provinsi: SULAWESI TENGGARA

  • 3 Polisi di Muna Barat Dikeroyok, 6 Warga Jadi Tersangka, Bagaimana Nasib 2 Oknum TNI yang Terlibat? – Halaman all

    3 Polisi di Muna Barat Dikeroyok, 6 Warga Jadi Tersangka, Bagaimana Nasib 2 Oknum TNI yang Terlibat? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polres Muna Sulawesi Tenggara (Sultra) menetapkan 6 tersangka atas kasus dugaan penganiayaan terhadap 3 anggota polisi yang bertugas pengamanan malam takbiran.

    Sebelumnya, Polres Muna mengamankan 9 warga sipil yang terlibat dalam kasus pengeroyokan polisi ini.

    Penganiayaan yang diduga juga melibatkan 2 oknum TNI ini terjadi di depan Gerbang masuk Polsek Tiworo Tengah yang terletak di Desa Wapae, Kecamatan Tiworo Tengah, Kabupaten Muna Barat, pada Senin (31/3/2025).

    Adapun 3 anggota polisi yang menjadi korban penganiayaan antara lain Bripda H dan Briptu RS personel Polsek Tiworo Tengah, dan Bripda AMP anggota Brimobda Sultra.

    “Setelah melalui tahapan pemeriksaan dan penyelidikan terkait insiden tersebut, 9 orang yang diamankan saat kejadian terdapat 6 berstatus tersangka dan 3 saksi,” kata Kasi Humas Polres Muna, Ipda Bahruddin pada Senin (1/4/2025), dilansir TribunnewsSultra.com.

    Salah satu dari 6 tersangka adalah anak di bawah umur, sehingga pihak kepolisian akan melakukan koordinasi terkait proses hukumnya.

    Sementara itu, prajurit TNI inisial AN yang bertugas di Den Intel KOREM Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), dan Pratu R yang bertugas di Kodim Kendari, Sultra, juga sudah diamankan pihak polisi militer terkait kasus dugaan pengeroyokan ini.

    Pemicu Pengeroyokan

    Pengeroyokan ini berawal saat para personel kepolisian melakukan pengamanan malam takbiran menjelang Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi.

    Bahruddin mengungkapkan bahwa mulanya, aparat kepolisian menegur pemotor berknalpot brong yang digeber-geber depan Polsek.

    “Awalnya anggota menegur pemotor yang beberapa kali menggeber knalpot racingnya depan Polsek, hingga akhirnya ditegur oleh anggota,” ujar Bahruddin pada Senin (31/3/2025), dilansir TribunnewsSultra.com.

    Tak berhenti di situ, warga tersebut juga melawan dan membawa kelompoknya hingga akhirnya pengeroyokan tak bisa terelakan.

    Akibatnya, 2 polisi mendapat perawatan medis, sedangkan 1 personel harus dilarikan ke RSUD Muna Barat untuk mendapat pertolongan medis.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Polisi Tetapkan Enam Warga Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penganiayaan Personel Polisi di Muna Barat

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunnewsSultra.com/La Ode Ahlun Wahid)

  • Kasus Warga dan TNI Keroyok Polisi di Muba, 6 Orang Jadi Tersangka

    Kasus Warga dan TNI Keroyok Polisi di Muba, 6 Orang Jadi Tersangka

    Kendari, Beritasatu.com – Sebanyak enam orang sipil menjadi tersangka buntut kasus sekelompok warga dan dua anggota TNI mengeroyok tiga polisi di depan Mapolsek Tiworo Tengah, Kabupaten Muna Barat (Muba), Sulawesi Tenggara (Sultra) yang sempat viral di media sosial.

    “Dari sembilan saksi yang kita periksa, sementara terindikasi masih enam (tersangka), yang lain masih kita dalami. Keenam tersangka saat ini masih ditahan,” kata Kapolda Sultra Irjen Dwi Irianto di Kendari, dikutip dari Antara, Rabu (2/4/2025).

    Ketiga polisi yang menjadi korban pengeroyokan, adalah Bripda Hendi dan Bripdu Supriadi yang merupakan personel Polres Muna, serta Bripda Abdi Mah Putra dari Satuan Brimob Polda Sultra.

    Pengeroyokan terjadi saat ketiga polisi melakukan pengamanan malam takbiran Idulfitri 1446 Hijriah pada Senin (31/3/2025) dini hari di depan Mapolsek Tiworo Tengah.

