provinsi: SULAWESI SELATAN

  • KKP bangun industri budi daya kepiting yang berkelanjutan

    KKP bangun industri budi daya kepiting yang berkelanjutan

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan komitmennya untuk membangun industri budi daya kepiting yang berkelanjutan dan berorientasi ekspor.

    Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Tb Haeru Rahayu, dalam pernyataannya di Jakarta, Senin, mengatakan pembangunan industri komoditas kepiting tidak hanya bertujuan meningkatkan volume produksi, tetapi juga memastikan keberlanjutan sumber daya dan kelestarian lingkungan pesisir.

    Ia menuturkan seiring meningkatnya permintaan global terhadap rajungan dan kepiting, Indonesia menghadapi tantangan berupa potensi penangkapan berlebihan di alam.

    Untuk menjaga keberlanjutan, KKP mendorong pengembangan budi daya kepiting berkelanjutan serta edukasi kepada masyarakat pesisir.

    Data ekspor menunjukkan pada 2024, rajungan dan kepiting merupakan komoditas ekspor perikanan terbesar keempat Indonesia setelah udang; golongan tuna, cakalang, dan tongkol; serta kelompok cumi, sotong, dan gurita, dengan nilai mencapai 513,35 juta dolar AS atau 8,6 persen dari total ekspor perikanan.

    Negara tujuan utama ekspor meliputi China, Amerika Serikat, dan Korea Selatan.

    “Peningkatan kebutuhan pasar ini membuka peluang besar bagi Indonesia untuk memperkuat industri budidaya kepiting yang stabil dan berkelanjutan,” kata Haeru.

    Indonesia memiliki sejumlah sentra produksi kepiting, di antaranya Kalimantan Timur, yang tercatat sebagai wilayah dengan produksi tertinggi secara nasional, mencapai 9.801 ton, disusul Jawa Barat dengan 3.007 ton, serta Sulawesi Selatan dengan 2.866 ton per tahun.

    Untuk memperkuat pengembangan sektor tersebut, KKP telah membangun modeling budi daya kepiting di Pasuruan, Jawa Timur, seluas 30 hektare yang dikelola oleh Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo, Jatim.

    Kawasan ini dirancang sebagai model teknologi budi daya kepiting berorientasi pada peningkatan produktivitas dan efisiensi.

    Prof Yushinta Fujaya, akademisi dari Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin Makassar, menambahkan teknologi pembenihan dan pembesaran kepiting sudah dikuasai Indonesia, namun tantangan terletak pada hilirisasi teknologi dan diseminasi kepada masyarakat.

    Ia menekankan konsep crab silvofishery, yakni budi daya kepiting di kawasan mangrove, sebagai pendekatan efektif yang mampu menyatukan aspek ekonomi dan konservasi.

    Ketua Asosiasi Pengelolaan Rajungan Indonesia (APRI) Kuncoro C Nugroho menambahkan bahwa keberlanjutan sumber daya rajungan dapat dicapai apabila pelaku usaha, pembeli, dan pemerintah menjaga keseimbangan antara permintaan pasar dan ketersediaan stok di alam.

    Ia menekankan pentingnya penelitian dan pengembangan budi daya rajungan agar menghasilkan produk berkualitas setara dengan hasil tangkapan alam.

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 8
                    
                        Mengaku Polisi, 3 Oknum TNI Peras Sopir hingga Rp 30 Juta di Gowa
                        Regional

