provinsi: SULAWESI SELATAN

  • Isu RMS Loncat ke PSI Menguat, NasDem Sulsel: Kabar Burung Murahan

    Isu RMS Loncat ke PSI Menguat, NasDem Sulsel: Kabar Burung Murahan

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Kabar Ketua NasDem Sulsel, Rusdi Masse (RMS), bakal hengkang ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kembali berembus.

    Namun, jajaran DPW NasDem Sulsel memastikan isu tersebut tidak benar adanya.

    Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) DPW NasDem Sulsel, Tobo Haeruddin, menegaskan gosip itu hanya bagian dari dinamika politik yang kerap dimainkan.

    “Lagi-lagi kabar burung itu tidak benar,” ujar Tobo kepada awak media, Selasa (19/8/2025).

    Dikatakan Tobo, informasi yang terus berkembang itu hanya merupakan bagian dari dinamika politik biasa.

    “Ini memang sering dimainkan, apalagi momen kemerdekaan sering diwarnai isu-isu semacam ini entah apa motifnya,” sebutnya.

    Lanjut Tobo, pihaknya sudah memastikan ke internal partai, baik DPW maupun DPP, dan hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda RMS akan meninggalkan partai besutan Surya Paloh tersebut.

    “Saya sudah konfirmasi ke DPW dan DPP, tidak ada proses seperti itu. Jadi tidak benar,” tegasnya.

    Bukan sekali ini, isu kepindahan RMS mencuat. Sejak beberapa bulan terakhir, kabar serupa sudah berulang kali beredar, namun juga berulang kali dibantah oleh pengurus NasDem Sulsel.

    Sekretaris DPW NasDem Sulsel, Syaharuddin Alrif, bahkan menegaskan RMS masih aktif mengikuti berbagai kegiatan partai.

    Syaharuddin mencontohkan, RMS hadir dalam kegiatan bimbingan teknis (bimtek) kader beberapa waktu lalu, hingga turut mendampingi Ketua Umum Surya Paloh dalam Rakernas NasDem di Makassar baru-baru ini.

    Dengan sederet bukti itu, NasDem Sulsel memastikan isu RMS pindah ke PSI hanyalah manuver politik pihak tertentu. (Muhsin/fajar)

  • Demo Tolak Kenaikan PBB di Bone Sulsel, Pagar Kantor Bupati Dijebol Massa

    Demo Tolak Kenaikan PBB di Bone Sulsel, Pagar Kantor Bupati Dijebol Massa

    Liputan6.com, Bone – Aksi lempar batu dan air gelas terjadi saat Aliansi Bone Barsatu menggelar unjuk rasa menolak kenaikan PBB-P2. Tak hanya itu, pagar utama pintu masuk Kantor Bupati Bone juga dirusak oleh pengunjuk rasa.

    Melihat pagar yang rusak, aparat kepolisian dari Polres Bone dan Batalyon A Pelopor Brimob Polda Sulsel langsung bersiap siaga. Polisi gabungan terlihat langsung berdiri memasang tameng.

    “Lebih baik mati daripada mundur,” teriak seorang pengunjuk rasa.

    Ratusan massa pun terlihat memasuki halaman Kantor Bupati Bone sembari terus melakukan orasi secara bergantian.

    “Massa mundur, massa mundur. Silakan kembali ke rumah masing-masing,” ucap polisi melalui pengeras suara.

    Hingga pukul 17.00 Wita, massa terlihat terus melakukan orasi dan meminta kehadiran Bupati Bone Andi Asman Sulaiman maupun Wakil Bupati Bone Andi Akmal Pasalluddin. Mereka menuntut agar Pemkab Bone membatalkan kebijakan kenaikan PBB-P2.

    “Pertanyaannya bupati dan wakil bupati mana? Kalau memang mau datang kami tunggu. Jam berapa?” ucap massa aksi menggunakan toa.

    “Kami minta kenaikan pajak PBB ini segera dibatalkan karena ini menyengsarakan rakyat,” ucapnya lagi.

     

  • Bendera One Piece Berkibar di Tengah Demo Penolakan Kenaikan PBB 300% di Bone

    Bendera One Piece Berkibar di Tengah Demo Penolakan Kenaikan PBB 300% di Bone

    Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman telah menanggapi keluhan masyarakat terkait kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang melonjak hingga 300 persen di Kabupaten Bone, sehingga masyarakat dan mahasiswa melakukan aksi protes.

