provinsi: SULAWESI TENGGARA

  • Wamendiktisaintek: Sekolah Garuda ada dua jalur, beasiswa dan berbayar

    Wamendiktisaintek: Sekolah Garuda ada dua jalur, beasiswa dan berbayar

    “Sekolah Garuda mempunyai dua skema. Sebanyak 80 persen dari murid Sekolah Garuda akan diberikan beasiswa penuh, tetapi 20 persen ini akan berbayar, sehingga mereka yang berprestasi tetapi dari keluarga yang mampu berbayar, silahkan untuk sekolah di

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie menjelaskan bahwa seleksi penerimaan siswa untuk Sekolah Garuda memiliki dua jalur atau skema, yakni beasiswa penuh dari pemerintah dan jalur berbayar.

    Stella menegaskan bahwa Sekolah Rakyat berkomitmen memberikan akses pendidikan berkualitas untuk siswa berprestasi, baik dari keluarga miskin dan menengah, maupun dari keluarga yang mampu membayar biaya sekolah.

    “Sekolah Garuda mempunyai dua skema. Sebanyak 80 persen dari murid Sekolah Garuda akan diberikan beasiswa penuh, tetapi 20 persen ini akan berbayar, sehingga mereka yang berprestasi tetapi dari keluarga yang mampu berbayar, silahkan untuk sekolah di Sekolah Garuda membawa prestasi mereka,” kata Stella saat memberikan keterangan pers di Kantor Badan Komunikasi Pemerintah, di Gedung Kwarnas Jakarta, Senin.

    Stella menjelaskan bahwa 80 persen siswa Sekolah Garuda berasal dari jalur beasiswa yang dibiayai pemerintah secara penuh, baik biaya sekolah, asrama dan keperluan lainnya. Beasiswa penuh Sekolah Garuda diutamakan untuk siswa dari keluarga prasejahtera.

    Sementara itu, 20 persen siswa lainnya berasal dari jalur paralel yang membayar seluruhnya biaya sekolah dan asrama secara mandiri.

    Meski dibedakan dengan dua jalur penerimaan siswa, Kemendiktisaintek menyeleksi siswa berdasarkan kriteria utama, yakni siswa berprestasi, baik akademik maupun nonkademik.

    Saat ini, pemerintah intens mempersiapkan peluncuran Sekolah Garuda yang secara serentak akan diluncurkan pada awal Oktober mendatang.

    Stella menyebutkan ada empat lokasi Sekolah Garuda baru yang ditargetkan selesai pembangunannya pada Juni 2026 dan dapat menerima murid pada tahun ajaran 2026-2027, yakni di Provinsi Bangka Belitung, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Tenggara.

    Sementara itu, sudah ada 12 Sekolah Garuda Transformasi yang para siswanya bahkan sudah mendapatkan beasiswa untuk kuliah di perguruan tinggi terbaik di dunia.

    “Kita mungkin akan ada seperti kemeriahan bersama secara serentak kita akan memberikan, tapi ini tanggalnya akan segera kita umumkan. Awal Oktober akan serentak kita umumkan,” kata Stella.

    Sekolah Garuda merupakan visi Presiden Prabowo Subianto dalam menyetarakan kualitas pendidikan di seluruh penjuru Indonesia, termasuk daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).

    Sekolah Garuda adalah sekolah berasrama jenjang SMA dengan pendekatan pendidikan berbasis Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM). Program ini menjadi salah satu dari delapan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden.

    Sekolah ini akan merekrut siswa terbaik di Indonesia, dengan kekhususan bagi putra-putri daerah setempat.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mendagri Bicara Soal Hilirisasi Pertanian Jadi Strategi Keluar dari "Middle Income Trap"
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        22 September 2025

    Mendagri Bicara Soal Hilirisasi Pertanian Jadi Strategi Keluar dari "Middle Income Trap" Nasional 22 September 2025