    Peristiwa yang melibatkan sekelompok warga dan dua prajurit TNI tersebut mengakibatkan tiga polisi mengalami luka-luka. Dua anggota TNI diduga terlibat pengeroyokan, yakni Serda AN, anggota Datasemen Intel Korem Palu dan Pratu R, anggota Kodim Kendari.

    Dugaan keterlibatan dua anggota TNI dalam insiden ini telah ditangani oleh polisi militer (POM). 

    Komandan Korem (Dandrem) 143 Haluoleo Brigjen TNI R Wahyu Sugiarto mengungkapkan pihaknya akan menindak lanjuti kasus tersebut dengan tegas.

    “Yang jelas ini masih dalam proses. Namun, jika melihat dari unsur yang ada, ini sudah masuk pelanggaran. Proses hukum akan kami tindaklanjuti,” ujarnya.

    Menurut Wahyu, TNI tidak akan memberikan perlindungan bagi personel yang melanggar hukum. “Semua yang terlibat akan diproses sesuai hukum yang berlaku,” ujarnya terkait kasus pengeroyokan tiga polisi oleh warga dan anggota TNI.

  • Detik-detik 3 Anggota Polisi Dianiaya Oknum TNI saat Amankan Malam Lebaran, 6 Orang Jadi Tersangka – Halaman all

    Detik-detik 3 Anggota Polisi Dianiaya Oknum TNI saat Amankan Malam Lebaran, 6 Orang Jadi Tersangka – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebanyak tiga anggota polisi diduga menjadi korban penganiayaan dua oknum TNI di Kabupaten Muna Barat, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). 

    Mereka yakni Bripda H dan Briptu RS anggota personil Polsek Tiworo Tengah, serta Bripda AMP anggota Brimobda Sulawesi Tenggara.

    Akibat kejadian ini, satu dari tiga korban harus menjalani perawatan intensif di RSUD Kabupaten Muna Barat akibat pendarahan pada area hidung dan mulut

    Mengutip TribunnewsSultra.com, dua anggota TNI yang diduga terlibat penganiayaan adalah Serda AN anggota Den Intel Korem Palu, Sulawesi Tengah, dan Pratu R, anggota Kodim Kendari. 

    Penganiayaan itu berlangsung ketika tiga petugas polisi mengamankan malam takbiran Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, Senin (31/3/2025) sekira pukul 00.30 Wita. 

    Peristiwa itu terjadi di depan Kantor Polsek Tiworo Tengah, Desa Wapae, Kecamatan Tiworo Tegah, Kabupaten Muna Barat. 

    Kejadian bermula saat sejumlah warga menggeber-geber sepeda motor di depan Kantor Polsek Tiworo Tengah. 

    Ketika petugas berupaya mengamankan sejumlah warga tersebut, tiba-tiba terjadi aksi pemukulan terhadap anggota polisi. 

    Diduga pelaku penganiayaan adalah oknum TNI dan warga. 

    Buntut kejadian ini, dua oknum TNI yang terlibat telah diamankan dan akan diberi sanksi. 

    Serda AN dan Pratu R kini ditangani Korem 143 Haluoleo Kendari bersama Detasemen Polisi Militer (Denpom). 

    Kasi Intel Korem 143 Haluoleo Kendari, Kolonel Inf Gatot Teguh Waluyo menegaskan pihaknya akan menindak tegas Serda AN dan Pratu R sesuai aturan di militer. 

    Gatot menjelaskan, penganiayaan itu dipicu kesalahpahaman. 

    Kendati demikian, Gatot menegaskan pihaknya tidak akan menolerir aksi pemukulan tiga anggota polisi tersebut. 

    “Sudah pak. Intinya ada kesalahpahaman terkait permasalahan itu, untuk anggota tetap akan diproses sesuai aturan yang ada,” ungkapnya saat dikonfirmasi Selasa (01/4/2025)

    “Tadi Kapolda dan Danrem langsung turun kelapangan menyelesaikan hal tersebut,” lanjutnya.

    Jika terbukti melanggar, Pratu R akan dikenai sanksi oleh pihak Korem 143. 

    Sedangkan Serda AN akan dibawa ke Kendati untuk diterbangkan ke Palu, Sulawesi Tengah.