    Menurutnya, persoalan ini masih dalam tahap koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) serta menindaklanjuti temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

    “Pada prinsipnya, ini masih kita koordinasikan dengan Kemendagri karena memang ada juga temuan dari BPK. Selama ini banyak tanah yang dipajaki hanya sebatas tanah, padahal di atasnya sudah berdiri rumah-rumah mewah. Bahkan ada yang satu surat tanah, tapi bangunannya empat atau lima rumah, namun PBB yang dibayar hanya tanahnya saja,” kata Andi Sudirman, Minggu (17/8).

    Dia juga menyebut kondisi tersebut saat ini menjadi dilema, karena selama puluhan tahun masyarakat Kabupaten Bone hanya membayar pajak tanah, sementara bangunannya tidak terhitung.

    “Padahal, nilai bangunan cukup signifikan dan seharusnya masuk dalam objek pajak,” ujarnya.

    Meski demikian, kata Andi Sudirman memastikan bahwa pemerintah provinsi akan mengkaji kembali kebijakan tersebut dengan berpedoman pada arahan pemerintah pusat.

    “Kita akan koordinasi lagi, bagaimana arahan pusat, tentu kita ikut,” tuturnya.

    Menanggapi rencana aksi demo terkait kenaikan PBB, Gubernur Sulsel menilai hal itu sebagai bentuk dinamika masyarakat yang wajar. Ia menyebut hampir setiap kebijakan publik selalu ada respons berupa aksi protes.

    “Kalau demo, semua kasus ada demonya. Kemarin ada demo MBG, ada demo ojol, dan sekarang pajak. Justru ini bagus karena ada respons yang bisa menjadi bahan pemerintah untuk mereview kembali kebijakan. Itu tidak ada masalah,” dia memungkasi.

  • PBB di Bone Sulsel Melonjak 300 Persen, Ribuan Orang Gelar Demo di Kantor Bupati

    PBB di Bone Sulsel Melonjak 300 Persen, Ribuan Orang Gelar Demo di Kantor Bupati

    Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman telah menanggapi keluhan masyarakat terkait kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang melonjak hingga 300 persen di Kabupaten Bone, sehingga masyarakat dan mahasiswa melakukan aksi protes.

    Menurutnya, persoalan ini masih dalam tahap koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) serta menindaklanjuti temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

    “Pada prinsipnya, ini masih kita koordinasikan dengan Kemendagri karena memang ada juga temuan dari BPK. Selama ini banyak tanah yang dipajaki hanya sebatas tanah, padahal di atasnya sudah berdiri rumah-rumah mewah. Bahkan ada yang satu surat tanah, tapi bangunannya empat atau lima rumah, namun PBB yang dibayar hanya tanahnya saja,” kata Andi Sudirman, Minggu (17/8/2025).

    Dia juga menyebut kondisi tersebut saat ini menjadi dilema, karena selama puluhan tahun masyarakat Kabupaten Bone hanya membayar pajak tanah, sementara bangunannya tidak terhitung.

    “Padahal, nilai bangunan cukup signifikan dan seharusnya masuk dalam objek pajak,” ujarnya.

    Meski demikian, kata Andi Sudirman memastikan bahwa pemerintah provinsi akan mengkaji kembali kebijakan tersebut dengan berpedoman pada arahan pemerintah pusat.

    “Kita akan koordinasi lagi, bagaimana arahan pusat, tentu kita ikut,” tuturnya.

    Menanggapi rencana aksi demo terkait kenaikan PBB, Gubernur Sulsel menilai hal itu sebagai bentuk dinamika masyarakat yang wajar. Ia menyebut hampir setiap kebijakan publik selalu ada respons berupa aksi protes.

    “Kalau demo, semua kasus ada demonya. Kemarin ada demo MBG, ada demo ojol, dan sekarang pajak. Justru ini bagus karena ada respons yang bisa menjadi bahan pemerintah untuk mereview kembali kebijakan. Itu tidak ada masalah,” katanya menambahkan.

