provinsi: SULAWESI SELATAN

  • Tim Hukum Danny-Azhar Bawa Temuan Dugaan Tanda Tangan Palsu ke MK

    Tim Hukum Danny-Azhar Bawa Temuan Dugaan Tanda Tangan Palsu ke MK

    Fakta lainnya adalah, total pemilih yang mendapatkan undangan tetapi kemudian tidak datang ke TPS karena persoalan jarak.

    “Kami temukan rata-rata ada 9 orang per TPS yang tidak datang mencoblos karena persoalan jarak. Jadi itu sekitar 1,96% dari total DPT,” bebernya.

    Dari kedua fakta ini, terlihat bahwa total realisasi pemilih di Pilgub Sulsel adalah 100% – 50% – 1,96% = 48,04%. Sementara hasil rekap akhir KPU Sulsel disebutkan partisipasi pemilih mencapai 71,8%.

    “Jika angka partisipasi versi KPU Sulsel ini dikurangi dengan realisasi pemilih temuan kami, maka ada 23,76% suara tak bertuan, atau sekitar 1.587.360 suara dari total 6.680.807 DPT di Sulsel,” jelas Asri.

    Pendekatan kedua, lanjut Asri adalah dari dugaan tanda tangan palsu. Tim Hukum DIA menemukan sekitar 90 hingga 130 tanda tangan yang diduga palsu di setiap TPS se-Sulawesi Selatan.

    “Nah, kalau dirata-rataka, maka ada sekitar 110 tanda tangan palsu di setiap TPS. Jumlah TPS di Sulsel ada 14.548, artinya ada sekitar 1.600.280 tandatangan palsu pada Pilgub lalu,” imbuhnya.

    Kedua pendekatan ini memberikan hasil yang tidak jauh berbeda, dimana pada pendekatan selisih jumlah partisipasi pemilih sebanyak 1.587.360, sedangkan dari dugaan tanda tangan palsu mencapai 1.600.280.

    Karena itu, dari temuan tim hukum DIA ini, maka disimpulkan bahwa pasangan Danny – Azhar adalah pemenang sesungguhnya dari Pilgub Sulsel.

    “Saya kira logis. Versi KPU, Paslon DIA dapat 1.600.029 suara, sedangkan Andalan Hati dapat 3.014.255 suara. Nah, suara Paslon 02 ini harus dikurangi dengan jumlah suara siluman yang ditemukan tim hukum DIA. Sehingga hanya dapat 1.587.360 suara saja. Inilah yang tengah kami perjuangkan di MK,” pungkas Asri.

  • Kapolda Metro Lantik Pejabat Utama Baru, Mulai Dirresnarkobaa hingga Kabid Propam, Ini Nama-namanya – Halaman all

    Kapolda Metro Lantik Pejabat Utama Baru, Mulai Dirresnarkobaa hingga Kabid Propam, Ini Nama-namanya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto memimpin upacara serah terima jabatan (sertijab) sejumlah perwira menengah (pamen) yang berlangsung di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya (BPMJ), Jakarta Selatan, Kamis (9/1/2025).

    Sejumlah pejabat yang dilantik antara lain Kabid Propam, Dirresnarkoba Polda Metro Jaya, hingga kapolres jajaran.

    Mutasi atau rotasi ini tertuang dalam TR Nomor ST/2776/XII/KEP./2024.

    Dalam lampiran surat keputusan tersebut, nama-nama seperti Kombes Pol Ahmad David yang sebelumnya menjabat sebagai Penyidik Tindak Pidana Madya Tk. II di Bareskrim Polri kini diangkat sebagai Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya.

    “Baru saja kita lakukan serah terima jabatan beberapa pejabat utama Polda Metro Jaya dan beberapa kapolres di jajaran Polda Metro Jaya,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Kamis (9/1/2025).

