provinsi: SULAWESI TENGGARA

  • Berkaca dari Kasus Supriyani, PGRI Minta Pemerintah Buat UU Perlindungan Guru – Page 3

    Berkaca dari Kasus Supriyani, PGRI Minta Pemerintah Buat UU Perlindungan Guru – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) meminta kepada pemerintahan Presiden Prabowo untuk membuat Undang-Undang Perlindungan guru buntut dari dugaan kriminalisasi guru honorer SDN 4 Baito, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Supriyani.

    “Kita berharap dengan dugaan kriminalisasi yang dilakukan terhadap Supriyani, agar kiranya Pemerintahan Prabowo melalui Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) agar bersama-sama mendiskusikan terkait dengan Undang-Undang Perlindungan guru,” kata Ketua PGRI Provinsi Sulawesi Tenggara Abdul Halim Momo saat ditemui di Andoolo, Kabupaten Konawe Selatan, Senin 25 November 2024.

    Halim menyebutkan selain pembuatan undang-undang baru, pihaknya juga meminta kepada pemerintah untuk kembali mencermati Undang-Undang tentang Perlindungan Anak (UU PA).

    Sebab, menurut dia, terdapat pasal yang membuat guru di seluruh Indonesia ini menjadi terikat dalam mendidik anak-anak atau para generasi penerus bangsa di Indonesia ini.

    “Oleh karena di situ (Undang-Undang Perlindungan Anak) menjadi tidak leluasa di dalam mendidik dan membesarkan anak di Indonesia,” ujarnya dikutip dari Antara.

    Halim juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi terhadap putusan yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Andoolo atas vonis bebas terhadap Supriyani.

    Ia menjelaskan bahwa guru merupakan penentu peradaban dari sebuah negara, dan putusan tersebut berarti telah memberikan yang terbaik bagi negara ini.

    “Pada prinsipnya sebenarnya kita tidak sedang mencari orang bersalah atau benar, tapi yang terpenting dari peristiwa ini kita bisa mengambil hikmah,” ungkap Halim.

     

  • Ada Bibit Siklon Tropis, BMKG Beri Peringatan Cuaca Ekstrem di RI

    Ada Bibit Siklon Tropis, BMKG Beri Peringatan Cuaca Ekstrem di RI

    Daftar Isi

    Dinamika atmosfer

    Prospek cuaca sepekan ke depan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap Bibit Siklon Tropis 96S terpantau aktif di Samudera Hindia bagian Barat Daya Bengkulu. Kemunculan bibit siklon tropis ini berpotensi memicu kondisi cuaca signifikan di Indonesia.

    Menurut BMKG sejumlah fenomena atmosfer, termasuk Bibit Siklon Tropis 96S berpeluang mempengaruhi pola cuaca di wilayah Indonesia hingga sepekan ke depan. Selain itu, ada sejumlah fenomena lain yang dapat memicu terjadinya hujan dengan intensitas signifikan di berbagai daerah.

    Kondisi ini mengakibatkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diprediksi melanda sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan.

    Kemudian, di Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku Utara, Papua, dan Papua Selatan.

    “BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang kemungkinan masih akan terjadi di beberapa wilayah Indonesia sepanjang minggu ini,” kata BMKG dalam laporan ‘Prospek Cuaca Mingguan Periode 26 November – 1 Desember 2024’, dikutip Senin (25/11).

    Dinamika atmosfer

    BMKG, dalam laporannya, mengaku telah memantau sejumlah fenomena atmosfer yang diperkirakan bakal mempengaruhi pola cuaca selama sepekan di Tanah Air. Fenomena ini berkontribusi pada meningkatnya peluang pembentukan awan hujan di berbagai wilayah. Berikut di antaranya:

    Pertama, Bibit Siklon Tropis 96S di Samudra Hindia sebelah barat daya Bengkulu yang memberikan dampak langsung maupun tidak langsung terhadap cuaca dan perairan di wilayah Indonesia bagian barat.

    Kedua, Dipole Mode Negatif yang berlangsung konsisten dapat meningkatkan pasokan uap airyang memperkuat curah hujan di wilayah barat dan tengah Indonesia.

    Ketiga, fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) terpantau berada di fase 3 yang aktif di wilayah barat Indonesia. Fenomena ini mendukung pembentukan awan hujan di Sumatera, Kalimantan, Sulawsi Bagian utara dan Maluku Utara.

    Keempat, Gelombang Rossby dan Kelvin, yang dapat memperkuat peluang pembentukan awan hujan signifikan di wilayah barat dan timur Indonesia, seperti Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, NTB, NTT, Maluku dan Papua.

    Prospek cuaca sepekan ke depan

    Lembaga meteorologi mengatakan kombinasi fenomena-fenomena ini berpeluang meningkatkan curah hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, meliputi wilayah dari barat hingga timur Indonesia.

    “BMKG memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, akan terjadi selama periode 26 November – 1 Desember 2024,” kata BMKG.

    Berikut adalah daftar wilayah yang berpotensi dilanda cuaca ekstrem dalam periode sepekan ke depan:

    Hujan sedang-lebat:

    Sumatera: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung.

    Jawa dan Bali: Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali.

