provinsi: SULAWESI SELATAN

  • Kompleksitas Persoalan di Sultra Perlu Penanganan Berkelanjutan

    Kompleksitas Persoalan di Sultra Perlu Penanganan Berkelanjutan

    Dari target 82.000 aparatur negara, sudah 20.993 yang mengikuti penguatan.

    Untuk kategori masyarakat, capaian bahkan melampaui target, dari 9.505 menjadi 10.905 peserta.

    Pada komunitas, target 15 meningkat jauh hingga 45 komunitas, sementara pada pelaku usaha, realisasi mencapai 130 dari target awal 15.

    Bukan hanya memaparkan capaian, Daniel juga kembali menegaskan perlunya pembentukan Kanwil KemenHAM di Sulawesi Tenggara.

    Kata dia, karakter geografis Sultra yang didominasi wilayah kepulauan membuat layanan HAM belum dapat dijangkau secara cepat maupun merata.

    “Kompleksitas persoalan di wilayah Sultra, mulai dari pertambangan nikel, konflik agraria, tenaga kerja, perlindungan anak dan perempuan, hingga isu lingkungan, memerlukan penanganan langsung dan berkelanjutan,” Daniel menuturkan.

    “Kehadiran Kanwil HAM akan mempercepat koordinasi, memperkuat respon pengaduan, memantau proyek pembangunan, serta memastikan kebijakan daerah lebih berperspektif HAM,” jelasnya.

    Ketua Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi XIII DPR RI, Rinto Subekti, memberikan apresiasi atas paparan tersebut.

    Ia menyampaikan dukungan penuh terhadap pembentukan Kanwil KemenHAM di Sultra, sekaligus mendorong percepatan pembahasannya di tingkat kementerian.

    Rinto juga meminta jajaran Kanwil KemenHAM Sulsel untuk menjaga momentum peningkatan kinerja pada 2026.

    Khususnya terkait inovasi layanan, peningkatan kualitas respon pengaduan, serta kolaborasi dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya.

    (Muhsin/fajar)

  • Waspada Cuaca Ekstrem di Jawa hingga Sumatera Sepekan ke Depan

    Waspada Cuaca Ekstrem di Jawa hingga Sumatera Sepekan ke Depan

    Abdul menjelaskan sistem tersebut dapat membentuk daerah konvergensi yang memanjang di Bali dan Nusa Tenggara Barat.

    Kondisi ini berpotensi memicu cuaca ekstrem dan angin kencang di Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Jakarta, NTB, Sulawesi Selatan, dan Maluku hingga sepekan ke depan.

    Abdul menegaskan bahwa potensi cuaca ekstrem tersebut meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan kerusakan akibat angin kencang.

    “BNPB mengimbau masyarakat untuk memantau informasi cuaca dari sumber resmi, memangkas pohon yang rawan tumbang, memastikan kekuatan bangunan, serta menyiapkan tas siaga bencana guna mengantisipasi kondisi darurat,” kata dia. 

  • Kronologi Pengeroyokan 2 Matel hingga Tewas di Kalibata Picu Pembakaran Kios

    Kronologi Pengeroyokan 2 Matel hingga Tewas di Kalibata Picu Pembakaran Kios

    Jakarta

    Polisi menyampaikan hasil pengusutan kasus dua mata elang atau ‘matel’ dikeroyok berujung tewas di Kalibata, Jakarta Selatan. Begini kronologi peristiwanya.

    Dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jumat (12/12/2025), Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengungkapkan perkembangan kasus tersebut. Dia menjelaskan kronologi peristiwa di depan TMP Kalibata pada Kamis (11/12) kemarin.

    “Diketahui kronologis peristiwa, pertama pada peristiwa di depan TMP Kalibata ini dimulai pada hari Kamis 11 Desember 2025 sekitar pukul 15.45 WIB di mana Polsek Pancoran menerima laporan melalui layanan 110 mengenai adanya dugaan penganiayaan terhadap dua pria di area parkir depan TMP Kalibata sekitar pukul 16.00,” kata Trunoyudo.

