Raja Ampat Terancam Tambang Nikel: Ketika “Surga Terakhir di Bumi” Dibidik Industri Ekstraktif
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Raja Ampat, gugusan pulau-pulau indah di ujung barat Papua, selama ini dikenal sebagai salah satu kawasan ekowisata terbaik dunia.
Laut biru jernih, terumbu karang yang subur, dan budaya masyarakat adat yang masih lestari menjadikannya sebagai “surga terakhir di bumi.” Namun, keindahan ini kini berada di ambang ancaman.
Greenpeace Indonesia
mengungkapkan bahwa aktivitas
pertambangan nikel
telah menjamah sejumlah pulau kecil di wilayah Raja Ampat, Papua.
Padahal, berdasarkan undang-undang, pulau-pulau tersebut masuk dalam kategori wilayah yang seharusnya tidak boleh ditambang.
“Dari sebuah perjalanan menelusuri Tanah Papua pada tahun lalu, Greenpeace menemukan aktivitas pertambangan di sejumlah pulau di Raja Ampat, di antaranya di Pulau Gag, Pulau Kawe, dan Pulau Manuran,” ujar Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia Iqbal Damanik, dalam keterangannya, Selasa (3/6/2025).
Dokumentasi yang diperoleh Greenpeace menunjukkan adanya limpasan tanah yang memicu sedimentasi di pesisir, disebabkan oleh pembabatan hutan dan pengerukan tanah.
Sedimentasi tersebut dikhawatirkan akan merusak ekosistem karang dan kehidupan bawah laut
Raja Ampat
yang sangat sensitif.
Tak hanya di tiga pulau itu, ancaman serupa juga mengintai Pulau Batang Pele dan Manyaifun, dua pulau kecil lain yang berjarak sekitar 30 kilometer dari ikon wisata Piaynemo, gugusan bukit karst yang gambarnya terpampang di uang pecahan Rp 100.000.
“Industrialisasi nikel yang makin masif seiring tren naiknya permintaan mobil listrik telah menghancurkan hutan, tanah, sungai, dan laut di berbagai daerah, mulai dari Morowali, Konawe Utara, Kabaena, Wawonii, Halmahera, hingga Obi,” kata Iqbal.
Kekhawatiran ini lantas mendapat tanggapan serius dari Kementerian Pariwisata.
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara ekonomi dan ekologi dalam pembangunan kawasan Raja Ampat.
“Kita ingin pembangunan apa pun, termasuk kepariwisataan, harus menjaga keseimbangan antara ekologi, teritori sosial, dan skala ekonomi,” ujar Widiyanti, dalam siaran pers Kementerian Pariwisata, Jumat (6/6/2025).
Pihaknya telah melakukan sejumlah langkah konkret, salah satunya dengan kunjungan langsung ke Raja Ampat bersama DPR RI pada 28 Mei hingga 1 Juni 2025, untuk menyerap aspirasi masyarakat adat setempat.
“Dalam kunjungan tersebut, masyarakat menyampaikan penolakan terhadap rencana pemberian izin pertambangan baru. Mereka menegaskan bahwa ekosistem dan identitas Raja Ampat yang harus dijaga sebagai kawasan wisata, bukan wilayah industri ekstraktif,” ungkap Widiyanti.
Hasil dari kunjungan tersebut ditindaklanjuti oleh Komisi VII DPR RI yang berkomitmen membawa aspirasi masyarakat ke Senayan.
Komisi tersebut juga meminta pemerintah pusat mengevaluasi seluruh izin tambang yang ada.
Kementerian Pariwisata sendiri sudah melakukan koordinasi lintas sektor pada Kamis (5/6/2025), untuk memperkuat langkah perlindungan jangka panjang terhadap Raja Ampat.
Widiyanti juga menyebut adanya komitmen kuat dari Pemerintah Daerah Papua Barat Daya dalam menjaga kawasan ini tetap sebagai kawasan konservasi laut dan geopark UNESCO.
