provinsi: SULAWESI SELATAN

  • Cuaca Hari Ini, Kota Besar di Indonesia Umumnya Dilanda Hujan

    Cuaca Hari Ini, Kota Besar di Indonesia Umumnya Dilanda Hujan

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca hari ini Kamis (26/12/2024) di sebagian kota besar Indonesia akan dilanda hujan.

    “Cuaca hari ini di Jakarta, Serang, dan Bandung diprakirakan hujan ringan,” kata prakirawan BMKG Syndhy Indah P di Jakarta dilansir Antara.

    Sementara Cuaca hari ini di Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya diperkirakan hujan lebat disertai kilat.

    Adapun di wilayah Sumatera, hujan ringan hingga sedang diprakirakan terjadi di Medan, Padang, Tanjung Pinang, Pekanbaru, Palembang, Pangkal Pinang dan Lampung. Sementara Aceh dan Jambi diprakirakan berawan. “Bengkulu berpotensi hujan lebat dengan intensitas tinggi disertai petir,” kata dia.

    “Di wilayah Denpasar dan Mataram diprakirakan diguyur hujan ringan hingga sedang. Kupang diperkirakan hujan lebat,” kata dia.

    Selanjutnya, kata dia, di wilayah Kalimantan, cuaca hari ini berpotensi hujan dengan intensitas lebat disertai petir dan angin kencang. Hal itu akan terjadi di Tanjung Selor, Palangkaraya, dan Samarinda.

    Untuk wilayah Pontianak dan Banjarmasin, berpotensi diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

    Berpindah ke Sulawesi, lanjutnya, Mamuju, Gorontalo, Makassar, Palu, dan Kendari berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Sementara Manado berpotensi hujan lebat disertai kilat.

    Sementara cuaca hari ini diprakirakan diguyur hujan ringan hingga sedang, seperti terjadi di Sorong, Nabire, Ambon, Jayapura, Jayawijaya, Ternate, Manokwari, dan Jayawijaya.

  • Sulawesi Selatan Peringkat 5 Daerah Darurat Narkoba se-Indonesia

    Sulawesi Selatan Peringkat 5 Daerah Darurat Narkoba se-Indonesia

    SULSEL – Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan (Sulsel) Brigjen Pol. Budi Sajidin menyatakan Sulsel darurat narkoba.

    Budi berkaca pada data yang dikeluarkan BNN RI terkait Provinsi Sulsel berada di urutan kelima se-Indonesia terkait penyalahgunaan kasus narkotika.

    “Selama 2021 hingga 2024 ini ada peningkatan secara kuantitas dan juga penindakan. Sulsel ini sudah darurat narkoba,” ujarnya di Makassar, Sulsel, Rabu 25 Desember, disitat Antara.

    Ia mengatakan, dari data yang dikeluarkan langsung oleh BNN RI pada 2023, Provinsi Sulsel menempati urutan kelima penyalahgunaan kasus narkotika terbanyak di Indonesia dengan jumlah tersangka 3.578 orang.

    Menurut dia, data dari BNN RI itu menunjukkan jika Sulsel masih dalam status darurat narkoba dan menjadi tujuan bagi para bandar untuk mengedarkan barang haram tersebut.

    “Ini data yang dikeluarkan BNN RI dan ini menunjukkan jika Sulsel itu darurat narkoba. Ini harus dilawan dan bukan cuma tugas BNN tetapi semua pihak harus bersatu melawan ini narkoba,” katanya.

    Brigjen Pol Budi Sajidin pun berharap dukungan semua komponen masyarakat agar bisa membantu BNNP Sulsel dalam menangani permasalahan tersebut.

    Pihaknya menginginkan Sulsel bisa terbebas dari pasar gelap dan penyalahgunaan narkoba sehingga bersih dari barang haram itu.

    “Kita ingin Sulsel bersih dari narkoba seperti yang telah kita canangkan bersama pemerintah daerah tentang program ‘Bersinar’. Bersinar artinya Bersih Narkoba,” ucapnya.

    Sementara itu, capaian kinerja BNNP Sulsel dan BNNK di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan pada 2024 bidang pemberantasan bersama pemangku kepentingan lainnya telah mengungkap sebanyak 34 laporan kejahatan narkoba (LKN) dengan 37 berkas perkara narkotika.

    Pada kasus itu, yang sudah dilimpahkan dan masuk persidangan atau P21 sebanyak 22 berkas, 15 berkas perkara dalam proses penyidikan.