    Mendagri Bicara Soal Hilirisasi Pertanian Jadi Strategi Keluar dari “Middle Income Trap”
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menekankan pentingnya hilirisasi di sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan sebagai strategi untuk membawa Indonesia keluar dari
    middle income trap
    (jebakan pendapatan menengah).
    Dia mengatakan itu dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Pelaksanaan Program Hilirisasi Komoditas Prioritas Perkebunan di Auditorium Gedung F Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan, Senin (22/9/2025).
    Tito mengatakan, Indonesia memiliki modal besar berupa iklim tropis dan kondisi geografis yang mendukung produksi pertanian sepanjang tahun. 
    “Negara-negara di musim dingin, baik yang di utara,
    northern hemisphere
    (belahan bumi utara), maupun di selatan,
    southern hemisphere
    , belahan bumi selatan, mereka hanya bisa bercocok tanam enam bulan,” katanya dalam siaran pers. 
    Namun, kata Tito, Indonesia yang memiliki iklim tropis bisa bercocok tanam dalam 12 bulan. 
    Tak hanya iklim bersahabat, ia menyebut Indonesia juga dianugerahi sumber daya air yang melimpah, mulai dari ribuan sungai, danau, gunung berapi, hingga tanah yang subur. 
    Potensi tersebut menjadi modal penting yang membedakan Indonesia dengan banyak negara lain.

    Nah
    , jadi saya berpendapat, inilah modal penting bagi kita untuk menumbuhkan industri di bidang pertanian dan perkebunan,” ungkap Tito.
    Ia menambahkan, industrialisasi merupakan syarat agar Indonesia bisa keluar dari jebakan pendapatan menengah. 
    Namun, industrialisasi tidak selalu identik dengan industri manufaktur besar.
    “Tapi kadang-kadang di benak kita yang berpikir bahwa industrialisasi identik dengan pabrik yang buat mobil, motor, elektronik,
    chip
    , dan lain-lain.
    Nah
    , saya mengatakan
    yes or not. Agree and disagree
    ,” tegas Tito.
    Dia mencontohkan, Selandia Baru yang tidak bertumpu pada industri manufaktur, melainkan mengembangkan industri pertanian, perkebunan, dan peternakan yang memberi nilai tambah tinggi. 
    Model tersebut, kata Tito, bisa menjadi pembelajaran berharga bagi Indonesia untuk membangun kemandirian sekaligus memperkuat daya saing global.
    Lebih jauh, dia menekankan, hilirisasi di sektor pertanian dan perkebunan sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan ketahanan pangan sebagai prioritas utama. 
    Presiden, kata Tito, tidak hanya menegaskan swasembada pangan dalam dokumen kebijakan, tetapi juga menyiapkan langkah nyata, termasuk dukungan anggaran besar, untuk memastikan ketahanan pangan benar-benar terwujud.
    Pada kesempatan itu, Tito juga mengapresiasi Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman beserta jajaran yang telah mempertemukan para pemangku kepentingan dalam Rakor. 
    Ia menegaskan pentingnya memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat sektor pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan melalui langkah nyata, bukan sekadar tindakan normatif.
    “Dengan anggaran yang ada, kami ingin menjadikan hilirisasi, industrialisasi di bidang pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, dan lainnya,” imbuh Tito. 
    Sebab, kata dia, Indonesia memiliki modal alam yang besar. Tugas pemerintah adalah meningkatkan sumber daya, kemampuan, kapasitas petani, dan lainnya. 
    Dalam rakor itu, Tito turut menyaksikan penandatanganan
    memorandum of understanding
    (MoU) tentang Komitmen Kesanggupan Pemenuhan Data Calon Petani Calon Lokasi. 
    Kesepakatan tersebut ditandatangani Gubernur Jambi Al Haris, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, Gubernur Riau Abdul Wahid, Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail, Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, Gubernur Sulawesi Tenggara Andi Sumangerukka, Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, serta Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Itjen Kemendagri Sudah Komunikasi dengan Bupati Buton yang Dilaporkan Hilang
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        22 September 2025

    Itjen Kemendagri Sudah Komunikasi dengan Bupati Buton yang Dilaporkan Hilang Nasional 22 September 2025

