provinsi: SULAWESI TENGAH

  • Waspada Cuaca Ekstrem Masih Mengintai

    Waspada Cuaca Ekstrem Masih Mengintai

    Jakarta, CNN Indonesia

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi cuaca ekstrem masih mengintai sejumlah wilayah Indonesia jelang pergantian tahun. Simak prediksi lengkapnya.

    BMKG, dalam ‘Prospek Cuaca Mingguan Periode 27 Desember 2024 – 2 Januari 2025’, mengungkap jelang pergantian tahun potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana hidrometeorologi masih mengancam sejumlah wilayah Tanah Air.

    Lembaga meteorologi ini mengungkap dalam sepekan terakhir, curah hujan tertinggi mencapai lebih dari 100 mm/hari, dengan catatan 120 mm/hari di Padang pada 23 Desember, 143 mm/hari di Manokwari pada 25 Desember, dan 112 mm/hari di Toli-Toli pada hari yang sama.

    “Fenomena La Nina lemah menjadi salah satu faktor yang turut meningkatkan potensi hujan di sebagian wilayah Indonesia,” ungkap BMKG dalam laporan tersebut, dikutip Jumat (27/12).

    Dinamika atmosfer

    Menurut BMKG kondisi ini semakin diperkuat oleh sejumlah faktor lainnya, seperti menguatnya angin Monsun Asia, aktifnya gelombang atmosfer, dan keberadaan sirkulasi siklonik.

    “Kombinasi dari fenomena-fenomena ini diperkirakan masih berlangsung hingga pergantian Tahun Baru 2025. BMKG mengingatkan masyarakat untuk terus waspada terhadap ancaman bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi,” ujar lembaga.

    BMKG menjelaskan menguatnya angin Monsun Asia yang disertai fenomena La Nina lemah masih menjadi penyebab meningkatnya curah hujan di Indonesia hingga sepekan ke depan.

    Selain itu, gelombang atmosfer diprediksi aktif di sebagian wilayah Indonesia serta potensi bibit siklon tropis dan sirkulasi siklonikdi Samudra Hindia sebelah selatan Kepulauan Maritim Indonesia, dapat memengaruhi dinamika atmosfer wilayah Indonesia.

    Fenomena-fenomena tersebut menciptakan kondisi atmosfer yang mendukung terjadinya hujan lebat dan angin kencang yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi di sejumlah wilayah Indonesia.

    Prospek cuaca sepekan ke depan

    BMKG memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, akan terjadi selama periode 27 Desember 2024 – 2 Januari 2025. Berikut daftarnya:

    Hujan sedang – lebat

    Sumatera: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung

    Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara: Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat

    Kalimantan: Sebagian besar wilayah Kalimantan

    Sulawesi: Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan

    Maluku dan Papua: Maluku, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Papua

    Hujan lebat- sangat lebat

    Sumatera: Riau

    Jawa dan Bali: Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali

    Nusa Tenggara: Nusa Tenggara Barat

    Sulawesi: Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan

    Potensi angin kencang di wilayah Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Komisi II DPR puji penyelenggaraan pilkada di Parigi Moutong

    Komisi II DPR puji penyelenggaraan pilkada di Parigi Moutong

    Parigi, Sulteng (ANTARA) – Anggota Komisi II DPR Longki Djanggola memuji kesuksesan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah karena tidak ada pemungutan suara ulang (PSU).

    “Tidak ada laporan kami terima PSU di Parigi Moutong, itu artinya pilkada di kabupaten itu terlaksana dengan baik,” kata Longki Djanggola saat melaksanakan reses yang berlangsung di Sekretariat KPU Parigi Moutong di Parigi, Jumat.

    Ia menyampaikan dalam proses demokrasi seperti pilkada, munculnya riak-riak setelah pilkada merupakan hal yang biasa, terutama melalui aksi protes yang disebabkan oleh dugaan kecurangan penyelenggara.

    Protes semacam itu biasanya berujung pada sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan (PHP) pilkada yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

    “Biasanya, sengketa diajukan oleh pasangan calon yang kalah dalam kontestasi pilkada. Pengajuan sengketa ke MK merupakan hak konstitusional setiap peserta pilkada,” ujarnya.

    Ia juga memberikan apresiasi kepada KPU Parigi Moutong atas kinerja dalam memastikan penyelenggaraan pilkada berjalan lancar tanpa gejolak yang berarti.

    Menurutnya, koordinasi antara penyelenggara, pengawas, aparat keamanan dan pemangku kepentingan lainnya serta elemen masyarakat menjadi faktor utama dalam menciptakan pilkada yang damai dan berkualitas.

    “Keberhasilan ini menunjukkan bahwa sinergitas yang baik antara KPU, Bawaslu, dan masyarakat dapat menghasilkan penyelenggaraan pilkada sesuai prinsip demokrasi,” kata mantan Gubernur Sulawesi Tengah itu.

    Diharapkan kesuksesan serupa dapat terus dipertahankan dalam pelaksanaan pilkada maupun pemilu mendatang, sehingga memberikan kepercayaan penuh kepada masyarakat terhadap proses demokrasi di Indonesia.

    Ia mengingatkan bahwa penyelenggara pilkada perlu berkomitmen menjaga transparansi, independensi, dan profesionalitas, serta terus memperkuat partisipasi masyarakat yang lebih besar dalam setiap tahapan pemilihan.

    “Pemenang pilkada maupun pemilu ditentukan oleh rakyat, karena mereka yang menyalurkan hak konstitusinya di bilik suara,” tutur Longki.

