provinsi: rupiah

  • Peternakan Sapi Rp11 Miliar di Blitar Terancam Tak Bisa Beroperasi, Ini Sebabnya

    Peternakan Sapi Rp11 Miliar di Blitar Terancam Tak Bisa Beroperasi, Ini Sebabnya

    Blitar (beritajatim.com) – Peternakan sapi perah senilai Rp. 11 miliar di Gunung Gede Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar terancam tidak bisa beroperasi. Peternakan yang bakal bersaing dengan perusahan sapi perah Greenfields Indonesia itu berpotensi tidak bisa menjalankan bisnisnya.

    Hal itu terjadi lantaran pihak perusahaan belum mengajukan izin UKL/UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan) ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Blitar. Sesuai aturan jika pihak perusahaan tidak mengantongi izin tersebut maka perusahaan sapi perah yang memiliki nilai investasi Rp. 11 Miliar rupiah itu, tidak akan diperkenankan beroperasi.

    “Mengajukan izin saja belum kog, belum ada dokumen yang diajukan dan kami terima,” kata Kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Blitar, Ahmad Cholik, Selasa (26/03/24).

    Meski belum mengantongi izin UKL/UPL, namun pada kenyataannya peternakan itu telah dihuni oleh puluhan ekor sapi perah. Tentu hal ini menjadi perhatian serius dari DLH Kabupaten Blitar.

    Pihaknya mewanti-wanti perusahaan sapi perah itu agar taat terhadap peraturan yang berlaku. Termasuk soal izin UKL/UPL untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.

    “Ya segera diselesaikan seharusnya, termasuk soal pembebasan lahan infonya kan belum beres jadi kalau itu sudah beres yang bisa segera untuk melakukan perizinan,” tegasnya.

    Dari informasi yang beredar total lahan yang dipersiapkan untuk peternakan sapi perah tersebut mencapai 25 hektar. Lokasi peternakan sapi perah ini juga sudah dipastikan jauh dari pemukiman penduduk.

    Namun hingga kini sejumlah perizinan dari perusahaan sapi perah itu belum dilengkapi. Sejauh ini hanya izin NIB yang sudah keluar, sementara izin lain hingga sekarang belum juga diurus.

    “Kami pastikan kami belum menerima pengajuan izin, secara prosedural kalau belum mengantongi izin ya tidak boleh beroperasi,” pungkasnya.

    Informasi yang diterima Dinas Peternakan Kabupaten Blitar, perusahaan tersebut rencananya bakal mendatangkan sapi perah dari australia. Total sapi perah yang bakal diimpor pun mencapai 10 ribu ekor.

    Namun hingga sekarang hal itu belum bisa direalisasikan lantaran masih terbentur oleh sejumlah izin yang belum keluar. Jika nanti sudah beroperasi maka perusahaan sapi perah ini akan menjadi pesaing dari Greenfields Indonesia yang lebih dulu menanamkan investasinya di Bumi Penataran.

    “Total investasinya sekitar Rp. 11 miliar rupiah tapi kemungkinan lebih karena untuk bangun kandang juga, sapinya rencananya impor dari Australia,” Kata Eko Susanto, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar. [owi/aje]

  • Tuntut Bapanas Bubar, Petani Bagikan Beras di Depan Kantor Pemkab Jember

    Tuntut Bapanas Bubar, Petani Bagikan Beras di Depan Kantor Pemkab Jember

    Jember (beritajatim.com) – Asosiasi Petani Pangan Indonesia Jawa Timur berunjuk rasa dan membagikan dua kuintal beras di depan kantor Pemerintah Kabupaten Jember, Jalan Sudarman, Senin (25/3/2024) sore.

    Tak butuh waktu lama, beras yang dimasukkan dalam kantong plastik itu pun ludes. “Pembagian beras ini sebagai simbol bahwa kami lebih bangga makan produk sendiri, bukan produk impor. Lebih enak, punel, sehat, tanpa pemutih dan pengawet,” kata Ketua APPI Jatim Jumantoro.