    Nusa Tenggara: Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

    Kalimantan: Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.

    Sulawesi: Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.

    Maluku dan Papua: Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua.

    Hujan lebat – sangat lebat:

    Sumatera Selatan dan Papua Selatan.

    “Potensi angin kencang juga diperkirakan terjadi di wilayah Aceh dan Sumatera Utara selama periode yang sama. Kondisi ini meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, genangan air, tanah longsor, dan angin kencang, terutama di wilayah rawan,” tutup BMKG.

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Simak, Profil Cagub dan Cawagub Pilkada 2024 Sulawesi Tenggara

    Simak, Profil Cagub dan Cawagub Pilkada 2024 Sulawesi Tenggara

    Liputan6.com, Bandung – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) telah resmi menentukan nomor urut kandidat paslon Pilgub Sultra 2024 dengan cara pengundian pada Senin (23/9/2024) lalu.

    Sebagai informasi, dalam Pilgub Sultra 2024 terdapat empat pasangan calon yang berpartisipasi dalam Pilkada 2024. Diketahui pasangan calon nomor urut pertama adalah pasangan Ruksamin dan Lm. Sjafei Kahar.

    Kemudian paslon nomor urut kedua adalah Andi Sumangerukka bersama Hugua dan paslon nomor urut ketiga adalah Lukman Abunawas bersama La Ode Ida. Sementara itu, paslon nomor urut keempat adalah Tina Nur Alam dan LM. Ihsan Taufik Ridwan.

    Melansir dari situs resmi KPU keempat paslon tersebut juga diusung oleh sejumlah partai politik. Misalnya paslon nomor urut pertama Ruksamin-Sjafei Kahar diusung oleh dua partai yaitu Partai Gelora Indonesia dan PBB.

    Pasangan calon nomor urut kedua Andi Sumangerukka-Hugua diusung oleh empat partai politik yaitu PAN, Hanura, PPP, dan Gerindra. Adapun paslon nomor urut ketiga didukung lima partai yaitu PDI Perjuangan, Perindo, Demokrat, PKB, dan Partai Buruh.

    Sementara pasangan calon nomor urut keempat yaitu Tina Nur Alam dan Lm. Ihsan Taufik Ridwan diusung oleh lima partai politik di antaranya adalah Partai Ummat, PSI, NasDem, PKS, dan Golkar.

  • 7 Fakta Guru Supriyani Bebas saat Hari Guru Nasional

    7 Fakta Guru Supriyani Bebas saat Hari Guru Nasional

    Jakarta: Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Andoolo Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra), menjatuhkan vonis bebas terhadap Supriyani, seorang guru SD Negeri 4 Baito, yang sebelumnya dituduh menganiaya muridnya. Keputusan ini menjadi kabar baik sekaligus momen bersejarah karena bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional pada 25 November 2024. 

    Kasus Supriyani menjadi cerminan perjuangan guru honorer melawan ketidakadilan. Dengan vonis bebas yang dijatuhkan pada Hari Guru, kasus ini menjadi pengingat bahwa profesi guru perlu dilindungi dari potensi kriminalisasi yang tidak berdasar. Hari Guru kali ini menjadi momen penuh haru, bukan hanya untuk Supriyani, tetapi juga untuk dunia pendidikan di Indonesia.

    Berikut adalah tujuh fakta menarik terkait vonis bebas Supriyani:
    1. Vonis Bebas Tanpa Bukti yang Meyakinkan
    Majelis hakim menyatakan bahwa Supriyani tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah atas tuduhan penganiayaan terhadap muridnya. 

    “Menyatakan Terdakwa guru Supriyani tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan alternatif kesatu dan dakwaan kedua penuntut umum,” kata hakim ketua PN Andoolo, Stevie Rosano, Senin 25 November 2024.

    Baca juga: Abdul Mu’ti Janji Bereskan Persoalan Guru yang Belum Punya Gelar Sarjana

    2. Hak-Hak Supriyani Dipulihkan
    Hakim dalam putusannya meminta agar hak-hak Supriyani sebagai guru dipulihkan, baik dari sisi kedudukan, harkat, maupun martabatnya. Keputusan ini membawa keadilan bagi Supriyani yang telah menghadapi stigma negatif selama proses hukum berlangsung.

    “Memulihkan hak-hak Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan, harkat, serta martabatnya,” tambah Stevie Rosano. 
    3. Latar Belakang Kasus: Teguran Berujung Tuduhan Penganiayaan
    Kasus ini bermula pada awal Oktober 2024, ketika Supriyani menegur seorang murid berinisial A yang berperilaku kurang disiplin saat pelajaran Bahasa Indonesia berlangsung. Menurut laporan, Supriyani dituduh memukul A dengan batang sapu ijuk, yang kemudian memicu laporan ke polisi oleh orang tua A, seorang anggota Polri. Tuduhan ini menjadi dasar pengadilan hingga akhirnya Supriyani ditahan.

    4. Dugaan Pemerasan oleh Oknum Polisi
    Kasus ini menjadi kontroversial setelah muncul dugaan bahwa penahanan Supriyani dilatarbelakangi permintaan uang damai sebesar Rp50 juta dari oknum polisi yang merupakan orang tua murid tersebut. Kapolsek Baito saat itu, M Idris, bahkan diduga telah menerima Rp2 juta. 