“Pemerintah daerah menegaskan agar kawasan Raja Ampat tetap diarahkan sebagai kawasan konservasi laut, geopark UNESCO, dan destinasi unggulan pariwisata Indonesia, tanpa dikompromikan dengan aktivitas pertambangan,” tegas dia.
Sementara itu, pemerintah melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia telah memutuskan untuk menghentikan sementara seluruh kegiatan operasional tambang nikel di wilayah tersebut.
Dalam keterangannya, Bahlil menyebut ada lima Izin Usaha Pertambangan (IUP) nikel yang terdaftar di Raja Ampat.
Namun, hanya satu yang masih aktif beroperasi saat ini, yakni milik PT Gag Nikel (GAK), anak perusahaan dari PT Antam Tbk.
Kementerian ESDM kini tengah melakukan pemeriksaan terhadap aktivitas tambang tersebut sebagai bagian dari evaluasi menyeluruh.
Anggota Komisi XII DPR RI Alfons Manibui mendukung langkah penghentian sementara tersebut dan menyebut evaluasi terhadap IUP sebagai langkah tepat untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
“Perlu diberikan ruang bagi Kementerian ESDM dan KLH untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh dan objektif,” ujar Alfons, dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (7/6/2025).
“Keputusan Menteri ESDM ini responsif terhadap aspirasi masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan Raja Ampat,” ucap politisi dari Dapil Papua Barat itu.
Menurut Alfons, semua laporan dan pengaduan masyarakat akan menjadi perhatian khusus Komisi XII DPR RI dan didalami dalam masa sidang setelah reses.
“Pada prinsipnya, DPR memahami dengan baik substansi pengaduan yang disampaikan dalam beberapa pekan terakhir,” kata dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
provinsi: SULAWESI TENGGARA
-

Rebusan Daun Salam Bisa Turunkan Tekanan Darah? Ini Kata Penelitian
Jakarta –
Tekanan darah tinggi menjadi salah satu kondisi yang perlu diantisipasi sehabis perayaan kurban. Olahan daging yang tinggi garap bisa bikin tensi melonjak. Bisakah diatasi dengan rebusan daun salam?
Daun salam atau bay leaf merupakan herba yang berasal dari pohon salam atau Laurus nobilis. Sesuai namanya, sering juga disebut sebagai bay-laurel. Di dunia kuliner, daun salam banyak digunakan untuk memberi citarasa khas dalam masakan.
Di pasar, daun salam dijual dalam bentuk masih segar maupun kering. Penggunaannya cukup dimasukkan ke dalam masakan selama proses memasak, dan bisa diambil untuk disingkirkan saat makanan hendak disajikan. Memang, daun ini teksturnya keras sehingga susah dikunyah ataupun dicerna.
Kandungan Nutrisi Daun Salam
Dalam satu sendok makan remukan daun salam, terkandung nutrisi sebagai berikut:
Energi: 5,5 kaloriProtein: 0,1 gramLemak: 0,1 gramKarbohidrat: 1,3 gram
Dikutip dari WebMD, daun salam juga mengandung vitamin A, vitamin C, vitamin B6, kalsium, zat besi, dan mangaan.
Manfaat Daun Salam untuk Tekanan Darah
Rebusan daun salam hanya menambahkan sangat sedikit kalori ke dalam masakan. Sebaliknya, herba ini menambahkan banyak serat serta vitamin yang berfungsi sebagai antioksidan. Selain memperbaiki sistem imun, antioksidan juga menjaga fungsi kardiovaskular.
Sebuah riset di Research Journal of Pharmacy and Technology menyebut, daun salam mengandung minyak sitrat esensial dan euganol, tamin, dan flavonoid. Berbagai kandungan tersebut dikatakan punya kemampuan untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.