    Trunoyudo menyebut polisi langsung bergerak ke lokasi usai menerima aduan masyarakat tersebut. Di lokasi, polisi mendapati ada satu korban yang merupakan matel tersebut sudah dalam keadaan meninggal dunia.

    “Personel Polsek Pancoran tiba di lokasi dan menemukan kedua korban dalam kondisi terluka dengan kondisi seketika itu didapati satu korban dinyatakan meninggal dunia di lokasi,” katanya.

    Trunoyudo melanjutkan, satu matel lainnya mengalami luka serius hingga dilarikan ke rumah sakit. Namun ia dinyatakan meninggal dunia saat dalam perawatan.

    “Dan satu korban lainnya mengalami luka serius dan kemudian meninggal dunia di rumah sakit Budhi Asih,” ujarnya.

    Setelah itu, lanjutnya, peristiwa tersebut dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada hari yang sama pukul 20.11 WIB. Pada malam setelah kejadian pengeroyokan, terjadi aksi pembakaran dan perusakan terhadap kios dan kendaraan di dekat TMP Kalibata.

    “Selain penganiayaan, terjadi pula adanya pembakaran fasilitas warga berupa kios dan kendaraan di sekitar lokasi kejadian,” katanya.

    “Akibat dari peristiwa tersebut juga perlu kami sampaikan ada peristiwa di mana beberapa fasilitas warga mengalami kerusakan,” lanjutnya.

    Trunoyudo mengatakan pihaknya memberikan atensi serius atas kejadian ini dan berempati kepada korban.

    “Terkait dengan hal ini, kita sama-sama prihatin dan sama-sama berempati terhadap korban. Dan kemudian, dalam melaksanakan olah TKP, tentunya juga penyidik telah mengamankan alat bukti,” ujarnya.

    Pihak kepolisian juga memberikan pendampingan kepada para keluarga korban. Trunoyudo mengatakan pihaknya memberikan fasilitas evakuasi korban ke RS Polri, pengurusan jenazah hingga pemulangan jenazah kepada keluarga korban.

    “Kemudian membantu proses administrasi dimulai dari evakuasi korban ke rumah sakit Budhi Asih untuk penanganan medis dan visum. Dan kemudian juga memfasilitasi pengurusan jenazah di rumah sakit Polri Kramat Jati, hingga proses pemulangan hari ini ya, kepada keluarga masing-masing,” kata dia.

    Saksikan juga Blak-blakan: Andi Sudirman Sulaiman Bicara Strategi Multi Years Project Sulsel

    Halaman 2 dari 2

    (fca/imk)

  • Mantan Kades Tamainusi Ditangkap, Aset Mewahnya Disita Kejaksaan

    Mantan Kades Tamainusi Ditangkap, Aset Mewahnya Disita Kejaksaan

    Morowali Utara, Beritasatu.com – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Tengah (Sulteng) menindak dugaan korupsi dana corporate social responsibility (CSR) di Desa Tamainusi, Morowali Utara.

    Penyitaan melibatkan berbagai aset bernilai miliaran rupiah milik AH, mantan kepala desa setempat. Operasi dilakukan tim Pidsus Kejati Sulteng di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

    Dalam penyitaan tersebut, rumah mewah senilai Rp 1,2 miliar serta tanah kosong seluas sekitar satu hektare di Kabupaten Maros diamankan.

    Aset ini diduga dibeli AH menggunakan dana CSR yang diselewengkan selama menjabat sebagai Kepala Desa Tamainusi periode 2021–2025.

    “Selain rumah mewah milik AH, penyidik juga akan melakukan penyitaan sebidang tanah di Maros seluas kurang lebih satu hektare pada Kamis besok,” ujar Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Sulteng, Laode Abdul Sofyan kepada wartawan, Jumat (12/12/2025).

    Selain di Makassar dan Maros, penyidik Kejati Sulteng turut mengamankan dua bidang tanah di kawasan perumahan strategis Desa Kurusumange, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros.