    Jumantoro juga memberikan beras gratis kepada aparat kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja yang berjaga. “Ini sebagai sindiran bahwa mereka sebenarnya harus membeli beras lokal. Jangan sampai beras impor jadi andalan biar petani tak semakin sandalan. Kita harus bersama-sama, aparat, pejabat, wakil rakyat bersama-sama bagaimana pangan kuat sehingga swasembada pangan terwujud,” katanya.

    Jumantoro juga menyerukan pembubaran Badan Pangan Nasional (Bapanas). “Bapanas bukan Badan Pangan Nasional, tapi Badan Pengimpor Pangan Nasional,” sindirnya.

    APPI Jatim lebih suka pemerintah merevitalisasi peran Bulog (Badan Urusan Logistik) sebagai penyangga ketahanan nasional. “Mendingan Bulog saja difungsikan. Dengan demikian ke depan gudang Bulog tidak lagi berisi beras impor, tapi beras lokal. Bapanas hanya menghabiskan anggaran. Lebih baik dibubarkan. Alihkan anggarannya ke subsidi pupuk. Kalau tidak mampu, alihkan ke subsidi hasil,” kata Jumantoro.

    APPI menagih janji Presiden Joko Widodo. “Katanya Presiden akan menambah alokasi pupuk subsidi. Tapi sampai detik ini hanya kabar baik. Kami berharap itu diikuti perubahan sistem yang selama ini bukan mempermudah petani, tapi mempersulit,” kata Jumantoro.

    APPI Jatim berharap alur distribusi pupuk dari negara sampai ke petani bisa disamakan dengan alur distrubusi bahan bakar minyak yang mudah. “Tidak ada batasan, los gas gak rewel subsidinya sampai ratusan triliun rupiah. Tapi untuk petani yang minta subsidi hanya di bawah Rp 100 triliun, hanya katanya katanya,” kata Jumantoro.

    Janji penambahan alokasi kuota pupuk bersubsidi juga tak segera terealisasi. “Mulai Januari hanya katanya katanya. Sampai hari ini belum terimplementasi nyata dan sistemnya tetap. Namanya portal belum dibuka, bahkan banyak petani yang sudah kelimpungan dan malas mengambil pupuk subsidi karena alokasinya terlalu sedikit, ruwetnya setengah mati,” kata Jumantoro.

    Petani asal Desa Candijati Arjasa ini juga mendesak pemerintah menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah dari Rp 5 ribu menjadi Rp 7 ribu. “Sehingga petani betul-betul berdaya, bukan tak berdaya,” katanya.

    Jika kebijakan hanya retorika, Jumantoro meramalkan, kehancuran ketahanan pangan Indonesia benar-benar terjadi. “Saat ini saja dengan alokasi pupuk untuk padi hanya 2 kuintal dan jagung 2,5 kuintal, bukan peningkatan pangan yang dirasakan tapi penurunan pangan. Ke depan mengancam kedaulatan pangan kita,” keluhnya.

    Para petani ditemui Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Jember Bambang Saputro dan Kepala Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan Sri Agiyanti.

    “Kami mulai awal Desember tahun lalu sudah menyampaikan permohonan revisi RDKK (Rencana Dasar Kebutuhan Kelompok), karena memang banyak nama (petani) yang hilang. Jatah pupuk bersubsidi di Jember sekarang 50 persen dari yang kemarin. Kalau tidak salah 38 ribu ton,” kata Sri.

    Sri berharap petani mulai mengintensifkan penggunaan pupuk organik. Apalagi Pemkab Jember saat ini mempunyai pabrik yang memproduksi pupuk organik sendiri yang dibagikan gratis untuk petani.