Riset ini menyimpulkan adanya efek pemberian rebusan daun salam dalam menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi di Puskesmas Lasalimu Selatan, Buton, Sulawesi Tenggara. Meski demikian, ditegaskan bahwa penurunan tekanan darah tidak berarti menyembuhkan.
Senyawa aktif dalam daun salam utamanya adalah flavonoid. Dalam penelitian lainnya, disebutkan daun salam bisa menurunkan dan menjaga tekanan darah pada kelompok pra-lansia dengan hipertensi.
Kemungkinan Efek Samping
Pada umumnya, daun salam aman digunakan dalam masakan. Hanya saja disebutkan, daun ini memang susah dicerna sehingga tidak dikonsumsi dalam bentuk sayuran, hanya untuk memasak atau diambil air rebusannya.
Dikutip dari Healthline, informasi tentang keamanan tidak banyak tersedia. Karenanya, disarankan untuk tidak mengonsumsi daun ini saat kehamilan dan menyusui.
Pada pengidap diabetes, daun salam mungkin mempengaruhi kadar gula darah. Beberapa bukti juga menunjukkan adanya dampak pada sistem saraf, sehingga bisa mempengaruhi efek anestesi saat operasi. Disarankan untuk tidak mengonsumsi daun salam kurang lebih 2 pekan sebelum menjalani operasi.
(up/tgm)
-

Lara Warga Penjaringan Diamuk Si Jago Merah di Momen Idul Adha
Jakarta –
Kebakaran hebat terjadi di kawasan padat penduduk Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara. Kebakaran di tengah suasana Hari Raya Idul Adha ini menghanguskan sejumlah bangunan.
Titik api dilaporkan terjadi di Jalan Kapuk Raya No. 26, RT 5 RW 5, dekat SPBU AKR. Laporan kebakaran diterima pertama kali oleh Command Center pukul 12.18 WIB, Jumat (6/6/2025).
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara, Gatot Sulaeman, mengatakan sebanyak 17 unit mobil damkar dan 85 personel diterjunkan ke lokasi untuk memadamkan api, sekitar pukul 12.27 WIB.
Hingga pukul 16.30 WIB kemarin, asap masih mengepul. Berdasarkan pantauan detikcom, sebagian besar bangunan sudah rata dengan tanah.
Asap pekat membatasi jarak pandang dan tiang-tiang beton beserta puing-puing hangus berserakan. Warga terlihat mondar-mandir di sekitar lokasi, beberapa di antaranya mencoba menyelamatkan sisa barang berharga.
750 KK Terdampak
Kadis Gulkarmat DKI Jakarta Bayu Meghantara memastikan tak ada korban jiwa dalam insiden ini.
“Alhamdulillah sampai saat ini belum ada yang kami terima laporan korban, termasuk dari warga juga termasuk personil kami, alhamdulillah semuanya aman,” sambung dia.
“Kerugian sekitar Rp 8 miliar. Warga yang terdampak sekitar 750 KK,” kata Gatot.
Kendala Damkar Padamkan Api
Bayu Meghantara menceritakan kendala saat proses pemadaman api. Dia menyebut lokasi kebakaran di permukiman padat membuat petugas menyiasati menarik selang dari aliran sungai sekitar.
“Iya, sementara ini kan memang kawasan padat, sehingga untuk akses seperti biasa, akses air kami harus juga ada tandon-tandon yang tersedia. Memang karena luasannya cukup agak luas, kami perlukan air yang relatif lebih banyak,” kata Bayu kepada wartawan di lokasi, Jumat (6/6/2025).
Selain itu, akses jalan ke titik lokasi juga terbatas. Pantauan detikcom hanya jalan setapak atau gang kecil untuk masuk ke pemukiman padat penduduk itu.
Unit damkar mengakses jalan itu dengan menarik selang disambung-sambung hingga mencapai titik api. Area yang terbakar luas.
