provinsi: SULAWESI SELATAN

  • Antisipasi kerawanan pungut hitung, Bawaslu petakan 25 indik

    Antisipasi kerawanan pungut hitung, Bawaslu petakan 25 indik

    ilustrasi, Bawaslu petakan potensi Tempat Pemungutan Suara (TPS) rawan pada Pemilihan 2024.

    Antisipasi kerawanan pungut hitung, Bawaslu petakan 25 indik
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Rabu, 20 November 2024 – 11:42 WIB

    Elshinta.com – Badan Pengawas Pemilihan Umum— Bawaslu petakan potensi Tempat Pemungutan Suara (TPS) rawan pada Pemilihan 2024 untuk mengantisipasi gangguan/hambatan di TPS pada hari pemungutan suara. Hasilnya, terdapat 6 indikator TPS rawan yang paling banyak terjadi, 16 indikator yang banyak terjadi, dan 3 indikator yang tidak banyak terjadi namun tetap perlu diantisipasi.

    Pemetaan kerawanan tersebut dilakukan terhadap 8 variabel dan 25 indikator, diambil dari sedikitnya 73.256 kelurahan/desa di 36 provinsi (Kecuali Papua Tengah dan Papua Pegunungan) yang melaporkan kerawanan TPS di wilayahnya. Pengambilan data TPS rawan dilakukan selama 6 hari pada 10 s.d 15 November 2024.

    Variabel dan indikator potensi TPS rawan adalah sebagai berikut. Pertama, penggunaan hak pilih (DPT yang tidak memenuhi syarat, DPTb, potensi DPK, Penyelenggara Pemilihan di luar domisili, pemilih disabilitas terdata di DPT, dan/atau Riwayat PSU/PSSU). Kedua, keamanan (riwayat kekerasan, intimidasi dan/atau penolakan penyelengaraan pemungutan suara). Ketiga, politik uang. Keempat, politsasi SARA dan ujaran kebencian. Kelima, netralitas (penyelenggara Pemilihan, ASN, TNI, Polri, kepala desa dan/atau perangkat desa). Keenam, logistik (riwayat kerusakan, kekurangan/kelebihan, dan/atau keterlambatan). Ketujuh, lokasi TPS (sulit dijangkau, rawan konflik, rawan bencana, dekat dengan lembaga pendidikan/pabrik/pertambangan, dekat dengan rumah Paslon/posko tim kampanye, dan/atau lokasi khusus). Kedelapan, jaringan listrik dan internet. Hasilnya sebagai berikut.

    6 (Enam) Indikator Potensi TPS Rawan yang Paling Banyak Terjadi

    116.211 TPS yang terdapat pemilih disabilitas yang terdaftar di DPT;
    95.171 TPS yang terdapat pemilih DPT yang sudah Tidak Memenuhi Syarat (meninggal dunia, alih status menjadi TNI/Polri);
    58.443 TPS yang terdapat pemilih pindahan;
    40.635 TPS yang terdapat Penyelenggara Pemilihan yang merupakan pemilih di luar domisili TPS tempatnya bertugas;
    22.738 TPS yang terdapat kendala jaringan internet di lokasi TPS;
    16.120 TPS yang terdapat potensi pemilih Memenuhi Syarat namun tidak terdaftar di DPT (Potensi Pemilih Tambahan);

    16 (Enam Belas) Indikator Potensi TPS Rawan yang Banyak Terjadi

    8.457 TPS yang terdapat kendala aliran listrik di lokasi TPS;
    7.414 TPS yang didirikan di wilayah rawan bencana (contoh: banjir, tanah longsor, gempa, dll);
    6.066 TPS yang memiliki riwayat kekurangan atau kelebihan dan bahkan tidak tersedia logistik pemungutan dan penghitungan suara pada saat pemilu;
    5.384 TPS sulit dijangkau (geografis dan cuaca);
    4.806 TPS yang terdapat riwayat Pemungutan Suara Ulang (PSU) dan/atau Penghitungan Surat Suara Ulang (PSSU);
    4.027 TPS dekat lembaga pendidikan yang siswanya berpotensi memiliki hak pilih;
    3.759 TPS yang berada di dekat rumah pasangan calon dan/atau posko tim kampanye pasangan calon;
    2.799 TPS yang terdapat riwayat praktik pemberian uang atau materi lainnya yang tidak sesuai ketentuan pada masa kampanye di sekitar lokasi TPS;
    2.658 TPS yang memiliki riwayat keterlambatan pendistribusian logistik pemungutan dan penghitungan suara di TPS (maksimal H-1) pada saat pemilu;
    2.426 TPS yang memiliki riwayat terjadi intimidasi kepada penyelenggara pemilihan;
    2.370 TPS yang memiliki riwayat logistik pemungutan dan penghitungan suara mengalami kerusakan di TPS pada saat pemilu;
    2.293 TPS yang memiliki riwayat terjadi kekerasan di TPS;
    1.918 TPS di dekat wilayah kerja (pertambangan, pabrik);
    1.894 TPS yang didirikan di wilayah rawan konflik;
    1.191TPS di Lokasi Khusus;
    1.127 TPS yang terdapat ASN, TNI, Polri, dan/atau Perangkat Desa yang melakukan tindakan/kegiatan yang menguntungkan atau merugikan pasangan calon.

