provinsi: SULAWESI BARAT

  • Wamentrans Sampaikan Empat Amanat Presiden Prabowo Terkait Program Transmigran

    Wamentrans Sampaikan Empat Amanat Presiden Prabowo Terkait Program Transmigran

    Amanat yang pertama, Presiden Prabowo menegaskan akan pentingnya program transmigrasi yang merupakan salah satu upaya dalam menjaga keutuhan NKRI. Dengan memindahkan penduduk ke wilayah yang jarang penghuninya, negara memastikan tidak ada wilayah atau lahan kosong yang berpotensi akan disalahgunakan oleh pihak lain.

    “Karena dengan berpindahnya penduduk dari yang padat ke daerah yang longgar, akan menempati tanah-tanah yang kosong, ruang-ruang yang sepi, agar tidak ada penetrasi, tidak ada intervensi dari buah yang bisa mengambil alih tanah dan air Indonesia. Jadi Kementerian Transmigrasi melakukan perpindahan penduduk ke daerah yang longgar, salah satunya adalah dalam menjaga integrasi nasional,” jelas Viva.

    Dia menekankan bahwa perpindahan penduduk dalam program transmigrasi ini, akan terjadi proses akulturasi budaya, asimilasi perbedaan suku, agama, ras, budaya bisa berdekat, bahkan bisa ada akulturasi, ada hal-hal yang baru dari perbatuan budaya-budaya yang ada sehingga orang juga tidak asing lagi.

    Amanat Presiden Prabowo yang kedua, yaitu program transmigrasi bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan. Dalam hal ini, setiap keluarga transmigran nantinya akan memperoleh lahan seluas satu hingga dua hektar untuk digarap dan dikelola menjadi sumber ekonomi produktif. Karena dengan memulihkan lahan kepada calon-calon transmigrasi, satu hingga dua hektar, merupakan bagian dari reforma agraria.

    Melalui program transmigrasi ini, negara memiliki tanggung jawab untuk memastikan rakyatnya mengalami peningkatan hasil serta pendapatan.

    “Diharapkan Bapak-Ibu menjadikan tanah bukan sekedar tempat hidup, tempat pemukiman, tapi menjadikan tanah sebagai sumber ekonomi untuk perubahan hasil. Apalagi kita banyak jatuh, jatuh hidup selama satu tahun, satu tahun setengah, masih ada, maksimal satu setengah tahun,” Jelas Viva.

    Amanat yang ketiga, Viva mengatakan banyak kawasan transmigrasi yang sekarang tumbuh menjadi lumbung pangan nasional, khususnya sentra produksi beras. Situasi ini menunjukkan bahwa transmigrasi berperan penting dalam mendorong kebangkitan ekonomi masyarakat di berbagai daerah.

    “saya mendapatkan sebuah kenyataan bahwa sebagian besar kawasan transmigrasi itu menjadi lumbung pangan nasional, khususnya sentral produksi beras. Jadi Kementerian Transmigrasi harus berkontribusi untuk membangun suasana kebangkitan,” kata Viva.

    Amanat yang keempat Presiden Prabowo menekankan pentingnya menjadikan transmigrasi sebagai pemicu munculnya pusat-pusat ekonomi yang baru. Karena ketika ada orang bersedia, otomatis akan ada gerakan ekonomi, yang membuat daerah-daerah yang sepi dan kosong, itu akan berkembang. Berkembang menjadi sebuah daerah baru yang produktif.

    “Sekarang ini dari pemerintahan Presiden Soekarno sampai Presiden Bapak, program transmigrasi telah melahirkan desa penduduk sebanyak 1.567 desa, 466 kecamatan, 116 kabupaten kota, dan tiga provinsi, Yaitu Provinsi Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, dan Provinsi Papua Selatan,” ungkap Viva.

    Ia menegaskan, daerah yang dahulu sepi, berkat keberadaan warga transmigran kini berkembang menjadi kawasan produktif.