“Iya, kami nyisir. Kami di sisi-sisi luar ini dapat kami punya akses. Dan tentu dengan bantuan selang, selang ini kan bisa tereksekusi lah kira-kira untuk pemadamannya,” sambung dia.
Detik-detik Api Menjalar
Muna (40), warga RT 17, mulanya melihat asap hitam dari kobaran api yang muncul dari belakang rumahnya. Kala itu salat Jumat sedang berlangsung di masjid.
“Api udah kedengeran dari belakang ngebakar gitu, ‘keretak, keretak, keretak’, gitu. Ah saya ngira paling kebakaran kecil, korslet karena emang biasanya gitu. Paling satu kamar tuh, soalnya beberapa kali pernah. Lah pas saya keluar kok api gede, langsung masuk bangunin anak-anak di kamar, suruh keluar,” kata Muna saat ditemui di lokasi, Jumat (6/6/2025).
Muna, saat kejadian sedang menjaga warung. Dia hanya sempat menyelamatkan beberapa dokumen penting seperti ijazah dan kartu keluarga. Selebihnya, seluruh isi warung dan lantai dasar rumahnya ludes terbakar.
“Saya mikir, surat kan penting dijadiin satu, akta, ijazah, karena di sini sering (kebakaran) gitu, udah dijadiin satu aja gitu. Jadi kalau ada apa tinggal ambil di map gede gitu” jelas Muna yang mengaku telah tinggal di kawasan tersebut sejak tahun 2008.
Kawasan permukiman yang berdiri di atas tanah rawa dan mayoritas bangunan semi permanen membuat api cepat merambat. Muna mengaku kini kebingungan usai kehilangan tempat tinggalnya.
Hal senada disampaikan Warni (54), warga lainnya yang rumahnya juga hangus terbakar. Dia hanya bisa menyelamatkan barang seadanya.
“Saya pulang kerja rumah belum kena, cuma karena apinya dekat cuma beda dua rumah, saya sedikit menyelamatkan baju rombeng. Dari situ saya udah nggak bisa masuk lagi. Jadi, cuma baju rombeng yang saya bawa,” ucap Warni.
(wia/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Kementan pastikan hewan kurban aman-sehat dan sesuai syariat
Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan kesiapan stok hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 2025/1446 Hijriah dalam kondisi yang aman, sehat, dan sesuai syariat.
“Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Kementan memastikan kesiapan stok hewan kurban dalam pelaksanaan kurban kali ini dalam kondisi aman, sehat, dan sesuai syariat,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Dia menyebutkan, berdasarkan data proyeksi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementan, tahun ini ketersediaan hewan kurban nasional mencapai 3.217.397 ekor. Sedangkan kebutuhan hewan kurban nasional pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 2.074.269 ekor.
“Dengan kondisi tersebut, Indonesia terdapat surplus sekitar 1,14 juta ekor hewan kurban yang cukup signifikan,” ujar Mentan.
Di tengah semaraknya perayaan Idul Adha, Kementan menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) seperti PMK, Lumpy Skin Disease (LSD), dan antraks.
Diketahui, Mentan melaksanakan kurban dengan memotong sebanyak 62 ekor sapi pada Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah untuk sejumlah daerah di Indonesia.
Dia mengatakan, daging hewan kurban tersebut akan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan, termasuk anak yatim, fakir miskin, dan kelompok rentan lainnya.
“Sebanyak 62 ekor kami akan bagikan ke yatim piatu. Ada yang di Jakarta, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan lainnya. Ini untuk saudara-saudara kita fakir miskin, yatim piatu, seluruh teman-teman yang membutuhkan,” tutur Mentan.
Terpisah, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan Agung Suganda menyatakan, pengawasan hewan kurban dilakukan secara menyeluruh dengan mengerahkan lebih dari 9.743 petugas di seluruh Indonesia.
“Kami pastikan hewan kurban yang dipotong memenuhi prinsip Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH), bebas dari penyakit, serta sesuai kaidah kesejahteraan hewan,” ujar Agung.
