Seorang Teroris yang Ditangkap Densus 88 Pernah Merampok Bank di Poso pada 2013
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Salah seorang tersangka
teroris
yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di Sulawesi Tengah, berinisial AS, disebut pernah melakukan aksi fa’i atau perampokan yang menyasar perbankan di Poso dan Parigi, Sulawesi Tengah, pada 2013 silam.
AS ditangkap di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Bailo, Kecamatan Ampana, Kabupaten Tojo Una Una, Sulawesi Tengah, pada Kamis (19/12/2024). Ia ditangkap bersamaan dengan seorang tersangka teroris lainnya berinisial RR.
“AS pernah berencana melakukan aksi amaliyah fa’i dengan sasaran bank-bank di wilayah Poso dan Parigi pada akhir tahun 2013,” kata Juru Bicara
Densus 88
Anti-Teror Polri Kombes Aswin Siregar dalam keterangan resmi, Kamis (19/12/2024).
Selain fa’i, Aswin menerangkan, AS tergabung ke dalam kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Ia diduga pernah melaksanakan tadrib asykari atau pelatihan militer di daerah Baras, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Selatan.
“(Kegiatan tadrib asykari dilakukan) materi penguatan fisik, teori membuat bom, taktik perang, map reading, dan latihan bongkar pasang senjata api,” ucapnya.
Di samping itu ia juga diketahui bergabung ke dalam grup media sosial kelompok radikal.
Sementara itu RR, diketahui merupakan kelompok MIT pimpinan Sabar Daeng Koro dan Santoso.
Sama seperti AS, RR juga melaksanakan tadrib asykari dengan materi bongkar pasang senjata api, latihan menembak menggunakan senjata api, senjata tempur, kamuflase, penguatan fisik dan pembuatan peledak.
Dalam keterangan yang sama, Densus 88 juga menyampaikan bahwa pihaknya turut menangkap seorang tersangka lainnya, berinisial MW, di Jalan Gajar Mada, Kelurahan Penaraga, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada 4 September 2024 yang lalu.
Anggota kelompok MIT ini berperan dalam mengantar logistik dan bahan-bahan pembuatan bahan peledak/bom di kamp Daeng Koro yang berada di pegunungan Poso tempat tadrib asykari dilaksanakan.
MW juga diketahui pernah melakukan penembakan dengan senjata api jenis FN di Desa Sepe, Kecamatan Lage, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
provinsi: SULAWESI BARAT
-
/data/photo/2021/01/31/60167aac012f4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Seorang Teroris yang Ditangkap Densus 88 Pernah Merampok Bank di Poso pada 2013
-

Mantan Wakil Ketua MK Prof Aswanto Jadi Tim Transisi Appi-Aliyah
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2019-2021, Prof Dr Aswanto ditunjuk sebagai Tim Transisi oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar Terpilih, Munafri Arifuddin – Aliyah Mustika Ilham. Prof Aswanto ditunjuk sebagai Tim Transisi di bidang hukum.
Appi mengumumkan nama Prof Aswanto bersama empat anggota tim lainnya yakni Head Coach Regional Bank Panin Kawasan Timur Indonesia, Hudli Huduri bidang ekonomi; Mantan Sekda Sulbar, Muhammad Idris bidang tata kelola pemerintahan; Guru Besar Tata Kota Prof Batara Surya bidang perencanaan tata ruang; dan lulusan Oxford Dara Nasution di bidang digitalisasi dan pembinaan anak muda.
Dalam keterangannya, Prof Aswanto menyampaikan, bidang hukum ini akan mencoba mem-backup kebijakan-kebijakan Appi-Aliyah agar tidak ada yang menyimpang dari aturan-aturan.
“Dan apa yang menjadi visi misi beliau bisa terimplementasikan dengan baik sebagaimana yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan,” kata Prof Aswanto, Jumat, (20/12/2024).
Lebih lanjut kata dia, salah satu produk yang akan dilahirkan nantinya oleh pemerintah kota itu bersama dengan DPRD adalah peraturan daerah. Peraturan daerah adalah suatu norma atau instrumen yang akan menjadi patokan, atau yang akan menjadi dasar untuk melakukan aktivitas pemerintahan.
“Kita berharap bahwa visi misi yang disampaikan oleh beliau itu bisa terimplementasi dengan baik tanpa ada kendala-kendala, juga kita berharap bahwa tidak akan menimbulkan implikasi-implikasi negatif dari perspektif hukum,” tutur Guru Besar Unhas ini.