    Itjen Kemendagri Sudah Komunikasi dengan Bupati Buton yang Dilaporkan Hilang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Benni Irwan mengatakan Inspektorat Jenderal Kemendagri telah berkomunikasi dengan Bupati Buton, Alvin Akawijaya Putra yang dilaporkan hilang oleh warganya sendiri.
    Benni mengatakan, saat ini Kemendagri akan menunggu kesempatan untuk bisa berkomunikasi lebih lanjut.
    “Apakah nanti akan dipanggil ke Kementerian Dalam Negeri atau bagaimana tindak lanjutnya, kita tunggu langkah-langkah yang diambil oleh Inspektur Jenderal,” ucap Benni saat ditemui di Mercure Ancol, Jakarta Utara, Senin (22/9/2025).
    Benni mengatakan, informasi yang didapat oleh Kemendagri, sejauh ini Bupati Buton masih berada di tempat untuk berkegiatan yang berkaitan dengan pembangunan di Kabupaten Buton.
    “Salah satunya di Jakarta, jadi beliau masih ada,” ucapnya.
    Namun demikian, Kemendagri tidak menutup kemungkinan memanggil Bupati Buton yang berkaitan dengan laporan orang hilang tersebut.
    Terpisah, Bupati Buton Alvin Akawijaya Putra, menyatakan kesiapannya untuk menghadap Kemendagri menyusul laporan dirinya hilang yang dilayangkan oleh warganya sendiri.
    Saat ditemui di Buton, Sulawesi Tenggara, Senin (22/9/2025), Alvin mengaku akan bertanggung jawab dan menjelaskan seluruh kegiatannya selama berada di Jakarta.
    “Saya siap (bila dipanggil Kemendagri) saya sangat siap, tak apa-apa memang seperti itu harus ada pertanggungjawaban,” kata Alvin.
    Ia mengaku sampai saat ini dirinya belum mendapat undangan untuk diperiksa dari Kemendagri.
    Alvin menegaskan, semua kegiatannya selama di Jakarta ia posting di media sosialnya sehingga sangat mudah untuk dipantau.
    “Sebenarnya sangat mudah memonitor gerakan saya, kan sosmed saya aktif (selama) di Jakarta, apa yang kita lakukan nanti kita akan tunjukannya nanti di teman-teman di Kemendagri, “ucap Alvin.
    Sebelumnya diberitakan, puluhan warga bersama mahasiswa yang tergabung dalam organisasi kepemudaan melaporkan Bupati Buton, Alvin Akawijaya Putra, sebagai orang hilang ke Polres Buton, Kamis (18/9/2025).
    Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Buton, Muhammad Muzli, mengatakan laporan tersebut disebabkan karena beberapa pekan terakhir Bupati Buton tidak pernah berkantor maupun menempati rumah jabatan.
    Selain membuat laporan orang hilang, warga dan pelajar juga membuat pamflet orang hilang dengan gambar bupati dan ditempelkan di tempat umum.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kasus Eks Bupati Kolaka Timur, KPK Periksa Kepala Biro di Kemenkes Jadi Saksi
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        22 September 2025

    Kasus Eks Bupati Kolaka Timur, KPK Periksa Kepala Biro di Kemenkes Jadi Saksi Nasional 22 September 2025

    Kasus Eks Bupati Kolaka Timur, KPK Periksa Kepala Biro di Kemenkes Jadi Saksi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Liendha Andajani, sebagai saksi terkait kasus dugaan korupsi proyek pembangunan RSUD Kolaka Timur (Koltim) pada Senin (22/9/2025).
    “Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK,” kata Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, dalam keterangannya, Senin.
    KPK juga turut memanggil beberapa saksi, di antaranya Gusti Putu Artana selaku Ketua Pokja; Harry Ilmar selaku Pengelola Teknik Jalan dan Jembatan Ahli Muda Dinas PUPR Kabupaten Kolaka Timur; Dany Adirekson selaku Kasubag TU Kolaka Timur/Anggota Kelompok Kerja di Kabupaten Kolaka Timur; Haeruddin selaku PNS; dan Nia Nursania selaku Staf Direktorat Jenderal Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI.
    Meski demikian, Budi belum menyampaikan materi yang akan didalami dalam pemeriksaan para saksi tersebut.
    Sebelumnya, KPK menetapkan lima tersangka korupsi proyek pembangunan RSUD Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, salah satunya adalah Bupati Abdul Azis.
    “KPK menaikkan perkara ini ke tahap penyidikan dengan menetapkan lima orang sebagai tersangka,” kata Deputi Bidang Penindakan dan Eksekusi, Asep Guntur Rahayu, di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Sabtu (9/8/2025) dini hari.
    1. Abdul Azis (ABZ) selaku Bupati Kolaka Timur atau Kotim
    2. Andi Lukman Hakim (ALH) selaku Person In Charge (PIC) atau penanggung jawab Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk Pembangunan RSUD
    3. Ageng Dermanto (AGD) selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek RSUD Koltim
    4. Deddy Karnady (DK) selaku pihak swasta PT Pilar Cerdas Putra (PCP)
    5. Arif Rahman (AR) selaku pihak swasta Kerja Sama Operasi (KSO) PT PCP.
    Berdasarkan keterangan Asep Guntur Rahayu, Deddy Karnady dan Arif Rahman dari pihak swasta diduga memberi suap.
    “Sebagaimana diatur dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b atau Pasal 13 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP,” kata Asep.
    Adapun Abdul Azis dan Andi Lukman Hakim adalah pihak penerima suap.
    “Sebagaimana diatur dalam Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 dan Pasal 12B UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP,” kata Asep.
    Para tersangka ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) KPK Gedung Merah Putih.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dicalonkan Jadi Caketum PPP, Mardiono Minta DPW PPP Sultra Jaga Kekompakan Jelang di Muktamar X – Page 3

