provinsi: SULAWESI TENGGARA

  • Bareskrim Polri Bongkar Narkoba Jaringan Internasional, Peredaran Uang Ditaksir Capai Rp59,2 Triliun

    Bareskrim Polri Bongkar Narkoba Jaringan Internasional, Peredaran Uang Ditaksir Capai Rp59,2 Triliun

    GELORA.CO  – Bareskrim Polri mengungkap tindak pidana narkoba jaringan internasional dengan nilai peredaran uang total sebesar Rp59,2 triliun.

    Pengungkapan ini berdasarkan hasil kerjasama dengan Kejaksaan Agung RI, BNN, Ditjen Bea dan Cukai hingga PPATK.

    Tak hanya itu, pengungkapan ini juga dibantu oleh drug enforcement administration asal Amerika Serikat (AS).

     

    Operasi ini digelar dalam kurun waktu dua bulan terakhir.

    Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada menyebut bahwa operasi gabungan ini berhasil membongkar 80 perkara dari 3 jaringan narkoba internasional.

    Salah satu jaringan yang paling besar adalah kelompok FP atau Fredy Pratama.

    “Dimana yang bersangkutan masih ada di negara lain, terus kita upayakan bersama dengan bisa melaksanakan pemulangan, dan sampai sekarang masih terus dalam upaya kita,” kata Wahyu di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (1/11/2024).

    Wahyu menjelaskan jaringan FP banyak beroperasi pada 14 provinsi di seluruh Indonesia. Di antaranya, Sumatera Utara, Riau, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.

    Selain Fredy, Bareskrim juga membongkar jaringan narkoba jaringan HS yang beroperasi pada 5 provinsi di Indonesia. Yakni, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Jawa Timur dan Bali.

    Selanjutnya, jaringan H yang dikendalikan oleh 3 bersaudara berinisial HDK, DS alias T dan TM alias AK yang banyak beroperasi di provinsi Jambi. Dari ketiga jaringan itu, ada 136 orang yang ditetapkan menjadi tersangka.

    “Dari 80 perkara yang sudah diungkap tersebut, jumlah tersangka yang berhasil diamankan dari joint operation ini adalah sebanyak 136 orang tersangka,” jelasnya.

    Adapun barang bukti yang berhasil diamankan adalah sabu sebanyak 1,07 ton, ganja 1,12 ton, ekstasi sebanyak 357.731 butir, happy five 6.300 butir, dan ketamine 932,3 gram.

    Lalu, double LL 127.000 butir, kokain 2,5 kg, tembakau sintetis sebanyak 9.064 gram, hashish 25,5 kg, MDMA 4.110 gram, Mephedrone 8.157 butir, dan happy water 2.974,9 gram.

     

    Wahyu menjelaskan pihaknya memperkirakan peredaran uang dalam penjualan narkoba tersebut sebesar Rp59,2 triliun. Hal itu berdasarkan perhitungan dari PPATK.

    “Kita juga bekerja sama dengan PPATK, jaringan perputaran uang dan transaksi dari narkoba ini cukup besar, tapi ini perputaran uang bukan hanya selama 2 bulan, tapi secara keseluruhan mereka melakukan operasi,  jaringan FP ini sekitar Rp56 triliun, jaringan HS Rp 2,1 triliun, dan jaringan H Rp 1,1 triliun selama mereka beroperasi,” ungkapnya.

    Selain itu, pihaknya juga berhasil mengamankan 6.261.329 jiwa dari peredaran narkoba.

    “Kalau kita konversikan dari total barang bukti narkoba yang berhasil diamankan tersebut, konversikan dengan berapa banyak kita bisa menyelamatkan masyarakat dari penyalahgunaan narkoba, bisa dihitung sejumlah 6.261.329 jiwa yang bisa kita selamatkan,” pungkasnya.

    Atas perbuatannya itu, para tersangka tersebut diduga melanggar pasal 114 ayat (2) subsider pasal 112 ayat (2) jo pasal 132 ayat (2) UU 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman hukuman pidana mati, pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 6 (enam) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun.

