Naik Fino Tanpa Pelat dan Ngebut, Dua Bocah Tewas Tabrak Mobil di Baubau
Tim Redaksi
BAUBAU, KOMPAS.com
–
Kecelakaan maut
terjadi di jalan poros
Baubau
-Pasarwajo pada Kamis (17/4/2025) sore, yang mengakibatkan dua bocah di bawah umur, HL (12) dan HF (9), tewas setelah sepeda motor yang mereka kendarai menabrak sebuah mobil bak terbuka.
Menurut keterangan Kanit Laka Satlantas Polres Baubau, Aipda Aladin, kedua bocah tersebut mengendarai sepeda motor Yamaha Fino dengan kecepatan tinggi.
“Saat itu mobil sedang melintas, dan bagian belakang mobil tersebut secara tiba-tiba ditabrak motor Fino tersebut. Kedua korban ini masih di bawah umur, HL usianya 12 tahun dan boncengannya HF usianya 9 tahun,” ungkap Aladin di ruang kerjanya, Jumat (18/4/2025).
Mobil bak terbuka dengan nomor polisi DD 8233 XX tersebut melintas dari arah Pasarwajo, Buton menuju ke Kota Baubau.
Sementara itu, sepeda motor Yamaha Fino yang dikendarai oleh HF melaju kencang tanpa nomor pelat kendaraan.
Tabrakan pun tak terhindarkan, dan motor tersebut langsung menabrak bagian belakang mobil yang dikendarai oleh YB.
Akibat tabrakan tersebut, sepeda motor yang dikendarai kedua bocah itu hancur, sementara mereka terkapar di jalan tanpa bergerak.
Warga sekitar yang melihat kejadian tersebut segera menuju lokasi dan suasana menjadi gempar.
Kedua korban kemudian dibawa ke Puskesmas dan RSUD Palagimata Baubau untuk mendapatkan pertolongan.
“Akibat dari tabrakan tersebut, pengendara sepeda motor maupun boncengannya meninggal dunia di Puskesmas Sorawolio dan RSUD Palagimata Baubau,” tambah Aladin.
Saat ini, kedua kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan tersebut telah diamankan di kantor Satlantas Polres Baubau.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
provinsi: SULAWESI TENGGARA
-
/data/photo/2024/07/10/668dc9e358962.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Naik Fino Tanpa Pelat dan Ngebut, Dua Bocah Tewas Tabrak Mobil di Baubau Makassar 18 April 2025
-

Berburu Aksesoris Haji di Asrama Kendari
Foto Bisnis
ANTARA FOTO/Andry Denisah – detikFinance
Kamis, 17 Apr 2025 22:00 WIB
Kendari – Jemaah calon haji mulai berburu aksesoris dan perlengkapan untuk ibadah haji. Mereka meramaikan pedagang musiman di area Asrama Haji Kendari.
-

Pemuda Penikam Aipda Fajar Iwu di Buton Kini Ditahan Polda Sultra, Mengaku Tak Tahu Korbannya Polisi – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, KENDARI – F (22) pelaku penikaman yang menewaskan Aipda Fajar Iwu, Kanit Provos Polsek Ambuau Indah, Polres Buton kini ditahan di Polda Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (17/4/2025).
F dibawa personel Subdit Jatanras Ditkrimum Polda Sultra dari Polres Buton pada Kamis siang dan tiba di Polda Sultra pukul 17.30 Wita.
Terpantau ia dikawal anggota Krimum Polda Sultra.
Setibanya di Kota Kendari, F langsung dijebloskan ke Ruang Tahanan atau Rutan Polda Sultra.
Kabid Humas Polda Sultra, Kombes Iis Kristian mengatakan pemindahan penahanan F ke Rutan Polda Sultra untuk mempermudah penyidikan.
“F penahanannya dipindah ke Rutan Polda Sultra, kalau satu pelaku lain yang memicu konflik antarpemuda tetap ditahan di Polres Buton,” ujarnya saat diwawancarai di Polda Sultra, Kamis (17/4/2025).
Kombes Pol Iis menjelaskan penahanan F di Rutan Polda Sultra untuk mencegah adanya intervensi dari kelompok lain yang bisa mengganggu jalanya penyidikan.
“Jadi penahanan F di sini agar penyidik mudah melakukan pengawasan termasuk meminta keterangan dari kasus ini,” ujarnya.