    Dicalonkan Jadi Caketum PPP, Mardiono Minta DPW PPP Sultra Jaga Kekompakan Jelang di Muktamar X – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Mardiono, kembali mendapat dukungan untuk maju sebagai calon ketua umum jelang Muktamar PPP yang kesepuluh. Kali ini, dukungan disampaikan DPW PPP Sulawesi Tenggara lewat Musyawarah Kerja Wilayah (Mukerwil).

    Mereka meminta Mardiono sebagai kader PPP tulen untuk maju dan memimpin kembali partai berlambang Kabah tersebut.

    “Insya Allah kami siap lahir dan batin, memastikan 17 kabupaten kota solid untuk mendukung Pak Mardiono melanjutkan perjuangannya,” kata Plt Ketua DPW PPP Sultra, Rachmawati Badallah seperti dikutip dari siaran pers, Minggu (21/9/2025).

     

  • Bocah Tewas Dibunuh di Kolaka Timur, Menteri PPPA Minta Maaf Perlindungan Anak Belum Maksimal
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        21 September 2025

    Bocah Tewas Dibunuh di Kolaka Timur, Menteri PPPA Minta Maaf Perlindungan Anak Belum Maksimal Nasional 21 September 2025

    Bocah Tewas Dibunuh di Kolaka Timur, Menteri PPPA Minta Maaf Perlindungan Anak Belum Maksimal
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menyampaikan duka sekaligus permintaan maaf atas meninggalnya seorang bocah perempuan berinisial MA (10) di Dusun I, Desa Wundubite, Kecamatan Poli-Polia, Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara.
    Niat untuk pergi mengaji, MA justru ditemukan tewas bersimbah darah akibat luka tusuk di lehernya.
    “Kepada keluarga, khususnya orangtua korban, kami mengucapkan turut berduka sedalam-dalamnya dan mohon maaf atas belum maksimalnya perlindungan anak di daerah,” ujar Arifah dalam keterangan pers yang diterima, Minggu (21/9/2025).
    Arifah menegaskan, satu orang anak adalah nyawa yang berharga.
    Ia menuturkan, peristiwa yang menimpa MA menjadi pukulan bagi semua pihak untuk lebih mempererat perlindungan bagi anak-anak, terutama di daerah.
    “Anak seharusnya mendapatkan perlindungan penuh, bukan menjadi korban kekerasan yang merenggut nyawanya,” tegas dia.
    Saat ini, pemerintah telah melakukan penjangkauan ke rumah korban dan memberikan penguatan psikologis terhadap keluarga korban.
    “Adik korban menjadi saksi dalam kejadian, maka layanan konseling psikologis kepada adik korban juga diberikan, serta memberikan pendampingan hukum kepada saksi korban di kepolisian,” tutur Arifah.
    “Tentu ini jadi perhatian mami dan akan kami terus kawal,” tambahnya.
    Sebelumnya, nasib nahas menimpa seorang bocah perempuan berinisial MA ketika hendak pergi mengaji pada Jumat (5/9/2025) pagi.
    Korban yang masih duduk di kelas 5 Sekolah Dasar (SD) itu ditemukan bersimbah darah di sebuah kebun cokelat milik warga.
    MA tidak sendiri, ia ditemani oleh adiknya, Wahyu (7), yang mengendarai sepeda listrik.
    Namun, di tengah perjalanan, keduanya dihadang oleh pelaku yang telah membawa sebilah parang.
    Dibantu warga sekitar, korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ladongi untuk mendapatkan pertolongan medis.
    Namun, nyawa bocah perempuan itu tidak tertolong dan dinyatakan meninggal di rumah sakit.
    Pihak kepolisian bergerak cepat dan berhasil mengamankan terduga pelaku, seorang remaja pria berinisial RH (18), tak jauh dari lokasi kejadian.
    Kasi Humas Polres Kolaka Timur, Iptu Irwan Pansha, menuturkan bahwa dari hasil pemeriksaan awal, motif pelaku tega menghabisi nyawa korban adalah karena sakit hati dan dendam sering diejek korban.
    Saat ini, pelaku telah diamankan di Polres Kolaka Timur untuk penyelidikan lebih lanjut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemen PPPA Beri Pendampingan ke Keluarga Bocah Tewas Digorok di Koltim

