provinsi: SULAWESI TENGAH

  • Ray Sahetapy Sempat Berwasiat Ingin Dimakamkan di Sulawesi

    Ray Sahetapy Sempat Berwasiat Ingin Dimakamkan di Sulawesi

    JAKARTA – Mendiang Ray Sahetapy akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan pada Jumat, 4 April.

    Namun adik Ray Sahetapy, Charly Sahetapy, mengatakan kakaknya sebetulnya ingin dimakamkan di kampung halamannya di Sulawesi Tengah.

    “Anak-anak soalnya yang minta untuk dimakamkan di sini. Iya, benar dia yang minta (dimakamkan di Sulawesi). Jadi, itu udah lama,” kata Charly Sahetapy di Rumah Duka Sentosa, Senen, Jakarta Pusat, Rabu, 2 April.

    “Karena kita punya keluarga Sahetapy Nelwan. Nelwan itu Manado. Sahetapy Ambon. Ada makam khusus kita ada di sana. Dari kakek nenek saya, kemudian ayah ibu saya di situ. Dia minta juga (dimakamin) di situ,” lanjutnya.

    Sebelum meninggal, Ray Sahetapy sempat beberapa kali menyampaikan keinginannya untuk kembali ke sana.

    “Dan ‘saya nanti akan kembali di sini’. Udah berulang-ulang sama saudara-saudara dia ngomong juga gitu. Tapi anak-anaknya, mereka juga kepengin nanti bersihin kuburannya,” tutur Charly.

    Tapi pihak keluarga memberikan waktu bagi anak-anak Ray Sahetapy untuk merawat makamnya di Jakarta sebelum nantinya dipindahkan ke Sulawesi.

    “Oke deh, kita kasih waktu 1-2 tahun (dimakamkan di Tanah Kusir). Nanti sesuai dengan amanah dia, mungkin kita akan pindahin ke sana. Mungkin ya, nanti dilihat perkembangan,” bebernya.

    “2 tahun kan cukup lama. Jadi, kita lihat perkembangan itu. Jadi kita tetap masih ikuti apa keinginan anak-anaknya dulu,” pungkasnya.

  • Ray Sahetapy Dimakamkan di Tanah Kusir, Disalatkan di Masjid Istiqlal

    Ray Sahetapy Dimakamkan di Tanah Kusir, Disalatkan di Masjid Istiqlal

    Jakarta, Beritasatu.com – Putra dari almarhum Ray Sahetapy, Muhammad Raya Sahetapy, memberikan penjelasan terkait pemakaman sang ayah yang akan dilakukan pada hari Jumat (4/4/2025) di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

    Raya Sahetapy mengungkapkan, jenazah Ray Sahetapy akan disalatkan terlebih dahulu di Masjid Istiqlal setelah Salat Jumat, sebelum dimakamkan di TPU Tanah Kusir.

    “Jadi jenazah ayah akan dimakamkan setelah Salat Jumat di Masjid Istiqlal. Ayah akan disalatkan terlebih dahulu,” ujar Raya Sahetapy dikutip dari channel YouTube, Rabu (2/4/2025).

    Raya menjelaskan, alasan pemakaman baru dapat dilakukan pada hari Jumat adalah karena pihak keluarga masih menunggu kedatangan kakaknya yang berada di Amerika Serikat.

    “Kenapa hari Jumat? Karena kami masih harus menunggu kakak dari Amerika, sehingga baru bisa melakukan pemakaman pada hari Jumat,” lanjutnya.

    Selain itu, Raya juga membeberkan permintaan terakhir dari ayahnya terkait pemakaman. Meski Ray Sahetapy ingin dimakamkan di Palu, tepatnya di makam keluarga Sahetapy di Sibowi, Palu, keluarga memutuskan untuk mengikuti prosesi pemakaman secara Islam di Jakarta.

    “Permintaan ayah itu adalah untuk dimakamkan di Palu, karena ada makam keluarga di sana. Namun, karena mengikuti aturan agama Islam, jenazah harus segera dimakamkan,” tambah Raya.

    Meski begitu, Raya menambahkan keluarga berencana untuk memindahkan jenazah Ray Sahetapy ke Palu setelah satu hingga dua tahun.

    “Mungkin setelah satu atau dua tahun, baru jenazah akan dipindahkan ke Palu,” tutup Raya Sahetapy soal pemakaman sang ayah, Ray Sahetapy.

