provinsi: SULAWESI SELATAN

  • Terbongkarnya Pabrik Uang Palsu di Makassar: Petugas BRI Curigai Warna Merah Cerah

    Terbongkarnya Pabrik Uang Palsu di Makassar: Petugas BRI Curigai Warna Merah Cerah

    Makassar (beritajatim.com) – Kasus pembuatan uang palsu di Makassar berhasil diungkap setelah seorang petugas perbankan BRI mencurigai warna merah cerah pada uang setoran. Penemuan ini menjadi langkah awal terbongkarnya jaringan pembuatan uang palsu yang melibatkan mahasiswa program doktoral Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin.

    Petugas BRI yang enggan disebutkan namanya menceritakan kronologi kejadian tersebut. Kecurigaan bermula saat seorang nasabah BRI Link di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, mencoba menyetor uang senilai Rp500 ribu. Warna merah uang itu lebih terang ketimbang uang asli. Setelah dites lewat X-Ray, baru ketahuan palsu.

    Karyawan BRI Link segera meminta identitas nasabah tersebut dan melaporkan temuan itu ke tim Black Horse Unit Opsnal Reskrim Polsek Pallangga. Laporan ini memicu penyelidikan intensif oleh Ditreskrimsus Polda Sulawesi Selatan.

    Pada 14 Desember 2024, seorang pria berinisial AH ditangkap di sebuah rumah kos di Makassar. AH tertangkap tangan sedang mencetak uang palsu menggunakan peralatan khusus. Dalam penggeledahan, polisi menemukan barang bukti berupa uang palsu pecahan Rp100.000 dengan total nilai Rp446.700.000, alat cetak, serta bahan-bahan produksi lainnya.

    Lebih mengejutkan, pabrik uang palsu ini berlokasi di lantai tiga perpustakaan Kampus 2 UIN Alauddin Samata, Kelurahan Romangpolong, Kecamatan Somba Opu. Ini adalah jaringan terorganisir yang beroperasi secara rapi.

    Hasil interogasi mengungkap bahwa AH adalah mahasiswa program doktoral UIN Alauddin. Ia mengaku mempelajari teknik pembuatan uang palsu secara otodidak melalui internet. Dugaan keterlibatan pihak lain dalam jaringan ini sedang diselidiki lebih lanjut oleh pihak kepolisian.

    Pihak UIN Alauddin Makassar telah mengonfirmasi status AH sebagai mahasiswa mereka. Rektor UIN Alauddin menyatakan akan memberikan sanksi akademis tegas apabila AH terbukti bersalah di pengadilan. Kampus juga berkomitmen bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mendukung proses hukum.

    Kasus ini menunjukkan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap peredaran uang palsu. Polisi mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika menemukan uang yang mencurigakan. Penangkapan AH menjadi langkah awal untuk membongkar jaringan lebih luas. [beq]

  • Kasus Penembakan Pengacara Rudi Gani, Istri Korban Ungkap Kecurigaannya Terhadap Tiga Orang – Halaman all

    Kasus Penembakan Pengacara Rudi Gani, Istri Korban Ungkap Kecurigaannya Terhadap Tiga Orang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasus penembakan pengacara Rudi S Gani di Bone, Sulawesi Selatan, yang terjadi pada Selasa, 31 Desember 2024, telah menarik perhatian publik.

    Hingga sejauh ini, penyidik belum mengungkap identitas pelaku, sementara 18 saksi telah diperiksa, termasuk istri korban, Maryam.

    Dirkrimum Polda Sulsel, Kombes Pol Jamaluddin Farti, menyampaikan bahwa penyelidikan masih dalam tahap pendalaman.

    Dalam wawancaranya, ia menyebutkan bahwa “saksi yang diperiksa termasuk istri korban yang berada di lokasi penembakan.” Meskipun telah dilakukan pemeriksaan terhadap 18 saksi, belum ada yang dicurigai sebagai pelaku.

    “Ada beberapa langkah yang masih kami lakukan, termasuk penyitaan senapan angin milik warga yang dilakukan oleh oknum Polres Bone. Kami akan kroscek hal itu dan melanjutkan pemeriksaan,” ujar Kombes Pol Jamaluddin, menambahkan bahwa proses penyelidikan terus berjalan.

    Kesaksian Maryam

    Maryam, istri Rudi, merasa terpukul namun tetap bertekad untuk mengungkap kebenaran.