    8 Mengaku Polisi, 3 Oknum TNI Peras Sopir hingga Rp 30 Juta di Gowa Regional

    Mengaku Polisi, 3 Oknum TNI Peras Sopir hingga Rp 30 Juta di Gowa
    Tim Redaksi
    GOWA, KOMPAS.com
    – Tiga oknum anggota TNI diduga memeras seorang sopir angkutan antar daerah dengan modus mengaku sebagai polisi dan menangkap calon tenaga kerja Indonesia (TKI).
    Dua warga sipil telah diamankan polisi, sementara tiga oknum TNI diserahkan ke Detasemen Polisi Militer (Denpom), Senin (10/11/2025).
    Korban berinisial AI (20), sopir angkutan dari Kabupaten Bulukumba menuju Barru.
    Ia dihentikan dua pelaku di wilayah Desa Panciro, Kecamatan Bajeng, Kabupaten
    Gowa
    , pada Jumat (7/11/2025).
    Para pelaku menanyakan penumpang yang dibawa AI, dan ia menyebut para penumpang akan ke Kalimantan dan selanjutnya ke Malaysia untuk bekerja sebagai TKI.
    Kedua pelaku lalu mengaku sebagai anggota kepolisian yang bertugas menangkap pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
    Korban kemudian dibawa ke sebuah posko salah satu organisasi masyarakat (ormas) di Jalan Swadaya, Sungguminasa.
    Di tempat itu, korban diminta menyerahkan uang Rp 50 juta agar dilepas, atau akan dibawa ke Polres Gowa untuk proses hukum.
    “Di situ saya dimintai uang Rp 50 juta tapi saya tidak sanggup kemudian dan akhirnya turun menjadi Rp 30 juta setelah mereka (pelaku) berkoordinasi dengan Pak Kanit,” kata AI saat dikonfirmasi Kompas.com di Mapolres Gowa, Senin (10/11/2025).
    AI kemudian mentransfer Rp 30 juta ke rekening seorang perempuan berinisial HM (27). Merasa diperas, AI melapor ke Polres Gowa.
    Tim Jatanras Polres Gowa dipimpin Ipda Aditya Pamungkas melakukan pengembangan kasus.
    Pada Sabtu (8/11/2025) pukul 23.00 WITA, polisi menangkap NT (55) di Jalan Swadaya, lokasi pemerasan.
    Polisi mengamankan uang tunai Rp 3 juta sebagai barang bukti. NT disebut sebagai pihak yang dipanggil “Pak Kanit”.
    Polisi kemudian mengamankan HM di Jalan Sultan Alauddin, Makassar, Minggu (10/11/2025) pukul 03.00 WITA.
    Dari keterangan NT dan HM, terungkap bahwa dua pria yang sebelumnya menghentikan korban bukan polisi, melainkan oknum TNI berinisial Prada FA, Prada FI, dan Prada YO.
    “Ada tiga orang warga sipil yang kami amankan dan keterlibatan mereka tidak aktif, hanya mereka mendapatkan imbalan dari pemerasan tersebut dan ada juga sekedar menerima uang transferan dari korban. Selanjutnya uang tersebut ditransfer ke pelaku utama,” kata Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Bachtiar, saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (10/11/2025).
    Tiga oknum TNI tersebut sempat menjalani pemeriksaan di Markas Kodim 1409/Gowa, kemudian diserahkan ke Polisi Militer Kodam (Pomdam) XIV/Hasanuddin, Makassar.
    “Permasalahan tersebut sudah dilimpahkan ke Pomdam,” kata Dandim 1409/Gowa, Letkol Inf Heri Kuswanto melalui pesan singkat, Senin (10/11/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sindikat Sejoli Perjualbelikan 9 Bayi dan 1 Anak Lewat Facebook, TikTok dan WhatsApp

    Sindikat Sejoli Perjualbelikan 9 Bayi dan 1 Anak Lewat Facebook, TikTok dan WhatsApp

    Diberitakan sebelumnya, Kasus penculikan Bilqis, bocah berusia empat tahun di Taman Pakui Sayang, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menjadi sorotan publik. Bilqis ditemukan selamat usai dijual hingga ke kelompok Suku Anak Dalam di Desa Mentawak, Kabupaten Merangin, Jambi, Sabtu (8/11/2025) malam. 

    Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro membeberkan kronologi lengkap di balik kasus penculikan anak tersebut. Pelaku penculikan Bilqis bukan tindakan tunggal, melainkan melibatkan jaringan perdagangan anak lintas provinsi. 

    “Kasus ini melibatkan jaringan yang sangat luas. Karena kami pernah bertugas di Dirtipidum Mabes Polri, koordinasi antarwilayah bisa kami lakukan dengan baik. Proses penyelidikan dan penangkapan tersebar di beberapa tempat,” ujar Djuhandhani di Mapolrestabes Makassar, Senin (10/11/2025). 

    Kasus ini bermula ketika Bilqis dilaporkan hilang saat menemani ayahnya bermain tenis di Lapangan Pakui Sayang. Dari hasil penyelidikan, pelaku utama diketahui bernama Sri Yuliana alias Ana (30), seorang pembantu rumah tangga asal Kecamatan Rappocini, Makassar.

