provinsi: SULAWESI TENGAH

  • Unik, Penyerahan SK CPNS Basarnas Palu di Puncak Matantimali 800 Mdpl

    Unik, Penyerahan SK CPNS Basarnas Palu di Puncak Matantimali 800 Mdpl

    Palu, Beritasatu.com – Sebanyak 22 calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) di lingkungan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Palu menerima surat keputusan (SK) pengangkatan dalam prosesi yang tidak biasa karena penyerahan SK dilakukan di puncak Matantimali Paralayang, yang berada di ketinggian sekitar 800 meter di atas permukaan laut (mdpl).

    Dalam rangkaian kegiatan yang berlangsung selama dua hari, Sabtu hingga Minggu, 14–15 Juni 2025 tersebut, diawali dengan long march dari Kelurahan Pangawu, Kota Palu, menuju puncak Matantimali. Para peserta dibagi ke dalam empat kelompok dan masing-masing didampingi seorang mentor. Perjalanan dimulai pukul 10.00 Wita dan berakhir sekitar pukul 17.00 Wita.

    Meskipun kelelahan tampak di wajah para peserta, semangat untuk menyelesaikan perjalanan tetap terjaga hingga mencapai titik akhir pendakian. Acara dilanjutkan dengan penyerahan SK secara langsung oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu Muh Rizal.

    Dalam sambutannya, Rizal menegaskan kegiatan ini bukan sekadar seremonial semata, melainkan bagian dari pembinaan awal untuk membentuk karakter dan kesiapan mental para pegawai baru.

    “Proses ini bukan hanya sekadar berjalan kaki, tetapi latihan awal untuk melatih daya tahan, kebersamaan, dan semangat pantang menyerah,” ujar Rizal, dalam keterangan resminya, Minggu (15/6/2025).

    Ia menambahkan, tradisi tersebut diharapkan menjadi fondasi dalam menumbuhkan semangat pengabdian, mengingat tugas-tugas kemanusiaan di lapangan kerap membutuhkan ketangguhan fisik serta keteguhan mental.

    “Ke depannya,  mereka masih akan menghadapi proses panjang seperti pendidikan search and rescue (SAR) dan prajabatan,” tutupnya.

  • Penumpang KM Sabuk Nusantara Jatuh di Laut Banggai Ditemukan Selamat

    Penumpang KM Sabuk Nusantara Jatuh di Laut Banggai Ditemukan Selamat

    Palu, Beritasatu.com – Seorang penumpang KM Sabuk Nusantara yang terjatuh di perairan Banggai Laut akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat pada Minggu (15/6/2025) pagi.

    Korban bernama Faris (20), berhasil dievakuasi oleh tim SAR gabungan setelah sempat hilang dan terbawa arus laut selama beberapa jam. Ia ditemukan sekitar pukul 05.00 Wita oleh seorang nelayan yang tengah melintas di sekitar rompong (rakit ikan) milik warga, sekitar 3 mil laut dari titik lokasi kejadian.

    Setelah menerima laporan dari nelayan tersebut, tim SAR yang tengah melakukan pencarian langsung merespons dan mengevakuasi korban menggunakan perahu jenis rigid inflatable boat (RIB). Sekitar pukul 10.00 Wita, Faris berhasil dijemput dan dibawa menuju Pelabuhan Banggai Laut, sebelum akhirnya diserahkan kepada pihak keluarga.

    Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu, Muh Rizal, menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan operasi penyelamatan tersebut.

    “Kami bersyukur korban ditemukan selamat. Ini berkat kerja sama yang baik antara tim SAR dan masyarakat, khususnya nelayan setempat. Terima kasih kepada seluruh unsur yang telah terlibat,” ujar Rizal.

    Operasi pencarian dan pertolongan resmi ditutup pada pukul 12.00 Wita setelah proses evakuasi selesai dilakukan.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, Faris sempat berenang dan berusaha mencari daratan setelah terjatuh dari kapal. Ia bertahan hidup dengan berpegangan pada batang kayu hingga akhirnya mencapai salah satu rompong dan ditemukan oleh nelayan.

    Kondisi korban dilaporkan dalam keadaan lemah tetapi sadar, dan langsung mendapatkan penanganan awal dari tim medis setelah tiba di pelabuhan.

  • Pak, Saya Mau Sekolah”, Tangis Galang Pecah saat Ayahnya Tak Punya Uang Biayai Pendidikan

    Pak, Saya Mau Sekolah”, Tangis Galang Pecah saat Ayahnya Tak Punya Uang Biayai Pendidikan

    GELORA.CO  – Tangis pilu seorang anak laki-laki pecah di depan rumah kayu sederhananya. 