    Ia mengungkapkan bahwa ia memiliki identitas tiga orang yang dicurigai sebagai pelaku penembakan suaminya, tetapi ia enggan mengungkapkan identitas mereka demi menjaga kelancaran proses penyelidikan.

    “Ada beberapa orang yang kami curigai karena berhubung perkara yang bapak pegang. Saya mencurigai mereka,” ucap Maryam dengan nada penuh harap.

    Ia menyebutkan bahwa sebelum kejadian, Rudi sempat terlibat dalam mediasi sebuah kasus yang memicu konflik.

    Ketua Tim Pencari Fakta Peradi Makassar, Tadjuddin Rachman, menegaskan bahwa Rudi S Gani pernah menerima ancaman dan intimidasi saat menangani kasus-kasus hukum.

    “Maryam membawa sejumlah bukti percakapan WhatsApp antara korban dan dirinya yang menunjukkan adanya ancaman,” jelasnya.

    Tadjuddin menambahkan bahwa bukti elektronik seperti pesan ancaman di handphone Rudi dan unggahan di media sosial juga menjadi perhatian dalam penyelidikan ini.

    “Secara lisan, ancaman tersebut disampaikan kurang lebih satu bulan sebelum kejadian,” kata Tadjuddin, menggambarkan betapa seriusnya situasi yang dihadapi Rudi.

    Suara mobil berhenti

    Diberitakan sebelumnya, pada hari kejadian Rudi S. Gani diketahui masih sempat melayani kliennya di Kota Watampone, Bone, selama seharian.

    Kasi Humas Polres Bone, Iptu Rayendra, mengungkapkan bahwa sebelum tertembak, terdengar suara mobil berhenti di depan rumah korban.

    Beberapa saat kemudian terdengar bunyi letusan senjata.

    Adapun TKP penembakan terjadi di rumah mertua korban di Desa Pattukulimpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

    Peristiwa mengenaskan ini terjadi pada malam pergantian tahun, Selasa (31/12/2024) sekitar pukul 22.30 WITA. 

    “Selepas ledakan itu, Rudi kemudian tersungkur dengan luka tembakan pada bagian wajah. Kemudian, pelaku misterius langsung tancap gas meninggalkan lokasi,” kata Iptu Rayendra saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com, Rabu.

    Keluarga korban pun membawa Rudi S. Gani yang sudah dalam kondisi terluka parah dan tak sadarkan diri ke Puskesmas Lappariaja.

    Sayangnya, korban dinyatakan meninggal dunia pada pukul 01.15 WITA pada Rabu (1/1/2025).

    “Setelah tertembak korban dilarikan ke puskesmas, namun nyawanya tak terselamatkan,” ungkapnya.

    Jenazah korban sudah dilakukan autopsi di Ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, Jl Kumala, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Rabu siang.

    Tim Forensik Biddokkes Polda Sulsel memastikan bahwa Rudi meninggal dunia akibat ditembak.

    Berdasarkan hasil autopsi Rudi, ada luka tembak di bagian bawah mata kanan kemudian peluru bersarang di tulang leher korban.

    Adapun hasilnya, peluru tersebut bukan dimuntahkan dari jenis senjata api, melainkan dari senapan angin.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Rudi S Gani Pernah Diancam Sebelum Tewas Ditembak, Istri Datangi Polda Sulsel Serahkan Bukti

     

  • Peradi Sebut Penembakan Rudi S Gani di Bone Picu Kekhawatiran Pengacara di Sulsel – Halaman all

    Peradi Sebut Penembakan Rudi S Gani di Bone Picu Kekhawatiran Pengacara di Sulsel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR – Kasus penembakan pengacara Rudi S Gani di malam tahun baru 2024 mengguncang masyarakat, terutama di Sulawesi Selatan.

    Pihak kepolisian tengah bekerja keras untuk mengungkap pelaku di balik tragedi ini.

    Saat ini 18 orang saksi, termasuk istri almarhum dan tiga buruh bangunan yang bekerja di kantor hukum yang didirikan Rudi sedang diperiksa.

    Keterangan yang diperoleh dari Hj Maryam dan saksi lainnya akan menjadi kunci penting untuk mengungkap kasus ini.

    Rudi S Gani, seorang pengacara yang dikenal di daerahnya, tewas ditembak oleh orang tak dikenal.

    Kasus ini mulai mendapat perhatian luas setelah istri Rudi, Hj Maryam, mendatangi Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Sulsel, Senin (6/1/2025)  untuk memberikan keterangan serta bukti-bukti yang berkaitan dengan ancaman yang diterima suaminya.

