provinsi: rupiah

  • Kasus Dugaan Pemerasan Anak Pengusaha Miliaran Rupiah, AKBP Bintoro Ditahan di Paminal PMJ – Halaman all

    Kasus Dugaan Pemerasan Anak Pengusaha Miliaran Rupiah, AKBP Bintoro Ditahan di Paminal PMJ – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mantan Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro ditahan di Paminal PMJ terkait kasus dugaan pemerasan terhadap anak pengusaha senilai miliaran rupiah.

    Hal itu disampaikan Kabid Propam Polda Metro Jaya Kombes Radjo Alriadi Harahap kepada wartawan, Senin (27/1/2025).

    “Kami sudah tangani dari hari Sabtu (25/1/2025) kemarin yang bersangkutan dan bersamaan waktu sudah kami amankan,” kata Kombes Radjo Alriadi.

    Kombes Radjo belum menerangkan detail pemeriksaan yang dilakukan kepada AKBP Bintoro.

    Saat ini proses perihal pelanggaran etik masih berlangsung.

    Sebelumnya, Indonesia Police Watch (IPW) menduga aliran dana pemerasan yang dilakukan eks Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro melalui oknum kuasa hukum.

    AKBP Bintoro, S.H., S.I.K., M.M. (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

    Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso IPW mendesak terhadap oknum advokat tersebut juga dilakukan proses hukum pidana suap.

    “Tersangka yang sudah menyerahkan sejumlah uang yang terkonfirmasi oleh IPW sebesar Rp 5 Miliar,” kata Sugeng kepada wartawan, Senin (27/1/2025).

    Menurutnya, kasus dugaan pemerasan yang dilakukan oleh AKBP Bintoro tersebut harus dituntaskan sebagai cermin bagi 450 ribuan anggota Polri. 

    IPW juga menilai proses pidana pemerasan dalam jabatan yang termasuk dalam korupsi. 

    “Sebab dalam aliran dana tersebut dilewatkan melalui advokat yang diduga kuasa hukum tersangka,” tambahnya.

    Sugeng berujar Kapolres Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal telah melakukan proses hukum secara tegas kasus  pembunuhan atas korban FA yang dilakukan oleh anak pemilik Klinik Kesehatan Prodia setelah adanya pergantian Kasatreskrim dari AKBP Bintoro ke AKBP Gogo Galesung pada bulan Agustus 2024 lalu. 

    IPW mendapatkan informasi bahwa uang yang mengalir ke AKBP Bintoro dari korban pemerasan pemilik klinik kesehatan Prodia itu hanya sebesar Rp 5 Miliar. 

    Bantahan 

    AKBP Bintoro membantah tudingan dirinya melakukan pemerasan terhadap anak pengusaha laboratorim senilai Rp 20 miliar.

    Uang itu diduga sebagai iming-iming penghentian kasus pembunuhan dua remaja di Jakarta Selatan.

    “Saya AKBP Bintoro izin mengklarifikasi terkait berita yang beredar dan viral di masyarakat tentang dugaan pemerasan. Itu fitnah dan mengada-ada,” kata Bintoro dalam keterangannya, Minggu (26/1/2026).

    Pemerasan tersebut diduga terjadi saat Bintoro masih menjabat Kasatreskrim Polres Jakarta Selatan.

    Bintoro dituding meminta uang sebesar Rp 20 miliar kepada bos Prodia agar kasusnya dihentikan.

    Dia saat ini dimutasi menjadi penyidik madya Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

    AKBP Bintoro menegaskan tak pernah meminta uang yang yang dituduhkan tersebut

    Menurutnya kasus itu tidak dihentikan dan masih berjalan di Polres Jakarta Selatan.

    “Hingga kini proses perkara telah P21 dan dilakukan pelimpahan ke JPU Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan dengan dua tersangka saudara AN dan B untuk disidangkan,” tambahnya.

    Dia menjelaskan peristiwa berawal dari dilaporkannya AN alias Bastian yang telah melakukan tindak pidana kejahatan seksual dan tindak pidana perlindungan anak yang menyebabkan korban meninggal dunia di salah satu hotel di Jakarta Selatan.

    Pada saat olah TKP ditemukan obat obatan terlarang (inex) dan senjata api.

    “Singkat cerita kami dalam hal ini Sat Reskrim Polres Jakarta Selatan, yang saat itu saya menjabat sebagai Kasat Reskrimnya melakukan penyelidikan dan penyidikan,” ujarnya.

    Selanjutnya pihak tersangka tidak terima dan memviralkan berita berita bohong.

    “Dari kemarin saya telah dilakukan pemeriksaan oleh propам polda metro jaya kurang lebih 8 jam dan hand phone saya telah disita dan diamankan guna pemeriksaan lebih lanjut, dan saya sampai sekarang masih berada di Propam Polda Metro Jaya,” tambahnya.

  • Digelar 4 Hari, BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Full Hadirkan Music Performance hingga Expo 1.000 UMKM! – Page 3

    Digelar 4 Hari, BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Full Hadirkan Music Performance hingga Expo 1.000 UMKM! – Page 3

    Hari keempat BRI UMKM EXPO(RT) 2025 menghadirkan hiburan spektakuler, mulai dari penampilan memukau Lyodra dan Andmesh yang memeriahkan suasana, hingga e-sport competition seru yang bekerja sama dengan komunitas gaming. 

    Dalam E-Sport Competition ini, para peserta bertarung di Mobile Legends untuk memperebutkan hadiah jutaan rupiah, lengkap dengan caster profesional yang menemani setiap pertandingan. 

    Tak ketinggalan, chef Bobon Santoso memimpin “Masak Besar,” sebuah sesi memasak kolosal yang penuh kreativitas dan semangat kuliner Nusantara. Tak hanya itu, fashion show bertema Reinventing Elegance: Sustainability in Fashion pun akan memukau para pengunjung dengan koleksi yang memadukan keindahan dan keberlanjutan.

    Selain itu, ada juga meet & greet dengan pemain sepak bola BRI Liga 1, seperti Victor Dethan, Zanadin Fariz, M. Toha, Rezaldi Hahenussa, dan Bagus Kahfi, yang siap menyapa penggemar dan berbagi pengalaman mereka di dunia sepak bola profesional.