    Ana membawa Bilqis ke kosnya di Jalan Abu Bakar Lambogo. Lalu menawarkan anak itu di grup Facebook Adopsi Anak menggunakan akun samaran. Dalam unggahan tersebut, Ana mengklaim Bilqis adalah anaknya dan tidak mampu merawatnya karena berasal dari keluarga tidak mampu.

  • PLN mengimbau masyarakat tetap waspada hadapi musim hujan

    PLN mengimbau masyarakat tetap waspada hadapi musim hujan

    Cuaca tersebut harus kita waspadai, petugas PLN terus bersiaga untuk memantau kondisi kelistrikan di setiap wilayah untuk keselamatan masyarakat.

    Makassar (ANTARA) – PT PLN (Persero) mengimbau masyarakat, dalam hal ini seluruh pelanggan setia PLN untuk tetap waspada menghadapi musim hujan, khususnya terhadap potensi banjir atau imbas cuaca ekstrem lainnya yang mungkin melanda.

    General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) Edyansyah PLN telah menginstruksikan seluruh unit untuk bersiaga penuh guna pemulihan maupun memastikan keamanan jaringan kelistrikan masyarakat.

    “Cuaca tersebut harus kita waspadai, petugas PLN terus bersiaga untuk memantau kondisi kelistrikan di setiap wilayah untuk keselamatan masyarakat,” kata Edyansyah, di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV-Makassar memprediksi cuaca hujan sedang-lebat yang terjadi pada sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat akan berlangsung hingga 12 November mendatang.

    Dia menyebut PLN telah menyiagakan 71 posko siaga kelistrikan dan 2.278 personel guna menjaga pasokan listrik tetap aman dan andal apabila terjadi cuaca ekstrem.

    Edyansyah menyampaikan beberapa tips menggunakan listrik agar aman dan nyaman jika terjadi cuaca ekstrem.

    Menurut dia, apabila terjadi banjir dan air memasuki area rumah, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mematikan Miniature Circuit Breaker (MCB) pada kWh Meter.

    Kedua, matikan aliran listrik yang tidak terpakai dengan mencabut peralatan elektronik dari setop kontak. Selanjutnya pindahkan peralatan elektronik ke tempat yang aman dan tidak terjangkau air.

    “Selain itu, apabila terlihat potensi gangguan atau ancaman keselamatan dari jaringan listrik akibat banjir atau imbas cuaca ekstrem lainnya, masyarakat dapat melaporkan serta meminta penghentian pasokan tenaga listrik sementara,” kata Edyansyah pula.

    Guna mencegah potensi bahaya atau gangguan kelistrikan yang lebih luas, masyarakat dapat segera melapor ke PLN melalui berbagai kanal yang telah disediakan.

    “Segera lakukan langkah tersebut agar terhindar dari potensi bahaya listrik. Sudah saatnya kita meningkatkan kewaspadaan khususnya saat terjadi hujan lebat yang berpotensi banjir karena air merupakan konduktor yang kuat,” ujar Edyansyah.

    Pewarta: Nur Suhra Wardyah
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sandiaga Uno Diisukan Gabung Perindo, Ketua DPW Sulsel: Kami Sangat Menyambut Gembira

    Sandiaga Uno Diisukan Gabung Perindo, Ketua DPW Sulsel: Kami Sangat Menyambut Gembira

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kabar rencana bergabungnya mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, ke Partai Perindo mendapat sambutan hangat dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Perindo Sulawesi Selatan Abdul Hayat Gani, yang menilai langkah tersebut akan menjadi energi baru bagi partai besutan Angela Tanoesoedibjo itu.

    “Tentunya kami sangat menyambut gembira isu bergabungnya Bapak Sandiaga Uno di Partai Perindo, apalagi jika isu ini benar-benar terjadi tentu kami sangat berbahagia. Tentu ini menjadi semangat baru bagi Partai Perindo,” ujarnya saat dihubungi FAJAR.CO.ID, Senin (10/11/2025).

    Menurutnya, hubungan baik antara Sandiaga Uno dan Ketua Umum Partai Perindo Angela Tanoesoedibjo menjadi landasan yang kuat bagi kemungkinan kerja sama tersebut.