    Suaranya bergetar, matanya sembab, dan kalimat yang keluar membuat siapa pun yang menyaksikan tak kuasa menahan haru.

    “Pak saya mau sekolah,” kata Galang Rawadang, bocah kelas 2 SD di SDN 2 Wakai, Kecamatan Una-Una, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah.

    Galang—yang akrab disapa Rawang—baru saja viral di media sosial usai terekam memohon kepada ayahnya untuk tetap sekolah, meski sang ayah sudah lebih dulu menyerah karena keterbatasan ekonomi.

    Dalam video yang dibagikan Winda Lestari lewat Facebook, terlihat Galang merengek menggunakan bahasa daerah.

    Ia memohon kepada ayahnya, yang diketahui menderita kelumpuhan dan tak memiliki penghasilan tetap, agar tak menghentikannya sekolah.

    “Berhenti sekolah ya, papa bilang berhenti, gak ada uang papa ongkosin kamu lagi,” ujar sang ayah dalam rekaman video tersebut.

    Kisah yang Menggugah Publik

    Cerita Galang menyebar luas di media sosial. Banyak warganet yang merasa tersentuh hingga menyarankan untuk membuka donasi demi membantu Galang kembali ke sekolah.

    “Kita open donasi untuk belikan Galang baju sekolah dan sepatu sekolah. Mari meringankan beban orgtuanya,” tulis Winda, yang mengunggah video itu pertama kali.

    Komentar simpati pun membanjiri unggahan tersebut:

    “Ya Allah,” tulis @nadyafarhan

    “Maa syaa Allah besar sekali keinginanmu untuk menuntut ilmu,” ujar @wiiynda

    “Mana bupatinya? Kenapa kau biarkan wargamu begitu,” sindir @civil_war97

    Hidup Berdua dengan Ayah Lumpuh, Ibu Pergi Entah ke Mana

    Galang hidup berdua dengan ayahnya setelah sang ibu pergi meninggalkan mereka.

    Kakak perempuannya pun kini diasuh orang lain. Kondisi keluarga yang serba kekurangan membuat Galang harus menunda mimpinya.

    Meski dalam keterbatasan, Galang dikenal guru dan teman-temannya sebagai anak yang sangat rajin dan selalu datang paling pagi ke sekolah. Bahkan, ia tak gentar meski kerap menjadi korban perundungan.

    Namun keterbatasan biaya dan kondisi fisik ayahnya memaksa mereka mengambil keputusan pahit: menghentikan Galang sekolah.

    Semangat Belajar Tak Pernah Padam

    Di balik linangan air mata dan suara rengekannya, Galang menunjukkan harapan yang besar. Ia punya cita-cita yang sederhana, tapi menyentuh hati.

    “Saya hanya ingin sekolah pak, saya mau jadi orang pintar,” kata Galang lirih sambil menatap ayahnya.

    Kini, masyarakat mulai tergerak.

    Ajakan donasi dan perhatian pemerintah daerah mulai ditagih. Warganet berharap, ada langkah nyata dari para pemangku kebijakan agar tidak ada lagi anak yang putus sekolah karena kemiskinan

  • Viral Galang dan Ayahnya yang Lumpuh, Semangat Bersekolah Meski dengan Keterbatasan

    Viral Galang dan Ayahnya yang Lumpuh, Semangat Bersekolah Meski dengan Keterbatasan

    Liputan6.com, Sulteng – Setiap pagi, Galang Rawadang (12) mengenakan seragam putih merah yang warnanya mulai memudar. Seragam itu satu-satunya yang ia miliki sejak dua tahun terakhir.

    Meski kerap diejek teman karena penampilan lusuhnya, siswa kelas 5 SDN 2 Wakai, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, itu tetap semangat berangkat ke sekolah.

    Langkah kakinya pelan menyusuri jalan tanah di Desa Wakai. Di punggungnya tergantung tas kecil yang sudah robek di beberapa bagian.

    Sandal jepit yang ia kenakan juga tak lagi utuh. Tapi wajah Galang tetap menyimpan tekad—ia ingin belajar, ingin pintar, dan ingin mengubah nasibnya suatu hari nanti.

    Di rumah sederhana beratap seng dan berdinding papan, Galang tinggal bersama ayahnya, Rikson Lawadang (51). Sang ayah lumpuh sejak dua tahun lalu akibat penyakit yang dideritanya. Sejak saat itu, hidup mereka berubah drastis.