    Akibatnya, Idris dan Aipda Wibowo Hasyim, eks Kanit Intel Polsek Baito, dicopot dari jabatannya. Kasus ini juga mendapat sorotan dari mantan pejabat Polri seperti Komjen (Purn) Oegroseno yang mendesak sidang etik terhadap para oknum.
    5. Aksi Solidaritas Rekan Guru dan PGRI
    Kasus ini memicu gelombang solidaritas dari rekan-rekan guru dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Kepala Sekolah SDN 4 Baito, Sanaali, menyebut bahwa Supriyani adalah guru berdedikasi tinggi dan menilai tuduhan tersebut tidak adil. PGRI Konawe Selatan bahkan menggelar aksi mogok mengajar sebagai bentuk protes atas kriminalisasi yang dianggap melukai dunia pendidikan.

    6. Supriyani Bebas di Hari Guru
    Momentum pembebasan Supriyani pada Hari Guru menjadi simbol kemenangan atas perjuangan panjang melawan kriminalisasi. Vonis bebas ini juga mendapat sambutan haru dari keluarga, rekan sejawat, dan para muridnya.

    Supriyani ditahan di Lapas Perempuan Kendari selama tujuh hari, tepatnya sejak 16 Oktober 2024. Penahanan ini terjadi setelah dirinya dilaporkan oleh orang tua murid berinisial A, yang merupakan anggota Polsek Baito. Meski penahanannya kemudian ditangguhkan, pengalaman tersebut meninggalkan trauma mendalam bagi Supriyani.
    7. Serangan Balik Supriyani
    Setelah dinyatakan bebas, Supriyani melalui kuasa hukumnya berencana melaporkan balik Aipda Wibowo Hasyim atas dugaan kriminalisasi. Serangan balik ini diharapkan menjadi pelajaran penting agar kasus serupa tidak terulang di masa depan.

     “Langkah hukum akan diambil untuk melawan pihak-pihak yang telah berupaya memidanakan Supriyani tanpa dasar bukti yang kuat,” kata Andri.

    Jakarta: Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Andoolo Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra), menjatuhkan vonis bebas terhadap Supriyani, seorang guru SD Negeri 4 Baito, yang sebelumnya dituduh menganiaya muridnya. Keputusan ini menjadi kabar baik sekaligus momen bersejarah karena bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional pada 25 November 2024. 
     
    Kasus Supriyani menjadi cerminan perjuangan guru honorer melawan ketidakadilan. Dengan vonis bebas yang dijatuhkan pada Hari Guru, kasus ini menjadi pengingat bahwa profesi guru perlu dilindungi dari potensi kriminalisasi yang tidak berdasar. Hari Guru kali ini menjadi momen penuh haru, bukan hanya untuk Supriyani, tetapi juga untuk dunia pendidikan di Indonesia.
     
    Berikut adalah tujuh fakta menarik terkait vonis bebas Supriyani:

    1. Vonis Bebas Tanpa Bukti yang Meyakinkan

    Majelis hakim menyatakan bahwa Supriyani tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah atas tuduhan penganiayaan terhadap muridnya. 
    “Menyatakan Terdakwa guru Supriyani tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan alternatif kesatu dan dakwaan kedua penuntut umum,” kata hakim ketua PN Andoolo, Stevie Rosano, Senin 25 November 2024.
     
    Baca juga: Abdul Mu’ti Janji Bereskan Persoalan Guru yang Belum Punya Gelar Sarjana

    2. Hak-Hak Supriyani Dipulihkan

    Hakim dalam putusannya meminta agar hak-hak Supriyani sebagai guru dipulihkan, baik dari sisi kedudukan, harkat, maupun martabatnya. Keputusan ini membawa keadilan bagi Supriyani yang telah menghadapi stigma negatif selama proses hukum berlangsung.
     
    “Memulihkan hak-hak Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan, harkat, serta martabatnya,” tambah Stevie Rosano. 

    3. Latar Belakang Kasus: Teguran Berujung Tuduhan Penganiayaan

    Kasus ini bermula pada awal Oktober 2024, ketika Supriyani menegur seorang murid berinisial A yang berperilaku kurang disiplin saat pelajaran Bahasa Indonesia berlangsung. Menurut laporan, Supriyani dituduh memukul A dengan batang sapu ijuk, yang kemudian memicu laporan ke polisi oleh orang tua A, seorang anggota Polri. Tuduhan ini menjadi dasar pengadilan hingga akhirnya Supriyani ditahan.

    4. Dugaan Pemerasan oleh Oknum Polisi

    Kasus ini menjadi kontroversial setelah muncul dugaan bahwa penahanan Supriyani dilatarbelakangi permintaan uang damai sebesar Rp50 juta dari oknum polisi yang merupakan orang tua murid tersebut. Kapolsek Baito saat itu, M Idris, bahkan diduga telah menerima Rp2 juta. 
     
    Akibatnya, Idris dan Aipda Wibowo Hasyim, eks Kanit Intel Polsek Baito, dicopot dari jabatannya. Kasus ini juga mendapat sorotan dari mantan pejabat Polri seperti Komjen (Purn) Oegroseno yang mendesak sidang etik terhadap para oknum.