  • Mayoritas kota besar masih hujan ringan-berpetir pada H+3 Lebaran

    Mayoritas kota besar masih hujan ringan-berpetir pada H+3 Lebaran

    logo BMKG

    Mayoritas kota besar masih hujan ringan-berpetir pada H+3 Lebaran
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 02 April 2025 – 06:15 WIB

    Elshinta.com – Hujan berintensitas ringan hingga yang disertai petir diprakirakan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengguyur sebagian besar kota di Indonesia pada H+3 Lebaran Idul Fitri 2025, Rabu, sehingga semua pihak diminta mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang dapat menyertainya.

    Prakirawati BMKG Clara Dea dalam siaran daring yang diikuti di Jakarta, Rabu, menjabarkan potensi hujan berintensitas ringan atau dengan curah hujan kurang dari 2,5 mm per jam diprakirakan mengguyur Padang, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Banda Aceh, Bengkulu, Serang, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Pontianak, Gorontalo, Kendari, Ternate, Ambon, Sorong, Nabire, Jayawijaya, dan Jayapura. Hujan berintensitas sedang atau curah hujan lebih dari 4,0 mm per jam diprediksi akan mengguyur Kota Medan, Bandung, Semarang, Denpasar, Mataram, Kupang, Banjarmasin, Makassar, Palu, dan Manado.

    Hujan deras disertai petir dengan curah hujan lebih dari 5,0 mm per jam diprakirakan mengguyur Kota Palembang, Jambi, Bandar Lampung, Pangkal Pinang, Palangka Raya, Samarinda, Tanjung Selor, Mamuju, Manokwari, dan Merauke. Prakirawati BMKG secara rinci memaparkan bahwa meratanya hujan yang juga berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem tersebut dipicu oleh sejumlah dinamika atmosfer di dalam kawasan ataupun sekitar wilayah Indonesia.

    BMKG mendapati keberadaan sirkulasi siklonik di Samudera Hindia barat daya Banten. Kemudian juga memanjang di Sumatera Utara – Bengkulu, pesisir selatan Jawa Barat – Jawa Timur, perairan Selatan NTT – Laut Timur, pesisir utara Kalimantan – Sulawesi Utara, Laut Banda-Papua Tengah.

    Dalam hal ini konvergensi angin juga dideteksi berada dari Laut China Selatan, Teluk Thailand, Samudera Hindia selatan Banten, Laut Arafuru, dan juga di Samudera Pasifik utara Papua Barat.

    Sumber : Antara

  • 3 Polisi di Muna Barat Dikeroyok, 6 Warga Jadi Tersangka, Bagaimana Nasib 2 Oknum TNI yang Terlibat? – Halaman all

    3 Polisi di Muna Barat Dikeroyok, 6 Warga Jadi Tersangka, Bagaimana Nasib 2 Oknum TNI yang Terlibat? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polres Muna Sulawesi Tenggara (Sultra) menetapkan 6 tersangka atas kasus dugaan penganiayaan terhadap 3 anggota polisi yang bertugas pengamanan malam takbiran.

    Sebelumnya, Polres Muna mengamankan 9 warga sipil yang terlibat dalam kasus pengeroyokan polisi ini.

    Penganiayaan yang diduga juga melibatkan 2 oknum TNI ini terjadi di depan Gerbang masuk Polsek Tiworo Tengah yang terletak di Desa Wapae, Kecamatan Tiworo Tengah, Kabupaten Muna Barat, pada Senin (31/3/2025).

    Adapun 3 anggota polisi yang menjadi korban penganiayaan antara lain Bripda H dan Briptu RS personel Polsek Tiworo Tengah, dan Bripda AMP anggota Brimobda Sultra.

    “Setelah melalui tahapan pemeriksaan dan penyelidikan terkait insiden tersebut, 9 orang yang diamankan saat kejadian terdapat 6 berstatus tersangka dan 3 saksi,” kata Kasi Humas Polres Muna, Ipda Bahruddin pada Senin (1/4/2025), dilansir TribunnewsSultra.com.

    Salah satu dari 6 tersangka adalah anak di bawah umur, sehingga pihak kepolisian akan melakukan koordinasi terkait proses hukumnya.

    Sementara itu, prajurit TNI inisial AN yang bertugas di Den Intel KOREM Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), dan Pratu R yang bertugas di Kodim Kendari, Sultra, juga sudah diamankan pihak polisi militer terkait kasus dugaan pengeroyokan ini.