    Berikut daftar lengkap pejabat utama yang dirotasi:

    1. Kombes Ahmad David dilantik menjabat Dirresnarkoba Polda Metro Jaya menggantikan Kombes Donald Parlaungan Simanjuntak yang dipecat imbas kasus pemerasan DWP.

    2. Kombes Radjo Alriadi Harahap dilantik menjabat Kabid Propam Polda Metro Jaya menggantikan Kombes Bambang Satriawan yang diangkat sebagai Kabagbinpam Ropaminal Divpropam Polri.

    3. AKBP Gunawan dilantik menjabat Kepala SPKT Polda Metro Jaya menggantikan AKBP Arfan Zulfan yang diangkat sebagai Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat.

    4. Kombes Twedi Aditya Bennyahdi dilantik menjabat Kapolres Metro Jakarta Barat menggantikan Kombes M Syahduddi yang kini menjabat Kapolrestabes Semarang.

    5. Kombes Mustofa dilantik menjabat Kapolres Metro Bekasi menggantikan Kombes Twedi Aditya Bennyahdi.

    6. Kombes Abdul Waras dilantik menjabat Kapolres Metro Depok menggantikan Kombes Arya Perdana yang kini menjabat Kapolrestabes Makassar.

    7. AKBP Indrawienny Panjiyoga dilantik menjabat Wadir Reskrimsus Polda Metro Jaya

    8. Kombes Ardanto diangkat menjabat Auditor Kepolisian Madya TK III Itwasda Polda Metro Jaya dari posisi sebelumnya Dirtahti Polda Metro Jaya.

    9. AKBP Martusuah Hermindo dilantik menjabat Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok menggantikan AKBP Indrawienny Panjiyoga.

     

     

  • Viral, Siswa SD Relakan Makanan Bergizi Gratis untuk Ibu yang Belum Makan

    Viral, Siswa SD Relakan Makanan Bergizi Gratis untuk Ibu yang Belum Makan

    Gorontalo, Beritasatu.com – Viral video seorang siswa SDN 1 Bone Raya di Gorontalo yang rela tidak memakan makanan bergizi gratis saat disalurkan oleh petugas Polsek Bone Raya ke sekolah. Siswa tersebut mengaku teringat kepada ibunya yang belum makan.

    Di tengah anak-anak lain yang sedang menyantap makanan, dia memilih untuk tidak makan. Alasannya, ia lebih memilih membawa pulang makanan tersebut untuk diberikan kepada ibunya di rumah yang belum makan.

    Inilah ungkapan kasih sayang dari Muhamad Suleman Datau, seorang siswa kelas tiga SDN 1 Bone Raya, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, kepada ibunya.  

    “Iya, dapat makanan gratis, saya mau kasih ke mama karena di rumah tidak ada nasi. Senang bisa kasih makan mama. Nasi itu dari Polsek, saya senang. Suka dapat makanan gratis setiap hari. Terima kasih, Presiden,” ungkap Muhamad Suleman dengan polos dikutip Beritasatu.com, Kamis (9/1/2025).

    Sementara itu, ibu Suleman, Karsum Singgili menjelaskan di rumah mereka bukan tidak ada beras untuk dimasak, tetapi ia belum sempat memasak saat itu. Hal inilah yang membuat Suleman teringat pada ibunya yang belum makan.  

    Kehidupan Suleman memang terbilang sulit setelah orang tuanya berpisah. Namun, bagi Karsum, ia ingin anaknya bisa membanggakan orang tua, meskipun mereka menghadapi kesulitan hidup.  

    Karsum juga merasa bersyukur dengan adanya program makanan bergizi gratis yang bisa membantu masyarakat, terutama anak-anak sekolah.  

    “Anak ini bilang tidak ada nasi di rumah. Kebetulan masih pagi, saya belum sempat memasak. Lalu anak ini bawa nasi dari sekolah dan memberikannya kepada saya. Yang makan saya, kemudian saya bertanya, ‘Nak, sudah makan?’ Dia bilang sudah, karena sudah diberi dua bungkus. Mama punya satu, dia punya satu. Alhamdulillah, dapat makanan gratis. Saya senang bisa terbantu,” tutur Karsum.

