provinsi: SULAWESI TENGGARA

  • Kronologi Anggota Polisi Tewas Ditikam OTK, Polres Buton: Gugur Saat Menjalankan Tugas  – Halaman all

    Kronologi Anggota Polisi Tewas Ditikam OTK, Polres Buton: Gugur Saat Menjalankan Tugas  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, KENDARI –  Seorang anggota polisi, Aipda FI tewas ditikam orang tak dikenal (OTK) di Desa Karya Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (13/04/2025) dinihari sekitar pukul 01.50 wita.

    Berdasarkan informasi TribunnewsSultra.com, kronologi penusukan Aipda FI berawal saat kepolisian mendapat informasi penikaman di salah satu desa dengan terduga pelaku dari desa lainnya.

    Kejadian inipun dikabarkan memicu ketegangan antardua desa.

    Menerima informasi tersebut, anggota Polsek Ambuau Indah, dan Polsek Sampuabalo, segera menuju perbatasan dua desa.

    Petugas juga mengecek rumah orangtua terduga pelaku penikaman namun saat anggota polisi sedang duduk-duduk di teras balkon, seorang OTK tetiba naik tangga langsung menerobos.

    Sambil mengayunkan pisau yang mengenai Aipda FI pada bagian lengan kanan dan perut kanan atas.

     Selanjutnya, terduga pelaku penikaman melarikan diri dengan melompat dari atas balkon.

    Kepala Seksi Hubungan Masyarakat atau Kasi Humas Polres Buton, AKP Suwito, yang dikonfirmasi mengatakan, penikaman yang membuat anggota polisi tersebut berpulang terjadi saat sedang melaksanakan tugas.

    “Tadi malam ada acara joget di Ambuau Indah. Usai acara joget ada ketegangan antara pemuda, hingga terjadi penikaman,” katanya.

    “Kemudian, beberapa anggota ini melakukan pencarian dan mengecek rumah terduga pelaku,” jelasnya menambahkan.

    Namun saat berada di rumah terduga pelaku, datang orang tidak dikenal menikam Aipda FI.

    Akibat penikaman, korban sempat dilarikan ke Puskesmas Kumbewaha, Siontapina.

    Korban selanjutnya dirujuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Laburunci, Pasarwajo, Buton, tetapi nyawanya tak tertolong.

    Aipda FI mengalami pendarahan hebat akibat luka tusuk pada perut dan luka sobek pada lengan kanannya.

    Korban dilarikan ke Puskesmas Kumbewaha, selanjutnya dirujuk ke RSUD Paburunci Pasarwajo untuk mendapat pertolongan medis namun nyawa Aipda FI tak tertolong lagi.

    “Jenazah akan dikuburkan malam ini di pemakaman keluarga di Kelurahan Wakoko, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton,” ujar Suwito.

    Pelaku Buron

    Kepala Kepolisian Resor atau Kapolres Buton, AKBP Ali Rais Ndraha mengatakan pelaku penikaman anggotanya masih buron.

    “Iya pelakunya masih dilidik (penyelidikan),” ungkapnya melalui pesan seluler, Senin (14/4/2025).

    Kata dia, sudah ada informasi awal tentang terduga pelaku dan sedang dilakukan pendalaman oleh Unit Opsnal Polres dan Unit Reskrim Polsek Jajaran.

    AKBP Ali menjelaskan Aipda Fajar Iwu (40) ditikam saat mengamankan keributan di Desa Karya Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (14/4/2025) sekira pukul 01.50 Wita.

    “Awalnya, Aipda Fajar bersama anggota lainnya mengecek laporan penikaman di Desa Ambuau Togo Lasalimu Selatan yang diduga pelakunya adalah warga Desa Karya Jaya Kecamatan Siotapina,” jelasnya.

    Insiden penikaman ini juga memicu adanya ketegangan antarpemuda di dua desa tersebut.

    Kemudian anggota Polsek Ambuau Indah dan Polsek Sampuabalo menuju ke perbatasan antardesa untuk mengecek rumah orangtua terduga pelaku penikaman di Desa Karya Jaya.

    Lalu saat Aipda Fajar bersama anggota lainnya sedang duduk di balkon rumah orangtua terduga pelaku, tetiba satu orang tak dikenal mengayunkan pisau dan mengenai tangan dan perut korban.