-

Polisi Selidiki Jaringan Peredaran Uang Palsu di Majene
Majene, Beritasatu.com – Polisi kembali menyelidiki jaringan peredaran uang palsu di Majene. Pasalnya, terdapat pelaku yang mencoba mengedarkan uang palsu di dua tempat yang ada di Majene, Sulawesi Selatan.
Warga Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, kembali diresahkan dengan adanya peredaran uang palsu (upal). Kali ini, kejadian tersebut terjadi di dua lokasi berbeda, yaitu di sebuah kios di Lingkungan Pucca Owa, Kelurahan Malunda, dan sebuah counter hand phone di Lingkungan Kalorang, Kelurahan Lamungan Batu, Kecamatan Malunda. Aksi pelaku terekam dalam rekaman CCTV milik toko.
Dalam video tersebut, terlihat seorang pria mengenakan celana pendek, kaos hitam, dan topi, mendatangi kios layanan transfer uang atau setor tunai untuk melakukan transaksi.
Pelaku menipu korban dengan modus mentransfer uang. Awalnya, pelaku berusaha mentransfer uang sebesar Rp 500.000, tetapi saldo rekening pemilik toko tidak mencukupi dan hanya dapat mentransfer Rp 300.000. Pelaku menyetujui jumlah tersebut.
Pelaku kemudian, menyerahkan dua lembar uang palsu pecahan Rp 100.000, satu lembar uang palsu pecahan Rp 50.000, serta satu lembar uang asli pecahan Rp 50.000 dan satu lembar uang asli pecahan Rp 5.000.
Setelah transfer berhasil, pelaku langsung meninggalkan toko dengan menggunakan sepeda motor. Namun, pelaku tidak berhenti di situ. Ia melanjutkan aksinya ke lokasi kedua.
Dengan modus yang sama, pelaku mencoba mentransfer uang sebesar Rp 250.000 di counter hand phone tersebut. Namun, sebelum proses transfer dilakukan, pemilik toko memeriksa uang yang diberikan dan menyadari bahwa uang tersebut palsu.
Korban sempat menanyakan kepada pelaku mengenai keaslian uang tersebut. Pelaku kemudian segera mengambil kembali uangnya dan meninggalkan lokasi.
Kasus peredaran uang palsu ini kini masih dalam penyelidikan oleh Polsek setempat. Polisi sedang mendalami dugaan adanya jaringan sindikat uang palsu yang diduga beroperasi di Kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Kapolsek Malunda Iptu Muhammad Irwan mengungkapkan, pihaknya sedang melakukan penyelidikan terkait peredaran uang palsu dengan modus transfer uang melalui layanan BRI Link yang marak digunakan di kios dan counter sepanjang jalan.
“Saya selaku Kapolsek Malunda menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk berhati-hati terhadap peredaran uang palsu, baik yang menggunakan modus transfer maupun penukaran. Jika menemukan uang yang mencurigakan, segera laporkan kepada pihak kepolisian,” tegasnya.
Polisi saat ini terus melakukan penyelidikan dan berupaya mengidentifikasi pelaku guna mencegah peredaran uang palsu lebih lanjut. Masyarakat diimbau untuk segera melapor jika menemukan kejadian serupa di wilayah mereka.
“Kami terus melakukan penyelidikan dan berupaya mengidentifikasi pelaku untuk mencegah peredaran uang palsu tersebut,” tambah Kapolsek Malunda Iptu Muhammad Irwan menjelaskan terkait peredaran uang palsu.
-

Kapolda Sulawesi Selatan Sebut Buru Pemodal Pabrik Uang Palsu di Kampus UIN Makassar
Makassar, Beritasatu com – Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Yudhiawan Wibisono memastikan pihaknya sedang memburu tiga daftar pencarian orang (DPO) yang diduga menjadi pemodal dalam kasus pabrik uang palsu di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Sulawesi Selatan.
Irjen Pol Yudhiawan Wibisono mengatakan, kasus pabrik uang palsu yang berada di gedung perpustakaan UIN Alauddin yang berlokasi di Samata, Kelurahan Romang Polong, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, itu terus dikembangkan. Meski, Polres Gowa sudah menetapkan status pelaku sebanyak 17 orang menjadi tersangka di kasus pabrik uang palsu UIN Makassar.