    Cerita Suleman yang tidak memakan jatah makan bergizi gratis karena teringat ibunya menjadi perhatian. Namun demikian, SDN 1 Bone Raya menjadi lokasi pertama di Kecamatan Bone Raya yang menerima program makanan bergizi gratis di sekolah.

  • Pesona Pemandian Meranti, Destinasi Wisata Alam di Bone Bolango

    Pesona Pemandian Meranti, Destinasi Wisata Alam di Bone Bolango

    Liputan6.com, Gorontalo – Puncak Meranti Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, kini menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik perhatian.

    Tidak hanya wisatawan lokal, tetapi juga dari luar daerah, bahkan mancanegara. Keindahan alam yang masih asri dan udara sejuk menjadi daya tarik utama tempat ini.

    Berjarak hanya sekitar 5 kilometer dari pusat Kabupaten Bone Bolango, Puncak Meranti mudah dijangkau baik dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.

    Lokasinya yang strategis membuat wisata ini semakin diminati oleh berbagai kalangan.

    Setibanya di lokasi, pengunjung langsung disambut oleh suasana alam terbuka yang memikat.

    Kicauan burung dari berbagai jenis menambah kesan alami, sementara air kolam yang jernih menawarkan pengalaman menyegarkan bagi setiap wisatawan yang datang.

    Dengan hanya membayar tiket masuk sebesar Rp6.000 per orang, pengunjung dapat menikmati seluruh fasilitas yang tersedia.

    Wisata ini menyediakan tiga kolam pemandian, masing-masing untuk laki-laki, perempuan, dan anak-anak. Pengelolaan fasilitas yang baik menjadikan Puncak Meranti tempat yang nyaman untuk rekreasi keluarga.

    Fandi Rahman, salah satu pengunjung, mengungkapkan kepuasannya. Mereka sangat senang bisa berlibur pada awal tahun di tempat yang sangat indah.

    “Selain tempatnya masih alami, biaya masuknya juga sangat terjangkau,” ujarnya.

    Ia juga mengungkapkan, bahwa suasana pagi dan sore hari yang sangat cocok untuk bersantai. Air yang sangat jernih dan dingin membuat mereka merasa nyaman.

    “Karena mungkin berasal langsung dari mata air. Ada juga miniatur patung burung yang menjadi spot selfie favorit,” tambahnya.

    Tidak hanya kolam pemandian, Puncak Meranti juga menawarkan pengalaman kuliner khas Gorontalo. Di sekitar lokasi wisata, pengunjung dapat menikmati berbagai hidangan lokal seperti ilabulo, makanan olahan pisang, dan binte biluhuta atau milu siram yang berbahan dasar jagung.

    Dulunya, Puncak Meranti hanyalah sebuah kolam ikan sederhana milik warga sekitar. Namun, seiring waktu, kolam ini dikembangkan menjadi kolam pemandian kecil untuk keluarga pemiliknya.

    “Awalnya, kolam ini hanya untuk keluarga kami saja, tapi karena banyak yang tertarik, kami memutuskan untuk memperluas dan mengelolanya sebagai wisata umum,” ungkap Yanto, salah satu pengelola Puncak Meranti.

  • Hujan Ringan hingga Sedang Diprediksi Guyur Sulawesi Selatan Hari Ini

    Hujan Ringan hingga Sedang Diprediksi Guyur Sulawesi Selatan Hari Ini

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Makassar memprediksi cuaca di wilayah Sulawesi Selatan untuk Kamis, 9 Januari 2025, akan didominasi oleh kondisi cerah berawan hingga hujan ringan di beberapa daerah. Meski tidak ada peringatan dini dari BMKG, masyarakat diimbau tetap waspada terhadap perubahan cuaca, terutama pada siang hingga dini hari.