    “Saya ingin sekali belikan dia seragam baru, tapi jangankan untuk beli baju, untuk makan saja kami kadang menunggu uluran tangan tetangga,” kata Rikson, dengan mata berkaca-kaca saat ditemui di rumahnya, Rabu (11/6/2025).

    Dulu, Rikson bekerja sebagai awak kapal penangkap ikan. Pekerjaan itu cukup untuk menghidupi keluarga kecilnya. Namun, sejak sakit membuatnya kehilangan fungsi kaki, Rikson tak bisa bekerja. Sang istri memilih berpisah, dan anak perempuan mereka kini diasuh oleh keluarga lain.

    “Saya cuma bisa lihat Galang jalan kaki ke sekolah dari jendela. Dia cuma punya satu baju sekolah, itu pun sudah lusuh. Hati saya hancur sebagai ayah,” ujarnya lirih.

    Meski sering dibully teman karena bajunya kumal, Galang tidak pernah bolos sekolah. Ia selalu hadir, duduk di barisan depan kelas, mencatat pelajaran, dan menjawab soal dengan antusias. Guru-gurunya mengenalnya sebagai siswa yang rajin dan pantang menyerah.

    “Saya mau jadi orang pintar supaya bisa bantu Bapak,” ujar Galang pelan, menunduk malu.

    Di sudut kecil Sulawesi Tengah, seorang anak bernama Galang menantang keterbatasan dengan semangat belajar. Satu setel seragam bukan penghalang baginya untuk mengejar mimpi.

    Kisahnya adalah potret nyata perjuangan anak-anak Indonesia yang berjuang dalam sunyi, berharap tangan-tangan peduli datang menyentuh.

    Guru besar Universitas Sumatera Utara, Prof. Yusuf Leonard Henuk dituding melakukan aksi rasisme terhadap mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai yang merupakan orang Papua, dengan mengunggah ilustrasi foto monyet di media sosial.

  • Spesies Baru Katak Pohon Ditemukan di Sulawesi

    Spesies Baru Katak Pohon Ditemukan di Sulawesi

    Jakarta

    Tim Peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi (PRBE), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mengidentifikasi satu spesies baru katak pohon di Sulawesi.

    Spesies baru dari genus Rhacophorus ini ditemukan di dua lokasi berbeda di Pulau Sulawesi, yakni Gunung Katopasa dan Gunung Gandang Dewata. Spesies ini memperkaya daftar fauna endemik Sulawesi khususnya amfibi, serta mempertegas pentingnya konservasi keanekaragaman hayati di kawasan Wallacea.

    Mengutip siaran pers BRIN di situs resminya, spesies baru tersebut diberi nama Rhacophorus boeadii, sebagai penghormatan kepada mendiang Drs. Boeadi, seorang naturalis dan ilmuwan dari Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) yang telah berkontribusi terhadap dunia ilmu zoologi dan konservasi satwa herpetofauna di Indonesia.

    Foto: BRIN

    Peneliti Herpetologi BRIN, Amir Hamidy, menjelaskan bahwa R. boeadii sp.nov. memiliki karakter morfologis yang membedakannya dari tiga spesies Rhacophorus Sulawesi lainnya, yakni R. edentulus, R. georgii, dan R. monticola.

    “Katak ini berukuran sedang, dengan panjang tubuh jantan sekitar 40-45 mm dan betina 48-54 mm. Ciri khas lainnya termasuk moncong jantan yang miring, kulit punggung kasar dengan bintik putih, serta pola bercak putih di sisi tubuh,” ujar Amir.

    Foto: BRIN

    Menurutnya, penemuan ini merupakan hasil survei intensif yang dilakukan pada 2016 hingga 2019 di kawasan Gunung Katopasa (Sulawesi Tengah) dan Gunung Gandang Dewata (Sulawesi Barat). Analisis morfologi, genetika, serta suara panggilan jantan mendukung bahwa spesimen ini adalah spesies yang belum pernah dideskripsikan sebelumnya.

    “Kami sangat antusias dengan penemuan ini karena semakin membuka wawasan terhadap kekayaan biodiversitas Sulawesi yang unik. Namun, kami juga khawatir karena habitatnya yang terspesifikasi pada hutan dataran tinggi sangat rentan terhadap ancaman kerusakan habitat dan perubahan iklim,” ungkap Amir.

