provinsi: rupiah

  • Kasus Cek Rp3 Miliar, Tarman Kembali Mangkir dari Panggilan Polres Pacitan

    Kasus Cek Rp3 Miliar, Tarman Kembali Mangkir dari Panggilan Polres Pacitan

    Pacitan (beritajatim.com) – Kasus dugaan pemalsuan cek senilai Rp 3 miliar yang menyeret nama Tarman kembali mencuri perhatian publik.

    Hingga kini, pria yang sempat menghebohkan warga Pacitan itu belum juga memenuhi panggilan penyidik Polres Pacitan, meski sudah dua kali dijadwalkan untuk pemeriksaan.

    Kapolres Pacitan AKBP Ayub Diponegoro Azhar mengungkapkan, pihaknya kini telah menerbitkan laporan model A, laporan yang dibuat langsung oleh kepolisian setelah menemukan dugaan tindak pidana.

    “Pasal yang digunakan adalah Pasal 263 KUHP tentang pemalsuan surat, dalam hal ini terkait dugaan pemalsuan cek bernilai Rp 3 miliar,” jelasnya, Rabu (5/11/2025).

    Pemanggilan pertama terhadap Tarman dilakukan pada 24 Oktober 2025, namun ia tidak hadir dengan alasan sakit. Sebelumnya, pada 21 Oktober, penyidik telah memeriksa Sheila Arika, istri Tarman. Dalam pemeriksaan itu, Sheila mengaku tidak merasa dirugikan, sehingga laporan pihak lain dengan dugaan penipuan (Pasal 378 KUHP) dinilai tidak terpenuhi.

    “Karena itu kami melanjutkan proses dengan penyelidikan sendiri berdasarkan Pasal 263 KUHP. Kami juga akan meminta keterangan ahli dan pihak BCA untuk memastikan keaslian dokumen serta menelusuri dari mana Tarman memperoleh cek tersebut,” terang Kapolres.

    Penyidik Polres Pacitan sebelumnya telah menggelar perkara pada Senin (3/11) untuk menentukan langkah lanjutan. Setelah laporan resmi diterbitkan, pemanggilan kedua kembali dilayangkan. Namun, lagi-lagi Tarman tidak hadir tanpa keterangan yang meyakinkan.

    Kini, penyidik masih menunggu kehadiran Tarman dalam pemanggilan berikutnya yang dijadwalkan pada Kamis (6/11) besok. “Yang bersangkutan belum datang,” tegas AKBP Ayub.

    Sementara itu, kuasa hukum Tarman, Imam Bajuri, saat dikonfirmasi terpisah mengaku kliennya belum bisa hadir karena urusan penting yang tidak bisa ditinggalkan. “Kami sudah menyampaikan ke Polres melalui telepon, bahwa beliau ada hal mendesak yang tidak bisa ditinggalkan,” ujarnya.

    Kasus ini kini menjadi perhatian banyak pihak, mengingat nilai cek yang dipermasalahkan mencapai miliaran rupiah dan potensi pelanggaran hukum yang menyertainya masih terus didalami oleh aparat penegak hukum. (tri/ted)

  • Gubernur Riau Sempat Sembunyi dari Kejaran KPK, Akhirnya Ditangkap di Kafe

    Gubernur Riau Sempat Sembunyi dari Kejaran KPK, Akhirnya Ditangkap di Kafe

    Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johanis Tanak mengungkap Gubernur Riau Abdul Wahid (AW) sempat sembunyi dari kejaran penyidik yang hendak menangkapnya. Abdul Wahid akhirnya ditangkap di sebuah kafe di Riau.

    “Tim KPK selanjutnya bergerak mencari saudara AW, yang diduga bersembunyi. Bahwa kemudian, Tim KPK berhasil mengamankan saudara AW di salah satu kafedi Riau,” kata Wakil Ketua KPK, Johanis Tanak dalam konferensi pers, Rabu (5/11/2025).

    Penyidik KPK juga mengamankan orang kepercayaan Gubernur Riau Abdul Wahid, Tata Maulana alias TM di lokasi yang sama.

    “Tim KPK juga mengamankan saudara TM selaku orang kepercayaan Gubernur Riau di sekitar lokasi,” lanjutnya.

    Sesaat setelah mengamankan Abdul Wahid dan Tata Maulana, secara paralel, tim KPKjuga bergerak melakukan penggeledahan dan menyegel rumah Abdul Wahid di wilayah Jakarta Selatan.