    “Kita gak ada ragu-ragu untuk memproses anggota yang salah. Yang dari palu besok pagi dibawa ke kendari dan dijemput personel dari korem Palu,” ujar Kasi Intel Korem.

    Tak hanya dua oknum TNI, sejmumlah warga yang terlibat aksi penganiayaan tersebut juga telah ditangkap. 

    Sebanyak enam warga telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. 

    Kasi Humas Polres Muna, Ipda Baharuddin mengatakan ada sembilan warga yang diamankan setelah insiden penganiayaan. 

    Namun hingga kini baru enam warga yang ditetapkan sebagai tersangka. 

    “Setelah melalui tahapan pemeriksaan dan penyelidikan terkait insiden tersebut,  sembilan orang yang diamankan saat kejadian terdapat 6 berstatus tersangka dan 3 saksi,” ungkapnya pada Senin (1/4/2025).

    Baharuddin mengatakan, enam tersangka merupakan anak di bawah umur. 

    Sehingga, pihak kepolisian akan melakukan koordinasi lebih lanjut terkait proses hukumnya. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Tak Terima Ditegur Knalpot Brong, Warga Serang Polisi di Muna Barat Sulawesi Tenggara, dan Polisi Tetapkan Enam Warga Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penganiayaan Personel Polisi di Muna Barat

    (Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami, TribunnewsSultra/Laode Ari)

  • Detik-detik 3 Anggota Polisi Dianiaya Oknum TNI saat Amankan Malam Lebaran, 6 Orang Jadi Tersangka – Halaman all

    3 Anggota Polisi Dianiaya di Muna Barat Sultra: 2 Oknum TNI Diamankan, 6 Warga Sipil Jadi Tersangka – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, KENDARI- Dua oknum TNI dan warga sipil diduga mengeroyok anggota polisi di Polsek Tiworo Tengah Kabupaten Muna Barat (Mubar) Sulawesi Tenggara (Sultra).

    Petugas polisi tersebut dikeroyok saat melaksanakan pengamanan malam takbiran, Senin (31/4/2025) sekira pukul 00.30 WITA.

    Kedua oknum TNI tersebut adalah Serda AN anggota Den Intel Korem Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Pratu R, anggota Kodim Kendari.

    Keduanya kini sudah ditangani Korem 143 Haluoleo Kendari bersama Detasemen Polisi Militer (Denpom).

    Danrem 143 Haluoleo Kendari menegaskan pihaknya akan menindak tegas Serda AN dan Pratu R sesuai aturan di militer.

    Hal tersebut disampaikan Kasi Intel Korem 143 Haluoleo Kendari, Kolonel Inf Gatot Teguh Waluyo saat dikonfirmasi terkait penanganan dua personel TNI tersebut.

    Gatot mengatakan insiden pengeroyokan tersebut terjadi karena kesalapahaman. Meski begitu, Korem 143 Kendari tidak akan mentolerir aksi pemukulan anggota terhadap tiga polisi.

    “Sudah pak. Intinya ada kesalahpahaman terkait permasalahan itu, untuk anggota tetap akan diproses sesuai aturan yang ada,” ungkapnya saat dikonfirmasi Selasa (01/4/2025)

    “Tadi Kapolda dan Danrem langsung turun kelapangan menyelesaikan hal tersebut,” lanjutnya.

    Kolonel Inf Gatot menegaskan, Korem 143 akan memberikan sanksi kepada Pratu R jika terbukti melanggar.

    Sementara Serda AN akan dibawa ke Kendari Rabu besok kemudian diterbakan ke Palu Sulawesi Tengah.

    “Kita gak ada ragu-ragu untuk memproses anggota yang salah. Yang dari palu besok pagi dibawa ke kendari dan dijemput personel dari korem Palu,” ujar Kasi Intel Korem. 

    6 orang jadi tersangka

    Polres Muna Sulawesi Tenggara (Sultra) menetapkan enam tersangka atas kasus penganiayaan terhadap tiga anggota polisi tersebut.

    Sebelumnya Polres Muna mengamankan sembilan warga sipil yang terlibat dalam tindak penganiyaan tersebut.

    Kasi Humas Ipda Baharuddin menerangkan hasil pemeriksaan terhadap sejumlah pria yang diamankan saat insiden penganiyaan.