    Pada pagi hari, cuaca sebagian besar wilayah Sulawesi Selatan diprediksi cerah berawan. Namun, hujan ringan berpotensi terjadi di sejumlah daerah seperti Enrekang, Maros, Barru, Pangkep, Parepare, Makassar, Gowa, Kepulauan Selayar, dan Takalar.

    Memasuki siang hingga sore hari, intensitas hujan diperkirakan meningkat. Hampir seluruh wilayah Sulawesi Selatan berpotensi diguyur hujan ringan, sementara hujan dengan intensitas sedang diprediksi turun di Bulukumba, Gowa, Jeneponto, Luwu Timur, Luwu Utara, Maros, Takalar, dan Toraja Utara.

    Pada malam hari, kondisi cuaca cenderung berawan, meskipun hujan ringan masih mungkin terjadi di wilayah Kepulauan Selayar, Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Palopo, dan Pangkep.

    Dini hari, beberapa daerah seperti Bone, Gowa, Makassar, Maros, Parepare, Pinrang, Sinjai, dan Takalar diprediksi mengalami hujan ringan, sementara Barru, Pangkep, dan Kepulauan Selayar berpotensi diguyur hujan sedang.

    Suhu udara di Sulawesi Selatan hari ini berkisar antara 19 hingga 33 derajat Celsius, dengan kelembapan udara mencapai 70-98 persen. Angin bertiup dari arah barat hingga utara dengan kecepatan 10-30 kilometer per jam.

  • Politik, dari Hasto tidak kabur hingga penggunaan senjata oleh TNI

    Politik, dari Hasto tidak kabur hingga penggunaan senjata oleh TNI

    Jakarta (ANTARA) – Beragam peristiwa terkait politik dan pertahanan terjadi di sepanjang Rabu (8/1), kemarin. Dari Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang tidak akan kabur dari kejaran KPK hingga kritik penggunaan senjata oleh anggota TNI.

    Berikut rangkaian berita politik yang telah dirangkum ANTARA.

    1. PDIP jamin Hasto tidak kabur, setiap hari ke Kantor DPP

    Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah menjamin Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto tidak kabur usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebab setiap hari masih beraktivitas ke Kantor DPP PDIP, Jakarta.

    “Pak Hasto ada, Pak Hasto tidak kemana-mana, Pak Hasto setiap hari ke DPP partai. Saya jamin kalau urusan itu,” kata Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.

    Baca di sini

    2. PDIP sebut tak ada bukti signifikan saat KPK geledah rumah Hasto

    Ketua DPP PDIP Bidang Reformasi Hukum, Ronny Talapessy menilai bahwa tidak ada bukti signifikan yang terkait dengan perkara setelah KPK menggeledah kediaman Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto.

    Menurut dia, KPK menggeledah kediaman Hasto di dua lokasi, yakni di kawasan Bekasi dan Kebagusan. Pada penggeledahan di Bekasi, menurut dia, barang yang disita adalah 1 buah USB (penyimpanan data) dan 1 buku catatan milik Kusnadi, sedangkan di Kebagusan tidak ada barang yang disita.

    Baca di sini

    3. DPR: Biaya haji 2025 turun, tapi kualitas pelayanan tak boleh turun

    Anggota Komisi XI DPR RI M. Hasanuddin Wahid menegaskan penurunan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2025 tidak membuat layanan haji justru menurun.

    “Biaya haji turun it’s okay, tapi kualitas pelayanan tidak boleh ikutan turun. Saya dan fraksi di DPR pasti akan mengawal pelaksanaan haji nanti, tentu saja bersama-sama dengan masyarakat,” kata pria yang akrab disapa Cak Udin dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Baca di sini

    4. Akademisi: Pencegahan radikalisme tak boleh kendur walau teroris turun

    Pencegahan radikalisme dan terorisme tidak boleh kendur dan lengah walaupun kini tindak kejahatan terorisme menurun, agar Indonesia pada tahun 2025 kembali berstatus zero terrorist attack, kata Guru Besar UIN Alauddin Makassar Prof Muammar Bakry.