“Kalau ditahan di Polres Buton ditakutkan ada hal-hal lain yang bisa mengganggu penyidik saat penyidikan,” ucap dia.
Pengakuan Pelaku
Kepada polisi F mengaku tak tahu orang yang ditikamnya seorang anggota polisi.
“Ini pelaku tidak tahu kalau yang ditikamnya anggota polisi, dikiranya keluarga pemuda yang mereka cari karena bikin keributan,” kata Kombes Iis saat ditemui di Polda Sultra, Rabu (16/4/2025).
Iis mengungkapkan pelaku F saat ini masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik Polres Buton dan Direktorat Reserse Kriminal Umum atau Ditkrimum Polda Sultra.
Selain F, polisi juga sudah menangkap pemuda yang menikam dua warga hingga memicu keributan antarkelompok pemuda.
Akibat keributan tersebut, polisi yang mencoba menangkap warga hingga berujung pada penikaman Aipda Fajar Iwu oleh pelaku F (22).
“Untuk para pelaku baik pelaku penikaman warga yang menjadi pemicu keributan dan pelaku yang menikam Aipda Fajar Iwu sudah ditangkap,” ujarnya.
“Terkait motif keributan dan penikaman anggota polisi juga masih sedang dalam penyidikan,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya, anggota polisi Aipda Fajar Iwu ditikam saat sedang menjalankan tugasnya di Desa Karya Jaya, Kecamatan Siotapina, Senin (14/4/2025) dini hari.
Ia ditikam pemuda tak dikenal saat mendatangi rumah terduga pelaku penikaman di Desa Ambuau Togo, Kecamatan Lasalimu Selatan.
Namun, ketika sedang berada di rumah tersebut, tiba-tiba datang pemuda tak dikenal langsung mengayunkan pisau hingga mengenai Aipda Fajar Iwu.
Aipda Fajar yang terluka kemudian dilarikan ke rumah sakit, tetapi setelah menjalani perawatan dinyatakan meninggal dunia.
(Tribunsultra.com/ Laode Ari)
Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Detik-detik Pelaku Penikaman Aipda Fajar Iwu Tiba di Polda Sulawesi Tenggara, Tangan Terborgol
-

HUT ke-10, MyRepublic Luncurkan Aplikasi MyRep Bikin Hidup Digital Makin Praktis!
Jakarta: Memasuki usia satu dekade, MyRepublic Indonesia terus berinovasi untuk meningkatkan kualitas layanan internet mereka.
Melalui peluncuran aplikasi terbaru bernama MyRep, perusahaan ini membuktikan komitmennya untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan maksimal kepada pelanggan di era digital.
Aplikasi MyRep buat semua mudah lewat satu genggaman
Diluncurkan bertepatan dengan ulang tahun ke-10 MyRepublic yang bertajuk Xcellence Decade, aplikasi MyRep dirancang untuk memberikan kontrol penuh bagi pelanggan dalam mengelola layanan internet mereka.
Beberapa fitur unggulan dari MyRep antara lain:– Pembayaran tagihan praktis: Bisa dilakukan lewat berbagai metode digital tanpa perlu keluar rumah.
– Dukungan pelanggan real-time: Terhubung langsung dengan tim MyRepCare melalui WhatsApp Call dan Web Call, semuanya gratis dan fleksibel.
– Speed test & test ping: Mengecek kecepatan dan stabilitas jaringan kini bisa dilakukan langsung lewat aplikasi.
– Status layanan: Cek status koneksi online/offline secara real-time.
– Restart modem sekali klik: Gangguan jaringan? Pelanggan bisa me-restart modem hanya lewat satu sentuhan tanpa perlu tunggu teknisi.
Semua fitur ini hadir untuk memastikan pelanggan bisa menikmati internet stabil dan bebas drama baik untuk kerja dari rumah, nonton streaming, hingga main game online.
Komitmen digitalisasi dan kepuasan pelanggan
Chief Sales & Marketing Officer MyRepublic Indonesia, Iman Syahrizal, menegaskan bahwa peluncuran MyRep adalah simbol dari semangat perusahaan dalam menghadirkan layanan berkualitas.
“Peluncuran aplikasi MyRep menjadi simbol nyata dari semangat Xcellence Decade yang kami usung tahun ini. Kami ingin memastikan setiap pelanggan mendapatkan pengalaman terbaik, mulai dari kemudahan akses hingga solusi mandiri yang cepat dan efisien,” ujar Iman Syahrizal di Jakarta, Selasa, 15 April 2025.