    “Setelah melalui tahapan pemeriksaan dan penyelidikan terkait insiden tersebut,  sembilan orang yang diamankan saat kejadian terdapat 6 berstatus tersangka dan 3 saksi,” ungkapnya pada Senin (1/4/2025).

    Ia menambahkan satu dari enam tersangka merupakan anak di bawah umur, sehingga pihaknya akan melakukan koordinasi terkait proses hukumnya.

    Selain itu, anggota TNI inisial AN bertugas di Den Intel KOREM Palu dan  Pratu R bertugas di Kodim Kendari telah diamankan pihak polisi militer terkait insiden penganiayaan anggota polisi.

     

     

    Penulis: Laode Ari

    dan

    Polisi Tetapkan Enam Warga Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penganiayaan Personel Polisi di Muna Barat

  • Transaksi penjualan SPKLU naik 300 persen

    Transaksi penjualan SPKLU naik 300 persen

    Manager PLN UP3 Makassar Selatan, Jimmy Indra Baskara tengah memantau kesiapan SPKLU Mattoanging di momen siaga Ramadan dan Idulfitri 1446 Hijriah. ANTARA/HO-Humas PLN UID Sulselrabar (B)

    PLN Sulselrabar: Transaksi penjualan SPKLU naik 300 persen
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Selasa, 01 April 2025 – 18:31 WIB

    Elshinta.com – PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat mencatat jika penjualan kWh di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) naik 300 persen pada masa mudik Lebaran 2025 ketimbang tahun lalu.

    General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) Edyansyah di Makassar, Selasa mengatakan bahwa pada masa mudik, transaksi menggunakan SPKLU oleh masyarakat meningkat signifikan, yakni ada 437 transaksi atau naik 300 persen ketimbang tahun lalu.

    “Sebanyak 11.528 kWh (kilowatt-jam) terjual pada masa mudik tahun ini atau meningkat 300 persen dibanding masa mudik tahun lalu,” terangnya.

    PLN terus berinovasi dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

    Ia mengapresiasi para pengguna kendaraan listrik yang telah mempercayai layanan pengisian daya kendaraan listrik di SPKLU PLN. 

    “Kami berkomitmen memberikan layanan terbaik untuk memudahkan pengguna mobil listrik dalam pengisian daya,” ujarnya.

    Ia menyebutkan, PLN  juga telah menambah fasilitas pengisian daya, saat ini telah terdapat 63 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang beroperasi di 50 lokasi yang tersebar di Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat.

    Sebelumnya, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dalam peninjauan Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) SPKLU PT PLN (Persero) Makassar Selatan mengapresiasi kesiapan PLN dalam pengoperasian SPKLU di Sulsel. 

    Menurutnya, Pemerintah Provinsi Selo Selatan akan terus mendukung program transisi energi yang telah dicanangkan pemerintah.

    “Kami berterima kasih kepada PLN atas kesiapan SPKLU menjelang momen mudik Lebaran. Kami mendukung penuh pemanfaatan listrik untuk menekan emisi karbon. Semoga kerja keras dan sinergi ini memberikan manfaat besar bagi masyarakat,” kata Andi Sudirman Sulaiman .

    Beberapa warga mengaku senang dengan adanya SPKLU 

    Saat melakukan pengisian daya mobil listrik di Unit Pelayanan Pelanggan (ULP) SPKLU PLN Karebosi, seorang warga setempat, yakni Fahrul menyampaikan apresiasi terhadap fasilitas Fast Charging SPKLU PLN.

    “Ini sangat membantu kami untuk mengisi daya kendaraan listrik. Cepat dan tempatnya nyaman,” kata Fahrul .

    Hal senada, saat ditemui di Unit Pelaksanaan Pelayanan Pelanggan (UP3) PLN Parepare Rudianto mengaku puas dengan pelayanan dan fasilitas SPKLU PLN.

    “Menggunakan mobil listrik lebih irit dan tidak perlu antri saat melakukan pengisian daya di SPKLU PLN,” ujarnya.

    Hal senada diungkapkan Afrizal saat ditemui di SPKLU PLN UP3 Makassar Selatan. 

    Ia menyatakan bahwa adanya SPKLU di PLN ini sangat membantu para pengguna mobil listrik saat hendak berpergian dalam kota maupun luar kota. 

    Selain praktis, ia mengaku biaya lebih murah menggunakan listrik ketimbang mobil konvensional.