    Selama empat hari activity yang dihadirkan BRI UMKM EXPO(RT) 2025, sangat menarik, bukan? Nah, jika kamu ingin datang ke BRI UMKM EXPO(RT) 2025 pada 30 Januari sampai 2 Februari 2024 nanti, ada kabar baik nih!

    Yup, kamu bisa menggunakan layanan shuttle gratis dari 9 Shuttle Point strategis, yakni Cibubur Junction, Cilandak Town Square (CITOS), Metmall, Blok M, Stasiun Cisauk, Stasiun Rawa Buntu, Margo City, Bintaro Jaya Xchange, dan Summarecon Mall Bekasi, jika ingin datang ke BRI UMKM EXPO(RT) 2025.

    Shuttle beroperasi mulai pukul 08.00 WIB pagi hingga 20.00 WIB, dengan keberangkatan setiap 2 jam sekali, memberikan kemudahan transportasi bagi para pengunjung. Dengan begitu, perjalanan nyaman ke event yang menghadirkan ragam inovasi UMKM dari seluruh Indonesia itu bisa kamu dapatkan!

    Jangan lewatkan BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang berlangsung selama empat hari penuh dengan berbagai acara seru! Nikmati penampilan musik yang menghibur dan temukan berbagai peluang bisnis menarik.

    Jangan lupa juga download BRImo untuk mudahkan transaksimu disana. Catat tanggalnya: 30 Januari hingga 2 Februari 2025 di ICE BSD (Nusantara Hall, Hall 5,6, dan7). Tiket masuknya bebas biaya lho!

    Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi briumkmexport.com atau cek Instagram @bankbri_id.

     

    (*)

  • 10 Aplikasi Penghasil Uang Terindikasi Ponzi yang Rilis 2025

    10 Aplikasi Penghasil Uang Terindikasi Ponzi yang Rilis 2025

    JABAR EKSPRES – Tahun 2025 ternyata masih banyak bermunculan aplikasi yang mengaku sebagai penghasil uang dengan cara investasi. Namun sayangnya, beberapa aplikasi dinilai terindikasi ponzi. Hal ini diungkapkan banyak influenser yang biasa memberikan edukasi tentang bahaya ponzi.

    Dari beberapa grup obrolan yang sering dimanfaatkan para pembuat aplikasi ini untuk promosi, didapat setidaknya ada 10 aplikasi baru yang rilis sejak awal Januari 2025 ini.

    Aplikasi-aplikasi ini semuanya mengklaim sebagai penghasil uang paling aman dan jangka panjang. Mereka juga memaparkan skema keuntungan yang akan diterima jika menjadi anggotanya.

    Baca juga : Cair Rp225.000 Saldo DANA Gratis Cukup Daftarkan KTP

    Rata-rata aplikasi ini menjanjikan keuntungan besar dalam jangka waktu singkat, dengan iming-iming memberikan gaji harian, memberikan bonus pendaftaran hingga ratusan ribu rupiah, bakal balik modal cepat, atau juga komisi atau rabat besar untuk yang berhasil mengajak teman bergabung.

    Bahkan ada yang dalam waktu satu bulan bisa untung dua kali lipat dari modal atau sekitar 100 persen keuntungan.

    Jika dilihat secara sekilas, memang tidak ada yang salah dengan aplikasi ini, namun jika dicermati lebih dalam, banyak sekali kejanggalan yang muncul. Diantaranya :

    1. Tidak punya Legalitas.

    Legalitas dari aplikasi-aplikasi ini masih dipertanyakan, karena rata-rata semuanya tidak memiliki ijin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) padahal semuanya melakukan penggalangan dana dari masyarakat.

    2. Tidak ada di toko aplikasi resmi

    Kejanggalan berikutnya adalah cara mendapatkan aplikasi ini yang susah, kita tidak bisa mencarinya di Toko Aplikasi resmi seperti Google Play Store, karena aplikasi-aplikasi ini menggunakan website khusus yang hanya di ketahui oleh kalangan mereka sendiri.

    3. Hanya Bisa Daftar melalui kode undangan

    Cara mendaftar aplikasi ini juga tidak mudah, kamu hanya bisa mendaftar jika memiliki kode undangan dari pengguna lain. Dan setelah mendaftar, maka secara otomatis, kamu akan menjadi bawahan dari pemilik kode undangan tersebut, dan jika kamu ikutan deposit, maka pemilik kode undangan akan mendapatkan komisi dengan memotong uang deposit yang kamu kirimkan.

    Dan masih banyak kejanggalan lain yang akan ditemukan setelah menjadi anggota dari aplikasi ini, sayangnya kadang anggota tidak mempermasalahkannya, karena sudah mendapatkan keuntungan dari posit di aplikasi ini.

  • Cash Jadi Pilihan Langka, Kredit Kendaraan Kian Digandrungi Masyarakat

    Cash Jadi Pilihan Langka, Kredit Kendaraan Kian Digandrungi Masyarakat

    Jakarta: Kalau bicara soal membeli kendaraan, membeli melalui cash itu sekarang kayak jadi mitos. Di era serba kredit seperti sekarang, masyarakat, khususnya anak muda, lebih memilih cara “ngutang dulu”.
     
    Dengan kemudahan fasilitas kredit, semua orang bisa mempunyai dana tunai besar. Kredit pun jadi solusi instan.
     
    Bayangin, dengan DP mulai dari jutaan rupiah, kamu sudah bisa bawa pulang motor atau mobil.  Bahkan beberapa dealer kasih promo bunga ringan atau cicilan 0 persen di awal. Ini jelas menarik, apalagi buat yang penghasilannya baru cukup buat nabung recehan setiap bulan.

    Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno juga mengatakan bahwa konsumen otomotif di Indonesia pada tahun 2025 masih didominasi dengan pembelian secara kredit.
     
    “Nah dengan demikian menurut saya kalau pembelian kendaraan memang di Indonesia itu tetap akan lebih banyak kredit daripada cash,” kata Suwandi dilansir Antara, Senin, 27 Januari 2025.
     