  • Siap-Siap Puncak Musim Hujan Dimulai, Ini Penjelasan Kepala BMKG

    Siap-Siap Puncak Musim Hujan Dimulai, Ini Penjelasan Kepala BMKG

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan, puncak pertama musim hujan agan segera mulai. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan musim hujan di beberapa wilayah RI sudah mulai di bulan September dan Oktober lalu, kemudian ada yang akan baru mulai di bulan November.

    Dalam beberapa hari terakhir, kata dia, hujan dengan intensif sedang hingga lebat melanda sebagian besar wilayah Jawa bagian Barat dan Tengah, meliputi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, serta sebagian wilayah Yogyakarta. Dwikorita menyoroti, hujan kerap mengguyur langit saat mulai gelap, setelah panas menyengat kala hari masih terang.

    “Meskipun hujan cenderung terjadi pada sore hari hingga malam, pagi hingga siang hari masih terasa panas. Jadi hujannya biasanya sore hingga malam,” ujarnya saat jumpa pers virtual, Sabtu (1/11/2025).

    Menurut Dwikorita, keadaan ini merupakan karakteristik umum periode peralihan menuju awal musim hujan.

    “Tapi mulai hari ini, mulai bulan November ini, kita memasuki puncak musim hujan di sebagian wilayah Indonesia,” tukasnya.

    Dwikorita melanjutkan, berdasarkan pembaruan data zona musim, pada dasarian ketiga Oktober, sekitar 43,8% wilayah Indonesia atau setara dengan 306 zona musim telah memasuki musim hujan.

    Wilayah-wilayah yang saat ini mengalami musim hujan mencakup sebagian Aceh, sebagian Sumatra Utara, sebagian Sumatra Selatan, sebagian Lampung, Kepulauan Bangkah-Belitung, sebagian Banten, sebagian Jawa Barat, DKI Jakarta, sebagian Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur bagian Timur, sebagian Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, wilayah Utara Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Barat, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian Sulawesi Utara, sebagian Maluku, serta sebagian wilayah Pulau Papua.

    Ia mengatakan puncak musim hujan di Indonesia dimulai hari ini hingga Februari 2026. Dwikorita menyebut periode tersebut relatif berbeda signifikan dengan tahun-tahun sebelumnya.

    “Puncak musim hujan itu biasanya tidak sepanjang ini ya, jadi biasanya Desember-Januari atau Januari-Februari. Saat ini mulai November hingga Februari, yaitu November 2025 hingga Februari 2026, dengan pola umum pergerakan dari arah Barat ke Timur, artinya terjadinya puncak musim hujan itu tidak serempak,” terang Dwikorita.

    Ia merincikan, puncak musim hujan bulan ini terjadi di wilayah Indonesia bagian Barat, itu November-Desember. Selanjutnya berkembang di Indonesia Tengah hingga Timur pada bulan Januari-Februari.

    Menghadapi potensi cuaca ekstrem dalam beberapa waktu ke depan, BMKG mengimbau masyarakat untuk:

    – Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, terutama bagi warga yang tinggal di wilayah rawan terdampak.

    – Saat terjadi hujan disertai petir dan angin kencang, masyarakat diimbau menghindari berteduh di bawah pohon, baliho, atau bangunan yang rapuh, serta tetap menjaga kesehatan dan asupan cairan tubuh karena suhu panas pada siang hari masih dapat terjadi.

    – BMKG mengimbau masyarakat untuk memantau informasi peringatan dini secara aktif serta memastikan kesiapan infrastruktur dan langkah mitigasi risiko dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem di wilayah masing-masing.

    Untuk informasi cuaca dan iklim terkini serta peringatan dini resmi, masyarakat diimbau memantau kanal resmi BMKG melalui situs www.bmkg.go.id, media sosial @infoBMKG, dan aplikasi InfoBMKG.

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • KKP siapkan calon pendamping halal UMKM perikanan

    KKP siapkan calon pendamping halal UMKM perikanan

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan calon pendamping proses produk halal bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sektor perikanan guna memperkuat sertifikasi produk, meningkatkan daya saing, dan memperluas akses pasar domestik maupun ekspor.