    Masing-masing bidang berukuran 72 meter persegi dan tercatat dalam sertifikat resmi Kantor Pertanahan Kabupaten Maros.

    Pengembangan perkara ini memperkuat dugaan adanya aliran dana CSR dalam jumlah besar yang diselewengkan mantan kades.

    Sebelumnya, Selasa (25/11/2025), penyidik telah menyita tiga mobil mewah, enam sepeda motor, puluhan sertifikat tanah, uang tunai, rekening bank, serta tiga unit ekskavator di Morowali Utara. Total aset yang diamankan ditaksir mencapai puluhan miliar rupiah.

    AH tidak melanjutkan masa jabatannya karena tersandung kasus dugaan korupsi CSR. Penyidikan masih terus berlangsung untuk memastikan nilai kerugian negara dan menelusuri penggunaan dana CSR yang diduga diselewengkan.

  • Komite Reformasi Polri Wacanakan Penunjukan Langsung Kapolri oleh Presiden, Bone Hargens: Sesat Pikir

    Komite Reformasi Polri Wacanakan Penunjukan Langsung Kapolri oleh Presiden, Bone Hargens: Sesat Pikir

    “Kedua, usulan tersebut mengabaikan representasi rakyat di mana DPR adalah lembaga yang dipilih langsung oleh rakyat untuk mewakili kepentingan mereka. Meniadakan peran DPR berarti mengabaikan hak rakyat dalam menentukan pimpinan institusi publik yang akan melayani mereka,” ujar dia.

    Ketiga, usulan tersebut membuka cela potensi politisasi lebih besar. Menurut Hargens, penunjukan langsung justru dapat menciptakan ketergantungan Kapolri yang lebih besar kepada Presiden, berpotensi menjadikan kepolisian sebagai alat politik eksekutif tanpa mekanisme pengawasan eksternal.

    “Keempat, usulan tersebut mengurangi transparansi dan akuntabilitas. Proses fit and proper test di DPR memberikan ruang publik untuk menilai kualifikasi, integritas, dan visi calon Kapolri. Penunjukan langsung menghilangkan transparansi ini dan mengurangi akuntabilitas publik,” tegas Direktur Eksekutif Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) ini.

    Hargens lalu mempertanyakan arah kerja dari Komite Reformasi Polri yang justru tidak fokus pada reformasi internal polri yang substansif, seperti upaya transformasi mendasar dalam budaya, etika, dan sistem kerja kepolisian Indonesia.

    Menurut dia, mekanisme penunjukan Kapolri adalah masalah teknis-prosedural yang sudah diatur dalam kerangka konstitusional.

    “Mengubahnya memerlukan perdebatan konstitusional yang lebih luas, bukan kewenangan Komite Reformasi. Usulan kontroversial ini justru mengalihkan perhatian dari agenda reformasi substantif yang lebih mendesak, seperti penguatan integritas, profesionalisme, pemberantasan korupsi internal, dan peningkatan kualitas pelayanan publik,” ungkap dia.
    Selain menyimpang dari mandat reformasi, kata Hargens, usulan penunjukan langsung Kapolri justru memunculkan pertanyaan publik soal timing dan pihak yang diuntungkan dengan usulan tersebut. Oleh karena itu, Hargens mendorong agar Komite Reformasi Polri fokus pada agenda reformasi yang dalam catatannya terdapat 6 poin besar.

  • Tambang Ilegal Bakal Dibina, Pemerintah Siapkan Perpres Mineral Kritis

    Tambang Ilegal Bakal Dibina, Pemerintah Siapkan Perpres Mineral Kritis

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah berencana membina pertambangan ilegal yang selama ini marak terjadi di Tanah Air. Terlebih, tambang emas ilegal dapat menghasilkan hingga 200 ton per tahun.

    Asisten Deputi Bidang Pengembangan Mineral dan Batu bara Kemenko Perekonomian Herry Permana menjelaskan, skema membina tambang ilegal itu bisa mencontoh pada yang terjadi pada sumur minyak dan gas bumi (migas).