    Maryam mengatakan, memiliki bukti percakapan antara dirinya dan suaminya yang menunjukkan adanya ancaman melalui pesan WhatsApp sebelum insiden penembakan.

    Selain keterangan saksi, pihak kepolisian juga berhasil mengamankan 11 senapan angin dari lokasi sekitar tempat kejadian.

    Kapolres Bone, AKBP Erwin Syah, mengatakan bahwa senapan tersebut akan dikaji di laboratorium forensik untuk menemukan hubungan dengan kasus penembakan.

    “Kami sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan rekonstruksi. Saat ini, kami fokus mengejar pelaku,” tambahnya.

    Farid Mamma, seorang advokat senior, mengekspresikan kekecewaannya terhadap lambannya penanganan kasus ini oleh pihak kepolisian.

    Ia menantang Kapolda Sulsel untuk menangkap pelaku dalam waktu 2 minggu.

    “Jika dalam tempo itu pihak kepolisian belum mampu mendapatkan pelaku, mohon maaf, polisi tidak profesional,” tegas Farid.

    Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono, telah menjanjikan bahwa tim investigasi akan bekerja maksimal dan profesional dalam menuntaskan kasus ini.

    Ketua Tim Pencari Fakta Peradi Sulsel, Tadjuddin Rachman menambahkan bahwa kasus ini menjadi perhatian serius di kalangan advokat, terutama karena ini adalah insiden penembakan pertama yang menimpa seorang pengacara di Sulsel.

    Insiden ini telah memicu kekhawatiran di kalangan pengacara di Sulawesi Selatan.

    Tadjuddin mengungkapkan, sering ada kejadian teror, tetapi sampai penembakan di depan keluarga belum pernah terjadi.

    “Pihak Peradi Sulsel juga telah membentuk tim investigasi khusus untuk mengawal penyidikan kasus ini, menunjukkan keseriusan dalam mencari keadilan bagi Rudi S Gani.” katanya. (Tribun Timur/Muslimin Emba)

     

  • Penyelidikan Kasus Penembakan Rudi S Gani: 18 Saksi Diperiksa, Belum Ada yang Dicurigai – Halaman all

    Penyelidikan Kasus Penembakan Rudi S Gani: 18 Saksi Diperiksa, Belum Ada yang Dicurigai – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Penyidik Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) terus mendalami kasus penembakan pengacara Rudi S Gani.

    Istri korban, Hj Maryam, bersama tiga saksi lainnya yang merupakan buruh bangunan, telah diperiksa di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Sulsel.

    Keempat saksi, termasuk Hj Maryam, diperiksa pada Senin (6/1/2025).

    Ketiga saksi tambahan adalah buruh bangunan yang sedang mengerjakan kantor hukum milik Rudi S Gani di Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone.

    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulsel, Kombes Pol Jamaluddin Farti, menyatakan total ada 18 saksi yang telah diperiksa dalam kasus ini.

    “Kemarin 14, tambah hari ini empat, jadi ada 18 sampai saat ini,” ungkapnya saat ditemui di kantornya, Senin.

    Polda Sulsel yang menangani kasus ini, menyatakan tim masih bekerja di lapangan.

    “Doakan saja, mudah-mudahan bisa segera terungkap,” tambah Kombes Jamaluddin.

    Meski begitu, ia mengungkapkan belum ada pelaku yang dicurigai dalam kasus penembakan ini.

    “Yang dicurigai belum ada, masih dalam proses penyelidikan,” jelasnya.

    Ia juga mengajak masyarakat untuk memberikan informasi terkait kasus ini.

    Terkait kabar mengenai penemuan senjata, Kombes Jamaluddin mengaku akan melakukan pengecekan lebih lanjut.

    “(Senjata yang diamankan) Nanti kami kroscek di Polres Bone. (Dugaan pengancaman terhadap korban), nanti, masih berjalan proses pemeriksaan di atas, tunggu aja dulu,” ujarnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Istana ungkap target 5.000 dapur MBG operasional pertengahan 2025

    Istana ungkap target 5.000 dapur MBG operasional pertengahan 2025

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengungkap target pemerintah untuk mencetak 5.000 kepala satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) untuk memimpin tata kelola dan operasional dapur-dapur umum makan bergizi gratis (MBG) di pertengahan 2025.

    Sejauh ini, Hasan Nasbi menyebut Badan Gizi Nasional (BGN) menyiapkan 1.000 kepala SPPG, yang seluruhnya telah menerima pendidikan dan pembekalan di Universitas Pertahanan (Unhan).