    Menurut dia, Indonesia selama dua tahun terakhir tidak ada aksi terorisme atau zero terrorist attack. Catatan tersebut menjadi tantangan besar, apalagi di awal tahun ini kelompok-kelompok anti-Pancasila seperti biasa menyebarkan narasi-narasi terorisme yang mengancam persatuan dan perdamaian bangsa.

    Baca di sini

    5. Komisi III : Aturan penggunaan senjata api aparat harus ditinjau ulang

    Wakil Ketua Komisi III DPR RI Sari Yuliati menilai aturan tentang penggunaan senjata api oleh aparat keamanan harus ditinjau ulang, menyusul sejumlah insiden penembakan oleh aparat kepolisian dan anggota TNI yang terjadi beberapa waktu terakhir.

    Dia pun memandang perlu adanya pemeriksaan kondisi psikologi aparat secara berkala untuk mencegah penyalahgunaan senjata api oleh oknum.

    Baca di sini

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Detik-detik Muh Zahwa Santri Ponpes DDI Patobong Sulsel Tewas Terbakar, Ditemukan Peluk Alquran – Halaman all

    Detik-detik Muh Zahwa Santri Ponpes DDI Patobong Sulsel Tewas Terbakar, Ditemukan Peluk Alquran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM,- Muh Zahwa (14), santri Pondok Pesantren (Ponpes) DDI Patobong, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), menjadi korban tidak selamat saat terjadi kebakaran di tempat dirinya menimba ilmu.

    Diketahui, Ponpes DDI Patobong kebakaran pada Rabu (8/1/2025) sekitar pukul 13.00 Wita dan berhasil dipadamkan pukul 15.30 Wita.

    Camat Mattiro Sompe, Andi Ramlan menyampaikan, objek yang terbakar merupakan asrama putra berlantai dua.

    “Yang terbakar asrama Putra Pesantren DDI Patobong. Ini dua lantai yang di atas itu semi permanen. Dugaan sementara korsleting listrik,” ucapnya dikutip dari TribunTimur, Kamis (9/1/2025).

    Muh Zahwa Ditemukan Tewas Sembari Peluk Alquran

    Dalam insiden kebakaran ini, Muh Zahwa ditemukan tewas sembari memeluk Alquran miliknya.

    “Korban sudah ditemukan. Iya, tadi ditemukan petugas dalam keadaan korban memeluk Alqurannya,” kata salah seorang staf Ponpes DDI Patobong, Aris.

    Kolase foto: Satu orang santri bernama Muh Zahwa (14) ditemukan tewas sambil memeluk Alquran saat terjadi kebakaran di Pondok Pesantren (Ponpes) DDI Patobong, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Rabu (8/1/2025) sekitar pukul 13.00 Wita. (TribunTimur)

    Secara perpisah, Kasat Reskrim Polres Pinrang, Iptu Andi Reza Pahlawan, menjelaskan, saat kebakaran terjadi, korban berada di dalam masjid melaksanakan salat Zuhur. 

    Namun, saat mendengar kebakaran terjadi di asramanya, korban berlari menuju kamarnya dengan maksud mengambil pakaian dan Alquran miliknya.

    Pondok Pesantren (Ponpes) DDI Patobong, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), kebakaran pada Rabu (8/1/2025)

    “Menurut keterangan teman korban, awalnya korban di dalam masjid melaksanakan salat Dzuhur, kemudian melihat api membakar asrama. Selanjutnya, korban langsung menuju ke kamar miliknya dengan maksud mengambil pakaian dan Alquran,” ungkapnya.

    Namun, saat korban telah mengambil Alquran, korban terjebak dan tidak bisa keluar dari kamar asrama.