    3 (Tiga) Indikator Potensi TPS Rawan yang Tidak Banyak Terjadi Namun Tetap Perlu Diantisipasi

    629 TPS yang terdapat riwayat praktik menghina/menghasut diantara pemilih terkait isu agama, suku, ras, dan golongan di sekitar lokasi TPS;
    517 TPS yang terdapat Petugas KPPS berkampanye untuk pasangan calon;
    332 TPS yang mendapat penolakan penyelenggaraan pemungutan suara.

    Strategi Pencegahan dan Pengawasan

    Pemetaan TPS rawan ini menjadi bahan bagi Bawaslu, KPU, Pasangan Calon, pemerintah, aparat penegak hukum, pemantau Pemilihan, media dan seluruh masyarakat di seluruh tingkatan untuk memitigasi agar pemungutan suara lancar tanpa gangguan yang menghambat Pemilihan yang demokratis.

    Terhadap data TPS rawan di atas, Bawaslu melakukan strategi pencegahan, di antaranya:

    melakukan patroli pengawasan di wilayah TPS rawan,
    koordinasi dan konsolidasi kepada pemangku kepentingan terkait,

    sosialisasi dan pendidikan politik kepada masyarakat,
    kolaborasi dengan pemantau Pemilihan, pegiat kepemilaun, organisasi masyarakat dan pengawas partisipatif, dan
    menyediakan posko pengaduan masyarakat di setiap level yang bisa diakses masyarakat, baik secara offline maupun online.

    Bawaslu juga melakukan pengawasan langsung untuk memastikan ketersediaan logistik Pemilihan di TPS, pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara sesuai ketentuan, serta akurasi data pemilih dan penggunaan hak pilih.

    Rekomendasi

    Berdasarkan Pemetaan TPS rawan, Bawaslu mengimbau KPU untuk menginstruksikan kepada jajaran PPS dan KPPS:

    melakukan antisipasi kerawanan sebagaimana yang telah disebutkan di atas;
    berkoordinasi dengan seluruh stakeholder, baik pemerintah daerah, aparat penegak hukum, tokoh masyarakat, dan stakeholder lainnya untuk melakukan pencegahan terhadap kerawanan yang berpotensi terjadi di TPS, baik gangguan keamanan, netralitas, kampanye pada hari pemungutan suara, potensi bencana, keterlambatan distribusi logistik, maupun gangguan listrik dan jaringan internet.
    Melaksanakan distribusi logistik sampai ke TPS pada H-1 secara tepat (jumlah, sasaran, kualitas, waktu), melakukan layanan pemungutan dan penghitungan suara sesuai ketentuan dan memprioritaskan kelompok rentan, serta mencatat data pemilih dan penggunaan hak pilih secara akurat.

    Lampiran

    Persebaran Potensi TPS Rawan dalam Satuan Provinsi

     

     

     

    Indikator

     

    Jumlah TPS

     

     

    TPS Rawan Paling Banyak

    Variabel Penggunaan Hak Pilih

    1. Terdapat pemilih DPT yang sudah Tidak Memenuhi Syarat (meninggal dunia, alih status TNI/Polri)

     

    95.171

    Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Aceh

    2.      Terdapat pemilih tambahan

    58.443

    Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi

    3. Terdapat potensi pemilih Memenuhi Syarat namun tidak terdaftar di DPT

    16.120

    Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara

    4.      Terdapat            Penyelenggara Pemilihan yang merupakan pemilih di luar domisili TPS tempatnya bertugas

    40.635

    Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Banten

    5. TPS yang terdapat pemilih disabilitas yang terdaftar di DPT

    116.211

    Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara

    6. TPS yang terdapat riwayat Pemungutan Suara Ulang (PSU) dan/atau Penghitungan SUrat Suara Ulang (PSSU)

     

    4.806

    Sumatera Barat, Gorontalo, Kalimantan Selatan, Jawa Timur Sulawesi Selatan

    Variabel Keamanan

    7.      Memiliki        riwayat        terjadi kekerasan di TPS

    2.293

    Sulawesi Utara, Jawa Timur, Papua, Jawa Barat, Jawa Tengah

    8.      Memiliki        riwayat        terjadi intimidasi                        kepada

    penyelenggara pemilihan

     

    2.426

    Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Papua, Jawa Barat, Sumatera Utara

    9. TPS yang mendapat penolakan penyelenggaraan pemungutan suara

    332

    Jawa Timur, Papua, Sumatera Utara, Sulawesi Tenggara, DKI Jakarta

    Variabel Politik Uang

     

    10.    Terdapat    praktik    pemberian uang atau barang pada masa

    kampanye dan masa tenang di sekitar lokasi TPS

    2.799

    Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Papua, Nusa Tenggara Barat

    Variabel Politisasi SARA

    11.