    5. Aksi Solidaritas Rekan Guru dan PGRI

    Kasus ini memicu gelombang solidaritas dari rekan-rekan guru dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Kepala Sekolah SDN 4 Baito, Sanaali, menyebut bahwa Supriyani adalah guru berdedikasi tinggi dan menilai tuduhan tersebut tidak adil. PGRI Konawe Selatan bahkan menggelar aksi mogok mengajar sebagai bentuk protes atas kriminalisasi yang dianggap melukai dunia pendidikan.

    6. Supriyani Bebas di Hari Guru

    Momentum pembebasan Supriyani pada Hari Guru menjadi simbol kemenangan atas perjuangan panjang melawan kriminalisasi. Vonis bebas ini juga mendapat sambutan haru dari keluarga, rekan sejawat, dan para muridnya.
     
    Supriyani ditahan di Lapas Perempuan Kendari selama tujuh hari, tepatnya sejak 16 Oktober 2024. Penahanan ini terjadi setelah dirinya dilaporkan oleh orang tua murid berinisial A, yang merupakan anggota Polsek Baito. Meski penahanannya kemudian ditangguhkan, pengalaman tersebut meninggalkan trauma mendalam bagi Supriyani.

    7. Serangan Balik Supriyani

    Setelah dinyatakan bebas, Supriyani melalui kuasa hukumnya berencana melaporkan balik Aipda Wibowo Hasyim atas dugaan kriminalisasi. Serangan balik ini diharapkan menjadi pelajaran penting agar kasus serupa tidak terulang di masa depan.
     
     “Langkah hukum akan diambil untuk melawan pihak-pihak yang telah berupaya memidanakan Supriyani tanpa dasar bukti yang kuat,” kata Andri.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • Era Baru Dimulai, Ketum KONI Resmi Lantik 4 Ketua Umum Pordasi Masa Bakti 2024-2028

    Era Baru Dimulai, Ketum KONI Resmi Lantik 4 Ketua Umum Pordasi Masa Bakti 2024-2028

    TRIBUNJAKARTA.COM – Sebanyak empat ketua umum Federasi Nasional Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) secara resmi dilatik dan dikukuhkan oleh Ketum KONI Pusat, Letjen TNI Marciano Norman.

    Pelatikan dilakukan Marciano Norman di Kantor KONI Pusat, Senayan, Jakarta, pada Senin (25/11/2024).

    Pelantikan ini menjadi momen spesial dan istimewa bagi Marciano Norman karena melantik dan mengukuhkan ketua umum induk cabang olahraga empat sekaligus dalam satu waktu.

    Keempat ketua umum yang dilantik adalah Pordasi Pacu dipimpin Teddy Soediro, Pordasi Equestrian dipimpin Dewi Larasati, Pordasi Polo dipimpin Muhammad Bunyamin, dan Pordasi Berkuda Memanah dipimpin Dicky Kamsari.

    Dicky Kamsari juga mengemban amanah sebagai Ketua Presidium Konfederasi Nasional Pordasi.

    Keempat ketua umum itu berhasil terpilih sebagai hasil dari Transformasi Organisasi Pordasi.

    Semula, keempatnya merupakan komisi di bawah PP Pordasi.

    Marciano Norman menitipkan pesan kepada ketua umum yang baru dilantik bisa menjalankan amanah dengan baik.

    Shin Tae-yong harus banyak bersabar tangani Timnas Indonesia karena dua pemain jagoannya telat bergabung menjalani persiapan tampil di Piala AFF 2024. STY wajib putar otak mempersiapkan tim sebaik mungkin sebelum tampil di Piala AFF 2024.

    “Saya mengucapkan selamat kepada empat ketua umum. Dengan segala dinamika yang ada saya mengapresiasi Pordasi yang berhasil mengemban amanah yaitu melakukan Transformasi Organisasi,” kata Marciano Norman dalam sambutannya, Senin (25/11/2024).

    Menurutnya, transformasi organisasi merupakan satu hal yang harus dilakukan bila ingin maju.

    Sudah ada contoh cabang olahraga yang melakukan transformasi di antaranya Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI).

    Transformasi organisasi bisa berdampak pada otonomi dalam melaksanakan program pembinaan sehingga hasilnya lebih maksimal.

    “Bicara transformasi, kita liat Kabinet Merah Putih Presiden Republik Indonesia juga dengan berani melakukan transformasi, Kementerian kini dipecah menjadi dua,” ujar Marciano.

    Empat Ketum Federasi Nasional Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) dikukuhkan serta dilantik oleh Ketum KONI Pusat Letjen TNI Marciano Norman pada Senin 25 November 2024. (Dok KONI Pusat)

    “Hal ini memberikan ruang dan waktu kepada pimpinan untuk lebih fokus melakukan tugas dan tanggung jawab dalam meningkatkan organisasi yang dipimpinnya,” tambahnya.

    Dalam transformasi ini, Pordasi Equestrian merupakan cabang olahraga yang masuk ke dalam Olimpiade.

    Ia berharap Equestrian mampu melahirkan atlet-atlet yang bisa menjadi juara dunia.