  • Perkuat UMKM, Bank Sulselbar Datangkan Praktisi dan Pihak Berwenang Latih Pelaku Usaha

    Perkuat UMKM, Bank Sulselbar Datangkan Praktisi dan Pihak Berwenang Latih Pelaku Usaha

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Bank Sulselbar menegaskan komitmennya untuk hadir sebagai mitra strategis UMKM, mendukung peningkatan kapasitas pelaku usaha daerah melalui program literasi keuangan, dan mendorong mereka agar mampu bersaing di pasar global.

    Hal itu tampak dari penyelenggaraan workshop bagi UMKM berorientasi ekspor di Hotel Hyatt Makassar, Selasa, 19 Agustus 2025.

    Acara diawali dengan sambutan oleh H. Ahmadi Akil, SE, MM selaku Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan, serta secara resmi dibuka oleh H. Dwi Zulkarnain, Direktur Kredit dan UMKM Bank Sulselbar.

    Dalam workshop ini, para peserta UMKM mendapatkan pemaparan materi langsung dari Bea Cukai Makassar, Export Center Makassar, dan Balai Besar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, serta Keamanan Hasil Perikanan, sekaligus mendengarkan success story dari nasabah Bank Sulselbar yang telah sukses menembus pasar ekspor.

    Dalam sambutannya, Dwi Zulkarnain menyampaikan bahwa cara dirancang sebagai bagian dari komitmen Bank Sulselbar untuk mendorong UMKM di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat agar naik kelas menjadi pelaku ekspor. Kami menyadari, potensi produk lokal kita luar biasa. Mulai dari hasil pertanian, perikanan,olahan makanan hingga fashion/kerajinan, semuanya memiliki daya saing di pasar global—asal kita tahu cara dan prosesnya.

    “Bank Sulselbar sendiri, sejak tahun 2019, telah resmi menjadi Bank Devisa. Artinya, kami sudah memiliki infrastruktur, jaringan, dan layanan yang mumpuni untuk mendukung transaksi perdagangan internasional,” ujarnya.

  • Kata Kader Nasdem Tanggapi Isu Rusdi Masse akan Umumkan Mengundurkan Diri Besok

    Kata Kader Nasdem Tanggapi Isu Rusdi Masse akan Umumkan Mengundurkan Diri Besok

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Desas-desus bahwa Ketua Nasdem Sulawesi Selatan Rusdi Masse (RMS) mengundurkan diri dari Nasdem kian menyeruak.

    Berdasarkan informasi yang diterima, Anggota DPR RI itu disebut-sebut akan mengumumkan pengunduran dirinya besok, Rabu 20 Agustus 2025.

    “Besok pengumuman (mundur dari Nasdem),” kata sumber HARIAN.FAJAR.CO.ID, Selasa (19/8/2025).

    Isu ini kemudian dibantah pihak Nasdem Sulsel. Wakil Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik DPW NasDem Sulsel, Mustaqim Musma memastikan kabar tersebut tidak benar.

    “Tidak betul,” jawabnya singkat.

    Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Bone Fraksi Nasdem, Andi Muh Salam mengaku belum bisa memastikan benar tidaknya kabar tersebut. Pihaknya belum menerima kabar terkait mundurnya RMS.

    “Kami belum menerima kabar itu. Belum bisa kami pastikan. Kami baru mau klarifikasi ke DPD terkait kabar ini,” tuturnya.

    RMS telah duduk di Senayan sebagai anggota DPR RI sejak 2019. Sebelumnya ia menjabat sebagai Bupati Sidenreng Rappang selama dua periode, 2008 hingga 2018.

    Pada Pemilu 2024, Nasdem di bawah kendali RMS mencatatkan rekor gemilang. Untuk pertama kalinya Nasdem mendudukkan kadernya di posisi puncak Ketua DPRD Sulsel.

    Nasdem Sulsel berhasil mengalahkan kedigdayaan Golkar sebagai Ketua DPRD Sulsel. (*)

  • Penjelasan BMKG soal Prediksi Cuaca Ekstrem Indonesia Berlangsung hingga 25 Agustus 2025, Waspada! – Page 3

    Penjelasan BMKG soal Prediksi Cuaca Ekstrem Indonesia Berlangsung hingga 25 Agustus 2025, Waspada! – Page 3

    Andri menyebut, berbagai fenomena ini akan mempengaruhi cuaca di Indonesia pada periode 19-21 Agustus 2025. Pada tanggal ini, cuaca akan didominasi oleh kondisi berawan hingga hujan ringan.