    Kemen PPPA Beri Pendampingan ke Keluarga Bocah Tewas Digorok di Koltim

    Jakarta

    Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) merespons soal anak perempuan tewas digorok saat berangkat ngaji di Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara. Kemen PPPA memastikan adanya pendampingan psikologis kepada keluarga korban.

    “Dari hasil koordinasi kami dengan UPTD PPA Kab. Kolaka Timur, pihak UPTD telah melakukan penjangkauan ke rumah korban dan memberikan penguatan psikologis terhadap keluarga korban,” kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi kepada wartawan, Minggu (21/9/2025).

    Pendampingan psikologis terkhusus juga diberikan kepada adik korban yang menjadi saksi kejadian ini. Dipastikan juga adanya pendampingan hukum kepada keluarga korban. Kegiatan trauma healing juga dilakukan kepada anak-anak di sekitar rumah keluarga korban.

    “Sebab, adik korban menjadi saksi dalam kejadian, maka layanan konseling psikologis kepada adik korban juga diberikan, serta memberikan pendampingan hukum kepada saksi korban di kepolisian. Tentu ini jadi perhatian, dan akan kami terus kawal,” sebutnya.

    Arifah juga menyampaikan ucapan belasungkawa kepada keluarga korban atas kejadian ini. Dirinya menegaskan tidak boleh ada ruang untuk kekerasan terhadap anak.

    “Negara tidak boleh memberi ruang bagi segala bentuk kekerasan terhadap anak. Kemen PPPA mendorong aparat penegak hukum untuk menindak tegas pelaku sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Kemen PPPA juga akan terus memastikan pendampingan psikologis maupun hukum bagi keluarga korban akan terus dilakukan,” tuturnya.

    Diketahui, Bocah perempuan berinisial MZA (10) tewas digorok oleh remaja berinisial RH (18) di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra). Korban digorok saat hendak berangkat mengaji.

    Dilansir detikSulsel, Kasi Humas Polres Kolaka Timur Iptu Irwan Pansha menjelaskan korban awalnya pergi mengaji bersama adik laki-lakinya berinisial W (7) di Desa Wundubite, Kecamatan Polipolia, Kolaka Timur, Jumat (5/9/2025) sekitar pukul 06.30 Wita. Saat itulah korban dan adiknya dicegat oleh RH.

    “Korban bersama adiknya ini mau pergi mengaji, lalu diadang oleh pelaku,” kata Irwan dalam keterangannya, Jumat (5/9).

    Motif pelaku melakukan pembunuhan diduga dipicu sakit hati. Namun polisi masih melakukan pemeriksaan mendalam terhadap pelaku.

    “Tersangka ini diduga dendam dengan perkataan korban karena sering mengejek,” paparnya.