    Terdapat                          praktik menghina/menghasut diantara pemilih terkait isu agama, suku, ras, antar golongan di sekitar

    lokasi TPS

    814

    Papua, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, Aceh, Jawa Timur

    Variabel Netralitas

    12.

    TPS yang terdapat Petugas

    KPPS berkampanye untuk pasangan calon

    517

    Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Aceh

    13.

    TPS yang terdapat ASN, TNI, Polri, dan/atau Perangkat Desa yang melakukan tindakan/kegiatan yang menguntungkan atau merugikan pasangan calon

    1.127

    Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Papua, Jawa Tengah

    Variabel Logistik

    14.

    Terdapat riwayat logistik pemungutan dan penghitungan suara mengalami kerusakan di TPS

    pada saat Pemilu

    2.370

    Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Utara

    15.

    Terdapat riwayat kekurangan atau kelebihan dan bahkan tidak tersedia logistik pemungutan dan penghitungan suara pada saat

    pemilu

    6.066

    Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Papua Barat

    16

    Terdapat riwayat keterlambatan pendistribusian logistik pemungutan dan penghitungan suara di TPS (maksimal H-1) pada saat

    pemilu

    2.658

    Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Papua, Kalimantan Selatan, Jawa Barat

    Variabel Lokasi TPS

    17.    TPS sulit dijangkau (geografis dan cuaca)

    5.384

    Kalimantan Barat, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara

     

    18.    TPS yang didirikan di wilayah rawan bencana (contoh: banjir, tanah longsor, gempa, dll)

    7.414

    Jawa Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan

    19.    TPS dekat lembaga pendidikan yang siswanya berpotensi memiliki hak pilih

    4.027

    Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, DKI Jakarta

    20.

    TPS di dekat wilayah kerja (pertambangan, pabrik)

    1.918

    Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Riau

    21.

    TPS yang berada di dekat rumah pasangan calon dan/atau posko tim kampanye

    pasangan calon

    3.759

    Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat

    22.

    TPS di Lokasi Khusus

    1.191

    Jawa Tengah, Sumatera Utara, Papua, Jawa Timur, Jawa Barat

    23.

    TPS yang didirikan di wilayah rawan konflik

    1.894

    Jawa Timur, Jawa Barat, Papua, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara

    Variabel Jaringan Internet dan Listrik

    24.

    TPS yang terdapat kendala jaringan internet di lokasi TPS

    22.738

    Kalimantan Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Jawa Timur

    25

    TPS yang terdapat kendala aliran listrik di lokasi TPS

    8.457

    Kalimantan Barat, Maluku, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan

     

    Sumber : Radio Elshinta

  • Adopsi 100 Persen Energi Terbarukan, MDA Raih Penghargaan atas Pemanfaatan Energi Hijau

    Adopsi 100 Persen Energi Terbarukan, MDA Raih Penghargaan atas Pemanfaatan Energi Hijau

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Masmindo Dwi Area (MDA) menerima penghargaan sebagai pelanggan dengan pemanfaatan energi hijau terbesar dari PT PLN (Persero) unit induk distribusi (UID) Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar). Penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi atas kontribusi MDA dalam mendukung transisi energi terbarukan di Indonesia.

    MDA tercatat sebagai perusahaan pertama di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, yang berhasil mengadopsi 100% energi terbarukan selama empat tahun berturut-turut (2021–2024).

    Melalui pemanfaatan total 600.000 kilowatt per jam (kWh), setara dengan 600 unit renewable energy certificate (REC), perusahaan menunjukkan komitmennya terhadap pengurangan emisi karbon. REC  merupakan sertifikat resmi yang menjamin bahwa energi listrik yang digunakan berasal dari sumber energi baru terbarukan (EBT).

    Kepala Teknik Tambang (KTT) MDA Mustafa Ibrahim menyampaikan, penghargaan ini menjadi pengakuan atas dedikasi perusahaan dalam menciptakan operasional yang ramah lingkungan. Menurutnya, langkah ini tidak hanya mendukung keberlanjutan, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat di sekitar lokasi operasional perusahaan.

    “Kami merasa terhormat menerima penghargaan ini. Langkah ini merupakan wujud dukungan terhadap transisi energi hijau sekaligus kontribusi kami untuk lingkungan dan masyarakat sekitar,” ungkap Mustafa dikutip dari keterangannya, Rabu (20/11/2024).