    Aksi unjuk rasa ditutup dengan buka bersama sembari lesehan di trotoar depan kantor Pemkab Jember. [wir]

  • BI Kediri Sediakan Rp4,8 T untuk Tukar Uang Lebaran, Ini Lokasinya

    BI Kediri Sediakan Rp4,8 T untuk Tukar Uang Lebaran, Ini Lokasinya

    Kediri (beritajatim.com) – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kediri menyediakan Rp4,8 triliun untuk layanan tukar uang lebaran 2024. Jumlah ini meningkat 7 persen dibanding 2023 Rp4,5 triliun.

    “KPwBI Kediri mempersiapkan uang layak edar (ULE) untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang rupiah pada momentum Ramadhan dan Idulfitri 2024 sebesar Rp4,8 triliun,” ungkap Kepala KPwBI Kediri M. Choirur Rofiq saat membuka layanan kas keliling terpadu penukaran bersama perbankan di GOR Jayabaya Kota Kediri, pada Senin (25/3/2024).

    Choirur melanjutkan, peningkatan jumlah ULE ini dengan pertimbangan peningkatan mobilitas masyarakat selama ramadan dan idul fitri serta pertumbuhan ekonomi. BI bersama perbankan berkomitmen memenuhi kebutuhan penukaran uang rupiah pada titik-titik layanan di seluruh wilayah kerja di Karesidenan Kediri dan Madiun.

    “Selain itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri juga mengajak masyarakat mengoptimalkan pembayaran transaksi non tunai guna mendukung ekonomi dan keuangan digital,” tambahnya.

    Seluruh rangkaian kegiatan penukaran uang pada momen Ramadan dan Idulfitri dikemas dalam kegiatan Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idulfitri (SERAMBI) 2024 yang bertema ‘Bijak Gunakan Rupiah di Bulan Penuh Berkah’. Kegiatan ini dilakukan melalui penyelenggaraan kas keliling, penukaran terpadu bersama perbankan, dan penukaran melalui kantor cabang bank umum.

    Masyarakat dapat melakukan penukaran melalui layanan kas keliling terpadu penukaran bersama perbankan di GOR Jayabaya Kota Kediri tanggal 25 Maret 2024.

    Selanjutnya mulai 1-5 April 2024, masyarakat dapat melakukan penukaran uang Rupiah di 68 titik layanan kantor cabang bank umum yang tersebar di seluruh wilayah kerja KPw BI Kediri.

    Sementara itu, mulai tanggal 1-4 April 2024 Bank Indonesia menambah lokasi layanan penukaran di jalur mudik melalui Program BI Peduli Mudik, yaitu di kawasan SLG tanggal 1 April 2024 dan rest area jalan tol 626 A tanggal 2-4 April 2024.

    KPw BI Kediri juga menyediakan opsi layanan penukaran uang Rupiah melalui Layanan Kas Keliling di lokasi-lokasi strategis, seperti alun-alun Ngawi, alun-alun Madiun, alun-alun Blitar, alun-alun Nganjuk, alun-alun Ponorogo, alun-alun Pacitan, Pasar Baru Magetan, Pasar Pon Trenggalek, GOR Lembupeteng Tulungagung dan GNI Kota Kediri.

    Untuk layanan penukaran uang rupiah baik melalui layanan penukaran terpadu, BI peduli mudik, dan kas keliling pemesanan penukaran uang melalui Aplikasi PINTAR (Penukaran dan Tarik Uang Rupiah) : https://pintar.bi.go.id.

    Sedangkan paket yang bisa ditukarkan masyarakat sebesar Rp4.000.000 per orang (pecahan Rp50 ribu per 20 lembar,Rp20 ribu per 50 lembar, Rp10 ribu per 100 lembar, Rp5.000 per 100 lembar, Rp2.000 per 200 lembar, Rp1.000 per 100 lembar).

    BI Kediri Sediakan Rp4,8 Triliun untuk Layanan Tukar Uang Lebaran

    SERAMBI 2024 juga menjadi momen Bank Indonesia untuk mengajak masyarakat Indonesia untuk semakin Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah. Cinta Rupiah diwujudkan dengan senantiasa menyayangi Rupiah dengan mengenali ciri keaslian uang Rupiah yaitu Dilihat, Diraba, Diterawang (3D), dan merawat Rupiah yang dimiliki dengan baik yaitu Jangan dilipat, Jangan dicoret, Jangan diremas, Jangan distapler, dan Jangan dibasahi (5J).