    Dia menyebut, pemerintah kini telah menata sumur rakyat yang umumnya ilegal. Hal ini sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 14 Tahun 2025 tentang Kerja Sama Pengelolaan Bagian Wilayah Kerja untuk Peningkatan Produksi Minyak dan Gas Bumi.

    Melalui aturan baru tersebut, kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dapat melakukan kerja sama pengolahan bagian wilayah kerja (WK), tata kelola, keamanan sosial, dan perlindungan investasi demi memberdayakan sumur ilegal itu. Alhasil, saat ini terdapat 45.095 sumur rakyat yang sudah diinventarisasi.

    “Kalau migas bisa harusnya minerba [mineral dan batu bara] bisa dong. Kita kasih waktu misalnya dari 20-38 provinsi terbit IPR [izin pertambangan rakyat], kita kasih waktu 4 tahun,” ucap Herry dalam acara Bisnis Indonesia Forum di Jakarta, Rabu (10/12/2025).

    Dia menjelaskan, dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu bara (Minerba) disebutkan bahwa jika ditemukan tambang rakyat yang belum memiliki IPR, maka menjadi prioritas.

    Menurutnya, pembinaan tambang rakyat ilegal menjadi penting. Sebab, di satu sisi, tambang ilegal itu menjadi lapangan kerja pada masyarakat sekitar.
    Oleh karena itu, jika tambang ilegal itu langsung diberantas, maka lapangan masyarakat juga terenggut.

    “Karena ini menyangkut rakyat, kalau untuk rakyat kan luasan IPR itu hanya 10 hektare maksimum, itu pun untuk koperasi. Kalau perorangan 5 hektare,” kata Herry.

    Dia juga mencontohkan, jika negara mampu membina tambang emas ilegal saja, hasilnya cukup signifikan. Menurutnya, emas yang dihasilkan dari tambang ilegal sebesar 100 ton per tahun bisa menjadi milik negara.

    Perpres Mineral Kritis dan Strategis

    Karena itu, pihaknya bersama kementerian/lembaga terkait tengah menyusun Peraturan Presiden (Perpres) terkait pengelolaan mineral kritis dan strategis.

    “Oleh karena itu, tata kelola ini harus kita desain dengan baik. Saat ini, kami sedang menyusun Perpres terkait tata kelola mineral kritis dan strategis,” jelas Herry.

    Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Energi dan Sumber Daya Mineral Kemenko Ekonomi Elen Setiadi menjelaskan, pihaknya bakal menggandeng kementerian/lembaga terkait untuk membahas aturan mengenai pengelolaan mineral kritis dan strategis tersebut.

    Menurutnya, aturan itu juga harus mampu mengintegrasikan sistem pada Kementerian ESDM, Kementerian Kehutanan, Kementerian Pertahanan, Kementerian Investasi dan Hilirisasi, hingga Kementerian Hukum.

    Dia menambahkan bahwa pembinaan tambang ilegal juga mampu melindungi pekerjaan masyarakat yang terlibat. Selain itu, penerimaan negara juga bakal terdongkrak.

    “Jadi, kalau ini berjalan dengan baik, pasti penerimaan ini berjalan dengan baik, masyarakat tadi pasti otomatis akan terbawa,” katanya.

    Kementerian ESDM mencatat ada 2.741 lokasi pertambangan tanpa izin (PETI) di Indonesia sepanjang 2022. Berbagai tambang tersebut bergerak di sejumlah komoditas, mulai dari batu bara, logam, dan non-logam.

    Tercatat, sebanyak 447 tambang ilegal berstatus di luar wilayah izin usaha pertambangan (WIUP). Sebanyak 132 tambang ilegal di dalam WIUP.

    Sementara itu, 2.132 tambang ilegal tidak diketahui datanya. Adapun, sebanyak 2.741 tambang ilegal itu tersebar di 28 provinsi pada 2021.