    Kenapa kredit jadi pilihan utama?
    Dengan tantangan ekonomi yang makin menekan, seperti kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) hingga 12 persen dan tambahan pajak opsen, membeli kendaraan secara tunai terasa berat bagi banyak orang. Kredit pun memang menjadi jalan keluar untuk tetap punya kendaraan tanpa harus menunggu tabungan penuh.
     
    Namun, meski kredit kendaraan tampak menggiurkan, perusahaan pembiayaan sekarang makin selektif. Peraturan baru seperti SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bikin konsumen yang punya riwayat kredit buruk sulit mendapatkan persetujuan.
     
    “Sehingga dulu kalau 70-80 persen kita bisa terima dan kita setujuin, memang hari ini tinggal 60 persen. Nah sisanya kalau dia nggak bisa atau mampu beli, dia sementara harus bersihkan dia punya nama terlebih dahulu,” ucap dia.
     

    Risiko mengambil kredit kendaraan
    Meski terlihat gampang, kredit kendaraan juga punya risikonya. Bunganya bisa bikin kamu bayar lebih mahal daripada harga kendaraan itu sendiri. 
     
    Belum lagi kalau telat bayar cicilan, bisa-bisa kendaraan disita dan nama kamu tercatat buruk di BI Checking.
     
    Jadi, sebelum memutuskan untuk kredit ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
     
    – Menghitung pengeluaran dan pemasukan bulanan.
    – Memilih tenor cicilan sesuai kemampuan.
    – Membaca syarat dan ketentuan kontrak kredit dengan teliti.
    – Kredit itu pilihan, bukan keputusan asal.
    – Kredit kendaraan memang mempermudah, tapi bukan berarti harus dilakukan tanpa perhitungan.
     
    Anak muda zaman sekarang memang dituntut untuk hidup praktis, tapi pintar-pintar mengatur keuangan juga jadi kunci agar nggak terjebak dalam utang berkepanjangan. Jadi, kamu tim kredit atau masih sabar nabung buat beli cash?
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Mobil Pelanggan Digadai Rp 40 Juta, Pemilik Bengkel Nyicil Bayar Utang Rp 50 Ribu Selama 66 Tahun

    Mobil Pelanggan Digadai Rp 40 Juta, Pemilik Bengkel Nyicil Bayar Utang Rp 50 Ribu Selama 66 Tahun

    TRIBUNJATIM.COM – Cerita seorang pemilik bengkel berani macam-macam ke mobil pelanggannya jadi sorotan di media sosial.

    Seorang pemilik bengkel berani menggadaikan mobil sampai mendapatkan uang Rp 40 juta.

    Mobil pelanggan digadaikan Rp 40 Juta, kini si pemilik bengkel harus menebus semuanya.

    Kisah tersebut viral setelah diceritakan TikToker Dedy Chandra atau yang dikenal dengan sebutan Om Polos Banget.

    Om Polos ditipu oleh pemilik bengkel mobil yang ia percayakan.

    Pemilik bengkel mobil itu bernama Rizal yang baru mulai merintis usahanya.

    Om Polos berniat memperbaiki mobilnya ke bengkel itu.

    Dijanjikan empat sampai lima hari, namun mobilnya tak kunjung kembali sampai ia pulang dari liburan ke luar negeri.

    Ia pun mendapat kabar kalau ternyata mobilnya sudah digadaikan oleh Rizal ke orang lain.

    Padahal sebelumnya, Om Polos sempat meminjamkan uang Rp 10 juta kepada Rizal untuk modal usaha.

    “Aku panjangin STNK aku sama dia juga, perpanjang 2 tahun hampir Rp 20 juta, service mobil hampir Rp 10 juta. Tadi dia datang minta maaf, dia bilang khilaf, duitnya dijudiin,” kata Om Polos melalui akun TikToknya.

    Om Polos pun kemudian menebus mobilnya yang digadaikan oleh Rizal.

    Namun ada beberapa barang lainnya di mobil yang sudah hilang.

     “Jam tangan aku hilang, duit parkir segepok ilang, e toll mandiri aku yang di dalamnya ada uang sekitar Rp 500 ribu, tinggal Rp 10 tadi dicek. Flazz yang biasanya Rp 1 juta, tinggal Rp 50 ribu. Bensin yang selalu aku tinggalin full, sudah hampir kosong,” rinci Om Polos.

    Bengkel mobil gadaikan milik pelanggan, korban rugi puluhan juta rupiah (Tribun Jogja)

    Kepada Om Polos, Rizal pun mengaku memakai uang yang ada di dalam mobil.

    Namun ia tidak mengaku soal jam yang hilang di mobil itu.

    Rizal berjanji akan membayar semua utangnya.

    Namun Rizal akan mencicil utangnya itu Rp 50 ribu per bulan.

    “Utangnya Rp 40 juta, di surat perjanjian dia cuma sanggup bayar Rp 50-100 ribu per bulan. Yauda aku bilang iya oke, jadi kalau dipukul rata setiap bulan Rp 50 ribu, itu memakan waktu 66 tahun, doakan cepat kaya dan bisa cepat bayar utang,” katanya sambil tertawa.

    Sementara itu, banjir bandang di Dusun Peh, Desa Gunungsari, Kecamatan Maesan, Bondowoso, Jawa Timur, menghanyutkan rumah warga, Kamis (9/1/2025).  

    Tercatat sementara ini, ada 12 rumah terdampak yang mengalami rusak berat, dan rusak ringan.  

    Salah satu rumah yang terdampak milik Hariya (50).

    Wanita paruh baya yang nyaris terhanyut banjir, karena terjebak di tengah derasnya air.  

    “Bu Hariya nyaris loncat ke sungai saat banjir. Bingung. Karena rumahnya sudah terhanyut jam 17.00 WIB,” jelas Juliati, warga sekitar yang rumahnya digunakan sebagai tempat evakuasi warga, Jumat (10/1/2025).

    Ia menceritakan, Hariya berhasil diselamatkan setelah seorang pemuda bernama Yunus menerjang banjir.

    Yunus membopong Hariya yang sudah panik, dan nyaris loncat ke sungai dengan air yang cukup deras.

    “Pas dibopong sama Yunus,” katanya.  

    Menurut Juliati, semua warga histeris melihat Hariya yang berada di tengah banjir sendirian.