    “Dari hasil penggeledahan tersebut, tim mengamankan sejumlah uang dalam bentuk pecahan asing, yakni 9.000 pound sterling dan USD 3.000 atau jika dikonversi dalam rupiah senilai Rp 800 juta. Sehingga total yang diamankan dari rangkaian kegiatan tangkap tangan ini senilai Rp 1,6 miliar,” pungkasnya.

  • Gubernur Riau Abdul Wahid Kenakan Rompi Oranye Saat Digelandang ke Gedung Merah Putih KPK

    Gubernur Riau Abdul Wahid Kenakan Rompi Oranye Saat Digelandang ke Gedung Merah Putih KPK

    Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memeriksa sejumlah pihak dari hasil OTT di Lingkungan Pemprov Riau. Setelah pemeriksaan, Gubernur Riau Abdul Wahid tampak mengenakan rompi oranye KPK.

    Dari pantauan Bisnis di lokasi pada Rabu (5/11/2025), Abdul Wahid turun dari mobil tahanan KPK berbalut rompi orange dan tangan diborgol.

    Dia tampak digiring oleh petugas KPK menuju salah satu ruangan sebelum nantinya dihadirkan dalam konferensi pers bersama pimpinan KPK. 

    Dalam konferensi pers juga akan disampaikan konstruksi perkara termasuk siapa saja pihak yang terlibat kemudian ditetapkan tersangka dalam perkara ini.

    Sebelumnya, pada Senin (3/11/2025), KPK menggelar OTT di lingkungan Pemprov Riau. Juru Bicara KPK Budi Prasetyo mengatakan saat melakukan operasi senyap, penyidik sempat melakukan pengejaran terhadap Abdul Wahid, sampai akhirnya Abdul ditangkap di salah satu kafe di Riau.

    “Kemudian terhadap Saudara AW yang merupakan Kepala Daerah atau Gubernur, tim sempat melakukan pencarian dan pengejaran yang kemudian diamankan di salah satu kafe uang berlokasi di Riau,” kata Budi, Selasa (4/11/2025).

    Pada hari Selasa itu, KPK juga memeriksa 9 orang lainnya yang diamankan sejak OTT digelar. Mereka di antaranya adalah Kepala Dinas PUPR, Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi Riau, Arif Setiawan; Sekretaris Dinas PUPR-PKPP; lima kepala UPT; serta Tata Maulana (TM), kader PKB yang juga orang kepercayaan Abdul Wahid.

    Selain itu, ada satu orang tambahan, yakni Dani M. Nursalam (DMN) selaku Tenaga Ahli Gubernur. Sehingga total yang diperiksa oleh KPK sebanyak 10 orang.

    KPK juga menyita dengan total Rp1,6 miliar dam bentuk pecahan rupiah, USD, pondsterling. Salah satu penyitaan uang berasal dari rumah Abdul Wahid.

  • Hadiah Jutaan Rupiah! Ekspresi Tanpa Batas Lewat Lensa di VinFast Competition

    Hadiah Jutaan Rupiah! Ekspresi Tanpa Batas Lewat Lensa di VinFast Competition

    Jakarta

    Dunia fotografi dan videografi kini jadi ruang ekspresi tanpa batas. Di era kendaraan listrik yang terus berkembang, kamu bisa ikut menangkap semangat perubahan itu lewat karya visual yang inspiratif.

    Dengan kreativitas dan teknik yang kamu miliki, setiap jepretan bisa jadi representasi gaya hidup masa depan yang modern dan berkelanjutan.

    VinFast menghadirkan VinFast Photography & Videography Competition 2025, ajang kreatif bagi kamu yang ingin menampilkan sudut pandang unik tentang inovasi dan desain mobil listrik VinFast VF6.

    Melalui kompetisi ini, kamu diajak untuk menyalurkan ide segar sekaligus menunjukkan bagaimana teknologi bisa berpadu dengan estetika visual yang memukau.

    Kompetisi ini terbuka untuk semua kalangan, dari fotografer profesional hingga pencinta konten visual yang ingin mencoba tantangan baru.

    Selain perlombaan utama, acara ini juga menghadirkan talkshow inspiratif, workshop fotografi, dan berbagai aktivitas menarik yang bisa memperkaya wawasan dan pengalaman kamu di dunia visual.