    Pewarta: Mohamad Ridwan
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Bencana Alam Terdahsyat di Indonesia, Ada yang Tewaskan Hampir Seluruh Penduduk

    Bencana Alam Terdahsyat di Indonesia, Ada yang Tewaskan Hampir Seluruh Penduduk

    Jakarta: Indonesia terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik besar, yakni lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik. Akibatnya, bencana alam kerap kali melanda negara ini.
     
    Sepanjang sejarah, Indonesia telah mengalami banyak peristiwa bencana alam besar, seperti gunung berapi, gempa bumi, dan tsunami. Peristiwa memilukan ini menorehkan luka mendalam bagi bangsa.
     
    Bencana Alam Terbesar yang Terjadi di Indonesia
    Dikutip dari situs Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), berikut adalah beberapa bencana alam terbesar yang pernah terjadi di Indonesia:

     

     

    1. Letusan Gunung Toba
    Mengutip situs Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Danau Toba dulunya merupakan supervulcano dan gunung api yang sudah tidak aktif. Dipercaya sekitar 74.000 lalu, letusan Gunung Api Toba meluluhlantahkan sebagian besar umat manusia.
     
    Letusan dahsyat ini diperkirakan menciptakan awan abu vulkanik yang menyelimuti sebagian besar belahan bumi utara, menyebabkan pendinginan global dan perubahan iklim yang signifikan. Sementara itu, hanya 5.000-10.000 orang saja yang berhasil selamat dari bencana ini.
     
    2. Gempa dan Tsunami Aceh (2004)
    Bencana gempa dan tsunami Aceh yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 merupakan salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah modern. Gempa berkekuatan 9,1 skala Richter memicu tsunami besar yang menghantam wilayah Aceh. Dampaknya bahkan sampai ke sejumlah negara.
     
    Menurut data Bank Dunia, ada 169.000 jiwa korban meninggal dari Indonesia, sementara total keseluruhan korban mencapai 230.000 jiwa di negara-negara terdampak seperti Sri Lanka, India, Bangladesh, Thailand, Maladewa, Malaysia, dan Somalia.
     
    3. Letusan Gunung Tambora (1815)
    Puncak letusan eksplosif itu terjadi pada 10 April 1815. Bencana alam dahsyat ini menyebabkan bumi mengalami tahun tanpa musim panas pada 1816 dan menelan korban sebanyak 80.000 jiwa.

     

     

    4. Letusan Gunung Krakatau (1883)
    Letusan Gunung Krakatau Purban dipercaya sebagai letusan eksplosif terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah Indonesia, yang mengakibatkan Pulau Jawa dan Sumatra. Puncak letusan terjadi pada 27 Agustus 1883.
     
    Letusan dahyat yang terdengar sampai ke Australia itu diduga setara dengan ledakan bom berkekuatan 200 megaton. Kejadian ini menewaskan lebih dari 36.000 orang dan mendinginkan seluruh suhu Bumi selama beberapa bulan.
     
    5.. Gempa Yogyakarta (2006)
    Pada 27 Mei 2006, gempa gempa bumi berkekuatan 5,9 SR mengguncang Yogyakarta dan sekitarnya. Karena terjadi sekitar pukul 05.53 pagi, banyak warga yang masih terlelap sehingga berakhir terjebak di dalam rumah yang roboh.
     
    Sebanyak lebih dari 5.800 orang meninggal dan 20.000 lainnya terluka. Sementara itu, sejumlah bangunan dan infrastruktur hancur, termasuk situs bersejarah Candi Prambanan.
     
    6. Gempa, Tsunami, dan Likuifaksi di Palu dan Donggala (2018)
    Pada 28 September 2018, wilayah di Sulawesi Tengah Kabupaten Donggala dan Kota Palu sebesar 7,4 SR, dengan kedalaman 10 km. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sempat mengeluarkan peringatan tsunami. Nahas, gelombang tsunami setinggi enam meter terlanjur menyapu Kota Palu sebelum warga menyelamatkan diri ke dataran tinggi.
     
    Bencana likuifasi juga terjadi sehingga tanah melarut dan membawa semua yang berada di atasnya. Disebutkan bahwa jumlah korban tewas mencapai 2.045 orang dalam bencana ini.

     

    7. Letusan Gunung Merapi (1930)
    Menurut Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Gunung Merapi tercatat telah meletus lebih dari 80 kali sejak abad ke-17, dengan selang waktu empat tahun antar letusan.
     
    Letusan terbesar terjadi pada tahun 1930. Ketika itu, awan panas turun di lereng 20 kilometer ke arah barat, menghancurkan 23 desa dan menewaskan 1.369 warga. Delapan puluh tahun kemudian, tepatnya pada 5 November 2010, letusan kembali terjadi.
     
    Abu vulkanik tidak hanya menutupi wilayah Yogyakarta, tetapi juga mencapai beberapa wilayah di Provinsi Jawa Barat. BNPB menyebutkan, jumlah korban tewas di Merapi sebanyak 275 orang, termasuk pengurus Mba Marijan alias Ki Thraxo Hargo.
     
    8. Gempa Sumatra Barat (2009)
    Gempa bumi yang terjadi di Sumatera Barat pada tanggal 30 September 2009 merupakan bencana alam yang menghancurkan. Gempa berkekuatan 7,6 skala Richter mengakibatkan lebih dari 1.115 orang meninggal dunia, 2.32 terluka, dan 279.000 bangunan mengalami kerusakan.

     

    Jakarta: Indonesia terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik besar, yakni lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik. Akibatnya, bencana alam kerap kali melanda negara ini.
     