    “Kepala SPPG yang sudah selesai itu mungkin sudah ada 1.000-an SPPG yang ready (siap, red.), yang sudah dididik di Unhan. Nanti penempatan mereka berdasarkan kesiapan dapur-dapur. Ada dapur-dapur yang ready, nanti SPPG-nya ditempatkan di sana,” kata Hasan Nasbi kepada wartawan saat dihubungi di Jakarta, Senin.

    Kepala SPPG yang mengelola dapur makan bergizi gratis ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Dalam mengelola dapur, kepala SPPG bekerja sama dengan seorang ahli gizi dan seorang akuntan untuk memastikan kelancaran distribusi makanan sekaligus mengawasi secara ketat kualitas makanan dan standar gizi yang disalurkan kepada anak-anak dan ibu hamil.

    “Nah, nanti pertengahan tahun itu BGN merencanakan ready (menyiapkan, red.) 5.000 orang SPPG untuk memimpin 5.000 dapur makan bergizi gratis. Sepanjang tahun 2025 target dapur MBG-nya sebanyak 5.000. Nanti kepala dapurnya wajib SPPG. Jadi, SPPG yang dibutuhkan juga 5.000,” kata Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan.

    Makan bergizi gratis, yang merupakan program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka resmi diberlakukan hari ini di sekolah-sekolah dan posyandu di 26 provinsi di Indonesia.

    Ada sekitar 190 SPPG atau dapur MBG yang beroperasi untuk menyediakan makanan bergizi buat anak-anak sekolah dan ibu hamil mulai hari pertama ini (6/1).

    Dapur-dapur MBG itu tersebar di 26 provinsi, yaitu Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, dan Gorontalo.

    Berikutnya di Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, dan Papua Selatan.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kick Off Makan Bergizi Gratis, Gibran Kirim Pesan via Instagram

    Kick Off Makan Bergizi Gratis, Gibran Kirim Pesan via Instagram

    Jakarta, CNN Indonesia

    Awal pekan ini adalah adalah kick off program makan bergizi gratis (MBG) pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di sejumlah wilayah Indonesia, Senin (6/1).

    Lewat unggahan di akun media sosial Instagram-nya@gibran_rakabuming, Wapres Gibran  berjanji akan terus memperluas jangkauan program makan bergizi gratis.

    “Program MBG adalah program strategis pemerintah dan akan terus ditingkatkan jangkauannya untuk membangun generasi emas kita,” tulis Gibran dalam unggahannya.

    Gibran menjelaskan salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Prabowo-Gibran itu dilaksanakan secara serentak di 26 provinsi.

    Pada unggahan video instagram itu, Gibran juga menyertakan kumpulan rekaman video saat dia memantau uji coba makan bergizi gratis di sejumlah sekolah.

    Dia pun menyertakan musik latar film animasi manga asal Jepang, Ninja Cilik Hattori, yang sudah dialihbahasakan ke Bahasa Indonesia.

    [Gambas:Instagram]

    Badan Gizi Nasional (BGN) sendiri mendapatkan anggaran negara sebesar Rp71 triliun untuk pelaksanaan program MBG di tahun 2025.

    Secara bertahap ke depannya, program itu akan dilaksanakan di seluruh provinsi di Indonesia. Saat ini, MBG diselenggarakan di 190 titik di 26 provinsi.

    Kepala Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia Hasan Nasbi menjelaskan berdasarkan data Badan Gizi Nasional (BGN), terdapat 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG yang akan beroperasi.

    Sebanyak 190 SPPG itu tersebar di 26 provinsi, yaitu Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta.

    Kemudian, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, dan Papua Selatan.

    Hasan menjelaskan program MBG ditargetkan menyentuh 3 juta penerima manfaat mulai Januari hingga Maret 2025.

    Pemerintah menargetkan jumlah penerima manfaat yang terdiri dari balita hingga pelajar SMA itu akan terus meningkat hingga mencapai 15 juta pada akhir 2025.

    Selain itu, Hasan pun memastikan Prabowo-Gibran akan sidak program makan bergizi gratis. Namun untuk kapan dan di mana, dia belum menjelaskan.

    (mnf/kid)

    [Gambas:Video CNN]

  • Update Kasus Tewasnya Rudi S Gani: Istri Curigai 3 Orang Jadi Pelaku, Polisi Sita 11 Senjata – Halaman all

    Update Kasus Tewasnya Rudi S Gani: Istri Curigai 3 Orang Jadi Pelaku, Polisi Sita 11 Senjata – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasus penembakan terhadap pengacara, Rudi S Gani oleh orang tak dikenal (OTK) saat malam Tahun Baru pada Selasa (31/12/2024) di kediamannya di Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan sudah memasuki babak baru.