    Kemudian, pasal 3 jo pasal 10, pasal 4 jo pasal 10, pasal 5 jo pasal 10 uu nomor 8 tahun 2010 tentang tindak pencegahan dan pemberantasan TPPU, dan pasal 137 huruf a dan b uu 35 tahun 2009 tentang narkotika, terhadap pelaku aktif ancaman hukuman pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun

  • Bongkar 3 Jaringan Narkoba International, Bareskrim Sita Aset Senilai Rp 869,7 Miliar
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        1 November 2024

    Bongkar 3 Jaringan Narkoba International, Bareskrim Sita Aset Senilai Rp 869,7 Miliar Nasional 1 November 2024

    Bongkar 3 Jaringan Narkoba International, Bareskrim Sita Aset Senilai Rp 869,7 Miliar
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Komjen Wahyu Widada mengatakan, pihaknya berhasil menyita aset sebesar Rp 869,7 miliar saat menggelar operasi gabungan yang membongkar tiga jaringan
    narkoba
    internasional.
    “Total nilai aset yang berhasil disita dari 3 jaringan narkoba tersebut sejumlah Rp 869,7 miliar,” kata Wahyu di Jakarta, Jumat (1/11/2024).
    Operasi ini berhasil mengungkap 80 perkara narkoba dan menangkap 136 tersangka.
    Tiga jaringan besar narkoba yang dibongkar tersebut antara lain jaringan FP, HS, dan H.
    Jaringan FP diketahui beroperasi di 14 provinsi, meliputi wilayah Sumatera Utara hingga Sulawesi Tenggara.
    Sementara jaringan HS beroperasi di lima provinsi, termasuk Kalimantan dan Bali. Jaringan H, dikendalikan oleh tiga bersaudara, terdeteksi beroperasi di Jambi.
    Berdasarkan hasil analisis Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), perputaran uang dan transaksi dari ketiga jaringan narkoba tersebut mencapai Rp 59,2 triliun.
    Rinciannya, dari jaringan FP sebesar Rp 56 triliun, dari jaringan HS sebesar Rp 2,1 triliun, dan dari jaringan H Rp 1,1 triliun.
    Untuk memberikan efek jera, polisi pun menerapkan pasal tindak pidana pencucian uang (
    TPPU
    ). Tujuannya, untuk memiskinkan pelaku dan merampas aset hasil kejahatan yang mereka lakukan.
    Direktur Analisis dan Pemeriksaan II PPATK, Danang Tri Hartono mengatakan bahwa PPATK aktif mendukung penyelidikan dengan pendekatan analisis baik reaktif maupun proaktif.
    “PPATK bersifat reaktif jika penyidik memiliki kasus dengan gambaran lengkap pola transaksinya dan mengajukan permintaan ke PPATK,” ungkap Danang.
    “Jika berdasarkan transaksi di perbankan atau penyedia jasa keuangan terdapat indikasi tindak pidana narkotika, kami akan menganalisis dan menyampaikan hasilnya ke Polri atau BNN,” tambah Danang.
    Menurut Danang,
    joint operation
    dengan instansi terkait berjalan lebih cepat dan sistematis karena pihaknya mengesampingkan hambatan administratif.
    Hal ini memungkinkan pengungkapan jaringan peredaran narkoba dengan lebih menyeluruh serta memaksimalkan perampasan aset hasil kejahatannya.
    PPATK juga mencatat adanya pola transaksi yang lebih kompleks dan menggunakan metode baru dalam kejahatan narkotika, termasuk pemanfaatan aset kripto.
    “Perampasan aset ini diharapkan bisa maksimal. Hal ini dikarenakan pola perubahan transaksi bandar narkotika ini menggunakan mudus modus yang tersedia di penyedia jasa keuangan yang relatif baru. Misalnya brand baru adalah penggunaan aset kripto,” ujarnya.
    Para tersangka diduga melanggar UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan UU No. 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang dengan ancaman hukuman berat, termasuk pidana mati dan penjara seumur hidup.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mandiri pangan, Polda Sultra tebar 1.000 benih ikan

    Mandiri pangan, Polda Sultra tebar 1.000 benih ikan

    ANTARA – Guna mewujudkan ketahanan dan swasembada pangan, Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Polda Sultra) menebar 1.000 benih ikan serta penanaman sejumlah jenis tanaman pangan di lahan kawasan Sekolah Polisi Negara (SPN) Anggotoa, Kabupaten Konawe, Jumat (1/11). Kegiatan ini merupakan pilot project atau percontohan bagi seluruh polres jajaran di wilayah Sultra dalam menciptakan kemandirian pangan di tengah masyarakat. (Saharudin/Rizky Bagus Dhermawan/Farah Khadija)

  • Kemenhub: Penerbangan rute Makassar-Wakatobi memperkuat pariwisata

    Kemenhub: Penerbangan rute Makassar-Wakatobi memperkuat pariwisata

    Penerbangan perdana Makassar-Wakatobi ini langkah penting untuk meningkatkan aksesibilitas pariwisata dan ekonomi di wilayah Indonesia Timur, khususnya Wakatobi.Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perhubungan (Kemenbub) menyatakan penerbangan perdana rute Makassar-Wakatobi yang dioperasikan oleh Super Air Jet merupakan momentum penting untuk meningkatkan konektivitas pariwisata di wilayah Indonesia timur.