    Sementara, General Manager PLN UID Sulselrabar Budiono, mengapresiasi peran aktif MDA dalam mempercepat transisi energi bersih. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara PLN dan para pelaku industri dalam mewujudkan target net zero emission pada 2060.

    “Listrik tidak hanya meningkatkan taraf hidup tetapi juga perekonomian. Kami mengajak seluruh pelanggan untuk bersama-sama menyukseskan transisi energi menuju net zero emission pada 2060 demi masa depan yang lebih baik,” ujar Budiono.

    Penghargaan yang diterima MDA menjadi bukti bahwa sektor pertambangan dapat beradaptasi dengan prinsip keberlanjutan tanpa mengurangi efisiensi operasional.

    MDA berkomitmen untuk terus menggunakan energi terbarukan dalam mendukung operasionalnya, sekaligus berkontribusi dalam pengurangan dampak perubahan iklim.

    Melalui inovasi dan kerjasama, MDA berharap dapat menginspirasi sektor industri lainnya, untuk turut mendukung transisi energi bersih di Indonesia dan mendorong pembangunan yang lebih ramah lingkungan untuk generasi mendatang.

  • Pangkoarmada II pimpin sertijab Danlantamal VI Makassar

    Pangkoarmada II pimpin sertijab Danlantamal VI Makassar

    Makassar (ANTARA) – Pangkoarmada II Laksamana Muda TNI Ariantyo Condrowibowo memimpin serah terima jabatan (sertijab) Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut VI (Danlantamal VI) Makassar dari Brigadir Jenderal TNI (Mar) Andi Rahmat M kepada Brigadir Jenderal TNI (Mar) Wahyudi yang sebelumnya menjabat sebagai Koorsmin KSAL..

    “Pergantian jabatan itu adalah dinamika organisasi dan harus dijalani pada masanya,” kata Pangkoarmada II pada kegiatan sertijab tersebut di Mako Lantamal VI, Makassar, Rabu.

    Dia mengatakan, Brigadir Jenderal TNI (Mar) Andi Rahmat M setelah menjabat Danlantamal VI, selanjutnya akan menempati jabatan baru sebagai Komandan Pasmar 3 Sorong Papua Barat.

    Dalam amanatnya, Pangkoarmada II menyampaikan apresiasi kepada Brigjen TNI (Mar) Andi Rahmat M atas dedikasi dan kerja kerasnya dalam menjaga amanah, membawa perubahan dan kontribusi positif selama memimpin.

    “Selanjutnya kepada pejabat baru Danlantamal VI Makassar, saya titipkan amanah besar ini dengan harapan agar selalu mengutamakan profesionalisme, kesiapan dan loyalitas, saya yakin sepenuhnya dengan berbekal pengalaman dan pendidikan saudara, hal tersebut dapat diwujudkan,” ujar Pangkoarmada II.

    Sementara itu, Pj Gubernur Sulsel, Zudan Arif Fakrulloh turut menyampaikan apresiasi dan berharap pada pejabat baru untuk memperkuat sinergisitas dengan pemda dan membantu mengawal pelaksanaan demokrasi.

    “Pesta demokrasi berlangsung beberapa hari lagi, diharapkan sinergisitas pengamanan dan pemerintah daerah dapat menyukseskan pilkada yang sebagian pelaksanaannya berada di wilayah pesisir dan kepulauan,” katanya.

    Usai pelaksanaan upacara sertijab tersebut, dilaksanakan pisah sambut bertempat di Gedung Hasanuddin Mako Lantamal VI yang turut dihadiri
    Pangdam XIV Hasanuddin, Wakapolda Sulsel, Kaskoopsud II, Kasdiv 3 Kostrad, Kepala BNNP Sulsel, Danlanud Sultan Hasanuddin, Dankosek Hanudnas II dan jajaran Lantamal serta Koarmada II.

    Pewarta: Suriani Mappong
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Survei LSI Denny JA di Pilkada Makassar: Andi Seto-Rezki Berpotensi Salip Appi-Aliyah di TPS

    Survei LSI Denny JA di Pilkada Makassar: Andi Seto-Rezki Berpotensi Salip Appi-Aliyah di TPS

    Lonjakan Elektabilitas Personal Andi Seto  

    Asapa dari seluruh pasangan calon, SEHATI mencatatkan kenaikan elektabilitas paling signifikan.

    Elektabilitas personal Andi Seto Asapa meningkat drastis dari hanya 1,6% pada April, melonjak ke 20,5% pada September, dan kini mencapai 28,0% pada November.

    Sebaliknya, personal elektabilitas Munafri Arifuddin (Appi) justru turun tajam dari 47,0% pada September menjadi 34,0% pada November.  