    “Siap bergerilya mendampingi penerbitan sertifikasi halal bagi UMKM perikanan,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Machmud dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

    Dia menyampaikan pihaknya bersama Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), telah melakukan bimbingan teknis kepada 64 calon pendamping proses produk halal (P3H) dari 12 instansi pemerintah daerah dan pusat.

    “Mereka digembleng selama dua hari dalam bimbingan teknis sertifikasi halal di Kantor BBP3KP, di Cipayung, Jakarta,” ujarnya.

    Machmud menegaskan bimbingan teknis yang dilakukan pada 28-29 Oktober 2025 itu merupakan bagian dari komitmen KKP untuk memfasilitasi peningkatan daya saing UMKM perikanan.

    Dikatakannya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan mengatur bahwa aspek keamanan pangan harus sejalan dengan nilai agama dan keyakinan masyarakat.

    “Sertifikasi halal bukan hanya tentang kepatuhan hukum, tetapi juga tentang kepercayaan dan nilai tambah bagi produk Indonesia,” ujar Machmud.

    Sementara, Kepala Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP) Rahmadi Sunoko menyebut Bimtek itu sebagai kontribusi nyata KKP dalam mendukung implementasi Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal.

    Menurutnya, kegiatan tersebut menjadi langkah strategis untuk memperluas jumlah pendamping halal yang mampu membantu UMKM dalam proses sertifikasi halal.

    “Tentu tujuannya agar produk UMKM dapat menembus pasar yang lebih luas,” terang Rahmadi.

    Sementara itu Deputi Registrasi dan Sertifikasi Halal BPJPH Mamat Salamet Burhanudin menjelaskan pentingnya regulasi jaminan produk halal bagi masyarakat.

    Dijelaskan, melalui Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014, pemerintah berupaya memastikan kenyamanan, keamanan, keselamatan, dan kepastian ketersediaan produk halal bagi masyarakat Indonesia.

    Dia berharap kegiatan itu memperkuat sinergi antara KKP, lembaga pemerintah pusat dan daerah, akademisi, masyarakat, dan pelaku usaha dalam memperkuat ekosistem halal nasional, khususnya sektor kelautan dan perikanan.

    “Para pendamping halal nantinya akan menjadi ujung tombak dalam membantu UMKM memastikan seluruh bahan baku dan proses produksi berjalan sesuai prinsip halal, higienis, dan bermutu,” kata Mamat.

    Saat ini BBP3KP sedang disiapkan untuk menjadi Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) sektor kelautan dan perikanan. Inisiatif ini merupakan bagian dari rencana KKP untuk mempercepat proses sertifikasi halal melalui lembaga yang memahami karakteristik khusus produk kelautan dan perikanan, sehingga membantu UMKM lebih efektif memperoleh sertifikat halal.

    Adapun para peserta Bimtek berasal dari Sumatera Barat, Lampung, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, NTB, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Maluku, serta internal KKP.

    Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menekankan pentingnya menjaga kualitas dan keamanan hasil perikanan dari hulu hingga hilir, sebagai bagian dari penguatan daya saing produk nasional.

    Menurutnya, inovasi yang tepat akan melesatkan daya saing produk kelautan dan perikanan nasional serta mendorong industri perikanan Indonesia yang maju dan berkelanjutan.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • PLN pasok listrik industri rumput laut di Sulsel, dukung ekonomi masyarakat

    PLN pasok listrik industri rumput laut di Sulsel, dukung ekonomi masyarakat

    Makassar, Sulsel (ANTARA) – PT PLN (Persero) memasok listrik pelanggan baru, PT Biota Laut Ganggang (BLG), yang bergerak di sektor industri rumput laut di Desa Polewali, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, dengan kapasitas daya 3.465 kilovolt ampere (kVA).

    Langkah ini membuktikan komitmen PLN dalam mendukung peningkatan ekonomi masyarakat, sekaligus juga dalam rangka momentum peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-80.

    Manajer PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pinrang Dadang Wahyudi, melalui keterangannya di Makassar, Sulsel, Kamis, menegaskan bahwa keberhasilan penyalaan ini merupakan hasil kerja kolaboratif seluruh insan PLN yang bekerja dengan semangat melayani pelanggan.