    “Keberadaan rute baru ini merupakan wujud nyata dari komitmen Kementerian Perhubungan untuk mendorong peningkatan aksesibilitas ke wilayah wisata unggulan Indonesia, termasuk Wakatobi,” kata Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Lukman F Laisa dalam pernyataan di Jakarta, Jumat.

    Konektivitas udara di Indonesia timur semakin meningkat dengan hadirnya penerbangan perdana rute Makassar-Wakatobi yang dioperasikan oleh Super Air Jet menggunakan Airbus A320-200 dengan nomor registrasi PK-SJM, pada Kamis (31/10) pukul 12.00 WITA.

    Penerbangan itu dijadwalkan beroperasi setiap hari Senin dan Kamis, melayani rute Makassar-Wakatobi pulang pergi, dengan estimasi waktu tempuh 1 jam 20 menit.

    Sebelumnya, rute menuju Wakatobi dilayani oleh Wings Air melalui rute Kendari-Wakatobi, yang beroperasi hanya sampai 30 Januari 2024.

    Oleh karena itu, Lukman menuturkan bahwa keberadaan rute baru ini merupakan wujud nyata dari komitmen Kemenhub untuk mendorong peningkatan aksesibilitas ke wilayah destinasi wisata unggulan Indonesia, termasuk Wakatobi yang dikenal akan potensi wisata bahari, keanekaragaman terumbu karang, ikan, serta hasil laut yang melimpah.

    “Penerbangan perdana Makassar-Wakatobi ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan aksesibilitas pariwisata dan ekonomi di wilayah Indonesia Timur, khususnya Wakatobi. Kami mengapresiasi kerja sama seluruh pihak dalam mewujudkan konektivitas yang lebih baik ini,” ujarnya.

    Lukman juga menekankan pentingnya dukungan aktif dari pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan okupansi dan keberlanjutan rute ini. Dukungan tersebut dapat berupa promosi pariwisata, pengembangan infrastruktur pendukung, dan penguatan sektor ekonomi lokal.

    Dengan sinergi yang baik antara pemerintah pusat, daerah, dan maskapai, diharapkan rute ini dapat berkontribusi pada peningkatan kunjungan wisatawan dan mendorong perkembangan ekonomi yang berkelanjutan di Wakatobi, terutama bagi masyarakat yang bergantung pada sektor pariwisata dan kelautan.

    “Kami berharap hadirnya rute baru ini mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat, serta meningkatkan daya tarik investasi di sektor pariwisata dan kelautan,” kata Lukman.

    Ia menegaskan bahwa Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub akan terus berusaha untuk mengembangkan dan memperluas rute-rute perintis dan komersial guna meningkatkan keterhubungan antarwilayah.

    “Khususnya daerah yang memiliki potensi wisata tinggi seperti Wakatobi, sehingga dapat memberikan manfaat optimal bagi masyarakat dan meningkatkan daya saing ekonomi daerah,” kata Lukman lagi.

    Kepala Otoritas Bandar Udara Wilaya V Makassar Asri Sentosa mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Wakatobi dalam menghadirkan rute penerbangan sebagai pintu dari dan ke Wakatobi, setelah beberapa kali melakukan diskusi.

    “Kami berharap kepada Kementerian Pariwisata untuk bisa berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah Wakatobi dalam memanfaatkan potensi pariwisata Wakatobi yang luar biasa, yang nantinya juga akan berdampak pada meningkatnya demand penumpang dari dan ke Wakatobi,” ujarnya pula.

    Penerbangan perdana ini juga turut dihadiri oleh Kepala Otoritas Bandara Wilayah V Makassar, Pj Bupati Wakatobi, serta jajaran manajemen Super Air Jet yang menegaskan komitmen seluruh pihak untuk mendukung keberlanjutan operasional rute ini dan peningkatan sektor pariwisata di Wakatobi yang selama ini terkenal sebagai surga bagi para penyelam dunia.
    Baca juga: Wings Air kembali mengudara di Wakatobi
    Baca juga: Pemprov Sultra menyiapkan Rp2 miliar subsidi penerbangan di Wakatobi

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2024

  • Bareskrim Polri Ungkap 80 Kasus Peredaran Narkoba, Termasuk Jaringan di Jawa Timur

    Bareskrim Polri Ungkap 80 Kasus Peredaran Narkoba, Termasuk Jaringan di Jawa Timur

    Jakarta (beritajatim.com) – Bareskrim Polri mengungkap 80 kasus peredaran gelap narkoba sepanjang September hingga Oktober 2024. Di antaranya merupakan jaringan yang beroperasi di wilayah Jawa Timur dan tiga jaringan internasional.