    Untuk kasus-kasus yang telah diungkap tersebut melibatkan 35 orang tersangka dengan rincian pria sebanyak 33 tersangka dan wanita sebanyak 2 orang tersangka.

    Berdasarkan seluruh kasus narkotika yang telah diungkap, BNNP Sulsel telah menyita barang bukti sebesar 1.120,53 gram sabu, 29.805,79 gram ganja, 460 butir mefedron, 325.275 gram tembakau sintesis dan 215.47 gram cookies ganja.

  • Fakta Unik di Balik Sejarah Benteng Rotterdam Makassar

    Fakta Unik di Balik Sejarah Benteng Rotterdam Makassar

    Pada masa pendudukan Belanda, Benteng Rotterdam menjadi pusat administrasi dan pertahanan Belanda di wilayah Indonesia bagian timur, sekaligus menjadi pusat perdagangan rempah-rempah yang sangat menguntungkan.

    Benteng ini juga digunakan sebagai tempat tinggal bagi para pejabat tinggi VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) dan menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa penting dalam sejarah kolonial di Indonesia.

    Kini, Benteng Rotterdam berfungsi sebagai salah satu situs wisata sejarah yang menarik banyak pengunjung baik dari dalam maupun luar negeri. Kompleks benteng ini menyimpan Museum La Galigo, yang menawarkan koleksi artefak bersejarah dari kebudayaan Sulawesi Selatan, termasuk benda-benda peninggalan Kerajaan Gowa dan Tallo, serta informasi mengenai sejarah Makassar.

    Museum ini memberikan perspektif yang mendalam mengenai kehidupan masyarakat Sulawesi pada masa lampau, termasuk aspek sosial, ekonomi, dan budayanya. Pengunjung dapat menjelajahi setiap sudut benteng yang masih berdiri kokoh, menyusuri lorong-lorongnya yang penuh sejarah, dan menikmati pemandangan indah ke arah Pantai Losari dari atas benteng.

    Benteng Rotterdam tidak hanya penting secara historis, tetapi juga menjadi simbol ketahanan dan keberlanjutan budaya lokal di tengah arus modernisasi. Setiap tahunnya, berbagai acara kebudayaan dan festival diadakan di kompleks benteng ini untuk merayakan dan melestarikan tradisi setempat.

    Dalam konteks pendidikan, Benteng Rotterdam juga sering dijadikan sebagai lokasi studi lapangan bagi pelajar dan peneliti sejarah yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang peninggalan kolonial Belanda di Indonesia.

    Sebagai salah satu warisan budaya yang dilindungi, benteng ini menjadi pengingat akan masa lalu yang penuh perjuangan dan sekaligus sebagai inspirasi untuk masa depan yang lebih baik.

     

    Penulis: Belvana Fasya Saad

     

  • Heboh Lagi, Perwira Polisi di Maros Diduga Tiduri Istri Orang, Videonya Viral

    Heboh Lagi, Perwira Polisi di Maros Diduga Tiduri Istri Orang, Videonya Viral

  • Oknum Polisi Ipda RN Mesum dengan Istri Orang, Kini Ditahan usai Video Asusila Lawasnya Viral – Halaman all

    Oknum Polisi Ipda RN Mesum dengan Istri Orang, Kini Ditahan usai Video Asusila Lawasnya Viral – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Oknum polisi anggota Polres Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), berinisial Ipda RN, ditahan buntut video asusilanya dengan istri orang, beredar luas.

    Kabid Propam Polda Sulsel, Kombes Zulham, mengungkapkan video yang merekam aksi mesum Ipda RN dan perempuan bersuami itu terjadi pada 2019 silam.

    “Malam ini sudah kita Patsus (tempat khusus) yang bersangkutan (Ipda RN). Itu kejadiannya 2019,” ungkap Zulham, Selasa (24/12/2024), dikutip dari Tribun-Timur.com.

    Lebih lanjut, Zulham menyebut penahanan dilakukan agar pemeriksaan terhadap Ipda RN lebih mudah dilakukan.

    Ia juga memastikan akan memproses Ipda RN apabila terbukti berselingkuh dengan istri orang.

    “Komitmen kami Bidpropam akan proses semua anggota yang bersalah, baik disiplin, kode etik, maupun pidana,” jelasnya.

    Soal penahanan Ipda RN, Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Didik Supranoto, juga membenarkan.