    Foto: BRIN

    Sebagai bagian dari kawasan Wallacea, Pulau Sulawesi dikenal sebagai hotspot keanekaragaman hayati dengan tingkat endemisme tinggi, terutama untuk kelompok amfibi. Sayangnya, tekanan terhadap habitat alami terus meningkat dan menjadi ancaman nyata bagi kelangsungan spesies endemik.

    Penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah internasional Zootaxa (5569 (2): 201-230), dan menjadi referensi penting dalam studi taksonomi serta konservasi keanekaragaman hayati Indonesia.

    (rns/rns)

  • Intip, Pesona Air Terjun Kamumu di Luwuk Banggai Sulawesi Tengah

    Intip, Pesona Air Terjun Kamumu di Luwuk Banggai Sulawesi Tengah

    Liputan6.com, Bandung – Wisata alam masih menjadi salah satu pilihan utama bagi banyak orang yang ingin melepas penat dari rutinitas harian. Pasalnya suasana tenang, udara segar, dan pemandangan hijau yang alami memberikan efek menenangkan bagi pikiran dan tubuh.

    Kemudian alam juga sering menjadi pilihan liburan untuk “healing” atau penyembuhan diri. Adapun di antara banyaknya pilihan wisata alam air terjun menjadi salah satu tempat favorit yang memberikan pengalaman relaksasi sekaligus keindahan visual yang memanjakan mata.

    Air terjun memiliki daya tarik tersendiri dibanding objek alam lainnya karena suara gemuruh air yang jatuh dari ketinggian mampu menghadirkan sensasi kedamaian tersendiri. Selain itu, sejuknya udara di sekitar air terjun juga turut memberikan suasana nyaman dan segar.

    Tak hanya sebagai tempat healing, air terjun juga menyuguhkan keindahan lanskap yang memikat. Banyak air terjun di Indonesia dikelilingi oleh pepohonan lebat dan batu-batuan alami yang menjadikannya latar ideal untuk fotografi alam.

    Kegiatan seperti trekking menuju lokasi air terjun juga memberikan nilai tambah tersendiri karena menghadirkan sensasi petualangan ringan yang menyehatkan tubuh. Indonesia sebagai negara kepulauan tentunya memiliki banyak destinasi air terjun yang populer.

    Salah satunya di Sulawesi Tengah terdapat destinasi air terjun cantik yang cukup populer yaitu Air Terjun Kamumu. Cukup banyak wisatawan lokal hingga luar kota yang mengunjungi tempat ini karena keindahannya.

  • Kades dan Istri di Donggala Ditangkap Terkait Jaringan Sabu-sabu

    Kades dan Istri di Donggala Ditangkap Terkait Jaringan Sabu-sabu

    Donggala, Beritasatu.com – Seorang kepala desa aktif di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, bersama istrinya, ditangkap oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Barat (Sulbar) karena diduga mengendalikan jaringan peredaran sabu-sabu antarprovinsi.

    Pasangan suami istri berinisial HJ dan HR itu ditangkap di rumah mereka di Desa Sibayu, Kecamatan Balaesang. Penangkapan dilakukan langsung oleh tim BNNP Sulbar dengan disaksikan oleh kapolsek dan camat setempat demi menjaga transparansi proses hukum.

    Kabid Pemberantasan dan Intelijen BNNP Sulbar, Kombes Pol Dilia Try Rahayu Setya Ningrum menyampaikan, dalam penggerebekan tersebut, petugas menyita sejumlah barang bukti narkoba jenis sabu-sabu yang memperkuat dugaan keterlibatan pasangan ini dalam distribusi narkotika antardaerah. HJ dan HR diketahui sudah lama menjadi target penyelidikan aparat.

    Penangkapan ini sempat menghebohkan warga Desa Sibayu. Aktivitas pemerintahan desa pun terganggu karena kepala desa sedang menjalani proses hukum.

    “Heboh juga di sana. Kami langsung koordinasi dengan aparat setempat untuk menjaga ketertiban,” ujar Dilia, Sabtu (14/6/2025).

    Kasus ini menjadi bagian dari pengungkapan 12 tersangka jaringan narkoba yang dilakukan BNNP Sulbar selama periode Januari hingga Juni 2025, dengan total barang bukti sabu-sabu yang diamankan mencapai 524,0262 gram.

    Atas dugaan tindak pidana tersebut, HJ dan HR dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, yang mengatur ancaman pidana penjara minimal 5 tahun hingga maksimal hukuman mati.