    “Tidak hanya Equestian namun federasi nasional lainnya seperti Pacu, Polo, dan Berkuda Memanah juga mampu melahirkan atlet-atlet juara,” tegas Marciano.

    Paling utama, Marciano berharap transformasi organisasi ini juga dilakukan untuk mewadahi semua pihak.

    “Saya harapkan konsolidasi dapat dilakukan sehingga dapat lebih fokus membina cabang di masing-masing federasi nasional. Jadikan olahraga ini pemersatu bangsa, bicara olahraga jangan bicara yang lain tetapi kita harus fokus bicara Merah Putih,” jelasnya.

    Pordasi Terbuka Mewadahi Semua Pihak

    Konsolidasi juga menjadi agenda dari konfederasi nasional Pordasi dan dilaksanakan oleh keempat federasi nasional Pordasi yang siap dan terbuka sebagai wadah bagi komunitas manapun.

    Di sisi lain, keempat federasi nasional tersebut perlu melakukan penyesuaian keanggotaan KONI di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

    Di tingkat internasional, setiap organisasi bisa berafiliasi langsung dengan federasi internasional masing-masing.

    Pordasi Pacu berafiliasi dengan International Federation of Horseracing Authorities (IFHA), Pordasi Equestrian sudah menjadi anggota Fédération Equestre Internationale (FEI).

    Transformasi organisasi dilakukan Pordasi sebagaimana amanah dari Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Hybrid Pordasi, pada 8 juni 2024. (Dok PP Pordasi)

    Kondisi saat ini, Indonesia atas nama Asosiasi Polo Indonesia merupakan anggota dari Federation of International Polo (FIP).

    Ke depan akan dilakukan penegasan/pembenahan kedudukan Pordasi Polo yang menjadi anggota FIP.

    Horseback Archery (HBA) juga akan menentukan internasional federasinya segera, termasuk akan membentuk federasi regional bersama Malaysia, Thailand dan Singapura.

    Prioritas Federasi Nasional Pordasi

    Federasi Nasional Pordasi memiliki program prioritas masing-masing.

    Khusus Pordasi Equestrian, Sekjennya yakni Budi Tulodo menerangkan bakal mempersiapkan atlet ke kancah dunia. 

    Atlet Indonesia yang berlatih di luar negeri dan mewakili Indonesia pada Equestrian Asian Games Hangzhou, yakni Brayen Nathan Brata Coolen disinggungnya sebagai salah satu potensi.

    Kendati begitu, pembinaan di daerah menjadi atensi kepengurusannya. Dalam jangka waktu dekat, PP.Pordasi Equestrian fokus mempersiapkan SEA Games Thailand 2025.

    “Untuk pembinaan kita pasti fokus ke daerah, kami sudah satu kali membuat Kejuaraan di Kalimantan Timur, dan tahun 2025 akan kami buat lagi,“ ungkap Budi.

    Selain itu, sarana prasarana juga mendapatkan perhatian. Tak ketinggalan, konsolidasi baik di dalam negeri maupun luar negeri juga menjadi agenda pentingnya.

    Sementara Pordasi Polo fokus memperkenalkan berkuda Polo di Tanah Air dengan harapan semakin banyak yang memahami dan menjadi pegiatnya.

    “Akan melakukan ekshibisi untuk menjaga klub-klub yang ada dan mensosialisasikan Polo ke masyarakat,” ujar Ketum Pordasi Polo Bunyamin.

    “Kalau untuk sarana prasarana sebetulnya Polo itu bisa disesuaikan,” tambahnya.

    Pordasi Pacu dipimpin oleh Teddy Soediro, Pordasi Equestrian dipimpin Dewi Larasati (Tike), Pordasi Polo dipimpin H. Muhammad Bunyamin atau Benny Polo, dan Pordasi Berkuda Memanah dipimpin oleh Dicky Kamsari. (Dok PP Pordasi)

    Lapangan Polo sejatinya 300 meter x 200 meter, namun dapat digunakan lapangan 40 meter x 80 meter dengan pemain dua orang untuk setiap tim.

    Sementara untuk Berkuda Memanah, Dicky menyampaikan bakal membuat tiga sentra pembinaan, yakni Bogor sebagai representasi Barat Indonesia, Bali untuk wilayah tengah dan Sulawesi Tenggara yang lebih dekat untuk Indonesia bagian timur.

    Mengingat perkembangannya banyak di pesantren maka diagendakan juga membuat kompetisi berkuda memanah pesantren dengan harapan muncul talenta terbaik Indonesia.

    “Untuk jangka pendek, menengah dan jangka pendeknya, mungkin kami akan membuat asosiasi sendiri, yang mungkin nanti untuk wilayahnya mencakup Asia Tenggara, nantinya kita akan minta dukungan dari negara-negara tetangga,” kata Dicky.

    Terakhir, sebagai olahraga berkuda yang paling senior yakni Pacu, Teddy bersyukur telah menjadi federasi nasional sendiri sehingga ia beserta jajarannya langsung mendaftarkan diri ke IFHA.

    “Program kita akan melakukan rekonsiliasi serta mendaftarkan pacu ke IFHA karena sebelumnya tidak bisa karena masih dianggap satu (federasi nasional), dengan adanya transformasi ini sangat memudahkan kita dalam mengembangkan Pacu,” tegas Teddy.