    Lebih-lebih, wanita yang hidup sebatang kara itu terus menangis menyebut asma Allah, dan memanggil nama suaminya yang telah tiada.  

    “Tadi itu bilang begini, ‘Aku kok begini si posi,’” ujar Juliati menirukan Hariya yang berbicara bahasa Madura.  

    Ia mengatakan, saat Hariya berhasil diselamatkan, ia langsung mengatakan uang hasil bekerja memetik cabai di sawah terhanyut banjir bersama kasurnya.  

    “Kata Bu Hariya, uangnya Rp 700 ribu ada di bawah kasur terhanyut banjir,” urainya.  

    Saat berhasil dievakuasi, Hariya langsung dibawa oleh warga ke rumah tetangga yang posisinya lebih tinggi dari air banjir.  

    Sari, adik Hariya kaget dan tersadar banjir melanda setelah tersenggol kayu besar yang dibawa banjir.

    “Bu Sari itu kan kaget, bingung. Dan sadar saat tersenggol kayu,” ujarnya.  

    Warga terdampak saat kejadian berhasil dievakuasi ke rumah-rumah tetangga yang posisinya lebih tinggi.  

    Seperti diberitakan sebelumnya, banjir bandang terjadi di Dusun Peh, Desa Gunungsari, Kecamatan Maesan, Bondowoso, Kamis (9/1/2025). 

    Belasan rumah terendam banjir, dan ratusan kepala keluarga dievakuasi ke lokasi yang lebih tinggi.

    Kabid PK2 BPBD Bondowoso, Yuliono Triandana mengatakan, rumah-rumah yang terdampak banjir yakni di RT 20/RW 06, Dusun Peh. 

    “Laporan yang kita dapat 12 rumah sampai sekarang. Kondisi kan malam hari, jadi belum diketahui pasti berapa total rumah terdampak,” ujarnya.  

    Kepala Dusun Krajan, Abdul Halim menyebutkan, ada total 30 kepala keluarga dengan jumlah jiwa sekitr 200an, telah dievakusi ke tempat yang lebih aman. 

    “Ada ternak yang nyaris terseret,” ujarnya. 

    Ia menerangkan, banjir terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, dan sebelum itu di gunung terjadi hujan deras sejak pukul 11.00 WIB. 

    “Hujannya kalau di gunung (lereng Gunung Argopuro, red) sekitar pukul 11.00 WIB,” pungkasnya.

    Berita viral lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • 2
                    
                        Klarifikasi Lengkap Eks Kasat Reskrim Polres Jaksel yang Dituduh Peras Pelaku Pembunuhan
                        Megapolitan

    2 Klarifikasi Lengkap Eks Kasat Reskrim Polres Jaksel yang Dituduh Peras Pelaku Pembunuhan Megapolitan

    Klarifikasi Lengkap AKBP Bintoro, Eks Kasat Reskrim Polres Jaksel yang Dituduh Peras Pelaku Pembunuhan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Eks Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan,
    AKBP Bintoro
    , angkat bicara setelah dituduh memeras bos
    Klinik Kesehatan Prodia
    , yang anaknya terlibat dalam dugaan pembunuhan dan pemerkosaan.
    Dalam keterangan resminya pada Minggu (26/1/2025), Bintoro meminta maaf atas kegaduhan yang ditimbulkan di media sosial terkait isu tersebut.
    “Peristiwa ini berawal dari dilaporkannya saudara AN alias Bastian yang telah melakukan tindak pidana kejahatan seksual dan tindak pidana perlindungan anak,” jelas Bintoro.
    Tindak pidana tersebut menyebabkan seorang perempuan berinisial AP (16) meninggal di salah satu hotel di Jakarta Selatan.
    Saat olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan obat-obatan terlarang dan senjata api.
    “Singkat cerita, kami dalam hal ini Satreskrim Polres Jakarta Selatan, yang saat itu saya menjabat sebagai Kasat Reskrim, melakukan penyelidikan dan penyidikan,” tegasnya.
    Bintoro menambahkan, proses perkara telah P-21 dan telah dilimpahkan ke Jaksa Penuntut Umum (JPU) dengan dua tersangka, yaitu AN dan B, untuk disidangkan.
    Bintoro menegaskan kepolisian tidak menghentikan perkara tersebut.
    Ia mengeklaim, pihak tersangka AN tidak terima dan memviralkan berita bohong mengenai dirinya terkait kasus pemerasan.
    “Faktanya, semua ini fitnah. Dari kemarin, saya telah dilakukan pemeriksaan oleh Propam
    Polda Metro Jaya
    selama kurang lebih delapan jam,” ungkap Bintoro.
    Bintoro berujar, saat ini
    handphone
    miliknya telah disita untuk pemeriksaan lebih lanjut. Saat ini, Bintoro masih berada di Propam Polda Metro Jaya.
    “Tuduhan saya menerima uang Rp 20 miliar sangat mengada-ada,” ucap Bintoro.
    Ia bersedia untuk diperiksa lebih lanjut, termasuk ponselnya, guna memastikan tidak adanya keterkaitan dengan AN. Selama ini, ia mengaku tidak pernah berkomunikasi dengan yang bersangkutan.
    “Saya juga telah memberikan data seluruh rekening koran dari bank yang saya miliki. Jika diperlukan, nomor rekening istri dan anak-anak saya, saya siap dilakukan pemeriksaan,” urainya.
    Bintoro juga mengaku telah mengajukan permohonan kepada Propam Polda Metro Jaya untuk menggeledah rumahnya guna memastikan tidak adanya uang miliaran rupiah seperti yang dituduhkan.
    Ia juga menanggapi tuduhan ia membeli pangkat atau jabatan dari AKBP untuk langsung mendapat bintang. Faktanya, ucap Bintoro, ia termasuk orang yang paling terlambat dalam jenjang karier di angkatannya.
    Bintoro menutup keterangan persnya dengan meminta maaf kepada masyarakat dan pimpinannya di instansi Polri atas kegaduhan ini.
    Sebelumnya, Bintoro diperiksa oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya terkait dugaan pemerasan.
    Pemeriksaan ini dilakukan setelah organisasi Indonesia Police Watch (IPW) mengeluarkan rilis mengenai dugaan pemerasan senilai Rp 5 miliar yang dilakukan oleh Bintoro.
    “Menindaklanjuti informasi tersebut, Polda Metro Jaya saat ini telah melakukan pendalaman oleh Bidpropam,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam.
    Ade Ary menambahkan, jika ditemukan pelanggaran, kepolisian akan memproses sanksi kepada Bintoro sesuai dengan peraturan yang berlaku.
    “Polda Metro Jaya berkomitmen memproses sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku secara prosedural, proporsional, dan profesional,” tegasnya.
    Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh mengungkapkan, kasus yang dihadapi Bintoro berkaitan dengan dugaan pemerasan senilai Rp 5 miliar.
    Uang tersebut diduga diperoleh Bintoro untuk menghentikan kasus pembunuhan dengan tersangka Arif Nugroho dan Muhammad Bayu Hartoyo.
    Laporan kepolisian terkait kasus ini tercatat dengan nomor LP/B/1181/IV/2024/SPKT/Polres Metro Jaksel dan LP/B/1179/2024/SPKT/Polres Metro Jaksel.
    Sugeng menambahkan, selain uang, beberapa barang milik penggugat juga disebut diambil oleh Bintoro.
    “Dari kasus ini, AKBP Bintoro yang saat itu menjabat
    Kasatreskrim Polres Jaksel
    meminta uang kepada keluarga pelaku sebesar Rp 5 miliar serta membawa mobil Ferrari dan motor Harley Davidson dengan janji untuk menghentikan penyidikan,” jelasnya.
    Meskipun demikian, kasus tetap berlanjut. Tersangka yang telah memberikan sejumlah uang kepada Bintoro kemudian menggugat eks Kasat Reskrim itu ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cuma Sampai 29 Januari, Yuk Dapetin iPhone 15 di DANA Xuper Angpao!