    “Seluruh tahapan mulai dari survei teknis, pembangunan jaringan, hingga proses energize dilakukan secara aman, andal, dan tepat waktu. Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan industri sebagai mitra strategis pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Dadang.

    BLG merupakan industri pengolahan rumput laut yang menargetkan ekspor ke pasar Eropa dan Amerika.

    Dengan tambahan pasokan listrik sebesar 3.465 kVA, maka total kapasitas daya listrik PLN yang terpasang di PT Biota Laut Ganggang Grup adalah sebesar 14.545 kVA.

    “Diharapkan, kapasitas produksi perusahaan diproyeksikan meningkat signifikan, sekaligus membuka peluang lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.

    Penyalaan pelanggan berdaya besar ini menjadi bukti komitmen PLN dalam memperkuat keandalan pasokan listrik untuk mendukung pertumbuhan sektor industri pengolahan hasil laut yang berorientasi ekspor.

    General Manager BLG Pan Yong mengapresiasi layanan cepat dari PLN yang berhasil merealisasikan penambahan daya listrik.

    “Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada PLN atas dukungan dan kerja sama yang luar biasa dalam merealisasikan penambahan kapasitas daya listrik ini,” ujarnya.

    Menurut dia, pemasangan ini berjalan lancar sesuai jadwal dan menunjukkan profesionalitas tim PLN di lapangan.

    Dengan adanya jaringan ketiga ini, diyakini keandalan pasokan listrik perusahaan akan meningkat signifikan, mendukung kontinuitas operasional dan rencana ekspansi di masa depan.

    General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) Edyansyah menyampaikan komitmen PLN untuk terus mendukung peningkatan ekonomi dan keadilan.

    “PLN berkomitmen penuh mendukung tumbuhnya sektor industri di Sulawesi Selatan, khususnya industri pengolahan rumput laut yang menjadi salah satu komoditas unggulan daerah,” kata Edyansyah.

    Melalui pemasangan baru listrik dengan daya 3.465 kVA untuk industri rumput laut di Kabupaten Pinrang, PLN optimistis suplai energi andal ini dapat mendorong peningkatan kapasitas produksi, membuka lapangan kerja baru, dan memperkuat rantai nilai ekonomi lokal.

    Edyansyah menambahkan langkah ini sejalan dengan upaya PLN mewujudkan kemandirian energi untuk kedaulatan ekonomi nasional, serta mendukung program hilirisasi industri dan peningkatan nilai tambah komoditas kelautan.

    “Langkah ini diharapkan mampu menciptakan nilai tambah ekonomi baru bagi Sulawesi Selatan, khususnya wilayah pesisir yang memiliki potensi besar di sektor pengolahan hasil laut,” tambah dia.

    Pewarta: Nur Suhra Wardyah
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prakiraan Cuaca Hari Ini 30 Oktober: Hujan Ringan Dominasi Kota Besar

    Prakiraan Cuaca Hari Ini 30 Oktober: Hujan Ringan Dominasi Kota Besar

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian besar kota besar di Indonesia berpotensi hujan ringan pada Kamis (30/10/2025).

    Prakirawan cuaca BMKG, Adelia FA menyampaikan, untuk Pulau Sumatera diprediksi berawan di Tanjung Pinang, berawan tebal di Banda Aceh dan Pekanbaru, serta hujan ringan di Medan dan Padang.

    Di Pulau Jawa, hujan ringan diperkirakan terjadi di Serang, Bandung, dan Surabaya, sementara Semarang dan Yogyakarta berpotensi hujan sedang. Adelia mengingatkan untuk mewaspadai potensi hujan disertai petir di Jakarta.

    Untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara, cuaca diperkirakan berawan di Kupang, serta hujan ringan di Denpasar dan Mataram.

    Di Pulau Kalimantan, hujan ringan diprediksi terjadi di Pontianak, Tanjung Selor, dan Palangka Raya, sedangkan Banjarmasin berpotensi hujan sedang. Hujan disertai petir diperkirakan terjadi di Samarinda.

    Sementara itu, Pulau Sulawesi diperkirakan hujan ringan di Manado, Gorontalo, Palu, Mamuju, dan Makassar, serta potensi hujan disertai petir di Kendari.