    Sumber : Antara

  • 3 Polisi di Muna Dikeroyok Gegara Tegur Pemotor yang Pakai Knalpot Brong – Halaman all

    3 Polisi di Muna Dikeroyok Gegara Tegur Pemotor yang Pakai Knalpot Brong – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tiga anggota Kepolisian dari Polsek Tiworo Tengah menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok warga, Minggu (30/3/2025).

    Insiden ini terjadi saat petugas melakukan pengamanan malam takbiran menjelang Lebaran Idulfitri 1446 Hijriah.

    Penganiayaan berlangsung di depan Kantor Polsek Tiworo Tengah, Desa Wapae, Kecamatan Tiworo Tengah, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara

    Menurut keterangan Kasi Humas Polres Muna, Ipda Bahruddin, insiden ini bermula ketika petugas menegur seorang pemotor yang menggunakan knalpot brong dan menggeber-geber kendaraannya di depan Polsek.

    “Awalnya anggota menegur pemotor yang beberapa kali menggeber knalpot racingnya depan Polsek, hingga akhirnya ditegur oleh anggota,” kata Ipda Bahruddin, Senin.

    Setelah ditegur, pemotor tersebut tidak terima dan mengajak sekelompok warga untuk menyerang anggota kepolisian.

    Akibatnya, pengeroyokan pun tidak dapat dihindari.

    Dalam insiden ini, dua anggota kepolisian mengalami luka-luka dan harus mendapatkan perawatan medis.

    Satu di antaranya bahkan harus dilarikan ke RSUD Kabupaten Muna Barat untuk penanganan lebih lanjut.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • BNPB: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem, Termasuk di Wilayah Jawa Timur

    BNPB: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem, Termasuk di Wilayah Jawa Timur

    Jakarta (beritajatim.com) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan, cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia.

    BNPB menyebut, berdasarkan prakiraan cuaca ekstrem yang dirilis oleh instansi terkait pada periode 30 Maret sampai 1 April 2025, berikut ini adalah wilayah yang berpotensi dilanda hujan sedang hingga lebat.

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari memaparkan, wilayah tersebut meliputi hampir seluruh Jawa, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten.

    Begitu juga Kalimantan yang meliputi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara. Untuk Sumatera meliputi dari Provinsi Aceh, Jambi, Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Bengkulu hingga Lampung.

    Untuk wilayah Indonesia Tengah hingga Timur yakni Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

    Muhari mengatakan, hujan lebat yang menyebabkan banjir terjadi di sejumlah wilayah. Seperti hujan lebat yang memicu Sungai Gembong dan Petung meluap menyebabkan banjir di Kecamatan Panggungrejo dan Bugul Kidul serta banjir akibat hujan deras terjadi di empat kecamatan lainnya di Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur, Jumat (28/3) lalu. Sebanyak 1.658 unit rumah terdampak peristiwa ini.

    Selain itu, hujan deras di wilayah hulu Sungai Bengawan Madiun menyebabkan banjir di lima kecamatan di Kabupaten Madiun, Jumat (28/3). Sebanyak 644 unit rumah dan 93 hektar lahan sawah terdampak banjir dengan tinggi muka air berkisar 20 sampai 40 sentimeter.

    Muhari juga menambahkan, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Apalagi, saat berkendara ketika mudik lebaran.

    Dia meminta, masyarakat dapat memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan layak dan aman untuk dikendarai, mempersiapkan dokumen perjalanan dengan lengkap, mencatat nomor darurat, memastikan kondisi keluarga sehat dan stamina terjaga dalam perjalanan, mematuhi rambu lalu lintas.

    “Ketika melintasi jalur perbukitan pada saat hujan lebat dapat segera berpindah ke lokasi yang lebih aman dan menghindari pohon rimbun maupun papan reklame,” ujar Muhari. (ted)

  • Ada Posko Mudik BUMN 2025 di Pelabuhan Batam dan Baubau, Intip Fasilitasnya – Page 3

    Ada Posko Mudik BUMN 2025 di Pelabuhan Batam dan Baubau, Intip Fasilitasnya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Perum Perhutani menghadirkan Posko Mudik BUMN 2025 di Pelabuhan Bintang 99, Batam, dan Pelabuhan Murhum, Baubau, yang mulai melayani pemudik mulai Jumat, 28 Maret 2025. Dalam mewujudkan Posko Mudik BUMN 2025 di Pelabuhan 99 Batam.