    Event akan dilaksanakan pada:

    Tanggal: Minggu, 23 November 2025
    Waktu: 08.00 – 18.00 WIB
    Lokasi: Anjungan Riau, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta

    Tersedia 2 kategori lomba yang bisa kamu pilih:

    VinFast Pro Capture Competition untuk peserta yang menggunakan kamera profesional (DSLR/mirrorless).VinFast Smart Shot Competition untuk peserta yang menggunakan kamera Smartphone.

    Selain kedua kategori di atas, kamu juga bisa memenangkan kategori People Choice Award yang di-vote melalui laman Facebook Community dan dapatkan hadiah senilai jutaan rupiah untuk semua kategori!

    Sebelum mendaftar, pastikan kamu sudah bergabung VinFast Owner Club Indonesia di Facebook. Di komunitas ini, kamu bisa bertukar ide dan mendapatkan update terbaru seputar kompetisi serta kegiatan VinFast lainnya.

    Jangan lewatkan kesempatan untuk memenangkan hadiah jutaan rupiah dan menjadi bagian dari gerakan menuju mobilitas ramah lingkungan bersama VinFast VF6. Segera daftarkan diri kamu hanya di detikevent!

    (rgr/din)

  • Drama mikro China yang menyihir layar kita

    Drama mikro China yang menyihir layar kita

    Jakarta (ANTARA) – Fenomena micro-drama atau yang populer disebut Drama China (Dracin) pendek, tengah menarik perhatian publik hiburan digital di Indonesia. Konten-konten berdurasi super singkat –rata-rata hanya tiga hingga delapan menit per episode, bahkan ada yang 60 hingga 120 detik– ini menawarkan jalan cerita yang padat, emosional, dan penuh plot twist.

    Kehadirannya tidak lagi sebatas tren iseng, melainkan sebuah mesin bisnis triliunan rupiah yang sangat cerdas. Mengutip data iiMediaResearch, pasar short drama China mencapai nilai fantastis 37,39 miliar yuan (sekitar 5,26 miliar dolar AS) pada tahun 2023, dengan proyeksi melampaui 100 miliar yuan pada 2027.

    Asma Nadia Hasuna dkk (2025) dalam publikasi riset bertajuk “Daya Tarik Short Drama China: Fenomena Konsumsi Cepat dalam Perspektif Psikologi Sosial” menilai short drama China memiliki daya tarik kuat yang berasal dari formatnya yang singkat, namun padat secara emosional.

    Dalam perspektif psikologi sosial, fenomena ini menunjukkan bagaimana kebutuhan akan kepuasan instan, konformitas terhadap tren media sosial, serta pencarian aktualisasi diri menjadi faktor utama dalam pola konsumsi hiburan modern.

    Hal ini selaras dengan salah satu kajian George Ainslie (1975) yang menjelaskan kecenderungan individu memilih hadiah yang lebih kecil, namun segera, daripada hadiah yang lebih besar, tetapi tertunda. Dalam konteks tontonan, penonton modern cenderung memilih drama pendek yang ringkas dan langsung ke inti konflik, meski kualitas alur atau produksinya mungkin lebih rendah, daripada serial konvensional berdurasi panjang.

    Strategi menarik perhatian Dracin pun unik. Episode-episode awal disajikan secara gratis di media sosial (TikTok, YouTube Shorts) sebagai hook. Namun, untuk melanjutkan kisah yang sengaja diputus pada titik yang paling memancing, penonton dipaksa beralih ke aplikasi video on demand khusus dan berbayar. Alur cerita cepat, penuh cliffhanger, dan disajikan dalam format vertikal ini dirancang untuk memberikan “dopamin rush”, memicu kecanduan untuk menonton terus-menerus (binge-watching).

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kurs Dolar AS Masih Perkasa, Rupiah Dibuka Loyo Imbas Sentimen The Fed

    Kurs Dolar AS Masih Perkasa, Rupiah Dibuka Loyo Imbas Sentimen The Fed

    Ibrahim menuturkan, faktor yang mempengaruhi pelemahan rupiah di antaranya BPS melaporkan, tingkat inflasi Oktober 2025 mencapai 0,28% secara bulanan (month to month/MtM), naik dari posisi September 2025 yang senilai 0,21%.

    Secara tahunan Indonesia mencatatkan inflasi 2,86% (YoY) per Oktober 2025, naik dari September 2025 dengan inflasi 2,65% (YoY).

    Secara tahun kalender atau year to date terjadi inflasi sebesar 2,10%. Kelompok pengeluaran penyumbang terbesar atau faktor penyebab inflasi Oktober 2025 adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan inflasi 3,05%, dengan andil inflasi 0,21%.