    “Apalagi hubungan Bapak Sandiaga Uno dan Ibu Ketua Umum sangat dekat, apalagi pernah berkolaborasi di Kemenparekraf. Saya lihat ada kesamaan visi antara keduanya untuk membangun ekonomi kreatif dari akar rumput, mulai UMKM dan seterusnya,” ucap eks Sekda Sulsel itu.

    Ia berharap, bila Sandiaga Uno benar-benar bergabung, kehadirannya akan memperkuat langkah Perindo dalam memperjuangkan ekonomi rakyat.

    “Harapan kita ini, mudah-mudahan Bapak Sandiaga bergabung dengan Perindo dan kita menjadi bagian penting untuk lebih banyak memberikan pelayanan ke akar rumput, ke orang-orang lemah dan kurang beruntung, melalui program-program yang konkret untuk mengawal asa cita Prabowo,” tambah Mantan Pj Wali Kota Parepare itu.

  • Bilqis Diculik dan Dijual, Polisi Dalami Spekulasi Isu Perdagangan Organ Tubuh

    Bilqis Diculik dan Dijual, Polisi Dalami Spekulasi Isu Perdagangan Organ Tubuh

    Liputan6.com, Jakarta Bocah berusia empat tahun, Bilqis akhirnya berhasil dijemput oleh pihak kepolisian di pedalaman Jambi pada Sabtu (8/11/2025). Bilqis diculik dan dijual oleh sindikat pelaku penculikan dan perdagangan orang.

    Bilqis dijual ke suku anak dalam di Jambi dengan harga Rp 80 juta. Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Devi Sujana mengungkapkan, warga Suku Anak Dalam membeli Bilqis dari dua tersangka yakni Adit Prayitno Saputra dan Meriana adalah karena mereka ingin mengadopsi korban.  

    “Ya, untuk sementara yang ini (kasus penculikan Bilqis hingga dijual ke Suku Anak Dalam) untuk diadopsi,” kata Devi, Senin (10/11/2025).  

    Polisi masih melakukan pendalaman ada tidaknya motif lain di balik kasus penculikan dan perdagangan anak ini. Apalagi saat ini beredar isu dan spekukasi adanya dugaan perdagangan organ tubuh manusia.  

    “Dugaan lainnya masih kita dalami. Untuk kalau misalkan ada transaksi lainnya, ya. Tapi untuk yang sekarang yang kita ungkap (kasus Bilqis), untuk adopsi,” ucapnya lagi. 

  • Tomas Trucha Berambisi Bawa PSM Makassar kembali ke Jalur yang Tepat

    Tomas Trucha Berambisi Bawa PSM Makassar kembali ke Jalur yang Tepat

    Tomas Trucha Siap Bawa PSM Makassar kembali ke Jalur yang Tepat

    FAJAR.CO.ID,MAKASSAR — Hasil positif berhasil ditorehkan oleh Tomas Trucha di laga debutnya memimpin langsung PSM Makassar.

    Menghadapi Dewa United di pekan ke-12 Super League 2025/2026, Tomas Trucha mampu mempersembahkan tiga poin.

    Laga yang berlangsung di Banten International Stadium, Serang, Minggu (9/11/2025), berakhir Dewa United 0-1 PSM Makassar.

    Satu-satunya gol yang tercipta di laga ini dilesatkan oleh Abu Kamara di menit ke-31.

    Kemenangan ini sekaligus jadi tiga poin kedua yang didapatkan PSM Makassar di musim ini.

    Melihat hasil yang didapatkan timnya, Tomas pun mengungkap motivasi yang diberikan ke pemainnya.

    Ia menyebut setiap pemain yang ada tim harus lebih baik dan berkembang setiap harinya dan hal itu yang terlihat saat ini.

    “Sejak saya datang selalu saya katakan ke para pemain, setiap latihan ayo lebih baik dari latihan kemarin dan hari kita lebih baik,” kata Tomas Trucha usai laga hadapi Dewa United.

    “Dari pertandingan dan ke pertandingan kita lebih baik,” ungkapnya.

    Pelatih asal Republik Ceko itu mengungkap timnya juga berkembang usai laga imbang hadapi Madura United di pekan lalu.