    Operasi ini merupakan hasil kerja sama antara Bareskrim Polri, sejumlah Polda di jajaran nasional, Kejaksaan Agung, Badan Narkotika Nasional (BNN), Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, serta Direktorat Jenderal Bea Cukai.

    “Dari 80 perkara joint operation tersebut sebanyak 136 orang tersangka yang diamankan,” ujar Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (1/11/2024).

    Dia memaparkan, jaringan narkoba yang berhasil diungkap di antaranya jaringan yang dikendalikan oleh gembong narkoba Fredy Pratama serta dua jaringan internasional lainnya. Jaringan yang berhasil diungkap adalah Jaringan F.P yang beroperasi pada 14 provinsi meliputi wilayah Sumatera Utara, Riau, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.

    Kemudian, Jaringan H.S yang beroperasi pada 5 provinsi meliputi wilayah Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Jawa Timur dan Bali. Terakhir, Jaringan H yang dikendalikan oleh 3 bersaudara berinisial HDK, DS dan TM, yang beroperasi pada Provinsi Jambi.

    “Dari tangan pelaku polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa sabu sebanyak 1,07 ton, ganja sebanyak 1,12 ton, serta ekstasi 357.731 butir,” katanya.

    Ada juga pil happy five sebanyak 6.300 butir, ketamine 932,3 gram, double LL 127.000 butir, kokain 2,5 kg. Kemudian tembakau sintetis 9.064 gram, hasish 25,5 kg, MDMA 4.110 gram, mepherdrone 8.157 butir dan happy water sebanyak 2.974,9 gram.

    “Apabila barang tersebut beredar di dalam masyarakat maka jiwa yang berhasil diselamatkan sejumlah 6.261.329 jiwa,” tegasnya.

    Dia menambahkan, pengungkapan kasus ini merupakan asta cita dari Presiden Prabowo Subianto yakni untuk memperkuat reformasi politik, hukum dan birokrasi. Selain itu juga guna memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi, narkoba dan penyelundupan.

    “Menindaklanjuti arahan dari bapak Presiden RI dan Bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Bareskrim Polri bersama-sama dengan Polda jajaran dan instansi terkait dalam kurun waktu dua bulan telah melaksanakan joint operation pengungkapan 80 perkara yang di antaranya merupakan 3 jaringan narkoba internasional,” kata Wahyu. [kun]

  • ASDP Batal Naikkan Tarif Penyeberangan – Page 3

    ASDP Batal Naikkan Tarif Penyeberangan – Page 3

    Sebelumnya, direncanakan terdapat 22 lintasan penyeberangan yang dikelola ASDP akan mengalami penyesuaian tarif.

    Diantaranya, Merak – Bakauheni, Ketapang – Gilimanuk, Padangbai – Lembar, Tanjung Kalian – Tanjung Api-api, Bitung Ternate, Sape – Labuan Bajo, Pagimana – Gorontalo, Bitung – Tobelo, Batam – Kuala Tungkal, Batam – Sei Seleri, Karimun – Sei Seleri.

    Kemudian, Batulicin – Garongkong, Dabo – Kuala Tungkal, Kendal – Kumai, Ketapang – Lembar, Sape – Waingapu, Bajoe – Kolaka, Mamuju – Balikpapan, Sape – Waikelo, Batam – Mengkapan, Jangkar – Lembar, dan Jangkar – Kupang.

    Selain 22 lintasan penyeberangan yang dikelola ASDP, penyesuaian tarif juga dilakukan di lintasan Balikpapan-Taipa, Siwa-Lasusua, Surabaya – Lembar, Karimun-Mengkapan, dan Dumai – Malaka, serta 1 penambahan lintasan Garongkong – Stagen.

    Penyesuaian tarif ini diharapkan dapat mendukung keberlanjutan operasional serta meningkatkan kenyamanan dan keamanan penumpang di setiap lintasan.

    “Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan, dengan mengutamakan keselamatan, keamanan & kenyamanan pengguna jasa,” ujar Shelvy.

    Tarif baru diharapkan dapat mendukung investasi berkelanjutan dalam infrastruktur dan peralatan penyeberangan, sejalan dengan visi ASDP dalam memberikan layanan yang lebih berkualitas.

    “Manajemen ASDP terus berkomitmen menghadirkan layanan prima dan akan terus fokus meningkatkan pelayanan secara maksimal dan bernilai tambah,” pungkasnya.