    Ia memastikan kasus Ipda RN telah ditangani Propam Polda Sulsel.

    “Sementara sudah ditangani Propam. Kita lihat nanti hasil pemeriksaannya,” kata Didik, Selasa.

    “Dia (Ipda RN) tugas di Polres Maros,” imbuh dia.

    Didik juga memastikan akan memproses Ipda RN secara hukum apabila terbukti berbuat salah.

    “Apabila terbukti (bersalah) akan diproses sesuai dengan ketentuan hukum,” tukasnya.

    Meski sudah ditahan, Ipda RN saat ini masih belum dicopot dari jabatannya.

    Kapolres Maros, AKBP Douglas Mahendrajaya, mengungkapkan sanksi terhadap Ipda RN akan diputuskan setelah hasil pemeriksaan keluar.

    “Untuk sanksinya, akan ditentukan setelah hasil pemeriksaan selesai,” ujar dia, Selasa.

    Douglas lantas menegaskan pihaknya akan proaktif dalam  memeriksa Ipda RN.

    “Polres Maros akan proaktif untuk melakukan pemeriksaan terhadap personel tersebut bersama dengan Propam Polda Sulsel,” pungkas Douglas.

    Wanita yang Dekat dengan Ipda RN Disebut Istri Seorang Pengusaha

    Sementara itu, sosok istri orang yang berselingkuh dengan Ipda RN, dikabarkan merupakan istri soerang pengusaha Sulsel.

    Diketahui, video mesum Ipda RN dengan istri orang beredar di WhatsApp.

    Tak hanya satu, ada beberapa video mesum Ipda RN dan istri orang yang juga beredar luas.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Oknum Polisi Ditahan Setelah Video Mesum Bareng Istri Orang Viral

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Tribun-Timur.com/Muslimin Emba/Nurul Hidayah)

  • Cerita Warga Terdampak Banjir Makassar Rayakan Natal di Pengungsian

    Cerita Warga Terdampak Banjir Makassar Rayakan Natal di Pengungsian

    Makassar, CNN Indonesia

    Sejumlah warga di Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan tetap merayakan Natal di tengah kepungan banjir yang merendam rumah warga sejak Sabtu (19/12).

    Salah satu warga, Dorkas (49) mengaku dirinya bersama keluarganya tidak banyak persiapan untuk menyambut Natal, akibat harus mengungsi setelah rumahnya terendam air.

    “Sedih rasanya merayakan Natal dengan kondisi begini,” kata Dorkas di lokasi pengungsian, Rabu (25/12).

    Dorkas menuturkan ia bahkan tidak lagi sempat pergi ke gereja untuk melakukan ibadah Natal, sehingga hanya suami dan anaknya yang pergi ibadah.

    “Saya tidak sempat ke gereja, cuma bapak sama anak, dua yang pergi. Jadi, ini rencana gantian sama bapaknya anak-anak, sebentar kalau bapaknya sudah pulang, lihat situasi air dulu,” ungkapnya.

    Menurut ibu empat orang anak ini, air yang merendam rumahnya sudah mulai surut, namun masih harus bersih-bersih dulu dan menunggu air betul-betul tidak naik lagi.

    “Di dalam rumah air sudah kering, cuman di dekat sumur masih terendam, masih ada airnya sedikit,” tuturnya.

    Setelah hampir sepekan banjir merendam rumah warga, kata Dorkas, ia tidak tidak sempat mempersiapkan kebutuhan Natal lainnya. Lantaran harus mengungsi akibat banjir. Sehingga merayakan Natal tahun ini dilakukan secara sederhana.

    “Yah, semua ini kita ambil hikmahnya, biar bagaimana, tetap kami rayakan natal, walaupun dalam keadaan begini, dibalik semua ini ada hikmahnya bagi kami,” pungkasnya.

    Sementara salah satu penanggung jawab posko pengungsi, Muhammad Sardi mengatakan bahwa di posko pengungsi Masjid Jabal Nur menampung pengungsi yang non-muslim.

    “Jadi betul, ada di pengungsian kami ini, utamanya di Masjid Jabal Nur ini, ada juga pengungsi non-muslim sementara merayakan Natal,” kata Sardi.

    Namun, kata Sardi warga yang merayakan Natal tidak dapat dilakukan di rumahnya, karena masih terendam banjir sehingga untuk sementara ini harus mengungsi.