    Perhutani bekerja sama dengan PT Pelayaran Nasional Indonesia dan PT Perkebunan Nusantara IV, sementara di Pelabuhan Murhum Baubau, Perhutani menggandeng PT Pelayaran Nasional Indonesia dan ID FOOD.

    Di Posko Mudik BUMN 2025 ini, para pemudik yang akan berlayar dengan kapal PELNI dari Batam dan Baubau dapat melakukan pemeriksaan kesehatan gratis di area pelabuhan.

    Sekretaris Perusahaan Perhutani Sofiudin Nurmansyah menjelaskan Posko Mudik BUMN 2025 ini merupakan wujud komitmen Perhutani berkolaborasi dengan BUMN lain dalam mewujudkan Mudik Tenang Menyenangkan.  

    “Perhutani berusaha menghadirkan kebermanfaatan bagi masyarakat, bersama PT PELNI, dan PT Perkebunan Nusantara IV serta ID FOOD. Kami mencoba hadir untuk memberikan rasa nyaman bagi masyarakat pada mudik kali ini,” jelasnya dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (30/3/2025).

    Beri Sejumlah Fasilitas

    Selain menghadirkan layanan pemeriksaan kesehatan untuk mengukur tensi, gula darah dan kolesterol, Posko Mudik BUMN 2025 persembahan Perum Perhutani, PT PELNI, dan PT Perkebunan Nusantara IV serta ID FOOD di Pelabuhan Batam dan Baubau juga menyediakan layanan pijat refleksi bagi para pemudik. Bagi penumpang yang kedapatan sakit, juga disediakan layanan obat gratis.

    Sementara itu, Kepala Cabang PELNI Batam Edwin Kurniansyah menyambut kehadiran Posko Bersama BUMN 2025 yang bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi para pemudik, selain menghadirkan peran BUMN dalam momen mudik Lebaran 1446 H. 

    “Kami berkolaborasi dengan PT Perkebunan Nusantara IV dan Perum Perhutani ingin menciptakan momen mudik yang senang dan menyenangkan. Semoga kehadiran Posko Mudik BUMN 2025 ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para pemudik,” ujar Edwin 

     

  • Kisah Rebana dan Belajar Keberagaman dari Pemuda Abe Pantai Jayapura

    Kisah Rebana dan Belajar Keberagaman dari Pemuda Abe Pantai Jayapura

    Liputan6.com, Jayapura – Rebana merupakan alat musik tradisional yang memiliki makna sebagai simbol budaya, kebersamaan, dan syiar Islam. Rebana menjadi bagian pendidikan spiritual dan budaya.

    Bagi pemuda di Abe Pantai, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Provinsi Papua, rebana bukanlah alat musik yang asing buat mereka. Di saat sebagian besar anak muda gemar memainkan game di ponsel pintarnya, bagi pemuda di Abe Pantai, bermain rebana justru lebih mengasyikan.

    “Dengan bermain rebana, kita juga banyak bertemu teman, bahkan bisa ngobrol apapun juga. Ya, sedikit banyak juga ngobrol soal game,” kata Ketua Remaja Masjid Jami Al Fatah Abe Pantai, Riski Ramadhan Waroy, pemuda berdarah campuran Selayar–Serui yang tinggal di Kampung Abe Pantai.

    Bermain rebana menjadi waktu yang ditunggu banyak pemuda di kampung ini. Waktu latihan biasanya dilakukan setiap hari Sabtu. 

    “Yang aktif saat ini ada 15 orang, tapi yang ada di dalam grup ada 30-an orang,” jelasnya. 

    Riski menjelaskan ada tiga generasi yang paham cara menabuh rebana. Generasi tua yang saat ini tersisa tinggal 10 orang. “Kami bersyukur, generasi tua, kitorang (kami) pu (punya)  tete-tete (kakek) ini yang  kadang masih ikut main, melatih kita dan mengajarkan bagaimana cara menabuh rebana yang baik,” katanya.

    Generasi yang saat ini ikut bermain rebana juga sudah banyak menyentuh anak-anak yang masih belajar di sekolah dasar.