     “Satu OTK naik tangga langsung menerobos tempat anggota sedang duduk sambil mengayunkan pisau/badik kira-kira panjang 30 cm dan mengenai salah satu anggota yakni Aipda Fajar Iwu,” ungkap AKBP Ali.

    Selanjutnya, terduga pelaku melarikan diri dengan cara melompat dari balkon usai menikam Aipda Fajar Iwu.

    Sementara itu, korban mengalami luka sobek di lengan dan perut sebelah kanan.

    Aipda Fajar sempat dirawat di RSUD Pasarwajo, tapi kondisinya semakin menurun dan dinyatakan meninggal.  (TribunnewsSultra.com/Sugi Hartono/La Ode Ahlun Wahid/La Ode Ari)

     

  • 11 Jenazah Pendulang Emas Korban Pembantaian KKB Dimakamkan Massal

    11 Jenazah Pendulang Emas Korban Pembantaian KKB Dimakamkan Massal

    Jayapura, Beritasatu.com – Suasana duka menyelimuti Distrik Dekai, Yahukimo, Papua, seusai 11 jenazah pendulang emas ilegal korban pembantaian oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dimakamkan secara massal pada Senin (14/4/2025). Pemakaman massal ini dilakukan setelah jenazah diserahkan kepada keluarga korban melalui Pemerintah Kabupaten Yahukimo.

    Kasatgas Operasi Damai Cartenz Brigjen Pol Faizal Ramadhani mengungkapkan, keputusan pemakaman massal diambil setelah kondisi jenazah yang sudah tidak memungkinkan untuk dipulangkan ke kampung halaman. “Kondisi jenazah sudah membusuk sehingga atas persetujuan keluarga diputuskan untuk dimakamkan bersama di TPU Dekai,” ujar Faizal.

    Sebanyak 11 jenazah yang dimakamkan massal:
    1. Wawan Tangahu – Bolmong Selatan, Sulawesi Utara.
    2. Suardi Laode alias Kaswadi – Bolmong Selatan, Sulawesi Utara.
    3. Stenli Humena – Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
    4. Yuda Lesmana – Dekai, Yahukimo.
    5. Riki Rahmat – Konawe, Sulawesi Tenggara.
    6. Muhammad Arif – Dekai, Yahukimo.
    7. Safaruddin – Dekai, Yahukimo.
    8. Abdur Raffi Batu Bara – Dekai, Yahukimo.
    9. Stefanus Gisbertus – Seram Barat, Maluku.
    10. Zamroni -Tegal, Jawa Tengah.
    11. Rusli – Merauke, Papua.

    Selain pemakaman massal 11 jenazah pendulang emas ilegal korban pembantaian KKB, satu jenazah atas nama Ariston Kamma telah lebih dahulu diserahkan kepada keluarga pada Sabtu (12/4/2025).

    Tak berhenti sampai di situ, tim gabungan TNI-Polri juga kembali menemukan tiga jenazah di lokasi berbeda, seperti Area 22, Area 33, dan Tanjung Pamali, wilayah pendulangan emas Yahukimo. Saat ini ketiga jenazah tersebut tengah dalam proses identifikasi oleh Tim Dokkes Polri dan DVI di RSUD Dekai.

    Faizal menegaskan, aparat gabungan akan terus melakukan penyisiran di lokasi-lokasi yang disebut oleh para saksi selamat. Selain itu, pihaknya berkomitmen mengejar para pelaku pembantaian tersebut hingga tuntas.

    “Pencarian korban menjadi prioritas, setelah semua korban ditemukan, baru kita akan fokus melakukan pengejaran terhadap pelaku,” tutupnya terkait pemakaman massal 11 jenazah pendulang emas ilegal korban pembantaian KKB.

  • Wamendagri minta pemda segera selesaikan penyusunan RTRW

    Wamendagri minta pemda segera selesaikan penyusunan RTRW

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Dalam Negeri Ribka Haluk meminta pemerintah daerah se-Provinsi Sulawesi Tenggara untuk segera menyelesaikan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

    Dalam keterangannya di Jakarta, Senin, Ribka mengatakan bahwa penyusunan RTRW itu sejalan dengan arahan Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian dalam mendukung implementasi gerakan Satu Data Indonesia.

    “Saya minta tolong pesan dari Pak Menteri untuk kita selesaikan RTRW-nya, (di tingkat) provinsi maupun kabupaten/kota, (dan) batas desa, karena kita akan menuju satu data nasional. Jadi, kita sudah mulai kerjakan,” kata Ribka saat memberikan pengarahan pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sultra Tahun 2026 di Kota Baubau, Sultra, Senin.