    Secara terperinci, tambang ilegal paling banyak berada di Jawa Timur, yakni 649. Sebanyak 562 tambang ilegal yang berlokasi di Sumatra Selatan.

    Kemudian, tambang ilegal yang berada di Jawa Barat dan Jambi masing-masing sebanyak 300 dan 178. Ada pula 159 tambang ilegal yang berada di Nusa Tenggara Timur.

    Sementara itu, tambang ilegal di Banten dan Kalimantan Barat berturut-turut sebanyak 148 dan 84. Di sisi lain, Kementerian ESDM tak mencatat keberadaan tambang ilegal di enam provinsi, yakni Aceh, Bali, Jakarta, Kalimantan Selatan, Riau, dan Sulawesi Selatan.

  • Jasad Zainuddin Masih Utuh usai 27 Tahun Dikubur di Lutra, Ini Rahasianya

    Jasad Zainuddin Masih Utuh usai 27 Tahun Dikubur di Lutra, Ini Rahasianya

    GELORA.CO  – Sosok Zainuddin, petani di Desa Bakka, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara (Lutra) yang jasadnya masih utuh dan harum meski sudah 27 tahun dikubur membuat heboh dan viral di media sosial.

    Peristiwa yang menggegerkan warga itu terungkap setelah pihak keluarga membongkar makam Zainuddin untuk dipindahkan agar bisa berdekatan dengan makam sang istri di Desa Bakka, Kecamatan Sabbang, Rabu (10/12/2025).

    Anak almarhum, Akil menuturkan, ayahnya meninggal dan dimakamkan pada 1997. Selama itu, pihak keluarga tidak pernah membongkar atau merenovasi makam.

    “Kami mau pindahkan makam ayah ini agar bisa berdekatan dengan makam ibu. Awalnya, kami hanya bawa karung dan peralatan seadanya karena mengira hanya tersisa tulang belulang almarhum,” katanya, Jumat (12/12/2025). 

    Namun, saat proses penggalian dimulai, mereka dikejutkan dengan bau harum kasturi yang tercium dari liang lahat.

    Proses penggalian kemudian dilanjutkan dan ditemukan bahwa kain kafan dan jenazah Zainuddin berada dalam kondisi utuh. Sementara itu, papan penyanggah jenazah di dalamnya sudah tidak tersisa.

    Karena kondisi jenazah yang masih utuh dan harum, pihak keluarga segera memanggil ambulans untuk membawa jenazah ke makam baru yang telah disiapkan.

    Sosok Dermawan dan Suka Menolong

    Fenomena ini dikaitkan oleh warga setempat dengan amal perbuatan almarhum semasa hidup. Zainuddin dikenal sebagai sosok yang sangat dermawan di lingkungan tempat tinggalnya, meskipun kondisi ekonominya terbilang pas-pasan.

    Ia dikenal sangat senang membantu dan bersedekah kepada sesama, meskipun hanya sebatas makanan seadanya maupun buah-buahan hasil pertanian miliknya.

    “Waktu masih hidup, bapak memang suka sedekah dan menolong,” ucapnya

  • Viral Jasad Petani di Luwu Utara Utuh dan Harum setelah 27 Tahun Dimakamkan

    Viral Jasad Petani di Luwu Utara Utuh dan Harum setelah 27 Tahun Dimakamkan

    GELORA.CO  – Video jasad petani bernama Zainuddin di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan dalam kondisi utuh dan mengeluarkan bau harum kasturi meskipun telah dimakamkan 27 tahun viral di media sosial.

    Peristiwa yang menggegerkan warga itu terungkap setelah pihak keluarga membongkar makam Zainuddin untuk dipindahkan agar bisa berdekatan dengan makam sang istri di Desa Bakka, Kecamatan Sabbang, Rabu (10/12/2025).

    Saksi mata, Risno mengaku jasad korban masih utuh dan tidak ada yang hancur. Dia juga mencium bau harum kasturi.

    “Saya yang di bawah pas mau ambil jenazah. Rambut masih utuh, tulang masih utuh. Terus bau wangi sekali. Kain dan tali pocong masih utuh,” ucapnya, Jumat (12/12/2025).