     

  • KPKNL catat aset negara di Sulawesi Tenggara capai Rp50,95 triliun

    KPKNL catat aset negara di Sulawesi Tenggara capai Rp50,95 triliun

    ANTARA – Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Kendari mencatat hingga saat ini nilai Barang Milik Negara (BMN) atau aset negara di Provinsi Sulawesi Tenggara mencapai Rp50,95 triliun. KPKNL Kendari merinci tiga aset terbesar, yaitu jalan, irigasi dan jaringan sebesar Rp18,8 triliun, tanah Rp16,9 triliun, serta gedung dan bangunan Rp8,9 triliun. (Saharudin/Rizky Bagus Dhermawan/Gracia Simanjuntak)

  • Diarahkan Kapolsek Baito, Permintaan Kanit

    Diarahkan Kapolsek Baito, Permintaan Kanit

    GELORA.CO  – Kisruh uang damai Rp50 juta dalam kasus guru honorer Supriyani di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, masih berlanjut.

    Terkini, Kepala Desa Wonua Raya, Kecamatan Baito, Rokiman, memberikan pengakuan terkait uang tersebut.

    Pengakuan tersebut disampaikan Rokiman saat menjalani pemeriksaan di Propam Polda Sultra, Kamis (31/10/2024).

    Sebelumnya, ramai menjadi perbincangan penyidik Polsek Baito meminta uang damai Rp50 juta kepada Supriyani.

    Permintaan uang itu agar Supriyani yang dituding menganiaya muridnya yang seorang anak polisi, tidak ditetapkan sebagai tersangka.

    Dilansir TribunnewsSultra.com, Rokiman akhirnya menjelaskan kronologi munculnya permintaan uang damai Rp50 juta.

    Penjelasan itu ia sampaikan dalam sebuah video klarifikasi saat mengenakan baju dinas berwarna putih.

    Sementara dalam video lain saat ia mengenakan jaket, disebut diarahkan Kapolsek Baito.

    “(Video kedua) yang mengenakan jaket cokelat itu saya diarahkan sama Kapolsek Baito,” katanya.

    Menurutnya, ia diarahkan oleh Kapolsek Baito untuk menyebut uang damai Rp50 juta merupakan inisiatif dirinya dan Supriyani.

    “Jadi saya sempat dicari-cari oleh pihak Polsek dan Polres terkait kejadian viralnya kasus guru honorer Supriyani.”

    “Pas malam Kamis itu yah, di situ banyak orang, ada Pak Kapolres, Pak Kajari di rumah jabatan Pak Camat.”

    “Kebetulan di situ juga saya diundang oleh Pak Camat tapi pada saat itu pertemuan sudah selesai,” ungkapnya.

    Setelahnya, Rokiman beristirahat di samping rumah dinas Camat Baito.

    Kemudian, ia pindah ke depan Kantor Camat Baito.

    Di sana, ia bertemu dengan teman-teman kepala desa yang lain.

    Tak lama kemudian, datang Kapolsek Baito dan meminta bantuan kepada Rokiman.

    “Di situlah saya diarahkan untuk mengatakan yang tidak sebenarnya,” terangnya.

    Dalam arahan itu, lanjut dia, Kapolsek Baito meminta kepada Rokiman agar mengatakan permintaan uang damai Rp50 juta itu merupakan inisiatif dari pemerintah desa untuk menyelesaikan kasus Supriyani.

    “Padahal yang sebenarnya permintaan itu yang menyampaikan Pak Kanit,” tandasnya.

    Sementara itu, Kapolsek Baito, Iptu Muhammad Idris, enggan berkomentar terkait viralnya uang damai Rp50 juta dalam kasus guru Supriyani.

    “Kalau mengenai itu (uang damai) saya tidak berkomentar,” katanya sembari mengantupkan kedua jari jemari tangannya di pelataran Pengadilan Negeri Andoolo, Senin (28/10/2024).

    Demikian juga saat ditemui di halaman Kantor Camat Baito, beberapa jam setelahnya.

    Saat ditanya perihal uang damai itu, Iptu Idris lagi-lagi enggan berkomentar.

    “Mohon maaf,” ucapnya singkat.

    Diketahui, Propam Polda Sultra tengah mendalami dugaan uang damai Rp50 juta dalam kasus Supriyani, yakni dengan memeriksa Rokiman.

    Kabid Humas Polda Sultra, Kombes Pol Iis Kristian, mengatakan hasil pemeriksaan akan diumumkan segera.

    “Iya benar, tadi yang bersangkutan dipanggil sebagai saksi untuk dimintai sejumlah keterangannya terkait isu uang damai Rp50 juta dalam kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan guru Supriyani,” ujarnya, Kamis.

    Selain itu, Polda Sultra juga menyelidiki standar operasional prosedur (SOP) penyelidikan kasus guru Supriyani.

    Diketahui, ayah korban merupakan Kanit Intelkam Polsek Baito berinisial Aiptu WH.