    “Korban terjebak api dan asap sehingga tidak bisa keluar,” ucapnya.

    Selain Ponpes DDI Patobong, sebelumnya ponpes daerah lain juga pernah terjadi kebakaran, di antaranya:

    1. Kebakaran di Pondok Pesantren Darul Qolam 2, Tangerang

    Sebanyak 14 asrama putri di Pondok Pesantren Darul Qolam 2 terbakar, Rabu, 30 Oktober 2024.

    Ponpes tersebut berlokasi di Kampung Gintung RT 07 RW 02, Desa Pasar Gintung, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, pada dini hari tadi sekitar pukul 02.57 WIB.

    Kebakaran ini diduga dipicu masalah kelistrikan.

    Akibat kebakaran tersebut, barang-barang, buku, atau kitab-kitab milik murid terbakar dan tak dapat terselamatkan.

    Tidak ada korban dalam peristiwa itu.

    2. Kebakaran di Pondok Pesantren Mahad Izzatuna, Banyuasin

    Sebuah bangunan asrama putra di Ponpes Mahad Izzatuna terbakar hangus, September 2024.

    Kebakaran diduga berasal dari salah satu ruangan asrama.

    3. Kebakaran di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Wasilah Lemo, Polman

    Delapan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Wasilah Lemo di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka bakar serius di sekujur tubuhnya, Agustus 2023. 

    Mereka terbakar ketika sedang beristirahat di sela pelatihan kerja membuat kursi. 

    4. Kebakaran di Pondok Pesantren Miftahul Khoirot, Karawang

    Kebakaran terjadi di Pondok Pesantren Miftahul Khoirot, Karawang, Jawa Barat pada Senin (21/2/2022) siang menewaskan 8 santri.

    Para korban terjebak di kamar yang ada di lantai 2 saat api merembet di bangunan pondok.

    Pesantren tersebut dibangun oleh Kyai Haji Zarkasih sejak tahun 1932.

    Pesantren yang berada di Desa Mangungjaya, Kecamatan Cilamanya Kulon, Kabupaten Karawang itu dikenal sebagai pesantren tahfiz pertama di Karawang.

    Kebakaran disebabkan korsleting listrik kipas angin.

    Kapolres Karawang pada saat itu, AKBP Aldi Subartono mengatakan dari keterangan saksi mata, api diduga muncul pertama kali dari percikan api di kipas angin yang rusak.

    Saat kejadian, para santri yang sebagian besar masih anak-anak sedang tidur siang di ruang lantai dua pesantren yang terbuat dari kayu.

    Api tersebut kemudian menyambar kasur dan langsung merambat ke bangunan pondok.

    Para santri yang sedang istirahat terjebak dalam kamar karena api membesar di pintu keluar. 

    5. Kebakaran di Pondok Pesantren Riadussibyan, Serang 

    Kebakaran di Pondok Pesantren Riyadussibyan, di Desa Nagara Padang, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten terjadi pada Jumat, 19 Maret 2021 pukul 09:30 WIB. 

    Kebakaran ini disebabkan oleh konsleting listrik yang menghanguskan beberapa kamar santri.  

    Api berhasil dipadamkan oleh santri dan warga setempat.  

    Tidak ada korban jiwa akibat kebakaran ini.

    6. Kebakaran di Pondok Pesantren Darul Qur’an Wal Irsyad, Gunungkidul

    Ponpes ini mengalami lima kali kebakaran sejak 2016 hingga April 2018.

    Salah satu kebakaran terparah terjadi pada Januari 2016, mengakibatkan seorang santri tewas.

    Penyebab kebakaran diduga karena korsleting listrik.