Bahkan, Polres Gowa terus melakukan pengejaran terhadap ketiga orang DPO yang menjadi pemodal pabrik uang palsu UIN Makassar. Satu di antaranya sudah diketahui identitasnya, yakni berinisial ASS merupakan seorang politisi yang sempat ingin maju di pemilihan calon gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan 2024 dan sempat mencalonkan wali kota Makassar pada 2013.
“Untuk tiga DPO pabrik uang palsu UIN Makassar masih terus dikejar oleh anggota kita. Keberadaannya sudah diketahui. Yang jelas akan kita tangkap,” kata Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Yudhiawan Wibisono kepada awak media, Jumat (20/12/2024).
Sebelumnya, polisi telah menetapkan 17 tersangka dalam kasus sindikat peredaran uang palsu yang diproduksi di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Ada pun inisial masing-masing tersangka, yaitu AI, MN, KA, IR MS, CBP, AA, SAR, SU, AK , IL, SM, MS, SR, SW, MM dan RM. Mereka ditangkap di sejumlah lokasi berbeda di Sulsel dan Sulawesi Barat.
Polisi juga menyita sejumlah barang bukti dari pabrik uang palsu UIN Makassar berupa fotokopi sertifikat deposit Bank Indonesia senilai Rp 45 triliun, surat berharga nasional (BSN) senilai Rp 700 triliun, uang palsu 4.554 lembar pecahan Rp 100 ribu emisi tahun 2016, enam lembar dan 234 lembar pecahan 100.000 yang belum terpotong.
Kemudian, terdapat mata uang Korea satu lembar sebesar 5.000 Won, mata uang Vietnam sebanyak 111 lembar atau 500 Dong dan mata uang Rupiah 2 lembar dengan pecahan Rp 1.000 emisi tahun 1964.
Lalu, terdapat mata uang Rp 100.000 emisi tahun 2016 sebanyak 234 lembar pada kasus pabrik uang palsu UIN Makassar.
-

Densus 88 Tangkap 3 Teroris Jaringan MIT di Sulteng dan NTB
Jakarta, CNN Indonesia —
Densus 88 Antiteror Polri menangkap tiga tersangka teroris dari kelompok teror Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar mengatakan ketiga pelaku yang ditangkap itu berinisial RR, AS, dan MW.
“Densus 88 Antiteror melaksanakan penegakan hukum terhadap tiga tersangka kelompok teror,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Jumat (20/12).
Aswin menjelaskan untuk tersangka RR dan AS ditangkap bersamaan di wilayah Ampana Kota, Tojo Una-una, Sulawesi Tengah, pada Kamis (19/12) pagi. Sementara untuk tersangka MW ditangkap di wilayah Bima, Nusa Tenggara Barat pada Rabu, 4 September lalu.
Berdasarkan peran masing-masing terduga teroris yang ditangkap, Aswin mengatakan pelaku RR dan AS terlibat sebagai anggota kelompok MIT pimpinan Sabar Daeng Koro dan Santoso.
Tersangka RR, kata dia, juga berperan sebagai fasilitator bagi orang yang akan bergabung dengan kelompok MIT dalam rangka pelaksanaan Tadrib Asykari atau Pelatihan Militer.
Selanjutnya pelaku RR juga disebut ikut melaksanakan pelatihan militer bersama MIT dengan materi bongkar pasang senjata api, latihan menembak menggunakan senjata api, teknik tempur, kamuflase, penguatan fisik dan pembuatan bahan peledak.
“Tersangka MW melakukan penembakan dengan senjata api jenis FN di Desa Sepe, Lage, Poso, Sulawesi Tengah yang mengakibatkan korban meninggal dunia,” jelas Aswin.
Aswin menyebut tersangka MW juga berperan mengantar logistik dan bahan-bahan pembuatan peledak atau Bom ke markas Daeng Koro di pegunungan Poso yang menjadi tempat pelatihan militer.
Sementara untuk tersangka AS, kata dia, terlibat dalam aksi pelatihan militer di wilayah Mamuju Utara, Sulawesi Barat, dengan materi penguatan fisik, teori membuat bom, taktik perang, map reading, latihan bongkar pasang senjata api.
“Pada akhir tahun 2013 berencana melakukan aksi teror dengan sasaran target bank-bank di wilayah Poso dan Parigi. Serta tergabung dalam group media sosial kelompok radikal,” tuturnya.
Dalam penangkapan ini, Densus turut menyita sejumlah barang bukti berupa satu senapan PCP beserta tasnya, satu pisau karambit beserta sarungnya, satu Handy Talkie (HT), satu set alat masak untuk kemping beserta tas.