    Sebanyak 6 anggota polisi telah diperiksa, terdiri atas 3 personel Polsek Baito dan 3 personel Polres Konawe Selatan.

    Kabid Propam Polda Sultra, Kombes Pol Moch Sholeh, mengatakan tim khusus dibentuk untuk mengusut kasus ini.

    “Sementara masih pendalaman,” terangnya, Selasa (29/10/2024).

  • BKPM Perbarui Peta Jalan Hilirisasi Era Prabowo, 28 Komoditas Jadi Prioritas

    BKPM Perbarui Peta Jalan Hilirisasi Era Prabowo, 28 Komoditas Jadi Prioritas

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tengah menyempurnakan roadmap atau peta jalan hilirisasi untuk 28 komoditas prioritas guna mengoptimalisasi potensi yang ada.

    Terlebih, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto membidik rata-rata pertumbuhan ekonomi mencapai 8% dalam 5 tahun ke depan. Untuk mewujudkan target sekaligus mencapai visi misi Indonesia Emas 2045, sektor hilirisasi memiliki peranan penting sebagai penopang. 

    Ahli Madya Bidang Hilirisasi Minyak dan Gas Bumi Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Ikhsan Adhi mengatakan sebelumnya peta jalan hilirisasi 2022-2023 telah menjadi acuan. Kendati demikian, terdapat beberapa fokus pembaruan untuk makin mendorong gairah investasi sektor hilirisasi. 

    “Sekarang di tahun ini kita sedang melakukan penajaman terhadap beberapa komoditas utama serta ada 2 aspek yaitu akselerasi dan optimalisasi yang akan kita paripurnakan dari sisi aspek finansial, aspek teknis, dan aspek legal,” kata Ikhsan usai agenda Coffee Morning: Peranan Hilirisasi Industri Menuju Indonesia Emas 2045, Jumat (1/11/2024). 

    Dia mencontohkan, hilirisasi nikel dalam mengalami peningkatan pesat sekaligus mengoptimalkan posisi cadangan nikel Indonesia sebesar 21  juta ton. Peningkatan nilai tambah komoditas tersebut juga diiringi dengan larangan ekspor sejak 2020. 

    Sebelum pelarangan, nilai ekspor nikel mencapai US$3 miliar, setelah dilakukan sinkronisasi larangan posisi nilai tambah komoditas meningkat hingga lebih dari US$30 miliar. 

    Pihaknya juga memproyeksi dampak ekonomi dari hilirisasi nikel yakni nilai investasi yang mencapai US$127,90 miliar pada 2023-2040 hingga peningkatan devisa mencapai US$81,00 miliar. Sedangkan, kontribusi terhadap PDB mencapai US$43,20 miliar pada 2040 dan tenaga kerja sebanyak 357.000 pekerja.

    “Hilirisasi menjadi kendaraan yang dipergunakan oleh pemerintah memastikan skala kepentingan terserap rata untuk seluruh stakeholder. Untuk menciptakan kemandirian nasional, di industri hulu kita optimize agar output nya mendorong pelaku usaha dari hulu ke hilir,” ujarnya. 

    Pemerintah juga memastikan bahwa investor yang masuk di sektor hilirisasi dapat mendorong kolaborasi investasi besar dengan pengusaha nasional daerah sebagaimana tertuan dalam Peraturan Menteri Investasi No 1/2022. 

    Dengan demikian, hilirisasi dapat berdampak pada peningkatan sumber pertumbuhan baru untuk mewujudkan visi Indonesia sentris, pengusaha daerah menjadi tuan rumah di negeri sendiri, UMKM naik kelas, dan pemerataan ekonomi. 

    Adapun, 28 komoditas prioritas hilirisasi dalam peta jalan yang tengah disempurnakan saat ini mencakup sektor mineral, batubara, minyak da gas bumi, perkebunan, kehutanan, perikanan, dan kelautan. 

    Di sektor mineral, komoditasnya mencakup nikel, timah, tembaga, bauksit, besi baja, emas perak, pasir silika, mangan, kobal, dan logam tanah jarang. Sektor batubara dan aspal buton, sektor migas bumi, perkebunan mencakup sawit, kelapa, karet, biofuel, kakao, dan pala. 

    Selanjutnya, sektor kehutanan yaitu kayu balok dan getah pinus. Sementara di sektor perikanan mencakup udang, ikan TCT, rajungan, dan tilapia, serta sektor kelautan yaitu rumput laut dan potensi lahan garam. 

    “Pada prinsipnya, nanti kajian [peta jalan hilirisasi] ini akan menjadi paduan bagi semua, baik pemerintah maupun stakeholder dalam melakukan hilirisasi di Indonesia,” tuturnya. 