    Cuma Sampai 29 Januari, Yuk Dapetin iPhone 15 di DANA Xuper Angpao!

    Jakarta

    Tahun Baru Imlek tahun ini jatuh pada 29 Januari 2025. Kamu bisa merayakannya dengan cara yang lebih seru dan menguntungkan dengan ikutan DANA Xuper Angpao.

    Lewat Xuper Angpao, DANA turut menyemarakkan momen perayaan Tahun Baru Imlek. Cukup dengan membuka angpao kamu bisa dapetin berbagai hadiah menarik dari DANA, salah satunya iPhone 15. Nggak cuma iPhone 15 saja, masih banyak hadiah lainnya yang bisa kamu bawa pulang, seperti Samsung A25 5G, A+ Voucher, dan Saldo DANA!

    Mau tahu caranya mendapatkan angpao di program Xuper Angpao? Gampang kok, pengguna DANA tinggal perbanyak transaksi selama periode 24 – 29 Jan 2025 untuk mengumpulkan DANA Points sebanyak-banyaknya. Transaksinya bisa dari Kirim Uang, beli eMAS, bayar tagihan, dan sebagainya.

    Nantinya dengan DANA Points yang terkumpul, user bisa membuka angpao di puncak acara DANA Xuper Angpao. Adapun acara puncak DANA Xuper Angpao bakal berlangsung pada 29 Januari 2025 pukul 13.00-16.00 WIB.

    Menariknya lagi, kamu tak hanya bisa mendapatkan angpao. Kamu juga bisa dapet Voucher A+ Rewards spesial di DANA lho. Cuma dengan Rp500, kamu bisa dapetin Voucher Alfamart & Indomaret senilai Rp25Rb, dan juga Voucher Bakmie GM, Es Teler 77, dan CGV. Dengan mendapatkan voucher ini tentu transaksi di berbagai platform jadi lebih hemat dan untung!

    Oh iya, jangan ketinggalan juga untuk nonton Live TikTok DANA Indonesia tanggal 29 Desember jam 12.45 – 14.00 WIB untuk klaim DANA Kaget dengan total jutaan rupiah. Jadi tunggu apa lagi? Ayo download DANA atau update aplikasi DANA ke versi terbaru. Tingkatkan jumlah transaksimu, siapa tahu keberuntunganmu datang melalui DANA Xuper Angpao!

    (anl/ega)

  • Pagar Laut dan Pagar Konstitusi
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        27 Januari 2025

    Pagar Laut dan Pagar Konstitusi Nasional 27 Januari 2025

    Pagar Laut dan Pagar Konstitusi
    Pengajar pada Program Studi Hukum Tata Negara UIN Sunan Gunung Djati Bandung
    PERISTIWA