    Sepanjang sejarah, Indonesia telah mengalami banyak peristiwa bencana alam besar, seperti gunung berapi, gempa bumi, dan tsunami. Peristiwa memilukan ini menorehkan luka mendalam bagi bangsa.
     
    Bencana Alam Terbesar yang Terjadi di Indonesia
    Dikutip dari situs Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), berikut adalah beberapa bencana alam terbesar yang pernah terjadi di Indonesia:
     
     

     

    1. Letusan Gunung Toba

    Mengutip situs Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Danau Toba dulunya merupakan supervulcano dan gunung api yang sudah tidak aktif. Dipercaya sekitar 74.000 lalu, letusan Gunung Api Toba meluluhlantahkan sebagian besar umat manusia.
     
    Letusan dahsyat ini diperkirakan menciptakan awan abu vulkanik yang menyelimuti sebagian besar belahan bumi utara, menyebabkan pendinginan global dan perubahan iklim yang signifikan. Sementara itu, hanya 5.000-10.000 orang saja yang berhasil selamat dari bencana ini.
     

    2. Gempa dan Tsunami Aceh (2004)

    Bencana gempa dan tsunami Aceh yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 merupakan salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah modern. Gempa berkekuatan 9,1 skala Richter memicu tsunami besar yang menghantam wilayah Aceh. Dampaknya bahkan sampai ke sejumlah negara.
     
    Menurut data Bank Dunia, ada 169.000 jiwa korban meninggal dari Indonesia, sementara total keseluruhan korban mencapai 230.000 jiwa di negara-negara terdampak seperti Sri Lanka, India, Bangladesh, Thailand, Maladewa, Malaysia, dan Somalia.
     

    3. Letusan Gunung Tambora (1815)

    Puncak letusan eksplosif itu terjadi pada 10 April 1815. Bencana alam dahsyat ini menyebabkan bumi mengalami tahun tanpa musim panas pada 1816 dan menelan korban sebanyak 80.000 jiwa.
     
     

     

    4. Letusan Gunung Krakatau (1883)

    Letusan Gunung Krakatau Purban dipercaya sebagai letusan eksplosif terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah Indonesia, yang mengakibatkan Pulau Jawa dan Sumatra. Puncak letusan terjadi pada 27 Agustus 1883.
     
    Letusan dahyat yang terdengar sampai ke Australia itu diduga setara dengan ledakan bom berkekuatan 200 megaton. Kejadian ini menewaskan lebih dari 36.000 orang dan mendinginkan seluruh suhu Bumi selama beberapa bulan.
     

    5.. Gempa Yogyakarta (2006)

    Pada 27 Mei 2006, gempa gempa bumi berkekuatan 5,9 SR mengguncang Yogyakarta dan sekitarnya. Karena terjadi sekitar pukul 05.53 pagi, banyak warga yang masih terlelap sehingga berakhir terjebak di dalam rumah yang roboh.
     
    Sebanyak lebih dari 5.800 orang meninggal dan 20.000 lainnya terluka. Sementara itu, sejumlah bangunan dan infrastruktur hancur, termasuk situs bersejarah Candi Prambanan.
     

    6. Gempa, Tsunami, dan Likuifaksi di Palu dan Donggala (2018)

    Pada 28 September 2018, wilayah di Sulawesi Tengah Kabupaten Donggala dan Kota Palu sebesar 7,4 SR, dengan kedalaman 10 km. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sempat mengeluarkan peringatan tsunami. Nahas, gelombang tsunami setinggi enam meter terlanjur menyapu Kota Palu sebelum warga menyelamatkan diri ke dataran tinggi.
     
    Bencana likuifasi juga terjadi sehingga tanah melarut dan membawa semua yang berada di atasnya. Disebutkan bahwa jumlah korban tewas mencapai 2.045 orang dalam bencana ini.
     

    7. Letusan Gunung Merapi (1930)

    Menurut Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Gunung Merapi tercatat telah meletus lebih dari 80 kali sejak abad ke-17, dengan selang waktu empat tahun antar letusan.
     
    Letusan terbesar terjadi pada tahun 1930. Ketika itu, awan panas turun di lereng 20 kilometer ke arah barat, menghancurkan 23 desa dan menewaskan 1.369 warga. Delapan puluh tahun kemudian, tepatnya pada 5 November 2010, letusan kembali terjadi.
     
    Abu vulkanik tidak hanya menutupi wilayah Yogyakarta, tetapi juga mencapai beberapa wilayah di Provinsi Jawa Barat. BNPB menyebutkan, jumlah korban tewas di Merapi sebanyak 275 orang, termasuk pengurus Mba Marijan alias Ki Thraxo Hargo.
     

    8. Gempa Sumatra Barat (2009)

    Gempa bumi yang terjadi di Sumatera Barat pada tanggal 30 September 2009 merupakan bencana alam yang menghancurkan. Gempa berkekuatan 7,6 skala Richter mengakibatkan lebih dari 1.115 orang meninggal dunia, 2.32 terluka, dan 279.000 bangunan mengalami kerusakan.
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WAN)

  • CCTV yang Terkoneksi di HP Ungkap Kasus Pembunuhan, PEA Kaget Ayah Akhiri Hidup Usai Bunuh Ibunya – Halaman all

    CCTV yang Terkoneksi di HP Ungkap Kasus Pembunuhan, PEA Kaget Ayah Akhiri Hidup Usai Bunuh Ibunya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BANGLI – Kasus suami bunuh istri terjadi di Kabupaten Bangli, Bali. Pria lansia, IKD (70) tega membunuh istrinya, NWM (66), Rabu (25/12/2024) sekitar pukul 22.15 Wita.