    “Calon dengan tren turun, seperti Munafri, biasanya sulit untuk rebound. Ini menjadi sinyal bahaya, terutama dengan tren positif yang ditunjukkan SEHATI,” tambah Toto.  

    Dua pasangan calon lainnya, Indira Yusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi (INIMI) dengan 20,4% dan Amri Rasyid-Rahman Bando (AMAN) dengan 1,9%, masih berada di posisi bawah. Meskipun demikian, INIMI dianggap masih memiliki peluang, asalkan mampu bekerja ekstra keras mendekati pemilih.  

    Tingkat pengenalan Munafri yang mencapai 93,5% dengan tingkat kesukaan 88,2% menjadi salah satu keunggulan utama paslon MULIA. Namun, Andi Seto Asapa juga menunjukkan hasil impresif sebagai pendatang baru, dengan tingkat pengenalan mencapai 90,9% dan kesukaan sebesar 80,3%.  

    “Inilah yang saya sebut hukum besi kemenangan. Pengenalan dan kesukaan tinggi adalah modal utama seorang kandidat. Makin kecil pengenalannya, makin kecil peluang untuk dipilih,” jelas Toto.  

    Toto menekankan bahwa peluang kemenangan masih terbuka bagi tiga pasangan calon teratas karena ada sekitar 33,8% pemilih yang tergolong soft supporters pemilih yang belum sepenuhnya mantap dengan pilihannya.

  • Cek Fakta! Muncul Pesan Berantai Peserta Kampanye Akbar Appi-Aliyah Dapat Biaya Transportasi dan Konsumsi Rp 250 Ribu

    Cek Fakta! Muncul Pesan Berantai Peserta Kampanye Akbar Appi-Aliyah Dapat Biaya Transportasi dan Konsumsi Rp 250 Ribu

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Beredar pesan berantai yang mengklaim adanya bantuan biaya transportasi dan konsumsi sebesar Rp250 ribu bagi peserta kampanye akbar pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar nomor urut 01, Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA).

    Pesan tersebut, yang disebarkan melalui nomor serial 444, mengatasnamakan kubu Appi-Aliyah.

    Informasi yang tersebar luas ke masyarakat dengan tegas dibantah Tim Pemenangan MULIA.

    Koordinator Media Tim Pemenangan MULIA, Taqwa Bahar, menyatakan bahwa pesan tersebut adalah hoaks alias tidak benar.

    Dia menduga, pesan itu dirancang untuk menyesatkan masyarakat dan merusak citra pasangan Appi-Aliyah.

    “Kami tegaskan bahwa tidak ada bantuan seperti itu. Pesan tersebut sepenuhnya tidak benar dan bukan berasal dari tim kami,” ujar Taqwa kepada wartawan, Rabu (20/11/2024).

    Adapun isi pesan yang beredar berbunyi:

    “Sahabat MULIA yang hadir pada kampanye akbar, diinformasikan untuk biaya transportasi dan konsumsi senilai Rp250 ribu, silahkan berkomunikasi dengan Koordinator masing-masing,” demikian isi pesan tersebut.

    Taqwa menambahkan, pihaknya telah menerima banyak laporan dari masyarakat terkait pesan ini.

    Ia juga mengimbau masyarakat untuk selalu memverifikasi informasi yang beredar agar tidak menjadi korban hoaks.

    “Kampanye kami selalu sesuai aturan KPU (Komisi Pemilihan Umum). Informasi seperti ini adalah upaya untuk mengganggu kepercayaan publik terhadap pasangan MULIA,” tegasnya.

    Tim Pemenangan MULIA juga sementara melakukan investigasi lebih lanjut terkait nomor salah satu operator seluler.

  • Kembali Digelar, Bazar UMKM BRILiaN Bantu Berdayakan dan Perluas Pasar Pelaku Usaha

    Kembali Digelar, Bazar UMKM BRILiaN Bantu Berdayakan dan Perluas Pasar Pelaku Usaha

    Jakarta, Beritasatu.com — BRI terus memberikan pendampingan dan pemberdayaan bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Berbagai inisiatif dilakukan BRI salah satunya dengan kembali menyelenggarakan Bazar UMKM BRIliaN yang berlangsung di Area Taman BRI, Jakarta pada Jumat (15/11/2024).

    Terdapat 8 pelaku UMKM yang mewakili klaster usaha binaan BRI dan produk unggulan kawasan perdesaan (Prukades) yang mengikuti Bazar UMKM BRLian yaitu Klaster Jeruk Manis dari Kab.Simalungun Medan, Produsen Alpukat dari Kel. Baran, Jawa Tengah, Produsen Kacang Nepo dari Desa Nepo, Sulawesi Selatan, Klaster Durian Maju Jaya dari Desa Tebul Timur, Kab. Pamekasan, Jawa Timur, Klaster Sumber Mangga dari Desa Botolinggo, Kab.Bondowoso, Jawa Timur, Produsen Kentang Albaeta dar Desa Dieng, Kab. Malang, Jawa Timur, Produk Snack dari Rumah BUMN Bandung dan Rumah BUMN Jakarta.

    Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa Bazar UMKM BRILiaN bertujuan mendorong penjualan dan memperluas pasar produk UMKM di mana kegiatan bazar menjadi wadah promosi produk-produk usaha sehingga bisa terkenal ke berbagai wilayah sehingga meningkatkan pendapatan usaha.

    Ia menambahkan, kegiatan Bazar UMKM BRILiaN ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan BRI sejak 2022. Para pelaku usaha dari berbagai daerah di Indonesia dapat membawa produk unggulan yang menjadi potensi terbaik dari daerahnya.

    Pelaku usaha yang ikut dalam kegiatan ini merupakan pelaku usaha binaan BRI dalam program Klasterku Hidupku maupun UMKM dari program pemberdayaan Desa BRILiaN dan Rumah BUMN. Program ini menjadi wadah bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnis atau usahanya.

    “Kami berkomitmen untuk terus mendampingi dan membantu pelaku UMKM, tidak hanya berupa pembiayaan untuk modal usaha saja tapi juga berupa pelatihan-pelatihan usaha dan program pemberdayaan lainnya sehingga UMKM dapat tumbuh dan semakin tangguh,” imbuhnya.

    Dalam acara ini, para peserta bazar mengaku senang dengan diselenggarakannya kegiatan tersebut. Salah satunya diungkapkan oleh Suparman, produsen Kacang Nepo yang berasal dari Desa Nepo, Provinsi Sulawesi Selatan.
    Menurutnya, kegiatan ini menjadi kesempatan besar bagi pihaknya untuk memperluas pemasaran dan juga menambah pendapatan usaha. Kacang Nepo yang diproduksinya bisa ia perkenalkan ke konsumen di luar daerahnya.

    “Bazar ini sungguh membantu kami, karena kami bisa memperkenalkan Kacang Nepo dari Desa Nepo, Sulawesi Selatan. Kami berharap sebagai UMKM melalui kegiatan ini, kami memiliki jaringan yang lebih luas untuk pemasaran. Bukan hanya daerah sekitar kami, tapi menyebar ke seluruh Indonesia,” ujarnya.

    Di lain pihak, Bazar UMKM BRILiaN juga membantu pelaku usaha Kripik Kentang Albaeta yang berasal dari Dataran tinggi Dieng tepatnya di Desa Batur, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Melalui event ini Kripik Kentang Albaeta kini dikenal luas dan menjadi favorit konsumen lokal serta mulai merambah pasar digital.

    “BRI hadir sebagai mitra strategis yang tidak hanya menyediakan layanan transaksi digital tetapi juga edukasi dalam memperluas akses penjualan. Bazar UMKM BRILiaN sangat membantu kami. Semoga bisa menginspirasi pelaku UMKM lainnya”, tutur Nafi.

  • BMKG Warning Cuaca Ekstrem Hantam Wilayah RI, Awas Banjir-Longsor!

    BMKG Warning Cuaca Ekstrem Hantam Wilayah RI, Awas Banjir-Longsor!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan laporan terbaru ‘Prospek Cuaca Mingguan’ untuk periode 19-25 November 2024.

    Dalam laporannya, BMKG menyebut ada peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia. Masyarakat diminta untuk terus waspada terhadap dampaknya.

    “BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap cuaca ekstrem yang diperkirakan masih dapat terjadi di sejumlah wilayah Indonesia dalam sepekan ini,” tulis BMKG dalam laporannya, dikutip Rabu (20/11/2024).

    Kondisi tersebut dipengaruhi fenomena atmosfer antara lain gelombang Kelvin dan Rossby, yang memperkuat pembentukan awan hujan. Ada juga faktor lokal seperti perlambatan angin, yang berperan dalam peningkatan intensitas curah hujan di beberapa wilayah.

    Berikut beberapa wilayah yang diprediksi berpotensi mengalami hujan sedang-lebat, serta dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, pada periode 19-25 November 2024:

    Sumatera: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Lampung.
    Jawa dan Bali: Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali.
    Nusa Tenggara: Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
    Kalimantan: Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur.
    Sulawesi: Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.
    Maluku dan Papua: Maluku Utara, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.

    “Potensi angin kencang juga diperkirakan terjadi di wilayah Papua Selatan selama periode yang sama,” kata BMKG.

    BMKG mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, genangan air, longsor, dan angin kencang, terutama di wilayah rawan.

    Untuk itu, masyarakat diminta membersihkan saluran air dan lingkungan sekitar untuk mengurangi risiko banjir. Lalu, hindari aktivitas di wilayah rawan bencana, serta mempersiapkan perlengkapan darurat.