    (dwr/dwr)

  • Jelang Muktamar X, DPW PPP Sultra Dukung Mardiono Jadi Ketum
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        21 September 2025

    Jelang Muktamar X, DPW PPP Sultra Dukung Mardiono Jadi Ketum Nasional 21 September 2025

    Jelang Muktamar X, DPW PPP Sultra Dukung Mardiono Jadi Ketum
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyatakan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Mardiono jelang Muktamar X PPP yang bakal digelar di Jakarta mulai Sabtu (27/9/2025) hingga Senin (29/9/2025).
    Dukungan tersebut disampaikan Plt Ketua DPW PPP Sultra Rachmawati Badallah saat Musyawarah Kerja Wilayah (Mukerwil) PPP Sultra.
    “Persiapan muktamar kami, PPP Sultra insyaallah sudah siap. Ini bagian dari konsolidasi kami pada Mukerwil, insyaallah siap lahir batin. Kami pastikan 17 kabupaten kota Sultra solid. Ada 19 suara untuk di Muktamar,” ujar Rachmawati dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (21/9/2025).
    Ia menegaskan, seluruh pengurus PPP di Sultra telah sepakat mendukung Mardiono untuk menjabat Ketua Umum PPP periode 2025-2030.
    “Sultra sepakat solid. Perjuangan ini adalah usaha dan ketentuan Allah. Kami optimis karena saya sebagai Plt Ketua sudah menghadiri pertemuan dengan 33 DPW. Faktanya, 33 DPW dari seluruh Indonesia sudah membuat komitmen melanjutkan perjuangan Pak Mardiono yang masih sangat layak,” kata Rachmawati.
    Adapun Plt Ketua Umum PPP Mardiono turut hadir dalam Mukerwil DPW PPP Sultra.
    Pihaknya pun mengapresiasi kekompakan kader PPP di daerah itu.
    Ia menyebut Mukerwil kali ini membahas rekomendasi program kerja untuk muktamar pada akhir bulan ini.
    Menurut Mardiono, pihak penyelenggara sudah mempersiapkan seluruh instrumen yang dibutuhkan untuk pelaksanaan muktamar.
    “Persiapan sudah baik, tinggal pelaksanaannya,” ujarnya.
    Untuk itu, Mardiono mengimbau para kader PPP di Sultra bergandeng tangan menjaga pelaksanaan muktamar agar berjalan sukses dan menjadi modal kerja politik PPP lima tahun mendatang.
    Ia berharap, muktamar yang digelar nanti dapat menghasilkan ide, gagasan, dan pemikiran untuk suksesnya agenda partai.
    “Pada prinsipnya, partai adalah untuk melayani umat, harus terus berjuang memperjuangkan kesejahteraan rakyat,” kata Mardiono.
    Mardiono menambahkan, dalam politik tidak cukup hanya memberi janji, tetapi harus memberikan keteladanan.
    “Kami PPP berasaskan Islam menteladani Nabi Muhammad SAW. Apa yang dikedepankan atau perjuangkan adalah
    akhlakul karimah
    , yaitu akhlak karimah dan menjaga akhlak yang mulia,” ujarnya.
    Mardiono juga berharap para kader dan tokoh PPP menunjukkan keteladanan di ruang publik.
    “Orang berbicara itu mudah, tapi menjalankan susah. Saya berharap kader dan tokoh PPP memberikan keteladanan di ruang publik di tengah-tengah masyarakat, jangan omongan dan perbuatan beda, karena rakyat sudah sensitif,” katanya.
    Ia berpesan kepada kader PPP di Sultra untuk tetap aktif menyikapi dan melayani penyampaian aspirasi masyarakat di tengah dinamika politik nasional.
    “Seiring dinamika di bangsa kita, baru-baru terjadi gejolak politik. Saya pesankan kepada kader khususnya di Sultra untuk berperan aktif menyikapi penyampaian aspirasi harus terus dilayani,” ujarnya.
    Saat ditanya soal peluang kembali memimpin PPP, Mardiono menyatakan menyerahkan sepenuhnya kepada keputusan kader.
    Ia menyebut, jika muktamar berhasil membentuk kepengurusan yang baik maka hal itu akan menjadi modal besar untuk sukses pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2029.
    Mardiono menuturkan, dirinya sudah 28 tahun mengabdi di PPP mulai dari tingkat cabang hingga pusat.
    Perjalanan panjang itu, kata dia, terakhir berujung pada amanah 1,4 tahun menjelang pemilu yang menghasilkan sesuatu di luar harapan.
    “Itu merupakan perjuangan yang harus dijadikan catatan dalam sejarah,” ujarnya.
    Dalam situasi PPP yang tengah berada di bawah, Mardiono mengaku tidak elok jika meninggalkan tanggung jawab tersebut. Karena itu, ia menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada para kader.
    “Kalau diberikan tanggung jawab insyaallah bismillah. Kalau tidak, mungkin ada yang lebih baik lagi alhamdulillah buat saya tidak masalah,” katanya.
    Menurut dia, jabatan ketua umum bukanlah sesuatu yang harus diperebutkan. Jabatan itu merupakan amanah untuk memperjuangkan kader sekaligus memperjuangkan umat.
    Ia pun menyatakan optimistis menghadapi agenda partai ke depan.