    Adapun sebelum Transformasi Organisasi, Pordasi merupakan anggota FEI, tidak bisa sekaligus merangkap anggota federasi internasional lainnya, seperti IFHA.

    Selain itu, Teddy yang memberikan keterangan bersama Ketua Harian Eddy Wijaya juga menekankan akan fokus pada pembinaan Industri Olahraga dan konsolidasi komunitas Pacu di Tanah Air.

    “Kami akan mengembangkan juga Sport Industry dengan melakukan Breeding sehingga Indonesia mampu mengembang biakan kuda Pacu yang berkualitas, serta dari Sport Tourism kita akan buat kejuaraan pacu tradisional sehingga meningkatkan wisatawan untuk hadir,” pungkasnya.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • VIDEO: Supriyani Divonis Bebas Tepat di Hari Guru

    VIDEO: Supriyani Divonis Bebas Tepat di Hari Guru

    Supriyani, seorang guru yang dituduh melakukan penganiayaan terhadap muridnya resmi divonis bebas murni. Keputusan itu dibacakan langsung oleh Majelis Hakim di Pengadilan Negeri Andoolo, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.

    Ringkasan

  • Guru Supriyani Divonis Bebas, PGRI Sebut Kado Pemerintah Darah di Hari Guru

    Guru Supriyani Divonis Bebas, PGRI Sebut Kado Pemerintah Darah di Hari Guru

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Perjuang guru honorer Supriyani untuk mendapatkan keadilan atas tudingan tidak berdasar kepadanya akhirnya berbuah manis. Setelah melalui proses panjang, Supriyani dinyatakan bebas.

    Vonis bebas terhadap guru honorer di Kecamatan Baito, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara, dibacakan majelis hakim Pengadilan Negeri Andoolo, Senin (25/11).

    Menurut majelis hakim, Supriyani tidak terbukti secara sah dan meyakinkan telah melakukan tindak pidana sebagaimana yang telah didakwakan jaksa penuntut umum.

    Kasus yang menimpa Supriyani bermula dari tuduhan penganiayaan terhadap siswa inisial D (8) yang masih duduk di bangku SD kelas 1. Tuduhan itu dilaporkan oleh orang tua murid D yang merupakan anggota Polsek Barito pada 26 April 2024. Kasus tersebut kemudian menjadi viral di media sosial.

    Merespons hal itu, Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) menyampaikan bahwa vonis bebas Supriyani merupakan kado bagi para guru pada Hari Guru Nasional 2024.

    “Kami mengucapkan selamat, ini kado dari pemerintah daerah bahwa Ibu Supriyani bebas murni tanpa syarat,” kata Ketua Umum PB PGRI Unifah Rosyidi saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin (25/11).

    PGRI tidak berdiam diri sejak kasus Supriyani mencuat ke publik. PGRI terus memberikan aksinya dengan turun langsung ke lapangan untuk mengawal kasus tersebut agar Supriyani mendapatkan keadilan.

    Pada Oktober lalu, PGRI juga telah meminta supaya Supriyani dibebaskan dari segala tuntutan hukum, mengingat guru yang menjalankan profesinya tidak akan berniat menganiaya atau menyakiti anak didiknya.

  • Bahlil Akui RI Masih Impor Nikel: Tidak Haram

    Bahlil Akui RI Masih Impor Nikel: Tidak Haram

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengamini Indonesia masih melakukan impor nikel. Menurutnya, hal itu sah-sah saja lantaran impor nikel bukan hal terlarang. 

    Impor nikel menjadi sorotan karena selama ini Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia. Oleh karena itu, impor nikel seolah menjadi kontradiksi.

    “Impor itu sebenarnya nggak haram. Untuk memenuhi stok bahan baku dia [perusahaan], kan? Nggak apa-apa,” kata Bahlil di Balai kartini, Jakarta Selatan, Senin (25/11/2024).

    Menurut Bahlil, impor nikel yang dilakukan Indonesia juga tidak dalam jumlah besar. Bahkan, menurutnya, jumlahnya tak sampai 10% dari total produksi sekitar 150 juta ton per tahun.

    “Impor itu, menurut saya baru dua kapal kok. Baru dua kapal, dan itu pun limonit [nikel kadar rendah],” ucap Bahlil.

    Sebelumnya, Laporan PT UBS Sekuritas Indonesia dalam Global Research and Evidence Lab pada 20 Agustus 2024 menyebut bahwa impor bijih nikel ke Indonesia mencapai 896.000 wet metric ton (wmt) pada Juni 2024, atau naik sekitar 62% secara bulanan (month-on-month/mom). 

    “Setelah lonjakan impor bijih mom ke Indonesia pada Mei 2024, ada rekor impor bijih tertinggi sebesar 896.000 wmt pada bulan Juni,” dikutip dari laporan tersebut.

    Dalam laporan tersebut, lonjakan impor bijih nikel pada Juni 2024 terjadi di wilayah kawasan industri nikel di Morowali, Sulawesi Tengah, yang merupakan pusat ekspor nikel global. Adanya lonjakan impor mengindikasikan bahwa pasokan bijih nikel di Indonesia mengetat, yang menghambat produksi nickel pig iron (NPI).