    Bangga Rupiah karena Rupiah tidak hanya sebagai alat pembayaran yang sah dalam kegiatan perekonomian nasional tetapi juga merupakan simbol kedaulatan bangsa. Penggunaan uang Rupiah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memiliki peranan penting dalam menjaga kedaulatan negara.

    Sementara itu, Paham Rupiah ditunjukkan melalui perilaku bijak berbelanja sesuai kebutuhan, berbelanja produk dalam negeri untuk dukung UMKM nasional, serta menabung dan berinvestasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. [nm/beq]

  • Politikus PKS Minta Pengguna Klakson Telolet Ditindak Tegas

    Politikus PKS Minta Pengguna Klakson Telolet Ditindak Tegas

    Jakarta (beritajatim.com) – Anggota Komisi V DPR RI Toriq Hidayat dari PKS meminta Kementerian perhubungan (Kemenhub) melarang penggunaan klakson telolet pada kendaraan seperti bus atau truk. Dia pun meminta penggunanya ditindak tegas.

    Menurutnya, terdapat aturan terkait penggunaan klakson yakni Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan. Pada pasal 69 disebutkan bahwa suara klakson paling rendah 83 desibel atau paling tinggi 118 desibel. Dan apabila melanggar akan dikenakan sanksi denda sebesar Rp 500 ribu.

    “Kemenhub selaku penanggungjawab tidak boleh sekedar memberi imbauan. Harus meningkatkan pengawasan saat pengujian berkala kendaraan. Menindak keras operator yang melanggar ketentuan. Dengan menghentikan izin operasional mereka. Karena sanksi denda setengah juta rupiah tidak membuat jera,” tegas Toriq.

    Dia menambahkan,Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pada tahun 2022 juga menyatakan klakson telolet berbahaya dan telah menjadi penyebab banyak kecelakaan. Penggunaan perangkat ini berpotensi mengurangi pasokan udara dan membuat fungsi rem kurang optimal.

    “KNKT merekomendasikan kepada Kementerian perhubungan (Kemenhub) agar melarang kendaraan besar menggunakan klakson yang instalasinya mengambil sumber daya tenaga pneumatic dari tabung udara sistem rem. Karena dapat menyebabkan kinerja rem kurang efektif,” ujar Toriq. (hen/ted)

  • Keluarga Bakal Gunakan Uang Pengemis Kaya di Kediri untuk Ini

    Keluarga Bakal Gunakan Uang Pengemis Kaya di Kediri untuk Ini

    Kediri (beritajatim.com) – Keluarga Roisah (70), pengemis kaya di Kediri memiliki rencana terhadap uang almarhumah. Mereka berniat menggunakan uang ratusan juta rupiah itu untuk hal bermanfaat.

    Menurut Kasi Pelayanan Pemerintah Desa Dukuh Manon Kusiroto, uang peninggalan tersebut harus dilegalkan dan menjadi hak waris.

    “Kata keluarga mau disalurkan ke tempat ibadah, untuk jariyah Mbah Roisah. Insya Allah secara keseluruhan. Semalam saya pergi ke rumah cucunya dan itu yang disampaikan,” ungkap Manon Kusiroto, pada Kamis (21/3/2024).

    Sampai hari ini, proses penghitungan uang almarhumah belum rampung. Sedikitnya ada Rp200 juta dari tumpukan tas dan kaleng di rumah Roisah di Desa Dukuh, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri itu.

    “Jumlah pastinya belum, karena sampai saat ini masih dihitung. Sudah mencapai ratusan juta. Insya Allah lebih Rp200 juta,” tambahnya.