    (Tribunnews/TribunTimur/Rachmat Ariandi)

     

  • CORE nilai Makan Bergizi Gratis berefek pada lapangan kerja baru

    CORE nilai Makan Bergizi Gratis berefek pada lapangan kerja baru

    Sumber foto: Antara/elshinta.com

    CORE nilai Makan Bergizi Gratis berefek pada lapangan kerja baru
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 08 Januari 2025 – 18:44 WIB

    Elshinta.com – Peneliti Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Eliza Mardian menyebut program “Makan Bergizi Gratis” yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dapat berefek pada masyarakat terutama dalam menciptakan lapangan kerja baru.

    “Multipplier effect dari program makan bergizi gratis ini adalah akan terciptanya lapangan pekerjaan baru dan pangsa pasar baru bagi masyarakat sekitar lokasi di mana makan bergizi gratis berlangsung,” kata Eliza dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

    Eliza menyatakan bahwa pembentukan dapur sehat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) akan mengangkat perekonomian daerah karena bahan-bahan yang digunakan dari produk lokal.

    Selain itu, petugas dapur SPPG juga berasal dari masyarakat setempat. Konsep dapur seperti itu dapat membawa lebih banyak keuntungan untuk masyarakat setempat meski memiliki beberapa kekurangan, seperti kesulitan eksekusi perintah hingga sistem pembayaran.

    “Bisa dengan memanfaatkan dapur yang ada, misal dapur yang sudah eksis di sekolah atau dapurnya UMKM atau dapur milik masyarakat lokal,” ujar Eliza.

    Ia melanjutkan pemanfaatan dapur lokal atau UMKM dapat menghemat anggaran dan menekan biaya distribusi karena dapurnya dekat dengan sekolah. Adapun tenaga kerja lokal akan lebih banyak terserap.

    Sebelumnya pada Senin (6/1), pemerintah secara resmi memulai program Makan Bergizi Gratis di sejumlah wilayah Indonesia.

    Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan RI Hasan Nasbi menyatakan pihaknya berharap target 937 dapur MBG dapat tercapai pada akhir Januari 2025, dan hingga akhir 2025 dengan target 5.000 dapur MBG mampu melayani hingga 20 juta penerima manfaat, mulai dari peserta didik tingkat PAUD-SMA, balita, ibu hamil, hingga ibu menyusui.

    Sebanyak 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG siap beroperasi, yang tersebar di 26 provinsi mulai dari Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I. Yogyakarta, dan Gorontalo.

    Kemudian, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, hingga Papua Barat, dan Papua Selatan.

    Sumber : Antara

  • Pondok Pesantren DDI Patobong Sulsel Kebakaran, 1 Santri Tewas Sembari Memeluk Alquran – Halaman all

    Pondok Pesantren DDI Patobong Sulsel Kebakaran, 1 Santri Tewas Sembari Memeluk Alquran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, – Pondok Pesantren (Ponpes) DDI Patobong, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), kebakaran pada Rabu (8/1/2025) sekitar pukul 13.00 Wita.

    Dari video yang beredar diterima Tribun-Timur.com, terlihat kobaran api membakar salah satu gedung Ponpes DDI Patobong yang belakangan diketahui merupakan gedung asrama putra.

    Dalam video tersebut, sejumlah santri yang menyaksikan insiden kebakaran langsung berhamburan.

    “Astaghfirullah kebakaran. Ya Allah,” ucap santri di dalam video tersebut.

    Camat Mattiro Sompe, Andi Ramlan menyampaikan, objek yang terbakar merupakan asrama putra berlantai dua.

    “Yang terbakar asrama Putra Pesantren DDI Patobong. Ini dua lantai yang di atas itu semi permanen. Dugaan sementara korsleting listrik,” ucapnya dikutip dari TribunTimur, Kamis (9/1/2025).

    Tewaskan 1 Orang Santri

    Dalam insiden kebakaran ini, satu orang santri bernama Muh Zahwa (14) ditemukan tewas sambil memeluk Alquran.