    Laporan UBS selaras dengan data Badan Pusat Statistik (BPS). Berdasarkan data BPS yang diakses Kamis (22/8/2024), impor bijih nikel dan konsentrat dengan kode HS 26040000 pada Juni 2024 sebanyak 896.375 ton hampir seluruhnya berasal dari Filipina. Total nilainya mencapai US$34,68 juta. 

    Dari jumlah tersebut, impor bijih nikel di Morowali tercatat mencapai 339.800 ton, Weda Bay 440.765 ton, Kendari 59.240 ton, dan Kolonade 56.570 ton. Volume impor bijih nikel di Morowali pada Juni 2024 itu melonjak dibandingkan volume impor pada Mei 2024 yang hanya sebesar 52.800 ton.

    Di sisi lain, Indonesia sebenarnya merupakan salh satu negara yang memiliki cadangan nikel terbesar di dunia.

    Berdasarkan data Neraca Sumber Daya dan Cadangan Mineral dan Batu Bara Nasional pada Tahun 2023, total sumber daya bijih nikel Indonesia saat ini mencapai 18,55 miliar ton dan untuk logam nikel sebesar 184,60 juta ton. 

    Dari sisi cadangan, Indonesia tercatat masih memiliki total cadangan bijih nikel sebesar 5,32 miliar ton dan logam nikel sebesar 56,11 juta ton. 

    Dengan besaran sumber daya dan cadangan tersebut, menurut  Kementerian ESDM, umur cadangan nikel saprolite diperkirakan tinggal 13 tahun dan cadangan nikel limonit 33 tahun.

  • BMKG Beri Peringatan Dampak La Nina di RI, Kapan Berakhir?

    BMKG Beri Peringatan Dampak La Nina di RI, Kapan Berakhir?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wilayah Indonesia, termasuk Jakarta, akhir-akhir ini sering diguyur hujan sedang hingga lebat. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan fenomena La Nina Lemah yang tengah berlangsung menyebabkan potensi penambahan curah hujan hingga 20-40 persen.

    BMKG mengingatkan masyarakat agar terus mewaspadai fenomena masuknya musim hujan yang bergandengan dengan La Nina Lemah. Menurut prediksi BMKG, fenomena ini berlangsung mulai November 2024 sampai setidaknya Maret atau April 2025 mendatang.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapinya karena fenomena ini dapat berdampak signifikan pada kondisi cuaca. Utamanya bagi masyarakat yang bermukim di wilayah perbukitan, lereng-lereng gunung, dataran tinggi, juga sepanjang bantaran sungai,” kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dikutip dari laman resmi BMKG, Senin (25/11/2024).

    Dwikorita mengatakan fenomena La Nina berpotensi mengakibatkan berbagai bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung.

    Ia mengatakan bencana banjir lahar hujan berpotensi terjadi ketika air hujan bercampur dengan material vulkanik dari gunung berapi berupa pasir, abu, dan bebatuan serta kayu atau pohon, terutama untuk gunung api yang saat ini sedang atau baru saja mengalami erupsi.

    Maka dari itu, menurutnya, dibutuhkan kewaspadaan dan kesiap-siagaan seluruh komponen baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun masyarakat.

    Dwikorita menjelaskan bahwa beberapa faktor utama yang mempengaruhi cuaca dan iklim di Indonesia pada tahun 2025 adalah penyimpangan suhu muka laut di Samudra Pasifik, Samudra Hindia, dan perairan Indonesia.

    Penyimpangan suhu di wilayah ini berhubungan erat dengan fenomena La Nina Lemah, yang berpotensi menyebabkan peningkatan curah hujan di Indonesia. Selain itu, fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) juga memeengaruhi distribusi hujan di wilayah Indonesia.

    Berdasarkan analisis dinamika atmosfer dan lautan, BMKG memprediksi sebagian besar wilayah Indonesia pada 2025 akan mengalami curah hujan tahunan dalam kategori normal, dengan jumlah berkisar antara 1.000 hingga 5.000 mm per tahun.

    Sebanyak 67% wilayah Indonesia diprediksi akan menerima curah hujan lebih dari 2.500 mm per tahun (kategori tinggi), meliputi sebagian besar Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau bagian barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung bagian utara, sebagian besar Kalimantan, Sulawesi bagian tengah dan selatan, serta sebagian besar wilayah Papua.

    Sementara itu, 15% wilayah diprediksi mengalami curah hujan di atas normal, termasuk sebagian kecil Sumatera, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Maluku, dan Papua bagian tengah.

    Di sisi lain, 1% wilayah Indonesia diprediksi akan mengalami curah hujan di bawah normal, seperti di Sumatera Selatan bagian barat, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku Utara.

    Dampak Positif La Nina

    Meski berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, lanjut Dwikorita, apabila dimitigasi dengan tepat, fenomena La Nina Lemah disebutnya memiliki sejumlah peluang positif yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, keberlimpahan air hujan akibat La Nina dapat dimanfaatkan secara optimal guna mendukung ketahanan pangan dan air serta energi.