    Sebagai informasi, berdasarkan catatan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, progres realisasi penanaman modal di bidang hilirisasi sejak hilirisasi digaungkan yakni tahun 2020 hingga September 2024 total nilai nya mencapai Rp1.245,80 triliun. 

    Capaian realisasi tersebut berasal dari berbagai sektor mencakup mineral berupa smelter nikel, tembaga, bauksit, dan timah senilai Rp759,83 triliun. Lalu, hilirisasi kehutanan di subsektor pulp dan paper sebesar Rp196,99 triliun. 

    Lebih lanjut, penanaman modal bidang hilirisasi pertanian berupa CPO/oleochemical mencapai Rp130,23 triliun, sektor migas berupa petrochemical senilai Rp139,61 triliun, dan ekosistem kendaraan listrik, khususnya baterai mencapai Rp19,14 triliun. 

  • Melirik minyak asiri sebagai peluang usaha menjanjikan dari Ambon

    Melirik minyak asiri sebagai peluang usaha menjanjikan dari Ambon

    Ambon (ANTARA) – Aroma tanaman rempah yang terkenal dari Maluku menyengat rongga hidung, ketika langkah kaki memasuki rumah produksi kelompok usaha bunga tani di Dusun Kranjang, Desa Wayame, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon.

    Aroma rempah bersumber dari proses penyulingan aneka minyak asiri, campuran dari berbagai rempah, seperti cengkih, serai, nilam, dan juga kayu putih itu memang dikenal sebagai komoditas unggulan dari Maluku.

    Dengan kandungan senyawa kimia tanaman rempah yang menjadikannya memiliki aroma khas dengan beragam manfaat serta nilai jual yang tinggi.

    Di ruangan berukuran kurang lebih 10 x 5 meter, tampak lelaki paruh baya, La Yapi, asal Buton, Sulawesi Tenggara, menyuling minyak serai dari dandang aluminium atau ketel dengan kapasitas kurang lebih 200 liter.

    Ketel diletakkan di atas tungku batu bata, dengan kayu sebagai bahan bakar utama untuk mengalirkan uap panas melalui teknik distilasi uap air untuk esktrak minyak asiri, campuran dari serai, cengkih, nilam, maupun daun kayu putih.

    Waktu penyulingan kurang lebih empat hingga enam jam, dan setiap jam diukur untuk mengetahui hasilnya.

    Setelah proses pendinginan, dilakukan pemisahan antara minyak dan air yang dialirkan melalui keran untuk mengalirkan minyak pada jeriken penampungan, dan selanjutnya dikemas ke dalam botol, sesuai ukuran.

    La Yapi, merupakan Ketua Kelompok Usaha Bunga Tani yang dibentuk pada tahun 2015, dengan 10 anggota. Mereka terus mengembangkan usaha secara tradisional tersebut.

    Usaha penyulingan minyak asiri itu telah berlangsung selama tiga generasi yang mengalir secara secara turun temurun, mulai dari kakek ke orang tua dan dari orang tua ke La Yapi.

    Umumnya, minyak asiri dioleskan untuk mengobati luka dan infeksi kulit, penangkal gigitan satwa berbisa, mengobati batuk, demam, penyakit kulit, meredakan nyeri otot, dan gangguan pencernaan.

    Minyak itu juga mampu meredakan stres, insomnia, asma, dan beberapa gangguan pernafasan, melalui aplikasi minyak asiri aroma terapi.

    Memulai usaha

    Usaha minyak asiri La Yapi dimulai dari Namlea, Kabupaten Buru, bersama orang tuanya. Kemudian, ketika sudah menikah dan menetap di Dusun Kranjang, Kota Ambon, ia memulai usaha bersama kelompok tersebut.

    Lelaki berusia 55 tahun itu memulai usaha dari menjadi petani serai dan nilam, kemudian mempunyai peralatan sendiri untuk usaha penyulingan.

    ​​​​​​Melihat potensi yang cukup menjanjikkan, La Yapi merambah ke jenis minyak lainnya, yakni kayu putih dan cengkih, dengan bermodalkan peralatan seadanya, hanya satu tungku kecil dan panci ketel tradisional.

    Bersama kelompok yang dibentuk, ia berhasil meningkatkan usaha, sehingga merambah ke pangsa pasar yang cukup konsisten, dengan mengolah empat jenis minyak asiri.

    Dalam proses usaha, sejumlah kendala ditemui untuk proses penyulingan minyak asiri, seperti bahan baku yang tidak selalu tersedia, yakni cengkih yang sulit didapatkan di Kota Ambon. Mengikuti musim, panen cengkih di kota itu hanya satu kali dalam satu tahun.