    Pemicu Pengeroyokan

    Pengeroyokan ini berawal saat para personel kepolisian melakukan pengamanan malam takbiran menjelang Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi.

    Bahruddin mengungkapkan bahwa mulanya, aparat kepolisian menegur pemotor berknalpot brong yang digeber-geber depan Polsek.

    “Awalnya anggota menegur pemotor yang beberapa kali menggeber knalpot racingnya depan Polsek, hingga akhirnya ditegur oleh anggota,” ujar Bahruddin pada Senin (31/3/2025), dilansir TribunnewsSultra.com.

    Tak berhenti di situ, warga tersebut juga melawan dan membawa kelompoknya hingga akhirnya pengeroyokan tak bisa terelakan.

    Akibatnya, 2 polisi mendapat perawatan medis, sedangkan 1 personel harus dilarikan ke RSUD Muna Barat untuk mendapat pertolongan medis.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Polisi Tetapkan Enam Warga Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penganiayaan Personel Polisi di Muna Barat

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunnewsSultra.com/La Ode Ahlun Wahid)

  • Ray Sahetapy Akan Disalatkan di Masjid Istiqlal sebelum Dimakamkan

    Ray Sahetapy Akan Disalatkan di Masjid Istiqlal sebelum Dimakamkan

    Jakarta, Beritasatu.com – Aktor Ray Sahetapy yang meninggal dunia pada Selasa (1/4/2025) akan dimakamkan di Jakarta pada Jumat (4/4/2025). Sebelum dimakamkan, jenazah pemilik nama lengkap Ferenc Raymond Sahetapy itu akan disalatkan di Masjid Istiqlal Jakarta.

    Hal itu diungkapkan oleh salah satu anak Ray Sahetapy, Muhammad Raya Sahetapy, dalam Instagram story pribadinya, dikutip Rabu (2/4/2025).

    “Almarhum disemayamkan di rumah duka Sentosa RSPAD dan akan dimakamkan pada Jumat setelah salat Jumat, dan almarhum akan disalati di Masjid Istiqlal pada Jumat nanti sebelum dimakamkan,” tulis Raya Sahetapy.

    Raya juga mengucapkan terimakasih atas ucaan duka cita dan juga doa untuk ayahnya. Almarhum rencananya akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

    Sebelumnya, Ray Sahetapy sempat berwasiat meminta dimakamkan di kampung halamannya di Sulawesi Tengah. Namun, keinginan tersebut untuk saat ini belum bisa dipenuhi. Anak-anak almarhum meminta agar ayah mereka dimakamkan di Jakarta agar lebih mudah untuk berziarah dan merawat makamnya.

    Meski demikian, keluarga tetap menghormati wasiat Ray Sahetapy dan berencana memindahkan makamnya ke Sulawesi Tengah.

    “Kami akan beri waktu sekitar 1-2 tahun. Sesuai dengan keinginan almarhum, setelah itu mungkin makamnya akan dipindahkan ke kampung halaman, tetapi masih melihat perkembangan ke depan,” jelas adik kandung Ray Sahetapy, Charly.

  • Kasus Warga dan TNI Keroyok Polisi di Muba, 6 Orang Jadi Tersangka

    Kasus Warga dan TNI Keroyok Polisi di Muba, 6 Orang Jadi Tersangka

    Kendari, Beritasatu.com – Sebanyak enam orang sipil menjadi tersangka buntut kasus sekelompok warga dan dua anggota TNI mengeroyok tiga polisi di depan Mapolsek Tiworo Tengah, Kabupaten Muna Barat (Muba), Sulawesi Tenggara (Sultra) yang sempat viral di media sosial.

    “Dari sembilan saksi yang kita periksa, sementara terindikasi masih enam (tersangka), yang lain masih kita dalami. Keenam tersangka saat ini masih ditahan,” kata Kapolda Sultra Irjen Dwi Irianto di Kendari, dikutip dari Antara, Rabu (2/4/2025).

    Ketiga polisi yang menjadi korban pengeroyokan, adalah Bripda Hendi dan Bripdu Supriadi yang merupakan personel Polres Muna, serta Bripda Abdi Mah Putra dari Satuan Brimob Polda Sultra.