Kemudian satu buah buku berjudul “Kitab Tauhid 1”, pengarang Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, satu buah buku berjudul “Kitab Tauhid 2”, penulis Tim Ahli Tauhid, satu buah buku berjudul “Kitab Tauhid 3”, penulis Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, satu buah sarung senjata.
“Penangkapan terhadap tersangka memberikan fakta bahwa sisa kelompok teror terdahulu masih ada di tengah masyarakat dan memiliki potensi ancaman, baik ancaman aksi teror maupun penyebaran paham radikalisme,” ujar Aswin.
(tfq/kid)
[Gambas:Video CNN]
-
/data/photo/2021/01/31/60167aac012f4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Densus 88 Tangkap Tiga Teroris di Sulawesi Tengah, Anak Buah Daeng Koro dan Santoso
Densus 88 Tangkap Tiga Teroris di Sulawesi Tengah, Anak Buah Daeng Koro dan Santoso
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Detasemen Khusus atau
Densus 88
Anti Teror Mabes Polri berhasil menangkap tiga orang
teroris
di Sulawesi Tengah. Mereka adalah bagian dari jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
Ketiga teroris tersebut berinisial RR, MW, dan AS.
Juru Bicara Densus 88 Anti Teror Polri, Kombes Aswin Siregar, menyatakan bahwa ketiga teroris tersebut adalah anggota kelompok MIT yang dipimpin oleh Sabar
Daeng Koro
dan
Santoso
.
“Keterlibatan mereka sebagai fasilitator bagi orang yang akan bergabung dengan kelompok MIT dalam rangka pelaksanaan Tadrib Asykari (Pelatihan Militer),” kata Aswin dalam keterangan resmi, Kamis (19/12/2024).
RR, MW, dan AS juga terlibat dalam pelaksanaan Tadrib Asykari dengan materi bongkar pasang senjata api, latihan menembak, teknik tempur, kamuflase, penguatan fisik, dan pembuatan bahan peledak.
Penangkapan RR dilakukan pada Kamis (19/12/2024) sekitar pukul 04.50 WITA di Kelurahan Bailo, Kecamatan Ampana Kota, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah.
Sementara itu, MW terlibat dalam insiden penembakan dengan menggunakan senjata api jenis FN di Desa Sepe Kecamatan Lage, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
MW juga terlibat dalam pengantaran logistik dan bahan-bahan pembuatan handak/Bom di camp Daeng Koro di pegunungan Poso tempat pelaksanaan Tadrib Asykari. MW ditangkap pada Rabu (4/9/2024) pukul 08.55 WITA di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Penaraga, Bima, Nusa Tenggara Barat
Sementara itu, AS terlibat dalam pelaksanaan tadrib asykari daerah Baras, Kabupaten Mamuju Utara, Provinsi Sulawesi Barat dengan materi penguatan fisik, teori membuat bom, taktik perang,
map reading
, latihan bongkar pasang senjata api.
AS diketahui berencana melakukan aksi Amaliyah fa’i dengan sasaran Bank-Bank di wilayah Poso dan Parigi pada akhir tahun 2013. AS juga tergabung dalam group media sosial kelompok radikal.
AS ditangkap pada Kamis (19/12/2024) sekitar pukul 04.47 WITA di Kelurahan Bailo, Kecamatan Ampana kota, Kabupaten Tojo Una Una, Sulawesi Tengah.
Dari penangkapan tersebut, Densus 88 mengamankan beberapa barang bukti, di antaranya, satu unit senapan PCP beserta tasnya, pisau karambit beserta sarungnya, Handy Talkie (HT), satu set peralatan masak untuk kemping beserta tasnya, dan sebuah buku berjudul “Kitab Tauhid 1”, pengarang Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan.
Kemudian Densus 88 juga mengamankan buah buku berjudul “Kitab Tauhid 2”, penulis Tim Ahli Tauhid, lalu, buku berjudul “Kitab Tauhid 3”, penulis Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, majalah “Hidayatullah, Edisi Milad Ke-16”, bilah badik, kompas, dan sarung senjata.
Aswin berpesan agar masyarakat tetap waspada terhadap lingkungan sekitarnya, terutama jika menemukan adanya perilaku orang yang cenderung menutup diri dan menolak bersosialisasi dengan masyarakat.