    pagar laut
    yang mencuat belakangan “menyeret” ingatan kita tentang negara yang telah didudukkan oleh
    Konstitusi
    sebagai pengelola utama sumber daya alam.
    Sebagai entitas berdaulat, negara memikul amanah untuk memastikan bahwa kekayaan alam tetap milik rakyat dan bukan komoditas eksklusif.
    Konstitusi kita menekankan bahwa pengedalian dan pengelolaan sumber daya alam, prioritasnya adalah untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat.
    Negara harus menjamin agar masyarakat tetap bisa berinteraksi dengan alam sebagai bagian dari kehidupan mereka, bukan sekadar mengejar optimalisasi profit.
    Peristiwa “pagar laut” yang mendapat sorotan luas dan kontroversial harusnya menyadarkan para aktor negara agar tidak begitu mudah memindahkan amanah konstitusional pengelolaan kekayaan alam dari tangan negara ke tangan korporasi. Harus dihitung secara cermat dampak yang timbul.
    Sudah barang tentu negara butuh mitra dari kalangan korporasi untuk mengelola sumber daya alam. Namun, sebagaimana dimaklumi bersama, tata kelola sumber daya alam oleh korporasi selalu dijalankan di atas logika mesin keuntungan.
    Tidak salah dengan logika tersebut, karena “ritme hukum besi dagang” memang seperti itu. Namun, negara tidak pantas ketika mengutamakan diri menjadi fasilitator dari proses ini, karena mengingkari kontrak sosial dengan rakyat dan mempersempit ruang hidup masyarakat kurang berdaya.
    Norma Konstitusi kita tentang tata kelola kekayaan alam meminta agar negara memegang kendali atas sumber daya vital dan strategis, supaya negara tidak kehilangan daya tawar.
    Ketika kendali sumber daya alam beralih secara radikal ke korporasi, pemerintah akan terpasung.
    Negara akan terjebak dalam posisi subordinat terhadap kepentingan bisnis, tidak lagi menjadi penjamin hak-hak rakyat atas kekayaan alam. Negara akan beralih fungsi dari pelindung kesejahteraan rakyat menjadi pelayan modal.
    Kita mungkin selalu berdalih bahwa pengelolaan sumber daya alam oleh korporasi merupakan solusi atas ketidakmampuan negara untuk mengelola kekayaan alam secara efisien.
    Bahkan, sangat sering kita menggelorakan narasi bahwa negara lamban, birokratis, tidak efisien, dan terlalu boros untuk mengelola kekayaan alam.
    Narasi ini bukan sekadar mengerdilkan fungsi negara, tetapi juga mengaburkan fakta bahwa efisiensi korporasi tidak jarang mengorbankan masyarakat adat, ekosistem lokal, dan juga hak-hak pekerja. Hal ini sudah sangat kasat mata.
    Betul bahwa kita butuh investasi dan pertumbuhan. Namun, pertimbangkan bahwa pertumbuhan yang didorong oleh eksploitasi sumber daya alam sering kali bersifat temporer.
    Ketika sumber daya habis, kerusakan lingkungan timbul, dan masyarakat lokal kehilangan mata pencaharian, siapa yang akan menanggung bebannya? Korporasi? Tentu tidak.
    Akhirnya, dengan anggaran yang terbatas dan morat-marit, negara tergopoh-gopoh memungut kembali reruntuhan yang ditinggalkan.
    Mudah-mudahan imajinasi ini tidak mewarnai pikiran keumuman kita. Kita membayangkan seorang
    nelayan
    kecil dengan perahu reyot yang mengarungi laut tanpa strategi bisnis yang jelas.
    Ia hanya memikirkan hari ini, ikan apa yang bisa ia tangkap, dan bagaimana keluarganya bisa makan nanti sore.
    Muncullah nyinyiran, apa kontribusi makroekonomi dari tindakan nelayan seperti itu?
    Tidak ada laporan dan tidak ada grafik pertumbuhan. Laut, dengan segala potensi keuntungan ekonominya, jelas terlalu berharga untuk diserahkan pada “tangan-tangan lemah” yang hanya mencari sesuap nasi dan tidak berdampak luas.
    Lalu, muncullah imanjinasi nakal lanjutan, lisensi penggunaan laut harus dibuat eksklusif, hanya untuk mereka yang mampu mengelolanya dengan visi global dan keuntungan signifikan.
    Doktrin kuno bahwa laut milik bersama kita nihilkan karena mengganggu signifikansi keuntungan. Sudah saatnya laut “dipagari secara eksklusif”, bahkan kalau perlu harus birokratis.
    Air laut yang dulunya dianggap tak berbatas kini harus dihitung dalam liter, setiap mil lautnya harus ditakar dengan neraca keuangan. Keadilan sosial bukan hal prioritas lagi, tapi keuntungan dan efisiensi ekonomi lebih penting dan mendesak.
    Parahnya lagi, kita berimajinasi bahwa nelayan tradisional dengan jaring usang hanya menangkap ikan yang salah ukuran dan tanpa menghitung dampak ekologisnya.
    Sebaliknya, korporasi besar memiliki data satelit, algoritma canggih, dan memiliki komitmen ramah lingkungan. Jadikan saja mereka pekerja upahan dalam kapal-kapal modern.
    Pikiran imajinatif itu tampak logis, tapi menyesatkan. Jangan dijadikan cara dan kerangka berpikir dalam mengelola sumber daya alam kita.
    Konstitusi kita “menormakan” bahwa akses ke laut bukan hak istimewa, melainkan hak dasar. Konstitusi kita tidak memberikan pijakan pemahaman bahwa hanya mereka yang memenuhi standar efisiensi yang layak mendekati garis pantai.
    Betul bahwa laut adalah aset strategis, sumber daya ekonomi yang harus dikelola dengan profesionalisme, karena setiap tetes air laut bernilai rupiah.
    Namun, jangan sampai rakyat biasa dinihilkan karena mereka dianggap tidak memahami manfaat besar laut. Lalu kita membuat barikade eksklusif untuk mencegah “penyalahgunaan rakyat biasa” atas laut yang penuh “cuan”.
    Ketika sumber daya alam tidak dikendalikan sesuai norma Konstitusi, dieksploitasi secara eksklusif, generasi mendatang akan kehilangan akses ke sumber daya yang sudah terkuras. Tidak ada jaminan bahwa mereka akan menikmatinya setelah kita.
    Sekalipun korporasi “bernyanyi” bahwa mereka memiliki komitmen keadilan ekologis dalam bentuk program yang menjamin keberlanjutan sumber daya alam, tapi tetap mereka memperlakukan hal itu hanya isu sekunder dibandingkan laba usaha.
    Logika dasar korporasi adalah melakukan kebijakan dan tindakan keberlanjutan ekologis sejauh hal itu tidak memengaruhi margin keuntungan mereka secara signifikan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tawa Dedi Mulyadi Lihat Demonstran Tolak Tambang Ilegal Ditutup Ngaku Tak Makan 18 Hari: Kasihan Tuh

    Tawa Dedi Mulyadi Lihat Demonstran Tolak Tambang Ilegal Ditutup Ngaku Tak Makan 18 Hari: Kasihan Tuh

    TRIBUNJATIM.COM – Demonstran penolak penutupan tambang ilegal di Subang Jawa Barat mendapat perhatian khusus Dedi Mulyadi.

    Gubernur Jabar Dedi Mulyadi keheranan melihat para demonstran tersebut.

    Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi mengaku heran dengan tingkah para demonstran yang menolak penutupan tambang ilegal di Subang, Jawa Barat.

    Salah satu yang bikin Dedi tak habis pikir adalah ada salah satu demonstran yang mengaku tidak makan selama 18 hari karena sumber pendapatannya dari tambang ilegal telah terganggu. 