    Dia menjelaskan penyelesaian RTRW yang komprehensif akan membantu daerah dalam mengatur pemanfaatan ruang, pengembangan potensi wisata, serta menciptakan keseimbangan pembangunan antarwilayah.

    “Sehingga kita bisa lihat kawasan-kawasan mana peruntukannya, untuk misalnya wisata, pembangunan, dan seterusnya. RTRW harus diselesaikan,” ujarnya.

    Untuk mempercepat penyusunan RTRW, Ribka mendorong Gubernur Sultra Andi Sumangerukka menjalin sinergi lintas sektor, khususnya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sultra, dengan pemerintah kabupaten/kota dan kementerian/lembaga terkait.

    Wamendagri juga menegaskan komitmen Kementerian Dalam Negeri dalam penyelesaian RTRW secara nasional pada tahun ini.

    “Tahun ini kita di Kementerian Dalam Negeri sudah komitmen untuk akan selesaikan RTRW,” tegas Ribka.

    Pada kesempatan itu, Ribka juga mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) melalui inovasi yang mampu menarik minat investasi dari sektor swasta.

    Menurutnya, peningkatan PAD akan memperkuat kapasitas fiskal daerah dan mengurangi ketergantungan terhadap dana transfer dari pemerintah pusat.

    “Sehingga sangat diharapkan adanya inovasi daerah, kita meningkatkan PAD daerah, supaya bisa memberikan kekuatan pada fiskal daerah, ini yang sangat penting,” ujarnya.

    Selain membahas tentang PAD, Ribka mengingatkan agar penyusunan RKPD dan kebijakan pembangunan daerah tetap sejalan dengan arah kebijakan nasional, khususnya Astacita yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

    Ia berharap program tersebut dapat segera disosialisasikan ke seluruh kepala daerah di Sultra.

    “Intisarinya sudah disimpulkan yang disebut dengan hari ini, kita tahu, kita kenal dikemas dengan Astacita,” tuturnya.

    Dia juga berharap dengan sinerginya penyusunan RTRW dan RKPD, Sultra lebih siap dalam menjawab tantangan pembangunan serta dapat mengoptimalkan potensi daerah demi kesejahteraan masyarakat.

    Kegiatan musrenbang itu dihadiri Gubernur Sultra Andi Sumangerukka, Wakil Gubernur Sultra Hugua, Wali Kota Baubau Yusran Fahim, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra La Ode Tariala, serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Provinsi Sultra.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Anggota Polisi di Buton Sultra Tewas Ditikam OTK saat Selesaikan Konflik Warga, Alami Pendarahan – Halaman all

    Anggota Polisi di Buton Sultra Tewas Ditikam OTK saat Selesaikan Konflik Warga, Alami Pendarahan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kanit Provos Polsek Ambuau Indah, Polres Buton, Aipda Fajar Iwu (40) tewas ditikam orang tak dikenal (OTK) pada Senin (14/4/2025) dini hari sekitar pukul 01.50 WITA.

    Dikutip dari Tribun Sultra, Aipda Fajar ditikam ketika tengah menyelesaikan konflik warga di Desa Karya Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra).

    Awal mula penikaman terhadap Aipda Fajar terjadi ketika kepolisian memperoleh informasi adanya peristiwa penusukan di Desa Karya Jaya dengan terduga pelaku dari desa lainnya.

    Menurut informasi yang beredar, peristiwa penikaman warga tersebut memicu konflik antar dua desa.

    Setelah menerima adanya laporan tersebut, personel dari Polsek Ambuau Indah dan Polsek Sampuabalo segera menuju perbatasan dua desa.

    Selain itu, polisi turut mengecek rumah orang tua terduga pelaku penikaman.

    Namun, saat personel tengah duduk di teras balkon, tiba-tiba ada OTK yang naik tangga dan langsung menerobos sambil mengayunkan pisau.

    Akibatnya, Aipda Fajar mengalami luka di lengan kanan dan perut kanan atas.

    Lantas, OTK tersebut langsung melarikan diri dengan melompat dari atas balkon.

    Kasi Humas Polres Buton, AKP Suwito, pun membenarkan peristiwa penikaman yang dialami oleh Aipda Fajar tersebut.

    Suwito juga menjelaskan bahwa konflik antar dua desa itu berawal dari ketegangan pemuda usai adanya acara di Ambuau.