    Usai membunuh sang istri, IKD mengakhiri hidupnya.

    Polisi menemukan selendang dan kabel listrik yang masih aktif di lokasi ditemukannya jasad IKD.

    Pelaku diduga menjerat leher dengan selendang dan melilitkan kabel listrik yang masih aktif di kakinya.

    Kasus pembunuhan ini awalnya diketahui oleh salah satu anak korban yang tinggal di Jakarta.

    Diketahui pasutri ini memiliki dua anak.

    Anak pertama, perempuan, PEA tinggal di Jakarta, sementara anak kedua tinggal di Amerika Serikat.
     
    PEA mengetahui kejadian ini lewat CCTV yang memang terkoneksi dengan handphonenya. 

    Sehingga di manapun berada, dia bisa memantau kondisi di rumah orang tuanya di Bali.

    Mengutip Tribun Bali, Rabu (25/12/2024) malam, PEA yang sedang berada di Jakarta melihat melalui handphonenya sang ibu dalam keadaan terkapar di halaman rumah. 

    Saat itu PEA juga melihat ceceran darah.

    Khawatir dengan kondisi ibunya, PEA pun lalu menelepon orang dekatnya, IKW (42) untuk mengecek situasi rumah. 

    Kemudian KW langsung mengecek rumah korban bersama DEM (50), warga setempat. 

    Setelah sampai di rumah korban, mereka mendapati ibu PEA dalam kondisi terkapar. 

    Tak hanya itu, di dekat tubuh korban juga ditemukan sebuah palu. 

    IKW langsung menghubungi pihak kepolisian guna penanganan lebih lanjut.

    Sekitar 15 menit kemudian pihak kepolisian tiba di TKP dan dilakukan pengecekan terhadap suami korban. 

    Petugas melakukan olah TKP setelah peristiwa tewasnya WM yang dihabisi oleh suaminya, KD di Banjar/Desa Bunutin, Kecamatan/Kabupaten Bangli, Rabu (25/12/2024).

    Saat itu, suami korban (pelaku) diinformasikan masuk ke dalam kamar (jineng).

    Polisi melihat terduga pelaku juga sudah tidak bernyawa dengan cara gantung diri. 

    Dari TKP, polisi mengamankan sejumlah benda yang diduga digunakan pelaku dalam aksi pembunuhan istrinya.

    Serta benda yang digunakan pelaku saat mengakhiri hidupnya. Di antaranya palu, kayu reng sepanjang 60 sentimeter (Cm).

    Sementara untuk menghabisi dirinya, pelaku menjerat leher dengan selendang dan melilitkan kabel listrik yang masih aktif di kakinya.

    Kasatreskrim Polres Bangli, AKP I Gusti Ngurah Jaya Winangun mengungkapkan pelaku dan korban merupakan suami istri.

    Mereka hanya tinggal berdua karena kedua anaknya bekerja di Jakarta dan Amerika Serikat.

    “Korban dihabisi menggunakan sebuah palu dan batangan kayu, dengan cara memukulkan kayu dan palu di bagian tubuh korban berulangkali secara membabi buta,” ujar Winangun saat dikonfirmasi, Kamis (26/12/2024).

    “Usai menghabisi istrinya di pekarangan rumah, pelaku lalu mengakhiri hidup di tangga jineng,” lanjutnya.

    Surat Wasiat Berisi Curhatan Suami hingga Warisan

    Terkait pemicu persoalan, Winangun mengatakan pihaknya masih mendalami. Namun diduga ada selisih paham antara pelaku dan korban. 

    “Diduga sebelum peristiwa tersebut terjadi, keduanya sempat cekcok. Motifnya diduga hubungan suami istri ini tidak harmonis,” kata Winangun. 

    Polisi juga menemukan barang bukti berupa surat wasiat di tempat kejadian. 

    Isi surat wasiatnya terkait curahan hati (curhat) sang suami dan juga menyangkut warisan. 

    Dari TKP, polisi juga mengamankan sejumlah benda yang diduga digunakan pelaku dalam menghabisi istrinya yakni sebuah palu, sebuah kayu reng sepanjang 60 centimeter.

    Kemudian benda yang digunakan pelaku saat mengakhiri hidupnya, seperti selendang dan kabel listrik yang masih aktif.

    Polisi juga mengamankan barang bukti seperti gigi palsu, handphone, jajan yang sempat dibuat korban, hingga sandal. 

    Banyak Luka di Tubuh Korban

    Berdasarkan hasil pemeriksaan medis RSUD Bangli, ditemukan banyak sejumlah luka di tubuh NWM:

    Mulai dari dua luka robek di bawah mulut, di pipi sebelah kanan, pelipis mata kanan, pelipis mata kiri, dahi, dan luka-luka robek lainnya di sekujur tubuh korban. 

    Berikut sejumlah luka di tubuh korban:

    2 luka robek di bawah mulut dengan panjang 4 Cm dan 2 Cm
    luka robek di pipi sebelah kanan sepanjang 3 Cm
    luka robek di pelipis mata kanan sepanjang 3 Cm
    luka robek di pelipis mata kiri sepanjang 4 Cm
    3 luka robek di bagian dahi korban sepanjang 7 Cm, 3 Cm dan 3 Cm.
    2 luka robek di tangan kiri sepanjang 4 Cm dan 3 Cm
    luka robek di jari telunjuk tangan kiri sepanjang 2 Cm
    luka robek di jari tengah tangan kiri sepanjang 2 Cm.
    luka robek di siku tangan kiri sepanjang 3 Cm 
    luka-luka robek lainnya di sekujur tubuh korban. 