  • Sempat Beraksi di 36 TKP, Polda Gorontalo Tangkap Pelaku Curanmor Lintas Provinsi

    Sempat Beraksi di 36 TKP, Polda Gorontalo Tangkap Pelaku Curanmor Lintas Provinsi

    Liputan6.com, Gorontalo – Tim Resmob Otanaha Polda Gorontalo akhirnya bisa menangkap seorang pria berinisial IL (27), yang diduga kuat sebagai pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) lintas provinsi. IL diamankan di Desa Saripi, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo, Senin (9/6/2025), usai melakukan aksi pencurian di 36 lokasi berbeda.

    Penangkapan pelaku dilakukan atas permintaan bantuan dari Polres Parigi Moutong, Polda Sulawesi Tengah, yang sebelumnya menerima dua laporan pencurian sepeda motor di wilayah hukumnya. Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Gorontalo, Kombes Pol Yos Guntur menjelaskan, bahwa pelaku menjalankan aksinya dengan berpura-pura meminta tumpangan dari korban.

    Saat dalam perjalanan, ia pura-pura menjatuhkan ponselnya lalu meminta korban turun. Ketika korban lengah, pelaku mengancam menggunakan pisau dan langsung membawa kabur sepeda motor. “Dalam laporan lain, pelaku mencuri motor, uang tunai, dan kunci saat korban sedang tidur di kamar hotel,” ujar Kombes Pol Yos Guntur.

    Berdasarkan hasil penyelidikan dan informasi masyarakat, tim kepolisian mendapatkan lokasi keberadaan pelaku yang sedang menuju Gorontalo untuk menjual motor hasil curian. Pada Senin pagi pukul 08.30 WITA, IL berhasil ditangkap saat sedang duduk di atas motor Honda Beat Street berwarna coklat tanpa nomor polisi. Barang Bukti dan Pengakuan:Saat penangkapan, polisi menyita sejumlah barang bukti, antara lain dua unit ponsel (Oppo dan Samsung), tiga kunci motor, satu tas selempang, kartu ATM, SIM, buku tabungan, serta barang-barang pribadi lainnya.

    Dalam pemeriksaan awal, IL mengaku telah mencuri sepeda motor di 36 tempat kejadian perkara (TKP), tersebar di:

    Gorontalo: 15 lokasi
    Sulawesi Tengah (Palu dan Parigi Moutong): 13 lokasi
    Sulawesi Utara (Manado dan Minahasa): 6 lokasi
    Maluku Utara (Ternate): 1 lokasi
    Kabupaten Bone Bolango: 1 lokasi

    “Total sepeda motor yang dicuri mencapai 35 unit, termasuk Honda Vario, Beat, Scoopy, Yamaha Mio, dan Honda Revo,” kata Yos Guntur.

    Tersangka IL diserahkan ke Polres Parigi Moutong pada Selasa (10/6) pukul 01.00 WITA dalam kondisi sehat, bersama satu unit motor hasil curian. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata sinergi antarwilayah dalam menanggulangi kejahatan jalanan yang meresahkan masyarakat. Polda Gorontalo menegaskan komitmennya untuk terus memberantas tindak pidana lintas wilayah demi menjaga keamanan dan ketertiban di Gorontalo dan sekitarnya.

    Simak informasi dalam Fokus Pagi edisi (10/5) dengan beberapa topik pilihan sebagai berikut, Angkot Jaklingko Tabrak Pemotor, Enam Orang Luka, Eksekusi Bangunan Ricuh, Kasus Paket Berisi Mayat Bayi, Dikejar Polisi, Residivis Curanmor Lompat ke Kali.

  • Mayoritas Wilayah Indonesia Diguyur Hujan pada Sabtu Ini

    Mayoritas Wilayah Indonesia Diguyur Hujan pada Sabtu Ini

    JAKARTA – Sebagian besar wilayah Indonesia diprakirakan mengalami hujan dengan intensitas bervariasi pada Sabtu, mulai dari hujan ringan hingga hujan disertai petir.

    Prakirawan BMKG Yohanes dalam video prakiraan cuaca yang dipantau melalui kanal YouTube BMKG di Jakarta, Sabtu pagi menyampaikan hujan ringan diprakirakan terjadi di sejumlah kota besar di Pulau Sumatera, yakni Medan, Sumatera Utara; Padang, Sumatera Barat; Tanjung Pinang, Kepulauan Riau; Jambi; Palembang, Sumatera Selatan; dan Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung.