    Untuk Indonesia bagian timur, hujan ringan diprediksi di Ternate, Ambon, Manokwari, Jayawijaya, dan Merauke. Adapun Sorong, Nabire, dan Jayapura berpotensi hujan sedang.

  • Pemuda Mabuk di Mamuju Tikam Ibu dengan Badik, Mengamuk Hanya Gara-Gara Minyak Rambut Hilang

    Pemuda Mabuk di Mamuju Tikam Ibu dengan Badik, Mengamuk Hanya Gara-Gara Minyak Rambut Hilang

    Liputan6.com, Jakarta – Seorang pemuda di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, berinisial MC (21) ditangkap polisi setelah menikam ibu kandungnya sendiri menggunakan sebilah badik. Peristiwa itu terjadi di wilayah Tasiu, Kecamatan Kalukku, pada Selasa (28/10/2025) sore.

    Kasat Reskrim Polresta Mamuju AKP Agustinus Pigay membenarkan penangkapan tersebut. Dia memastikan bahwa saat ini MC tengah diperiksa oleh penyidik.

    “Benar, terjadi kasus penganiayaan yang melibatkan hubungan antara anak dan ibu kandungnya,” ujar AKP Agustinus, Rabu (29/10/2025).

    Dari hasil penyelidikan awal, kejadian berawal ketika pelaku pulang ke rumah dalam kondisi mabuk setelah menenggak minuman keras. Setibanya di rumah, pelaku mencari minyak rambut miliknya namun tidak menemukannya.

    “Hal sepele itu memicu kemarahan pelaku. Ia kemudian mengamuk dan merusak sejumlah barang di dalam rumah,” jelasnya.

    Sang ibu pun berusaha menenangkan dan menahan amukan anaknya, namun justru mendapat serangan. Pelaku yang tersulut emosi akhirnya mengambil sebilah badik dan menusuk ibunya hingga menyebabkan luka di bagian tangan.

    “Korban mengalami luka akibat tusukan badik. Beruntung nyawanya dapat diselamatkan,” tambah Agustinus.

  • Lecehkan Siswi, Kepsek SMA di Sulbar Jadi Tersangka dan Langsung Ditahan

    Lecehkan Siswi, Kepsek SMA di Sulbar Jadi Tersangka dan Langsung Ditahan

    Majene

    Oknum kepala sekolah (kepsek) SMA di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) berinisial M ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus dugaan pelecehan terhadap siswinya yang berusia 15 tahun. M langsung ditahan polisi.

    “Iya (sudah ditetapkan tersangka),” ujar Kapolres Majene AKBP Muh Amiruddin kepada wartawan dilansir detiksulsel, Selasa (28/10/2025).

    Plt Kasat Reskrim Polres Majene, Ipda Paridon Badri menambahkan pihaknya telah mendapati alat bukti yang cukup dalam kasus ini. Pihaknya telah memeriksa dan menahan tersangka pada Senin (27/10) pukul 18.00 Wita.

    “Kemarin kami tahan (tersangka),” kata Paridon.

    Dia belum merinci kronologi dugaan pelecehan itu. Namun ia menyebut pelecehan terjadi di ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) pada awal September 2025.

    Simak selengkapnya di sini

    (isa/isa)

  • Mentrans:Ekspedisi Patriot lanjut 2026, hasil studi guna gaet investor

    Mentrans:Ekspedisi Patriot lanjut 2026, hasil studi guna gaet investor

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Transmigrasi (Mentrans) M. Iftitah Sulaiman Suryanagara mengungkapkan, program Ekspedisi Patriot akan berlanjut pada 2026 dengan target output berupa hasil studi kelayakan (feasibility study) yang dapat dijadikan pedoman bagi calon investor di kawasan transmigrasi.

    Adapun pada tahun ini, Ekspedisi Patriot tahun diikuti oleh 2.000 peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan dosen senior dari tujuh universitas. Mereka diterjunkan untuk memetakan serta meriset potensi ekonomi di 154 kawasan transmigrasi.