“Penangkapan terhadap tersangka memberikan fakta bahwa sisa kelompok teror terdahulu masih ada di tengah masyarakat dan memiliki potensi ancaman, baik ancaman aksi teror maupun penyebaran paham radikalisme,” tegas dia.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Umumkan Nama-nama Tim Transisi, Appi Segera Temui Danny Pomanto
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar terpilih, Munafri Arifuddin – Aliyah Mustika Ilham mengumumkan nama-nama tim transisinya.
Appi-sapaan Munafri Arifuddin menyampaikan, tim transisi ini ditargetkan akan bekerja mulai pekan depan.
“Mungkin Minggu depan akan bekerja. Akan membuat time schedule. Ini akan bekerja setelah memastikan program-program ini ketika sudah sampai di tahap pelantikan,” kata Appi di Makassar, Jumat, (20/12/2024).
Menurutnya nama-nama yang ada saat ini sudah mewakili kelompok besar dari beberapa unsur.
“Ada beberapa unsur bisa terwakili dalam kelompok besar. Saya kira inilah yang mewakili, yang akan turun ke sub bidang yang dimiliki,” tuturnya.
Setelah mengumumkan tim transisi, Appi berencana segera menemui Wali Kota Makassar Danny Pomanto untuk membicarakan keberlanjutan pemerintahan.
“Rencana secepatnya akan kita minta waktu lebih cepat di tengah kesibukan beliau (Danny Pomanto). Kalau hari ini beliau minta ya tergantung,” ungkap Mantan Bos PSM ini.
Berikut, nama lima anggota inti tim transisi Appi-Aliyah:
Prof. Aswanto
Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin sekaligus mantan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi ini akan menangani aspek hukum dan kebijakan. Pengalaman panjangnya di bidang konstitusi akan menjadi modal penting dalam menciptakan kebijakan yang kokoh.Prof. Batara Surya
Guru Besar Tata Kota ini akan menangani pengwilayahan dan perencanaan tata ruang. Fokusnya adalah menciptakan kota yang terstruktur dan berkelanjutan.Hudli Huduri
Sebagai mantan Head Coach Regional Bank Panin Kawasan Timur Indonesia, Hudli akan fokus pada ekonomi, keuangan, UMKM, dan ketenagakerjaan. Ia bertugas mengevaluasi dan memperbaiki pola ekonomi kota dengan pendekatan kolaboratif.Dr. Muhammad Idris
Mantan Sekretaris Daerah Sulawesi Barat dan Kepala Lembaga Administrasi Negara ini akan berfokus pada tata kelola pemerintahan. Ia akan membantu menyelaraskan alur birokrasi agar lebih efisien dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.Dara Nasution
Lulusan Universitas Oxford dan mantan pegawai Meta ini akan memimpin inisiatif digitalisasi dan pembinaan anak muda. Dengan latar belakangnya di bidang teknologi, Dara diharapkan dapat mendorong modernisasi layanan publik berbasis digital.Selain itu, Appi menunjuk dua juru bicara, Januar Jauri Darwis dan Andi Wina, serta tim teknis yang sebelumnya menjadi bagian dari persiapan debatnya. (selfi/fajar)
-

Hujan Lebat-Angin Kencang Potensi Guyur RI
Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sejumlah wilayah Indonesia berpotensi diguyur hujan lebat dalam sepekan ke depan yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir.
BMKG mencatat dalam tiga hari terakhir terjadi peningkatan signifikan Indeks cold surge atau seruak dingin yang menandakan aliran udara dingin dari benua Asia menuju wilayah Indonesia. Kondisi ini memicu potensi hujan lebat sepekan ke depan, terutama di wilayah Barat dan Selatan Indonesia akibat menguatnya angin monsun Asia.
Selain itu, gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial dan Kelvin yang masih aktif memperbesar peluang terbentuknya awan hujan di wilayah Tengah dan Timur Indonesia.
“Kombinasi fenomena ini menciptakan cuaca yang mendukung terjadinya hujan lebat hingga sangat lebat disertai angin kencang di beberapa wilayah,” ungkap BMKG dalam sebuah unggahan di Instagram, dikutip Jumat (20/12).
BMKG juga mejelaskan kehadiran La Nina dalam intensitas lemah turut memperkuat potensi cuaca ekstrem di Tanah Air.
La Nina merupakan fenomena iklim yang menyebabkan meningkatnya curah hujan di suatu kawasan turun secara berlebihan. Berbeda dari El Nino yang ditandai dengan suhu tinggi pada Samudra Pasifik di sekitar ekuator, La Nina ditandai dengan suhu yang rendah.