    Untuk saat ini, dengan perkembangan yang terus ditunjukkan ia yakin timnya akan kembali ke jalur yang tepat dengan raihan hasil-hasil positif.

    “Dan ini yang saya lihat, mulai dari sebelum (Madura United). Saya percaya dengan hal ini dari hari ke hari kita berada di jalur yang tepat,” terangnya.

    (Erfyansyah/fajar)

  • Cara Polisi Selamatkan Balita Bilqis dari Kawasan Suku Anak Dalam di Jambi

    Cara Polisi Selamatkan Balita Bilqis dari Kawasan Suku Anak Dalam di Jambi

    Makassar

    Balita bernama Bilqis Ramadhany (4) yang diculik di Makssar ternyata 3 kali diperjualbelikan. Polisi akhirnya berhasil menemukan Bilqis di kawasan Suku Anak Dalam di Merangin, Jambi.

    Polisi mengatakan korban pertama kali dijual oleh wanita inisial SY kepada wanita inisial SH seharga Rp 3 juta dengan cara dijemput di Makassar. NH kemudian membawa Bilqis dan menjualnya kepada wanita MA (42) dan pria AS (36) seharga Rp 15 juta di Jambi.

    “AS dan MA mengaku membeli korban dari NH sebesar Rp 30 juta dan menjual kembali kepada kelompok salah satu suku di Jambi seharga Rp 80 juta. keduanya telah mengaku memperjualkan 9 bayi dan 1 anak melalui TikTok dan WA,” kata Kapolda Sulsel Irjen Djuhandhani Rahardjo Puro dalam konferensi pers, dilansir detikSulsel, Senin (10/11/2025).

    Proses Penyelamatan Bilqis

    Dilansir detikSumbagsel, Bilqis Ramadhany yang hilang di Makassar ditemukan selamat di Jambi. Bilqis diselamatkan di kawasan permukiman suku anak dalam (SAD).

    Bilqis ditemukan dalam kondisi sehat di kawasan SPE Desa Gading, Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin, pada Sabtu (8/11/2025) sekira pukul 20.00 WIB. Bilqis ditemukan dalam kondisi baik oleh tim gabungan.

    “Dari interogasi (dua pelaku) didapatkan keterangan bahwa anak tersebut dibawa oleh Lina di lokasi Suku Anak dalam (SAD),” terang kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jambi Kombes Jimmy Christian Samma, Minggu (9/11/2025).

    Selanjutnya, polisi kembali melakukan pengembangan dengan menelusuri keberadaan Lina dan balita Bilqis. Polisi menemukan keberadaan Bilqis di kawasan SAD Gading Jaya, Merangin, dan dilakukan pendekatan persuasif kepada temenggung SAD.

    Usai berhasil menyelamatkan Bilqis, balita itu langsung dibawa ke Polres Merangin. Di sanalah, polisi memberi kabar kepada keluarga korban di Makassar. Suasana haru pun terjadi, ketika polisi melakukan video call ke orang tua korban.

    Baca selengkapnya di sini dan di sini

    (idh/imk)

  • Kronologi Lengkap Penculikan Bilqis dari Makassar Hingga Dijual ke Suku Anak Dalam di Jambi

    Kronologi Lengkap Penculikan Bilqis dari Makassar Hingga Dijual ke Suku Anak Dalam di Jambi

    Sri Yuliana alias Ana (30) mengaku nekat menculik balita Bilqis (4) di Taman Pakui Sayang, Jalan AP Pettarani, Kota Makassar, karena desakan ekonomi. Bilqis dijual Rp 3 juta kepada wanita yang dikenal Ana di grup Facebook. 

    Wanita misterius ini sebelumnya sempat terekam CCTV membawa Bilqis dari Taman Pakui Sayang.

    Saat proses pemeriksaan di Polrestabes Makassar, Ana mengakui perbuatannya. Ia menjelaskan bahwa dirinya sebenarnya tidak ada niat jahat dan ingin membawa Bilqis untuk dirawat, sebelum akhirnya menjual korban karena desakan ekonomi.

    “Awalnya mau ji ambil itu anak untuk dirawat dengan baik. Tapi karena kami butuh uang, jadi tanggal 3 (November) itu saya jual,” kata Ana dengan suara pelan saat diinterogasi, Sabtu (8/11/2025) malam.