    “Tadi malam ada acara joget di Ambuau Indah. Usai acara joget ada ketegangan antara pemuda, hingga terjadi penikaman,” katanya.

    “Kemudian, beberapa anggota ini melakukan pencarian dan mengecek rumah terduga pelaku,” jelasnya menambahkan.

    Suwito mengatakan terkait penikaman terhadap Aipda Fajar juga dibenarkan olehnya.

    Dia mengungkapkan Aipda Fjaar sempat dilarikan ke Puskesmas Kumbewaha, Siontapina.

    Namun, selanjutnya, dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buton, tetapi nahas nyawanya tidak tertolong dan meninggal dunia.

    Adapun meninggalnya Aipda Fajar lantaran mengalami pendarahan hebat akibat luka tusuk di bagian perut yang dilakukan oleh OTK.

    Suwito mengatakan jenazah Aipda Fajar bakal dimakamkan pada Senin malam ini.

    “Jenazah akan dikuburkan malam ini di pemakaman keluarga di Kelurahan Wakoko, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton,” ujarnya, Senin (14/4/2025).

    Sebagian artikel telah tayang di Tribun Sultra dengan judul “BREAKING NEWS Anggota Polisi Tewas Ditikam OTK di Buton Sulawesi Tenggara Saat Bertugas, Kronologi”

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Sultra/Harni Sumatan/La Ode Ahlun Wahid)

     

  • Wamendagri: Pembangunan harus selaras dengan RPJMN Asta cita Presiden

    Wamendagri: Pembangunan harus selaras dengan RPJMN Asta cita Presiden

    “Secara Nasional, pengelolaan APBD Sulawesi Tenggara posisi kedua dari bawah. Ini adalah PR, Bupati, Wali Kota dan OPD harus bekerja keras. Pak Gubernur, kalau ada yang main-main, ganti saja. Orang pintar dan mau bekerja dengan hati banyak Pak Gub,”

    Kendari (ANTARA) – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk menyampaikan program pembangunan Provinsi Sulawesi Tenggara harus selaras dengan RPJMN, khususnya Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden RI.

    Pernyataan ini disampaikan Wamendagri saat membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) tingkat Provinsi Sultra tahun 2025 dalam rangka penyusunan dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2026 di Kota Baubau, Senin.

    Di bagian lain, Wamendagri Ribka juga menyoroti masih minimnya pengelolaan APBD, serta masih bergantung pada tingginya dana transfer pusat ke daerah yang bersumber dari APBN.

    Wamendagri juga mendorong agar dilakukan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta peningkatan investasi di setiap Kabupaten Kota di Sulawesi Tenggara.

    “Secara Nasional, pengelolaan APBD Sulawesi Tenggara posisi kedua dari bawah. Ini adalah “PR”, Bupati, Wali Kota dan OPD harus bekerja keras. Pak Gubernur, kalau ada yang main-main, ganti saja. Orang pintar dan mau bekerja dengan hati banyak Pak Gub,” ujar Wamendagri.

    Menurutnya, jika OPD tidak dapat bekerja maksimal dalam meningkatkan pendapatan daerah, maka reputasi birokrasi dan pemerintah darah menjadi buruk. Bahkan, wibawa Bupati, Wali Kota dan Gubernur menjadi taruhannya.

    “Saya harap di bulan depan bisa naik, minimal di tahun ini, memang berat. Kalau mau datanya untuk disandingkan dengan daerah-daerah lain ada sama Dirjen Keuangan Daerah, nanti di buka saja, kalau perlu beliau tinggal saja untuk berikan arahan khusus terkait ini,” ujarnya.

    RKPD Provinsi Sultra Tahun 2026 mengusung tema “Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat”.

    Musrenbang Provinsi Sultra dihadiri oleh 17 Kabupaten Kota. Sebelumnya telah di awali dengan Rapat Koordinasi Teknis Rencana Pembangunan (Rakortekrenbang) dengan maksud untuk menyingkronkan rencana pembangunan dari tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat.

    Pewarta: Abdul Azis Senong
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • BMKG prakirakan cuaca sebagian besar Indonesia hujan ringan Senin

    BMKG prakirakan cuaca sebagian besar Indonesia hujan ringan Senin

    logo BMKG

    BMKG prakirakan cuaca sebagian besar Indonesia hujan ringan Senin
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 14 April 2025 – 10:57 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di sebagian besar wilayah di Indonesia berpotensi terjadi turun hujan dengan intensitas ringan pada Senin.