    Komoditas yang dominan mendorong inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan dengan andil inflasi 0,21%.  Adapun, komoditas makanan, minuman, dan tembakau tercatat inflasi 0,28% dan memberikan andil inflasi 0,28%.

    Komoditas yang mendorong inflasi pada kelompok ini adalah cabe merah, dengan andil inflasi 0,60%. Telur ayam ras juga berkontribusi inflasi 0,04%, lalu terdapat daging ayam ras dengan andil inflasi 0,02%.

    “Kemudian, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data pertumbuhan ekonomi kuartal III/2025 pada Rabu, 5 November 2025 esok. Konsensus ekonom memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sebesar 5% secara tahunan (year on year/YoY) pada kuartal III/2025. Angka itu sejalan dengan perkiraan pemerintah yang juga berada di kisaran 5%,” pungkasnya.

     

  • Wali Kota Bontang Ajak Lulusan STIT Syamsul Ma’arif Jadi Agen Perubahan dan Penggerak Daerah

    Wali Kota Bontang Ajak Lulusan STIT Syamsul Ma’arif Jadi Agen Perubahan dan Penggerak Daerah

    Ia juga menyampaikan apresiasi kepada segenap civitas akademika STIT Syamsul Ma’arif atas komitmen dan dedikasinya dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi keagamaan Islam di Kota Bontang. Menurutnya, kegiatan wisuda merupakan wujud nyata peran perguruan tinggi dalam melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, berkarakter, dan berakhlak mulia.

    Lebih lanjut, Neni menekankan bahwa Indonesia saat ini tengah berada pada fase bonus demografi, di mana jumlah penduduk usia produktif mencapai puncaknya. Momentum ini, katanya, harus dimanfaatkan sebaik mungkin dengan meningkatkan kualitas pendidikan, keterampilan, dan kewirausahaan agar menjadi bonus produktivitas bangsa.

    “Bonus demografi akan menjadi berkah jika kita mampu meningkatkan kualitas SDM. Ini sejalan dengan misi Kota Bontang dalam RPJMD 2025–2029, yaitu mewujudkan transformasi sosial menuju SDM yang berdaya saing,” ujarnya.

    Dalam konteks pembangunan daerah, lulusan perguruan tinggi agama Islam diharapkan menjadi bagian penting dalam memperkuat fondasi moral masyarakat serta agen perubahan yang menyebarkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

    Sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan SDM, Pemerintah Kota Bontang terus mengembangkan program Bontang Pintar, termasuk beasiswa Uang Kuliah Tunggal (UKT) dengan total anggaran sekitar Rp20 miliar. Tahun 2025, beasiswa tersebut diberikan kepada 5 mahasiswa kedokteran, 2 mahasiswa tafsir, 3 mahasiswa tahfiz, 734 mahasiswa dalam daerah, dan 1.123 mahasiswa luar daerah.

    “Kami ingin memastikan mahasiswa bisa fokus belajar tanpa terbebani biaya. Setiap rupiah yang diinvestasikan untuk pendidikan akan kembali dalam bentuk kemajuan kota dan kesejahteraan masyarakat,” tegas Neni.

    Menutup sambutannya, Wali Kota Bontang berpesan agar para wisudawan tidak berhenti belajar dan terus berkontribusi bagi masyarakat. Ia berharap para lulusan STIT Syamsul Ma’arif menjadi insan yang berintegritas, inovatif, dan mampu membawa kemaslahatan bagi umat.

    “Momentum wisuda bukanlah akhir perjuangan, melainkan awal babak baru dalam perjalanan kehidupan. Jadilah pembelajar sepanjang hayat yang terus mengasah diri dan memberi manfaat seluas-luasnya bagi agama, bangsa, dan negara,” pungkasnya.

     

  • Kurs Dolar AS Berjaya, Rupiah Bisa Anjlok ke Level Segini

    Kurs Dolar AS Berjaya, Rupiah Bisa Anjlok ke Level Segini

    Liputan6.com, Jakarta Pengamat Ekonomi, Mata Uang & Komoditas Ibrahim Assuaibi, memproyeksikan mata uang rupiah akan kembali mengalami pelemahan direntang Rp 16.700 – Rp 16.750 pada Rabu (5/11/2025).

     “Untuk perdagangan besok (5/11) mata uangrupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang  Rp 16.700 – Rp 16.750,” kata Ibrahim dalam keterangannya, Rabu (5/11/2025).