    (mir/DAL)

    [Gambas:Video CNN]

  • Kecelakaan Maut di Palopo: 2 Pelajar Tewas, Pengemudi Melarikan Diri – Halaman all

    Kecelakaan Maut di Palopo: 2 Pelajar Tewas, Pengemudi Melarikan Diri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah kecelakaan maut terjadi di Jalan Dr. Ratulangi, Kelurahan Batu Walenrang, Kecamatan Telluwanua, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Rabu (25/12/2024) sekira pukul 02.30 Wita.

    Kecelakaan ini melibatkan sepeda motor Honda Revo berwarna hitam-merah tanpa pelat dan sebuah mobil yang identitasnya masih belum diketahui.

    Sepeda motor yang terlibat kecelakaan tersebut dikendarai oleh dua pelajar, Juandi Marassing (18) dan rekannya Elgi Malomo (18), yang merupakan warga Desa Rantai Damai, Kecamatan Walenrang Timur, Kabupaten Luwu.

    Menurut keterangan Kasi Humas Polres Palopo, AKP Supriadi, motor yang dikendarai Juandi bergerak dari arah selatan menuju utara.

    “Motor Honda Revo bergerak dari arah selatan ke utara. Mereka agak menikung ke kiri dan datang mobil dari arah yang berlawanan sehingga terjadi kecelakaan karena pengendara tak dapat menguasai laju kendaraannya,” jelas AKP Supriadi.

    Akibat kecelakaan tersebut, Juandi mengalami luka berat, termasuk luka terbuka di kepala bagian belakang, patah pada pergelangan tangan, serta patah tulang kaki.

    Ia kemudian dibawa ke RSUD Sawerigading Palopo, namun dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit.

    Sementara itu, Elgi Malomo juga mengalami luka berat dan meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP).

    Setelah kecelakaan, pengendara mobil yang terlibat langsung melarikan diri.

    Pihak kepolisian saat ini sedang menyelidiki identitas pengendara mobil tersebut untuk mengambil tindakan lebih lanjut.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Bukan Cuma Hasto, Eks Menkumham Yasonna Juga Dicegah ke Luar Negeri

    Bukan Cuma Hasto, Eks Menkumham Yasonna Juga Dicegah ke Luar Negeri

    Jakarta, CNBC Indonesia — Eks Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dicekal ke luar negeri oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Hal ini merupakan buntut kasus korupsi yang menyeret Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto (HK).

    Sebagaimana diketahui, Yasonna merupakan kader PDIP yang menjabat sebagai Menkumham pada era Presiden Joko Widodo. 

    Plt Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Imigrasi dan PemasyarakatanSaffar Muhammad Godam mengatakan bahwa pencegahan ke luar negeri kepada Yasonna dan juga Hasto berlaku sejak 24 Desember 2024.

    Hasto K dan Yasonna Laoly. Pencegahan ke LN dilakukan pada tanggal 24 Desember 2024. (Pencekalan) Selama 6 bulan,” ujarnya kepada wartawan, dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (25/12/2024).

    Sementara itu Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto menjelaskan permohonan cekal dilakukan penyidik untuk mempermudah pengusutan kasus suap penetapan anggota DPR RI terpilih 2019-2024 melalui mekanisme pergantian antarwaktu (PAW).

    “Keberadaan yang bersangkutan di wilayah Indonesia dibutuhkan dalam rangka proses penyidikan dugaan tindak pidana korupsi sebagaimana tersebut,” tuturnya.

    Sebelumnya, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto menjelaskan kronologi penetapan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto (HK) sebagai tersangka atas kasus suap kepada Komisoner Komisi Pemilihan Umum (KPU), yang melibatkan Harun Masiku (HM).

    Tak hanya Hasto, KPK juga menetapkan Donny Tri Istiqomah (DTI) sebagai tersangka. Donny disebut sebagai orang kepercayaan Hasto dalam perkara yang dimaksud.

    Menurut Setyo, KPK telah menetapkan 4 tersangka pada 8 Januari 2020, yakni Harun Masiku (HM) dan Saeful Bahri selaku pemberi suap, serta Wahyu Setiawan dan Agustiani Tio F. selaku penerima suap.

    Dia menjelaskan, peran Hasto berawal saat Hasto menempatkan Harun di Dapil Sumsel I.