    Insyaallah, insyaallah
    optimistis (jadi ketum),” tutup Mardiono.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Waspada Cuaca “Ngaco”, BMKG Beri Peringatan Terbaru

    Waspada Cuaca “Ngaco”, BMKG Beri Peringatan Terbaru

    Daftar Isi

    Peringatan Dini dan Prediksi Cuaca di Indonesia

    Imbauan BMKG

    Jakarta, CNBC Indonesia – Cuaca di Indonesia dalam beberapa hari ke depan diperkirakan akan dipengaruhi oleh Bibit Siklon Tropis 90W dan Siklon Tropis “MITAG”.

    Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kedua sistem ini membentuk area perlambatan angin (konvergensi) dan pertemuan angin (konfluensi) di Laut Cina Selatan serta Laut Filipina.

    Peringatan tersebut disampaikan BMKG melalui Prospek Cuaca Mingguan yang dipublikasikan di laman resminya. Prospek ini berlaku untuk periode 18-25 September 2025.

    Bibit Siklon Tropis 90W diprediksi berada di Laut Filipina, dengan kecepatan angin maksimum 35 Knot, tekanan minimum sebesar 1002 hPa, dan arah pergerakan ke arah Barat Laut. Potensi bibit siklon ini menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori peluang tinggi.

    Sementara, Siklon Tropis “MITAG” diprediksi berada di Laut Cina Selatan, dengan kecepatan angin maksimum 50 Knot, tekanan minimum sebesar 1002 hPa, dan arah pergerakan ke arah Barat – Barat Laut.

    “Selama sepekan ke depan, pertumbuhan awan hujan yang signifikan masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. Kondisi ini dipicu oleh interaksi berbagai faktor atmosfer skala global, regional, hingga lokal, yang mempertahankan atmosfer berada dalam kondisi labil dan mendukung perkembangan awan konvektif,” tulis BMKG, dikutip Minggu (21/9/2025).

    “Aktivitas atmosfer tersebut berpotensi menghasilkan hujan dengan intensitas bervariasi, mulai dari ringan hingga sangat lebat,” lanjut BMKG.

    Menurut BMKG, cuaca di Indonesia juga akan dipengaruhi adanya pertemuan angin yang terpantau memanjang dari dari Perairan barat Aceh hingga Aceh, dari Samudra Hindia Barat Daya Lampung hingga Barat Bengkulu, dari Laut Jawa hingga Sumatra Selatan, dari Jawa Timur hingga Jawa Barat, dari Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Barat, di Laut Seram, dan di papua Selatan.

    Kondisi atmosfer pada skala lokal juga mendukung peningkatan potensi hujan. Labilitas atmosfer yang relatif kuat serta kelembapan udara yang basah menjadi pemicu terbentuknya awan konvektif di beberapa wilayah, yakni di sebagian besar Sumatra Utara, Riau, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua Tengah, Papua, Papua Selatan.

    “Dengan mempertimbangkan kondisi dinamika atmosfer tersebut, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir, angin kencang, serta gelombang laut tinggi,” demikian peringatan BMKG.

    “BMKG mengingatkan pentingnya memantau secara rutin informasi cuaca melalui kanal resmi, menjaga kebersihan lingkungan, serta memastikan saluran drainase berfungsi dengan baik agar tidak menimbulkan genangan,” tambah BMKG menegaskan.