    Untuk itu, cengkih harus dibeli dari Kabupaten Seram Bagian Barat dengan harga yang lumayan tinggi, yakni Rp10.000 hingga Rp15.000 per kg.

    Sementara untuk dua jenis tanaman lainnya tidak mengalami kendala, karena dilakukan budi daya di sekitar tempat tinggal. Hanya daun minyak kayu putih yang dibeli dari petani di Pulau Buru dan Maluku Tengah.

    Terkesan dengan masa depan minyak asiri yang menjanjikan, ia memutuskan untuk menanam serai di lahan kebun yang lokasinya tidak jauh dari tempat tinggal, berjarak kurang lebih 200 meter.

    Untuk menanam serai, La Yapi juga mengajak sesama petani di Dusun Keranjang, setelah diberikan penjelasan mengenai manfaat dan peluang usaha minyak asiri.

    Saat ini, petani di Waringin Cap, Dusun Kranjang, telah memanen serai dan hasilnya mencapai satu ton dalam kurun waktu satu bulan untuk kebutuhan pengolahan minyak asiri.

    Sementara untuk nilam, lokasi pembibitan berjarak sekitar 5 km dari kediamannya, karena keterbatasan lahan. Ia dan anggota kelompok memutuskan untuk menanam nilam di atas lahan yang disewa dari warga sekitar.

    Saat ini usaha itu menunggu proses izin edar dari BPOM Ambon, sedangkan sertifikat halal sudah dikantongi.

    Bantuan Pertamina

    Mendukung pengembangan usaha dan operasional pembuatan minyak asiri, kelompok itu mendapatkan bantuan pemberdayaan usaha dari perusahaan milik negara. 

    Integrated Terminal (IT) Wayame Ambon, PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, mendukung proses pengembangan minyak asiri di Dusun Kranjang, Desa Wayame, Kota Ambon. ANTARA/ Penina F Mayaut. (Minyak asiri)

    Bantuan yang diberikan PT Pertamina dimulai tahun 2023, tahap awal berupa mesin pencacah, renovasi rumah produksi, kegiatan pelatihan dan pengadaan baju kelompok usaha.

    La Yapi bersama anggota mengikuti pelatihan, di antaranya pelatihan penyulingan minyak asiri, pengoperasian mesin pencacah, hingga pemasaran produk.

    Tahun kedua di 2024, bantuan yang diterima berupa mesin sensor, tambahan profil tank untuk pengairan agar tidak menggunakan mesin pompa, sehingga menghemat listrik dan lebih efisien dalam penggunaan air saat penyulingan minyak.

    Selain itu, ada bantuan pengurusan izin edar produk yang saat ini masih dalam proses di Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Ambon.

    La Yapi dan anggota kelompoknya sangat berterima kasih atas bantuan dari Pertamina, sehingga produk minyak asiri kelompok itu semakin dikenal masyarakat, bukan hanya di Kota Ambon, tetapi merambah ke provinsi lain, seperti ke Papua, Sumatera, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Hal itu, tentu semakin meningkatkan pendapatan mereka.

    Dukungan ini merupakan Wujud kepedulian perusahaan di bawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu dalam menjaga lingkungan dan menggerakkan ekonomi masyarakat, yang sejalan dengan proses bisnis perusahaan. Perusahaan pelat merah itu membantu kelompok usaha melalui program pengembangan masyarakat di wilayah binaan.

    Bantuan yang diberikan itu, sesuai usulan masyarakat yang kemudian ditindaklanjuti perusahaan itu, sehingga bantuan yang diberikan lebih tepat sasaran, seperti bantuan di tahun 2024 yang lebih fokus pada administrasi pengurusan izin edar usaha minyak asiri.

    Sejauh ini Pertamina melihat prospek usaha kelompok usaha minyak asiri, khususnya minyak nilam, memiliki permintaan cukup tinggi.

    Ke depan program lain juga akan disalurkan, misalnya melalui bantuan CSR dari Pertamina yang berkelanjutan.

    Omzet meningkat

    Dengan dukungan dan bantuan PT Pertamina, produk minyak asiri semakin dikenal masyarakat, tidak hanya di dalam Kota Ambon, tetapi merambah ke provinsi lain.

    Berkat bantuan itu, omzet usaha kelompok semakin meningkat, yakni mencapai Rp60 juta per bulan, dari sebelumnya di bawah Rp50 juta.

    Minyak asiri kelompok usaha itu, saat ini juga masuk dalam katalog di Pemerintah Provinsi Maluku.

    Lewat kepedulian perusahaan BUMN dan pemerintah daerah, negara selalu hadir untuk membantu rakyat dalam berusaha dan mengembangkan potensi daerah.

    Editor: Masuki M. Astro
    Copyright © ANTARA 2024