    “Perbuatan Saudara HK bersama dengan Saudara HM dan kawan-kawan, dalam memberikan suap kepada Wahyu Setiawan dan Agustiani. Pertama HK menempatkan HM pada Dapil 1 Sumatera Selatan, padahal HM berasal dari Sulawesi Selatan, tepatnya Toraja,” kata Setyo, saat konferensi pers di Kantor KPK, Jakarta, Selasa (24/12/2024).

    Saat pemilu legislatif tahun 2019, Harun Masiku hanya mendapatkan suara 5.878, sedangkan calon legislatif (caleg) atas nama Riezky Aprilia mendapatkan suara 44.402.

    Saat itu seharusnya yang memperoleh suara dari Nazarudin Kiemas yang almarhum, adalah Saudari Riezky Aprilia. Namun menurut Setyo, ada upaya dari HK untuk memenangkan Harun Masiku melalui beberapa upaya.

    “Saudara HK mengajukan Judicial Review kepada Mahkamah Agung tanggal 24 Juni 2019. Menandatangani surat nomor 2576/ex.dpp/viii/2019 tanggal 5 Agustus 2019 perihal permohonan pelaksanaan putusan Judicial Review,” kata Setyo.

    Namun setelah ada putusan dari Mahkamah Agung, KPU tidak melaksanakan putusan tersebut. Sehingga Hasto meminta fatwa kepada MA.

    Selain upaya itu, menurut Setyo, Hasto secara paralel mengupayakan agar Riezky mengundurkan diri untuk digantikan oleh Harun Masiku. Namun upaya tersebut ditolak oleh Riezky Aprilia.

    Hasto juga disebut pernah memerintahkan Saeful Bahri untuk menemui Riezky Aprilia di Singapura dan meminta mundur. Itu pun ditolak oleh Riezky.

    “Bahkan surat undangan pelantikan sebagai anggota DPR RI atas nama Riezky Aprilia ditahan oleh Saudara HK, dan meminta Saudari Riezky mundur setelah pelantikan,” kata Setyo.

    Karena upaya itu belum berhasil, maka Hasto bekerja sama dengan Harun Masiku, Saeful Bahri, dan saudara DTI melakukan penyuapan kepada Wahyu Setiawan selaku Komisioner di KPU yang juga Kader PDI Perjuangan. Juga Agustinus Tio F.

    Hasto meminta Wahyu Setiawan memenuhi 2 usulan yang diajukan, yaitu Maria Lestari masuk sebagai Dapil 1 Kalimantan Barat, dan Harun Masiku Dapil 1 Sumsel.

    “Dari proses pengembangan penyidikan, ditemukan bukti petunjuk bahwa sebagian uang yang digunakan untuk menyuap saudara Wahyu berasal dari Saudara HK (Hasto Kristianto),” sebut Setyo.

    Dalam proses perencanaan sampai dengan penyerahan uang Hasto, mengatur dan mengendalikan saudara Saeful Bahri dan saudara DTI, dalam memberikan suap kepada Komisioner KPU Wahyu Setiawan.

    Selain itu, Hasto mengendalikan DTI untuk menyusun kajian hukum, melobi anggota KPU Wahyu Setiawan, dan mengatur untuk aktif mengambil dan mengantarkan uang suap yang diserahkan ke Wahyu Setiawan melalui Tio.

    Sehingga Hasto bersama dengan Harun Masiku, Saeful Bahri, dan DTI melakukan penyuapan terhadap Wahyu Setiawan dan Agustina Tio Fridelina sebesar US$ 19.000 dan SGD 38.350 pada periode 16 Desember 2019 – 23 Desember 2019. Agar saudara Harun Masiku dapat ditetapkan sebagai anggota DPR RI periode 2019 – 2024 dari Dapil I Sumsel.

    Atas perbuatan itu, KPK mengeluarkan Sprin.dik/153/DIK.00/01/12/2024 tanggal 23 Desember 2024 dengan uraian penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi. Yang dilakukan Hasto bersama Harun dan kawan-kawan berupa pemberian suatu hadiah atau janji kepada Wahyu Setiawan.

    (mkh/mkh)

  • Kisah Mbah Sihono, Perajin Rosario Legendaris, Tetap Berkarya Meski Usia Senja

    Kisah Mbah Sihono, Perajin Rosario Legendaris, Tetap Berkarya Meski Usia Senja

    TRIBUNJATENG.COM, YOGYAKARTA – Kisah Mbah Sihono (70), perajin kalung rosario yang tetap setia menekuni pekerjaannya selama lima dekade terakhir.