    Ana mengaku berkenalan dengan seorang perempuan asal Jakarta lewat media sosial Facebook. Dalam percakapan di grup bertema Adopsi Anak itu, perempuan itu mengaku sudah menikah selama sembilan tahun namun belum memiliki anak.

    “Saya kenalan di Facebook, grup adopsi anak. Saya chat duluan karena lihat postingannya bilang tidak punya anak selama sembilan tahun. Akhirnya saya kasih nomor telepon dan lanjut lewat WhatsApp,” cerita Ana.

    Setelah berkomunikasi intens, perempuan asal Jakarta itu menawarkan uang Rp 3 juta agar Ana menyerahkan seorang anak untuk diadopsi. Uang muka sebesar Rp 500 ribu dikirim ke rekening Ana sebelum penyerahan dilakukan.

    “Dia menawarkan uang Rp 3 juta, transfer Rp 500 ribu ke rekening saya,” ujar Ana.

    Ana kemudian janjian bertemu dengan pembeli di Jalan Abu Bakar Lambogo (Ablam) Lorong 10, Makassar.

  • 3
                    
                        Delapan Bulan Jelang Pensiun, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Abdul Muis Diberhentikan Setelah Putusan MA
                        Regional

    3 Delapan Bulan Jelang Pensiun, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Abdul Muis Diberhentikan Setelah Putusan MA Regional

