hal ini membuat wisatawan lokal maupun mancanegara bisa menikmati pemandangan khas Eropa tanpa harus keluar negeri. Salah satu destinasi yang sering disebut-sebut sebagai Swiss kecil di Indonesia adalah Lembang, Bandung.

    Kemudian wilayah seperti Tomohon di Sulawesi Utara, Batu di Jawa Timur, dan Sembalun di Lombok Timur juga dikenal memiliki pemandangan hijau perbukitan dan gunung yang mengingatkan akan suasana Swiss.

    Adapun bagi masyarakat Jawa Tengah belakangan ini ada juga destinasi yang menyimpan pesona indah tidak kalah seperti eropa yaitu Menggala Ranch di Banyumas.

  • Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Sungai di Riau
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 Mei 2025

    Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Sungai di Riau Regional 4 Mei 2025

    Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Sungai di Riau
    Tim Redaksi
    PEKANBARU, KOMPAS.com
    – Warga
    Desa Koto Tibun
    ,
    Kecamatan Kampar
    , Kabupaten Kampar, Riau, dihebohkan dengan penemuan mayat di pinggir sungai, Minggu (4/5/2025).
    Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Kampar, AKP Gian Wiatma Jonimandala, mengatakan,
    mayat pria
    itu ditemukan
    tanpa identitas
    .
    “Korban ditemukan tanpa identitas. Saat ini korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara di Pekanbaru untuk dilakukan otopsi,” kata Gian kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Minggu.
    Berdasarkan hasil pemeriksaan luar, kata dia, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
    Dugaan sementara, korban tewas karena tenggelam di sungai kecil tersebut.
    Adapun ciri-ciri korban, mengenakan baju T-shirt kaus warna hitam lengan pendek dan celana panjang sobek warna abu-abu.
    Namun, wajah korban tak dapat dikenali karena sudah tinggal tengkorak. Anggota tubuhnya juga sudah membengkak.
    Penemuan mayat ini berawal dari seorang wanita bernama Herlina Wati yang sedang mencuci pakaian dan mencium bau busuk, Sabtu (3/5/2025) sore.
    Saksi tersebut mencari sumber bau. Dari kejauhan, ia melihat bangkai, namun dikira bangkai binatang.
    Saksi tidak dapat melihat dengan jelas karena hari sudah mau malam. Ia pun pulang ke rumahnya.
    “Keesokannya, saksi kembali ke lokasi dan melihat mayat korban mengapung di pinggir sungai dengan posisi telentang,” kata Gian.
    Setelah itu, Herlina langsung pulang ke rumah untuk memberitahukan hal tersebut kepada keluarganya dan kepala desa.
    Kepala desa kemudian menghubungi Bhabinkamtibmas Desa Koto Tibun, Aiptu Afri Rahman, dan pihak Polsek Kampar.
    Menurut keterangan warga Desa Koto Tibun, korban diduga bukan warga setempat.
    “Warga sekitar lokasi kejadian tidak ada yang merasa kehilangan anggota keluarganya. Diduga korban merupakan orang luar yang sedang melakukan aktivitas memancing di areal penemuan mayat tersebut,” ucap Gian.
    Petugas kepolisian mengimbau kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga agar melapor ke kantor polisi terdekat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.