    Anak almarhum, Akil menuturkan, ayahnya meninggal dan dimakamkan pada 1997. Selama itu, pihak keluarga tidak pernah membongkar atau merenovasi makam.

    “Kami mau pindahkan makam ayah ini agar bisa berdekatan dengan makam ibu. Awalnya, kami hanya bawa karung dan peralatan seadanya karena mengira hanya tersisa tulang belulang almarhum,” katanya, Jumat (12/12/2025).

    Namun, saat proses penggalian dimulai, mereka dikejutkan dengan bau harum kasturi yang tercium dari liang lahat. Proses penggalian kemudian dilanjutkan dan ditemukan bahwa kain kafan dan jenazah Zainuddin berada dalam kondisi utuh. Sementara itu, papan penyanggah jenazah di dalamnya sudah tidak tersisa.

    Karena kondisi jenazah yang masih utuh dan harum, pihak keluarga segera memanggil ambulans untuk membawa jenazah ke makam baru yang telah disiapkan.

    Fenomena ini dikaitkan oleh warga setempat dengan amal perbuatan almarhum semasa hidup. Zainuddin dikenal sebagai sosok yang sangat dermawan di lingkungan tempat tinggalnya, meskipun kondisi ekonominya terbilang pas-pasan.

    Ia dikenal sangat senang membantu dan bersedekah kepada sesama, meskipun hanya sebatas makanan seadanya maupun buah-buahan hasil pertanian miliknya. “Waktu masih hidup, bapak memang suka sedekah dan menolong,” ucapnya.

    Saat ini, jenazah Zainuddin telah dipindahkan dan dimakamkan berdekatan dengan makam istrinya di Desa Bakka, Kecamatan Sabbang, Luwu Utara

  • Wuling Luncurkan Mobil SUV Terbaru, Harga Mulai Rp 140 Jutaan

    Wuling Luncurkan Mobil SUV Terbaru, Harga Mulai Rp 140 Jutaan

    Jakarta

    Produsen roda empat asal China, Wuling Motors, resmi meluncurkan Wuling Xingguang 560 di ajang Guangxi Nanning ASEAN International Auto Show 2025. Kendaraan berjenis SUV tersebut hadir dalam tiga varian berbeda, yakni bensin, PHEV dan listrik murni.

    Disitat dari Carnewschina, Jumat (12/12), secara dimensi, Xingguang 560 memiliki panjang 4.745 mm, lebar 1.850 mm, tinggi 1.755 mm dan wheelbase 2.810 mm. Sementara pilihan warnanya ada Interstellar Blue, Sunset Grey, Silver Frost White dan Obsidian Black.

    Secara umum, seluruh varian Wuling Xingguang 560 punya tampilan yang sama. Hanya saja, ada sedikit perbedaan di bagian muka atau depan.

    Pada model bensin dan PHEV, Wuling menggunakan grille honeycomb terbuka dengan aksen hitam di area lampu dan grille bawah. Sementara varian EV tampil lebih bersih dengan grille tertutup, memberikan kesan futuristis dan efisien secara aerodinamika.

    Foto: Doc. Carscoops

    Masuk ke dalam, Xingguang 560 mengadopsi bahasa desain interior khas keluarga Xingguang, seperti yang terlihat pada Xingguang 730. Kabinnya mengusung konsep wrap-around dengan dua layar utama: panel instrumen digital dan layar sentral 12,8 inci. Sistem hiburan itu menggunakan Ling OS yang mendukung HiCar, CarLink dan DLNA.

    Pengguna dapat memilih konfigurasi 5 atau 7 kursi. Kursi baris depan dapat direbahkan rata hingga menyatu dengan baris kedua, memberikan ruang rebah untuk istirahat. Baris kedua mampu direbahkan hingga 128 derajat, sedangkan baris belakang memiliki konfigurasi pelipatan 4/6 untuk memberikan ruang bagasi lebih besar saat dibutuhkan.