    “Korban sudah ditemukan. Iya, tadi ditemukan petugas dalam keadaan korban memeluk Alqurannya,” kata salah seorang staf Ponpes DDI Patobong, Aris, kepada wartawan, Rabu (8/1/2025).

    Terpisah, Kasat Reskrim Polres Pinrang, Iptu Andi Reza Pahlawan, menjelaskan, saat kebakaran terjadi, korban berada di dalam masjid melaksanakan salat Dzuhur. 

    Namun, saat mendengar kebakaran terjadi di asramanya, korban berlari menuju kamarnya dengan maksud mengambil pakaian dan Alquran miliknya.

    “Menurut keterangan teman korban, awalnya korban di dalam masjid melaksanakan salat Dzuhur, kemudian melihat api membakar asrama. Selanjutnya, korban langsung menuju ke kamar miliknya dengan maksud mengambil pakaian dan Alquran,” ungkapnya.

    Namun, saat korban telah mengambil Alquran, korban terjebak dan tidak bisa keluar dari kamar asrama.

    “Korban terjebak api dan asap sehingga tidak bisa keluar,” ucapnya.

    (Rachmat Ariadi/TribunTimur)

  • 3 Fakta Menarik dari Suku Bugis, Suku Terbesar di Sulawesi

    3 Fakta Menarik dari Suku Bugis, Suku Terbesar di Sulawesi

    Liputan6.com, Yogyakarta – Suku Bugis adalah salah satu suku terbesar di Sulawesi Selatan, Indonesia, yang memiliki ciri khas dan budaya yang beragam. Suku Bugis berasal dari Bangsa Austronesia Yunan (China Selatan) yang datang ke Nusantara sekitar tahun 500 SM.

    Nama Bugis berasal dari kata to Ugi yang berarti orang Bugis. Bahasa Bugis merupakan salah satu bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat Bugis.

    Bahasa Bugis termasuk dalam kelompok bahasa Sulawesi Selatan. di kalangan masyarakat Bugis, tradisi Uang Panai menjadi sorotan.

    Suku Bugis juga dikenal sebagai pelaut ulung yang menjelajahi berbagai wilayah di Nusantara. Mengutip dari berbagai sumber, berikut tiga dari Suku Bugis:

    1.Tradisi Uang Panai

    Salah satu fakta menarik dari suku Bugis ialah tradisi Uang Panai yang menjadi tradisi wajib dalam tradisi pernikahan. Uang Panai merupakan uang yang diberikan oleh pihak mempelai laki-laki sebagai biaya pernikahan pihak perempuan.

    Apabila merujuk sejarahnya, nominal Uang Panai disesuaikan dengan tingkat pendidikan yang dienyam oleh perempuan. Angkanya bisa mencapai miliaran rupiah apabila perempuan berasal dari keturunan darah biru.

    2. Dikenal Sebagai Perantau

    Fakta menarik lainnya dari suku Bugis ialah penyebarannya yang luas ke berbagai daerah di Indonesia. Sebab, mereka sempat melakukan perantauan masif pada abad ke-17 Masehi karena konflik antara kerajaan Bugis dan Makassar.

    Bagi masyarakat Bugis, keputusan untuk merantau dan bermigrasi ke tempat lain ini didorong oleh keinginan mereka untuk merdeka. Sebab, dalam tradisi Bugis, kebahagiaan hanya dapat diraih jika mereka merdeka.

    3. Μenetap Hingga Malaysia

    Masyarakat Bugis yang merantau bahkan banyak yang menetap di Malaysia. Sejak jatuhnya kerajaan Gowa pada abad ke-17, mereka mulai meninggalkan Sulawesi untuk menuju kerajaan-kerajaan di tanah Melayu.

    Di sana, mereka turut terlibat dalam perebutan politik kerajaan-kerajaan Melayu. Bahkan, sampai saat ini ada banyak raja-raja di Johor dan Selangor yang keturunan suku Bugis.

     

    Penulis: Ade Yofi Faidzun