    Sebelumnya, pengemis lansia meninggal dunia di Kediri mengejutkan banyak pihak. Sebab, ditemukan uang ratusan juta rupiah di rumahnya.

    Pengemis bernama Roisah (70) tercatat warga Desa Dukuh, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri. Dia meninggal dunia sepekan lalu, pada Jumat (15/3/2024) di rumah cucunya di Desa Slemanan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar. [nm/beq]

  • Keluarga Bakal Gunakan Uang Pengemis Kaya di Kediri untuk Ini

    Pengemis di Kediri Meninggal Tinggalkan Ratusan Juta Rupiah

    Kediri (beritajatim.com) – Pengemis lansia meninggal dunia di Kabupaten Kediri mengejutkan banyak pihak. Sebab, ditemukan uang ratusan juta rupiah di rumahnya.

    Pengemis bernama Roisah (70), tercatat sebagai warga Desa Dukuh, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri. Dia meninggal dunia sepekan lalu, tepatnya pada Jumat (15/3/2024) di rumah cucunya di Desa Slemanan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

    Kasi Pelayanan Pemerintah Desa Dukuh, Manon Kusiroto membenarkan Roisah adalah warganya. Dia juga membenarkan adanya temuan uang ratusan juta rupiah di rumah lansia tersebut.

    Di rumah lansia tersebut ditemukan tumpukan kaleng dan puluhan tas ransel berisi uang. Tumpukan kaleng itu diketahui setelah kerabat membuka rumah Roisah.

    Jumlah uang yang ditemukan tersebut diperkirakan mencapai ratusan juta. Bahkan, sampai hari ini, Kamis (21/3/2024), proses penghitungan uang Roisah (70) belum rampung.

    “Di dalam rumahnya ada tumpukan kaleng, tas-tas isinya uang kertas. Di kaleng ada uang logam. Kalengnya ada 50-an lebih. Mulai dilakukan penghitungan oleh saudaranya sama ketua RT setempat. Jumlah pastinya belum, karena sampai saat ini masih dihitung. Sudah mencapai ratusan juta. Insya Allah lebih Rp200 juta,” jelasnya kepada beritajatim.com.

    Manon menambahkan, awalnya tidak ada yang mengetahui apabila Roisah memiliki uang dalam jumlah besar. Sebab, rumahnya selalu dalam kondisi kosong lantaran ditinggal pergi mengemis di sekitar Kecamatan Ngadiluwih.

    “Di dalam rumah itu kan kosong, karena dia sendiri yang tinggal. Rumah itu tidak pernah dikunjungi tetangga. Tetapi KTP-nya dan asli warga Dukuh,” ungkap Manon.

    Roisah mulai mengemis setelah bercerai dari suaminya. Dia memiki satu orang anak perempuan yang kini tinggal di Udanawu namun keduanya sudah berpisah sejak baru lahir.

    “Ceritanya setelah lahiran, anaknya diserahkan kepada orang lain,” tambah Manon.

    Sebelum tutup usia, Roisah sempat jatuh sakit selama sepekan terakhir. Dia mengeluh badannya lemas, lalu oleh sang cucu sempat dipanggilkan dokter.

    Roisah juga sempat opname di rumah sakit. Tetapi, akhirnya dia dibolehkan rawat jalan.

    “Saat hendak dibawa ke dokter yang ketiga kalinya itu, dia meninggal. Kemudian dimakamkan di Slemanan, Udanawu. Nanti malam pas 7 hariannya,” tutup Manon. [nm/beq]

  • Pemkab Blitar Siapkan Rp 2 Miliar untuk Perbaiki Jalur Pasir Sumberasri

    Pemkab Blitar Siapkan Rp 2 Miliar untuk Perbaiki Jalur Pasir Sumberasri

    Blitar (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar berkomitmen akan memperbaiki jalan Sumberasri Kecamatan Nglegok. Untuk itu dana sebesar Rp. 2 Miliar telah disiapkan oleh Pemkab Blitar untuk memperbaiki jalur pasir tersebut.