Pengawasan dilakukan melalui pemeriksaan dokumen Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH), pemeriksaan sebelum dan sesudah pemotongan, serta penilaian terhadap tempat pemotongan.
Tim pengawas terdiri dari berbagai unsur, mulai dari Ditjen PKH, dinas provinsi/kabupaten/kota, Fakultas Kedokteran Hewan dari 11 universitas, hingga organisasi profesi seperti PDHI dan PAVETI.
Untuk wilayah Jabodetabek, Ditjen PKH menurunkan 146 petugas khusus guna memastikan pemotongan kurban berjalan sesuai standar yang ditetapkan.
Sementara itu, dari sisi kehalalan, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) turut menekankan pentingnya sinergi lintas lembaga, khususnya dalam penugasan juru sembelih halal.
“Kami terus bersinergi dengan Kementan untuk menjamin bahwa proses pemotongan tidak hanya sehat dan aman, tapi juga halal. Ini bagian dari tanggung jawab bersama,” ujar Direktur Pengawasan Jaminan Produk Halal BPJPH Budi Setyo Hartoto.
Dengan kesiapan yang matang dari berbagai pihak, pelaksanaan kurban Idul Adha tahun ini diharapkan menjadi momen ibadah yang bermakna sekaligus mempererat solidaritas sosial di tengah masyarakat.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025 -

Mentan Amran kurban 62 ekor sapi saat Idul Adha 2025
Sebanyak 62 ekor kami akan bagikan ke yatim piatu. Ada yang di Jakarta, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan lainnya…,
Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melaksanakan kurban dengan memotong sebanyak 62 ekor sapi pada Hari Raya Idul Adha 2025/1446 Hijriah untuk sejumlah daerah di Indonesia.
Mentan mengatakan, daging hewan kurban tersebut akan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan, termasuk anak yatim, fakir miskin, dan kelompok rentan lainnya.
“Sebanyak 62 ekor kami akan bagikan ke yatim piatu. Ada yang di Jakarta, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan lainnya. Ini untuk saudara-saudara kita fakir miskin, yatim piatu, seluruh teman-teman yang membutuhkan,” kata Mentan sebagaimana keterangan di Jakarta, Jumat.
Mentan menilai momentum Idul Adha bukan hanya tradisi tahunan, melainkan bentuk empati mendalam yang tumbuh dari pengalaman hidup dalam kesulitan dan keinginan kuat untuk membantu sesama.
Baginya semangat berbagi di Hari Raya Kurban menjadi bagian dari komitmen Kementerian Pertanian untuk terus hadir di tengah masyarakat, khususnya mereka yang membutuhkan, sebagai wujud nyata kepedulian terhadap kondisi sosial ekonomi.
Ia menuturkan pengalaman hidup dalam kesusahan membentuk dorongan kuat untuk terus memberi dan mengingatkan pentingnya berbagi, terutama kepada saudara-saudara yang kurang mampu agar tetap merasa diperhatikan dan dihargai.
“Kami pernah merasakan apa yang dirasakan saudara-saudara kita. Kami lama hidup susah, jadi itu selalu mengingatkan kami bahwasanya saudara kami selalu ingin berbagi pada saudara kita,” ujarnya.
Selain menyalurkan kurban, Mentan juga menegaskan komitmennya dalam melindungi petani dan menjaga ketersediaan pangan nasional.
Ia mengungkapkan adanya upaya manipulasi data stok beras oleh oknum tertentu yang kini tengah ditindak oleh Satgas Pangan. Saat ini sementara diproses oleh Satgas Pangan, pihaknya meminta jangan mempermainkan nasib petani dan konsumen.
“Sekarang beras kita banyak, tapi ada yang mencoba-coba memainkan data sehingga kelihatannya beras kita kurang pasokan. Ternyata setelah diperiksa, itu benar,” jelas Amran.