    Di sektor pertanian, papar Dwikorita, petani memiliki peluang percepatan tanam, perluasan area tanam padi baik di lahan sawah irigasi, tadah hujan, maupun ladang. Tentunya, kata Dwikorita, hal ini selaras dengan Program Asta Cita yang digagas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang berkeinginan Indonesia memiliki ketahanan pangan yang kuat dan mencapai swasembada pangan.

    Tidak hanya itu, dengan langkah mitigasi yang tepat, lanjut dia, tingginya curah hujan akibat La Nina juga bermanfaat dalam meningkatkan kapasitas tampungan air di bendungan dan waduk, yang akan mendukung operasional pembangkit listrik tenaga air secara maksimum sehingga menjamin pasokan energi listrik. Masyarakat, tambah dia, dapat memanen air hujan atau rainwater harvesting dan digunakan saat musim kemarau tiba guna mengantisipasi kekeringan.

    “Untuk itu, penting untuk terus menjaga kualitas infrastruktur seperti bendungan dan waduk agar siap digunakan sepanjang tahun. Selain itu, optimalisasi drainase dan tampungan air harus disiapkan guna menghadapi musim kemarau berikutnya,” tuturnya.

    Sementara itu, Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, mengatakan bahwa BMKG mendukung penuh program Asta Cita yang digulirkan Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai ketahanan pangan, air, dan energi melalui penyediaan informasi cuaca, iklim, dan potensi bencana yang cepat, tepat, dan akurat.

    Ardhasena menyampaikan, bahwa selama ini BMKG telah menyediakan berbagai layanan iklim yang dapat membantu petani dalam merencanakan musim tanam. Prediksi curah hujan 10 harian, bulanan hingga enam bulan ke depan yang dikeluarkan BMKG memungkinkan petani mengatur pola tanam sesuai dengan kondisi iklim yang terus berubah.

    “Dalam satu dasawarsa terakhir, BMKG dengan berbagai pihak terkait, juga telah membina lebih dari 20.000 petani melalui program Sekolah Lapang Iklim (SLI). Program ini bertujuan untuk membantu petani memahami data iklim yang relevan dan mengambil keputusan strategis, mulai dari waktu tanam hingga pemilihan komoditas yang tepat,” paparnya.

    Sedangkan pada sektor energi, kata Ardhasena, BMKG menyediakan data radiasi matahari dan kecepatan angin guna mendukung optimalisasi pemanfaatan energi terbarukan. Dengan informasi tersebut, Indonesia dapat meningkatkan ketahanan pangan, menjaga ketersediaan air, dan memaksimalkan potensi energi terbarukan secara berkelanjutan.

    “Informasi iklim yang kami sampaikan harus diikuti oleh tindakan lanjut dari sektor terkait. Kami mendorong kementerian/lembaga/daerah dalam penyusunan program dan kebijakan bisa menyesuaikan prediksi iklim yang kami berikan. Tidak hanya antisipasi dan mitigasi bencana, namun juga berbagai sektor lainnya seperti transportasi, pembangunan infrastruktur, pertanian dan kehutanan, kelautan dan perikanan, tata ruang, kesehatan, pariwisata, industri, hingga pertahanan keamanan,” ia memungkasi.

    (fab/fab)

  • Guru Supriyani Divonis Bebas di Hari Guru, Majelis Hakim Diapresiasi

    Guru Supriyani Divonis Bebas di Hari Guru, Majelis Hakim Diapresiasi

    Konawe Selatan, Beritasatu.com – Guru Supriyani divonis bebas oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Andoolo di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara di Hari Guru Nasional 2024. Kuasa hukum Supriyani, Andri Darmawan mengapresiasi putusan hakim pada Senin (25/11/2024).

    Guru Supriyani divonis bebas karena tidak terbukti menganiaya siswa siswa kelas 1 SDN 4 Baito berinisial D (8), anak Aipda Wibowo. Sebelumnya Supriyani dilaporkan oleh Wibowo yang merupakan seorang polisi.  

    Andri Darmawan bersyukur guru Supriyani divonis bebas dari segala dakwaan jaksa penuntut umum (JPU). 

    “Apresiasi kepada majelis hakim sudah mengadili perkara ini sebaik-baiknya, kita bisa dengar tadi berdasarkan alat bukti majelis hakim mengatakan tidak cukup alat bukti untuk membuktikan Supriyani bersalah, ” ujarnya. 

    Majelis hakim yang diketuai Stefie Rosano dengan hakim anggota Vivi Fatmawati Ali dan Sigit Jati Kusumo dalam amar putusannya menyatakan Supriyani tidak terbukti melakukan pemukulan terhadap siswa D.

    “Dengan ini menyatakan terdakwa tidak dapat dibuktikan secara sah dan meyakinkan telah melakukan sebagaimana yang didakwakan. Membebaskan terdakwa dari semua dakwaan penuntut umum,” kata Stefie.

    Majelis hakim memerintahkan agar memulihkan hak-hak terdakwa dalam hal kemampuan, kedudukan harkat serta martabat terdakwa 

    Putusan majelis hakim yang memvonis bebas Guru Supriyani di Hari Guru Nasional 2024 disambut tangis Bahagia keluarga serta para guru yang hadir dalam persidangan.