    “Harapannya tahun depan, beberapa lokasi yang akan kita kembangkan, nanti kita kirim tim ekspedisi yang kedua untuk feasibility study. Feasibility study yang tahun depan itu harus ready to offer kepada para investor,” kata Iftitah saat dijumpai ANTARA di Antara Heritage Center (AHC), Jakarta, Selasa.

    Iftitah menjelaskan, Tim Ekspedisi Patriot yang belum lama ini disebar di 154 kawasan transmigrasi tengah melakukan riset untuk pemetaan potensi ekonomi dengan output berupa pra-feasibility study. Tim gelombang pertama ini akan bertugas hingga Desember 2025.

    Nantinya dengan hasil feasibility study pada tahun depan, hal ini diharapkan dapat memberikan gambaran utuh bagi calon investor sebelum memutuskan untuk berinvestasi di kawasan transmigrasi.

    “Feasibility study, jadi sudah dihitung. Kalau di situ dibangun industri apa, kemudian kira-kira nilai investasinya berapa, kemudian risiko kerugian dan mitigasinya seperti apa, profitnya seperti apa, akan membuka lebih banyak lapangan kerja berapa,” jelas Iftitah.

    Selain melanjutkan program Ekspedisi Patriot, Kementerian Transmigrasi (Kementrans) juga akan menghadirkan Beasiswa Patriot pada tahun depan. Beasiswa ini ditujukan bagi mahasiswa setingkat magister atau strata dua.

    “Mereka akan terdaftar di perguruan tinggi terbaik di Indonesia, tetapi kuliahnya di kawasan transmigrasi. Jadi menggunakan metode pendidikan jarak jauh, hybrid,” kata Iftitah.

    Tak hanya itu, Kementrans juga berencana untuk membangun Kampus Patriot mulai tahun depan dengan target utama di Pulau Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau, serta di Salor, Kabupaten Merauke, Papua Selatan.

    “Kami juga sedang hitung yang ketiga ini di Sulawesi (tengah mempertimbangkan pembangunan Kampus Patriot di Sulawesi), antara Sulawesi Barat atau Sulawesi Tengah. Saya juga berkeinginan agar dibangun di Lombok, NTB, dan di NTT. Tapi kami terus berhitung menyangkut masalah troubleshooting, atau kalau terjadi apa-apa, evakuasinya seperti apa,” ungkap Iftitah.

    Ia menegaskan bahwa ekosistem harus bisa dibangun, setidaknya terdapat fasilitas-fasilitas minimal yang harus dipenuhi. Bangunan fisik akan menggunakan modular box atau semipermanen dengan tetap mengedepankan kenyamanan untuk belajar.

    “Jadi bukan hanya sekedar mendirikan kampus, tapi juga memastikan ekosistemnya cukup mendukung. Agar ekosistemnya itu terbentuk makin baik, makin baik, dan makin berkembang,” kata Iftitah.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Daftar Alokasi Kuota Haji 2026 Per Provinsi, Jatim-Jateng Terbanyak

    Daftar Alokasi Kuota Haji 2026 Per Provinsi, Jatim-Jateng Terbanyak

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Haji dan Umrah resmi mengumumkan pembagian kuota haji reguler 2026 untuk masing-masing provinsi di Indonesia. Pengumuman ini disampaikan dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi VIII DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/10/2025).

    Wakil Menteri Haji dan Umrah Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan pembagian kuota haji 2026 mengalami perubahan. Alasannya, yakni seiring penetapan masa tunggu jemaah haji yang bakal dipukul rata menjadi 26 tahun.

    “Secara prinsip terdapat perbedaan signifikan dibandingkan dengan pembagian kuota tahun 2025, yaitu pertama pembagian dan perhitungan kuota tahun 2025 pada setiap provinsi tidak memiliki landasan hukum,” ujarnya dalam raker.

    Dahnil menjelaskan ada sejumlah daerah yang mengalami penambahan kuota seiring pengurangan masa tunggu. Sebaliknya, ada daerah yang kuota jemaahnya berkurang lantaran masa tunggu jemaah ditambah.