    Nantinya anggaran tersebut akan digunakan untuk melakukan perbaikan jalan sepanjang 1 kilometer di Sumberasri. Proses perbaikannya pun dilakukan secara betonisasi.

    “Kita sudah anggarkan Rp. 2 miliar untuk perbaikan jalan di Sumberasri Nglegok, ini bersumber dari APBD Kabupaten Blitar,” kata Hamdan Zulkifli Kurniawan, Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Blitar, Selasa (19/03/24).

    Selama ini jalan Sumberasri Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar memang belum tersentuh perbaikan karena keterbatasan anggaran. Kondisi jalan yang rusak parah ditambah kendaraan yang melintas adalah tru bertonase besar, maka perbaikan harus dilakukan dengan cara betonisasi.

    Sementara anggaran Pemkab Blitar pada tahun-tahun lalu dilakukan refokusing akibat covid-19. Sehingga jalan Sumberasri, Nglegok Kabupaten Blitar baru bisa dilakukan perbaikan pada tahun ini.

    “Perbaikan dilakukan dengan cara betonisasi karena di sana kan jalur pasir yang tonasenya cukup besar,” tegasnya.

    Jalan Sumberasri sendiri merupakan jalur alternatif penghubung Kabupaten Blitar dengan Kabupaten Kediri. Jalur ini sudah rusak sejak kepulauan tahun lalu dengan kondisi jalan yang berlubang serta berdebu.

    Tidak sedikit pengendara yang mengeluhkan kondisi jalan yang rusak parah. Bahkan beberapa diantaranya terjatuh saat melintasi jalan rusak ini.

    Warga pun berharap jalan ini bisa segera dilakukan perbaikan sehingga tidak korban jiwa akibat jalan yang rusak.

    “Anggaran yang kita miliki sekitar Rp. 2 miliar rupiah itu hanya mengcover 1 km untuk perbaikan jalan yang rusak di Sumberasri,” pungkasnya.

    Jalan Sumberasri sendiri memang menjadi jalur kendaraan pengangkut pasir. Disana setiap hari hilir mudik truk-truk pengangkut pasir yang mayoritas kelebihan muatan.

    Kondisi itu tentu membuat jalan menjadi mudah rusak. Sebenarnya harus ada tindakan tegas dari pihak terkait agar truk-truk pasir ini tertib dan tidak melebihi tonase. [owi/aje]

  • Taruhan Balap Lari di Mojokerto Bernilai Jutaan Rupiah

    Taruhan Balap Lari di Mojokerto Bernilai Jutaan Rupiah

    Mojokerto (beritajatim.com) – Anggota Polres Mojokerto Kota membubarkan dan mengamankan 19 pemuda yang melakukan aksi balap lari liar di Jalan Raya Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Minggu (17/3) dini hari. Aksi balap lari liar tersebut menjadi ajang perjudian dengan nilai taruhan Rp1 juta.

    Dari pembubaran tersebut, sebanyak 19 pemuda dan 14 sepeda motor berhasil diringkus petugas. Mereka diringkus polisi yang sebelumnya sempat menyusup sebagai penonton. Tak lama, Tim Raimas Satsamapta Polres Mojokerto Kota datang untuk mengamankan lokasi bersama barang bukti sepeda motor.

    Belasan pemuda tersebut lantas digiring menuju Mapolresta Mojokerto Kota untuk dimintai keterangan. Sebanyak 19 remaja teridentifikasi sebagai pelaku judi balap lari, baik joki hingga pemasang taruhan. Sebagian besar dari mereka adalah pelajar, 12 pelajar tingkat SMA, dua pelajar tingkat SMP, satu orang mahasiswa dan empat orang berstatus pekerja.

    Kasat Samapta Polres Mojokerto Kota, AKP Anang Leo Afera mengatakan, pembubaran aksi balap lari liar tersebut setelah pihaknya mendapat informasi dari anggota yang menyamar di lokasi jika terdapat sejumlah pemuda berkumpul hendak menggelar aksi balap lari sekitar pukul 24.00 WIB.