“Menjelang perayaan Natal 2024, BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor,” jelas BMKG.
Faktor pemicu
BMKG memantau sejumlah fenomena atmosfer diperkirakan mempengaruhi pola cuaca di Indonesia dalam sepekan ke depan.
Salah satu fenomena utama adalah seruakan dingin atau cold surge dari Asia, yang membawa massa udara dingin dan kering, memicu peningkatan aktivitas konveksi yang mendukung terbentuknya awan hujan di berbagai wilayah.
Selain itu, gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial dan Kelvin juga diprediksi aktif di sejumlah daerah seperti Sumatera bagian utara, Jawa hingga Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Sulawesi. Aktivitas gelombang ini memperkuat dinamika atmosfer yang mendukung peningkatan intensitas hujan di wilayah-wilayah tersebut.
Selain itu, potensi terbentuknya bibit siklon tropis di perairan timur Filipina bagian selatan juga menjadi perhatian, karena dapat mempengaruhi pola angin dan distribusi hujan di sekitar Indonesia.
“Kombinasi dari ketiga fenomena ini menciptakan kondisi atmosfer yang mendukung terjadinya hujan lebat, angin kencang, dan potensi banjir di beberapa wilayah seperti Sumatera bagian utara, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua,” ujar lembaga.
“BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan terus memantau perkembangan cuaca,” lanjut mereka.
Prospek cuaca dan peringatan dini
BMKG memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang akan terjadi selama periode 20-26 Desember 2024. Berikut rinciannya:
Potensi hujan sedang-lebat
– Aceh
– Sumatera Utara
– Sumatera Barat
– Riau
– Kepulauan Riau
– Jambi
– Sumatera Selatan
– Kepulauan Bangka Belitung
– Bengkulu
– Lampung
– Banten
– DKI Jakarta
– Jawa Barat
– Jawa Tengah
– DI Yogyakarta
– Jawa Timur
– Bali
– NTB
– NTT
– Kalimantan Barat
– Kalimantan Tengah
– Kalimantan Selatan
– Kalimantan Timur
– Kalimantan Utara
– Sulawesi Utara
– Gorontalo
– Sulawesi Tengah
– Sulawesi Barat
– Sulawesi Tenggara
– Maluku Utara
– Papua Barat Daya
– Papua Barat
– Papua Tengah
– Papua Pegunungan
– Papua
– Papua SelatanPotensi hujan lebat-sangat lebat
– Riau
– Kepulauan Riau
– Lampung
– Jawa Timur
– Kalimantan Barat
– Kalimantan Utara
– Sulawesi Barat
– Sulawesi Selatan
– Sulawesi Utara
– Maluku
– Papua SelatanPotensi angin kencang
– Kepulauan Riau
– Kepulauan Bangka
– Jawa
– Kalimantan Utara
– Kalimantan Selatan
– Sulawesi Selatan
– Bali
– Nusa Tenggara
– Maluku Utara
– Maluku
– Papua Barat Daya[Gambas:Instagram]
(tim/dmi)
[Gambas:Video CNN]
-

Polisi Beber Aliran Uang Palsu Produksi UIN Makassar
Makassar, CNN Indonesia —
Uang palsu yang diproduksi di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, diduga telah beredar di Makassar hingga Mamuju, Sulawesi Barat.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono mengatakan aliran uang palsu diedarkan mulanya oleh Mubin Nasir (40) di Kabupaten Gowa.
“Dari MN beredar 150 juta, ada yang diberikan pada seseorang Rp1 juta, ada yang Rp500 ribu, ada yang Rp25 juta, ada Rp10 juta dan ada Rp8 juta,” kata Yudhiawan di Polres Gowa, Kamis (19/12).
“22 November 2024 ini sudah mulai penyerahan uang palsu senilai Rp150 juta, juga ada menyerahkan uang palsu 250 juta dan terakhir ditangkap menyerahkan uang palsu 200 juta,” ungkapnya.
Dalam proses pembuatan uang palsu tersebut, ada sekitar Rp40 juta uang palsu yang sempat dibakar akibat rusak saat proses dicetak.
“Sudah kita ambil dan tangkap yang bersangkutan, ada dikembalikan untuk dibakar Rp17,5 juta,” ungkapnya.