    Kini, istri Rudi, Maryam diperiksa di Mapolda Sulsel pada Senin (6/1/2025).

    Dalam pengakuannya, dia mengatakan ada tiga orang yang dicurigai sebagai pelaku penembakan terhadap suaminya.

    Namun, Maryam tidak mengungkap nama orang yang dimaksud. Adapun alasan kecurigaan tersebut terkait kasus yang tengah ditangani oleh Rudi.

    “Ada beberapa orang yang kami curigai karena berhubung perkara yang bapak pegang. Saya mencurigai mereka.”

    “Yang saya curigai ada tiga orang,” katanya dikutip dari YouTube Kompas TV.

    Maryam mengatakan sebelum Rudi ditembak, sempat ada mediasi terkait kasus yang tengah ditangani korban.

    Hanya saja, Maryam tidak menjelaskan kasus terkait apa yang dimaksud.

    “Kami ke lokasi untuk memediasi dan disitulah ada konflik,” ujarnya.

    Pada kesempatan yang sama, Ketua Tim Pencari Fakta Peradi Makassar sekaligus pengacara keluarga Rudi, Tadjuddin Rachman mengungkapkan Maryam diperiksa sebagai saksi oleh penyidik Polda Sulsel.

    Rachman mengatakan Maryam membawa sejumlah bukti.

    “Kedatangan ini membawa istri Rudi S Gani untuk memberi keterangan yang diketahui olehnya berkaitan dengan bukti-bukti,” katanya, dikutip dari Tribun Timur.

    Salah satu bukti yang diserahkan adalah riwayat percakapan di ponsel Maryam dan Rudi.

    Pasalnya, kata Rachman, ada dugaan pengancaman yang diterima Rudi lewat pesan WhatsApp sebelum insiden penembakan terjadi.

    “Termasuk percakapan WA yang ada di dalam HP korban dan istrinya korban sendiri. Bukti elektronik. Ada (ancaman lewat pesan) di HP suaminya,” bebernya.

    Sementara, Maryam juga menyebut adanya postingan di media sosial Facebook yang dianggapnya mengarah ke pengancaman terhadap suaminya.

    “Ada status Facebook, itu saja,” singkatnya.

    Selain ancaman elektronik, Maryam juga akan membeberkan ke penyidik terkait ancaman verbal yang dialami Rudi S Gani, sebulan sebelumnya.

    “Secara lisan, kurang lebih empat minggu, kurang lebih satu bulan sebelum kejadian,” ungkapnya.

    Polisi Sita 11 Senapan Angin 

    Di sisi lain, Polres Bone melakukan penyitaan 11 senapan angin yang dimiliki warga di sekitar TKP penembakan Rudi.

    Hal ini disampaikan oleh Kapolres Bone, AKBP Erwin Syah.

    Erwin mengungkapkan, belasan senapan angin saat ini sudah dibawa ke laboratorium forensik (labfor) Polda Sulsel.

    “Sudah ada 11 senapan angin yang diamankan dari beberapa warga masyarakat yang ada di sana. Senapan itu akan kita kaji secara Labfor,” imbuh Erwin.

    Tak cuma itu, Erwin juga mengatakan hasil autopsi terhadap jenazah Rudi telah terbit.

    Erwin menjelaskan untuk proses olah TKP sudah selesai dilakukan dan saat ini tengah berfokus melakukan pengejaran terhadap pelaku.

    “Olah TKP, rekonstruksi sudah kita lakukan. Terkait dengan memburu pelaku, semua langkah-langkah kepolisian sudah diambil. Anggota secara maraton untuk melakukan pemeriksaan, dan mencari petunjuk,” katanya.

    Ia pun meminta dukungan kepada masyarakat atas insiden penembakan ini. Dirinya juga menegaskan polisi akan bekerja secara profesional.

    “Kami memohon kerja sama kepada semua elemen, berikan informasi ke kami, dukung kami, percayakan ke kami. Polri akan bekerja secara maksimal dan profesional,” tandasnya.

    Kronologi Penembakan 

    Pengacara di Bone, Rudi S Gani, sempat berpesan kepada saudaranya terkait lamaran sang putri, sebelum tewas ditembak OTK. (Kolase Tribun-Timur.com)

    Penembakan terhadap Rudi berawal ketika dirinya sampai di kediaman istrinya di Desa Pattukulimpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone pada Selasa (31/12/2024) sore.