    Pengeroyokan terjadi saat ketiga polisi melakukan pengamanan malam takbiran Idulfitri 1446 Hijriah pada Senin (31/3/2025) dini hari di depan Mapolsek Tiworo Tengah.

    Peristiwa yang melibatkan sekelompok warga dan dua prajurit TNI tersebut mengakibatkan tiga polisi mengalami luka-luka. Dua anggota TNI diduga terlibat pengeroyokan, yakni Serda AN, anggota Datasemen Intel Korem Palu dan Pratu R, anggota Kodim Kendari.

    Dugaan keterlibatan dua anggota TNI dalam insiden ini telah ditangani oleh polisi militer (POM). 

    Komandan Korem (Dandrem) 143 Haluoleo Brigjen TNI R Wahyu Sugiarto mengungkapkan pihaknya akan menindak lanjuti kasus tersebut dengan tegas.

    “Yang jelas ini masih dalam proses. Namun, jika melihat dari unsur yang ada, ini sudah masuk pelanggaran. Proses hukum akan kami tindaklanjuti,” ujarnya.

    Menurut Wahyu, TNI tidak akan memberikan perlindungan bagi personel yang melanggar hukum. “Semua yang terlibat akan diproses sesuai hukum yang berlaku,” ujarnya terkait kasus pengeroyokan tiga polisi oleh warga dan anggota TNI.

  • Kerap Mabuk dan Pukuli Istri, Pria di Sulteng Dibunuh 2 Anak Kandung

    Kerap Mabuk dan Pukuli Istri, Pria di Sulteng Dibunuh 2 Anak Kandung

    Morowali Utara

    Kakak beradik berinisial MK (20) dan SL (19) membunuh ayah kandungnya berinisial AL (48). Warga Morowali Utara (Morut), Sulawesi Tengah (Sulteng) itu tega membunuh ayahnya karena korban kerap mabuk hingga memukul ibu dan adik perempuannya.

    Kasus pembunuhan itu terjadi di Desa Lembontonara, Kecamatan Mori Utara pada Selasa (1/4) sekitar pukul 08.30 Wita. Keduanya diduga sudah lama menyimpan dendam atas perbuatan ayahnya itu.

    “Motifnya karena ayah (korban) sering mabuk dan memukul ibu kandung dan adik perempuan kedua pelaku. Kedua pelaku dendam sejak lama,” kata Kapolres Morowali Utara AKBP Reza Khomeini dilansir detikSulsel, Rabu (2/4/2025).

    Kedua pelaku menebas korban secara bergantian hingga meninggal di tempat kejadian perkara (TKP) dengan luka serius di kepala dan wajah. Kedua pelaku sempat melarikan diri ke Desa Tomata, Kecamatan Mori Atas usai membunuh korban.

    “Kedua pelaku berikut barang bukti telah diamankan dan kasusnya dilimpahkan di Satreskrim Polres Morowali Utara,” imbuhnya.

    Keduanya meminjam parang di warung milik JL dengan alasan akan menggunakan parang untuk memotong ular. Kakak-adik itu lalu menyerang korban di sebuah warung.

    (jbr/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Keluarga Tunda Wasiat Ray Sahetapy untuk Dimakamkan di Sulteng

    Keluarga Tunda Wasiat Ray Sahetapy untuk Dimakamkan di Sulteng

    Jakarta, Beritasatu.com –  Wasiat Ray Sahetapy untuk dimakamkan di Sulawesi Tengah ternyata belum bisa langsung dipenuhi oleh keluarganya. Meski semasa hidupnya almarhum telah berulang kali menyampaikan keinginannya itu, pihak keluarga memutuskan untuk sementara memakamkannya di Jakarta.

    Adik kandung Ray Sahetapy, Charly Sahetapy, menjelaskan bahwa sang aktor ingin dimakamkan di kampung halamannya karena alasan keluarga. “Kita punya keluarga besar Sahetapy Nelwan. Nelwan itu Manado, Sahetapy Ambon. Ada makam khusus keluarga di sana, dari kakek nenek hingga orang tua kami dimakamkan di situ. Dia juga ingin dimakamkan di sana,” ujar Charly di Rumah Duka Sentosa (Gatot Subroto), Jakarta Pusat, Rabu (2/4/2025). 