    Selama 50 tahun, Mbah Sihono tekun melanjutkan pekerjaan yang telah menghidupi keluarganya

    Kendati demikian, tak bisa dipungkiri usaha kerajinan rohani tersebut perlahan memudar seiring bertambahnya usia dan berkurangnya tenaga.

    Kini Mbah Sihono, menjadi satu-satunya pengrajin kalung rosario yang tersisa di Kota Yogyakarta. 

    Meski masa kejayaannya telah berlalu, di usia senjanya, ia terus berusaha mempertahankan warisan kerajinan yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidupnya.

    Ruang kerjanya tak lebih dari 2×4 meter. Beberapa mesin pengolah kayu, seperti mesin bubut, pemotong, dan penghalus kayu, memenuhi ruang yang dipenuhi serbuk kayu. 

    Lantai tanah yang belum disemen terlihat kotor dengan serpihan kayu yang berserakan, bahkan ada yang menempel pada batu bata merah dan jaring laba-laba yang sudah usang. 

    “Beginilah ruang produksi saya. Walaupun tidak semua mesin terpakai, tapi itu usianya puluhan tahun lho,” ungkap Mbah Sihono.

    Di meja kerjanya, tumpukan kalung rosario yang belum selesai dirakit terlihat berserakan.

    Ada yang besar, ada pula yang kecil, lengkap dengan gantungan salibnya. Inilah hasil karya Mbah Sihono yang sejak muda telah menjadi sumber penghidupannya.

    “Sudah sekitar 50 tahun saya membuat kalung rosario ini. Memulainya saat saya masih berumur 20 tahun,” kenangnya, sembari hati-hati merangkai salib kayu. 

    Dengan bantuan kaca mata, ia memeriksa setiap lekukan kayu yang ia bentuk dengan penuh ketelitian. 

    “Sekarang ya, semampunya. Dulu saya bisa ditemani istri dan tenaga kerja, sekarang saya sendiri,” tambahnya, sambil menghela napas.

    Istrinya, Kurul Basdosati, yang selama ini mendampinginya bekerja, telah meninggal dunia dua tahun lalu. 

    Sedangkan para tenaga kerja yang dulu membantunya kini telah memilih bekerja di tempat lain. 

    “Anak-anak juga memilih bekerja di luar dan tidak ada yang tertarik meneruskan usaha ini. Mau bayar tenaga sekarang juga tidak mampu,” ujarnya mengenang masa lalu saat usaha ini sedang berada di puncak kejayaannya.

    Di masa kejayaannya, Mbah Sihono mampu memproduksi ribuan kalung rosario dalam sepekan.

    Pelanggannya datang dari berbagai kota besar seperti Magelang, Surabaya, Kendari, Makassar, Medan, Kalimantan, hingga Jakarta.

    Tidak hanya gereja-gereja, tetapi juga para pedagang yang biasa kulakan kalung rosario di tempatnya.

    “Kalau di sini yang pesan banyak biasanya dari tempat ziarah seperti Ganjuran, Bantul, dan Sendangsono,” ujar Mbah Sihono mengenang masa lalu, saat ia masih mampu memenuhi pesanan dalam jumlah besar.

    Pada era 1980-an, harga satu kalung rosario hanya sekitar Rp 400, sehingga banyak pelanggan datang memesan dalam jumlah besar.

    Untuk memenuhi permintaan, Mbah Sihono dibantu oleh beberapa pegawai, mayoritas adalah tetangga sekitar. 

    “Dulu berapa pun yang dipesan, pasti saya turuti. Namun itu dulu,” tuturnya.

    Kini, di usia yang semakin lanjut, Mbah Sihono tidak lagi mampu memproduksi kalung rosario dalam jumlah besar.

    “Saya sudah tua, jadi sekarang hanya untuk sampingan. Saya menggergaji dan merangkai sendiri,” katanya, menyadari keterbatasannya.

    Meski demikian, Mbah Sihono tetap memproduksi kalung rosario dan salib, baik dari kayu maupun logam. Kalung rosario ukuran kecil dijual seharga sekitar Rp 10.000, sementara yang lebih besar dijual mulai Rp 65.000.

    “Memang kalau mendekati Natal, pesanan biasanya meningkat,” tuturnya.

    Salah satu pelanggan setia dari Klaten rutin memesan 50 buah kalung rosario besar setiap minggu. Namun, dengan kondisi fisiknya yang mulai menua, ia tidak lagi mampu memenuhi permintaan dalam jumlah besar. 