    Sebelumnya, Rudi tengah menangani sebuah kasus di Kota Watampone.

    Pada malam hari sebelum terjadi penembakan, Rudi masih sempat bercengkrama dengan keluarga.   

    Sebelum insiden itu terjadi, terdengar suara mobil yang berhenti di depan rumah korban. Selang beberapa saat bunyi letusan senjata itu terdengar.

    Hal tersebut diungkapkan Kasi Humas Polres Bone, Iptu Reyendra.

    “Selepas ledakan itu, Rudi kemudian tersungkur dengan luka tembakan pada bagian wajah. Kemudian, pelaku misterius langsung tancap gas meninggalkan lokasi,” ujarnya.

    Setelah tertembak, Rudi pun langsung dibawa ke puskesmas. Nahas, nyawanya tidak tertolong sesampainya di puskesmas.

    “Keluarga mereka kemudian membawa Rudi ke Puskesmas Lappariaja dalam keadaan terluka parah dan tak sadarkan diri,” jelasnya.  

    “Setelah tertembak korban dilarikan ke puskesmas, namun nyawanya tak terselamatkan,” imbuh Reyendra.

    Rudi menderita luka di bagian muka di bawah mata setelah ditembak oleh OTK pada Selasa malam. Sementara, peluru yang ditembakan bersarang di lehernya.

    Adapun hal ini diketahui dari autopsi yang dilakukan di ruang forensik RS Bhayangkara Makassar pada Rabu.

    “Hasil otopsi korban mengalami luka tembak di bagian muka bawah mata kanan,” kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Didik Supranoto saat ditemui wartawan di kantornya, Kamis (2/1/2025).

    “Kemudian peluru bersarang di tulang leher,” imbuhnya.

    Sebagian artikel telah tayang di Tribun Timur dengan judul “Rudi S Gani Pernah Diancam Sebelum Tewas Ditembak, Istri Datangi Polda Sulsel Serahkan Bukti”

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Timur/Muslimin Emba/Wahdaniar)

    Artikel lain terkait Pengacara di Bone Tewas Ditembak 

  • Gerindra: Presiden Prabowo ikut pantau pelaksanaan MBG perdana

    Gerindra: Presiden Prabowo ikut pantau pelaksanaan MBG perdana

    Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Jenderal Partai Gerindra yang juga Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengatakan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto ikut memantau jalannya pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dimulai pada Senin (6/1).

    “Ya, beliau memantau dan beliau terus mengikuti perkembangan makan siang bergizi ini, dan beliau terus mendapatkan berbagai macam laporan dari berbagai daerah,” kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin.

    Pernyataan Muzani tersebut disampaikan berkaitan dengan kegiatan Presiden Prabowo Subianto yang tidak dijadwalkan meninjau pelaksanaan program MBG pada hari pertama dimulai, yakni Senin, 6 Januari 2025.

    Dia pun bersyukur program MBG yang dicanangkan Presiden Prabowo akhirnya dapat mulai berjalan sejak hari ini di 26 provinsi di Tanah Air.

    Dia juga berharap program MBG dapat berjalan secara baik dan lancar, serta melibatkan berbagai pihak dalam penyelenggaraannya.

    “Kami berharap mulai hari ini dan seterusnya bisa berjalan lancar sehingga makan bergizi bisa dilaksanakan makin luas, makin banyak, dan makin melibatkan siswa, anak-anak, termasuk para vendor yang makin banyak terlibat lagi,” tuturnya.

    Adapun ihwal tak adanya susu yang ikut disertakan dalam program MBG di sejumlah daerah, dia menyebut bahwa realisasi program tersebut masih bertahap dan anggarannya disesuaikan dengan daerah yang menyelenggarakannya.

    “Ya, kan memang ini masih bertahap sehingga pelaksanaannya masih dilakukan di beberapa tempat, dan anggaran yang ada memang dicukupkan untuk daerah-daerah yang sudah ditunjuk,” kata dia.

    Makan bergizi gratis, yang merupakan program prioritas Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, resmi diberlakukan hari ini di sekolah-sekolah dan posyandu di 26 provinsi di Indonesia.

    Ada sekitar 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG yang beroperasi untuk menyediakan makanan bergizi buat anak-anak sekolah dan ibu hamil mulai hari ini.

    Dapur-dapur MBG itu tersebar di 26 provinsi, yaitu Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Gorontalo.