    “Tim Rainmas kemudian bergerak melakukan pembubaran dan berhasil mengamankan pelaku balap lari liar sebanyak 19 orang. Dari keterangan sementara, aksi balapan lari sprint tersebut digelar dengan mempertandingkan dua hingga tiga jagoan lari,” ungkapnya.

    Masih kata Kasat, jagoan lari tersebut dipertaruhkan oleh belasan remaja hingga terkumpul nilai taruhan mencapai Rp1 juta. Menurutnya, Jalan Pulorejo yang digunakan sebagai lokasi balapan adalah lokasi baru yang selama ini belum pernah digunakan.

    “Ditambah, kita juga mengamankan 6 orang dan 5 kendaraan knalpot tidak sesuai spesifikasi di Jalan Majapahit. Mereka diancam dengan Pasal Tindak Pidana Ringan, yakni Pasal 489 ayat 1 dan Pasal 503 KUHP dengan ancaman denda maksimal Rp225 ribu dan atau kurungan selama 3 hari,” katanya.

    Selain itu, lanjut Kasat, mereka juga mendapatkan pembinaan dari Dinas Sosial (Dinsos) Kota Mojokerto mengingat statusnya yang sebagian besar adalah pelajar SMP dan SMA. [tin/but]

  • Aneka Kursus Gratis di Banyuwangi Buka Peluang Usaha

    Aneka Kursus Gratis di Banyuwangi Buka Peluang Usaha

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Program Banyuwangi Ayo Kursus kembali bergulir. Beragam pelatihan ketrampilan tersedia di program ini.

    Setidaknya ada 14 jenis kursus ketrampilan yang ditawarkan kepada warga Banyuwangi. Di antaranya, barista, pangkas rambut, bahasa asing, pariwisata dan perhotelan, tata rias pengantin, tata boga, tata busana, hingga pelatihan berbasis digital seperti bahasa pemrograman, content creator, desain grafis, dan digital marketing.

    “Ini merupakan usaha Pemkab Banyuwangi untuk meningkatkan sumber daya manusia dengan pendidikan vokasional,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Minggu (17/3/2024).

    Selain itu, kata Ipuk, Pemda melalui kursus ini juga memberikan life skill berupa soft skill dan hard skill. Tujuannya untuk mempersiapkan mereka dalam dunia kerja.

    “Ujungnya nanti mereka memiliki ketrampilan dalam memasuki dunia kerja ataupun bekal berwirausaha secara mandiri,” imbuhnya.

    Program ini, lanjut Ipuk, telah memasuki tahun ketiga. Kali ini, kursus fokus pada inisiatif pelatihan keterampilan yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian warga Banyuwangi.

    “Kami berharap program ini dapat membantu warga Banyuwangi untuk lebih mudah mendapatkan pekerjaan dan berdikari secara ekonomi,” ujar Ipuk.

    Pasca pelatihan dan kursus ini, mereka nantinya siap dalam menghadapi dunia kerja. Setidaknya bekal ketrampilan sesuai bidang dan minat yang dipelajari mampu meningkatkan kemampuan mereka.

    “Semoga dengan banyaknya pilihan keterampilan ini mereka bisa terampil dan bisa mengimplementasikan skill nya di dunia kerja ataupun wirausaha,” terang Ipuk.

    Tiap tahun, kata Ipuk, pemerintah juga menggelar berbagai macam program peningkatan kemampuan bisnis. Mulai keterampilan hingga memberikan modal usaha sampai ratusan juta rupiah.

    “Ada model inkubasi bisnis bagi pengusaha muda melaui program Jagoan Banyuwangi, bantuan alat usaha melalui program Warung Naik Kelas (Wenak), dan pelatihan keterampilan lainnya,” ujarnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno, Banyuwangi mengatakan kursus gratis ini berlaku selama 15 hari. Mulai 16 hingga 30 Maret mendatang.