    Menurut keterangan kepolisian, kedua jenazah suami dan istri ini masih dititip di ruang jenazah RSUD Bangli.

    Saat ini masih menunggu anaknya pulang dari Jakarta untuk pemeriksaan selanjutnya serta acara penguburan atau pengabenan kedua jenazah. 

    Disclaimer

    Berita atau artikel ini tidak bertujuan untuk menginspirasi tindakan bunuh diri. 

    Pembaca yang merasakan tanda-tanda depresi dan memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit atau klinik yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa. Anda juga bisa simak hotline https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

    Sumber: (Tribun-Bali.com/weg)

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul CCTV Saksi Bisu Tragedi Kelam di Bangli, KD Gelap Mata & Habisi Istrinya, Luka Robek Sekujur Tubuh

  • Pasutri di Bali Ditemukan Tewas Mengenaskan usai Disebut Cekcok

    Pasutri di Bali Ditemukan Tewas Mengenaskan usai Disebut Cekcok

    Denpasar, Bali, CNN Indonesia

    Pasangan suami-istri (pasutri) ditemukan tewas di rumahnya, di Desa Bunutin, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali, pada Rabu (25/12).

    Istri dilaporkan berinisial NWM (60) dan suaminya IKD (70). IKD disebut menganiaya sang istri sebelum bunuh diri dengan menggantung diri.

    “Motifnya, permasalahan keluarga adanya ketidakcocokan dalam rumah tangga antara korban dan pelaku,” kata Kasi Humas Polres Bangli AKP, I Wayan Sarta pada Kamis (26/12).

    Wayan menuturkan insiden terkuak ketika pada Rabu sekitar pukul 22.15 WITA, saksi berinsial IKW ditelpon oleh anak korban berinisial NPE yang berada di Jakarta. Dalam percakapan telepon itu, NPE mengaku bahwa melihat ibunya telah terkapar di halaman rumahnya yang dilihat dari CCTV dengan darah yang sudah tercecer.

    NPE lantas meminta IKW segera mengecek ke rumahnya. Kemudian, saksi IKW dan saksi berinsial DEM sampai dirumah korban dan memang benar telah ditemukan IKW dalam keadaan terkapar dengan sebuah palu yang berada di atas pot dekat dengan posisi korban.

    Melihat hal tersebut, saksi IKW menghubungi pihak kepolisian guna penanganan lebih lanjut. Kemudian, selang waktu 15 menit pihak kepolisian tiba di TKP dan lalu dilakukan pengecekan. Dan ditemukan IKD telah tewas gantung diri di dalam kamar. 

    “Dan mendapati (IKD) dalam keadaan meninggal dunia dengan cara gantung diri,” ujar Wayan.

    Polisi pun menyita barang bukti seperti 1 buah palu, 1 buah kayu reng kayu dengan panjang 60 cm, selendang kain warna putih kuning sepanjang 1 meter, 2 pasang sandal, kabel listrik dengan panjang kurang lebih 2 meter, jajan atau biskuit, dan 1 buah handphone.

    Sementara itu, hasil pemeriksaan luar jenazah oleh petugas Rumah Sakit Umum (RSU) Bangli memaparkan NWM mengalami sejumlah luka robek di tubuhnya mulai dari kepala, di bawah mulut, pipi, dahi, tangan, dan sekujur tubuh lainnya.

    Kemudian, pemeriksaan jenazah IKD terdapat bekas jeratan di leher dengan panjang 32 cm, kaku pada sekujur tubuh mayat, dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.

    (kdf/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Gempa M 4,7 Terjadi di Banggai Sulteng

    Gempa M 4,7 Terjadi di Banggai Sulteng

    Jakarta

    Gempa bumi terjadi di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Kekuatan gempa mencapai 4,7 magnitudo.

    “Telah terjadi gempa bumi mag:4.7,” tulis BMKG seperti dilihat, Kamis (26/12/2024).

    Gempa terjadi sekitar pukul 21.57 WIB. Titik gempa berada di 0,43 lintang selatan dan 123,49 bujur timur.

    “Lokasi: Pusat gempa berada di darat 51 km utara Kabupaten Banggai,” jelasnya.

    Kedalaman gempa mencapai 10 Km. BMKG mengingatkan potensi gempa susulan yang mungkin terjadi.

    “Gempa ini dirasakan (MMI):II – III Luwuk,” imbuhnya.

    (taa/taa)

  • Puncak Arus Libur Natal, 250.470 Penumpang Padati Bandara Sultan Hasanuddin

    Puncak Arus Libur Natal, 250.470 Penumpang Padati Bandara Sultan Hasanuddin

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatatkan pertumbuhan jumlah penumpang pesawat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar mencapai 250.470 penumpang selama 18-25 Desember 2024 atau pada masa libur Nataru 2024/2025.

    Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Lukman F. Laisa menjelaskan jumlah penumpang transportasi udara di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin sejak tanggal 18 hingga 25 Desember ini terus meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 

    “Hingga saat ini jumlah penumpang domestik mencapai 250.470 penumpang, artinya tahun ini naik sebesar 3.4 % dibanding tahun lalu, begitu pula dengan penumpang internasional yang naik signifikan sebesar 64,5 % atau 7.156 penumpang,” kata Lukman, Kamis (26/12/2024). 

    Jumlah penumpang tertinggi di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin tercatat pada H-4, dengan puncak arus kedatangan dan keberangkatan terjadi pada 22 Desember 2024, mencapai 35.735 penumpang per hari. Lima destinasi utama penumpang dari Makassar adalah Jakarta, Surabaya, Denpasar, Palu, dan Kendari.