    Kemudian, ada juga dapur-dapur MBG di Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, dan Papua Selatan.

    Operasional dapur MBG dipimpin oleh seorang kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Kepala SPPG ini bekerja sama dengan seorang ahli gizi dan seorang akuntan untuk memastikan kelancaran distribusi makanan dan mengawasi secara ketat kualitas makanan serta standar gizi yang disalurkan ke anak-anak dan ibu hamil.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Update Kasus Tewasnya Rudi S Gani: Istri Curigai 3 Orang Jadi Pelaku, Polisi Sita 11 Senjata – Halaman all

    Istri Rudi S Gani Diperiksa di Mapolda Sulsel, Bawa Bukti Pengancaman yang Diterima Korban – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hampir sepekan berlalu, kasus kematian pengacara Rudi S Gani belum terungkap.

    Pengacara berusia 49 tahun itu tewas ditembak saat makan malam bersama keluarganya di Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Selasa (31/12/2024) lalu.

    Istri korban, Maryam (45) mendatangi Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Sulsel untuk menjalani pemeriksaan, Senin (6/1/2025).

    Ketua Tim Pencari Fakta Peradi Makassar, Tadjuddin Rachman, mengatakan sejumlah pengacara mendampingi Maryam yang saat ini berstatus saksi.

    “Kedatangan ini membawa istri Rudi S Gani untuk memberi keterangan yang diketahui olehnya berkaitan dengan bukti-bukti,” bebernya.

    Maryam membawa sejumlah bukti percakapan WhatsApp korban sebelum tewas.

    Tadjuddin Rachman membenarkan korban mendapat ancaman dan intimidasi saat menangani sebuah kasus.

    “Termasuk percakapan WhatsApp yang ada di dalam handphone korban dan istrinya korban sendiri. Bukti elektronik. Ada (ancaman lewat pesan) di handphone suaminya,” lanjutnya.

    Selain itu, ada unggahan di Facebook yang berisi ancaman terhadap korban.

    Ia menambahkan Maryam memberi kesaksian terkait ancaman verbal yang diterima korban sebulan lalu.

    “Secara lisan (ancaman), kurang lebih empat minggu, kurang lebih satu bulan sebelum kejadian,” tukasnya.

    Sebelumnya, Maryam menyatakan Rudi S Gani sedang menangani kasus sengketa lahan.

    “Yang perdata itu soal tanah juga, soal sengketa lahan, cuma perdatanya.”

    “Yang pidana itu, soal tanah juga, penyerobotan, pengrusakan. Kemudian yang satu pengadilan agama, itu perceraian,” ucap Maryam.

    Selama ini, Maryam tak pernah melihat Rudi pulang ke rumah dalam keadaan takut karena mendapat ancaman.

    “Tidak ada, kalau pulang ke rumah, dia hanya cerita Alhamdulillah ini sudah selesai, Alhamdulillah ini sudah masuk tahap ini,” jelasnya.

    14 Saksi Diperiksa

    Sebanyak 11 senapan angin disita untuk mengungkap kasus pembunuhan pengacara Rudi S Gani.

    Senapan angin tersebut didapat dari warga sekitar TKP penembakan dan akan dikaji di laboratorium forensik (Labfor) Polda Sulsel.

    Kapolres Bone, AKBP Erwin Syah, mengatakan proses penyelidikan masih berjalan dan rekonstruksi kasus penembakan telah digelar.

    “Selain itu barang bukti yang kita amankan seperti hasil autopsi. Kemudian peluru yang diidentifikasi bersumber dari senapan angin,“ tuturnya, Senin (6/1/2025).

    Hingga kini, pelaku penembakan masih diburu petugas kepolisian.

    “Anggota secara maraton untuk melakukan pemeriksaan, dan mencari petunjuk,” imbuhnya.

    AKBP Erwin Syah menegaskan polisi akan bekerja semaksimal mungkin mengungkap kasus penembakan yang terjadi pada, Selasa (31/12/2024) lalu.

    “Kami memohon kerja sama kepada semua elemen, berikan informasi ke kami, dukung kami, percayakan ke kami. Polri akan bekerja secara maksimal dan profesional,” jelasnya.

    Sementara itu, Kasi Humas Polres Bone, Iptu Rayendra, menyatakan ada 14 saksi yang sudah diperiksa termasuk istri korban, Maryam.

    “Jadi ada sebayak 14 orang yang telah diperiksa dan sudah dituangkan dalam berita acara pemeriksaan,” ucapnya.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, satu peluru angin bersarang di bawah mata korban dan mengakibatkan kematian.