    “Kebijakan ini akan kami lakukan dengan skema kuota sama, untuk minimal 3 tahun, untuk memberikan kepastian dalam perencanaan dan anggaran,” katanya.

    Berikut Alokasi Kuota Haji Reguler 2026 Per Provinsi

    1.            Aceh: 5.426

    2.            Sumatera Utara: 5.913

    3.            Sumatera Barat: 3.928

    4.            Riau: 4.682

    5.            Jambi: 3.276

    6.            Sumatera Selatan: 5.895

    7.            Bengkulu: 1.354

    8.            Lampung: 5.827

    9.            Jakarta: 7.819

    10.          Jawa Barat: 29.643

    11.          Jawa Tengah: 34.122

    12.          Daerah Istimewa Yogyakarta: 3.748

    13.          Jawa Timur: 42.409

    14.          Bali: 698

    15.          Nusa Tenggara Barat: 5.798

    16.          Nusa Tenggara Timur: 516

    17.          Kalimantan Barat: 1.858

    18.          Kalimantan Tengah: 1.559

    19.          Kalimantan Selatan: 5.187

    20.          Kalimantan Timur: 3.189

    21.          Sulawesi Utara: 402

    22.          Sulawesi Tengah: 1.753

    23.          Sulawesi Selatan: 9.670

    24.          Sulawesi Tenggara: 2.063

    25.          Maluku: 587

    26.          Papua: 933

    27.          Bangka Belitung: 1.077

    28.          Banten: 9.124

    29.          Gorontalo: 608

    30.          Maluku Utara: 785

    31.          Kepulauan Riau: 1.085

    32.          Sulawesi Barat: 1.450

    33.          Papua Barat: 447

    34.          Kalimantan Utara: 489

  • Cuaca Panas Mulai Mereda, BMKG: Waspada Peningkatan Hujan di Sejumlah Wilayah Indonesia – Page 3

    Cuaca Panas Mulai Mereda, BMKG: Waspada Peningkatan Hujan di Sejumlah Wilayah Indonesia – Page 3

    Menurut BMKG, pada skala global, indikator Dipole Mode Index (DMI) saat ini menunjukkan nilai negatif sebesar −1.27, yang mengindikasikan peningkatan suplai uap air dari Samudra Hindia menuju wilayah Indonesia bagian barat, sehingga mendukung pembentukan awan hujan di kawasan tersebut.

    Faktor lain, menurut dia, di antaranya terpantau Madden-Jullian Oscillation (MJO) di sebagian besar wilayah Sumatra, Kalimantan dan Jawa, mengindikasikan tingginya konvektifitas di wilayah tersebut.

    “Selain itu, gelombang atmosfer diprediksi aktif yang memberikan potensi peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah yang dilaluinya. Aktivitas Gelombang Rossby Ekuator yang berpropagasi ke arah barat diprediksi aktif di Samudra Hindia barat daya Banten hingga selatan NTB dan Samudra Pasifik sebelah timur laut Papua,” papar BMKG.

    BMKG menjelaskan, fenomena lain yang turut mempengaruhi kondisi cuaca di Indonesia adalah Sirkulasi Siklonik yang terpantau di Laut Andaman, Laut Natuna Utara, Laut Cina Selatan, Laut Sulu, Kalimantan, dan Laut Maluku yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang di Teluk Thailand, di Laut Natuna, dari Laut Natuna hingga Laut Sulu, di Selat Malaka, dari Kalimantan Timur hingga Laut Sulawesi, dari Maluku hingga Maluku Utara, dan dari perairan utara Maluku Utara hingga Laut Seram.

    “Daerah konvergensi lainnya memanjang dari Jawa Timur hingga perairan utara Jawa Tengah, di perairan selatan Bali hingga Jawa Timur, dari Laut Jawa hingga Kalimantan Timur, di Laut Sulawesi, dan dari Papua pegunungan hingga Papua Barat Daya,” terang BMKG.

    Menurut dia, kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.

    Sementara itu, labilitas atmosfer lokal yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diprediksi terjadi di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, sebagian besar Pulau Jawa, Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku dan sebagian besar Kep.Papua.