    “Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan,” tulis BMKG.

    (fab/fab)

  • Duduk Perkara Dosen Dicopot Usai Lecehkan Mahasiswi Unhas Saat Bimbingan Skripsi
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        20 November 2024

    Duduk Perkara Dosen Dicopot Usai Lecehkan Mahasiswi Unhas Saat Bimbingan Skripsi Regional 20 November 2024

    Duduk Perkara Dosen Dicopot Usai Lecehkan Mahasiswi Unhas Saat Bimbingan Skripsi
    Editor
    KOMPAS.com
    – Seorang dosen berinisial FS melakukan
    pelecehan seksual
    terhadap
    mahasiswi
    Universitas Hasanuddin (
    Unhas
    ) Makassar.
    FS dicopot dari jabatannya dan dinonaktifkan sebagai dosen setelah terbukti melakukan aksinya tersebut.
    Kejadian ini bermula saat korban mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unhas melakukan bimbingan skripsi pada 25 September 2024.
    Pelaku meminta korban datang ke ruangannya seperti mahasiswa lainnya.
    Saat ia meminta izin pulang, dosen menahan korban.
    Setelah bimbingan, saya minta pulang, namun ditahan,” ujar koran yang tak mau disebutkan namanya, Senin (18/11/2024).
    Korban berusaha untuk menolak, namun pelaku memegang tangan korban dan ingin memeluknya.
    FS memaksa melakukan tindakan tidak senonoh, hingga korban berteriak meminta pulang.
    Setelah kejadian itu, korban mengaku mengalami trauma mendalam dan kesulitan melanjutkan kegiatan kampusnya.
    Ia kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Unhas.
    Namun, ia merasa kecewa dengan penanganan kasus ini.
    “Pada pemanggilan kedua saya di Satgas, saya merasa disudutkan. Bahkan ada dosen yang menyebut saya halusinasi,” ujarnya.
    Satgas PPKS Unhas berhasil mendapatkan rekaman CCTV dan akhirnya FS disanksi skorsing selama dua semester.
    Kepala Biro Komunikasi dan Humas Unhas, Ahmad Bahar yang dikonfirmasi pada Selasa (19/11/2024) menjelaskan bahwa pihak kampus segera melakukan penyelidikan dan mengambil tindakan tegas setelah mendapatkan bukti yang cukup mengenai pelecehan tersebut.
    Pelaku dicopot dari jabatannya dan dinonaktifkan sebagai dosen.
    “FS yang dinyatakan terbukti melakukan pelecehan seksual telah dijatuhi sanksi berat. Sanksi tersebut meliputi pemberhentian tetap sebagai Ketua Gugus Penjaminan Mutu dan Peningkatan Reputasi,” ungkap Ahmad.
    Selain itu, FS juga akan dibebaskan sementara dari tugas pokok dan fungsinya sebagai dosen selama semester ini dan dua semester mendatang, yaitu semester akhir tahun akademik 2024/2025 dan semester awal tahun akademik 2025/2026.
    “Sanksi yang kami berikan berat. Saat proses pemeriksaan, ia langsung dinonaktifkan dari jabatan akademik yang diberikan dan diberhentikan sementara dari tugas tridarma hingga satu tahun setengah,” tambahnya.
    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Kronologi Lengkap Dosen FIB Diduga Lecehkan Mahasiswi saat Bimbingan Skripsi, Kasus kedua di Unhas
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Survei Indikator: Andi Sudirman – Fatmawati Sangat Sulit Terkejar Danny – Azhar

    Survei Indikator: Andi Sudirman – Fatmawati Sangat Sulit Terkejar Danny – Azhar

    Pada simulasi terbuka 4 nama calon, Andi Sudirman kembali menunjukkan dominasinya dengan capaian elektabilitas 55,7 persen, Danny Pomanto 21,1 persen, Fatmawati 3,4 persen dan Azhar Arzad 1,0 persen.

    Demikian pula survei Top of Mind calon gubernur, Andi Sudirman berada di puncak dengan 46,2 persen, Danny Pomanto 20,4 persen, Fatmawati 3,7 persen dan Azhar Arsyad 0,3 persen.

    Indikator juga mencatat kemungkinan responden yang sudah tidak lagi berubah pilihan yang sebanyak 80,5 persen, sedangkan pemilih yang masih goyah sebanyak 16,8 persen.

    Di samping itu, Prof. Burhanuddin Muhtadi juga memaparkan bahwa tingginya elektabilitas Andi Sudirman Sulaiman dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain karena Andi Sudirman dinilai sosok pemimpin yang peduli pada rakyat, putra asli daerah, jujur dan bersih dari praktik KKN, telah terbukti hasil kerjanya serta pintar dan berpendidikan.