    “Sementara di Pulau Jawa, hujan ringan berpotensi mengguyur Semarang, Jawa Tengah; Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta; serta Surabaya, Jawa Timur,” kata dia.

    Berikutnya, Yohanes menyampaikan kondisi serupa juga diprakirakan terjadi di Denpasar, Bali; Mataram, Nusa Tenggara Barat; Pontianak, Kalimantan Barat; Tanjung Selor, Kalimantan Utara; Samarinda, Kalimantan Timur; Banjarmasin, Kalimantan Selatan; Makassar, Sulawesi Selatan; Palu, Sulawesi Tengah; Gorontalo, Gorontalo; Kendari, Sulawesi Tenggara; Ambon, Maluku; Sorong, Papua Barat Daya; Manokwari, Papua Barat; Nabire, Papua Tengah; dan Jayawijaya, Papua Pegunungan.

    Sementara itu, hujan sedang diprakirakan terjadi di Palangka Raya, Kalimantan Tengah; dan Jayapura, Papua.

    Selain hujan ringan dan sedang, BMKG juga memperingatkan adanya potensi hujan disertai petir di sejumlah wilayah, seperti Bandar Lampung, Lampung; Manado, Sulawesi Utara; Ternate, Maluku Utara; serta Merauke, Papua Selatan.

    Lalu, ada pula kondisi cuaca berawan tebal yang diprakirakan terjadi di Banda Aceh, Aceh; Pekanbaru, Riau; Bengkulu; Serang, Banten; DKI Jakarta; dan Bandung, Jawa Barat. Sementara itu, Kupang, Nusa Tenggara Timur, diprakirakan berawan.

    “BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan memperbarui informasi cuaca terkini melalui aplikasi Info BMKG yang tersedia di App Store maupun Play Store, serta melalui situs resmi www.bmkg.go.id dan akun media sosial @infoBMKG,” ujar Yohanes.

  • Jelang Hari Bhayangkara, Ribuan Ojol di Sulteng Cek Kesehatan Gratis

    Jelang Hari Bhayangkara, Ribuan Ojol di Sulteng Cek Kesehatan Gratis

    Palu, Beritasatu.com – Menjelang peringatan Hari Bhayangkara ke-79, ribuan pengemudi ojek online (ojol) di Sulawesi Tengah (Sulteng) mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis dari Polda Sulteng melalui Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes).

    Kegiatan ini digelar sejak Selasa (10/6/2025) hingga Minggu (15/6/2025) di berbagai lokasi di Kota Palu dan empat kabupaten lainnya. Rangkaian akan ditutup dengan kegiatan donor darah untuk personel Polri pada Senin (16/6/2025), dengan target 270 kantong darah.

    Dengan target 1.000 pengemudi, pemeriksaan dilakukan oleh tujuh tim medis gabungan dari Biddokkes, Sidokkes Polres jajaran, dan RS Bhayangkara Tingkat III Palu. Layanan meliputi cek tekanan darah, pemeriksaan kolesterol, gula darah, asam urat, konsultasi dokter umum, serta pemberian obat dan vitamin secara gratis.

    “Ini bentuk kepedulian Polri terhadap kesehatan masyarakat, khususnya pengemudi ojol yang menjadi ujung tombak layanan transportasi harian,” kata IPTU Aryaningtyas Bintarini, perwira Biddokkes Polda Sulteng.

    Selama empat hari pelaksanaan hingga Jumat (13/6/2025), tercatat 805 pengemudi ojol telah mengikuti layanan ini. Pemeriksaan dilakukan di sejumlah titik strategis, seperti Poliklinik Biddokkes, Taman GOR Palu, dan pangkalan ojol di Jalan Ramba, Tondo. Kegiatan serupa juga berlangsung di Donggala, Poso, Morowali Utara, dan Banggai.

    Menurut IPDA dr Endris Enya Tamboto, antusiasme pengemudi sangat tinggi. “Mereka datang tidak hanya untuk memeriksakan kesehatan, tetapi juga untuk berkonsultasi soal kondisi tubuh mereka,” ujarnya.

    Salah satu pengemudi ojol, Rizal mengaku merasa terbantu dengan program ini. “Kami sering lupa cek kesehatan karena sibuk di jalan. Adanya layanan gratis ini sangat membantu. Semoga terus berlanjut,” ungkapnya.

    Kegiatan cek kesehatan gratis ini tidak hanya memperhatikan aspek kesehatan, tetapi juga menjadi upaya mempererat hubungan antara Polri dan masyarakat.