    Dalam kursus ini tersedia 47 kelas yang tersebar di beberapa lokasi se-Banyuwangi. Termasuk menggandeng 6 SMK, dan 25 lembaga kursus pelatihan di Banyuwangi.

    “Pola pengajarannya adalah project based learning. Jadi outputnya, para peserta pelatihan diharuskan menghasilkan karya yang nantinya akan dinilai oleh para pengajar,” jelas Suratno.

    Selain itu, mereka juga akan mendapatkan pendampingan produk industri rumahan. Di antaranya sertifikasi halal, dan pelatihan digital marketing termasuk desain kemasan produk, dan lainnya.

    “Dengan pendampingan ini kami berharap, para peserta bukan hanya bisa memulai karir atau usahanya, tapi juga bagaimana mempertahankan usahanya agar sustainable,” terang Suratno.

    Pemkab Banyuwangi juga bermitra dengan Bank BPR Jatim agar para peserta dapat dibantu permodalan usahanya. [rin/aje]

  • Lomba Mojo Indah 2024 Diharapkan Jadi Ajang Kreatifitas OPD dan Masyarakat

    Lomba Mojo Indah 2024 Diharapkan Jadi Ajang Kreatifitas OPD dan Masyarakat

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto kembali menggelar Lomba Mojo Indah (Mojokerto Inovasi Daerah) tahun 2024. Dengan mengambil tema ‘Inovasi Tumbuh, Berkembang dan Berdampak’, Pejabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro mengajak Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan masyarakat untuk kreatif.

    Ini lantaran selain diikuti kalangan OPD di lingkup Pemkot Mojokerto, Lomba Mojo Indah 2024 ini juga bisa diikuti oleh masyarakat umum hingga lembaga pendidikan. Lomba ini akan berlangsung dari bulan Januari hingga Juni 2024. Melalui Lomba Mojo Indah 2024 ini juga diharapkan bisa menumbuhkembangkan budaya inovatif.

    Sehingga setiap OPD di lingkup Pemkot Mojokerto mampu melahirkan inovasi-inovasi baru di daerah secara lebih efektif dan efisien. Apalagi, Kota Mojokerto sudah dua tahun berturut-turut dinobatkan sebagai kota terinovatif pada ajang Inovative Goverment Award (IGA) oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

    Hal tersebut disampaikan orang nomor satu di lingkup Pemkot Mojokerto. “Ini sebagai ajang kreativitas perangkat daerah maupun masyarakat, inovasi tak boleh berhenti, harus terus tumbuh, berkembang dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” ungkapnya, Jumat (15/3/2024).

    Sosok yang akrab disapa Mas Pj tersebut berharap inovasi-inovasi yang dihasilkan tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan lomba, namun bagaimana inovasi tersebut terus diaplikasikan. Sehingga inovasi-inovasi tersebut dapat memberikan manfaat bagi masyarakat di Kota Mojokerto.

    “Inovasi menjadi salah satu instrumen penting dalam proses birokrasi. Di era digital saat ini, inovasi menjadi kata kunci untuk menjawab harapan dan tuntutan masyarakat. Nanti akan kita pilih 5 terbaik kategori OPD, dan 5 terbaik kategori masyarakat, dengan total hadiah 40 juta rupiah, tropi serta piagam penghargaan,” terangnya.

    Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jawa Timur ini berharap, Lomba Mojo Indah 2024 tersebut bisa menambah semangat untuk terus melahirkan inovasi-inovasi baru di Kota Mojokerto. Lomba Mojo Indah tahun 2024 ini diikuti sebanyak 65 inovasi dari OPD, UPT, serta Kelurahan.

    Serta 14 inovasi dari masyarakat yang semuanya saat ini masih dalam tahap penilaian substansi tahap pertama. Nantinya inovasi-inovasi yang lolos akan mengikuti penilaian substansi tahap kedua berupa kunjungan lapangan dan paparan. [tin/ian]