    “Sekarang saya hanya bisa menghasilkan sekitar Rp 3 juta per bulan,” ujar Mbah Sihono dengan suara sedikit bergetar.

    Bagi Mbah Sihono, meskipun usahanya kini jauh dari masa kejayaannya, pekerjaan ini tetap menjadi bagian penting dalam hidupnya.

    “Saya memang seorang Muslim, tapi pekerjaan ini bisa menghidupi saya dan keluarga selama bertahun-tahun,” ujarnya.

    Kini, di usianya yang senja, Mbah Sihono tidak lagi mengandalkan pekerjaan ini sebagai sumber utama penghidupan, melainkan sebagai kesibukan untuk mengisi waktu tuanya yang sepi. 

    Rumah sederhana yang dulu ramai dengan keluarga dan pegawai kini hanya dihuni oleh Mbah Sihono seorang diri. Namun, meski begitu, ia tetap bersemangat melanjutkan kerajinan yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupannya. (*)

     

  • Susiah Pemilik Toko Kelontong Syok Dibayar Uang Palsu Rp 100 Ribu, Lupa Wajah Pembeli: Datang Malam

    Susiah Pemilik Toko Kelontong Syok Dibayar Uang Palsu Rp 100 Ribu, Lupa Wajah Pembeli: Datang Malam

    TRIBUNJATIM.COM – Seorang pemilik toko kelontong syok dibayar pakai uang palsu Rp 100 ribu.

    Pemilik toko kelontong itu bernama Susiah.

    Susiah berjualan di Jl Sultan Hasanuddin, Kelurahan Pandang-pandang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).

    Pengalaman itu dirasakannya pada Selasa (24/12/2024)

    Susiah mengaku syok menemukan uang palsu.

    Uang palsu tersebut didapatkannya dari pembeli.

    “Tidak tahu yang mana orangnya karena dia beli saat malam hari,” katanya 

    Dia menyebut, uang palsu didapatkannya dari hasil transaksi jual beli pecahan Rp 100 dan Rp 50 ribu.

    Ia mengetahui uang pecahan setelah diteteskan air ke pecahan uang Rp 100 ribu tersebut mudah robek

    Sedangkan uang 100 ribu asli diteteskan air tidak mudah robek.

    Perbedaan uang palsu itu juga diketahui Susiah, saat diterawang gambar bayangan pada uang Rp 100 ribu tidak terlihat jelas.

    “Karena kita tidak ada alat jadi lebih teliti ki lihat uang. Dan diteteskan juga air karena kalau uang asli tidak cepat robek,” ujarnya, melansir dari TribunTimur.

    Sebelumnya diberitakan, Satreskrim Polres Gowa telah meringkus 17 tersangka sindikat kasus uang palsu.

    Nama ASS mencuat dalam kasus peredaran uang palsu diproduksi dari dalam kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Jl HM Yasin Limpo, Kelurahan Romangpolong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel)

    Bahkan, sosok ASS dikabarkan seorang pengusaha itu disebut mempunyai peran sentral dalam kasus peredaran uang palsu tersebut.

    Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono mengatakan sebelum mesin pencetak uang palsu di Kampus UIN ditemukan, polisi lebih dahulu mendatangi rumah di Jl Sunu 3, Kota Makassar

    Rumah tersebut adalah milik ASS.

    “Kalau kita lihat dari TKP buat cetak uang palsu, jadi di rumah saudara ASS Jl Sunu, Kota Makassar. Kemudian juga ada di Jl Yasin Limpo (UINAM), Gowa,” kata Irjen Pol Yudhiawan saat rilis pengungkapan sindikat uang palsu di Mapolres Gowa Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulsel, Kamis (19/12/2024) siang.

    Lebih lanjut dijelaskan Yudhi, mulanya produksi uang palsu tersebut berlangsung di rumah ASS, di Jl Sunu 3, Kota Makassar

    Namun, karena jumlah uang yang akan dicetak membutuhkan mesin dengan kapasitas lebih besar, akhirnya dipindahkan ke UIN.

    “Awal pertama ditemukan di Jl Sunu Makassar, karena sudah mulai membutuhkan jumlah yang lebih besar maka mereka membutuhkan alat yang lebih besar. Jadi, tadinya menggunakan alat kecil,” sebutnya.

    Alat yang ditemukan dalam Perpustakaan UIN Alauddin, kata Yudhi dibeli seharga Rp 600 juta.