Oknum yang terlibat dalam upaya manipulasi data stok pangan memang telah menyampaikan permintaan maaf namun proses hukum terhadap kasus tersebut akan tetap dilanjutkan sesuai ketentuan yang berlaku.
Ia menekankan tindakan tegas perlu diambil karena jika manipulasi ini dibiarkan, bisa berdampak pada keputusan impor yang merugikan petani dan melemahkan semangat mereka untuk terus berproduksi dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
“Saya tidak akan biarkan pihak-pihak yang melemahkan petani,” tegasnya.
Mentan Amran juga menyampaikan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah terus memberi perhatian dan kemudahan bagi sektor pertanian, termasuk melalui bantuan pupuk dan kebijakan harga yang menguntungkan petani.
“Bapak Presiden telah memberi kemudahan bagi pertanian, bantuan pupuk, memberi harga yang baik. Jadi jangan dizalimi petani. Kalau negara mau kuat, ingat petani,” tutur Mentan.
“Petani kita, baik pangan, perkebunan, maupun peternakan, jumlahnya mencapai 150 sampai 160 juta. Nah, kalau ini diperkuat, pasti Republik ini kuat,” tambah Mentan.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025 -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5241495/original/031051100_1748958616-WhatsApp_Image_2025-06-03_at_20.49.18_4a3c30d1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gempa Hari Ini Selasa 3 Juni 2025 di Indonesia: Dua Kali Getarkan Konawe, Sultra – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Bumi Pertiwi kembali digetarkan lindu pada hari ini, Selasa (3/6/2025). Hingga pukul 20.30 WIB, ada dua kali gempa hari ini yang terjadi di Indonesia.
Lindu pertama pada hari ini, Selasa (3/6/2025) menggetarkan dini hari tadi pukul 02:37:21 WIB di wilayah Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) seperti dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
“Pusat gempa berada di darat 2 kilometer barat laut Sabulakoa, Konawe Selatan,” papar BMKG melalui laman resminya www.bmkg.go.id dikutip Liputan6.com, Selasa (3/6/2025).
Lindu dilaporkan BMKG memiliki kekuatan magnitudo 2,7 dengan kedalaman 3 kilometer. Gempa di Indonesia itu dirasakan Modified Mercalli Intensity (MMI) II-III di Konawe dan Kendari.
Episenter lindu berada pada koordinat titik 4,02 Lintang Selatan (LS)-122,30 Bujur Timur (BT).
Kemudian gempa susulan kembali terjadi di Konawe pada pukul 05:34:09 WIB, namun kali ini tepatnya di Besulutu. Lindu dirasakan Modified Mercalli Intensity (MMI) II di Konawe.
Gempa bumi tersebut berkekuatan magnitudo 2,2 dengan kedalaman 3 kilometer. Pusat lindu berada didarat 1 kilometer timur laut Besulutu, Konawe.
Episenter gempa berada pada koordinat titik 3,97 Lintang Selatan (LS)-122,37 Bujur Timur (BT).
Apa Itu Gempa Bumi?
Untuk diketahui, gempa bumi adalah bencana alam yang bersifat merusak. Fenomena ini bisa terjadi setiap saat dan berlangsung dalam waktu singkat. Dan Indonesia termasuk wilayah rawan akan bencana gempa.
Gempa bumi adalah bencana yang bisa menyebabkan kerugian nyawa dan materil.
Menurut WHO, secara global gempa bumi menyebabkan 750 ribu kematian selama kurun 1998-2017. Lebih dari 125 juta orang terkena dampak gempa bumi selama periode ini.
Perbarui informasi Anda bersama Fokus edisi (23/5) dengan pilihan topik-topik sebagai berikut, Jembatan Ambruk Diterjang Banjir Bandang, Diguncang Gempa, Puluhan Rumah Rusak, Salon Hewan Kurban.
/data/photo/2025/06/07/6844029122a02.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

/data/photo/2025/06/05/68414d7096b05.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/06/6842a32ca250d.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