Seluruh bahan baku dan mesin untuk memproduksi uang palsu tersebut berasal China. Saat ini polisi telah menyita barang bukti sebanyak 98 item.
“Uang palsu ini diperjualbelikan, perbandingannya satu banding dua. Jadi satu asli dua uang palsu,” katanya
(mir/isn)
[Gambas:Video CNN]
-

Produksi Uang Palsu di Makassar Awalnya di Rumah Pengusaha ASS, Pindah ke UIN Alauddin Karena Ini – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR – Dosen dan Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Dr Andi Ibrahim (54) bukan lah orang yang pertama kali memproduksi uang palsu.
Uang palsu di daerah tersebut awalnya dicetak di rumah ASS, seorang pengusaha.
Peran ASS tersebut diungkap Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono saat konferensi pers di Polres Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (19/12/2024).
Irjen Yudhiawan Wibisono mengatakan ASS yang membiayai pembelian bahan baku produksi.
Yudhiawan Wibisono menjelaskan sebelum mesin pencetak uang palsu di Kampus UIN ditemukan, polisi lebih dahulu mendatangi rumah ASS di Jl Sunu 3, Kota Makassar.
“Kalau kita lihat dari TKP buat cetak uang palsu, jadi di rumah saudara ASS Jl Sunu, Kota Makassar. Kemudian juga ada di Jl Yasin Limpo (UINAM), Gowa,” kata Irjen Pol Yudhiawan.
Lanjut Yudhi, mulanya produksi uang palsu tersebut berlangsung di rumah ASS, di Jl Sunu 3, Kota Makassar.
“Awal pertama ditemukan di Jl Sunu Makassar, karena sudah mulai membutuhkan jumlah yang lebih besar maka mereka membutuhkan alat yang lebih besar. Jadi, tadinya menggunakan alat kecil,” sebutnya.
Alat yang ditemukan dalam Perpustakaan UIN Alauddin, kata Yudhi, dibeli seharga Rp600 juta.
Mesin cetak uang palsu yang diperkirakan berbobot dua ton itu, didatangkan langsung dari China lewat Surabaya.
“Alat besar itu senilai Rp600 juta di beli di Surabaya namun dipesan dari Cina, alat itu dimasukkan salah satu tersangka inisial AI ke dalam salah satu kampus di Gowa,” bebernya.
Polisi telah menetapkan 17 tersangka sindikat uang palsu di UIN.
Yudhiawan Wibisono mengatakan dalam kasus itu, ada tiga sosok yang mempunyai peran sentral.
“Jadi mereka dibelakang 17 orang ini, perannya berbeda,” kata Yudhiawan Wibisono.
“Tapi peran sentranya ada dari saudara AI, kemudian juga saudara S, ada juga saudara ASS, ada juga yang DPO,” jelas Yudhi.
Ia pun berjanji akan segera menangkap tiga DPO yang belum terciduk tersebut.
“DPO ini akan kita tangkap juga dan akan tuntas nanti kita periksa,” tegasnya.
Berikut profesi dan peran 17 Tersangka
Tersangka sindikat uang palsu di UIN Alauddin Makassar kini menjadi 17 orang.
Selain itu, polisi juga mengejar tiga Daftar Pencarian Orang (DPO) yang diduga kuat juga terlibat dalam kasus tersebut.
17 tersangka ini ditampilkan saat konferensi pers dipimpin Kapolda Sulsel, Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono di Mapolres Gowa Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (19/12/2024).
Yudhiawan Wibisono didampingi Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, dan perwakilan Bank Indonesia Sulsel.
“Jadi para tersangka ini perannya berbeda-beda,” kata Irjen Pol Yudhiawan.
Ada yang memproduksi, jual beli hingga mengedarkan uang palsu.
Profesi para tersangka uang palsu UIN Alauddin pun beda-beda, mulai Dosen UIN, ASN, hingga pegawai bank.
Berikut nama, profesi, dan peran 17 tersangka:
1. Dr Andi Ibrahim (54)
Dosen dan Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar warga BTN Minasa Maupa.
Perannya melakukan pengedaran uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.
2. Mubin Nasir bin Muh Nasir (40)
Karyawan honorer, warga Bukit Tamarunang, Gowa.
Perannya melakukan pengedaran uang palsu dan transaksi jual beli uang palsu.
3. Kamarang Dg Ngati bin Dg Nombong (48)
Juru masak, warga Gantarang, Gowa perannya, melakukan pengedaran uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.