Target ambisius 2 juta pelanggan
Saat ini, MyRepublic telah melayani lebih dari 1,1 juta pelanggan aktif dan menargetkan untuk menembus angka 2 juta pelanggan pada 2025.
“Kalau dari sisi pelanggan kami telah melampaui 1,1 juta pelanggan tahun ini kita akan menuju di 2 juta pelanggan,” sebut dia.
Angka ini bukan sekadar ambisi, melainkan bagian dari strategi besar untuk memperluas jangkauan layanan internet cepat di Indonesia.
Chief Technology Officer MyRepublic Hendra Gunawan mengungkapkan, dalam upaya mendongkrak pelanggan tahun ini pihaknya akan memperluas jaringan internet di 15 kota, khususnya di Sumatera dan Sulawesi.
“Tahun ini kita rencana akan memperluas jaringan di 15 kota, diantaranya Sumatera, Sulawesi, seperti Pematang Siantar, Prabumulih, Bukit Tinggi, Kupang Kendari dan beberapa kota sulawesi,” sebut Hendra.
Didukung sistem pembayaran digital yang aman
Kolaborasi MyRepublic dengan Jaringan PRIMA turut memperkuat kemudahan layanan pembayaran. Pelanggan bisa membayar tagihan melalui berbagai kanal seperti Virtual Account BCA, Mandiri, Tokopedia, Blibli, dan Bank Syariah Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id(ANN)
-

Detik-detik Polisi Ditikam OTK saat Selidiki Kasus Penikaman di Buton, Berawal dari Acara Joget – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Seorang anggota polisi bernama Aipda Fajar Iwu (FI) tewas setelah ditikam orang tak dikenal (OTK).
Aksi penikaman tersebut saat Aipda FI tengah menyelidiki kasus penikaman di Desa Karya Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, Senin (14/4/2025).
Kasus penusukan ini bermula ketika Aipda FI bertugas untuk melakukan penyelidikan kasus penikaman yang memicu ketegangan antar dua desa.
Setelah menerima informasi tersebut, anggota Polsek Ambuau Indah dan Polsek Sampuabalo pun segera menuju ke perbatasan dua desa.
Pihak kepolisian juga mengecek rumah orang terduga pelaku penikaman.
Namun, saat anggota polisi tengah duduk-duduk di teras balkon, tiba-tiba ada seorang OTK yang menerobos tangga.
OTK tersebut lantas melakukan penusukan terhadap Aipda FI di bagian lengan kanan dan perut atas.
Usai melakukan aksinya, OTK tersebut kabur dengan melompat dari atas balkon.
Aksi penusukan tersebut dikonfirmasi Kasi Humas Polres Buton, AKP Suwoto.
Mengutip TribunnewsSultra.com, korban pun tewas karena penusukan ini.
Ia menuturkan, aksi penusukan ini bermula ketika ada acara joget yang berujung ketegangan antar pemuda.
“Tadi malam ada ketegangan antara pemuda, hingga terjadi penikaman,”
“Kemudian, beberapa anggota ini melakukan pencarian dan mengecek rumah terduga pelaku,” jelasnya menambahkan.
Ia menuturkan, korban sempat dilarikan ke Puskesmas terdekat dan dirujuk ke RSUD Buton sebelum meninggal dunia.
Pelaku Ditangkap
AKP Suwoto menambahkan, pelaku penikaman terhadap sesama warga telah berhasil diamankan.
Namun, pelaku penikaman terhadap Aipda FI masih dalam pengejaran.
“Untuk pelaku penikaman di Desa Togo sudah diamankan, sementara pelaku penikaman polisi (Aipda Fajar) masih dalam penyelidikan,” ujarnya, Senin (14/4/2025).
Mengutip TribunnewsSultra.com, AKP Suwoto menyebut korban merupakan sosok yang baik dan ramah.
Selain itu, ia juga mengucapkan bela sungkawa terhadap meninggalnya Aipda FI.
“Almarhum ini orang baik, orangnya ramah, sering menyapa, kami cukup merasa kehilangan,” tuturnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Kronologi Anggota Polisi Tewas Ditikam di Buton Sulawesi Tenggara Saat Cari Terduga Pelaku Penikaman
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunnewsSultra.com, Sugi Hartono)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5191309/original/022050300_1744950512-IMG-20250418-WA0015.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)