    “Jadi ini juga sekaligus meluruskan, informasi yang bilang ada di lehernya, ada di dadanya, sampai bilang ada dua, ada tiga sampai lima peluru,” tandasnya.

    Hasil Autopsi

    Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol. Didik Supranoto, menyatakan jarak pelaku penembakan dengan korban kurang lebih 20 meter.

    “Hasil autopsi korban mengalami luka tembak di bagian muka bawah mata kanan,” bebernya, Kamis (2/1/2025).

    Peluru menembus tulang leher korban dan mengakibatkan kematian.

    Petugas telah mengeluarkan peluru dari jasad korban untuk diselidiki tim Labfor.

    “Proyektil dibawa ke Labfor dan pihak Labfor menyatakan peluru itu merupakan peluru senapan angin, bukan senjata api.” 

    “Peluru tersebut kaliber 8 milimeter, sekarang masih dalam penyelidikan,” imbuhnya.

    Dugaan sementara, senapan angin yang digunakan pelaku berjenis Pre-Charged Pneumatic (PCP) atau tabung angin semiotomatik. 

    Senapan angin tersebut dijual bebas secara online dan umumnya digunakan untuk menembak satwa.

    Pelurunya bermaterial tembaga alumunium dengan ukuran pellet terbilang besar kaliber 8 milimeter.

    Penyelidikan kasus ini masih dilakukan dengan memeriksa sejumlah saksi dan mengamankan rekaman CCTV.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunTimur.com dengan judul Rudi S Gani Pernah Diancam Sebelum Tewas Ditembak, Istri Datangi Polda Sulsel Serahkan Bukti

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunTimur.com/Wahdaniar)

  • Update Kasus Tewasnya Rudi S Gani: Istri Curigai 3 Orang Jadi Pelaku, Polisi Sita 11 Senjata – Halaman all

    Bukti Ancaman Sebelum Penembakan Rudi S Gani Terungkap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hj Maryam, istri almarhum pengacara Rudi S Gani, mendatangi Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk memberikan keterangan terkait kasus penembakan suaminya, Senin (6/1/2025).

    Kedatangan Maryam, yang didampingi oleh tim pengacara dari Peradi Makassar, berlangsung pada pukul 14.44 WITA di Mapolda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar.

    Maryam datang untuk memberikan keterangan sebagai saksi dan menyerahkan bukti-bukti yang berkaitan dengan dugaan pengancaman yang diterima suaminya sebelum insiden penembakan.

    Ketua Tim Pencari Fakta Peradi Makassar, Tadjuddin Rachman, menyatakan Maryam akan menyerahkan percakapan WhatsApp antara dirinya dan Rudi, serta bukti elektronik lainnya yang menunjukkan adanya ancaman.

    “Percakapan WA yang ada di dalam HP korban dan istrinya korban sendiri. Bukti elektronik. Ada (ancaman lewat pesan) di HP suaminya,” bebernya.,” ungkap Tadjuddin.

    Maryam juga mengungkapkan ia akan menunjukkan postingan di akun Facebook yang dianggap mengarah ke pengancaman.

    Dia menambahkan Rudi juga mengalami ancaman verbal sebulan sebelum kejadian.

    “Secara lisan, kurang lebih empat minggu, kurang lebih satu bulan sebelum kejadian,” ungkapnya.

    Sementara itu, Polres Bone telah memeriksa 14 saksi yang merupakan saksi langsung di lokasi kejadian.

    Kasi Humas Polres Bone, Iptu Rayendra, menjelaskan pemeriksaan dilakukan di dalam dan luar rumah korban.

    “Ada sebanyak 14 orang yang telah diperiksa dan sudah dituangkan dalam berita acara pemeriksaan,” ujar Rayendra.

    Maryam, yang mengalami trauma akibat kejadian tersebut, diperiksa langsung oleh penyidik Polda Sulsel.

    Rayendra menegaskan lokasi dan waktu pemeriksaan akan disesuaikan dengan kenyamanan Maryam.

    Polres Bone juga meluruskan informasi yang beredar mengenai jumlah peluru yang mengenai Rudi S Gani.

    Rayendra menegaskan hanya satu peluru jenis angin 8 mm yang mengenai bagian bawah mata kanan korban, dan proyektilnya ditemukan di leher dekat tulang.

    “Ini laporan dari Kabid Humas Polda Sulsel, proyektilnya itu ditemukan di leher,” tambahnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).