Keluarga Korban Teror Beruntun di Bekasi Tak Ikhlas Pelaku Masih Melenggang Bebas
Tim Redaksi
BEKASI, KOMPAS.com –
Keluarga korban teror beruntun di Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat, VU (38), mengaku tak ikhlas pelaku masih melenggang bebas.
Pasalnya, sejak teror beruntun pada Agustus hingga November 2024, polisi tak kunjung menangkap pelaku.
“Demi Allah kami sebagai keluarga tidak ikhlas pelaku dan dalangnya masih lenggak-lenggok di luar sana. Sedangkan abang saya cacat seumur hidup,” ujar adik korban, TA, kepada
Kompas.com
, Senin (21/4/2025).
Keluarga korban juga mempertanyakan keseriusan polisi dalam menangani kasus ini.
Menurut TA, pihak kepolisian mengaku masih kesulitan mengidentifikasi pelaku, dengan alasan terkendala oleh minimnya bukti dari CCTV dan saksi di lapangan. Alasan ini membuat keluarga korban merasa heran.
“Padahal CCTV sudah lengkap dari kami dan ada saksi juga di belakang saat kejadian,” ungkap TA.
Karena tak kunjung terungkap, keluarga korban saat ini masih dihantui rasa takut akan teror berulang pelaku.
Saking takutnya, keluarga kerap mencurigai kehadiran orang asing apabila mendekati kediaman mereka.
“Dibayangi ketakutan sudah pasti. Saya masih suka liat CCTV untuk memastikan apa ada orang asing lihatin rumah saya,” kata TA.
Di samping itu, korban saat ini juga masih mengalami trauma mendalam karena teror beruntun yang dialaminya. Kondisi ini diperparah dengan belum tertangkapnya pelaku.
Saking traumanya, korban engga keluar rumah kendati hanya untuk memberikan keterangan ke kantor kepolisian.
“Bayangin saja, abang saya saja mau ke Harapan Indah karena takut ketemu pelaku dan diintai lagi. Sekadar wawancara dengan polisi saja kami enggak mau bawa ke rumah kami,” imbuh TA.
Kompas.com
telah mengirimkan pesan singkat perihal kasus ini ke Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Kusumo Wahyu Bintoro, tetapi hingga kini belum direspons.
Sebelumnya, VU enam kali diteror oleh sosok misterius. Teror pertama terjadi pada awal Agustus 2024, ketika pelaku menusuk sisi samping keempat ban mobil.
Teror kedua dan ketiga terjadi pada awal Oktober 2024. Dalam teror kedua, pelaku melempar batu ke arah kaca depan mobil hingga pecah.
Kemudian, teror ketiga berupa pemukulan kaca belakang menggunakan palu yang tidak membuat kaca pecah.
Namun, pelaku kembali melancarkan aksi teror keempat dengan memukul kaca belakang mobil hingga pecah.
Teror kelima, pelaku melempar bom molotov ke arah mobil pada 21 Oktober 2024, sekitar pukul 14.45 WIB.
Pelemparan ini membakar seluruh interior mobil sebelum akhirnya berhasil dipadamkan oleh pekerja bangunan dan anggota keluarga korban. Total tiga laporan dibuat korban ke polisi.
Teror keenam pada akhir November 2024, pelaku menyiram air keras ke tubuh korban. Akibatnya, korban mengalami luka bakar di beberapa bagian tubuh.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
provinsi: SULAWESI TENGAH
-

6 Makanan Khas Kabupaten Sidrap yang Wajib Dicicipi
Jakarta, Beritasatu.com – Dalam dunia kuliner Indonesia yang kaya dan beragam, setiap daerah menyimpan kekayaan rasa serta tradisi yang unik, yang mencerminkan identitas dan budaya masyarakatnya. Salah satu daerah yang sangat dikenal dengan kuliner khasnya adalah Sidenreng Rappang atau Sidrap, sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Sulawesi Selatan.
Daerah ini tidak hanya terkenal karena alamnya yang indah dan kekayaan budayanya, tetapi juga karena sajian-sajian lezat yang siap memanjakan lidah para penikmat kuliner.