    “Kita mulai dari Pulau Sumatera, diprakirakan udara kabur di wilayah Padang,” kata Prakirawan Eriska Febriati dalam saluran Youtube BMKG di Jakarta, Senin.

    Kemudian hujan ringan berpotensi terjadi di Banda Aceh, Medan, dan Tanjung Pinang. Cuaca hujan petir berpotensi terjadi di wilayah Kota Pekanbaru Riau. BMKG juga memprakirakan asap atau kabut terjadi di wilayah Jambi. Kemudian udara kabur berpotensi terjadi di Palembang Sumsel. Cuaca awan tebal berpotensi terjadi di Bengkulu, dan diperkirakan hujan dengan intensitas ringan terjadi di Pangkal Pinang dan Kota Bandarlampung.

    Beralih ke Pulau Jawa, diprakirakan terjadi hujan ringan di wilayah Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Kemudian hujan dengan intensitas sedang diprakirakan terjadi di wilayah Serang. Beralih ke Pulau Bali dan Nusa Tenggara, diprakirakan hujan ringan di wilayah Denpasar.

    Cuaca hujan sedang di wilayah Kupang dan masyarakat diminta mewaspadai terjadinya hujan petir di wilayah Mataram.

    “Beralih ke Pulau Kalimantan, diprakirakan hujan ringan di wilayah Pontianak, Samarinda, dan Palangka Raya,” kata prakirawan.

    Cuaca hujan petir berpotensi terjadi di wilayah Tanjung Selor dan Banjarmasin. Selanjutnya di Pulau Sulawesi, diprakirakan hujan ringan di wilayah Makassar, Palu, Gorontalo, dan Kendari. Sementara cuaca di wilayah Mamuju dan Manado diprediksi hujan petir hari ini.

    Beralih ke timur Indonesia, diprakirakan cuaca berawan terjadi di wilayah Ambon Maluku. Cuaca hujan ringan diprakirakan terjadi di Ternate, Manokwari, Nabire, Jayapura, dan Jayawijaya. Masyarakat diminta mewaspadai terjadinya hujan petir di wilayah Sorong dan Merauke.

    Sumber : Antara

  • Daftar Identitas 11 Jenazah Korban Pembunuhan KKB di Yahukimo, Kini Diserahkan Kepada Keluarga – Halaman all

    Daftar Identitas 11 Jenazah Korban Pembunuhan KKB di Yahukimo, Kini Diserahkan Kepada Keluarga – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PAPUA – Tim gabungan Ops Damai Cartenz bersama Tim Dokkes Polri dan DVI Polri berhasil mengidentifikasi 11 jenazah korban pembunuhan yang diduga kuat dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menamakan diri Kodap XVI Yahukimo dan Kodap III Ndugama.

    Pada Senin (14/4/2025), 11 jenazah itu secara resmi telah diserahkan kepada pihak keluarga.

    Proses penyerahan 11 jenazah tersebut dilakukan Satgas Ops Damai Cartenz bersama Forkopimda Kabupaten Yahukimo kepada pihak keluarga.

    “Sebelumnya pada Tanggal 10 April kami telah menyerahkan 1 jenazah atas nama Ariston Kamma TKP Pegubin kepada pihak keluarga, dan Hari ini kami juga telah menyerahkan 11 jenazah korban kepada keluarga masing-masing,” kata Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Kombes Adarma Sinaga dalam keterangan Senin (14/4/2025).

    Adarma menuturkan bahwa hal ini merupakan bagian dari komitmen tim gabungan di mana jenazah diserahkan ke keluarga dalam kondisi laik.

    Sementara itu, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2025 Kombes Yusuf Sutejo menyampaikan permohonan terimakasih kepada Pemerintah daerah dan Kodim.

    “Kami berterima kasih kepada Pemda, Polres dan dari Kodim, sangat luar biasa, kami bahu-membahu, berjibaku di lokasi antar TNI-Polri sehingga proses ini dapat berjalan dengan lancar” ujarnya.

    Satgas Operasi Damai Cartenz memastikan proses evakuasi dan identifikasi terus dilanjutkan, termasuk penyerahan sisa jenazah lainnya dalam waktu dekat. 

    Upaya pengejaran terhadap para pelaku kekejaman ini juga masih berlangsung secara intensif.