    Untuk mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang selama periode Natal dan Tahun Baru, PT Angkasa Pura Indonesia sebagai pengelola bandara telah memperluas area terminal guna memastikan pelayanan angkutan udara tetap optimal. 

    Luas terminal bandara yang awalnya 52.000 m² kini hampir dua kali lipat lebih besar dan akan terus dikembangkan hingga mencapai 166.000 m². Dengan pengembangan ini, kapasitas penumpang yang sebelumnya hanya sekitar 6 juta per tahun akan meningkat menjadi 15 juta per tahun.

    Mengenai kondisi cuaca, para penumpang diimbau untuk tidak khawatir, karena keselamatan penerbangan tetap menjadi prioritas utama.

  • Nataru 2025, Penerbangan Internasional di Indonesia Timur Melonjak

    Nataru 2025, Penerbangan Internasional di Indonesia Timur Melonjak

    Jakarta, CNBC Indonesia – Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa melaksanakan monitoring pengendalian transportasi Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 untuk memastikan kelancaran, keselamatan dan keamanan transportasi di Indonesia Timur, khususnya di Makassar, Sulawesi Selatan pada 25-26 Desember 2024.

    Berdasarkan data petugas posko Nataru, jumlah penumpang transportasi udara di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin sejak tanggal 18 hingga 25 Desember 2024 terus meningkat.

    “Hingga saat ini jumlah penumpang domestik mencapai 250.470 penumpang. Artinya tahun ini naik sebesar 3,4% dibanding tahun lalu, begitu pula dengan penumpang internasional yang naik signifikan sebesar 64,5% atau 7.156 penumpang,” ujar Lukman dalam keterangan tertulisnya, dikutip Kamis (26/12/2024).

    Adapun jumlah penumpang terbanyak, lanjutnya, jatuh pada H-4 Natal 2024. “Arus puncak kedatangan dan keberangkatan di bandara ini terjadi pada 22 Desember 2024 yaitu mencapai 35.735 penumpang per hari. Adapun 5 tujuan terbanyak penumpang dari Makassar ini adalah ke Jakarta, Surabaya, Denpasar, Palu dan Kendari,” jelasnya.

    Untuk mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang pada periode nataru ini, PT. Angkasa Pura Indonesia selaku pengelola bandar udara telah melakukan perluasan area terminal, sehingga pemenuhan pelayanan angkutan udara tetap berjalan dengan optimal.

    Bandara Internasional Sultan Hasanuddin yang sebelumnya memiliki luas 52.000 m2 telah diperluas dan dioperasionalkan hampir 2 kali lipat dibanding sebelumnya. Dan ini akan terus dikembangkan lagi menjadi 166.000 m2, sehingga dari yang sebelumnya dapat menampung sekitar 6 juta penumpang per tahun, akan meningkat menjadi 15 juta penumpang per tahunnya.

    Sementara terkait perubahan cuaca, Lukman meminta kepada para penumpang untuk tidak perlu khawatir. Dia pun memastikan faktor keselamatan tetap menjadi prioritas dalam penerbangan.

    “Bagi para penumpang yang hendak bepergian menggunakan pesawat udara tidak perlu kuatir akan terjadinya perubahan cuaca, karena faktor keselamatan tetap menjadi prioritas dalam penerbangan. Semoga perjalanan anda menyenangkan dan bisa berkumpul dengan keluarga,” ucap dia.

    Selain di bandara, Plt. Dirjen Hubud juga memantau moda transportasi lain di wilayah Makassar, seperti di Pelabuhan Soekarno-Hatta dan Terminal Makassar Metro. Secara umum dapat disampaikan bahwa pelaksanaan angkutan Nataru berjalan dengan baik dan tidak ada kendala berarti.

    Pada peninjauan di Pelabuhan Soekarno-Hatta, rute dengan penumpang terbanyak dilayani dari Makassar yaitu ke Baubau, Tanjung Perak, Labuan Bajo, Maumere, dan Parepare. Puncaknya yakni pada tanggal 20 Desember 2024, dengan jumlah 2.442 penumpang datang, 2.716 penumpang lanjutan, dan 3.848 penumpang berangkat.

    Sementara Terminal Metro Makassar, melayani rute dari Makassar yaitu Toraja, Palopo, Mangkutana, Palu, Mamuju, Luwu, Morowali, Gorontalo dan Manado.

    “Armada yang melayani perjalanan antar kota disini cukup bagus ya, dan puncaknya pada tanggal 23 Desember 2024 sebesar 3.814 penumpang dari Terminal Metro Makassar,” pungkasnya.

    (hoi/hoi)

  • BMKG prakirakan cuaca di kota-kota besar pada umumnya diguyur hujan

    BMKG prakirakan cuaca di kota-kota besar pada umumnya diguyur hujan

    Ilustrasi – Pengendara sepeda motor menerobos genangan air saat hujan deras di Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (22/11/2024). ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo

    BMKG prakirakan cuaca di kota-kota besar pada umumnya diguyur hujan
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 26 Desember 2024 – 08:05 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di sebagian besar wilayah di Indonesia pada Kamis berpotensi diguyur hujan. 

    “Di wilayah Jawa, untuk Jakarta, Serang, dan Bandung diprakirakan hujan ringan. Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya diperkirakan hujan lebat disertai kilat,” kata prakirawan BMKG Syndhy Indah P dalam siaran prakiraan cuaca di Jakarta.