    Survei ini juga memotret kecenderungan pemilih berdasar sentimen putra daerah. Hasilnya 53,6 persen responden memilih putra asli daerah dibanding 45,1 persen yang tidak mempersoalkannya.

    Dengan hasil survei ini terpotret bila paslon Andi Sudirman-Fatma sudah sangat sulit terkejar lagi mengingat waktu pencoblosan tersisa 7 hari lagi.

    Sebagai informasi, survei yang bertajuk “Peluang Menang Calon Calon Gubernur di Provinsi Sulsel”, ini ingin memotret sikap dan perilaku calon pemilih di Sulsel untuk mengetahui peta dukungan politik elektoral dan ingin mengetahui faktor-faktor penting apa yang berkaitan dengan pilihan-pilihan tersebut sekaligus melihat persepsi warga Sulsel terkait isu-isu mutakhir yang sedang mengemuka.

  • Gempa Terkini Rabu 20 November 2024 Pagi Hari, Barusan Terjadi, Info Lengkap dari BMKG Klik Sini

    Gempa Terkini Rabu 20 November 2024 Pagi Hari, Barusan Terjadi, Info Lengkap dari BMKG Klik Sini

    Gempa Terkini Rabu 20 November 2024 Pagi Hari, Barusan Terjadi, Info Lengkap dari BMKG Klik Sini

    TRIBUNJATENG.COM- Terjadi gempa bumi di sejumlah wilayah Indonesia pada Rabu pagi (20/11/2024).

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan terjadi gempa bumi 4 kali di beberapa wilayah dengan magnitudo berbeda-beda.

    Berikut informasi titik lokasi gempa bumi yang terjadi di wilayah Indonesia pada Rabu 20 November 2024:

    1. Gempa Bumi Gorontalo

    Gempa Mag:2.9, 20-Nov-2024 01:40:23WIB, Lok:0.22LS, 123.14BT (84 km Tenggara BONEBOLANGO-GORONTALO), Kedlmn:97 Km

    Pukul 01.40.23 WIB, sebuah gempa dengan magnitudo 2.9 melanda Indonesia.

    Episenter gempa ini terletak di koordinat geografis 0.22 Lintang Selatan (LS) dan 123.14 Bujur Timur (BT).

    Lokasi itu sekitar 84 km Tenggara Bone Bolango Gorontalo. Gempa ini memiliki kedalaman sekitar 97 kilometer.

    2. Gempa Bumi Sulsel

    Gempa Mag:3.5, 20-Nov-2024 03:11:54WIB, Lok:2.34LS, 121.08BT (28 km BaratLaut LUWUTIMUR-SULSEL), Kedlmn:10 Km

    Beberapa menit setelah gempa pertama, pada pukul 03.11.54 WIB, tercatat gempa dengan magnitudo 3.5.

    Episenter gempa ini terletak di koordinat 2.34 Lintang Selatan dan 121.08 Bujur Timur.

    Lokasi tersebut sekitar 28 kilometer Barat Laut Luwu Timur Sulsel.

    3. Gempa Bumi NTT

    Gempa Mag:4.5, 20-Nov-2024 03:50:45WIB, Lok:9.06LS, 121.95BT (39 km Tenggara ENDE-NTT), Kedlmn:76 Km

    Pukul 03.50.45 WIB, sebuah gempa dengan magnitudo 4.5 melanda Indonesia.

    Episenter gempa ini terletak di koordinat geografis 9.06 Lintang Selatan (LS) dan 121.95 Bujur Timur (BT).

    Lokasi itu sekitar 39 km Tenggara Ende NTT. Gempa ini memiliki kedalaman sekitar 76 kilometer.

    4. Gempa Bumi Nabire

    Gempa (UPDATE) Mag:3.3, 20-Nov-24 04:33:36 WIB, Lok:3.97 LS, 135.12 BT (Pusat gempa berada di darat 80 km BaratDaya Nabire), Kedlmn:23 Km Dirasakan (MMI) II – III Nabire

    Pukul 04.33.36 WIB, sebuah gempa dengan magnitudo 3.3 melanda Indonesia.

    Episenter gempa ini terletak di koordinat geografis 3.97 Lintang Selatan (LS) dan 135.12 Bujur Timur (BT).

    Lokasi itu sekitar 80 km Barat Daya Nabire. Gempa ini memiliki kedalaman sekitar 23 kilometer.

    Informasi ini disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.

    Sama seperti gempa sebelumnya, informasi ini disampaikan oleh BMKG dengan peringatan bahwa hasil pengolahan data masih bisa mengalami perubahan seiring dengan kelengkapan data yang lebih lanjut.

    Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan atau dampak lebih lanjut akibat gempa ini.

    BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terhadap informasi resmi yang akan diumumkan secara lebih detail.