    “Meski begitu, hujan sedang hingga sangat lebat dan angin kencang masih akan berpotensi melanda sebagian besar wilayah di Indonesia, seperti Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Bali, NTB, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Pegunungan, Papua, hingga Papua Selatan,” papar dia.

    Lalu, lanjut Andri, untuk periode 22-25 Agustus 2025, cuaca di Indonesia diprediksi bakal didominasi oleh kondisi cerah berawan hingga hujan ringan. Tetapi, hujan sedang hingga lebat dan angin kencang juga masih berpotensi melanda sebagian besar wilayah Indonesia.

    “Rinciannya, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua, Sumatera Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua Selatan,” ucap dia.

    “Oleh sebab itu, selama periode tersebut BMKG mengimbau masyarakat agar siaga terhadap hujan lebat yang disertai angin kencang, petir, menjauhi wilayah terbuka, serta menjauhi pohon, bangunan dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika terjadi hujan yang disertai petir dan angin kencang,” tandas Andri.

     

  • Cerita 2 Bocah Gowa Mengais Sisa Makanan di Upacara HUT RI

    Cerita 2 Bocah Gowa Mengais Sisa Makanan di Upacara HUT RI

    Liputan6.com, Jakarta Di tengah gegap gempita peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia yang berlangsung di Lapangan Hasanuddin, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan, Minggu (17/8/2025) lalu, sebuah pemandangan sederhana justru mencuri perhatian jutaan mata.

    Bukan deretan pejabat, bukan pula kemegahan upacara. Melainkan dua bocah kecil yang sibuk memunguti sisa makanan di bawah kursi tamu undangan sambil menunjukkan wajah yang penuh bahagia bak menemukan harta karun.

    Mereka adalah Syamsul (7) dan Muhammad Aidil (7). Dengan kantong kresek hitam di tangan, keduanya membuka kotak-kotak makan yang ditinggalkan, lalu mengumpulkan kue yang masih tersisa.

    Tamu undangan berlalu begitu saja, tapi kamera salah seorang peserta upacara menangkap momen itu.

    Tidak butuh waktu lama, video mereka viral. Ditonton lebih dari 10 juta kali hingga dibanjiri komentar haru sekaligus geram.

    “Kita juga kaget lihat videonya viral. Saya baru lihat di media sosial,” kata Mila (18), kakak kandung Syamsul.

    Dia mengaku kue yang dikumpulkan dari kegiatan Upacara HUT RI itu dibawa pulang ke rumah untuk dimakan bersama keluarga.

    “Dia jalan kaki ke lapangan. Itu kue yang dikumpulkan dibawa pulang, untuk orang di rumah,” tutur Mila.

    Kehidupan Syamsul dan Aidil memang jauh dari sorotan. Mereka tumbuh di rumah semi permanen sederhana di Kecamatan Somba Opu.

    Ayah Syamsul, Dorra Daeng Ngempo (52), hanya seorang pedagang sayur kelor di pasar tradisional, sedangkan ibu Aidil, Sumiati (39), mengandalkan penghasilan serabutan untuk menyambung hidup.

    “Memang dia ke sana mau nonton upacara. Daripada mubazir itu kue, jadi dia bawa pulang untuk dimakan,” kata Sumiati tentang anaknya.

  • Penanganan Kasus Korupsi Dinilai Lamban, Kerja Kejati Sulsel Dipertanyakan

    Penanganan Kasus Korupsi Dinilai Lamban, Kerja Kejati Sulsel Dipertanyakan

    Liputan6.com, Jakarta Puluhan kasus dugaan korupsi di Sulawesi Selatan hingga kini tidak jelas ujungnya. Minimnya transparansi penanganan perkara oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulsel membuat publik bertanya-tanya, sejauh mana proses hukum berjalan.

    Anti Corruption Committee (ACC) Sulawesi pun mendesak Kejaksaan Agung (Kejagung) RI turun tangan mengevaluasi kinerja Kejati Sulsel, khususnya di bidang Pidana Khusus (Pidsus).

    Ketua ACC Sulawesi, Kadir Wokanubun, menilai keterbukaan informasi menjadi kunci dalam membangun kepercayaan publik. Namun hingga kini, kata dia, Kejati Sulsel justru menutup diri.

    “Selama ini kita selalu mempertanyakan perkembangan kasus-kasus korupsi, tapi tidak pernah ada penjelasan resmi. Padahal masyarakat berhak tahu. Poinnya lebih pada transparansi,” ujar Kadir saat dihubungi, Selasa (19/8/2025).