    Mesin cetak uang palsu yang diperkirakan berbobot dua ton itu, didatangkan langsung dari China lewat Surabaya.

    “Alat besar itu senilai Rp600 juta di beli di Surabaya namun di pesan dari Cina, alat itu dimasukkan salah satu tersangka inisial AI ke dalam salah satu kampus di Gowa,” bebernya.

    Yudhi memaparkan, dalam kasus itu, ada tiga sosok yang mempunyai peran sentral. Salah satunya, ASS.

    “Jadi mereka dibelakang 17 orang ini, perannya berbeda, tapi peran sentranya ada dari saudara AI kemudian juga saudara S, ada juga saudara ASS, ada juga yang DPO,” jelas Yudhi.

    Ia pun berjanji akan segera menangkap tiga DPO yang berlum terciduk tersebut.

    “DPO ini akan kita tangkap juga dan akan tuntas nanti kita periksa,” tegasnya.

    Kisah Viral Lainnya

    Seorang penjual cilung nangis dibayar pakai uang palsu Rp 50 ribu.

    Apalagi ia telanjur memberi kembalian Rp 45 ribu.

    Penjual cilung di Kabupaten Bandung Barat itu bernama Pak Didin.

    Kisahnya dibagikan akun Instagram @sayaphati, Senin (28/10/2024).

    Dalam video yang diunggah @sayaphati, memperlihatkan Pak Didin memperlihatkan uang palsu yang didapatnya.

    Dengan wajah lesu, Pak Didin hanya bisa menunduk dan pasrah.

    Dalam keterangan, kabar Pak Didin mendapat musibah diduga ditipu pembeli tersebut dari RW setempat.

    Sehari-hari Pak Didin mencari nafkah dengan berjualan cilung.

    Untuk menjajakan dagangannya, Pak Didin mendorong gerobak hingga berjalan berlasan kilometer.

    Dari penjualan cilung tersebut sehari Pak Didin hanya mendapat keuntungan 20 ribu.

    Nahas, di tengah perjuangan mencari nafkah tersebut Pak Didin malah ditipu pembeli.

    Peristiwa itu terjadi pada suatu sore, Pak Didin hendak berjalan pulang berjualan.

    Lalu, ada perempuan berboncengan memanggilnya untuk membeli.

    Karena adonannya masih tersisa, Pak Didin pun melayani pembeli tersebut.

    Dalam keterangan disebutkan pembeli jajan cilung Rp 5 ribu, melansir dari TribunJabar.

    Namun, uang yang diberikan pembeli tersebut Rp 50 ribu sehingga Pak Didin memberikan kembalian Rp 45 ribu.

    Saat transaksi tersebut, Pak Didin tak menaruh curiga, lantas langsung pulang.

    Hingga akhirnya ia baru sadar keesokan harinya saat ia belanja di warung untuk membuat adonan cilung.

    Saat belanja, betapa syoknya Pak Didin karena menurut penjaga warung uang yang dibawanya itu uang palsu.

    “Pas subuh abah belanja ke warung buat beli aci telor dll. Ternyata kata orang warung itu uang palsu,” ungkap narasi pengunggah.

    Sontak hal itu membuat Pak Didin kaget.

    Namun, ia mencoba hendak membelanjakan uang tersebut ke pasar dan warung lain untuk memastikan kembali.

    Namun, lagi-lagi orang di pasar dan warung lain pun menyebut hal serupa.

    Saat itu Pak Didin pun menangis sampai jatuh sakit 3 hari.

    Diketahui uang Rp 50 ribu tersebut jadi modal dagangan Pak Didin.

    Namun karena musibah tersebut, uang Pak Didin untuk modal dagangnya raib karena ditukar uang palsu.

    Sementara Pak Didin harus melanjutkan usahanya demi mencari nafkah.

    Diketahui Pak Didin tidak memiliki anak, namun ia harus menafkahi istrinya di rumah.

    Pak Didin hanya tinggal berdua dengan istrinya.

    Selain berjuang mencari nafkah, Pak Didin juga bertahan hidup dengan penyakit di kakinya.

    Di usianya yang sudah menuai, dengan kaki bengkak, ia berjalan tertatih untuk mencari nafkah mendorong gerobak berjualan cilung.

    Kini, video kisah pilu Pak Didin pedagang cilung di Kabupaten Bandung Barat ini viral dan menyita perhatian warganet.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com