    Adapun di wilayah Sumatera hujan ringan hingga sedang diprakirakan terjadi di Medan, Padang, Tanjung Pinang, Pekanbaru, Palembang, Pangkal Pinang dan Lampung. Sementara Aceh dan Jambi diprakirakan berawan. Adapun Bengkulu berpotensi hujan lebat dengan intensitas tinggi disertai petir.

    “Di wilayah Denpasar dan Mataram diprakirakan diguyur hujan ringan hingga sedang. Kupang diperkirakan hujan lebat,” kata dia.

    Selanjutnya, kata dia, di wilayah Kalimantan berpotensi turun hujan dengan intensitas lebat disertai petir dan angin kencang di Tanjung Selor, Palangkaraya, dan Samarinda. Untuk wilayah Pontianak dan Banjarmasin berpotensi diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. 

    Berpindah ke wilayah Sulawesi, lanjutnya, wilayah Mamuju, Gorontalo, Makassar, Palu, dan Kendari berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Sementara Manado berpotensi hujan lebat disertai kilat.

    Di wilayah Indonesia Timur, kata dia, secara umum diprakirakan diguyur hujan ringan hingga sedang seperti di Sorong, Nabire, Ambon, Jayapura, Jayawijaya, Ternate, Manokwari, dan Jayawijaya berpotensi hujan ringan hingga sedang. Adapun Merauke berpotensi hujan lebat disertai kilat.

    “Bagi yang ingin mengetahui cuaca secara khusus yang diperbaharui setiap tiga jam dapat memantau di aplikasi BMKG,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Daftar Harga BBM Non-Subsidi Per 1 Desember 2024 di Seluruh Indonesia – Halaman all

    Daftar Harga BBM Non-Subsidi Per 1 Desember 2024 di Seluruh Indonesia – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) Umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).

    Kepmen ESDM itu, bernomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

    Rincian harga BBM per 1 Desember 2024 masing-masing wilayah tidak sama. Perbedaan harga BBM ini dipengaruhi oleh besaran Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) di masing-masing daerah.

    Berikut ini rincian harga BBM Pertamina nonsubsidi per 1 Desember 2024:

    Aceh

    Pertamax Rp 12.100
    Pertamax Turbo Rp 13.550
    Pertamax Petrashop Rp 12.000
    Dexlite Rp 13.400
    Pertamina Dex Rp 13.800

    Free Trade Zone (FTZ) Sabang

    Pertamax: Rp 11.100
    Dexlite: Rp 12.300
    Pertamax Petrashop Rp 11.000

    Sumatera Utara

    Pertamax: Rp 12.400
    Pertamax Turbo: Rp 13.850
    Dexlite: Rp 13.700
    Pertamina Dex: Rp 14.100
    Pertamax Petrashop Rp 12.300

    Sumatera Barat

    Pertamax: Rp 12.650
    Pertamax Turbo: Rp 14.150
    Dexlite: Rp 14.000
    Pertamina Dex: Rp 14.400
    Pertamax Petrashop Rp 12.550

    Riau

    Pertamax: Rp 12.650
    Pertamax Turbo: Rp 14.150
    Dexlite: Rp 14.000
    Pertamina Dex: Rp 14.400
    Pertamax Petrashop Rp 12.550

    Kepulauan Riau

    Pertamax: Rp 12.650
    Pertamax Turbo: Rp 14.150
    Dexlite: Rp 14.000
    Pertamina Dex: Rp 14.400
    Pertamax Petrashop Rp 12.550

    Free Trade Zone (FTZ) Batam

    Pertamax: Rp 11.500
    Pertamax Turbo: Rp 12.870
    Dexlite: Rp 12.800
    Pertamina Dex: Rp 13.100
    Pertamax Petrashop Rp 11.400

    Jambi

    Pertamax: Rp 12.400
    Pertamax Turbo: Rp 13.850
    Dexlite: Rp 13.700
    Pertamina Dex: Rp 14.100
    Pertamax Petrashop Rp 12.300

    Bengkulu

    Pertamax: Rp 12.650
    Pertamax Turbo: Rp 14.150
    Dexlite: Rp 14.000
    Pertamina Dex: Rp 14.400
    Pertamax Petrashop Rp 12.550

    Sumatera Selatan

    Pertamax: Rp 12.400
    Pertamax Turbo: Rp 13.850
    Dexlite: Rp 13.700
    Pertamina Dex: Rp 14.100
    Pertamax Petrashop Rp 12.300

    Bangka Belitung

    Pertamax: Rp 12.400
    Pertamax Turbo: Rp 13.850
    Dexlite: Rp 13.700
    Pertamina Dex: Rp 14.100
    Pertamax Petrashop Rp 12.300

    Lampung

    Pertamax: Rp 12.400
    Pertamax Turbo: Rp 13.850
    Dexlite: Rp 13.700
    Pertamina Dex: Rp 14.100
    Pertamax Petrashop Rp 12.300

    Jakarta

    Pertamax Rp 12.100
    Pertamax Turbo Rp 13.550
    Pertamax Green 95: Rp 13.150
    Dexlite Rp 13.400
    Pertamina Dex Rp 13.800
    Pertamax Petrashop Rp 12.000

    Banten

    Pertamax Rp 12.100
    Pertamax Turbo Rp 13.550
    Pertamax Green 95: Rp 13.150
    Dexlite Rp 13.400
    Pertamina Dex Rp 13.800
    Pertamax Petrashop Rp 12.000

    Jawa Barat

    Pertamax Rp 12.100
    Pertamax Turbo Rp 13.550
    Pertamax Green 95: Rp 13.150
    Dexlite Rp 13.400
    Pertamina Dex Rp 13.800
    Pertamax Petrashop Rp 12.000