    Kadir menegaskan, dorongan ini bukan bentuk intervensi terhadap proses hukum. Menurutnya, ACC menjalankan fungsi sosial kontrol agar lembaga penegak hukum bekerja lebih terbuka. “Keterbukaan informasi adalah bagian penting membangun kepercayaan publik terhadap kejaksaan,” ucapnya.

    Dia juga menyinggung komitmen Kejagung RI yang selama ini dinilai cukup masif dalam pemberantasan korupsi. Namun, semangat itu tidak sejalan dengan kinerja Kejati Sulsel.

    “Regulasi jelas, Kejaksaan punya kewajiban menegakkan hukum secara profesional, transparan, dan akuntabel. Ironisnya, Kejagung sudah bekerja maksimal di banyak daerah, tapi di Sulsel justru kinerja Kejati tertinggal,” kata Kadir.

    Menurut dia, kasus-kasus dugaan korupsi yang ditangani itu seharusnya disampaikan perkembangannya ke publik, baik masih tahap penyelidikan, sudah penyidikan, maupun masuk ke penuntutan.

    “Kalau tidak terbuka, publik bisa menilai penanganan perkara jalan di tempat. Padahal ini menyangkut akuntabilitas Kejati kepada masyarakat,” tegas Kadir.

    Menanggapi sorotan tersebut, Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Sulsel, Soetarmi, menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan Bidang Pidsus.

    “Menurut informasi dari Pidsus, semuanya masih penyelidikan. Ada beberapa yang masih butuh pendalaman lebih lanjut dan data-datanya belum lengkap,” kata Soetarmi singkat.

  • Awas Banjir-Longsor Hantam RI, BMKG Warning Hujan Lebat-Angin Kencang!

    Awas Banjir-Longsor Hantam RI, BMKG Warning Hujan Lebat-Angin Kencang!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pasca peringatan HUT ke-80 RI, cuaca ekstrem diprediksi akan melanda Tanah Air dalam periode sepekan ke depan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang masih akan terjadi.

    “Beberapa wilayah Indonesia akan mengalami peningkatan curah hujan walaupun sebagian besar wilayah masih berada pada periode musim kemarau,” tulis BMKG pada akun Instagram resminya, dikutip Selasa (19/8/2025).

    Ada beberapa faktor yang memengaruhi potensi cuaca ekstrem di Indonesia selama periode 19-25 Agustus 2025. Berikut perinciannya:

    Aktivitas Dipole Mode negatif.
    Madden-Julian Oscillation (MJO) dan gelombang tropis (Kelvin, Mixed Rossby-Gravity, dan Low Frequency) mendukung pembentukan awan hujan dan aktivitas konvektif.
    Keberadaan siklon di sekitar wilayah Indonesia memengaruhi pola angin yang membentuk perlambatan dan belokan angin, sehingga memperkuat aktivitas pembentukan awan hujan signifikan.

    Untuk itu, beberapa masyarakat di wilayah RI perlu mewaspadai potensi hujan lebat-sedang, yang dapat disertai angin kencang dan kilat/petir. Berikut perinciannya:

    19-21 Agustus 2025

    Waspada hujan sedang: Aceh Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Bali, NTB, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, Papua, Papua Selatan.
    Siaga hujan lebat: Kep. Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Maluku, dan Papua Tengah.
    Angin kencang: Kep. Riau, Jakarta, Jawa Barat, Bali, NTB, NTT, Gorontalo, Sulawsi Utara, Maluku, Papua Barat, Papua Selatan.

    22-25 Agustus 2025

    Waspada hujan sedang: Jambi, Kep. Bangka Belitung, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua.
    Suaga hujan lebat: Sumatera Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
    Angin Kencang: Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, Papua Selatan.

    Imbauan BMKG

    Siaga terhadap hujan lebat yang disertai angin kencang dan/atau petir.
    Menjauhi wilayah terbuka, pohon, bangunan, dan infrastruktur yang mudah rapuh ketika terjadi hujan disertai petir dan/atau angin kencang.
    Menjaga stabilitas cairan tubuh dan menggunakan tabir surya agar tidak terjadi dehidrasi, kelelahan, dan dampak buruk lainnya.
    Waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.

    • ⁃ Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]