Dengan berbagai praktik memasak dan penggunaan bahan-bahan lokal yang segar, Kabupaten Sidrap menawarkan pengalaman gastronomi yang otentik dan menyehatkan, menggugah minat wisatawan untuk menjelajahi lebih dalam ragam kulinernya.
Berikut ini adalah beberapa makanan khas yang sangat populer di Kabupaten Sidrap.
Makanan Khas Kabupaten Sidrap
1. Nasu palekko
Nasu palekko adalah hidangan yang terbuat dari daging sapi atau kambing yang dimasak dengan bumbu khas sederhana tetapi kaya rasa. Nasu palekko merupakan sajian yang sering dihidangkan pada acara-acara tertentu, mencerminkan tradisi gotong royong dan kebersamaan dalam masyarakat Bugis.
Dalam memasak nasu palekko, penggunaan rempah-rempah lokal yang melimpah di Sidrap sangat penting, terutama untuk menonjolkan cita rasa autentik yang menjadi identitas budaya kuliner Bugis.
2. Sokko bolong
Sokko terdiri dari dua variasi, yaitu sokko bagadang dan sokko bolong, yang menggunakan ketan putih dan ketan hitam, meskipun penyajiannya serupa dengan ikan kuah santan yang lezat.
Rasa pedas dari lauk ikan menjadi ciri khas makanan ini. Beberapa restoran menambah sajian sokko bolong dengan telur asin, serundeng, sambal, dan olahan teri sebagai pelengkap.
Para penikmatnya sering kali merasa ketagihan karena kelezatannya. Kunci kelezatan ini terletak pada pemilihan jenis ikan, biasanya ikan duo atau penja palu, yang memberi kuah rasa gurih. Selain itu, kelapa parut yang digunakan sebagai taburan semakin memperkaya cita rasanya.
3. Kue apang
Kue apang adalah jajanan tradisional khas Sidrap yang terbuat dari campuran tepung beras, gula merah, dan air kelapa. Adonan kue apang dimasak dalam cetakan yang khusus, menghasilkan kue berbentuk bundar dan berwarna cokelat kehijauan.
Kue ini memiliki rasa manis dan tekstur yang lembut, menjadikannya camilan yang populer di kalangan masyarakat. Kue apang sering dijajakan di pasar-pasar tradisional dan merupakan salah satu makanan yang sering dihidangkan pada acara-acara syukuran masyarakat Kabupaten Sidrap.
4. Becce laung
Becce laung sangat dikenal di Sidrap, sedangkan di Makassar disebut sakko kakko, yang berarti “tersedak” karena bentuk butirannya yang bisa membuat orang tersedak saat dihirup melalui hidung.
Hidangan ini terbuat dari bahan sederhana, yaitu beras giling, kelapa muda, dan garam. Tepung beras dicampur dengan kelapa muda yang sudah diparut dan ditambahkan garam, lalu disangrai hingga kecokelatan.
Becce laung disajikan sebagai camilan yang lezat dengan tambahan gula pasir untuk menambah rasa. Minuman hangat, seperti teh, kopi, atau air putih sangat dianjurkan untuk mencegah tersedak karena butirannya yang halus.
5. Cawiwi
Cawiwi adalah makanan yang menggunakan belibis sebagai bahan utamanya. Belibis adalah sejenis burung unggas yang banyak dikenal di daerah tersebut. Cawiwi memiliki keunggulan yang membuatnya lebih aman dikonsumsi oleh penderita kolesterol, karena daging belibis yang digunakan cenderung lebih empuk dan mempunyai rasa yang gurih.
Ditambah lagi, penggunaan rempah-rempah khas Sidrap memberikan cita rasa yang kaya, serta tingkat kepedasan yang bisa disesuaikan dengan selera masing-masing konsumen. Hal ini menjadikan cawiwi sebagai pilihan menarik bagi mereka yang mencari hidangan lezat dan sehat.
6. Roti berre
Ketika menikmati kuliner khas Sidrap, Anda dapat memilih roti berre sebagai pilihan yang lebih ringan untuk sarapan. Roti ini memiliki bentuk bulat dan warna putih, sehingga tampak mirip dengan surabi. Namun, sisi lainnya berwarna kecokelatan karena proses memasaknya yang dilakukan di atas wajan tertutup dari tanah liat, memberikan aroma yang khas dan unik.