    Jawa Tengah

    Pertamax Rp 12.100
    Pertamax Turbo Rp 13.550
    Pertamax Green 95: Rp 13.150
    Dexlite Rp 13.400
    Pertamina Dex Rp 13.800
    Pertamax Petrashop Rp 12.000

    Yogyakarta

    Pertamax Rp 12.100
    Pertamax Turbo Rp 13.550
    Pertamax Green 95: Rp 13.150
    Dexlite Rp 13.400
    Pertamina Dex Rp 13.800
    Pertamax Petrashop Rp 12.000

    Jawa Timur

    Pertamax Rp 12.100
    Pertamax Turbo Rp 13.550
    Pertamax Green 95: Rp 13.150
    Dexlite Rp 13.400
    Pertamina Dex Rp 13.800
    Pertamax Petrashop Rp 12.000

    Bali

    Pertamax Rp 12.100
    Pertamax Turbo Rp 13.550
    Pertamax Green 95: Rp 13.150
    Dexlite Rp 13.400
    Pertamina Dex Rp 13.800
    Pertamax Petrashop Rp 12.000

    Nusa Tenggara Barat

    Pertamax Rp 12.100
    Pertamax Turbo Rp 13.550
    Pertamax Green 95: Rp 13.150
    Dexlite Rp 13.400
    Pertamina Dex Rp 13.800
    Pertamax Petrashop Rp 12.000

    Nusa Tenggara Timur

    Pertamax Rp 12.100
    Pertamax Turbo Rp 13.550
    Pertamax Green 95: Rp 13.150
    Dexlite Rp 13.400
    Pertamina Dex Rp 13.800
    Pertamax Petrashop Rp 12.000

    Kalimantan Barat

    Pertamax Rp 12.400
    Pertamax Turbo Rp 13.850
    Pertamax Green 95: Rp 13.150
    Dexlite Rp 13.700
    Pertamina Dex Rp 14.100
    Pertamax Petrashop Rp 12.300

    Kalimantan Tengah

    Pertamax Rp 12.400
    Pertamax Turbo Rp 13.850
    Pertamax Green 95: Rp 13.150
    Dexlite Rp 13.700
    Pertamina Dex Rp 14.100
    Pertamax Petrashop Rp 12.300

    Kalimantan Selatan

    Pertamax: Rp 12.650
    Pertamax Turbo: Rp 14.150
    Dexlite: Rp 14.000
    Pertamina Dex: Rp 14.400
    Pertamax Petrashop Rp 12.550

    Kalimantan Timur

    Pertamax: Rp 12.400
    Pertamax Turbo: Rp 13.850
    Dexlite: Rp 13.700
    Pertamina Dex: Rp 14.100
    Pertamax Petrashop Rp 12.300

    Kalimantan Utara

    Pertamax: Rp 12.650
    Pertamax Turbo: Rp 14.150
    Dexlite: Rp 14.000
    Pertamina Dex: Rp 14.400
    Pertamax Petrashop Rp 12.300

    Sulawesi Utara

    Pertamax: Rp 12.400
    Pertamax Turbo: Rp 13.850
    Dexlite: Rp 13.700
    Pertamina Dex: Rp 14.100
    Pertamax Petrashop Rp 12.300

    Gorontalo

    Pertamax: Rp 12.400
    Pertamax Turbo: Rp 13.850
    Dexlite: Rp 13.700
    Pertamina Dex: Rp 14.100
    Pertamax Petrashop Rp 12.300

    Sulawesi Tengah

    Pertamax: Rp 12.400
    Pertamax Turbo: Rp 13.850
    Dexlite: Rp 13.700
    Pertamina Dex: Rp 14.100
    Pertamax Petrashop Rp 12.300

    Sulawesi Tenggara

    Pertamax: Rp 12.400
    Pertamax Turbo: Rp 13.850
    Dexlite: Rp 13.700
    Pertamina Dex: Rp 14.100
    Pertamax Petrashop Rp 12.300

    Sulawesi Barat

    Pertamax: Rp 12.400
    Pertamax Turbo: Rp 13.850
    Dexlite: Rp 13.700
    Pertamina Dex: Rp 14.100
    Pertamax Petrashop Rp 12.300

    Maluku

    Pertamax: Rp 12.400
    Dexlite: Rp 13.700
    Pertamax Petrashop Rp 12.300

    Maluku Utara

    Pertamax: Rp 12.400
    Dexlite: Rp 13.700
    Pertamax Petrashop Rp 12.300

    Papua

    Pertamax: Rp 12.400
    Pertamax Turbo: Rp 13.850
    Dexlite: Rp 13.700
    Pertamax Petrashop Rp 12.300

    Papua Barat

    Pertamax: Rp 12.400
    Dexlite: Rp 13.700
    Pertamina Dex: Rp 14.100
    Pertamax Petrashop Rp 12.300

    Papua Selatan

    Pertamax Rp 12.400
    Dexlite: Rp 13.700
    Pertamax Petrashop Rp 12.300

    Papua Pegunungan

    Pertamax Rp 12.400
    Dexlite: Rp 13.700
    Pertamax Petrashop Rp 12.300

    Papua Tengah

    Pertamax Rp 12.400
    Dexlite: Rp 13.700
    Pertamax Petrashop Rp 12.300

    Papua Barat Daya

    Pertamax Rp 12.400
    Dexlite: Rp 13.700
    Pertamina Dex: Rp 14.100
    Pertamax Petrashop Rp 12.300