    Adapun rincian 11 jenazah yang sudah diserahkan pihak keluarga sebagai berikut:

    1. Wawan Tangahu, Dusun III, Kab. Bolmon Selatan, Sulawesi Utara (TKP Area 22 pendulangan emas Yahukimo)

    2. Suardi Laode alias Kaswadi, Dusun III, Kab. Bolmon Selatan, Sulawesi Utara (TKP Area 22 pendulangan emas Yahukimo)

    3. Stenli Humena, Kampung Kalama Darat, Kab. Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara (TKP Muara Kum)

    4. Yuda Lesmana, Kos Jalan Paradiso, Dekai (TKP Camp Muradala, Kampung Bingki)

    5. Riki Rahmat, Desa Ranomolua Kec. Besulutu Kab. Konawe Propinsi Sulawesi Tenggara (TKP Camp Muradala, Kampung Bingki)

    6. Muhammad Arif, Kos Pemukiman Jalur II Dekai (TKP Camp Muradala, Kampung Bingki)

    7. Safaruddin, Kos Pemukiman Jalur II Dekai (TKP Camp Muradala, Kampung Bingki)

    8. Abdur Raffi Batu Bara, Kos Pemukiman Jalur II Dekai (TKP Camp Muradala, Kampung Bingki)

    9. Stefanus Gisbertus, Desa Tala, Kab. Seram Barat, Maluku (TKP Tanjung Pamali, Distrik Seradala)

    10. Zamroni, Dukuh Dulak Desa Gantungan, Kab. Tegal, Jawa Tengah (TKP Tanjung Pamali, Distrik Seradala)

    11. Rusli, Desa Buti, Kab. Merauke, Papua (TKP Area 22 pendulangan emas Yahukimo)

  • 14 Jenazah Pendulang Emas Korban Pembantaian KKB Berhasil Dievakuasi

    14 Jenazah Pendulang Emas Korban Pembantaian KKB Berhasil Dievakuasi

    Liputan6.com, Jayapura – Pembantaian pendulang emas di Yahukimo dan sekitarnya bertambah. Sebelumnya, tim gabungan Satgas Damai Cartenz 2025 menyebut ada 11 korban pembunuhan KKB di Yahukimo. Aksi pembantaian itu dilakukan pada 6 April 2025. Namun informasi tersebut baru terdengar oleh aparat keamanan pada 7 April 2025.

    Sehari setelah kejadian, tim gabungan TNI Polri ke lokasi kejadian untuk evakuasi dan memastikan jumlah korban akibat peristiwa ini. Hingga hari ke-8 pencarian, tim gabungan justru menemukan 14 jenazah dari sebelumnya diinformasikan 11 jenazah korban pembunuhan KKB.

    “Lokasi penemuan jenazah berbeda lokasi. Daerah pendulang emas berada di perbatasan antara Kabupaten Yahukimo dan Pegunungan Bintang,” kata Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen. Pol. Faizal Ramadhani.

    Hingga Minggu (13/4/2025), tim gabungan berhasil mengevakuasi 13 dari 15 jenazah yang ditemukan. Satu jenazah belum bisa dievakuasi karena cuaca buruk.

    “Hari ini didapat informasi ditemukan satu jenazah lagi,” kata Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol. Faizal Ramadhani, Senin (14/4/2025).

    Berikut lokasi dari 13 jenazah yang ditemukan:

    – 2 jenazah dari TKP Tanjung Pamali

    – 5 jenazah dari dua titik di Kampung Bingki

    – 3 jenazah dari TKP Area 22 pendulangan emas Yahukimo

    – 1 jenazah dari TKP Muara Kum

    – 1 jenazah dari TKP Kabupaten Pegunungan Bintang 

    – 1 jenazah dari Area 33 pendulangan emas Yahukimo (akan dievakuasi esok hari dikarenakan cuaca)

    Saat ini Tim Dokkes dan DVI Polri telah berhasil mengidentifikasi 12 jenazah, yakni:

    1. Wawan Tangahu, asal Dusun III, Kabupaten Bolmon Selatan, Sulawesi Utara, jenazah ditemukan di TKP Area 22 pendulangan emas Yahukimo.

    2. Suardi Laode alias Kaswadi, asal Dusun III, Kabupaten Bolmon Selatan, Sulawesi Utara, jenazah ditemukan di TKP Area 22 pendulangan emas Yahukimo

    3. Stenli Humena, asal Kampung Kalama Darat, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, jenazah ditemukan di  Muara Kum.