    Padahal, ternyata penutupan tambang itu sendiri disebut baru dilakukan selama sepekan terakhir. 

    “Lucu, tambang ilegal baru ditutup seminggu lalu, nah ada orang yang tidak makan selama 18 hari,” kata Dedi dalam akun TikTok @Dedimulyadiofficial yang dikonfirmasi Kompas.com via sambungan telepon, seraya tertawa, Sabtu (25/1/2025), seperti dikutip TribunJatim.com, Sabtu.

    Dedi pun meminta, daripada para demonstran menyusahkan diri sendiri dan bertingkah aneh lebih baik mereka memperbaiki lingkungan yang rusak karena aktivitas pertambangan ilegal. 

    “Di sana ada kubangan-kubangan besar kedalaman 30 hingga 40 meter dengan luas berhektar-hektar. Itu mengancam kehidupan masa depan. Mohon diperbaiki, direklamasi,” ujar dia. 

    Politisi Partai Gerindra itu juga meminta mereka yang merusak jalan karena tambang ilegal untuk memperbaikinya.  

    “Mohon juga diperbaiki. Kasihan tuh warga. ada yang jatuh. Ada yg meninggal malah karena tertabrak truk tambang yang lolos rem. Keluarga menderita kehilangan orang-orang yang menjadi tulang punggung hidupnya,” ucap Dedi.

    Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi mendatangi dan menutup tambang ilegal di Subang karena merusak lingkungan, terutama jalan. 

    Dedi pun memberi sejumlah uang sebagai pengganti uang saku ke para sopir truk yang mengangkut tambang hasil ilegal.

    Belakangan, muncul aksi protes atas penutupan tambang ilegal itu. 

    Aksi protes salah satunya beredar di media sosial TikTok. Ada salah seorang demonstran yang berteriak bahwa ia tidak makan selama 18 hari.

    Dedi Mulyadi akhirnya berdamai dengan Mak Adis setelah anggota DPR itu dipukul dengan ember di Rawalele, Subang, Jawa Barat, Selasa (482020). (handout via Kompas.com)

    Sebelumnya, Dedi Mulyadi dibuat heran dengan tagihan air di sebuah kantor pemerintah daerah Jawa Barat.

    Tagihan air Dinas Pendidikan membuat Gubernur Jabar terpilih, Dedi Mulyadi kaget.

    Kang Dedi, sapaan akrabnya, sampai bertanya-tanya.

    Itu dikatakannya setelah mendengar anggaran belanja di sejumlah perangkat daerah dari Sekda Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman.

    Salah satu yang disampaikan adalah belanja anggaran di Dinas Pendidikan.

    Penyampaian belanja anggaran ini disampaikan Sekda Herman di Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel dan dikonfirmasi ulang ke Dedi Mulyadi via sambungan telepon, Kamis (23/1/2025).

    Ketika Herman menyampaikan tagihan air di Dinas Pendidikan, Dedi nampak agak heran. Musababnya, Herman mengatakan tagihan air Dinas Pendidikan mencapai Rp 6,7 miliar.

    Tagihan ini bukan dari sekolah-sekolah, melainkan dari kantor cabang Disdik hingga UPTD pendidikan.

    “Ini tagihan air PDAM berarti kan,” kata Dedi, melansir dari Kompas.om.

    Jika kantor cabang, unit Disdik, UPTD per tahun menghabiskan anggaran Rp 6,7 miliar, kata Dedi, berarti per bulannya rata-rata menghabiskan anggaran Rp 400 juta.

    “Kira-kira mandi make naon, biaya Rp 400 juta sebulan,” kata Dedi dengan nada heran.

    Menurut dia, itungan tersebut tidak rasional. “Kira-kira 400 juta meuli cai naon?” tanya Dedi.

    Dedi tampak heran dengan anggaran ratusan juta rupiah tersebut hanya untuk tagihan air per bulan.

    “Ini kan bukan belanja air untuk sekolah. Sekolah mah kan sudah menyelenggarakan sendiri, ada dari BOS,” kata Dedi.

    Berita viral lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Baru Laku Rp70 Ribu, Penjual Soto Kalem Dikasih Dedi Mulyadi Uang Jutaan, Tetap Fokus Layani Pembeli

    Baru Laku Rp70 Ribu, Penjual Soto Kalem Dikasih Dedi Mulyadi Uang Jutaan, Tetap Fokus Layani Pembeli

    TRIBUNJATIM.COM – Baru-baru ini, Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi menyambangi Kota Bogor.

    Dari vlog di kanal Youtube-nya, awalnya Dedi Mulyadi tiba di Gedung Karesidenan wilayah Bogor calon Kantor Gubernur wilayah Bogor, Sukabumi, Cianjur, dan Depok.

    Saat itu, Dedi Mulyadi tak sengaja menemui seorang bapak penjual soto mie Bogor yang tengah berjualan di dekat Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah di Jalan lr H Juanda.

    Ketika melihat sekitar, pandangan Dedi Mulyadi terhenti saat mengetahui ada penjual soto mie Bogor dari kejauhan.

    Langsung menghampirinya, Dedi Mulyadi pun mengajak sang tukang soto mie Bogor berbincang singkat namun hangat.

    Pria yang karib disapa Kang Dedi ini mengaku kelaparan setibanya di Bogor pada pagi hari.

    “Hayuk buru, lapar, ini namanya soto mie,” ujar Kang Dedi.

    “Soto mie Bogor,” kata tukang soto mie Bogor bernama Mursid tersebut.

    Didatangi sang Gubernur Jabar terpilih, Mursid tersenyum.

    Pria tua itu pun sigap mengelap mangkok seraya menyajikan soto mie Bogor lengkap dengan isiannya.

    Kang Dedi lantas mengajak Mursid berbincang santai.

    Kang Dedi rupanya penasaran dengan penghasilan tukang soto Mie Bogor tersebut.

    “Dapat (hasil jualan) Rp500 ribu?” tanya Kang Dedi.

    “Dapat mungkin, Pak,” jawab Mursid.