    Adapun sebelumnya, mata uang rupiah ditutup melemah 32 point dilevel Rp 16.708 pada perdagangan Selasa (4/11/2025).

    “Pada perdagangan sore ini, mata uang rupiah ditutup melemah 32 point  sebelumnya sempat melemah 65 point dilevel Rp 16.708 dari penutupan sebelumnya di level Rp 16.676,” ujarnya.

    Ia menilai, pelemahan yang terus dialami rupiah ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor eksternal dan faktor internal.

    Faktor Eksternal

    Untuk faktor eksternal yaitu Powell mengisyaratkan bahwa bank sentral belum berkomitmen untuk pelonggaran lebih lanjut, dengan mengatakan bahwa langkah pada bulan Desember “bukanlah sesuatu yang pasti.” Pasar sejak itu telah mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga dalam waktu dekat.

    Sementara itu, pengaruh lainnya, beberapa pembuat kebijakan menekankan perlunya kewaspadaan terhadap inflasi, sementara yang lain menunjukkan tanda-tanda perlambatan momentum pasar tenaga kerja.

    “Perpecahan pendapat ini memperkuat keraguan tentang seberapa cepat The Fed akan melanjutkan pemotongan suku bunga, yang akan menjaga dolar tetap kuat,” ujarnya.

    Selain itu, penutupan pemerintah Amerika Serikat (AS) juga masih berlangsung dan memasuki hari ke-33 tanpa ada tanda-tanda perbaikan, dan diperkirakan akan melampaui rekor sebelumnya selama tiga puluh lima hari jika kebuntuan ini berlanjut.  

    Kemudian, ketegangan Ekspor Teknologi AS-Tiongkok Menjadi Sorotan Setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Senin bahwa chip Blackwell tercanggih Nvidia akan dicadangkan untuk penggunaan domestik. Trump mengatakan dalam wawancara “60 Minutes” bahwa chip AI Blackwell akan “tetap berada di AS” dan tidak akan dijual ke Tiongkok.

     

  • Kronologi Kasus OTT Gurbenur Riau Terkait Proyek Jumbo di Bumi Lancang Kuning

    Kronologi Kasus OTT Gurbenur Riau Terkait Proyek Jumbo di Bumi Lancang Kuning

    Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mengamankan tiga dari 10 orang yang terlibat dalam dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Pemerintahan Provinsi Riau pada Senin (3/11/2025). Salah satunya merupakan Gubernur Riau Abdul Wahid.

    Berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi, Abdul Wahid tiba di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Selasa (4/11/2025) siang. Memakai kaos putih dan wajah yang ditutup masker, orang nomor satu di provinsi Riau tersebut diam seribu bahasa dan langsung berjalan ke arah gedung. 

    Penyidik KPK memeriksa Abdul Wahid dan oknum Pemprov Riau selama beberapa jam, dari pagi hingga malam hari. Juru Bicara KPK Budi Prasetyo mengatakan KPK mengamankan mata uang rupiah, dolar, dan poundsterling dalam operasi senyap di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau. 

    “Selain mengamankan para pihak, tim juga mengamankan barang bukti sejumlah uang dalam bentuk rupiah, dolar, dan poundsterling,” kata Budi Prasetyo dalam keterangan tertulis, Selasa (4/11/2025).  

    Budi menyampaikan jika dirupiahkan, maka nominalnya lebih dari Rp1 miliar. Pada hari yang sama, KPK membawa 9 orang dari 10 orang yang terjaring OTT.

    “Ada sejumlah 9 orang dari 10 orang yang ditangkap yang kemudian akan dibawa ke Gedung Merah Putih KPK,” jelasnya.

    Tiga dari sembilan orang tersebut adalah Gubernur Riau, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PUPR PKPP) Riau Arief Setiawan dan Sekretaris Dinas PUPR Riau.

    Kronologi OTT Gubernur Riau Terkait Proyek Jumbo di Bumi Lancang Kuning

    Saat melakukan OTT, KPK sempat mengejar dan menangkap Abdul di salah satu kafe di provinsi Riau. 

    “Kemudian terhadap Saudara AW yang merupakan Kepala Daerah atau Gubernur, tim sempat melakukan pencarian dan pengejaran yang kemudian diamankan di salah satu kafe yang berlokasi di Riau,” kata Budi.