    Peringatan Dini dan Prediksi Cuaca di Indonesia

    Periode 19-21 September 2025

    Cuaca di Indonesia umumnya didominasi oleh kondisi hujan ringan hingga hujan lebat.

    “Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, DK Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, dan Papua Selatan,” tulis BMKG.

    Selain itu, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi di:

    Siaga Hujan Lebat-Sangat Lebat

    – Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Maluku Utara, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan.

    Angin Kencang

    – Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan.

    Periode 22-25 September 2025

    Umumnya cuaca di Indonesia didominasi hujan ringan hingga hujan lebat.

    Namun BMKG mengingatkan agar mewaspadai peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan.

    Selain itu, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi di:

    Siaga Hujan Lebat-Sangat Lebat

    – Papua Pegunungan dan Papua.

    Meski begitu, BMKG mengingatkan, prospek tersebut adalah kondisi secara umum. Untuk informasi cuaca lebih detail dapat diakses melalui website BMKG, aplikasi mobile infoBMKG dan media sosial BMKG.

    Imbauan BMKG

    BMKG pun memberi sejumlah imbauan menghadapi potensi cuaca ekstrem ke depan, termasuk menjauhi lokasi atau titik rentan bencana.

    – Waspada terhadap cuaca yang dapat berubah sewaktu-waktu, seperti hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir

    – Menjauhi wilayah terbuka ketika terjadi hujan yang disertai petir, serta menjauhi pohon, bangunan dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika terjadi hujan yang disertai angin kencang

    – Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja

    – Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Jelang Pidato Prabowo di Sidang Umum PBB, Massa Aksi Simpatik Palestina Sampaikan 4 Tuntutan Ini
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 September 2025

    Jelang Pidato Prabowo di Sidang Umum PBB, Massa Aksi Simpatik Palestina Sampaikan 4 Tuntutan Ini Megapolitan 21 September 2025

    Jelang Pidato Prabowo di Sidang Umum PBB, Massa Aksi Simpatik Palestina Sampaikan 4 Tuntutan Ini
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Puluhan massa yang tergabung dalam Free Palestine Network (FPN) menggelar aksi simpatik di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Minggu (21/9/2025).
    Selain menunjukkan solidaritas untuk rakyat Palestina, massa juga menyampaikan empat tuntutan utama kepada Presiden Prabowo Subianto jelang pidatonya di Sidang Umum PBB pada 23 September 2025 mendatang.
    Sekretaris Jenderal FPN, Furqon, mengatakan tuntutan ini merupakan bentuk dorongan agar Indonesia mengambil peran lebih besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina di panggung internasional.
    “Palestina adalah utang sejarah kita sejak Konferensi Asia-Afrika 1955. Karena itu, Indonesia harus berani memimpin inisiatif global untuk menghentikan genosida dan mendukung kemerdekaan Palestina,” kata Furqon kepada Kompas.com.
    Furqon merinci empat tuntutan yang disuarakan massa, yakni:
    1. Dukungan penuh kepada Presiden Prabowo untuk tetap tegas di forum internasional dan melanjutkan konsistensi Indonesia dalam membela Palestina.
    2. Segera menghentikan genosida di Gaza melalui langkah-langkah nyata, tidak semata mengandalkan Dewan Keamanan PBB yang kerap terhambat hak veto Amerika Serikat.
    3. Mendorong reformasi sistem PBB, khususnya mekanisme hak veto, yang dinilai menjadi penghalang bagi terwujudnya solusi adil dan damai bagi Palestina.
    4. Menggalang solidaritas bangsa-bangsa selatan agar lebih mandiri serta terhindar dari politik adu domba imperialisme global.
    Furqon menambahkan, aksi simpatik ini tidak hanya berlangsung di Jakarta, tetapi juga digelar serentak di sejumlah kota lain seperti Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, Kendari, hingga Pekanbaru.
    “Kami berharap suara masyarakat Indonesia dapat terdengar jelas oleh Presiden Prabowo ketika berbicara di Sidang Umum PBB. Dunia menunggu langkah nyata Indonesia,” ujarnya.
    Aksi berlangsung tertib dengan pengawalan aparat kepolisian.
    Arus lalu lintas di kawasan Bundaran HI sempat tersendat karena massa membawa spanduk, poster, serta bendera Palestina berukuran besar di tengah suasana Car Free Day.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.