    4. Yuda Lesmana, asal Kos Jalan Paradiso, Dekai. Jenazah ditemukan di Camp Muradala, Kampung Bingki.

    5. Riki Rahmat, asal Desa Ranomolua Kecamatan Besulutu Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara. Jenazah ditemukan di  Camp Muradala, Kampung Bingki.

    6. Muhammad Arif, asal Kos Pemukiman Jalur II Dekai, jenazah ditemukan di  Camp Muradala, Kampung Bingki.

    7. Safaruddin, asal Kos Pemukiman Jalur II Dekai. Jenazah ditemukan di  Camp Muradala, Kampung Bingki,

    8. Abdur Raffi Batu Bara,  asal Kos Pemukiman Jalur II Dekai. Jenazah ditemukan di Camp Muradala, Kampung Bingki.

    9. Stefanus Gisbertus, asal Desa Tala, Kabupaten Seram Barat, Maluku. Jenazah ditemukan di  Tanjung Pamali, Distrik Seradala, Pegunungan Bintang.

    10. Zamroni, asal Dukuh Dulak Desa Gantungan, Kabupatan Tegal, Jawa Tengah. Jenazah ditemukan di  Tanjung  Pamali, Distrik Seradala, Pegunungan Bintang.

    11. Ariston Kamma, asal Tantanan Tallunglipu, Sulawesi Selatan. Jenazah ditemukan di Pegunungan Bintang. (Jenazah sudah diserahkan ke  keluarga).

    12. Rusli, asal Desa Buti, Kabupaten Merauke, Papua Selatan. Jenazah ditemukan di  Area 22 pendulangan emas Yahukimo.

    Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol. Faizal Ramadhani memastikan pencarian korban akan dilakukan semaksimal mungkin.

    “Termasuk mengejar para pelaku dari KKB pimpinan Eltius Kobak dan menamakan diri sebagai Kodap XVI Yahukimo dan Kodap III Ndugama,” jelasnya.

     

     

  • BMKG Ungkap Jadwal Musim Kemarau 2025 di RI, Awas Ancaman Kekeringan

    BMKG Ungkap Jadwal Musim Kemarau 2025 di RI, Awas Ancaman Kekeringan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan prediksi soal musim kemarau 2025. Untuk tahun ini akan terjadi lebih singkat dan terjadi tidak serempak.

    Pada bulan April ini akan ada 115 Zona Musim (ZOM) yang masuk musim kemarau. Wilayah yang lebih luas akan mulai memasuki kemarau pada Mei dan Juni mendatang.

    “Awal musim kemarau di Indonesia diprediksi tidak terjadi secara serempak. Pada bulan April 2025, sebanyak 115 Zona Musim (ZOM) akan memasuki musim kemarau. Jumlah ini akan meningkat pada Mei dan Juni, seiring meluasnya wilayah yang terdampak, termasuk sebagian besar wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua,” ujar Dwikorita, dalam keterangannya dikutip Senin (14/4/2025).

    Menurutnya, puncak musim kemarau akan terjadi Juni hingga Agustus 2025. Puncak kekeringan pada Agustus mendatang terjadi di sejumlah wilayah seperti Jawa bagian tengah hingga timur, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku.

    Untuk sifat kemarau 2025, 60% wilayah diprediksi mengalami kemarau bersifat normal. Sementara itu 26% wilayah dengan kemarau yang lebih basah dari normal dan 14% kemarau lebih kering.

    Indonesia diprediksi mengalami kemarau yang lebih prediksi. Meski begitu ada beberapa wilayah dengan durasi musim kemarau yang lebih panjang.

    “Durasi kemarau diprediksi lebih pendek dari biasanya di sebagian besar wilayah, meskipun terdapat 26% wilayah yang akan mengalami musim kemarau lebih panjang, terutama di sebagian Sumatera dan Kalimantan,” jelasnya.

    Dwikorita juga menyampaikan rekomendasi bagi sejumlah sektor vital menghadapi musim kemarau. Misalnya sektor pertanian disarankan melakukan penyesuaian jadwal tanam sesuai prediksi awal musim kemarau di tiap wilayah.

    Selain itu juga melakukan pemilihan varietas tanaman yang tahan akan kekeringan dan melakukan optimalisasi untuk mengelola air agar bisa mendukung produktivitas pertanian dalam periode tersebut.