    Tak sendiri, pelarian Abdul dilakukan bersama orang berinisial TM selaku orang kepercayaan sang Gubernur. Budi menjelaskan bahwa perkara ini diduga mengenai tindak pidana korupsi terkait pemerasan anggaran tambahan di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Riau.

    Pada Selasa (4/11/2025), KPK memeriksa 10 orang yang diantaranya adalah Kepala Dinas PUPR, Sekdis PUPR, 5 Kepala UPT dan 2 pihak swasta. Dari pemeriksaan tersebut, kata Budi, tim lembaga antirasuah telah menetapkan tersangka.

    Namun, KPK belum dapat menyebutkan siapa pihak yang dijadikan tersangka.

    “Sudah ada pihak yang ditetapkan sebagai tersangka. Namun, berapa dan siapa saja yang ditetapkan sebagai tersangka, kami akan sampaikan esok di konferensi pers,” tutur Budi.

    Ketika ditanya soal kasus yang menyeret Abdul Wahid, penyidik KPK menemukan dugaan ‘jatah preman’ terkait tambahan anggaran di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Riau.

    “Terkait dengan penambahan anggaran di Dinas PUPR tersebut, kemudian ada semacam japrem atau jatah preman sekian persen begitu, untuk kepala daerah. Itu modus-modusnya,” kata Budi.

    Mereka yang diperiksa diantaranya adalah Kepala Dinas PUPR, Sekdis PUPR, 5 Kepala UPT dan 2 pihak swasta. Namun, Budi belum dapat merincikan siapa pihak yang melakukan pemerasan, tujuan pemerasan, hingga nominal pemerasan.

    Dalam OTT beberapa hari lalu, KPK menyita uang sebesar Rp1,6 miliar. Budi mengatakan uang yang disita dalam bentuk pecahan rupiah, USD, poundsterling.

    “Uang itu diduga bagian dari sebagian penyerahan kepada kepala daerah,” kata Budi.

    Budi menjelaskan bahwa penyerahan uang diduga dilakukan sebelum operasi senyap digelar. Adapun uang dalam bentuk rupiah diamankan di Riau, USD dan poundsterling diamankan di Jakarta.

    Budi menyebut uang-uang yang disita salah satunya berasal dari rumah Abdul Wahid. Dia mengimbau kepada pemerintah Provinsi Riau untuk memperbaiki tata kelola pengelolaan anggaran dan perbaikan lainnya.

    “Terlebih, kalau tidak salah hitung ya, sudah empat kali Provinsi Riau ini ada dugaan tindak pidana korupsi atau korupsi yang kemudian ditangani oleh KPK,” ujarnya.

  • KPK Amankan Uang Rp1,6 Miliar saat OTT Gubernur Riau

    KPK Amankan Uang Rp1,6 Miliar saat OTT Gubernur Riau

    GELORA.CO -Uang sebesar Rp1,6 miliar diamankan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat kegiatan operasi tangkap tangan (OTT) di Riau dalam kasus dugaan pemerasan terkait penganggaran di Dinas PUPR Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. Sebagian diamankan dari rumah Gubernur Riau, Abdul Wahid (AW).

    Jurubicara KPK, Budi Prasetyo mengatakan, dalam kegiatan OTT yang berlangsung sejak Senin 3 November 2025, KPK mengamankan sejumlah orang dan barang bukti.

    “Di antaranya sejumlah uang dalam bentuk rupiah, dolar Amerika dan juga poundsterling, yang total kalau dirupiahkan sekitar Rp1,6 miliar,” kata Budi kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Selasa malam, 4 November 2025.

    Budi menyebut, uang Rp1,6 miliar itu merupakan sebagian penyerahan kepada Gubernur Riau Abdul Wahid.

    “Jadi sebelum kegiatan tangkap tangan ini diduga sudah ada penyerahan-penyerahan lainnya,” kata Budi.

    Uang rupiah yang diamankan itu, kata Budi, disita petugas KPK di Riau. Sedangkan uang dalam bentuk dolar Amerika Serikat (AS) dan poundsterling diamankan di Jakarta.

    “(Uang asing diamankan) di salah satu rumah milik saudara AW (di Jakarta)” tutup Budi.

    Dalam kegiatan OTT, KPK mengamankan Gubernur Riau, Abdul Wahid; Kepala Dinas PUPR Pemprov Riau, Muhammad Arif Setiawan; Sekretaris Dinas PUPR Pemprov Riau, Ferry Yunanda; orang kepercayaan Gubernur, Tata Maulana, serta lima kepala UPT.