    Delapan Bulan Jelang Pensiun, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Abdul Muis Diberhentikan Setelah Putusan MA
    Tim Redaksi
    LUWU UTARA, KOMPAS.com –
    Abdul Muis (59), guru mata pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 1 Luwu Utara, Sulawesi Selatan, tak menyangka pengabdiannya selama puluhan tahun di dunia pendidikan harus berakhir dengan keputusan pahit.
    Delapan bulan menjelang masa pensiun, ia resmi diberhentikan dari status Pegawai Negeri Sipil (PNS) berdasarkan putusan Mahkamah Agung (MA) yang telah berkekuatan hukum tetap.
    Putusan itu tertuang dalam MA Nomor 4265 K/Pid.Sus/2023 tanggal 26 September 2023, dan ditindaklanjuti dengan Keputusan Gubernur Sulsel Nomor 800.1.6.4/4771/BKD tentang pemberhentian dirinya sebagai guru ASN.
    Kasus yang menjerat
    Abdul Muis
    bermula dari perannya sebagai bendahara Komite Sekolah SMA Negeri 1
    Luwu Utara
    pada 2018.
    Ia ditunjuk oleh rapat orang tua siswa dan pengurus komite untuk mengelola dana sumbangan sukarela.
    “Saya didaulat jadi bendahara komite melalui hasil rapat orang tua siswa dengan pengurus. Jadi posisi saya itu hanya menjalankan amanah,” kata Abdul Muis kepada Kompas.com saat ditemui di sekretariat
    PGRI
    Luwu Utara, Senin (10/11/2025).
    Muis menjelaskan bahwa dana yang dikelola merupakan hasil kesepakatan rapat bersama orang tua siswa, bukan pungutan sepihak.
    “Dana komite itu hasil kesepakatan orang tua. Disepakati Rp 20.000 per bulan. Yang tidak mampu, gratis. Yang bersaudara, satu saja yang bayar,” ujarnya.
    Dana itu digunakan untuk mendukung kegiatan sekolah dan memberikan tunjangan kecil bagi guru dengan tugas tambahan seperti wali kelas, pengelola laboratorium, dan wakil kepala sekolah.
    Menurut Muis, saat itu sekolah menghadapi kekurangan tenaga pendidik karena banyak guru yang pensiun, mutasi, atau meninggal dunia.
    “Tenaga pengajar itu kan dinamis. Ada yang meninggal, ada yang mutasi, ada yang pensiun. Jadi itu bisa terjadi setiap tahun,” ucapnya.
    Sekolah pun harus mencari guru honor baru. Namun, proses administrasi agar mereka masuk sistem Dapodik butuh waktu hingga dua tahun.
    “Kalau guru honor baru itu, butuh dua tahun untuk bisa masuk ke Dapodik. Nah, sementara itu, kegiatan belajar tetap harus jalan,” tambahnya.
    Jumlah guru honor di sekolah itu mencapai 22 orang, banyak di antaranya bekerja dengan penghasilan minim.
    “Ada guru honor namanya Armand, tinggal di Bakka. Kadang saya kasih Rp150 ribu sampai Rp200 ribu karena dia sering tidak hadir, tidak punya uang bensin,” kenangnya.
    Masalah muncul pada 2021 ketika seorang pemuda yang mengaku aktivis LSM datang ke rumahnya menanyakan soal dana sumbangan.
    “Anak itu datang, langsung bilang: ‘Benarkah sekolah menarik sumbangan?’ Saya jawab benar, itu hasil keputusan rapat. Tapi saya kaget, dia mau periksa buku keuangan,” tutur Muis.
    Tak lama kemudian, ia mendapat panggilan dari pihak kepolisian. Kasus berkembang hingga ia dakwa melakukan pungutan liar (pungli) dan pemaksaan kepada siswa.
    Pengadilan menjatuhkan hukuman satu tahun penjara dan denda Rp50 juta, subsider tiga bulan kurungan.
    “Total saya jalani enam bulan 29 hari karena ada potongan masa tahanan. Denda saya bayar,” ujarnya.
    Menurut Muis, proses hukum berjalan panjang. Setelah berkas dilimpahkan ke kejaksaan, sempat dinyatakan belum lengkap (P19) karena belum ditemukan bukti kerugian negara.
    “Lalu entah bagaimana, polisi bekerja sama dengan Inspektorat. Maka lahirlah testimoni dari Inspektorat yang menyatakan bahwa Komite SMA 1 itu merugikan keuangan negara,” kata Muis.
    Ia menyebut Inspektorat Kabupaten Luwu Utara hadir sebagai saksi dalam sidang Tipikor tingkat pertama.
    Meski menerima putusan, Muis tetap yakin tidak bersalah. Ia menilai kasus itu terjadi karena salah tafsir terhadap peran komite sekolah.
    “Kalau itu disebut pungli, berarti memalak secara sepihak dan sembunyi-sembunyi. Padahal, semua keputusan kami terbuka, ada rapatnya, ada notulen, dan dana itu digunakan untuk kepentingan sekolah,” ucapnya.
    “Kalau dipaksa, mestinya semua siswa harus lunas. Tapi faktanya banyak yang tidak membayar dan mereka tetap ikut ujian, tetap dilayani,” tambahnya.
    Setelah diberhentikan dari status PNS, Muis mengaku pasrah namun tetap tegar.
    “Rezeki itu urusan Allah. Masing-masing orang sudah ditentukan jatahnya. Saya tidak mau larut. Cuma sedih saja, niat baik membantu sekolah malah berujung seperti ini,” ujarnya pelan.
    Selama menjadi bendahara, ia hanya menerima uang transportasi Rp125.000 per bulan dan tambahan Rp200.000 sebagai wakil kepala sekolah. Sebagian ia gunakan membantu guru honor.
    Kasus Abdul Muis memantik aksi solidaritas dari PGRI Luwu Utara di halaman DPRD Luwu Utara pada Selasa (4/11/2025).
    Aksi itu juga mendukung Drs. Rasnal, M.Pd, guru dari UPT SMAN 3 Luwu Utara yang mengalami nasib serupa.
    “Guru hari ini berada di posisi yang rentan. Tanpa perlindungan hukum yang jelas, kebijakan sekolah bisa berujung pada kriminalisasi,” ujar Ismaruddin, Ketua PGRI Luwu Utara.
    PGRI kemudian mengajukan permohonan grasi kepada Presiden Prabowo Subianto untuk dua guru tersebut.
    Keduanya diberhentikan tidak hormat berdasarkan keputusan Gubernur Sulsel:
    Kasus Abdul Muis menjadi cerminan batas kabur antara sumbangan sukarela dan pungutan liar di sekolah negeri.
    Komite sekolah sejatinya adalah mitra lembaga pendidikan, bukan penanggung jawab utama pendanaan. Namun di banyak daerah, keterbatasan anggaran memaksa mereka berperan lebih.
    “Saya ini hadir dengan niat ikhlas untuk membantu sekolah. Tapi mungkin ini jalan yang harus saya lalui. Saya hanya ingin orang tahu, saya bukan koruptor,” tutur Muis.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.