    Varian PHEV dibekali sistem Lingxi Power 3.0 yang memadukan mesin 1.5L dengan motor listrik generasi ke-4. Mesin tersebut memiliki efisiensi termal 43,2%, konsumsi bensin 5,3 liter per 100 km saat baterai habis, serta jarak tempuh listrik murni 125 km dan jarak tempuh total hingga 1.100 km.

    Foto: Doc. Carscoops

    Versi listrik murni mengandalkan motor 100 kW (134 hp) dengan baterai Shenlian berkapasitas 60 kWh. Model itu mampu menempuh jarak 500 km berdasarkan uji CLTC, dengan konsumsi daya 13,6 kWh per 100 km. Teknologi fast charging 2C memungkinkan pengisian jarak tempuh 200 km hanya dalam 15 menit.

    Kemudian varian bensin menggunakan mesin 1.5T bertenaga 130 kW (174 hp) dan torsi 290 Nm, dengan opsi transmisi manual 6-percepatan atau CVT. Semua varian mengandalkan suspensi depan MacPherson dan suspensi belakang multi-link komposit untuk memastikan kenyamanan berkendara tetap optimal.

    Di China, Wuling Xingguang 560 dibanderol mulai dari 59.800 yuan atau Rp 140 jutaan untuk varian bensin. Sedangkan varian PHEV ditawarkan mulai dari Rp 210 jutaan dan EV Rp 230 jutaan.

    Saksikan juga Blak-blakan: Andi Sudirman Sulaiman Bicara Strategi Multi Years Project Sulsel

    (sfn/din)

  • Nusantara Infrastructure Group dan Pemkot Makassar Perkuat Kolaborasi untuk Turunkan Angka Stunting Lewat Program Nusantara Peduli Stunting Fase 2

    Nusantara Infrastructure Group dan Pemkot Makassar Perkuat Kolaborasi untuk Turunkan Angka Stunting Lewat Program Nusantara Peduli Stunting Fase 2

    Capaian Program NPS juga berhasil mendapatkan apresiasi tingkat nasional dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Masyarakat melalui Penganugrahan Genting Award 2025 pada 10
    Desember 2025. Apresiasi ini menjadi bukti kontribusi perusahaan dalam mendukung penurunan angka stunting di Kota Makassar.

    Ramdani Basri, Direktur Utama Nusantara Infrastructure menyampaikan bahwa keberhasilan fase pertama menjadi awal untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor. “Program ini menjadi bukti komitmen kami dalam mendukung Program Pemerintah Kota Makassar untuk menekan angka stunting sekaligus membangun generasi yang lebih sehat dan lebih kuat. Terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dan mendukung program ini. Semoga fase ke dua program ini dapat memberikan manfaat yang lebih luas dan menjadi contoh baik bagi daerah lain”.

    Memasuki fase kedua, penerima manfaat program stunting untuk anak-anak bergeser ke RW 4, Kelurahan Pannampu, dan ibu-ibu hamil di wilayah layanan Puskesmas Kaluku Bodoa. Seluruh penerima manfaat akan mendapatkan pendampingan intensif seperti fase pertama, termasuk pemeriksaan kesehatan oleh dokter spesialis, edukasi gizi, pemberian vitamin dan makanan tambahan, serta pemantauan berkala. Di fase ini, kegiatan pelatihan kader posyandu juga akan dilakukan untuk semakin memperkuat kapasitas komunitas dalam menjalankan pemantauan tumbuh
    kembang dan edukasi kesehatan secara mandiri di masa mendatang.

    Dengan pendekatan medis, edukatif dan berbasis pemberdayaan masyarakat, Program Nusantara Peduli Stunting ini diharapkan menjadi model kolaborasi berkelanjutan yang mampu memberikan dampak jangka panjang bagi kesehatan masyarakat di Kota Makassar. Program ini dirancang tidak hanya untuk menurunkan angka stunting, tetapi juga memperkuat kemampuan komunitas setempat
    secara berkelanjutan dan mandiri.(*)