    “Untuk wilayah yang mengalami musim kemarau lebih basah, ini bisa menjadi peluang untuk memperluas lahan tanam dan meningkatkan produksi, dengan disertai pengendalian potensi hama,” tutur Dwikorita.

    Musim Kemarau Mulai, Kenapa Masih Hujan?

    Meski musim kemarau di RI sejatinya sudah mulai pada April ini, tetapi beberapa wilayah masih terus diguyur hujan, termasuk Jabodetabek.

    Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan, hujan yang terjadi terutama pada sore-malam hari, tidak terjadi merata di semua wilayah Indonesia. Menurutnya, hujan yang terjadi dipicu adanya konvergensi dan labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal.

    “Sebenarnya saat ini adalah musim pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau,” katanya kepada CNBC Indonesia, Jumat (11/4) lalu.

    “Wilayah yang masih mengalami hujan terdapat di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kep. Riau, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan,” tambah Guswanto.

    Dia menjelaskan, konvergensi atau pertemuan massa udara, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap terjadinya hujan.

    “Fenomena ini memicu pembentukan awan dan kemudian hujan, terutama awan konvektif yang dapat menghasilkan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, bahkan disertai petir dan angin kencang,” terangnya.

    Sementara, Labilitas Lokal merupakan kondisi atmosfer yang memungkinkan udara hangat dan lembap untuk naik dengan cepat, karena lebih ringan daripada udara sekitarnya.

    “Kondisi ini sering terjadi di wilayah dengan pemanasan Matahari yang kuat atau adanya perbedaan suhu antara berbagai ketinggian,” kata Guswanto.

    (fab/fab)

  • Wamendagri tekankan pentingnya sinkronisasi pusat dan daerah pada RKPD 2026

    Wamendagri tekankan pentingnya sinkronisasi pusat dan daerah pada RKPD 2026

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Dalam Negeri Ribka Haluk menekankan pentingnya sinkronisasi antara pemerintah pusat dengan daerah dalam menyelaraskan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026.

    “Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), kemudian jangka menengah (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional), dan RKPD daerah ini harus sinkron. Ini yang mungkin akan kita bahas besok,” kata Ribka dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    Hal ini disampaikan Ribka dalam acara Gala Dinner Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Sulawesi Tenggara di Pantai Kamali, Kota Baubau, Sultra, Minggu (13/4).

    Dia juga berharap terselenggaranya Musrenbang RKPD Tahun 2026 di Kota Baubau dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah setempat.

    Tidak hanya itu, dia juga berharap semua program pemerintah daerah, khususnya Provinsi Sultra, dapat berjalan dengan baik di tengah kebijakan efisiensi anggaran.

    “Hal-hal yang terjadi dengan semangat efisiensi anggaran dan seterusnya ini, kita harapkan itu tidak menurunkan semangat pemerintah daerah,” ujarnya.

    Pada kesempatan itu, Ribka mengapresiasi etos kerja masyarakat Baubau yang dikenal ulet. Bahkan, masyarakat Baubau juga terkenal sebagai pelaut ulung sekaligus pelaku ekonomi di tingkat akar rumput di berbagai penjuru Tanah Air.

    Dia menyebut banyak dari mereka yang bahkan berani merantau hingga ke Tanah Papua.

    Ribka pun optimistis karakter dan kemampuan tersebut menjadi potensi besar yang dapat dimaksimalkan untuk membangkitkan perekonomian Kota Baubau.

    “Mereka adalah juga pemain ekonomi paling dasar sampai ke pelosok-pelosok mereka masuk, mereka pekerja keras. Itu sebenarnya modal yang bisa pemerintah bangkitkan supaya kita sama-sama maju,” tambah Ribka.

    Ribka juga menyampaikan rasa terima kasih kepada gubernur, wali kota, dan bupati yang selama ini telah bergandengan tangan dalam memajukan Provinsi Sultra. Hal itu memang mutlak diperlukan untuk mendorong pemerataan pembangunan di wilayah Indonesia Timur.

    “Terus kita lakukan percepatan-percepatan pembangunan daerah supaya Indonesia Timur juga bisa bangkit bersama-sama dengan saudara kita yang lain,” tambahnya.

    Acara musrenbang tersebut juga dihadiri Gubernur Sultra Andi Sumangerukka, Wakil Gubernur Sultra Hugua, Wali Kota Baubau Yusran Fahim, serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Provinsi Sultra dan masyarakat setempat.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025