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan roti berre terdiri dari tepung beras dan pisang. Menyantap roti ini dengan secangkir teh hangat akan memberikan energi sebelum memulai aktivitas harian. Roti berre memiliki cita rasa gurih yang menyenangkan, dan dapat menambahkan gula aren untuk menambah manis, sehingga menciptakan rasa yang semakin sempurna dan memenuhi selera.
Setiap suapan dari hidangan ini mencerminkan dedikasi, kreativitas, serta kecintaan masyarakat terhadap makanan, yang tidak hanya berfungsi sebagai pemenuhan gizi, tetapi juga sebagai sarana untuk merayakan kebersamaan dan menghidupkan tradisi.
Dengan terus melestarikan dan mempromosikan kuliner lokal, terutama khas Kabupaten Sidrap, turut berperan dalam menjaga identitas budaya dan memperluas apresiasi terhadap kekayaan kuliner Tanah Air.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2982506/original/051530500_1575123274-BORGOL-Ridlo.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pencuri Barang Elektronik Lintas Provinsi Diringkus di Dalam Bus Rute Bitung – Gorontalo
Liputan6.com, Manado – Tim Resmob Subdit Jatanras Polda Sulut bersama Tim Resmob Polsek Matuari Polres Bitung mengamankan seorang terduga pelaku pencurian elektronik (curanik).
Terduga pelaku yang diamankan berinisial IB (22) warga Kelurahan Manembo Nembo, Kecamatan Matuari, Kota Bitung, Sulut. Dia disebut-sebut sebagai pencuri yang menjalankan aksinya lintas provinsi di Sulawesi.
“Terduga pelaku diamankan pada hari Selasa 15 April 2025 sekira pukul 06.30 Wita, dan diserahkan ke Polsek Matuari untuk proses hukum,” ujar Katim Resmob Polda Sulut Ipda Ahmad Waafi.
Kronologi terbongkarnya kasus ini bermula pada, Minggu (13/4/2025), Tim Resmob Polda Sulut bersama Resmob Polsek Matuari Polres Bitung, melakukan penyelidikan tentang kasus pencurian elektronik.
“Tim berhasil menemukan identitas pelaku serta alamat tempat tinggal pelaku,” ujarnya.
Selanjutnya pada hari kedua Senin (14/4/2025) di Desa Kema Satu, Kelurahan Kema, Kabupaten Minahasa Utara, Sulut, tim gabungan melalukan penggrebekan namun pelaku berhasil melarikan diri.
Tim kembali melalukan penyelidikan dan mendapatkan informasi bahwa pada besok harinya pelaku akan melarikan di ke Gorontalo dan naik bus penumpang.
“Pada hari Selasa 15 April 2025, pukul 06.30 Wita, Tim berhasil mengadang Bus Bitung-Gorontalo yang dinaiki pelaku di depan Sutan Raja Hotel. Selanjutnya, tim gabungan berhasil mengamankan pelaku di dalam bus,” kata Ahmad Waafi.
Pelaku mengaku bahwa pada hari Minggu (6/4/2025) sekitar pukul 02.00 Wita, telah melakukan pencurian di Perum Rizky, Kelurahan Manembo Nembo Atas.
Pelaku masuk melalui pintu samping rumah, dengan cara merusak pintu di mana saat itu rumah dalam keadaan kosong karena korban lagi mudik lebaran.
Pelaku mengambil barang-barang milik korban, yaitu sebuah drone merk DJI, PS 5 merk Sony, satu buah Tv Samsung 24 Inc, dua buah parang sovenir dari tanah Toraja dan Poso tojo una-una dan sebuah tabung gas LPG 3 Kg.
“Pelaku mengambil barang-barang tersebut selanjutnya disimpan dalam rumahnya, yang tidak jauh dari rumah korban. Atas kejadian tersebut korban mengalami kerugian sekitar Rp50 juta,” ujarnya.
Barang bukti yang berhasil diamankan yaitu Drone DJI Mavik, PS 5 Merk Sony, dan tabung gas LPG 3 kg, untuk barang bukti lainnya masih sementara dalam pencarian.
/data/photo/2024/12/04/67503f5f9a0be.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)



/data/photo/2025/04/21/6805cb8224a04.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