    Bantu redakan rasa lapar Gubernur Jawa Barat terpilih, tukang soto mie Bogor ini curi perhatian Dedi Mulyadi sampai diberi uang berlembar-lembar oleh Kang Dedi (YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL)

    Segera mengecek isi kotak uang hasil dagangan Mursid, Kang Dedi mengetes kejujuran sang tukang soto mie.

    Ternyata pengakuan Mursid benar bahwa ia belum mendapatkan penghasilan yang cukup setelah lama berjualan.

    Mursid baru mengantongi uang Rp70 ribu.

    “Usaha sama siapa ini? Sama nini-nini (istri)?” tanya Kang Dedi, melansir TribunnewsBogor.com.

    “Iya,” jawab Mursid.

    Penasaran, Kang Dedi lalu bertanya soal asal-usul sang penjual soto mie Bogor.

    Ternyata, tiap hari Mursid harus menempuh perjalanan delapan kilometer lebih untuk berjualan.

    “Rumah di mana?” tanya Kang Dedi.

    “Lebak Sari, Pak,” jawab Mursid.

    “Asli mana?” tanya Kang Dedi lagi.

    “Asli Gunung Bundar,” jawab Mursid.

    Tak cuma soal tempat tinggal, Dedi Mulyadi juga penasaran dengan keluarga Mursid.

    Diakui Mursid, ia sudah dua kali menikah setelah ditinggal mati istri pertama.

    Sang tukang soto cuek usai diberi uang berlembar-lembar oleh Kang Dedi (YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL)

    Usai berbincang, Dedi Mulyadi pun menyantap soto mie Bogor racikan Mursid dengan antusias.

    Terlebih sebelumnya Kang Dedi diberikan banyak daging oleh Mursid.

    Selesai makan, Dedi Mulyadi pun berpamitan kepada Mursid.

    Namun sebelum pergi, Kang Dedi memberikan berlembar-lembar uang pecahan Rp100 ribu kepada Mursid.

    Diberikan uang banyak oleh Dedi Mulyadi, Mursid tetap kalem namun sigap menyimpannya di kotak uang penghasilan.

    Rupanya tak cuma satu kali, Kang Dedi kembali memberikan uang berlembar-lembar kepada Mursid.

    Diberi banyak uang jutaan rupiah oleh Kang Dedi, Mursid tetap fokus dan langsung berucap syukur.

    Mursid lantas bersemangat melayani pembeli yang telah dibayarkan oleh Kang Dedi.

    Sebelumnya, sosok bocah penjual keripik juga mencuri perhatian saat Kang Dedi Mulyadi (KDM) mengisi Safari Ramadan di Kabupaten Bogor.

    Bocah tersebut bernama Muhammad Habiburrahman Ali.

    Ia adalah seorang pelajar kelas 4 MI di Kabupaten Bogor yang sehari-harinya berjualan keripik dan tisu.

    Anak tunggal tersebut kini hidup berdua dengan sang ibu saja karena ayahnya telah meninggal dunia.

    Dari berjualan keripik, seorang bocah punya tabungan jutaan sampai bisa modali ibu jualan cilok.

    Bocah yang disapa Muham tersebut mengaku mulai berjualan dari jam 3-4 sore sampai jam 9 malam saat bulan puasa.

    “Sehari kalau ramai bisa dapat Rp200 ribu, kalau sepi Rp50 ribu, untungnya setengah dari itu,” ungkap Muham, dilansir dari Tribun Jabar.

    Dari hasil jualan tersebut, Muham sudah memiliki tabungan yang jumlahnya mencapai Rp1,5 juta.

    Menurutnya setiap berjualan hasil keuntungan selalu ditabung di celengan, ia hanya menyisihkan Rp5 ribu untuk jajan.

    Muham mengatakan, tabungan tersebut akan ia gunakan untuk keperluan sekolah.

    Tak hanya itu, ia pun kerap memberikan modal tambahan untuk sang ibu jualan cilok jika diperlukan.

    “Tabungannya untuk sekolah, dikasih juga ke mama untuk tambahan modal jualan cilok, jumlahnya enggak tentu, tergantung mama mintanya berapa,” tuturnya.

    Bocah penjual keripik punya tabungan jutaan sampai modali ibunya jualan cilok, Dedi Mulyadi pun kagum (via Tribun Jabar)

    Setelah pulang berjualan, Muham tak langsung tidur, tapi ia mencuci pakaiannya sendiri dan bahkan menyetrikanya jika sudah kering.

    “PR kerjainnya di rumah, kalau belajar bisa sambil jualan, kalau enggak pagi.”

    “Soalnya kan habis sahur itu enggak pernah tidur lagi, biasanya sambil belajar,” kata bocah yang lebih menyukai roti dibanding nasi tersebut.

    Sementara itu, Kang Dedi Mulyadi menilai, anak tersebut telah melampaui pendidikan hidup yang lebih tinggi dari usianya.

    Sebab biasanya, bocah seusia Muham masih sibuk untuk bermain.

    “Kamu ini sudah ganteng, pintar, hebat lagi. Kamu sudah melampaui sekolah tertinggi dalam hidup,” ucap Dedi Muyadi.

    “Jualan uangnya ditabung, nyuci sendiri, nyetrika sendiri, orang kuliahan saja belum tentu bisa seperti itu,” tambahnya.

    “Banyak orang dewasa yang masih minta uang ke orang tua, jadi beban orang tua,” lanjut KDM.

    Bocah penjual keripik punya tabungan jutaan sampai modali ibunya jualan cilok, Dedi Mulyadi pun kagum (via Tribun Jabar)

    Dedi Mulyadi pun meyakini, kerja keras sejak dini yang dilakoni Muham akan membuahkan hasil.

    “Orang kerja keras itu pasti ada jalan menuju keberhasilan.”

    “Orang yang kerjanya tidur makin jauh dari kesuksesan,” kata KDM.

    Setelah berbincang, Muham pun diajak Dedi Mulyadi untuk berbelanja kebutuhan pokok untuk satu bulan ke depan di sebuah minimarket.

    Nantinya, hasil jualan Muham dan ibunya bisa ditabung karena semua kebutuhan pokok telah terpenuhi.

    Tak lupa, Dedi Mulyadi juga memberikan uang tambahan kepada Muham untuk tabungan masa depan.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com