4. Irfandy MT, SE bin Muh Tahir (37)
Karyawan swasta, warga Minasa Upa, Makassar.
Perannya membantu mengedarkan uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.
5. Muhammad Syahruna (52)
Wiraswasta, warga Ujung Pandang Baru, Makassar.
Perannya:
– memproduksi uang palsu.
– melakukan transaksi jual beli uang palsu dan bahan baku produksi yang digunakan pelaku untuk memproduksi pembuatan mata uang palsu merupakan hasil pengiriman uang biaya pembelian bahan baku produksi berinisial AAS.
6. John Biliater Panjaitan (68 tahun)
Wiraswasta, warga Mangkura, Makassar.
Peran melakukan transaksi jual beli uang palsu.
7. Sattariah alias Ria binti Yado (60)
Ibu rumah tangga, warga Batua, Makassar.
Perannya melakukan transaksi jual beli uang palsu.
8. Dra Sukmawati (55)
PNS guru, warga Makassar.
Berperan melakukan pengedaran uang palsu dengan membeli kebutuhan sehari-hari dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.
9. Andi Khaeruddin (50 tahun)
Pegawai bank, warga Makassar, berperan melakukan pengedaran uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.
10. Ilham (42)
Wiraswasta, warga Rimuku, Sulawesi Barat, berperan melakukan pengedaran uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.
11. Drs. Suardi Mappeabang (58)
PNS, warga Simboro, Sulawesi Barat, berperan melakukan pengedaran uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.
12. Mas’ud (37)
Wiraswasta, warga Lekopadis, Sulawesi Barat.
Berperan melakukan pengedaran uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.
13. Satriyady (52)
PNS, warga Binanga, Sulawesi Barat.
Perannya melakukan pengedaran uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.
14. Sri Wahyudi (35)
Wiraswasta, warga Rimuku, Sulawesi Barat.
Berperan melakukan pengedaran uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.
15. Muhammad Manggabarani (40 tahun)
PNS, warga Rimuku, Sulawesi Barat.
Berperan melakukan pengedaran uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.
16. Ambo Ala, A.Md (42)
Wiraswasta, warga Batua, Makassar, berperan melakukan pengedaran uang palsu, dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.
17. Rahman (49)
Wiraswasta, warga Simboro, Sulawesi Barat.
Berperan melakukan pengedaran uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.
Kronologis Temuan Pabrik Uang Palsu di UIN
Yudhiawan mengatakan awal mula kasus ini diselidiki dari adanya laporan masyarakat ke Polsek Pallangga.
Masyarakat tersebut, mendapati adanya peredaran uang palsu di wilayah Lambengi, Kelurahan Bontoala, Kecamatan Pallangga.
“Masyarakat melapor kepada Polsek (Pallangga) bahwa diduga ada uang kertas palsu yang diedarkan, kemudian oleh tim kami langsung di laporkan di Polres,” ujar Yudhiawan.
Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak pun, memerintahkan personel Satreskrim yang dipimpin AKP Bachtiar untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
“Satreskrim langsung bergerak untuk melakukan penyelidikan tepatnya di Jl Pelita Lambengi, Kelurahan Bontoala, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa,” ujarnya.
Hasil penyelidikan itu, lanjut Yudhi, diamankanlah sosok pria berinisial M yang diduga mengedarkan uang palsu tersebut.
M diamankan polisi saat melakukan transaksi dengan seseorang inisial AI.
Di mana M menjual uang palsu itu kepada AI, dengan kelipatan dua kali lipat dari uang asli yang dibelanjakan.
“Uang palsu ini perbandingannya satu banding dua, jadi satu asli dua uang palsu,” ungkap Yudhi.
Dari penangkapan M dan AI, polisi terus mendalami kasus itu hingga mendapat mesin pencetakan uang palsu yang ada di dalam Kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Jl Yasin Limpo, Gowa.
Mesin berukuran besar dengan berat diperkirakan dua ton lebih itu, disembunyikan dalam ruangan yang ada di Perpustakaan UINAM.
Atas pengungkapan itu, kepala perpustakaan UIN Alauddin inisial AI alias Andi Ibrahim, ditangkap bersama 16 orang lainnya.
“Pengungkapan peredaran uang palsu yang ditangani oleh Polres Gowa,” katanya.
Selain itu, polisi juga menyita ratusan jenis barang bukti.
Mulai dari mesin cetak uang palsu, monitor, kertas uang palsu, uang palsu yang telah dicetak dan berbagai barang bukti lainnya.