    Keinginan itu, kata Charly, bukan hanya disampaikan sekali dua kali, melainkan berkali-kali sebelum almarhum meninggal dunia. “Dia selalu bilang, ‘saya nanti akan kembali di sini.’ Itu sudah berulang kali ia sampaikan ke saudara-saudara,” lanjutnya.

    Karangan bunga untuk Ray Sahetapy di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Rabu, 2 April 2025. – (Beritasatu.com/Sella Rizky)

    Namun, wasiat Ray Sahetapy harus ditunda karena anak-anak almarhum meminta agar ayah mereka dimakamkan lebih dekat, yakni di TPU Tanah Kusir, Bintaro, Jakarta Selatan, pada Jumat (4/4/2025). “Anak-anaknya ingin makam ayah mereka berada di Jakarta agar lebih mudah untuk berziarah dan merawatnya,” ungkap Charly.

    Meski demikian, keluarga tetap berkomitmen untuk menghormati wasiat Ray Sahetapy dengan berencana memindahkan makamnya ke Sulawesi Tengah di masa mendatang. Hanya saja, rencana itu tidak akan dilakukan dalam waktu dekat.

    “Kami akan beri waktu sekitar satu sampai dua tahun. Setelah itu, sesuai dengan keinginannya, mungkin makamnya akan dipindahkan ke kampung halaman. Tapi semua masih melihat perkembangan ke depan,” jelas Charly.

    Dengan keputusan  wasiat Ray Sahetapy ini, keluarga berusaha menyeimbangkan antara menghormati keinginan almarhum dan mempertimbangkan keinginan anak-anaknya. “Dua tahun bukan waktu yang sebentar. Kami akan melihat dahulu bagaimana nanti. Untuk saat ini, kami mengikuti permintaan anak-anaknya lebih dahulu,” pungkasnya.

  • Detik-detik 3 Anggota Polisi Dianiaya Oknum TNI saat Amankan Malam Lebaran, 6 Orang Jadi Tersangka – Halaman all

    Detik-detik 3 Anggota Polisi Dianiaya Oknum TNI saat Amankan Malam Lebaran, 6 Orang Jadi Tersangka – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebanyak tiga anggota polisi diduga menjadi korban penganiayaan dua oknum TNI di Kabupaten Muna Barat, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). 

    Mereka yakni Bripda H dan Briptu RS anggota personil Polsek Tiworo Tengah, serta Bripda AMP anggota Brimobda Sulawesi Tenggara.

    Akibat kejadian ini, satu dari tiga korban harus menjalani perawatan intensif di RSUD Kabupaten Muna Barat akibat pendarahan pada area hidung dan mulut

    Mengutip TribunnewsSultra.com, dua anggota TNI yang diduga terlibat penganiayaan adalah Serda AN anggota Den Intel Korem Palu, Sulawesi Tengah, dan Pratu R, anggota Kodim Kendari. 

    Penganiayaan itu berlangsung ketika tiga petugas polisi mengamankan malam takbiran Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, Senin (31/3/2025) sekira pukul 00.30 Wita. 

    Peristiwa itu terjadi di depan Kantor Polsek Tiworo Tengah, Desa Wapae, Kecamatan Tiworo Tegah, Kabupaten Muna Barat. 

    Kejadian bermula saat sejumlah warga menggeber-geber sepeda motor di depan Kantor Polsek Tiworo Tengah. 

    Ketika petugas berupaya mengamankan sejumlah warga tersebut, tiba-tiba terjadi aksi pemukulan terhadap anggota polisi. 

    Diduga pelaku penganiayaan adalah oknum TNI dan warga. 

    Buntut kejadian ini, dua oknum TNI yang terlibat telah diamankan dan akan diberi sanksi. 

    Serda AN dan Pratu R kini ditangani Korem 143 Haluoleo Kendari bersama Detasemen Polisi Militer (Denpom). 

    Kasi Intel Korem 143 Haluoleo Kendari, Kolonel Inf Gatot Teguh Waluyo menegaskan pihaknya akan menindak tegas Serda AN dan Pratu R sesuai aturan di militer. 

    Gatot menjelaskan, penganiayaan itu dipicu kesalahpahaman. 

    Kendati demikian, Gatot menegaskan pihaknya tidak akan menolerir aksi pemukulan tiga anggota polisi tersebut. 

    “Sudah pak. Intinya ada kesalahpahaman terkait permasalahan itu, untuk anggota tetap akan diproses sesuai aturan yang ada,” ungkapnya saat dikonfirmasi Selasa (01/4/2025)

    “Tadi Kapolda dan Danrem langsung turun kelapangan menyelesaikan hal tersebut,” lanjutnya.