    Riski berkisah, anak muda yang memainkan rebana juga dari berbagai suku di Indonesia, mulai dari Fakfak, Biak, Kepulauan Yapen, Selayar, Buton, Bugis, dan Mamberamo Raya.

    Bahkan, pemuda di Abe Pantai sudah turun temurun bermain rebana sejak nenek moyang mereka. 

    Bukan secara kebetulan pula, Kampung Abe Pantai memiliki masjid tertua kedua di Kota Jayapura. Namanya Masjid Jami Al Fatah Abe Pantai. Masjid ini dibangun oleh keluarga berdarah Kei pada 1943, tepatnya saat Belanda masih menguasai Tanah Papua. Masjid ini dibangun karena banyaknya keluarga muslim di Abe Pantai dan belum memiliki tempat ibadah.

    Masjid inilah yang digunakan pemuda di Abe Pantai untuk tempat berkumpul dan bermain rebana.

    “Dengan bermain rebana juga mengajarkan kita bertoleransi dengan keberagaman suku yang ada di Abe Pantai. Sampai sekarang kami tetap menjaga kebersamaa itu,” Riski menambahkan. 

  • Pacu Swasembada Aspal Nasional, Kemenperin Rilis Peta Jalan Hilirisasi Aspal Buton – Halaman all

    Pacu Swasembada Aspal Nasional, Kemenperin Rilis Peta Jalan Hilirisasi Aspal Buton – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong optimalisasi pemanfaatan aspal Buton sebagai upaya mendukung swasembada aspal nasional. 

    Melalui Direktorat Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam, Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT), Kemenperin telah menyusun Peta Jalan Hilirisasi Aspal Buton yang dirilis pada tahun 2024.

    Aspal Buton merupakan sumber daya alam Indonesia berupa campuran bitumen dan batuan kapur yang secara spesifik ditemukan di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2023, sumber daya aspal Buton diperkirakan mencapai 576,87 juta ton dengan cadangan sebesar 218,87 juta ton. 

    “Potensi ini menjadikan aspal Buton sebagai aset nasional yang dapat digunakan sebagai bahan aditif untuk meningkatkan kualitas aspal maupun sebagai substitusi aspal minyak,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (30/3/2025).

    Saat ini, terdapat 34 pabrik pengolahan aspal Buton di Indonesia yang tersebar di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Barat, dengan total kapasitas produksi mencapai 1,5 juta ton atau setara dengan 324 ribu ton aspal minyak. Pabrik-pabrik ini mampu menghasilkan lima jenis produk aspal Buton, yaitu B5/20, B50/30, CPHMA, Pracampur, dan ekstraksi murni. 

    “Namun, tingkat utilisasi industri ini masih rendah, di mana dalam empat tahun terakhir, pemanfaatan setiap jenis produk belum pernah mencapai 15 persen,” ungkap Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kemenperin, Taufiek Bawazier. Guna mengatasi tantangan ini, Kemenperin telah menetapkan visi dalam peta jalan hilirisasi aspal Buton, yaitu “Aspal Buton menjadi tuan rumah pasok aspal dalam kerangka swasembada aspal nasional 2030”.

    “Visi tersebut dijabarkan dalam tiga misi utama, yaitu peningkatan utilisasi industri aspal Buton berkualitas yang terstandarisasi, pengembangan industri aspal Buton murni, serta penumbuhan ekosistem industri aspal Buton berbasis industri hijau,” imbuhnya.

    Sebagai langkah strategis untuk meningkatkan penggunaan aspal Buton, pada tahun 2024, Kemenperin juga telah melaksanakan berbagai upaya strategis, di antaranya memfasilitasi partisipasi industri aspal Buton dalam kegiatan Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri dan 12th Malaysian Road Conference & Exhibition 2024.

    Selain itu, melaksanakan sosialisasi regulasi tata kelola penggunaan aspal Buton, mengusulkan kaji ulang Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk aspal Buton, menyusun kajian kelayakan peralatan produksi dan pengembangan teknologi ekstraksi murni, serta berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terkait pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk mendukung penggunaan aspal Buton.

    “Dengan berbagai langkah strategis ini, Kemenperin optimistis bahwa industri aspal Buton akan semakin berkembang dan mampu menjadi solusi dalam mewujudkan kemandirian aspal nasional, mengurangi ketergantungan impor, serta meningkatkan daya saing industri dalam negeri,” pungkas Taufiek.