    Jika terbukti melanggar, Pratu R akan dikenai sanksi oleh pihak Korem 143. 

    Sedangkan Serda AN akan dibawa ke Kendati untuk diterbangkan ke Palu, Sulawesi Tengah.

    “Kita gak ada ragu-ragu untuk memproses anggota yang salah. Yang dari palu besok pagi dibawa ke kendari dan dijemput personel dari korem Palu,” ujar Kasi Intel Korem.

    Tak hanya dua oknum TNI, sejmumlah warga yang terlibat aksi penganiayaan tersebut juga telah ditangkap. 

    Sebanyak enam warga telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. 

    Kasi Humas Polres Muna, Ipda Baharuddin mengatakan ada sembilan warga yang diamankan setelah insiden penganiayaan. 

    Namun hingga kini baru enam warga yang ditetapkan sebagai tersangka. 

    “Setelah melalui tahapan pemeriksaan dan penyelidikan terkait insiden tersebut,  sembilan orang yang diamankan saat kejadian terdapat 6 berstatus tersangka dan 3 saksi,” ungkapnya pada Senin (1/4/2025).

    Baharuddin mengatakan, enam tersangka merupakan anak di bawah umur. 

    Sehingga, pihak kepolisian akan melakukan koordinasi lebih lanjut terkait proses hukumnya. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Tak Terima Ditegur Knalpot Brong, Warga Serang Polisi di Muna Barat Sulawesi Tenggara, dan Polisi Tetapkan Enam Warga Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penganiayaan Personel Polisi di Muna Barat

    (Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami, TribunnewsSultra/Laode Ari)

  • Tunggu Kedatangan Anak, Pemakaman Ray Sahetapy Digelar Jumat

    Tunggu Kedatangan Anak, Pemakaman Ray Sahetapy Digelar Jumat

    Jakarta, Beritasatu.com – Aktor legendaris Indonesia, Ferenc Raymond Sahetapy, yang lebih dikenal sebagai Ray Sahetapy, meninggal dunia pada Selasa, 1 April 2025. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan kerja, dan penggemar.

    Charles Sahetapy, adik kandung Ray, mengungkapkan bahwa sang aktor akan dimakamkan pada Jumat (4/4/2025) di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Meskipun demikian, waktu pemakaman masih menunggu kepulangan anaknya, Surya Sahetapy, yang sedang berada di Amerika Serikat dan dijadwalkan tiba pada Kamis malam.

    “Iya, menunggu Surya,” ujar Charles Sahetapy saat ditemui di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Rabu (2/4/2025).

    Selain itu, pihak keluarga, termasuk adik-adik Ray yang tinggal di Surabaya dan Donggala, juga akan hadir dalam pemakaman tersebut. Ray Sahetapy sendiri merupakan anak keempat dari sembilan bersaudara.

    Charles Sahetapy mengenang Ray sebagai sosok yang humoris dan selalu totalitas dalam bekerja. Ia juga menceritakan kenangan-kenangan lucu bersama sang kakak, salah satunya saat Ray lebih suka bercanda dengan orang-orang yang mengajaknya berfoto di rumah sakit.

    “Pas saya bawa ke rumah sakit dia, orang-orang kan sering minta foto susternya lah, dokternya lah, tetapi dia lebih ganteng maksudnya nunjuk saya hahaha,” kenang Charles sambil tertawa.

    “Ah ada-ada saja kamu, saya bilang gitu,” tambahnya.

    Sepanjang kariernya, Ray Sahetapy dikenal sebagai salah satu aktor terbaik di Indonesia. Ia pernah tujuh kali dinominasikan di Festival Film Indonesia (FFI), dengan enam di antaranya untuk kategori aktor terbaik.

    Pada 2023, kondisi kesehatan Ray Sahetapy mulai menurun akibat strok. Meski sempat mendapatkan perawatan medis intensif, kondisinya terus memburuk dalam beberapa bulan terakhir. Beberapa film terakhir Ray Sahetapy, antara lain Lokananta (2024), Jin Khodam dan Kutukan Peti Mati (2023), Sebelum Iblis Menjemput (2018 dan 2020), Nagabonar Reborn (2019), dan Comic 8: Casino Kings (2015).